Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KONSEP DASAR
A. Pengertian.
memanjang,aspirasi
benda
asing,
atau
massa
mis.
B. Klasifikasi
Berdasarkan atas bronkografi dan patologi bronkiektasis dapat dibagi
menjadi 3 yaitu :
1.
2.
3.
C. Etiologi
1.
2.
3.
Bronkiektasis silindris
Bronkiektasis fusiform
Bronkiektasis kistik atau sakular.
Infeksi
Kelainan heriditer atau kelainan konginetal
Faktor
mekanis
yang
mempermudah
timbulnya infeksi
4.
Sering
penderita
mempunyai
riwayat
Kerusakan permanen
Atelektasis,penyerappada dinding bronkus
an udara di perenchim
elastin
sektrek menurun
bawah
E. Gambaran Klinis
F. Bronkiektasis merupakan penyakit yang sering dijumpai pada usia
muda, 69 % penderita berumur kurang dari 20 tahun. Gejala dimulai
sejak masa kanak-kanak, 60 % dari penderita gejalanya timbul sejak
umur kurang dari 10 tahun. Gejalanya tergantung dari luas, berat,
lokasi ada atau tidaknya komplikasi.
G.
H. Tanda dan Gejala
1.
1-2
minggu
atau
tidak
ada
gejala
sama
sekali
( Bronkiektasis ringan )
3.
Batuk
I.
J.
Pemeriksaan Diagnostik
1.
Pemerisaan Laboratorium.
aereus,klebsiela,
aerobakter,proteus,
Kadang
menahun.
Pemeriksaan urina
M. Ditemukan dalam batas normal, kadang ditemukan adanya
proteinuria yang bermakna yang disebabkan oleh amiloidosis,
Namun Imunoglobulin serum biasanya dalam batas normal
sudah
ada
komplikasi
korpulmonal
atau
tanda
atau penurunan
dapat mengakibatkan :
Hipoksemia
Hiperkapnia
Pemeriksaan tambahan untuk mengetahui faktor
predisposisi dilakukan pemerisaan :
o
Pemeriksaan imunologi
o
Pemeriksaan spermatozoa
berulang).
O.
2.
Pemeriksaan Radiologi.
Foto dada PA dan Lateral
P. Biasanya ditemukan corakan paru menjadi lebih kasar dan
batas-batas corakan menjadi kabur, mengelompok,kadangkadang ada gambaran sarang tawon
keadaan
atau penderita
stabil,setalah
1.
utama
2.
seperti :
Sress emosional
Polusi udara
saat
bernafas
4.
dispneu
dan
menentukan
dada
memunjukkan
apakah
fungsi
peningkatan
adanya
abnormal
paru
5.
6.
berhubungan
dengan
disbanding inspirasi
Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya
bunyi nafas
AI. R/ Derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan
3.
dengan
mempergunakan
gravitasi.
Dan
4.
5.
cairan
samapi
pengeluaran.cairan
kekentalan
hangat
dapat
distress
pernafasan
pernafsan/
serta
6.
oksigen
tambahan
dan
BG.
1.
2.
Untuk
mengidentifikasi
adanya
kemajuan
yang
atau
menyenangkan
4.
BL.
4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan proses penyakit
kronis, malnutrisi.
BM.
BN.
Tujuan : Tidak terjadi/ adanya gejala gejala infeksi
BO.
BP.Kriteria hasil :
BQ.
Tidak terjadi infeksi suhu tbuh berkisar 36-37 0c,Sel
BS.
1.
dan
hasil
konsistensi sputum
pemeriksaan
leokusit
serta
warna
dan
BT.
R/
Untuk mengidentifikasi
Lakukan
pemeriksaan
sputum
untuk
pemeriksaan kultur.
BU. R/Dapat membantu menegakkan diagnosa infeksi saluran
3.
4.
dan
sesuai
pengobatan
anjuran
dan
infeksi
dan
dilaksanakan.
CB.
CC.
CD.
CE.
CH.
Intervensi Keperawatan :
Selama periode distress pernafasan akut :
Batasi jumlah dan frekuensi pengunjung
Mulai berikan oksigen lewat kanula sebanyak 2 ltr/mt
Demontrasikan untuk kontrol pernafasan
Ijinkan seseorang untuk menemani pasien
Pertahankan posisi fowler dengan posisi lengan menopang
R/ Membantu pasien untuk mengontrol keadaannya dengan
meningkatkan relaksasi
masuk paru-paru
2.
memberitauhkan
apa
yang
diharpkan
makakan
dapat
3.
diresepkan.
CJ.
R/ Obat penenang dapat mengontrol tingkat ansietasnya.
CK.
CL.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kerusakan pertukaran gas
CM.
Tujuan :Klien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap
aktivitas
CN.
Kriteria hasil :
CO.
Menurunnya keluhan tentang napas pendek dan lemah
dalam melaksanakan aktivitas
CP.Rencana Tindakan
1. Pantau nadi dan frekuensi nafas sebelum dan sesudah
CQ.
2.
aktivitas
R/ Mengidentifikasi kemabali penyimpangan tujuan yang
diharapkan
Berikan bantuan dalam melaksanakan aktivitas sesuai yang
DAFTAR PUSTAKA :
Perawatan
Medikal
Bedah
suatu
Perencnaan
EGC.Jakarta.
/pendokumentasian
Perawatan
Pasien.