Você está na página 1de 29

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN

ELISA ROSANI

1102012074

LI.1. MM ANATOMI GENITALIA EKSTERNA DAN INTERNA


LO.1.1. MM MAKROSKOPIK
A. ORGANA GENITALIA FEMININA EXTERNA
Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :
- Jalan masuk sperma kedalam tubuh
- Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme
- Seksual

Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior terbawah terlihat di balik labium minus.
Pada nulipara, orifisium vaginae tidak mudah terlihat (inset) oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat
Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis sampai perineum.

1. Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan abdomen diatas simfisis
pubis. Daerah kulit yang menonjol didepan symphysis pubis. Kulitnya berambut banyak jaringan lemak. Berisi
jaringan lemak, jaringan lemak, jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf- saraf. Meluas ke bawah belakang ke
labium majora.
2. Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons pubis kearah postero-inferior dan menyatu
dibagian posterior membentuk commisura posterior. Secara morfologis struktur ini identik dengan skrotum pada
laki-laki.
3. Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu dibagian posterior untuk
membentuk frenulum labia minora atau fourchette.
4. Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang merupakan jaringan
erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk
membentuk korpus klitoris.

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Gambar 2 Bagian sebelah dalam organ reproduksi eksternal wanita.Pada sisi kanan gambar gambaran struktur kulit
dan jaringan subkutis dihilangkan

5. Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium vaginae. Lokasi klitoris
berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang
yaitu :
- Urethra
- Vagina
- 2 buah saluran kelenjar Bartholine
- 2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)
6. Meatus urethra eksternus. Terletak 2 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada kedua sisi MUE terdapat 2
pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skenes) yang mempunyai arti klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi
non-spesifik lain. Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki.
7. Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang menempel dengan
permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus Bulbocavernosus(sfingter vaginae). Bulbus
vestibuli berukuran panjang 3 4 cm dan diameter 1 2 cm. Mudah cedera saat persalinan dan menyebabkan
hematoma vulva atau perdarahan eksternal. Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada lakilaki.
8. Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae. Berupa masa bulat
dengan ukuran bervariasi antara 0.5 1 cm. Masing-masing kelenjar memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan
orifisum yang terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat
libido meningkat. Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula
Bulbourethral (Cowpers) pada laki-laki.
9. Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk dan lebar yang
derajatnya sesuai dengan virginitas usia dan paritas.
10. Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen:
annular semilunaris cribiformis septum imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut
sebagai caruncula Myritiformis.
11. Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah posterosuperior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang
(sekitar 1.5 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 7.5 cm).
Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak vagina menjadi fornix
anterior - posterior danlateralis.

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Gambar 3. Penampang sagital panggul wanita dewasa yang memperlihatkan hubungan antara organ viscera panggul
Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior dengan rektum. Dibagian
posterior, bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan
dengan ampula recti ; bagian proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum
membentuk Cavum
12. Douglassi. Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asamakibat fermentasi glikogen epitel
oleh bakteri vagina. Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.
Syaraf-syaraf otonom system urogenital wanita adalah Nervus Pudendus.

B. ORGANA GENITALIA FEMININA INTERNA


UTERUS
Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria disebelah anterior dan
rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4 5 cm dengan berat sekitar 60 gram. Bagian
uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut servik. Dalam keadaan normal
posisi uterus adalah antefl eksi anteversi. Servik uteri dibagi menjadi 2 bagian: pars vaginalis dan pars
supravaginalis ; dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.

Hubungan antara organ genitalia interna wanita dengan struktur lain

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Uterus pada kehamilan lanjut. Fundus berbentuk kubah dan insersi tuba serta ligamentum rotundum dibagian atas corpus
uteri. Terlihat pasokan vaskular yang hipertrofis,

a = arteri
Ext = eksternal
Int = internal
L = kiri
V = vena

Corpus uteri
Merupakan bagian terbesar uterus ; dibagian anterior menempel pada vesika urinaria dan dibagian posterior
menempel pada intestinum ; dibagian lateral menempel pada berbagai struktur yang berada didalam
ligamentum latum ( tuba falopii ligamentum rotundum ligamentum ovarii proprium vasa uterina dan
ureter ). Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik persilangan tersebut
kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk segitiga dengan kubah yang berada pada bidang
setinggi kedua ostium tuba falopii dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:

Serosa ( peritoneum visceralis)


Miometrium
Endometrium

Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami hipertrofi. Endometrium
adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan dilapisi dengan ciliated
collumnar epithelium ; bentuk kelenjar dan stroma bervariasi sesuai dengan siklus haid ; ketebalan pasca
menstruasi dini 1 2 mm dan menjelang menstruasi 4 7 mm.

TUBA FALOPII
Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral dengan panjang masingmasing sekitar 8 14 cm. Saluran ini menghubungan cavum uteri dengan cavum peritoneale.
Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian :
-

Pars uterina / interstitsialis


Pars Isthmica ( penampang melintang paling sempit )
Pars Ampullaris
4

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI
-

1102012074

Pars Infundibularis [fimbriae]

Penampang melintang Tuba falopii pada wanita dewasa, c = isthmus uteri b = ampulla c = fimbriae
Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan :
-

Lapisan serosa
Lapisan muskularis
Lapisan mucosa

Mukosa tuba dilapisi selapis sel kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia) dan sebagian lain memiliki
kelenjar.

OVARIUM.

Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada disamping uterus
didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii.
Panjang kira-kira 2.5 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 3.0 cm. Masing-masing memiliki permukaan medial
dan lateral

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas. Ligamentum
penyangga ovarium adalah :
-

ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan


ligamentum Ovarii Proprium.

Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta
abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica. Ovarium terbungkus oleh tunica
albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki
gameet dan dibagian dalam disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.
Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel
mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan sel. Bila oosit hanya
dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakansel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel
tersebut dinamakan sel granulosa. Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi.
Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel primer
memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit. Folikel sekunder mengandung ruangruang berisi cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence)
membuat cavum sentral yang disebut sebagai antrum. Folikel dgraf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki
antrum yang sangat dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium. Setiap bulan, pada
wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi.

PERKEMBANGAN UTERUS TUBA FALOPII dan VAGINA


Pada minggu ke 6 kehamilan, embrio pria dan wanita memiliki sepasang saluran genital :
1. Ductus Wolfii ( mesonefrik)
2. Ductus Mulleri (paramesonefrik)
Pada embrio wanita, ductus Mulerii tubuh secara lengkap membentuk tuba falopii dan uterus sementara
itu ductus Wolfii lenyap pada beberapa kasus menjadi rudimenter ; Ductus Mulleri biasanya menyatu dibagian
tengah dengan bagian caudal yang menyatu membentuk saluran uterus dan bagian cranial membentuk Tuba
Falopii (oviducts). Sisa sistem mesonefrik (ductus wolfii) dapat dijumpai pada mesovarium dimana tabung
mesonefrik membentuk epoophoron danparoophoron ; Ductus Wolfii seluruhnya lenyap kecuali bagian cranial
yang ditemukan pada epooophoron dan kadang-kadang dibagian caudal tersisa dalam bentuk kista yang
disebut sebagai Kista Gartnerpada dinding vagina atau didalam uterus. Vagina seluruhnya berasal dari sinus
urogenitalis. Ujung caudal yang padat dari ductus Mulleri mencapai dinding posterior sinus urogentalis pada
minggu ke 9. Selanjutnya, evaginasi padat yang disebut sebagai bulbo sinovaginal membentuk lempeng padat
(vaginal plate). Vaginal plate tersebut melipat kedalam ujung uterus untuk membentuk sebuah lumen pada
ujung caudal. Pada saat itu, proliferasi terus berlangsung pada bagian ujung cranial dari vaginal plate sehingga
6

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

menambah panjang antara lumen uterus dengan sinus urogenitalis. Pada bulan kelima, pertumbuhan vagina
berlangsung dengan membentuk sebuah saluran dan ekspansi vaginal plate sekitar ujung uterus
membentuk fornix vaginae. Lumen vagina masih tetap terpisah dari sinus urogenitalis oleh struktur yang
disebut sebagai himen.
STRUKTUR PENYANGGA UTERUS
LIGAMENTUM dan PENYANGGA UTERUS

LIGAMENTUM SACROUTERINA
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari permukaan postero-lateral servik menuju permukaan
anterior sacrum dan membentuk short hammock

Aspectus posterior uterus dan adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum infundibulo pelvicum

LIGAMENTUM LATUM ( Gambar dibawah ini )


Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang menyerupai sayap. 2/3
medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx ; 1/3 lateral tepi atas ligamentum latum yang
berasal dari ujung fimbriae tuba falopii berjalan kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo7

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

pelvicum. Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar panggul disebut
sebagai ligamentum Cardinale(Mackenrodt ).

Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan adneksa


VASKULARISASI ORGAN PANGGUL

VASKULARISASI UTERUS
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
Arteria Uterina
Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus melalui ligamentum
latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil
menjadi arteria servicovaginalis kearah bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding lateral
uterus. Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu memperoleh perhatian
saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Arteria Uterina dan arteri lain yang berhubungan ( catatan : pada ganbar ini arteria ovarica sudah di transeksi pada titik
keluarnya dari ligamentum suspensorium ovarii )
Arteria Ovarica
Cabang
langsung
dari
Aorta
yang memasuki
ligamentum
latum
melalui
ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah cabang kecil yang masuk
ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan sepanjang mesosalphynx.

Pasokan darah pada ovarium , tuba falopiii dan sisi kiri uterus. Terdapat anastomosis pembuluh arteri uterina dan ovarica
. Perhatikan adanya arteri dan vena uterina yang menyilang ureter didekat servik

LI.2. MM FLOUR ALBUS


LO.2.1. DEFINISI
Leukorea (white discharge, fluor albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang
dikeluarkan dari alat-alat genital yang bersifat berlebihan, namun tidak berupa darah. Dalam kondisi normal, kelenjar
pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan
sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina
yang normal. Pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk membersihkan diri,
sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi.
9

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Secara normal, selalu seseorang wanita mengeluarkan cairan dari alat kemaluannya yang berasal dari:
1. Transudat dinding vagina.
2. Lendir cervix.
3. Lendir kelenjar-kelenjar Bartholini dan Skene.
Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh atau berwarna kekuningan ketika mengering
pada pakaian. Sekret ini non-iritan, tidak mengganggu, tidak terdapat darah, dan memiliki pH 3,5-4,5. Flora normal vagina
meliputi Lactobacillus sp (dominan), Streptococcus, Staphylococcus, dan Gardnella vaginalis. Lingkungan dengan pH asam
memberikan fungsi perlindungan yang dihasilkan oleh lactobacilli.
LO.2.2. KLASIFIKASI
LO.2.3. EPIDEMIOLOGI
Sekret vagina sering tampak sebagai suatu gejala genital. Proporsi perempuan yang mengalami flour albus
bervariasi antara 1 -15% dan hampir seluruhnya memiliki aktifitas seksual yang aktif, tetapi jika merupakan suatu gejala
penyakit dapat terjadi pada semua umur. Seringkali fluor albus merupakan indikasi suatu vaginitis, lebih jarang merupakan
indikasi dari servisitis tetapi kadang kedua-duanya muncul bersamaan. Infeksi yang sering menyebabkan vaginitis adalah
Trikomoniasis, Vaginosis bacterial, dan Kandidiasis. Sering penyebab noninfeksi dari vaginitis meliputi atrofi vagina, alergi
atau iritasi bahan kimia. Servisitis sendiri disebabkan oleh Gonore dan Klamidia. Prevalensi dan penyebab vaginitis masih
belum pasti karena sering didiagnosis dan diobati sendiri. Selain itu vaginitis seringkali asimptomatis dan dapat disebabkan
lebih dari satu penyebab.
LO.2.4. ETIOLOGI
Fluor albus fisiologik pada perempuan normalnya hanya ditemukan pada daerah porsio vagina. Sekret patologik
biasanya terdapat pada dinding lateral dan anterior vagina.
Fluor albus fisiologik ditemukan pada :
a) Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah pengaruh estrogen dari plasenta terhadap
uterus dan vagina janin.
b) Janin saat menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen. Fluor albus disini hilang sendiri akan tetapi dapat
menimbulkan keresahan pada orang tuanya.
c) Wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari
dinding vagina.
d) Ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.
e) Kehamilan
f) Stres, kelelahan
g) Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
h) Pengeluaran sekret dari kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dan pada
wanita dengan ektropion porsionis uteri.
Sedangkan fluor albus abnormal (patologik) disebabkan oleh:
1. Infeksi
a. Bakteri :
1. Gonococcus
Cairan yang keluar dari vagina pada infeksi ini yang lebih dikenal dengan nama gonorrhea ini
berwarna kekuningan yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang
mengandung Neisseria gonorrhea berbentuk pasangan dua-dua seperti biji kopi pada sitoplasma sel.
Gambaran tersebut dapat terlihat pada pemeriksaan Pap Smear, tetapi biasanya bakteri ini diketahui
10

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

pada pemeriksaan sedian apus dengan pewarnaan Gram. Bakteri ini mudah mati bila terkena sabun,
alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara penularan penyakit ini adalah dengan senggama.
2. Chlamidia trachomatis
Bakteri ini sering menyebabkan penyakit mata yang dikenal dengan penyakit traukoma. Bakteri
ini juga dapat ditemukan pada cairan vagina dan terlihat melalui mikroskop setelah diwarnai dengan
pewarnaan Giemsa. Bakteri ini membentuk suatu badan inklusi yang berada dalam sitoplasma sel-sel
vagina. Pada pemeriksaan Pap Smear sukar ditemukan adanya perubahan sel akibat infeksi clamidia ini
karena siklus hidupnya tidak mudah dilacak.
3. Gardanerrella vaginalis
Gardanerrella menyebabkan peradangan vagina yang tidak spesifik dan kadang dianggap sebagai
bagian dari mikroorganisme normal dalam vagina karena seringnya ditemukan. Bakteri ini biasanya
mengisi penuh sel epitel vagina dengan membentuk bentukan khas dan disebut clue cell. Gardanerrella
menghasilkan asam amino yang diubah menjadi senyawa amin yang menimbulkan bau amis seperti ikan.
Cairan vagina tampak berwarna keabu-abuan.
4. Treponema Pallidum
Bakteri ini merupakan penyebab penyakit sifillis. Pada perkembangan penyakit dapat terlihat
sebagai kutil-kutil kecil di vulva dan vagina yang disebut kondiloma lata. Bakteri berbentuk spiral dan
tampak bergerak aktif pada pemeriksaan mikroskopis lapangan gelap.
b. Jamur
Candida albicans
Cairan yang dikeluarkan biasanya kental, berwarna putih susu seperti susu pecah, dan sering disertai gatal,
vagina tampak kemerahan akibat proses peradangan. Dengan KOH 10% tampak sel ragi (blastospora) dan hifa
semu. Beberapa keadaan yang dapat merupakan tempat yang subur bagi pertumbuhan jamur ini adalah
kehamilan, diabetes mellitus, pemakai pil kontrasepsi. Pasangan penderita juga biasanya akan menderita
penyakit jamur ini. Keadaan yang saling menularkan antara pasangan suami-istri disebut sebagai phenomena
ping-pong.
c. Parasit
Trichomonas vaginalis
Parasit ini berbetuk lonjong dan mempuyai bulu getar dan dapat bergerak berputar-putar dengan cepat.
Gerakan ini dapat dipantau dengan mikroskop. Cara penularan penyakit ini dengan senggama. Walaupun
jarang dapat juga ditularkan melalui perlengkapan mandi, seperti handuk atau bibir kloset. Cairan yang keluar
dari vagina biasanya banyak, berbuih menyerupai air sabun dan berbau. Fluor albus oleh karena parasit ini
tidak selalu gatal, tetapi vagina tampak kemerahan dan timbul rasa nyeri bila ditekan atau perih saat
berkemih. Pada pria sering tanpa gejala sehingga mereka tidak menyadari dan menularkan pada istri atau
pasangannya.

