Você está na página 1de 8

AGAR SELALU DITOLONG ALLAH

( oleh Hendra Setiawan,2007)

A. Mukaddimah
Latar Belakang Masalah
Perjalanan hidup manusia selalu naik dan turun. Ada kalanya mengalami
peristiwa yang menyenangkan dan banyak juga yang merasa kecewa karena
mengalami peristiwa yang menyedihkan. Begitulah hidup, kita hanya diwajibkan
untuk berusaha mendapatkan hasil yang terbaik dengan cara yang tidak melanggar
agama. Sedangkan hasilnya kita serahkan kepada Allah yang maha bijaksana.
Sejak lahir sampai mati hidup terus menerus berubah. Namun perubahan, yang
terjadi itu tidak semuanya sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kadang-kadang itu
adalah perubahan itu adalah suatu kemajuan yang drastis atau kemunduran yang
menjerumuskan. Ketika kita mengalami kemajuan yang sesuai dengan harapan, kita
merasa senang dan hidup terasa indah. Tapi ketika mengalami kemunduran yang tidak
sesuai dengan yang dibayangkan, kita merasa sedih, putus asa dan hidup bagaikan
jalan buntu. Padahal, sudah sunnatullah bahwa manusia akan mengalami peristiwa
yang tidak menyenangkan lebih banyak daripada peristiwa menyenangkan.
Orang yang terperangkap dalam peristiwa yang tampaknya tidak ada jalan
keluarnya mudah untuk merasa gugup, tegang dan putus asa. Dia menjadi lebih
mudah untuk bermusuhan dengan orang yang mendekatinya, mudah marah, dan nafsu
makan menurun.
Orang yang mampu bertahan dalam suatu krisis dengan baik adalah mereka
yang secara aktif terus menerus mencari pemecahan. Mereka haus dengan informasi
apa saja yang bisa membantu dan tidak mau menyalahkan diri sendiri dan orang lain.
Dan dalam situasi yang sulit, mereka lebih cenderung ingin pertolongan dari Allah
SWT.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan hasil laporan bacaan ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak dan Budi Pekerti (PABP), selain itu tujuan
penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara agar selalu mendapat
pertolongan dari Allah SWT apabila mengalami kesulitan.

B. Isi Laporan
Pendahuluan
a) Judul : Agar Selalu Ditolong Allah

b) Ihwal penulis : ingin menjelaskan dan menguraikan kebaikan yang ada dalam
hidup untuk mencapai hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
c) Tujuan Penulisan : Untuk mengetahui cara dalam menghadapi masalah agar
hidup menjadi lebih baik.
d) Jenis Buku : Buku Agama
e) Tebal Buku : 127 halaman
f) Tahun Terbit : 2007

Isi Setiap Bagian


1. Mengapa Buku Ini Dibuat.
Banyak hal yang di inginkan terjadi malah tidak terjadi dan banyak hal yang
tidak diharapkan terjadi malah terjadi. Allah SWT telah memberikan pertolongan,
membuka jalan kemudahan, dan memberikan semangat. Sungguh indah berada
dalam kondisi itu. Namun banyak orang yag belum dapat merasakan hal itu.
Dengan dasar itulah buku ini dibuat. Yaitu bagaimana agar Allah selalu
menolong siapa saja yang membaca buku ini keluar dari kesedihan, keputusasaan,
kegelisahan, dan kesulitan. Memberi jalan dalam kesempitan, memberi cahaya
dalam kegelapan, memberi kemudahan bagi kesulitan. Kata menolong ini adalah
kalimat mengundang secara aktif bukan pasif. Jadi kita tidak akan mendapatkan
dalam buku ini teknik mengundang pertolongan Allah hanya dengan berdiam diri
saja. Pertolongan Allah akan lebih mudah datang kalau kita sendiri juga
membuatnya mudah. Kalau kita sendiri membuat landasan agar pertolongan Allah
SWT mulus datang kepada kita.
Manusia diberi kemampuan untuk menentukan apakah dia bahagia atau tidak.
Tidak ada penderitaan dalam hidup ini, kecuali orang yang membuat dirinya
sendiri menderita. Tidak ada kesulitan didunia ini, kecuali hasil dari pikirannya
sendiri. Terserah manusia, mau dibawa kemana kehidupan ini. Pilihan ada pada
kita. Kalau memilih sulit, maka segalanya benar-benar menjadi sulit.
Sumber utama buku ini adalah buku-buku karya Aidh Abdullah al Qorni.
Ditambah berbagai literatur yang penulis baca dan ceramah yang pernah penulis
dengar. Disesuaikan dengan pengalaman pribadi selama hidup. Dari hasil
pergerakan hidup itu, beberapa diantaranya mengakibatkan gesekan sehingga
menimbulkan percikan api yang kadang kala membakar hati, pikiran dan hidup
penulis.
2. Hari Ini
Kita Hidup Pada Hari Ini, Bukan Kemarin, Bukan Pula Esok.
Waktu kita adalah hari ini. Maka manfaatkan saja hari ini dengan sebaik
mungkin dengan melakukan banyak kebaikan. Ingat, kita belum tentu bertemu
dengan hari esok. Tidak ada satu pun yang menjamin, kita bisa melihat matahari
terbit. Kalaupun Allah SWT mengizinkan kita melihat indahnya dunia pada esok
hari, semoga kondisi kita menjadi lebih baik dari hari ini.

