Você está na página 1de 27

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan ini Telah di Buat Saat Mengikuti Praktek


Di BPS Srono Banyuwangi pada tamggal 12 desember 2009

Mahasiswa

Luluk latifah
(Nim:070301016)

Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik

Hj.Indriati Amd.Keb
(Nik:
)

Lusiana Amd.Keb
(Nik:
)

LANDASAN TEORI LETAK SUNGSANG


KEHAMILAN SUNGSANG
1. Pengertian Kehamilan Sungsang
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi
letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis
(Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG,1998).
2. Persalinan Letak Sungsang
Kejadian letak sungsang berkisar antara 2-3% bervariasi di berbagai tempat.
Sekalipun kejadian kecil, tetap mempunyai penyulit yang besar dengan angka
kematian sekitar 20-30%( Sarwono Prawirohardjo,2002).
Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih
dahulu, sedangkan pesalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian
terbesar bayi akan lahir terakhir.
Persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme
Maulage karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan padat, sehingga hanya
mempunytai waktu 8 menit, setelah badan bayi lahir. Keterbatasan waktu persalinan
kepala dan tidak mempunyai mekanisme maulage dapat menimbulkan kematian bayi
yang besar (Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG,1998).
3.Bentuk-Bentuk Letak Sungsang (Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG,1998)).
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak
sungsang sebagai berikut :
A. Letak Bokong Murni
1. Teraba bokong
2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk

B. Letak Bokong Kaki Sempurna


1. Teraba bokong
2. Kedua kaki berada di samping bokong
C. Letak Bokong Tak Sempurna
1. Teraba bokong
2. Disamping bokong teraba satu kaki
D. Letak Kaki
1. Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut
2. Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah
Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan dalam, pemeriksaan foto abdomen, dan pemeriksaan
ultrasonografi.
Flexi pada paha, extensi pada lutut, ini

Letak Bokong Murni

merupakan jenis yang tersering dan meliputi


hampir 2/3 presentasi bokong.
Letak Bokong Kaki Sempurna

Flexi pada paha dan lutut (Frant Greech).

Letak Bokong Tak Sempurna / lutut Satu atau dua kaki dengan ekstensi pada kaki
merupakan bagian terendah (Fn Complek
Breech).
4.Etiologi
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang
berlebihan.

Kehamilan

ganda,

plasenta

previa,

panggul

sempit,

fibra,

myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang diketahui sebabnya, ada pesentasi
bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi
bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga
lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi kepala.. Implantasi plasenta
di fundus atau di tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi
bokong ( Harry oxorn,1996 )

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari


1. Sudut Ibu
a.

Keadaan rahim
1)

Rahim arkuatus

2)

Septum pada rahim

3)

Uterus dupleks

4)

Mioma bersama kehamilan

b.

Keadaan plasenta
1)

Plasenta letak rendah

2)

Plasenta previa

c.

Keadaan jalan lahir


1)

Kesempitan panggul

2)

Deformitas tulang panggul

3)

Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi


kepala

2. Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
1)

Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

2)

Hedrosefalus atau anesefalus

3)

Kehamilan kembar

4)

Hidroamnion atau aligohidromion

5)

Prematuritas

Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga
terdapat kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian
terbesar dan keras serta paling lambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan
menuju kearah pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin, ketegangan
ligamentum fatundum dan kontraksi braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur
masuk ke pintu atas panggul.

