Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
6. Sakit kepala
7. Odeme sekitar mata
8. Pembesaran hati,limpa dan kelenjar getah bening
9. Tanda-tanda renjat ( sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, CRT kembali lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
1.4. Menurut Hidayat, Derajad DHF dapat dibagi dalam 4 tingkat yaitu:
Derajad 1:
Demam 2-7 hari dengan gejala umum tidak jelas satu-satu manifestasi perdarahan
ialah uji torniquit positif
Derajad 2:
Demam, uji torniquit positif sudah ada tanda-tanda perdarahan spontan (petekie,
ekhimosis, hematoma, epistaksis, hematemesis, melena,perdarahan gusi, telinga dan
lain-lain)
Derajad 3:
Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun.
Derajad 4 :
Renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapa diukur, akal
dingin, berkeringat, sianosis, gelisah, kejang, sopor sampai koma.
1.5 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik pada penderita demam berdarag dengue adalah:
1. Darah lengkap :
- Hematokrit/ PCV meningkat 20% atau lebih.
- Trombositopenia 100.000/ mm3 atau kurang.
- Hb meningkat
- Masa perdarahan dan protombin memanjang
- Lekopeni kadang-kadang lekositosis ringan
2. Rontgen ditemukan effusi pleura
3. Serologi : Uji HI ( Hemeoaglutination inhibition test)
1.6 Penatalsanaan
Derajad I dan II
1. Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL dengan dosis 75 ml/ kg BB/ hari
untuk anak dengan BB < 10 kg atau bersamaan diberikan oralit, air buah atau
susu secukupnya, atau pemberian cairan dalam waktu 24 jam dengan perhitungan
sebagai berikut:
-
2.
Derajad IV
1.
Pemberian cairan infus RL dengan dosis 30 ml/ kg BB/ jam, apabila keadaan
tekanan darah baik, lanjutkan RL 10 ml/ kg BB/ jam, seperti perhitungan diatas.
2.
3.
Apabila keadaan masih juga buruk maka berikan plasma ekspander 20 ml/ kg
BB / jam, jika membaik lanjut RL
4.
5.
WOC
2. Asuahan Keperawatan
2.1
Pengkajian
1. Identitas
Umur, sering terjadi pada anak-anak umur 1 4 tahun dan 5 10 tahun, tidak
terrdapat
perbedaan jenis kelamin tetapi kematian lebih sering terjadi pada anak
perempuan, lingkungan tempat tinggal pasien merupakan endemic DHF dan sering
terjadi pada musin hujan
2. Riwayat Keperawatan
1)
Pemeriksaan fisik
1)
Keadaan umum dan tanda-tanda vital : Tampak sakit sedang- sampai berat,
nadi cepat, lemah, kecil sampai tidak teraba; tekanan darah menurun (sistolok
menurun sampai 80 mmHg atau kurang.)
2)
Body of system
(1)
Uji
torniquet
positif,
merupakan
satu-satunya
manifestasi
plasma,
meningkatnya
permeabilitas
dinding
pembuluh
darah,
trombositopenia dan diatesis hemoragic. Derajat 4 nadi tidak teraba dan tekanan
darah tidak dapat diukur, hematemisis dan melena.
(3)
(4)
(5)
Vital sign dalam batas normal (TD: 115/ 60 mmHg, nadi: 55-90 x/ menit, suhu:
36-37 C, RR :15-30 x/menit)
Akral hangat
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi ( mukosa bibir kering, turgor kulit turun,
produksi urin sedikit)
Intervensi :
1. Awasi vital sign tiap 3 jam/lebih sering
R/ Vital sign membantu mengidentifikasi fluktuasi cairan intravaskuler
2. Observasi capillary Refill
R/ Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer
3. Observasi intake dan output. Catat warna urine / konsentrasi, BJ
R/ Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan BJ diduga dehidrasi.
4. Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml /hari ( sesuai toleransi )
R/ Untuk memenuhi kabutuhan cairan tubuh peroral
5.
Tanda Vital dalam batas normal (TD: 115/ 60 mmHg, nadi: 55-90 x/ menit, suhu:
36-37 C, RR :15-30 x/ )
-
Akral hangat
GCS normal
Intervensi :
1. Monitor keadaan umum pasien
R/
3.
Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan jika
terjadi perdarahan
R/ Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda perdarahan dapat segera
diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat dapat segera diberikan.
4.
R/ Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang dialami pasien dan
untuk acuan melakukan tindakan lebih lanjut.
