Você está na página 1de 5

Kepemimpinan dalam Kelompok

TUGAS
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
Yang dibina Ibu Tri Anjaswarni S.Kp., M.Kep.

Disusun Oleh : Kelompok 4


Nama Anggota :
Widya Fara Setyarini

(1401460009)

Nurohaini Yulianingtyas

(1401460012)

Dela Putri Andartiwi

(1401460013)

Moh. Kroirul Huda

(1401460015)

Rizky Tiara Damayanti

(1401460028)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
MARET 2016

TUGAS 1
Menentukan ketua kelompok dan alasan mengapa, apa kelebihan, dankekurangan dibanding
anggota.

Pembahasan
Anggota kelompok memilih saudara Nurohaini Yulianingtyas sebagai ketua kelompok karena
saudara Tyas memiliki sifat kepemimpinan yang lebih dari anggota kelompok lain.
Kelebihan :

Percaya diri tinggi


Tegas
Cekatan dalam bertindak
Aktif
pintar
Mampu menguasai materi
Bertanggung jawab
Dapat diandalkan
Dapat memecahkan masalah dengan tepat

Kekurangan :

Terlalu teoritis
Lebih mengutamakan pendapatnya
Gampang gupuh (bingung)
Kurang ramah pada orang lain

TUGAS 2
Gambaran Kasus
. Bayi Nyaris Tewas Akibat Perawat Salah Suntik Obat

Kejadian ini terjadi di Aceh pada bulan Desember 2013 yang lalu. Mariana (39) warga
Gampong Meurandeh, Langsa Lama mulanya membawa bayinya yang baru berumur 34 hari
ke RSUD Langsa setelah mendapat rujukan dari dr.Nursal akibat diare yang dialami sang
anak. Malangnya, seorang perawat akademi kebidanan (akbid) yang masih praktek lapangan
di rumah sakit tersebut, asal-asalan menyuntikkan obat ke infus anaknya. Akibatnya bayi
tersebut mengalami muntah-muntah dan lemas serta perut kembung dan nyaris tewas.
Perawat akbid tersebut ngotot memberikan ranitidin dan norages kepada bayi tersebut atas
perintah perawat bakti berinisial CM. Ternyata obat tersebut bukan buat anak saya, tapi
pasien lain. Ini namanya malpraktek karena kesalahan yang fatal, Lihat kondisi anak saya
saat ini lemas dan muntah-muntah terus, tutur Mariana lagi yang juga bekerja sebagai
perawat. Meskipun CM membantah dan terkesan tidak terima atas kasus ini namun
tidakannya tetap merupakan pelanggaran terhadap instruksi dr. Nursal yang hanya menyuruh
melakukan infus saja tanpa suntikan apapun.

Sumber :
http://www.globalaceh.com/2013/12/perawat-rsud-langsa-diduga-lakukan.html

dan

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/12/09/66830/perawat-rsud-langsabantah-malpraktik/#.VSc20JOHhGA)
https://www.usd.ac.id/blog/lingkarstudi/?p=26, diakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul
11.00 WIB.

Analisa kasus
alasan memilih kasus ini, karena konflik dan kesalahan perawat sudah jelas. Maka kami
mengambil kasus ini untuk dianalisa agar menjadi contoh untuk kami selaku calon perawat
agar senantiasa teliti dan mau mengakui serta memperbaiki kesalahan dan sikap yang
seharusnya sebagai seorang tenaga kesehatan (dalam hal ini perawat) yang menjadi role
model bagi pasien.
Pihak terkait:

Perawat CM. Selaku perawat ruangan yang menyuruh memberikan obat.


Calon perawat. Selaku mahasiswa praktik yang disuruh untuk menyuntikkan obat.

Dalam kasus ini perawat CM jelas mengambil keputusan sendiri padahal sudah diberi
instruksi dari dokter bahwa bayi tersebut hanya diberikan infus saja tetapi perawat CM malah
menyuruh mahasiswa praktik memberikan obat ranitidin dan norages kepada bayi tersebut.
Akibatnya kondisi bayi tersebut bertambah buruk. Selain itu perawat CM membantah dan
tidak mengakui atas kesalahannya malah beranggapan bahwa dia yang paling benar. Pihak
terkait selanjutnya adalah calon perawat yang memasukkan obat itu pada pasien. Dalam hal
ini calon perawat kurang teliti dalam menerima instruksi. Seharusnya meskipun dia seorang
mahasiswa praktikan alangkah lebih baiknya sebelum melakukan tindakan dilakukan
pengecekan terlebih dahulu, yaitu pengecekan 6B (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara pemberian, benar dokumentasi).

Masalah ini terjadi dikarenakan perawat CM yang lalai, merasa tahu dan tidak
menuruti perintah dokter. Serta mahasiswa praktikan yang menjalankan prosedur tindakan
harus lebih teliti dan harus sesuai dengan prosedur yang ada.
Solusi untuk permasalahan ini adalah perawat harus melakukan tindakan sesuai
prosedur yang ada dan apabila ingin melakukan sesuatu dan mengubah perintah dari dokter
sebainya dia melakukan diskusi dengan dokter yang menangani pasien tersebut sesuai dengan
tindakan kolaborasi. Perawat harusnya memberikan contoh yang baik kepada semua orang
terutama pada mahasiswa praktikan karena perawat di anggap sebagai Roll Model di bidang
kesehatan. Selain itu, dilihat dari sikap perawat yang tidak mau disalahkan, seharusnya dia
meminta maaf kepada orang tua juga kepada dokter, karena dia sudah melanggar aturan yang
ada.
Solusi untuk Mahasiswa praktikan, harusnya mampu melakukan tindakan sesuai
prosedur yang telah di pelajari, menjadi lebih teliti, apabila terjadi sesuatu yang menyimpang
atau yang memungkinkan untuk terjadi kesalahan mahasiswa praktikan harusnya mampu
untuk mengingatkan perawat yang bertugas karena keselamatan pasien menjadi faktor utama
yang harus di penuhi oleh rumah sakit.
Keputusan Tindakan yang seharusnya di ambil:
1. Memberikan peringatan/sanksi kepada perawat CM agar lebih teliti dan disiplin untuk
mematuhi perintah yang diminta.
2. Member teguran kepada calon praktikan agar selalu memperhatikan prosedur sebelum
melakukan tindakan.
3. Memberikan Skorsing pada perawat CM
4. RS lebih tegas dalam nemerapkan Safety Care Patient.
5. Memperketat aturan yang ada di ruangan
6. Menerima/menjaring tenaga medis (dalam kasus ini perawat) yang bukan hanya
SMART tetapi juga yang mempunyai etika yang bagus.
7. Kepala ruang harus lebih tegas dan senantiasa mengawasi anggotanya.
Kesimpulan
Sebagai seorang tenaga kesehatan seharusnya kita masih harus mematuhi ranburambu yang telah ditetapkan. Dalam kasus ini, meskipun kita seorang perawat yang setiap
saat berada di dekat pasien, kita masih harus mengikuti keputusan dari dokter. Kita boleh
memberikan masukan atau saran pada dokter, tetapi dengan cara yang benar. Misalnya
konsultasi kepada dokter mengenai kondisi pasien melalui telepon, atau bertemu langsung
saat dokter datang.

Você também pode gostar