5.Mekanisme persalinan letak sungsang fisiologis


Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung sebagai berikut :
a)

Persalinan bokong

b)

Persalinan bahu

c)

Persalinan kepala

( Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SPOG,1998)


bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti jalan
lahir dan melakukan putaran paksi dalam sehingga trochanter depan berada di
bawah simfisis. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion akan lahir
trochanter belakang dan selanjutnya seluruh bokong lahir untuk melakukan
putaran paksi dalam sehingga bahu depan berada dibawah simfisis. Dengan bahu
depan sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang bersama dengan tangan
belakang diikuti kelahiran bahu depan dan tangan depan.
Bersamaan dengan kelahiran bahu, kepala bayi memasuki jalan lahir dapat
melintang atau miring, serta melakukan putaran paksi dalam sehingga suboksiput
berada di bawah simfisis. Suboksiput menjadi hipomuklion, berturut-turut akan
lahir dagu, mulut, hidung, muka dan kepala seluruhnya.
Persalinan kepala mempunyai waktu terbatas sekitar 8 menit, setelah bokong
lahir. Melampaui batas 8 menit dapat menimbulkan kesakitan /kematian bayi
( Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SPOG,1998).
6.Diagnosa kedudukan
1. Pemeriksaan abdominal
a.
b.

Letaknya adalah memanjang.


Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa seperti
kepala. Dicurigai bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha
teregama di atas tulang-tulang dibawahnya, memberikan gambaran keras
menyerupai kepala dan menyebabkan kesalahan diagnostic.

c.

Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagianbagian kecil ada di sebelah kiri, jauh dari garis tengah dan di belakang.

d.

Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila


kepala ada di bawah tupar/iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih bulat dari
paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (Balloffablle) dari
pada bokong uteri teraba terasa massa yang dapat dipantulkan harus
dicurigai presentasi bokong.

e.

Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan

2. Denyut jantung janin


Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas
umbilicus dan pada sisi yang sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum
Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadrat kanan atas
perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus
3. Pemeriksaan vaginal
1)

Bagian terendah teraba tinggi

2)

Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garisgaris sutura dan fantenella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan
adanya mal presentasi.

3)

Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber


ichiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan
muka.

4)

Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum


tertarik ke bawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan
dngan kepala oleh karena tulang yang keras.

5)

Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter


gitochanterika ada pada diameter obligua kanan.

4. Pemeriksaan Sinar X
Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula
kelainan-kelainan seperti hydrocephalus.

7.Konsep Penatalaksanaan Letak Sungsang (Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal Neonatal,2002)
Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat
menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi.
Menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambil tindakan :
Menurut Sarwono Prawirohardjo, berdasarkan jalan lahir yang dilalui, maka
persalinan sungsang dibagi menjadi :
1.Persalinan Pervaginam
a. Spontaneous breech (Bracht)
b. Partial breech extraction : Manual and assisted breech delivery
c. Total breech extraction
2.Persalinan per abdominal : Seksio Sesaria
Pada Persalinan secara Bracht ada 3 tahap :
1. Fase Lambat (Bokong lahir sampai umbilikus / scapula anterior),
2. Fase Cepat (Dari umbilikus sampai mulut / hidung)
3. Fase Lambat (Dari mulut / hidung sampai seluruh kepala)
Prosedur Persalinan Bayi Sungsang ( Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal,2002)
Langkah klinik
1.Persetujuan tindakan medik
2.Persiapan Pasien :
a) Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan
b) Mengosongkan kandung kemih , rektum serta membersihkan daerah
perenium dengan antiseptik
Instrumen :
a)

Perangkat untuk persalinan

b)

Perangkat untuk resusitasi bayi

c)

Uterotonika (Ergometrin maleat, Oksitosin)

d)

Anastesi lokal (Lidokain 2%)

e)

Cunam piper, jika tidak ada sediakan cunam panjang

f)

Semprit dan jarum no.23 (sekali pakai)

g)

Alat-alat infus

h)

Povidon Iodin 10%

i)

Perangkat episiotomi dan penjahitan luka episiotomi

3.Persiapan Penolong
a)

Pakai baju dan alas kaki ruang tindakan, masker


dan kaca mata pelindung

b)

Cuci tangan hingga siku dengan di bawah air


mengalir

c)

Keringkan tangan dengan handuk DTT

d)

Pakai sarung tangan DTT / steril

e)

Memasang duk (kain penutup)

4.Tindakan Pertolongan Partus Sungsang


a) Lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selaput
ketuban dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit.
b) Intruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ada his.
c) Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul, lakukan
episiotomi saat bokong membuka vulva dan perineum sudah tipis.
d) Melahirkan bayi :
I. Cara Bracht
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht
(kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jarijari yang lain memegang daerah panggul).
2) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya
janin.

3) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian


dada.
4) Lakukan hiperlordosis janin pada saat anguluc skapula
inferior tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti gerak
rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut
ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan bayi.
5) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan
kepala.
6) Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk
hangat, bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat dipotong.
II. Cara Klasik (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal,2002)
Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika dengan
Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir.
Prosedur :
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan
sehingga bokong dan kaki lahir.
2) Tali pusat dikendorkan.
3) Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan
tarik ke atas
a.

Dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan


atas ibu untuk melahirkan bahu kiri bayi yang berada di
belakang.

b.

Dengan tanggan kanan dan menariknya ke arah kiri


atas ibu untuk melahirkan bahu kanan bayi yang berada
di belakang.

4) Masukkan dua jari tangan kanan atau kiri (sesuai letak bahu
belakang) sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan
lengan belakang bayi.

5) Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke


arah bawah kontra lateral dari langkah sebelumnya untuk
melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang
sama.
III. Cara Muller
Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika dengan
cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir.
1) Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik
kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah
belakang kontra lateral dari letak bahu depan.
2) Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah
yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.
IV. Cara Lovset (Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di
belakang kepala / nuchal arm)
1) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan
kedua tangan.
2) Memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang terjungkit ke
arah penunjuk jari tangan yang muchal.
3) Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau
ke kanan beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan
dilahirkan secara Klasik atau Muller.
V. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan ibubayi. Keadaan bayi / ibu mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan
fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi
fleksi,tangan yang lain mendorong fundus ke bawah. Setelah

kaki fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari dan


dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.
2) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua
ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang
paha dan jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke
bawah sampai pangkal paha lahir.
3. Pegangan dipindah ke pangkal paha sehingga mungkin dengan
kedua ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu panjang paha dan
jari lain di depan paha.
4.Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan
lahir kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama
dievaluasi ke atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua
trokhanter lahir berarti bokong telah lahir.
5. Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu,
maka yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter belakang dan
untuk melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik
terus cunam ke bawah.
6. Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik , atau
Muller atau Lovset.
VI. Teknik Ekstraksi Bokong
Dikerjakan bila presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di
dasar panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin
lebih dari ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Jari penunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil
janin, dimasukkan kedalam jalan lahir dan diletakkan
dilipatan paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha atau
krista iliaka dikait dan ditarik curam ke bawah. Untuk
memperkuat tenaga tarikan ini, maka tangan penolong yang
lain menekam pergelangan tadi dan turut menarik curam ke
bawah.

2) Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di


bawah simfisis, maka jari telujuk penolong yang lain
mengkait lipatan paha ditarik curam ke bawah sampai
bokong lahir.
3) Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara Clasik , atau
Muller atau Lovset.
Cara Melahirkan Kepala Bayi
Cara Mauriceu (dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid
bila dengan Bracht kepala belum lahir).
1)

Letakkan badan bayi di atas tangan kiri


sehingga badan bayi seolah-olah memegang kuda (Untuk
penolong kidal meletakkan badan bayi di atas tangan kanan).

2)

Satu jari dimasukkan di mulut dan dua jari


di maksila.

3)

Tangan kanan memegang atau mencekam


bahu tengkuk bayi

4)

Minta seorang asisten menekan fundus


uteri.

