Dokumen tersebut membahas sembilan fungsi utama keluarga yang berkaitan dengan kesehatan, yaitu: 1) fungsi holistik yang mencakup aspek biologis, psikologis, dan sosial-ekonomi; 2) fungsi fisiologis yang diukur dengan APGAR SCORE; 3) fungsi patologis yang diukur dengan SCREEM; 4) fungsi interaksi antar anggota keluarga; 5) fungsi keturunan yang dilihat dari genogram; 6) fungsi peril
Descrição original:
tutoria
Título original
Apakah Yang Dimaksud Dengan Fungsi Dan Dinamika Keluarga
Dokumen tersebut membahas sembilan fungsi utama keluarga yang berkaitan dengan kesehatan, yaitu: 1) fungsi holistik yang mencakup aspek biologis, psikologis, dan sosial-ekonomi; 2) fungsi fisiologis yang diukur dengan APGAR SCORE; 3) fungsi patologis yang diukur dengan SCREEM; 4) fungsi interaksi antar anggota keluarga; 5) fungsi keturunan yang dilihat dari genogram; 6) fungsi peril
Dokumen tersebut membahas sembilan fungsi utama keluarga yang berkaitan dengan kesehatan, yaitu: 1) fungsi holistik yang mencakup aspek biologis, psikologis, dan sosial-ekonomi; 2) fungsi fisiologis yang diukur dengan APGAR SCORE; 3) fungsi patologis yang diukur dengan SCREEM; 4) fungsi interaksi antar anggota keluarga; 5) fungsi keturunan yang dilihat dari genogram; 6) fungsi peril
Apakah yang dimaksud dengan fungsi dan dinamika keluarga?
Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, pengertian keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, isteri atau suami, isteri, dan anak, atau ayah dan anak atau ibu dan anak. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai nilai strategis dalam pembangunan kesehatan, karena setiap masalah individu merupakan masalah keluarga, dan sebaliknya. Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, isteri, anak, dan anggota keluarga lainnya (UU No.23 tahun 1992). Kasus kesehatan dari setiap individu perlu pendekatan secara holistik (menyeluruh). Selain individu sebagai obyek kasus, juga individu sebagai seorang manusia yang terkait dengan aspek fisik (biologis), psikologis, sosial, dan kultural serta lingkungan. Masalah kesehatan individu merupakan suatu komponen dari sistem pemeliharaan kesehatan dari individu yang bersangkutan, individu sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai bagian dari masyarakat yang meliputi aspek biomedis, psikologis, aspek pengetahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan (Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2004). Setiap individu sejak lahir berada di dalam suatu kelompok, terutama kelompok keluarga. Kelompok ini akan membuka kemungkinan untuk dipengaruhi atau mempengaruhi anggota - anggota kelompok lain. Oleh karena pada setiap kelompok senantiasa berlaku aturan - aturan dan norma - norma sosial tertentu, maka perilaku setiap individu anggota kelompok berlangsung di dalam suatu jaringan normatif. Demikian pula perilaku individu tersebut terhadap masalah - masalah kesehatan. (Notoatmodjo, 2003). Adapun kita ketahui ada sembilan fungsi keluarga meliputi fungsi holistik (Fungsi Biologis, Fungsi Psikologi, Fungsi Sosial Ekonomi), fungsi fisiologis (APGAR SCORE --Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve), fungsi patologis (SCREEM-- Social, Culture, Religious, Economic, Educational, Medical), fungsi interaksi antar anggota keluarga, fungsi keturunan (genogram), fungsi perilaku pengetahuan, sikap, tindakan), fungsi nonperilaku (lingkungan, pelayanan kesehatan, keturunan), fungsi indoor, dan fungsi outdoor. Masalah masyarakat muncul akibat akumulasi masalah kesehatan keluarga sehingga mengatasi masalah keluarga merupakan bagian penting. 1. Fungsi Holistik Keluarga Fungsi keluarga yang pertama yaitu fungsi holistik keluarga. Fungsi holistik meliputi tiga faktor, yaitu fungsi biologis, fungsi psikologis, dan fungsi sosial ekonomi. a. Fungsi biologis melihat siapa sajakah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dilengkapi dengan identitas, dan adakah salah satu dari anggota keluarga tersebut yang sedang menderita sakit, baik itu sakit yang akut ataupun kronis, menular atau tidak menular, menurun atau tidak menurun. b. Fungsi psikologis melihat bagaimana hubungan antar sesama manusia di dalam keluarga tersebut berlangsung, apakah permasalahan permasalahan yang ada dalam keluarga tersebut dapat diatasi dengan baik, serta melihat apakah hubungan antara anggota keluarga saling mendukung terutama dalam masalah kesehatan. c. Fungsi sosial ekonomi keluarga meliputi kehidupan sehari hari keluarga, bagaimana kedudukan keluarga di dalam masyarakat, bagaimana interaksi dan keaktifan anggota keluarga dalam kehidupan sosial di masyarakat. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dilihat dari penghasilan keluarga, bagaimana pemenuhan kebutuhan keluarga