d. Virus
1. Virus Herpes
Virus herpes yang paling sering adalah virus herpes simpleks tipe 2 yang juga merupakan penyakit
yang ditularakan melalui senggama. Pada awal infeksi tampak kelainan kulit seperti melepuh seperti
terkena air panas yang kemudian pecah dan meimbulkan lka seperti borok. Pasien merasa kesakitan.
2. Human Papilloma Virus
Human Papilloma Virus meruapakn penyebab dari kondiloma akuminata. Kondiloma ditandai
dengan tumbuhnya kutil-kutil yang kadang sangat banyak dan dapat bersatu membentuk jengger ayam
berukuran besar. Cairan di vagina sering berbau tanpa rasa gatal. Penyakit ini ditularkan melalui
11

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

senggama dengan gambaran klinis menjadi lebih burukbila disertai gangguan system imun tubuh seperti
pada kehamilan, pemakain steroid yang lama seperti pada pasien dengan gagal ginjal atau setelah
transplantasi ginjal, serta penderita HIV AIDS.
2. Iritasi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Sperma, pelicin, kondom


Sabun cuci dan pelembut pakaian
Deodorant dan sabun
Cairan antiseptic untuk mandi.
Pembersih vagina.
Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat
Kertas tisu toilet yang berwarna.

3. Tumor atau jaringan abnormal lain


Tumor atau kanker akan menyebabkan fluor albus patologis akibat gangguan pertumbuhan sel normal
yang berlebihan sehingga menyebabkan sel bertumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak,
akibatnya terjadi pembusukan dan perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah yang bertambah untuk
memberikan makanan dan O2 pada sel tumor atau kanker tersebut.
Pada keadaan seperti ini akan terjadi pengeluaran cairan yang banyak dan berbau busuk akibat terjadinya
proses pembusukan tersebut dan sering kali disertai adanya darah yang tidak segar.
4. Benda asing
Adanya benda asing seperti tertinggalnya kondom atau benda tertentu yang dipakai sewaktu senggama,
adanya cincin pesarium yang digunakan wanita dengan prolapsus uteri dapat merangsang pengeluaran caian
vagina secara berlebihan. Jika rangsangan ini menimbulkan luka akan sangat mungkin terjadi infeksi penyerta dari
flora normal yang berada dalam vagina sehingga timbul FLUOR albus.
5. Radiasi
6. Fistula
7. Penyebab lain :
a.
b.

Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik


Tidak diketahui : Desquamative inflammatory vaginitis

LO.2.5. PATOFISIOLOGI
Meskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa dikatakan suatu yang normal,
tetapi perubahan itu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatu infeksi, khususnya disebabkan oleh jamur. Beberapa
perempuan pun mempunyai sekret vagina yang banyak sekali. Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina
mengandung sekret vagina, sel-sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus
menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB.
Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara Lactobacillus acidophilus
dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil metabolit lain. Lactobacillus acidophilus menghasilkan
endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi
glikogen, lactobacillus (Doderlein) dan produksi asam laktat yang menghasilkan pH vagina yang rendah sampai 3,8-4,5
dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.

12

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

Peran
Lactobacillus

Meningkatkan
pH vagina

1102012074

Faktor anti
bakteri

Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida sp. terutama C. albicans. Infeksi
Candida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi
kandidiasis. Hal-hal yang mempermudah pertumbuhan ragi adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas,
penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat,
pasangan seksual baru dan frekuensi seksual yang tinggi.
Perubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatan hormon
esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkan perlekatan Candida albicans pada sel epitel vagina
dan merupakan media bagi pertumbuhan jamur. Candida albicans berkembang dengan baik pada lingkungan pH 5-6,5.
Perubahan ini bisa asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan gejala infeksi. Penggunaan obat immunosupresan juga
menjadi faktor predisposisi kandidiasis vaginalis.
Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan
pH vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari Trichomonas vaginalis.
Vaginitis sering disebabkan karena flora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen atau adanya
perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami proliferasi. Antibiotik kontrasepsi, hubungan
seksual, stress dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen. Pada
vaginosis bacterial, diyakini bahwa faktor-faktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh
Lactobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan pH dan memacu pertumbuhan Gardnerella vaginalis, Mycoplasma
hominis dan Mobiluncus yang normalnya dapat dihambat. Organisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin,
yang menaikkan pH vagina dan menyebabkan pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau
pada flour albus pada vaginosis bacterial.
Flour albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita tuberculosis, anemia, menstruasi, infestasi
cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum yang jelek , higiene yang buruk dan pada perempuan
yang sering menggunakan pembersih vagina, disinfektan yang kuat.
LO.2.6. MANIFESTASI KLINIK
Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina merupakan suatu tanda infeksi vagina.
Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan
memberikan beberapa gejala fluor albus:
-

Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri.


Sekret vagina yang bertambah banyak
Rasa panas saat kencing
Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal
Berwarna putih kerabu-abuan atau kuning dengan bau yang menusuk

Pada infeksi karena Gonokokus, kelainan dapat ditemui adalah orifisium uretra eksternum merah, edema, dan
sekret yang mukopurulen, labia mayora dapat bengkak, merah dan nyeri tekan. Kadang-kadang kelenjar bartholini ikut
13

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

meradang dan terasa nyeri waktu berjalan atau duduk. Pada pemeriksaan melalui spekulum terlihat serviks merah dengan
erosi dan sekret mukopurulen.

Gambar Klinis : Gonokukos

Pada Trikomonas Vaginalis (Trikomoniasis) dinding vagina tampak merah dan sembab. Kadang terbentuk abses
kecil pada dinding vagina dan serviks yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai Strawberry
appreance. Bila sekret banyak dikeluarkan dapat menimbulkan iritasi pada lipat paha atau sekitar genitalia eksterna.
Sekret vagina biasanya sangat banyak, berwarna kuning kehijauan, dan berbusa/berbuih.

Gambar Klinis : TRIKOMONIASIS/Vaginitis Trikomonal

Pada Gardnerella vaginalis memberikan gambaran vulva dan vagina yang hiperemis, sekret yang melekat pada
dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau berkilau. Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan erosi yang
disertai lendir bercampur darah yang keluar dari ostium uteri internum.

14

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Gambar Klinis: Gardnerella Vaginalis

Vaginosis bacterial: Sekret vagina yang keruh, encer, putih abu-abu hingga kekuning-kuningan dengan bau busuk
atau amis. Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual.

Gambar Klinis : Vaginosis bacterial


Pada Kandidiasis Vagina dapat ditemukan peradangan pada vulva dan vagina, gatal dari sedang hingga berat dan
rasa terbakar kemerahan dan bengkak. Pada dinding vagina sering terdapat membran-membran kecil berwarna putih
yang jika diangkat meninggalkan bekas yang agak berdarah. Sekret vagina menggumpal putih kental.