5)

Bersama

dengan

adanya

his,

asisten

menekan fundus uteri, penolong persalinan melakukan tarikan


ke bawah sesuai arah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang
dimasukkan untuk menekan dagu atau mulut..
5.Manajemen Kala III
1. Lahirkan plasenta secara spontan atau manual apabila ada indikasi.
2. Luka episiotomi atau robekan perenium dijahit.
3. Beri Uterustonika atau medikamentosa yang diperlukan.
4. Awasi kala IV.
5. Lakukan pemeriksaan dan pengawasan nifas.
6.Dokumentasi

7.Cuci tangan pasca tindakan


a. 1.Periksa kembali tanda vital pasien, segera buat intruksi bila diperlukan.
2.Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan dalam kolom yang
tersedia.
b. Beri tahu pada pasien pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
dilakukan dan masih memerlukan perawatan.
c. Jelaskan pada petugas tentang perawatan, jadwal pengobatan dan
pemantauan sejak gejala-gejala yang harus diwaspadai.
(Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,2002
DAFTAR PUSTAKA
1.Prof.Dr.Ida

Bagus

Gede

Manuaba,SpOG;1998.Ilmu

KebidananPenyakit

Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta,EGC.


2.Oxorn,Harry&Forte,William

R;1996.Ilmu

Kebidanan

Patologi

&

Fisiologi.Jakarta,Yayasan Essentia Medica.


3.Prawirohardjo, Sarwono;2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal.Jakarta,JNPKKR_POGI.

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


DENGAN LETAK SUNGSANG TERHADAP NY.N DENGAN GIIPIA0 FASE
AKTIF KALA II,III,IV DI BPS I SRONO BANYUWANGI
TAHUN 2009
I. PENGKAJIAN
Tanggal

:12 Desember 2009

Jam

: 07.00 WIB

A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama istri : Ny. N

Nama suami : Tn.S

Umur

: 30 th

Umur

: 35th

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan

: SMP

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

Alamat

: SRONO,Kebaman

:SRONO,Kebaman
Ratu RT 03 RW 06
Banyuwangi

Ratu RT 03 RW 06
Banyuwangi

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan mengeluh cepat
lelah, sering BAK, susah tidur, pegal-pegal pada punggung dan kaki.
3. Riwayat Kebidanan
Menstruasi
Menarche

: 14 tahun

Siklus

: 28 hari

Lamanya

: 6-7 hari

Sifat darah

: Merah, encer dan tidak menggumpal

Banyaknya

: 2-3X ganti pembalut

Teratur/tidak

: Teratur

HPHT

: 5 juli 2008

TP

: 12 desember 2009

4. Riwayat Perkawinan
Kawin

: 1 kali

Usia kawin pertama

: 20 tahun

Lama perkawinan

: 10 tahun

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Ibu mengatakan hamil anak pertama dan kedua
No

Tgl/Thn
Lahir

Tempat
persalinan

Usia
kehamilan

Jenis
persalinan

Penolong

Penyulit
kehamilan&
persalinan

JK

BB

PB

Keadaan anak
sekarang

1.

5-09-05

BPS

9 bulan

Spontan

Bidan

Tidak ada

3300

49

Sehat

2.

HAMIL

INI

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


Trimester I
ANC

: 1X di bidan

Keluhan

: Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak nafsu makan

Terapi

: 1.Tablet vitamin B komplek 3X1 tablet/hari


2.Kalcium laktat 3X1 tablet/hari
3.Asam folat 1X1 tablet/hari

Anjuran

: 1.Banyak istirahat
2.Makan makanan yang diinginkan

Trimester II
ANC

: 1X di bidan

Keluhan

: Tidak ada keluhan

Terapi

: Tablet Fe 1X1 / hari

Anjuran

: Makan makanan yang bergizi

Trimester III
ANC

: 2X di bidan

Keluhan

: Pegal-pegal, nyeri epigestrik dan sering BAK

Terapi

: tablet Fe 1 x 1 / hari, vitamin

Anjuran

: Istirahat yang cukup, kurangi minum di malam hari

5. Riwayat kesehatan
Ibu dan keluarga tidak ada yang menderita penyakit manular dan
menderita penyakit keturunan serta penyakit yang memerlukan perawatan
khusus
6. Riwayat Imunisasi
TT 1 : 11 Juli 2008 di BPS Bidan I Srono Banyuwangi
TT 2 : 11 Agustus 2008 di BPS I Srono Banyuwangi
8.

