Você está na página 1de 4

Apakah yang dimaksud dengan fungsi dan dinamika keluarga?

Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga Sejahtera, pengertian keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami, isteri atau suami, isteri, dan anak, atau ayah
dan anak atau ibu dan anak. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
mempunyai nilai strategis dalam pembangunan kesehatan, karena setiap
masalah individu merupakan masalah keluarga, dan sebaliknya. Kesehatan
keluarga meliputi kesehatan suami, isteri, anak, dan anggota keluarga lainnya
(UU No.23 tahun 1992).
Kasus kesehatan dari setiap individu perlu pendekatan secara holistik
(menyeluruh). Selain individu sebagai obyek kasus, juga individu sebagai
seorang manusia yang terkait dengan aspek fisik (biologis), psikologis, sosial,
dan kultural serta lingkungan. Masalah kesehatan individu merupakan suatu
komponen dari sistem pemeliharaan kesehatan dari individu yang bersangkutan,
individu sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai bagian dari masyarakat yang
meliputi aspek biomedis, psikologis, aspek pengetahuan, sikap dan perilaku,
aspek sosial dan lingkungan (Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2004).
Setiap individu sejak lahir berada di dalam suatu kelompok, terutama
kelompok keluarga. Kelompok ini akan membuka kemungkinan untuk
dipengaruhi atau mempengaruhi anggota - anggota kelompok lain. Oleh karena
pada setiap kelompok senantiasa berlaku aturan - aturan dan norma - norma
sosial tertentu, maka perilaku setiap individu anggota kelompok berlangsung di
dalam suatu jaringan normatif. Demikian pula perilaku individu tersebut terhadap
masalah - masalah kesehatan. (Notoatmodjo, 2003).
Adapun kita ketahui ada sembilan fungsi keluarga meliputi fungsi holistik
(Fungsi Biologis, Fungsi Psikologi, Fungsi Sosial Ekonomi), fungsi fisiologis
(APGAR SCORE --Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve), fungsi
patologis (SCREEM-- Social, Culture, Religious, Economic, Educational, Medical),
fungsi interaksi antar anggota keluarga, fungsi keturunan (genogram), fungsi
perilaku pengetahuan, sikap, tindakan), fungsi nonperilaku (lingkungan,
pelayanan kesehatan, keturunan), fungsi indoor, dan fungsi outdoor. Masalah
masyarakat muncul akibat akumulasi masalah kesehatan keluarga sehingga
mengatasi masalah keluarga merupakan bagian penting.
1. Fungsi Holistik Keluarga
Fungsi keluarga yang pertama yaitu fungsi holistik keluarga. Fungsi holistik
meliputi tiga faktor, yaitu fungsi biologis, fungsi psikologis, dan fungsi sosial
ekonomi.
a. Fungsi biologis melihat siapa sajakah anggota keluarga yang tinggal
dalam satu rumah dilengkapi dengan identitas, dan adakah salah satu
dari anggota keluarga tersebut yang sedang menderita sakit, baik itu
sakit yang akut ataupun kronis, menular atau tidak menular, menurun
atau tidak menurun.
b. Fungsi psikologis melihat bagaimana hubungan antar sesama manusia di
dalam keluarga tersebut berlangsung, apakah permasalahan
permasalahan yang ada dalam keluarga tersebut dapat diatasi dengan
baik, serta melihat apakah hubungan antara anggota keluarga saling
mendukung terutama dalam masalah kesehatan.
c. Fungsi sosial ekonomi keluarga meliputi kehidupan sehari hari
keluarga, bagaimana kedudukan keluarga di dalam masyarakat,
bagaimana interaksi dan keaktifan anggota keluarga dalam kehidupan
sosial di masyarakat. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dilihat
dari penghasilan keluarga, bagaimana pemenuhan kebutuhan keluarga

tersebut, dan bagaimana pembiayaan keluarga apabila ada anggota


keluarga yang memiliki masalah kesehatan/sakit.
2. Fungsi Fisiologis Keluarga
Fungsi fisiologis keluarga dinilai dengan menggunakan alat ukur yang disebut
A.P.G.A.R SCORE yang meliputi :
a. Adaptation
Adaptation adalah bagaimana dukungan dari keluarga apabila ada salah
seorang anggota keluarga mengalami masalah, terutama untuk masalah
kesehatan. Adakah saling keterbukaan di dalam keluarga tersebut.
b. Partnership
Partnership adalah komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga.
Apakah pada saat salah satu anggota keluarga memiliki masalah,
terutama masalah kesehatan, didiskusikan bersama bagaimana
pemecahannya.
c. Growth
Growth melihat apakah keluarga tersebut dapat memenuhi kebutuhan
kebutuhannya.
d. Affection
Affection adalah hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga, antara istri dan suami, ibu dan anak anak, ayah dan anak
anak, dan antara anak anak tersebut.
e. Resolve
Resolve adalah kepuasan di dalam keluarga akan waktu dan kebersamaan
yang diluangkan oleh masing masing anggota keluarga bagi
keluarganya.
Masing masing anggota keluarga diharap mengisi kuesioner singkat APGAR
SCORE ini dengan skala skor 0 2, kemudian dijumlah dan diratarata. Apabila
nilai rata rata 1 5, berarti fungsi keluarga tersebut jelek; 5 7 berarti fungsi
keluarga tersebut sedang; dan 8 10 yang berarti fungsi keluarga tersebut
baik.
3. Fungsi Patologis Keluarga
Fungsi patologis keluarga diukur dengan S.C.R.E.E.M, yang meliputi :
a. Social
Melihat adakah interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga, dengan
saudara, serta keaktifan anggota keluarga dalam berpartisipasi di kegiatan
kegiatan kemasyarakatan.
b. Cultural
Melihat kepuasaan atau kebanggaan terhadap budaya, baik dilihat dari
pergaulan sehari hari dalam keluarga maupun di lingkungan, serta
adakah tradisi budaya yang masih diikuti. Menggunakan bahasa daerah,
tata krama, dan kesopanan.
c. Religion
Pemahaman agama masing masing anggota keluarga, serta penerapan
ajaran agama dalam kehidupan sehari hari, dan ibadah sesuai ajaran
agama.
d. Economic
Bagaimana golongan ekonomi keluarga tersebut, pemenuhan kebutuhan
sehari hari (primer, sekunder, tersier), serta skala prioritas pemenuhan
kebutuhan hidup keluarga.
e. Education
Bagaimana pendidikan masing masing anggota keluarga tersebut,
bagaimana pengetahuan anggota keluarga, terutama yang sedang