Gambaran Klinis: Kandidiasis Vaginalis

15

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Pada herpes genitalis akan tampak adanya vesikel-vesikel pada vulva, labia mayor, labia minora, vagina dan
serviks. Pada keadaan lebih lanjut dapat dilihat adanya ulkus-ulkus pada vagina dan serviks.

Gambar Klinis : Herpes Genitalis

Pada infeksi klamidia biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering kencing
dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal.

Gambaran Klinis: Infeksi Klamidia

Pada kanker serviks awal akan terlihat bercak berwarna kemerahan dengan permukaan yang tidak licin. Gambaran
ini dapat berkembang menjadi granuler, berbenjol-benjol dan ulseratif disertai adanya jaringan nekrotik. Disamping itu
tampak sekret yang kental berwarna coklat dan berbau busuk.

16

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Gambaran Klinis: Kanker Cervix

LO.2.7. DIANGNOSIS dan DIAGNOSIS BANDING


Diagnosis
Diagnosis fluor albus ditegakkan berdasarkan Anamnesa, gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang.
-

Anamnesis
Dalam anmnesis yang harus diperhatikan adalah:
a. Usia
Harus dipikirkan kaitannya dengan pengaruh estrogen. Bayi wanita atau wanita dewasa, fluor albus yang
terjadi mungkin karena kadar estrogen yang tinggi dan merupakan fluor albus yang fisiologis. Wanita dalam usia
reproduksi harus dipikirkan kemungkinan suatu penyakit hubungan seksual (PHS) dan penyakit infeksi lainnya.
Pada wanita yang usianya lebih tua harus dipikirkan kemungkinan terjadinya keganasan terutama kanker serviks .
b. Metode kontrasepsi yang dipakai
Pada penggunaan kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan sekresi kelenjar serviks. Keadaan ini dapat
diperberat dengan adanya infeksi jamur. Pemakaian IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada serviks
menjadi meningkat.
c. Kontak seksual
Untuk mengantipasi fluor albus akibat PHS seperti Gonorea, Kondiloma Akuminata, Herpes Genitalis dan
sebagainya. Hal yang perlu ditanyakan kontak seksual terakhir dan dengan siapa melakukan.
d. Perilaku
Pasien yang tinggal di asrama atau bersama teman-temannya kemungknan tertular penyakit infeksi yang
menyebabkan terjadinya fluor albus cukup besar. Contoh: kebiasan yang kurang baik tukar menukar alat mandi
atau handuk.
e. Sifat fluor albus
Hal yang harus ditanya adalah jumlah, bau, warna, dan konsistensinya, keruh/jernih, ada/tidaknya darah,
frekuensinya dan sudah berapa lama kejadian tersebut berlangsung. Hal ini perlu ditanyakan secara detail karena
dengan mengetahui hal-hal tersebut dapat diperkirakan kemungkinan etiologinya.
f.

Hamil atau menstruasi


Menanyakan kepada pasien kemungkinan hamil atau menstruasi, karena pada keadaan ini fluor albus
yang terjadi adalah fisiologis.

g. Masa inkubasi
17

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Bila fluor albus timbulnya akut dapat diduga akibat infeksi atau pengaruh rangsangan fisik
h. Penyakit yang diderita
i. Penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid.
-

Pemeriksaan Fisis dan Genital


Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit kronis, gagal
ginjal, ISK, dan infeksi lainnya yang mungkin berkaitan dengan fluor albus.
Pemeriksaan khusus yang juga harus dilakukan adalah pemeriksaan genetalia yaitu meliputi:

Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna


Pemeriksaan spekulum untuk melihat vagina dan serviks
Pemeriksaan pelvis bimanual
Untuk menilai cairan dinding vagina, hindari kontaminasi dengan lender vagina.
Dan dapat disesuaikan dari gambaran klinis sehingga dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.

Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah:
a. Pengukuran pH
Penentuan pH dengan kertas indicator (N: 3.0-4.5)
Hasil pengukuran pH cairan vagina
- Pada pH vagina 6.8-8.5 sering disebabkan oleh Gonokokus
- Pada pH vagina 5.0-6.5 sering disebabkan oleh Gardanerrella vaginalis
- Pada pH vagina 4.0-6.8 sering disebabkan candida albican
- Pada pH vagina 4,0-7.5 sering disebabkan oleh trichomoniasis tetapi tidak cukup spesifik.
b. Penilaian sedian basah
Penilaian diambil untuk pemeriksaan sedian basah dengan KOH 10% dan garam fisiologis (NaCl 0.9%). Cairan
dapat diperiksa dengan melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan NaCl 0,9% diatas objek glass dan sampel kedua
di larutkan dalam KOH 10%. Penutup objek glass ditutup dan diperiksa dibawah mikroskop.
Trikomonas vaginalis akan terlihat jelas dengan NaCl 0.9% sebagai parasit berbentuk lonjong dengan
flagelanya dan gerakannya yang cepat.
- Candida albicans akan terlihat jelas degan KOH 10% tampak sel ragi (blastospora) atau hifa semu.
- Vaginitis non spesifik yang disebabkan oleh Gardnerella vaginalis pada sediaan dapat ditemukan beberapa
kelompok basil, lekosit yang tidak seberapa banyak dan banyak sel-sel epitel yang sebagian besar
permukannya berbintik-bintik. Sel-sel ini disebut clue cell yan merupakan ciri khas infeksi Gardnerella
vaginalis.
c.
Perwarnaan Gram
- Neisseria Gonorhoea memberikan gambaran adanya gonokokus intra dan ekstra seluler.
- Gardnerella vaginalis memberikan gambaran batang-batang berukuran kecil gram negative yang tidak dapat
dihitung jumlahnya dan banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil.
d.
Kultur
Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh
sehingga harus hati-hati dalam penafsiran.
-

e.

f.

Pemeriksaan serologis
Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi Herpes Genitalis dan Human Papiloma Virus dengan
pemeriksaan ELISA.
Tes Pap Smear
18

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya keganasan pada serviks, infeksi Human Papiloma Virus,
peradangan, sitologi hormonal, dan evaluasi hasil terapi.

Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis bakterial harus ada tiga dari empat kriteria sebagai berikut,
yaitu:
(1)
(2)
(3)
(4)

Adanya sel clue pada pemeriksaan mikroskopik sediaan basah,


Adanya bau amis setelah penetesan KOH 10% pada cairan vagina,
duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna seperti susu,
pH vagina lebih dari 4.5 dengan menggunakan nitrazine paper.
Diagnosis Banding
A. fluor albus
B. Ca Cervix
C. nfeksi Chlamydia
D. atropik vaginitis,
E. gonorrhea
LO.2.8. TATALAKSANA

Preventif
Pencegahan ini juga bisa dengan berbagai cara sepeti memakai alat pelindung, pemakaian obat atau cara profilaksis
atau melakukan pemeriksaan secara dini.
1) Alat pelindung
Memakai alat pelindung terhadap kemungkinan tertularnya PHS dapat dilakukan dengan menggunakan
kondom. Kondom cukup efektif mencegah terjadinya penularan PHS termasuk AIDS.
2) Pemakaian obat atau cara profilaksis
Pemakaian antiseptik cair untuk membersihkan vagina pada hubungan yang dicurigai menularkan
penyakit kelamin relative tidak ada jika tidak disertai dengan pengobatan terhadap microorganism penyebab
penyakitnya. Pemakaian obat antibiotik dengan dosis profilaksis atau dosis yang tidak tepat juga merugikan
karena selain kuman tidak terbunuh juga terdapat kemungkinan kebal terhadap obat jenis tersebut. Pemakaian
obat yang mengandung estriol baik krem maupun obat minum bermanfaat pada pasien menaupose dengan gejala
yang berat.
3) Pemeriksaan secara dini
Kanker serviks dapat dicegah secara dini dengan melakukan Pap smear secara berkala. Dengan
pemeriksaan Pap smear dapat diamati adanya perubahan sel-sel normal menjadi kanker yang terjadi berangsurangsur, bukan secara mendadak. Kanker leher rahim memberikan gejala keputihan berupa sekret encer,
berwarna merah muda, coklat mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Selain itu, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah intim sebagai tindakan mencegah berulangnya
keputihan yaitu dengan:
1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta
hindari stres berkepanjangan.
2. Setia kepada pasangan.
3. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya
dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat.
Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
4. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang.
5. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal
vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan cairan pembersih vagina.
6. Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat
19