Riwayat psikososial
1. Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah
direncanakan
2. Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya
nanti berjalan normal tidak ada halangan suatu apapun

9. Riwayat KB
Pasien pernah memakai KB suntik kurang lebih selama 5 tahun ,
setelah anak berusia 5 tahun ibu tidak lagi memakai KB apapun,karena
sangat pengen punya anak lagi
10. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga baik dari pihak ibu/suamitidak ad yang menderita
penyakit sepeti
menular,(asma,tbc,hepatitis,HIV/AID),penyakit
menurun(DM,jantung,hipertensi)dan
penyakit menahun(DM,TBC,Asma) ,dalam keluarga tidak ada yang
kembar.

11. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,
(asma,tbc,hepatitis,HIV/AID),penyakit
menurun(DM,jantung,hipertensi)dan
penyakit menahun(DM,TBC,Asma) tidak pernah operasi
12.

Riwayat Psikosial Dan Spiritual


Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik,keluarga dan suami
sangat mendambakan sang buah hati ibu beragama islam dan
mengerjakan sholat 5 waktu.

13.

Riwayat Sosial Budaya


Dalam lingkungan keluarga tidak ada kepercyaan yang menghambat
dalam persalinan,dalam kehamilan ibu tidak pernah minum jamujamuan ibu dan sumi berasal dari suku jawa.

14.

Riwayat Genekology
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit radang
panggul,ataupun penyaki yang berhubungan dengan organ rebroduksi

ibu,ibu tidak pernah menderita Tumor payudara,ataupun kanker


system rebroduksi
15.

Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil :
Makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan nasi, lauk, sayur dan
buah tetapi ibu minum 7-8 gelas /hari
Saat hamil :
Ibu makan 2x sehari. Ibu kurang nafsu makan, ibu minum 7-8 gelas
/hari
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil :
BAB : 1x /hari
BAK : 3-4 x /hari
Saat hamil :
BAB : 1x /hari
BAK : 6-7x /hari
c. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum hamil :
Ibu tidur malam 7-8 jam /hari, tidur siang 1 jam
Saat hamil :
Ibu tidur malam 7-8 jam /hari, tidur siang 1 jam
d. Pola personal hygiene
Sebelum hamil dan saat hamil ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x
sehari keramas 2x /hari
e. Aktifitas / olah raga

Ibu hanya mengerjakan aktifitas sebagai ibu rumah tangga, ibu jarang
berolahraga. Bila iu bekerja terlalu berat ibu merasa pusing dan cepat
lelah
f.

Sexualits
Tidak ada keluhan, ibu melakukan hubungan seksualitas 1 x /minggu

B. Data Objektif
- Keadaan umum baik
a. Kesadaran : Composmentis
Cara berjalan : normal
Postr tubuh

: lardosis

Ekpresi wajah : Cemas


- Tanda-tanda vital
TD

: 110/70 mmHg

RR

: 24x /menit

Nadi

: 78x /menit

Temp : 370C
BB sebelum hamil

: 50 kg

BB saat hamil

: 58 kg

Kenaikan

: 8 kg

Tinggi badan

: 158 cm

Lila

: 24 cm

2. Pemeriksaan fisik
a. Inpeksi
1) Rambut

: Lurus, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok,


keadaan bersih

2) Muka

: Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih, tidak ada

oedema
3) Mata

: Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada


kelopak mata, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik,
berfungsi dengan baik, keadaan bersih

4) Hidung

: Bentuk simetris, keadaan bersih dan tidak ada


pembersaran polip, berfungsi dengan baik

5) Mulut

: Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat


stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada caries, tidak
ada pembesaran tonsil