mengalami masalah kesehatan tentang penyakitnya, serta fasilitas


pendidikan apa yang dimiliki berkaitan dengan informasi yang seharusnya
dimiliki perihal kesehatan.
f. Medical
Bagaimana keluarga mencari pelayanan kesehatan, dan bagaimana
sistem pembiayaannya apabila ada anggota keluarga yang sakit dan harus
berobat.
Masing masing fungsi ini dilihat, apabila ada masalah dalam keluarga
tersebut, maka diberi tanda + (positif).
4. Fungsi Interaksi Keluarga
Pola interaksi dalam keluarga dapat digambarkan dalam secara skematik yang
menghubungkan masing masing anggota keluarga satu sama lain. Antara
satu sama lain ini dibuat hubungan bolak balik dengan garis panah. Apabila
interaksi baik, hubungan di antara mereka dekat, maka digambar dengan
garis yang penuh, sedangkan apabila ada konflik dan hubungan yang buruk
maka digambar dengan garis putus putus.
5. Fungsi Keturunan Keluarga
Fungsi keturunan dalam keluarga digambarkan dalam suatu diagram yang
disebut genogram keluarga. Diagram silsilah ini diharapkan dapat dibuat
minimal dari 3 generasi, sehingga dapat dilihat apakah ada penyakitpenyakit
yang diturunkan dalam keluarga, atau melihat penularan penyakit dari
anggota keluarga yang satu ke yang lain. Berangkat dari fungsi ini,
pendekatan keluarga dilakukan.
6. Fungsi Perilaku Keluarga
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah perilaku, yang terdiri
dari 3 komponen yakni pengetahuan, sikap, dan tindakan. Bagaimana
pengetahuan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan tentang
penyakitnya, maupun pengetahuan anggota keluarga yang lain, bagaimana
sikap keluarga terhadap masalah kesehatan anggota keluarganya, serta
bagaimana tindakannya dalam menangani masalah kesehatan tersebut,
kemana mereka berobat.
7. Pendidikan Kesehatan Berorientasi pada Fungsi Non Perilaku Keluarga
Dalam melihat status kesehatan keluarga, dilaksanakan pendekatan pada
keluarga tersebut dengan memandang dari segi ekonominya, fungsi
keturunan, bagaimana usaha keluarga dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan, serta lingkungan sekitarnya.
8. Fungsi Indoor
Fungsi indoor adalah fungsi lingkungan dalam rumah. Berapa ukuran rumah,
ruangan ruangan yang ada di dalam rumah dan fungsi masingmasing.
Fungsi indoor ini juga menunjukkan gambaran lingkungan dalam rumah
apakah telah memenuhi syarat syarat kesehatan. Penilaian meliputi
a. lantai : baik (tegel) / cukup (semen) / kurang (tanah)
b. dinding : baik (permanen) / cukup (semi permanen) / kurang (tidak
permanen)
c. ventilasi : baik / cukup - tidak baik
d. pencahayaan : baik / cukup - tidak baik 17
e. sirkulasi udara : baik/ cukup tidak baik
f. Sumber air bersih : baik (sumur, leding)/ tidak baik (sungai, dan lain-lain)

g. Pengelolaan sampah dan limbah : baik (tempat pembuangan sampah dan


limbah)/ tidak baik (di sembarang tempat)
h. Jarak jamban dengan sumber air bersih : baik ( 10 meter)/ tidak baik (<
10 meter)
Dengan mengidentifikasi hal hal tersebut, maka dalam memberikan
pendidikan kesehatan akan lebih terfokus.
9. Fungsi Outdoor
Fungsi outdoor adalah melihat lingkungan di luar rumah, antara lain adanya
pekarangan dan bagaimana kondisi kebersihannya, jarak rumah dengan jalan
raya, kebisingan, jarak rumah dengan tempat pembuangan sampah, jarak
rumah dengan tetangga, jarak rumah dengan pusat pelayanan kesehatan.

Você também pode gostar