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

menyebabkan iritasi.
7. Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dsb.
Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset di WC umum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum
menggunakannya.
Kuratif
Fisiologis: Tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untuk menghilangkan kecemasannya.
Patologis: Terapi fluor albus harus disesuaikan dengan etiologinya.
a. Bakteri
1. Gonorhoea
- Penicillin prokain 4,8 juta unit im atau
- Amoksisiklin 3 gr im
- Ampisiillin 3,5 gram im atau Ditambah : - Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atau Tetrasiklin 4 x
500 mg oral selama 7 hari
- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
- Tiamfenikol 3,5 gram oral
- Kanamisin 2 gram im
- Ofloksasin 400 mg/oral
-

Untuk Neisseria gonorhoeae penghasil Penisilinase


Seftriaxon 250 mg im atau
Spektinomisin 2 mg im atau
Ciprofloksasin 500 mg oral Ditambah Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari

2. Gardnerella vaginalis
- Metronidazole 2 x 500 mg
- Metronidazole 2 gram dosis tunggal
- Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari selama 7 hari
- Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan
3. Klamidia trakomatis
- Metronidazole 600 mg/hari 4-7 hari
- Tetrasiklin 4 x 500mg selama 10-14 hari oral
- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 10-14 hari
- Minosiklin dosis 1200mg di lanjutkan 2 x 100 mg/hari selama 14hari
- Doksisiklin 2 x 200 mg/hari selama 14 hari
- Kotrimoksazole sama dengan dosis minosiklin 2 x 2 tablet/hari selama 10 hari
4. Treponema Pallidum
Diberikan Benzatin Penisillin G 2.4 juta Unit IM dosis tunggal atau doksisiklin 2x200mg peroral selama 2
minggu.
b. Jamur
Pada infeksi candida albicans dapat diberikan
Topikal
-

Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu


Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari
20

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI
-

1102012074

Mikonazol nitrat 2% 1 x ssehari selama 7 14 hari


Mikostatin 10.000 unit intravaginal selama 14 hari. Untuk mencegah timbulnya residif tablet vaginal
mikostatin ini diberikan seminggu sebelum haid selama beberapa bulan.
Sistemik

Itrakonazole 2x200mg peroral dosis sehari.


Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari
Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari
Nimorazol 2 gram dosis tunggal
Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal
Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan

c. Parasit
Pada infeksi Trikomonas vaginalis diberikan metronidazole 3x250mg peroral selama 10 hari. Karena sering
timbul rekurens, maka dalam terapi harus diperhatikan adanya infeksi kronis yang menyertainya, pemakaian
kondom dan pengobatan pasangannya.
Selain itu juga dapat digunakan sediaan Klotrimazole 1x100mg intravaginal selam 7 hari.

d. Virus
1. Virus herpes simpleks tipe 2
Belum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan secara tuntas
- Asiklovir krim dioleskan 4 x sehari
- Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 5 hari
- Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi sekunder
2. Human Papiloma Virus
Pemberian vaksinasi mungkin cara pengobatan yang rasional untuk infeksi virus ini, tetapi vaksin ini masih
dalam penelitian.
3. Kondiloma Akuminata
Dapat diobati dengan menggunakan suntikan interferon suatu pengatur kekebalan. Dapat diberikan obat
topical podofilin 25% atau podofilotoksin 0.5% ditempat dimana kutil berada. Bila kondiloma berukuran
besar dilakukan kauterisasi.
e. Penyebab lain : Vulvovaginitis psikosomatik dengan pendekatan psikologi. Desquamative inflammatory
vaginitis diberikan antibiotik, kortikosteroid dan estrogen.

PENGOBATAN
1. Klotrimazol
Asal dan kimia
Berbentuk bubuk tidak berwarna yang praktis tidak larut dalam air, larut dalam alkohol dan kloroform, sedikit larut dalam
eter.
Aktivitas antijamur
Mempunyai aktivitas antijamur dan antibakteri dengan mekanisme kerja mirip dengan mikonazol dan secara topikal
digunakan untuk pengobatan tinea pedis, kruris dan korporis yang disebabkan oleh T. rubrum, T. mentagrophytes, E.
floccosum, dan M.canis dan untuk tinea vesikolor. Juga untuk infeksi kulit dan vulvovaginitis yang disebabkan oleh
Candiada albicans.
21

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Efek samping
Pada pemakaian topikal dapat terjadi rasa terbakar, eritema, edema, gatal dan urtikaria.
Sediaan dan posologi
Tesedia dalam bentuk krim dan laritan dengan kadar 1% untuk dioleskan 2 kali sehari. Krim vagina 1% untuk tablet vagina
100mg digunakan sekali sehari pada malam hari selama 7 hari, atau tablet vaginal 500mg, dosis tunggal.
2.Metronidazol
Pada infeksi trikomonas vaginalis :
Diberikan peroral (2g sebagai dosis tunggal, 1g setiap 12 jam x 2 atau 250 mg tiga x sehari selama 5-7 hari). Memiliki ES
seperti mual kadang-kadang muntah, rasa seperti logam dan intoleransi terhadap alkohol. Metronidazol tidak boleh
diberikan pada trimester pertama kehamilan. Pada kasus sensitivitas dpt dipakai klotrimazol topikal.
Pada infeksi gardnerella vaginalis:
Dapat diberikan 500 mg 2 x sehari selama seminggu dan lebih baik juga direncanakan mitra seksual

PENISILIN
Absorbsi:
-

Ampisilin pada pemberian oral dipengaruhi besarnya dosis dan ada tidaknya makanan dalam saluran cerna.
Amoksisilin lebih baik diberikan oral ketimbang ampisilin karena tidak terhambat makanan dalam
absorbsinya.

Biotransformasi dan ekskresi:


-

Biotransformasi penisilin umumnya dilakukan oleh mikroba berdasarkan berdasarkan pengaruh enzim
penisilinase dan amidase.

Efek Samping
-

Reaksi alergi paling sering dijumpai pada golongan penisilin bahkan golongan G khususnya merupakan obat
yang tersiring membuat alergi.
Nefropati efek nefrotoksik dari penisilin.
Syok anafilaksis dapat sesegera mungkin diberi larutan adrenalin 1:1.000 secara SK sebanyak 0,3-0,4 ml.
Reaksi toksik dan iritasi local kulit kemerahan sebagian, suntikan IM membuat nyeri dan peradangan pada
lokasi pemberian obat.
Efek toksik penisilin terhadap susunan saraf menimbulkan gejala epilepsy grnad mal dan bias timbul karena
pemberian IV dosis besar.
Reaksi jarisch-Herxheimer yang berat pada pemberian penisilin untuk pasien sifilis diduga reaksi tubuh
terhadap antigen spirochaeta.

Sediaan dan Posologi


Ampisilin
-

Tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul ampisilin trihidrat atau anhidrat 125 mg, 250 mg, 500 mg/5 Ml
Dalam suntuikan 0,1; 0,25; 0,5; dan 1 gram per vial.