6) Telinga

: Bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran


baik

7) Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe,


dan tidak ada pembesaran vena jugularis

8) Dada

: Bentuk simetris, pergerakan nafas teratur, tidak ada


benjolan abnormal

9) Payudara

: Membesar, simetris, puntung susu menonjol, hiper


pigmentasi pada areola tidak ada benjolan abnormal,
colostrum belum keluar keadaan bersih

10) Abdomen : Bentuk simetris, membesar, lebih dari usia kehamilan


tidak ada bekas operasi, keadaan bersih
11) Punggung : Tidak ada kalinan, michealis simetris
12) Genetalia : Keadaan bersih, tidak ada haemoroid, varises dan
oedema
13) Ektrimitas
Atas

:
: Bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema,
keadaan bersih

Bawah : Bentuk simetris, tidak ada cacat tidak ada aodema,


keadaan bersih dapat berfungsi dengan baik

a.

Palpasi
a) Leopold I

: TFU petengahan Px Pusat. Pada fundus teraba keras


bundar melinting yang berarti kepala TFU : 35cm

TBJ

: (TFU 12) x 155


(35-12) x 155

=3565 gram

b) Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan


tahanan yang besar berarti punggung kiri
c) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba lunak, kurang bundar,
kurang melinting berarti bokong
d) Leopold IV : Bokong belum masuk PAP

b.

Auskultasi

1. Jantung

: Detak janutng teratur, tidak terdengar mur-mur

2. Paru-paru

: Tidak terdengar ronce dan whezing

3. DJJ

: 132X /menit

c. Perkusi
Reflek patela positif dan reflek babinski negatif
d. Pemeriksaan laboratorium
HB

: 11 gr %

Protein urin

: (-)

Reduksiurin

: (-)

II.INTERPRETASI DATA DASAR


a. Diagnosa
Ibu GIIPIA0 hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup, Intrauterine dengan
presentasi bokong.
Dasar:
Ibu mengatakan hamil anak ke-II

HPHT : 5 juli 2008


Leopold I

: Pertengahan Px Pusat, TFU : 35 cm

Leopold II

: Puki

Leopold III

: Bokong

Leopold IV

: Bokong belum masuk PAP

DJJ

: 132 X/menit

Hb

: 11gr%

b. Masalah
1. Gangguan aktifitas yang berupa pegal-pegal dan kram pada kaki.
Dasar ;
a) Ibu mengatakan merasa pegal-pegal pada daerah punggung dan kaki
b) Ibu mengatakan sering kram pada kaki apabila kelelahan
2. Ibu merasa cemas dan khawatir proses persalinannya akan sulit karena
letak bayi yang sungsang
Dasar :
a) Ibu mengatakan takut persalinannya susah karena letak bayinya
sungsang
b) Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinannya
c. Kebutuhan
1)

Penyuluhan tentang perubahan fisiologis yang terjadi dalam kehamilan


seperti gangguan kenyamanan yang berupa pegal-pegal pada punggung
dan kaki.

2)

Penyuluhan tentang keebutuhan gizi ibu hamil dan persiapanpersiapan persalinan

3)

Penyuluhan tentang senam hamil untuk kehamilan letak sungsang dan


latihan relaksasi

4)

Pemberian Fe dan vitamin

5)

Kontrol ulang bila ada keluhan

6)

Diit karbohidrat pada trimester III

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial yang mungkin di hadapi ialah Ruptur perenium pada ibu,
distosia dan hipoksia pada janin.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
a) Apabila tafsiran BBL berat, rencanakan kolaborasi dengan dokter karena
ditakutkan terjadi kesulitan saat persalinan.
b) Apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan segera merujuk.
V. INTERVENSI
Tanggal

: 12 Desember 2009

Jam

: 07.00 WIB

1) Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini.