DP 3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
Tujuan : Suhu tubuh dalam batas normal
Kriteria hasil :
-
Anak tenang
Intervensi :
1.
Kriteria hasil :
-
PO2 dan CO2 dalam batas nilai normal ( PCO2 : 35-44 dan CO2 80-100 )
Batuk produktif
Intervensi
1. Kaji pernapasan: frekwensi, irama, suara dan dalammya pernafasan
R/ Untuk mengetahui tingkat efektifitas fungsi pertukaran gas.
2. Beri posisi semi fowler
R/ Untuk meningkatkan ekspansi paru agar lebih baik
3. Beri Oksigen sesuai instruksi dokter.
R/ pemberian tambahan oksigen mengurangi beban kerja otot-otot pernafasan.
3) Pantau saturasi (PH,BE,HCO3) dengan BGA
R/
Untuk
mengetahui
tingkat
oksigenasi
pada
jaringan
sebagai
dampak
Intervensi
1.
Intervensi :
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai
Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu makan
Intervensi :
1.
R/ Dengan trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran
pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dialami pasien.
3. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat ( bedrest )
R/ Aktifitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.
4. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga untuk melaporkan jika ada tanda
perdarahan spt : hematemesis, melena, epistaksis.
R/ Keterlibatan pasien dan keluarga dapat membantu untuk penaganan dini bila
terjadi perdarahan.
5. Antisipasi adanya perdarahan : gunakan sikat gigi yang lunak, pelihara kebersihan
mulut, berikan tekanan 5-10 menit setiap selesai ambil darah.
R/ Mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.
DP 8 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangya informasi.
Tujuan : Pengetahuan keluarga pasien tentang proses penyakit, diet, perawatan &
obat-obatan
bagi
penderita
DHF
meningkat
serta
pasien/keluarga
Intervensi
1. Mengkaji tingkat pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit DHF.
R/ Untuk mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan orang tua pasien
tentang penyakit yang serta kebenaran in-formasi yang telah didapatkan
sebelumnya.
2. Mengkaji latar belakang pendidikan orang tua pasien
R/ Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan & obat-obatan pada pasien
dengan bahasa & ka-ta-kata yang mudah dimengerti/ dipahami.
3. Menjelaskan semua prosedur yang akan dilakukan & manfaatnya bagi pasien.
R/ Agar informasi dapat diterima de-ngan mudah & tepat sehingga tidak menimbulkan
kesalah pahaman.
4. Memberikan kesempatan pada orang tua pasien untuk menanyakan hal-hal yang
ingin diketahui sehu-ungan dengan penyakit yang di-alami pasien.
R/ Dengan mengetahui prosedur atau tindakan yang akan dialami, pasien akan lebih
kooperatif & kecema-annya menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges at al ( 2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta. EGC
Hidayat. A.Aziz. Alimul,( 2008) Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Salemba
Medika.
Koplewich, Herold, ( 2005). Alih Bahasa: Pamungkas, Bambang. Penyakit Anak :
Diagnosa dan Penanganannya. Jakarta : Prestasi Pustaka
Ngastiyah ( 1997) . Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC
Nelson ( 2000) Ilmu Keperawatan Anak .Volume 1 Edisi 15. Jakarta. EGC
RS Sint. Carolus. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan DHF.
Rampengan, T, H dan Laurentz, I.R ( 1997) Penyakit Infeksi Tropik pada Anak.
Jakarta. EGC
Rohim, Abdul dkk ( 2004) Ilmu Penyakit Anak. Salemba Medika.
Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak . Jakarta. EGC
Wong, Donna L ( 2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta. EGC
jam: 14.30
NO.RM : 23-05-52
Pav : 14
Ruang/ kelas II
1. Identitas anak
Identitas orangtua
Nana: An.R
Agama: Islam
Alamat: Surabaya
Alamat: Surabaya
10 9/L,
7,12FL,
MCV: 72,3FL, MCH: 24,3Pg, MCHC: 33,4g/dl, RDW- SD: 16,6FL, MPV:
Segmen 48 %, LYMPH: 30 %,
laboratorium oleh dokter pasien dianjurkan untuk dirawat dan diberi surat pengantar.