Amoksisilin

22

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI
-

1102012074

Dalam bentuk kapsul atau tablet berukuran 125, 250, dan 500 mg dan sirup 125 mg/ 5 mL. Dosis dapat
diberikan 3 kali 250-500 mg sehari.

Antibiotik : Monobaktam, Aztreonam


Mekanisme Kerja:
-

Bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel kuman seperti antibiotic betalaktam lainnya
Mudah menembus dinding dan membrane sel kuman gram-negatif aerobic dan kemudian mengikat erat
penicillin-binding-profein 3 (=PBP 3). Pengaruh interaksi tersebut pada kuman ialah terjadi perubahan bentuk
filament, pembelahan sel terhambat dan mati.

Farmakokinetik:
-

Aztreonam harus diberikan secara IM atau IV, karena tidak diabsorbsi melalui saluran cerna.
Kadar puncak dalam serum darah pada pemberian 1 g IM dalam waktu 60 menit mencapai 46 microgram/mL.
Obat didistribusi luas ke dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh yaitu synovial, pleural, pericardial,
peritoneal, cairan lepuh, sekresi bronkus, tulang, empedu hati, paru-paru, ginjal, otot, endometrium dan usus.
Ekskresi melalui filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus ginjal dalam bentuk utuh, yaitu sekitar 70% dosis yang
diberikan.
Sekitar 7% obat dmetabolisme dan metabolitnya kemudian diekskresi melaui urin. Hanya 1% yang melalui
tinja dalam bentuk utuh.

Indikasi:
-

Efektif untuk infeksi berat kuman gram negative aerobic.


Infeksi saluran kemih dengan komplikasi, saluran napas bawah, kulit dan struktur kulit, alat kelamin, intra
abdomen, tulang dan bakteremia pada dewasa dan anak.

Efek Samping:
-

Tidak banyak berbeda dengan ES dari antibiotic betalaktam lainnya, penggunaan neonates secara rutin tidak
dianjurkan.

Posologi:
-

Aztreonam diberikan secara suntikan IM yang dalam, bolus IV perlahan-lahan atau infuse intermiten dengan
periode 20 sampai 60 menit.
Dosis dewasa 1-8 g/hari, dibagi untuk pemberian setiap 6 sampai 12 jam. Untuk infeksi saluran kemih 500 mg
atau 1 g setiap 8-12 jam.
Pemberian IV dianjurkan untuk yeng memerlukan dosis lebih dari 1 g misalnya pasien septisemia bacterial,
abses intra-abdominal, peritonitis atau infeksi sistemik berat lainnya.
Non farmakologis

Pasangan seksual juga harus diobati walaupun tidak ditemukan gejala klinik, hubungan seks selama masa
pengobatan sebaiknya dihindari, hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan fluor albus rekuren
LO.2.9. KOMPLIKASI
Infertilitas/masalah kesuburan; pelvic inflamatori disease; vulvovaginitis, uretritis; pada wanita hamil dapat
menyebabkan bayi prematur, gangguan perkembangan dan berat badan lahir rendah (BBLR) terutama akibat bacterial
vaginosis dan infeksi Trichomonas; serta dapat memfasilitasi terjadinya HIV.
23

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

LO.2.10. PENCEGAHAN

1. Menjaga kebersihan daerah vagina.


2. Membilas vagina dengan cara yang benar.
3. jangan suka bertukar-tukar celana dalam bersamaan dengan teman wanita lainnya.
4. Jangan menggunakan handuk bersamaan.
5. lebih hati-hati dalam menggunakan toilet umum.
6. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, tiap tahun melakukan Pap
Smer untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di leher rahim.

LO.2.11. PROGNOSIS

Vaginosis bakterial mengalami kesembuhan rata-rata 70 80% dengan regimen pengobatan yang telah
dibahas sebelumnya.
Kandidiasis mengalami kesembuhan rata-rata 80 - 95%.
Trikomoniasis mengalami kesembuhan rata-rata 95%.
LI.3. MM. INFEKSI SERVIKS DAN PAP SMEAR

Definisi
Papanikolaou test atau Pap smear adalah metode screening ginekologi,Dicetuskan oleh Georgios
Papanikolaou, untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi
dalam endocervix dan endometrium. Pap smear digunakan untuk mendeteksi kanker rahim yang
disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Wanita yang aktif secara seksual disarankan menjalani
Pap smear sekali setahun.
Pengambilan specimen dengan memasukkan speculum ke vagina pasien untuk mengambil sample dari
cervix. Pap smear biasanya tidak dilakukan selama menstruasi. Prosedur ini dapat menimbulkan sedikit
rasa sakit, namun hal ini bergantung kepada anatomi pasien, faktor psikologi, dan lain-lain. Sample
kemudian diuji di laboratorium dan hasil diperoleh dalam waktu sekitar 3 minggu. Sedikit pendarahan,
kram, dan lain-lain dapat terjadi sesudahnya.
Di Indonesia, pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara rutin bagi wanita yang sudah melakukan
hubungan seksual dan berusia lebih dari 25 tahun hingga 60 tahun. Sebaiknya, pap smear dilakukan setiap
tahun atau bila hasil pemeriksaan dua kali berturut-turut normal, pemeriksaan boleh dilakukan dua tahun
sekali.

Manfaat
Pap Smear berguna untuk mendeteksi secara dini kanker mulut rahim (karsinoma serviks). Kanker mulut
rahim yang ditemukan pada stadium dini atau masih terbatas di daerah mulut rahim, relatif lebih mudah
pengobatannya dan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk sembuh, dibanding dengan kanker mulut
rahim stadium lanjut.

Waktu untuk dilakukan pap smears


Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang
telah melakukan hubungan seksual. Para wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun.
Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan pasien untuk melakukan Pap
Smear adalah tidak sedang haid, tidak coitus 1 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan tidak sedang
menggunakan obat obatan vaginal.
24

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Indikasi pap smears


Kanker leher rahim merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara.
Kanker ini termasuk penyebab kematian terbanyak akibat kanker. Secara internasional setiap tahun
terdiagnosa 500.000 kasus baru. Seperti halnya kanker yang lain, deteksi dini merupakan kunci
keberhasilan terapi, semakin awal diketahui, dalam artian masih dalam stadium yang tidak begitu tinggi
atau bahkan baru pada tahap displasia atau prekanker, maka penanganan dan kemungkinan sembuhnya
jauh lebih besar. Meskipun sekarang ini sensitivitas dari pap smear ini ramai diperdebatkan dalam
skrening kanker leher rahim, Pap smear ini merupakan pemeriksaan non invasif yang cukup spesifik dan
sensitif untuk mendeteksi adanya perubahan pada sel-sel di leher rahim sejak dini, apalagi bila dilakukan
secara teratur. Cervicography dan tes HPV DNA diusulkan sebagai metode alternatif bagi skrening kanker
leher rahim ini, karena kombinasi antara pap smear dan cervicography atau tes HPV DNA memberikan
sensitivitas yang lebih tinggi dibanding pap smear saja.

Siapa saja yang perlu melakukan pemeriksaan pap smears


Pada umumnya seorang wanita disarankan untuk melakukan pap smear untuk pertama kali kira-kira 3
tahun setelah melakukan hubungan seksual yang pertama kali. American College of Obstetricians and
Gynecologist (ACOG) merekomendasikan pap smear dilakukan setiap tahun bagi wanita yang berumur
21-29 tahun, dan setiap 2-3 tahun sekali bagi wanita yang berumur lebih dari 30 tahun dengan catatan
hasil pap testnya negatif 3 kali berturut-turut. Namun apabila seorang wanita mempunyai faktor resiko
terkena kanker leher rahim (misalnya : hasil pap smear menunjukkan prekanker,terkena infeksi HIV, atau
pada saat hamil ibu mengkonsumsi diethylstilbestrol (DES)) maka pap smear dilakukan setiap tahun tanpa
memandang umur. Batasan seorang wanita untuk berhenti melakukan pap smear menurut American
Cancer Society (ACS) adalah apabila sudah berumur 70 tahun dan hasil pap smear negatif 3 kali berturutturut selama 10 tahun.