R/ ibu mengerti bahwa kehamilannya letak sungsang.
Shg mengurangi tingkat kecemasan.
2) Anjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya.
R/ Beritahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya
Ajarkan cara-cara breast care
3) Beri terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 3X1 tablet/hari dan vitamin B
kompleks 3X1 tablet/hari
R/ mencegah terjadinya amemia,serta keluhan selama kehamilan
4) Ajarkan pada ibu tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan
menganjurkan melaksanakannya dirumah
R/ meregangkan tekanan pada pinggul,sehingga menjadi rileks dan tidak nyeri
5) Anjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
R/ karbohidrat mengandung glukosa yg dapat meningkatkan kadar gula dalan
darah sehingga bbisa berakibat ke janin menjadi besar.

6) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan
R/ agar keadaan ibu cepat membaik
7) Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan
persiapan pesalinan.
R/ ibu mengerti tentang bahwa kehamilannya letak sungsang.
Shg mengurangi tingkat kecemasan.
8) Anjurkan pada ibu untukmelakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
R/ untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter,
bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal

: 12 Desember 2009

Jam

: 07.00 WIB

1) Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini


a) Memberitahu ibu bahwa kehamilannya letak sungsang
b) Memberi dukungan pada ibu agar tidak cemas
2) Menganjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya
a) Memberitahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya setiap hari
b) Mengajarkan cara-cara breast care yang benar pada ibu
3) Memberi terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 3X1 tablet/hari
a) Beri ibu tablet Fe 1X1/hari
b) Beri Ibu kalium laktak 3X1/hari
4) Mengajarkan pada ibu tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang
dan menganjurkan melaksanakannya dirumah
a) Mengajarkan gerakan senam hamil pada ibu
b) Mengajarkan kneeces position pada ibu
c) Menyarankan ibu untuk sering berlatih jongkok agar janin lekas turun ke
PAP

d) Menyarankan ibu untuk melakukan pekerjaan rumah yang banyak


menggunakan posisi seperti jongkok
e) Menganjurkan ibu untuk melakukannya di rumah
5) Menganjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
a) Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
b) Jelaskan makanan-makanan yang baik bagi kehamilan ibu
b) Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
6) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan
a) Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit
pada siang hari
b) Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
7) Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan
persiapan pesalinan.
a) Beri tahu ibu tand-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan dan KPD.
b) Beri tahu ibu tanda-tanda persalinan seperti his yang semakin kuat, ada
keinginan ingin meneran, ibu mengeluarkanlendir bercampur darah.
c) Beri tahu ibu Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum bersalin
juga dengan keuangan ibu.
8) Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
a) Anjurkan ibu segera dating jika ada keluhan.
b) Pada saat konsultasi ingatkan ibu untuk datang kembali memeriksakan
kandungannya.

VII EVALUASI
Tanggal

: 12 desember 2009

Jam

: 07.00 WIB

: - Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan


mengeluh cepat lelah, sering BAK, susah tidur, pegal-pegal pada
punggung dan kaki.

TD

: 110/70 mmHg

RR

: 24x /menit

Nadi

: 78x /menit

Temp : 370C

BB sebelum hamil

: 50 kg

BB saat hamil

: 58 kg

Kenaikan

: 8 kg

Tinggi badan

: 158 cm

Lila

: 24 cm

: - Ibu mengatakan mengerti dengan kondisinya saat ini


- Ibu mengatakan mengerti cara breast care yang benar dan
akan melakukannya setiap hari
- Ibu mengatakan akan meminum tablet Fe dan tablet kalsium
laktat
- Ibu mengatakan mengerti tentang teknik senam hamil untuk
kehamilan

sungsang dan mengatakan akan melaksanakan

yang dianjurkan bidan di rumah


- Ibu bias menyebutkan makanan-makanan yang baik bagi
kehamilannya dan akan mengurangi porsi makan nasinya serta
memperbanyak konsumsi sayur dan buah
mengatakan akan istirahat yang cukup dan mengurangi
aktifitas yang berlebihan
- Ibu mengatakan mengeti dan bias menyebutkan tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan persiapan
pesalinan.

- Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang pada 1 minggu


yang akan dating dan segera jika ada keluhan
P

: tujuan terpenuhi

Você também pode gostar