Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah dapat membedakan karakteristik
beberapa mineral dan jenis mineral yang terdapat pada pasir dan batuan.
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Identifikasi Mineral Fraksi Tanah dilaksanakan di Laboratorium Fisika
Tanah, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin pada
hari Jumat, 30 September 2016 pukul 13.30 WITA sampai selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ialah mikroskop binokuler, preparat,
penuntun, dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah sampel
pasir Mamuju, sampel pasir Barombong.
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengambil sampel pasir yang telah disediakan secukupnya
2. Menempatkan sampel pasir di kaca preparat secara rata
3. Mengamati dan mengidentifikasi kenampakan mineral pada fraksi pasir
dengan menggunakan mikroskop
4. Mencatat nama mineral yang ada berdasarkan hasil pengamatan
5. Mengambil gambar mineral fraksi pasir pada mikroskop.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan mineral dalam fraksi pasir
Mamuju
Kristal Kuarsa
Barombong
Olivin
Pyrit
Piroksin
Orthoklas
Kristal Kuarsa
Muskovit
Biotit
Sumber: Data primer setelah diolah, 2016.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil diatas, pada praktikum mineral dalam fraksi pasir diambil
berdasarkan lokasi atau asal usul daerah pasir. Fraksi pasir dari Mamuju yang
diamati memiliki 5 komposisi mineral yaitu kristal kuarsa, muskovit, biotit, pyrit,
dan orthoklas. Kristal kuarsa yang merupakan mineral yang tidak memiliki bidang
belah, transparan seperti kristal kecil yang bentuknya tidak beraturan. Muskovit
merupakan jenis mineral yang berwarna terang dengan kilap seperti mutiara dan
belahan satu arah. Biotit merupakan mineral berwarna hitam mengkilap dan kaya
akan besi. Pyrit merupakan mineral dengan warna emas pucat dan memiliki kristal
ismotrik. Orthoklas merupakan mineral berwarna krem sampai merah jambu.
Kristal kuarsa merupakan Kristal yang paling stabil dan susah mengalami
pelapukan sehingga jumlah pada lokasi tersebut banyak tersebar. Setelah kuarsa
ada muskovit, orthoklas dan pyrit juga stabil dan berwarna cerah pada lokasi ini
juga didapatkan mineral biotit yang dimana sifat mineral tersebut kurang stabil
sehingga jumlah mineral biotit sedikit dibandingkan dengan keempat mineral
lainnya. Ketahanan mineral terhadap pelapukan tergantung pada struktur mineral
yaitu perbandingan antara ikatan Si-O (stabil) dan ikatan tidak stabil Na-O, K-O,
Mg-O, dan Ca-O. urutan ketahanan mineral terhadap pelapukan berdasarkan
ukuran partikel yang sama.
Fraksi pasir yang berasal dari Barombong memiliki 3 komposisi mineral yaitu
olivin, piroksin, dan Kristal kuarsa. Olivin merupakan mineral berwarna hijau
kehitaman sampai hitam, mempunyai kilap gelas, tidak memiliki bidang belah,
dan pecahan konkoidal. Piroksin merupakan mineral berwarna hitam dengan
bidang belahan dua arah, dan mineral dominan pada batuan basalt. Kristal kuarsa
yang merupakan mineral yang tidak memiliki bidang belah, transparan seperti
kristal kecil yang bentuknya tidak beraturan.
Olivin dan Phiroksin merupakan mineral berwarna gelap, kedua mineral
tersebut merupakan mineral yang bersifat kurang stabil yang artinya mudah
melapuk. Pada sampel baerah Barombong ditemukan juga Kristal kuarsa
dikarenakan Kuarsa merupakan mineral yang paling stabil dan paling sering
ditemukan karena jumlahnya yang banyak dan tahan terhadap pelapukan. Olivin
dan Phiroksi di katakan mineral yang kurang stabil karena sangat tinggi tingkat
pelapukannya dan komposisi kimia yang banyak.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada fraksi pasir Mamuju terdapat 5 komposisi mineral yaitu kristal kuarsa,
muskovit, biotit, pyrit, dan orthoklas yang merupakan mineral yang sulit melapuk
karena tergolong mineral yang stabil. Sedangkan, fraksi pasir Barombong
memiliki 3 komposisi mineral yaitu olivin, piroksin, dan Kristal kuarsa yang
merupakan mineral yang mudah melapuk karena tergolong mineral yang kurang
stabil.