Kita cenderung melihat sesuatu apa adanya. Kita merasa sudah memandang
sesuatu dengan objektif. Namun pada kenyataanya tidak demikian. Kita melihat
dunia sebagai mana pikiran kita. Bukan melihat dunia sebagaimana adanya. Kalau
kita berfikir sesuatu peristiwa adalah negatif, maka dalam pandangan yang
nampak adalah hasil negatif pula begitu pula sebaliknya.
3. Ya, Allah
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada engkaulah
kami meminta pertolongan. (Al-Fatihah:5).
Hanya Allah tempat di panjatkan doa, tempat mengadu, tempat mencurahkan
kekecewaan hati, dan tempat meminta pertolongan.
Dengan menyebut-Nya hati menjadi damai, jiwa terasa tenang, perasaan menjadi
tenteram, pikiran menjadi santai, dan keyakinan menjadi mantap.
Dan apa saja nimat yang ada pada kamu, maka itu dari Allah, dan bila kamu
ditimpa keburukan, maka hanya kepada Allahlah kamu meminta pertolongan.
(An-Nahl:53)
Katakanlah : Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala
macam kerusuhan... (Al Anaam:64)
Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila
ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan
kamu sebagai pemimpin di bumi? Apakah ada Tuhan selain Allah? Sedikit sekali
kamu yang memperhatikannya. (Q.S.An-Naml:62)
4. Bagaimana Mengundang Pertolongan Allah
a. Mendapat pertolongan Allah SWT itu mudah
Cara yang paling jitu untuk selalu mendapatkan pertolongan Allah
SWT adalah selalu taat dan ingat kepada-Nya. Mudah bagi Allah memberikan
apa yang diminta manusia, mudah bagi Allah SWT menyingkirkan semua
kesulitan manusia. Tidak ada hal yang sulit bagi Allah. Allah memberikan apa
yang diminta manusia tanpa beban dan tanpa berkurang sedikitpun
kemahakuasaan-Nya. Kalau kita mau patuh dengan perintah-Nya maka kita
akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan pertolongan-Nya.
b. Bersyukur dengan pemberian Allah SWT
Syukur merupakan kualitas hati yang penting. Dengan bersyukur, kita
senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak
bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang
dan tak bahagia.
Bersyukur, pada hakikatnya, merupakan konsekuensi logis bagi
seorang makhluk seperti manusia kepada Allah, sebagai Tuhan yang telah
menciptakan dan melimpahkan berbagai nikmat. Namun, kerap kali manusia
terlupa dan tidak bersyukur atas karunia-Nya.
Ada 3 hal yang membuat kita tidak bersyukur, yaitu :
Kita sering memusatkan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada
apa yang kita miliki.
Selalu melihat kepada orang lain yang diberikan lebih banyak nikmat.
Menganggap apa yang kita miliki adalah hasil usaha sendiri.

c. Ingatlah Allah setiap saat, hati selalu tenang.


Allah menciptakan manusia agar mereka selalu mengingat-Nya. Allah
memberi rezeki pada makhluk agar mereka selalu bersyukur kepada-Nya.
d. Patuh pada manusia, anehnya tidak patuh pada Sang Maha Pemberi.
Banyak diantara kita yang patuh kepada manusia sedangkan kepada
Allah begitu malas untuk patuh.
e. Jangan berdiam diri.
Orang yang sedang mengalami kesedihan, mengalami tekanan mental
yang berat, jantung yang berdetak lebih keras. Malas makan, susah tidur, dan
tidak bisa berkonsentrasi. Akibatnya prestasi belajar menyrun. Kalau kita
menggunakan pikiran sehat, kita bisa banyaknya keburukan dari mengingatingat peristiwa buruk yang sudah lewat. Untuk apa diingat, karena peristiwa
itu sudah terlupakan oleh zaman dan orang-orang yang terlibat di dalamnya
juga sudah melupakannya.
5. Jangan Putus Asa! Karena setelah Kesulitan Akan Datang Kemudahan
a. Allah akan mengganti dengan yag lebih baik.
Allah tidak akan mengambil apapun dari mausia kecuali Dia akan
menggantinya dengan yang lebih baik lagi. Itu akan terjadi apabila kita mau
bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya. Janganlah merasa sedih atas suatu
musibah, krena setiap musibah yang di takdirkan Allah merupakan sebuah
ujian yang telah di siapkan imbalannya berupa pahala yang besar yaitu surga.
Biasakan untuk melihat sisi positif yang ada di balik setiap musibah.
b. Bersabarlah karena pasti banyak hal yag tidak sesuai dengan keinginan.
Semangat bisa padam dengan kesedihan. Kesedihan itu seperti demam
yang akan melumpuhkan diri dari aktivitas kehidupan. Supaya terhindar dari
hal itu, kita perlu menanamkan prinsip bahwa kesedihan adalah suatu pilihan
bukan keharusan.
Menghadapi persoalan hidup hendaknya dengan bersabar, sebagaimana
kesabaran orang yang optimis akan datangnya pertolongan Allah SWT.
Bersabarlah meskipun berbagai persoalan, membayangi kehidupandn
menghalangi jalan yang sedang ditempuh. Sesungguhnya pertolongan akan
datang setelah kesabaran, kelapangan akan datang setelah kesempitan dan
kemudahan akan datang setelah kesulitan.
c. Obat musibah.
Percaya kepada Allah SWT.
Mengetahui bahwa segala sesuatu yang di takdirkan pasti terjadi.
Kesabaran adalah hal terbaik yang mesti dilakukan oleh orang yang
sedang dalam ujian Allah SWT.
Bila tidak dapat bersikap sabar, lalu apalagi yang dapat dilakukan
karena kesedihan tidak akan pernah bisa menolong diri.
Bisa jadi kita tertimpa sesuatu yang lebih buruk lagi daripada yang
dirasakan sekarang ini.
Dari waktu ke waktu aku hanya menikmati kegembiraan.
d. Teruslah berharap.