Oleh keluaga pasien dibawa ke RSK pasien masuk lewat kantor terima. Pada saat
masuk ruangan keadaan umumnya lemah, TD 100/ 70 mmHg. Nadi : 92 x / menit,
suhu 388 C.
b.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah sakit ataupun sakit demam berdarah,
paling hanya batuk pilek minum obat langsung sembuh.
c . Riwayat kesehatan yang lalu:
- Penyakit yang pernah diderita
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya batuk dan pilek, tidak pernah sakit dan
masuk rumah sakit.
- Operasi : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah dilakukan operasi.
- Alergi: Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada alergi obat ataupun makanan.
-
Pertumbuhan
Perkembangan
konsistensinya lembek.
Di rumah sakit: pada saat pengkajian pasien BAK sudah 2x jumlah urinnya 250 ml
lancar, warna kuning jernih. Anak tidak BAB sudah 5 hari.
Masalah :3) Kebutuhan Istirahat dan tidur:
Dirumah : Ibu pasien mengatakan anaknya tidur malam jam 21.00 05.00. Tidak ada
masalah dengan tidurnya, dan tidurnya memakai bantal. Tidur siang tidak pernah
karena anaknya banyak mengikuti kegiatan disekolah baru pulang jam 16.00
Di rumah sakit : Pasien bisa tidur siang kurang lebih satu jam.
Kebutuhan Hygiene perseorangan
Di rumah : Ibu pasien mengatakan anaknya mandi 2x sehari pagi dan sore hari,
keramas rambut setiap kali mandi, ganti pakaian setiap habis mandi atau bila keringat
terlalu banyak.
Di rumah sakit: anaknya di lap oleh petugas ditempat tidur.
Masalah: 5. Data penunjang
1) Lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
Ibu pasien mengatakan lingkungan rumahnya selalu dibersihkan, ada tempat khusus
untuk pembuangan sampah. Minggu lalu ada anak tetangga depan rumahnya
menderita sakit demam berdarah , dan dirawat di RS. Dr. Sutomo.
2) Prilaku yang mempengaruhi kesehatan.
Ibu pasien mengatakan ia berusaha memberi nutrisi yang cukup pada anak-anaknya
supaya tidak sakit.
3) Pesepsi keluarga terhadap penyakit anaknya.
Ibu pasien mengatakan dokter sudah menjelaskan bahwa anaknya sakit demam
berdarah dan penyakit ini sangat berbahaya, tetapi dokter tidak menjelaskan penyebab
sakit itu. Ibu dan ayah pasien juga tidak tahu penyebab penyakit demam berdarah dan
tindakan untuk mengatasi penyakit demam berdarah pada anaaknya. Ibu dan ayahnya
berharap anak ibu cepat sembuh dan cepat masuk sekolah lagi.
6. Review Of Sistem
Keadaan umum baik.
B1 ( Breath)
Bentuk dada simetris, pola nafas irama teratur 41x/ menit, jenis nafas dada, suara
nafas tambahan tidak ada, sesak nafas tidak ada, alat bantu nafas tidak ada.
Masalah :-
B2 ( Blood)
Irama jantung
tunggal, tapi ada bunyi jantung S3, CRT kembali kurang dari 3 detik, akral teraba
hangat. Terpasang infus Hemacel 300 ml/ 1 jam , 215 ml/ 1jam, 125 ml/ 1 jam
(pertahankan 12 jam) selanjutnya 75 ml/ 24 jam. TD 1110/ 70 mmHg, nadi 88x/
menit , cendrung bradikardia, suhu 368C.
Masalah: - Devisit volume cairan
B3 ( Brain)
Penglihatan jelas, pupil isokor, sklera tidak anemik, konjungtiva tidak ikterik.
Anaknya mengatakan tidak pernah mengalami gangguan pendengaran ataupun
penglihatan . Bentuk hidung simetris kiri dan kanan. GCS : 4-5- 6 total = 15
Masalah : B4 ( bladder)
Pada saat pengkajian pasien tidak memakai kateter , kandung kencing kosong, bentuk
alat kelamin normal.
Masalah:B5 ( Bowel)
Mulut bersih, mukosa mulut lembab, warna kemerahan tidak ada sariawan. Abdomen
supel, perut tidak ada kembung, bising usus 6x/ menit. Tidak ada pembesaran hepar
ataupun lien. Buang air besar belum
Masalah:B6 ( bone)
Pada saat pengkajian pasien pasien terbaring ditempat tidur, dan pasien dianjurkan
bedrest. Kekuatan otot semua ekstremitas nilainnya 5. Kulit tampak bersih, tidak ada
bintik-bintik kemerahan/ petekie. Turgor kulit baik, oedema pada kedua ekstremitas
tidak ada.