Persiapan sebelum melakukan pap smears


Persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan pap smear antara lain :
Hindari melakukan hubungan seksual, gurah vagina, penggunaan kream dan jelly 2 hari sebelum pap
smear karena dapat menyamarkan hasil pemeriksaan.
Meskipun pap smear ini dapat dilakukan pada saat menstruasi, namun disarankan untuk melakukannya
pada saat tidak menstruasi, karena akan menyulitkan pameriksaan.

Prosedur pap smears


Pemeriksaan pap smear hanya berlangsung beberapa menit dan tidak menyakitkan, dokter akan
menyuruh pasien membuka pakaian bagian bawah dan pasien terlentang di tempat tidur periksa dengan
posisi lithotomy (kaki membuka dan lutut menekuk seperti posisi pada saat melahirkan).Dokter akan
memasukkan alat bernama spekulum (cocor bebek) ke dalam vagina untuk membuka vagina sehingga
dokter dapat memeriksa kondisi leher rahim, kemudian dokter akan mengambil sampel sel yang ada pada
leher rahim dengan menggunakan Aylesbury spatula atau endocervical brush atau semacam sapu lidi kecil
dari plastik untuk mengumpulkan sel-sel tersebut. Kemudian dokter akan memproses sel-sel tersebut,
tergantung metode yang digunakan apakah konvensional pap smear (sel-sel tadi akan dibuat hapusan
tipis secara langsung pada slide dari kaca baru difiksasi) atau liquid-based cytology (sel-sel tadi
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi cairan khusus biasanya berbasis etanol untuk menjaga kondisi
sel-sel tersebut, kemudian sampel tadi dibawa ke laboratorium patologi anatomi untuk dibuatkan
hapusan tipis sel).Setelah dibuat hapusan sel, slide kaca tadi dicat dengan metode Papanicolau dan
didiagnosis oleh dokter spesialis patologi anatomi dengan menggunakan mikroskop. Kedua metode
tersebut tidak mempunyai perbedaaan yang bermakna. Setelah melakukan pap smear pasien dapat
langsung melanjutkan aktivitasnya.
Ada 2 cara pemeriksaan Pap Smear:
1. Konvensional
2. Berbasis cairan atau Liquid
25

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Keterbatasan pemeriksaan Sitologi Konvensional :


Sampel tidak memadai karena sebagian sel tertinggal pada brus (sikat untuk pengambilan sampel),
sehingga sampel tidak representatif dan tidak menggambarkan kondisi pasien sebenarnya
Subyektif dan bervariasi, dimana kualitas preparat yang dihasilkan tergantung pada operator yang
membuat usapan pada kaca benda
Kemampuan deteksi terbatas (karena sebagian sel tidak terbawa dan preparat yang bertumpuk dan
kabur karena kotoran/faktor pengganggu)
Pemeriksaan Sitologi Berbasis Cairan/Liquid
Merupakan metode baru untuk meningkatkan keakuratan deteksi kelainan sel-sel leher rahim. Dengan
metode ini, sampel (cara pengambilan sama seperti pengambilan untuk sampel sitologi biasa/Pap Smear)
dimasukkan ke dalam cairan khusus sehingga sel atau faktor pengganggu lainnya dapat dieliminasi.
Selanjutnya, sampel diproses dengan alat otomatis lalu dilekatkan pada kaca benda kemudian diwarnai
lalu dilihat di bawah mikroskop oleh seorang dokter ahli Patologi Anatomi.
Keungulan pemeriksaan sitologi berbasis cairan/Liquid :
Sampel memadai karena hampir 100 % sel yang terambil dimasukkan ke dalam cairan dalam tabung
sampel
Proses terstandardisasi karena menggunakan prosesor otomatis, sehingga preparat (usapan sel pada
kaca benda) representatif, lapisan sel tipis, serta bebas dari kotoran/pengganggu
Meningkatkan kemampuan/keakuratan deteksi awal adanya kelainan sel leher rahim
Sampel dapat digunakan untuk pemeriksaan HPV-DNA

Interpretasi hasil
Hasil pemeriksaan pap smear dikategorikan berdasarkan Bethesda sistem, secara garis besar dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Negative for Intraepithelial Lesion or Malignancy
2.
Epithelial Cell Abnormalities
3.
Atypical glandular cells (AGC)
4.
Other
Beberapa kemungkinan dari hasil pemeriksaan pap smear adalah sbb :
1. Infeksi, proses yang amat sering bersarang pada mulut rahim. Sebagian besar kasusnya tanpa
gejala. Kadang-kadang satu-satunya keluhan yang muncul adalah keputihan. Sekalipun mayoritas
kasus boleh dikata tidak berbahaya, sebagian kecil dapat muncul dalam intensitas yang tergolong
berat. Dokter akan menelusuri penyebabnya dan memberi terapi yang spesifik. Jika dianggap
perlu pap smear ulangan, mesti dikerjakan dalam waktu 6 bulan untuk melihat atau mengevaluasi
apakah radang sudah menyembuh.
2. ASCUS (atypical squamous cells of undetermined significance) yang artinya ada sedikit kelainan
atau abnormalitas pada sel-sel mulut rahim. Pasien sering dibuat cemas dan tidak bahagia oleh
konklusi ini karena makna dari hasil pemeriksaan ini masih belum jelas. Karena itu, langkah yang
berikutnya ditempuh ialah dengan melakukan pap smear ulangan setiap 6 bulan selama dua
tahun. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan tambahan yang disebut kolposkopi, yaitu
peneropongan langsung mulut rahim dengan mikroskop.
3. Karsinoma intra-epitelial, lingkup kelainan ini ialah diplasia hingga neoplasia yang terbatas pada
sel-sel permukaan. Displasia ialah kelainan prakanker yang sifatnya reversible. Namun begitu, jika
ia tidak diobati dapat timbul transformasi menuju keganasan.

26

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

4. Karsinoma invasif. Pada akhirnya sel kanker tumbuh menembus melewati lapisan epitel
permukaan, masuklah kita pada stadium invasif. Pada tahap ini penyembuhan menjadi jauh lebih
sulit.

Tindak lanjut
Jika hasil pap smear negatif yang berarti tidak ditemukan adanya abnormal sel, maka tidak diperlukan
terapi sampai jadwal pap smear yang berikutnya
Apabila hasil pemeriksaan positif yang berarti ditemukan adanya sel yang abnormal,maka
penanganannya tergantung pada tipe sel yang ditemukan.
Apabila ditemukan displasia atau prekanker dokter akan melakukan kolposkopi menggunakan
mikroskup untuk memeriksa area leher rahim dan melakukan biopsi.
Apabila hasil biopsi juga menunjukkan displasia maka dokter kandungan akan melakukan
cryosurgery atau cone biopsi sebagai terapi terhadap displasia tersebut.
Apabila ditemukan keganasan dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk
menentukan stadium dari keganasan tersebut dan akan melakukan terapi sesuai stadium yang
ditemukan.