tersebut, dan bagaimana pembiayaan keluarga apabila ada anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan/sakit. 2. Fungsi Fisiologis Keluarga Fungsi fisiologis keluarga dinilai dengan menggunakan alat ukur yang disebut A.P.G.A.R SCORE yang meliputi : a. Adaptation Adaptation adalah bagaimana dukungan dari keluarga apabila ada salah seorang anggota keluarga mengalami masalah, terutama untuk masalah kesehatan. Adakah saling keterbukaan di dalam keluarga tersebut. b. Partnership Partnership adalah komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga. Apakah pada saat salah satu anggota keluarga memiliki masalah, terutama masalah kesehatan, didiskusikan bersama bagaimana pemecahannya. c. Growth Growth melihat apakah keluarga tersebut dapat memenuhi kebutuhan kebutuhannya. d. Affection Affection adalah hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga, antara istri dan suami, ibu dan anak anak, ayah dan anak anak, dan antara anak anak tersebut. e. Resolve Resolve adalah kepuasan di dalam keluarga akan waktu dan kebersamaan yang diluangkan oleh masing masing anggota keluarga bagi keluarganya. Masing masing anggota keluarga diharap mengisi kuesioner singkat APGAR SCORE ini dengan skala skor 0 2, kemudian dijumlah dan diratarata. Apabila nilai rata rata 1 5, berarti fungsi keluarga tersebut jelek; 5 7 berarti fungsi keluarga tersebut sedang; dan 8 10 yang berarti fungsi keluarga tersebut baik. 3. Fungsi Patologis Keluarga Fungsi patologis keluarga diukur dengan S.C.R.E.E.M, yang meliputi : a. Social Melihat adakah interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga, dengan saudara, serta keaktifan anggota keluarga dalam berpartisipasi di kegiatan kegiatan kemasyarakatan. b. Cultural Melihat kepuasaan atau kebanggaan terhadap budaya, baik dilihat dari pergaulan sehari hari dalam keluarga maupun di lingkungan, serta adakah tradisi budaya yang masih diikuti. Menggunakan bahasa daerah, tata krama, dan kesopanan. c. Religion Pemahaman agama masing masing anggota keluarga, serta penerapan ajaran agama dalam kehidupan sehari hari, dan ibadah sesuai ajaran agama. d. Economic Bagaimana golongan ekonomi keluarga tersebut, pemenuhan kebutuhan sehari hari (primer, sekunder, tersier), serta skala prioritas pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. e. Education Bagaimana pendidikan masing masing anggota keluarga tersebut, bagaimana pengetahuan anggota keluarga, terutama yang sedang
mengalami masalah kesehatan tentang penyakitnya, serta fasilitas
pendidikan apa yang dimiliki berkaitan dengan informasi yang seharusnya dimiliki perihal kesehatan. f. Medical Bagaimana keluarga mencari pelayanan kesehatan, dan bagaimana sistem pembiayaannya apabila ada anggota keluarga yang sakit dan harus berobat. Masing masing fungsi ini dilihat, apabila ada masalah dalam keluarga tersebut, maka diberi tanda + (positif). 4. Fungsi Interaksi Keluarga Pola interaksi dalam keluarga dapat digambarkan dalam secara skematik yang menghubungkan masing masing anggota keluarga satu sama lain. Antara satu sama lain ini dibuat hubungan bolak balik dengan garis panah. Apabila interaksi baik, hubungan di antara mereka dekat, maka digambar dengan garis yang penuh, sedangkan apabila ada konflik dan hubungan yang buruk maka digambar dengan garis putus putus. 5. Fungsi Keturunan Keluarga Fungsi keturunan dalam keluarga digambarkan dalam suatu diagram yang disebut genogram keluarga. Diagram silsilah ini diharapkan dapat dibuat minimal dari 3 generasi, sehingga dapat dilihat apakah ada penyakitpenyakit yang diturunkan dalam keluarga, atau melihat penularan penyakit dari anggota keluarga yang satu ke yang lain. Berangkat dari fungsi ini, pendekatan keluarga dilakukan. 6. Fungsi Perilaku Keluarga Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah perilaku, yang terdiri dari 3 komponen yakni pengetahuan, sikap, dan tindakan. Bagaimana pengetahuan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan tentang penyakitnya, maupun pengetahuan anggota keluarga yang lain, bagaimana sikap keluarga terhadap masalah kesehatan anggota keluarganya, serta bagaimana tindakannya dalam menangani masalah kesehatan tersebut, kemana mereka berobat. 7. Pendidikan Kesehatan Berorientasi pada Fungsi Non Perilaku Keluarga Dalam melihat status kesehatan keluarga, dilaksanakan pendekatan pada keluarga tersebut dengan memandang dari segi ekonominya, fungsi keturunan, bagaimana usaha keluarga dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, serta lingkungan sekitarnya. 8. Fungsi Indoor Fungsi indoor adalah fungsi lingkungan dalam rumah. Berapa ukuran rumah, ruangan ruangan yang ada di dalam rumah dan fungsi masingmasing. Fungsi indoor ini juga menunjukkan gambaran lingkungan dalam rumah apakah telah memenuhi syarat syarat kesehatan. Penilaian meliputi a. lantai : baik (tegel) / cukup (semen) / kurang (tanah) b. dinding : baik (permanen) / cukup (semi permanen) / kurang (tidak permanen) c. ventilasi : baik / cukup - tidak baik d. pencahayaan : baik / cukup - tidak baik 17 e. sirkulasi udara : baik/ cukup tidak baik f. Sumber air bersih : baik (sumur, leding)/ tidak baik (sungai, dan lain-lain)
g. Pengelolaan sampah dan limbah : baik (tempat pembuangan sampah dan
limbah)/ tidak baik (di sembarang tempat) h. Jarak jamban dengan sumber air bersih : baik ( 10 meter)/ tidak baik (< 10 meter) Dengan mengidentifikasi hal hal tersebut, maka dalam memberikan pendidikan kesehatan akan lebih terfokus. 9. Fungsi Outdoor Fungsi outdoor adalah melihat lingkungan di luar rumah, antara lain adanya pekarangan dan bagaimana kondisi kebersihannya, jarak rumah dengan jalan raya, kebisingan, jarak rumah dengan tempat pembuangan sampah, jarak rumah dengan tetangga, jarak rumah dengan pusat pelayanan kesehatan.