Masalah: Endokrin
Tidak ada pembesaran typoid, dan tidak ada hiperglikemia ataupun hipoglikemia.
Masalah : -
6. Psikososial spiritual
1) Ekspresi efek dan emosi :
Ibu pasien mengatakan anaknya kalau marah hanya diam, tidak mau bicara atau
menangis. Pada saat pengkajian pasien cendung diam kadang-kadang menjawab bila
ditanya.
2) Hubungan dengan keluarga:
Pasien sangat dekat sekali pada ayah dan ibunya dan tinggal dengan ayah dan
ibunya.
3)
Anak cendrung diam saat diambil darah vena untuk pemeriksaan laboratorium anak
hanya menangis.
4) Dampak hospitalisasi bagi orang tua:
Ibu harus menjaga anaknya karena suaminya harus mengantar jemput anaknya yang
satu dan juga membuka usaha ( jualan ) .
Masalah:Terapi:
- Terpasang infus Homacel 300 ml/ 1 jam , 215 ml/ 1jam, 125 ml/ 1 jam
( pertahankan 12 jam) selanjutnya 75 ml/ 24 jam.
- Dumen 3 x 500 mg
- Tyason 2 x 1 gr
- Oradexon 3 x 5 mg ampul
- Gastridin 3 x 50 mg
NO
MASALAH KEPERAWATAN
TANGGAL
DITEMUKAN
TERATASI
24-2-2009
Belum
24-2-2009
Belum
3
4
Resiko hipertermi
Intoleransi aktivitas fisik
24-2-2009
24-2-2009
Belum
Belum
24-2-2009
24-2-2009
PARAF
Sr.Fransiska.OSA
CATATAN
Hari/
MASALAH KEPERAWATAN
Tgl
Selasa/
1.
24-2-09
berhubungan
Defisit
volume
INTERVENSI
cairan 1.
dengan
2.
Observasi
jam/lebih sering.
tindakan 3.
1. Menjelaskan
dilakukan
voume
setelah
EVALUASI
capillary
cairan
TINDAKAN
vital
Refill
Observasi
sign, 14.45
tiap
O: TD 119/ 64 mmHg,
akral
hangat,
dan
cendrung
dengan kriteria :
konsentrasi, BJ.
Input
dan 4.
output seimbang
-
Selasa/
WAKTU
detik.
turun,
produksi
urin
batas
Jumlahnya
36-37 C, RR :15-30 x/
masuk.
Vital
sign
dalam
cairan
Masalah
sebagian
yang teratasi
5
(cairan
Akral hangat
Tidak
(rehidrasi
ada
5.
tanda-tanda
Laksanakan
cairan
terapi
infus
24-2-09
kuning jernih.
jam)
4. Menganjurkan pasien
atau
kontraindikasi.
pertahankan
12
19.45
5.
bila
tidak
Memberi
ada
suntikan
IV.
Pasien
mengatakan
makan tapi
1. pasien
nutrisi
setelah
pasien
dilakukan
dan
orangtua
asupan
tubuh,
membantu
membantu
penyembuhan
proses
penyembuhannya.
16.00
makanan
terutama
2. Memberi
makanan
dihidangkan.
suntikan A:
Masalah
IV.
dan
antinyeri
apigastrium
instruksi dokter
makanan
sesuai
dengan 3.
24-2-09
menganjurkan
sebagian
P: perencanaan 2 dan 3
yang
pasien
- Hb dalam
batas
normal
(13,0- 17,5 g/ dl )
- Albumin
keadaan hangat.
dalam
batas 4.
17.15
4. Menganjurkan pasien
makan sedikit-sedikit dan
perlahan-lahan.
lahan.
5. Memberitahu
pasien
dan
makan
(makan
keadaan hangat.
(menggosok
gigi
keluarga
perawat
untuk
pasien
memberitahu
atau
keluarga
melakukan
oral
Selasa/
3.Resiko
hipertermi
24-2-09
infeksi
1500-2000
ml
Pasien
/hari badan
mengatakan
tidak
terasa
Tujuan :
1. Anjurkan
pasien
banyak
(sesuai
toleransi)
dilakukan tindakan
keperawatan 3 x 24 jam
dengan kriteria :
catat
jumlah
2. Beritahu
keluarga
banyak
minum
toleransi)
untuk
pasien
bila
agar
air
1500-2000 ml /hari
panas
perencanaan
mensupport
yang
masuk
cairan
putih.