Infeksi serviks
definisi
Servisitis adalah peradangan leher rahim (serviks), yaitu ujung bawah rahim (porsio) yang terbuka ke dalam vagina.
Servisitis merupakan gangguan yang umum dialami oleh wanita. Ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk
infeksi, iritasi kimiawi atau fisik, cedera sel yang melapisi serviks, dan alergi.
Penting sekali penyebab servisitis ditentukan. Jika masalahnya adalah infeksi, maka keadaan ini dapat menyebar ke luar
serviks, termasuk ke rahim (uterus) dan saluran telur (tuba Falloppii).Akibatnya, dapat menimbulkan masalah kesuburan
(fertilitas) atau kemampuan untuk hamil. Mungkin menyebabkan masalah dengan janin di dalam kandungan (rahim) jika
terjadi semasa hamil.
Sel-sel yang teriritasi atau terinfeksi tersebut dapat menjadi merah, bengkak, dan merembeskan getah dan nanah.
Mungkin juga mudah berdarah bila disentuh.
Etiologi
Kasus peradangan berat biasanya disebabkan oleh infeksi yang melintas selama kegiatan seksual. Penyakit menular
seksual (PMS) yang dapat menyebabkan servisitis meliputi:

gonorea

klamidia

herpes genital
trikomoniasis

Namun demikian, banyak pula wanita dengan servisitis hasil ujinya tidak menunjukkan hasil positif untuk semua jenis
infeksi tersebut.
Penyebab lain dari peradangan, meliputi:

Alergi terhadap bahan kimia yang ada di dalam spermisida, pembilas vagina, atau kondom berbahan karet
lateks.

Iritasi atau cedera dari tampon, pessarium, atau dari alat kontrasepsi wanita seperti diafragma.
27

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Ketidakseimbangan bakteri. Pada keadaan normal, bakteri sehat di vagina dikalahkan oleh bakteri yang tidak
sehat atau berbahaya. Ini juga disebut vaginosis bakterial.

Ketidakseimbangan hormon. Kadar estrogen yang relatif rendah atau progesteron yang relatif tinggi dapat
mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan jaringan serviks yang sehat.

Kanker atau pengobatan kanker. Pada keadaan jarang, penanganan dengan radiasi atau pemberian obat
antikanker dapat menyebabkan perubahan pada serviks yang sesuai dengan servisitis.
Gejala servisitis
Kebanyakan wanita yang mengalami servisitis tidak memperlihatkan gejala apapun. Keadaan tersebut dapat dijumpai
hanya setelah dilakukan pemeriksaan atau uji berkala.
Tanda-tanda dan gejala-gejala, jika ada, meliputi:

Luah (discharge) vagina berwarna kelabu atau kuning pucat.

Perdarahan vagina abnormal, seperti perdarahan pascasanggama atau antar haid.

Nyeri sanggama (dispareunia).

Berkemih yang sukar, nyeri, dan sering.

Nyeri panggul atau perut atau demam, pada keadaan yang jarang.
Faktor risiko servisitis
Risiko tinggi terkena servisitis jika Anda:
Baru saja bersanggama tanpa memakai kondom.
Berganti-ganti pasangan seks.
Memiliki servisitis sebelumnya.
Telah diperlihatkan bahwa servisitis berpeluang kambuh 8-25% pada wanita yang pernah terkena sebelumnya.
Diagnosis servisitis
Jika Anda dicurigai terkena servisitis, mungkin akan dilakukan pemeriksaan panggul. Ini memungkinkan dokter melihat
serviks lebih dekat dan juga melakukan pengambilan usap (swab)serviks untuk mengumpulkan getah vagina atau untuk
melihat sejauh mana mudah berdarah.
Mungkin pula Anda akan ditanya tentang riwayat seksual, meliputi:
Jumlah pasangan sanggama dalam 60 hari terakhir.

Apakah bersanggama tanpa kondom.


Jenis kontrasepsi yang Anda gunakan.

Meski Anda tidak memperlihatkan gejala, Anda tetap melakukan pemeriksaan rutin untuk mencari servisitis jika:
Anda sedang hamil.
Dokter memperkirakan Anda berisiko tinggi terkena PMS.
Uji untuk servisitis
Getah vagina Anda akan diuji untuk mengetahui keberadaan bakteri atau virus yang berbahaya. Juga serviks akan diusap
untuk memeriksa luah, pembengkakan, nyeri, dan perdarahan.
Penanganan servisitis
28

TUGAS MANDIRI SK 1 KEPUTIHAN


ELISA ROSANI

1102012074

Penanganan servisitis mungkin tidak diberikan jika penyebabnya bukan PMS. Jika infeksi dicurigai, tujuan utama
pengobatan adalah mencegah infeksi menyebar ke rahim dan saluran telur, atau jika Anda sedang hamil, untuk janin di
dalam rahim.
Bergantung pada organisme apa sebagai penyebab infeksi, mungkin akan diberikan obat:
Antibiotika
Antijamur
Antivirus
Dokter mungkin menyarankan pasangan (suami) Anda juga perlu diobati agar Anda Anda tidak terinfeksi lagi. Anda
patut tidak bersanggama sampai Anda dan pasangan (suami) Anda selesai ditangani.
Pengobatan sangat penting diberikan jika Anda positif terkena HIV. Hal itu dikarenakan servisitis meningkatkan jumlah
virus yang ditumpahkan dari serviks, sehingga meningkatkan peluang Anda untuk menginfeksi pasangan (suami). Selain
itu adanya servisitis memudahkan Anda terkena HIV dari pasangan yang HIV-positif.
Jika gejala itu bertahan meski dengan pengobatan, maka Anda harus dinilai lagi.Penanganan nir-obat, seperti bilas
vagina atau pengobatan berbasis yogurt tidak bekhasiat untuk servisitis.
Pencegahan servisitis
1. Memakai kondom pada saat bersanggama.
2. Hanya bersanggama dengan suami yang sah.
3. Hindari bersanggama jika suami memiliki luka atau luah penis.
Jika sedang diobati untuk penyakit menular seksual, perlu tanyakan pada dokter apakah suami juga harus
diobati.
5. Jangan gunakan produk-produk pembersih kewanitaan. Ini dapat menyebabkan iritasi vagina dan serviks.
6. Jika Anda mengidap diabetes mellitus (sakit gula), perlu pertahankan kadar gula agar terkendali dengan baik
4.

LI.4. THAHARAH
Cairan yang keluar dari kemaluan akibat adanya rangsangan, tatapan, lintasan pikiran, atau keinginan untuk jima
di mana keluarnya tidak disertai perasaan nikmat disebut dengan madzi.
Menurut para ulama madzi hukumnya najis. Kalau terkena badan, wajib dicuci. Namun kalau terkena pakaian
cukup dengan diperciki air sebagaimana tuntunan Nabi saw. Ali ra berkata, "Aku sering mengeluarkan madzi.
Maka kusuruh seseorang untuk bertanya kepada Nabi saw karena kedudukan puterinya. Maka orang itupun
bertanya. Nabi saw menjawab, 'Berwuduklah dan basuhlah kemaluanmu!'" (HR al-Bukhari)
Sementara terkait dengan keputihan, maka sebagian ulama menyamakannya dengan darah istihadah (penyakit).
Dan sesuai dengan kaidah fikih bahwa keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur membatalkan wudhu maka
demikian pula dengan keluarnya keputihan. Keputihan membatalkan wudhu. Kalau darah keputihan itu
membasahi pakaian, maka harus dibersihkan.
Jika keputihan terus-menerus keluar bahkan ketika salat, maka ada keringanan yang diberikan oleh agama.
Wanita yang mendapatkan keputihan terus-menerus semacam itu cukup berwudhu setiap kali melaksanakan
shalat fardhu. Kalaupun darah keputihannya keluar lagi di saat salat, salatnya tidak batal.

29

Você também pode gostar