(sesuai
tidak
ada
kontraindikasi.
badannya 380C.
pasien 19. 50
dapat
3. Menganjurkan pasien
menggunakan
tipis
yang
pakaian
menyerap
4.
Memberi
obat
oral
ada kontraindikasi.
keringat.
5.
Memberi
suntikan
menyerap
keringat.
5. Laksana terapi anti hipertermi 18.20
Gangguan
Selasa/
4.
pemenuhan
24-2-09
jumlah
gram
IV
sesuai
instruksi
urine
250 ml, O:
Kebutuhan pasien
sebagian
dibantu
oleh
Tujuan
dokter.
setelah
dilakukan
memenuhi
dalam
kebutuhannya
tindakan keperawatan 3 x 24
(makan
Pasien
dapat
(mandi
sebagian
oleh
minum
masalah
teratasi
sendiri
tidur.
P: perencanaan 1 dan 2
dilanjutkan.
dibantu 2. Beritahu
perawat,
membantu
keluarga
untuk
pasien
dalam
memenuhi kebutuhannya.
kursi
roda
14. 50
kekamar mandi)
5. Devisit pengetahuan orang
tua tentang pengertian penyakit 1.
demam
Selasa/ penyebab
berdarah,
Kaji
tingkat
faktor
24-2-09 mengatasinya.
Tujuan :
pasien
tentang
faktor 15.00
penyebab
penyakit
demam
1. Mengkaji
tingkat
pengetahuan,
latar
belakang
pendidikan
orangtua pasien, orang
tua pasien mengatakan
tidak mengerti tentang
faktor
penyebab
penyakit
demam
berdarah dan tindakan
untuk
mengatasinya,
pendidikan orang tua
pasien
SMA.
Menjelaskan
pada
orangtua pasien tentang
S:
Pada
saat
ditanya
penyakit
berdarah
tindakan
dan
untuk
mengatasinya
,orangtua
Orangtua
tampak
pasien
kooperative
Ketika
tentang
ditanya
faktor
mengatasinya.
2.
kembali
penyebab
Menjelaskan
semua
untuk
mengulangi
kembali
dengan benar.
pengertian
penyakit
demam berdarah yaitu
suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus
dengue ( Arbovirus)
yang masuk kedalam
tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti
dan tindakan untuk
mengatasinya
adalah
dengan melakukan 3 M (
menguras,
mengubur
dan menutup.
2.
Menjelaskan semua
prosedur yang akan
dilakukan & manfaatnya
bagi pasien.
selama
dilakukan
tindakan.
A: Masalah teratasi
P:
perencanaan
dihentikan.
MASALAH
SOAP
WAKTU
IMPLEMNTASI
PARAF
Tgl
Rabu/
KEPERAWATA.
1. Defisit volume cairan
S: -
14.30
25-2-09
2.Nutrisi
kurang
kebutuhan tubuh.
menit.
ada
1 ampul (30 mg ) IV
tanda-tanda
dehidrasi
3.Menghidangkan
keadaan hangat.
3 x 5 mg diteruskan.
18.00
makanan
nafsu makan
O:
Pasien
Rabu/
menghabiskan
25-2-09
yang disedia.
hanya
makanan
jumlah
dilanjutkan
3. Resiko hipertermi
terasa
panas
D5
atau
demam.
gram IV
Gangguan
kebutuhan ADL
19.45
1 dan
dilanjutkan
Rabu/
5.
Devisit
25-2-09
orang tua
pengetahuan S:
Orang
tua
pasien
Sr.
tentang
Fransiska.OSA
penyebab
penyakit
tua
pasien
dapat
menjelaskan
dengan
benar
tentang
penyebab
penyakit
tampak
kooperative
MASALAH KEPERAWATA
TGL
Kamis/
26-2-09
SOAP
S:
WAKTU
14.30
IMPLEMENTASI
PARAF
menit.
1 Ampul IV (30 mg )
pasien
keadaan hangat.
kurang
kebutuhan tubuh.
makan.
sudah
bisa 19.00
makanan yang
26-2-09
3. Resiko hipertermi
disedia.
Kamis/
Pasien
menghabiskan
menganjurkan
ml.
dan
19.30
dibuang
keluarganya,
warna
P: Perencanaan 5 dilanjutkan.
4.Gangguan
kebutuhan ADL
pemenuhan S: -
gram IV
keluarga.