Tanpa harapan, kita harus berjuang keras untuk melihat kekuatan yang
ada dalam diri karena tidak bisa melihat situasi diluar keadaan saat ini.
Dengan mempunyai harapan, kita mulai memandang diri sendiri dalam cahaya
baru. Harapan membuat kita memprioritaskan segala sesuatu yang kita
lakukan. Seseorang yang memiliki harapan mengetahui apa yang akan atau
harus dikorbankan. Dia mampu mengukur segala sesuatu yang dikerjakan
apakah membantu atau menghambat harapan.
e. Ada kemudahan dalam setiap kesulitan.
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang memberi kemudahan atas
segala sesuatu dan menguji umat-Nya sesuai batas kemampuan mereka.
Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan
pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka
tiada dianiaya. (QS.23:62)
f. Nikmatnya hidup dalam ketaatan.
Hidup dalam ketaatan amatlah mudah. Allah menyatakan bahwa akan
ada kemudahan bagi orang yang beriman setelah datangnya kesukaran. Dalam
Al-Quran, Allah telah berjanji akan membimbing siapa saja yang
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan yang membantu AgamaNya. Dia akan memberikan karunia kehidupan yang baik di dunia dan di
akhirat.
Kesulitan sebelum datangnya kemudahan bagaikan hadirnya rasa lapar
sebelum datangnya makanan.
6. Kembali Ke Diri Sendiri
Manusia Bertanggung jawab atas perbuatan yang ia lakukan. Sudah menjadi
hukum Allah, kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula. Keburukan akan
mendatangkan keburukan pula. Semua kembali ke diri sendiri.
Kita bisa melakukan apa saja, tetapi resiko yang harus ditanggung sendiri
akibat melakukan perbuatan dosa akan jauh lebih besar dari sedikit kenikmatan
yang kita rasakan. Maksiat yang kita lakukanlah yang membuat sesuatu yang
sebenarnya bisa menjadi milik kita terlepas dari tangan.
7. Bagaimana Membuat Hidup Penuh Semangat
a. Selalu berpikir positif.
Dengan hanya memikirkan hal yang positif dapat menimbulkan efek
yang luar biasa, sebaliknya asyik memikirkan hal yang negatif dapat merusak
diri sendiri. Pikiran manusia mempunyai kekuatan yang luar biasa bahkan
melebihi kekuatan dari fisiknya.
b. Pikiran bagaikan magnet.
Pikiran sering kali bertindak sebagai magnet yang mengundang segala
sesuatu yang kita pikirkan terwujud. Jadi, jika kita ingin sukses, ingin sehat,
ingin senang, mengapa tidak mencoba memusatkan pikiran untuk meraih halhal positif yang kita pikirkan.
c. Berbicara positif.

Seseorang yang senang berbicara positif akan disenangi orang lain. Dia
akan memberikan cahaya semangat kepada yang lainnya. Kesenangan untuk
berbicara positif juga akan membuahkan sikap positif pada dirinya.
d. Mendengar positif.
Bergaul dengan orang-orang yang suka berbicara positif, akan
membuat kita terpacu untuk melihat segala sesuatu dari segi positif. Akhirnya
akan mempengaruhi sikap, emosi, dan tindakan dalam hidup.
e. Membaca bacaan positif.
Bacaan adalah salah satu sumber masukan bagi pikiran kita. Supaya
pikiran kaya akan hal-hal yang positif, kita harus banyak mengkonsumsi
bacaan yang positif, seperti membaca buku-buku biografi orang yang berhasil
dalam hidupnya atau membaca buku lain yang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
8. Jangan Bersedih
Janganlah bersedih menghadapi kekeruhan hidup, karena sesungguhnya
memang demikianlah kehidupan ini diciptakan. Pada dasarnya kehidupan ini
memang melelahkan dan menyusahkan sedangkan kesenangan yang ada
merupakan suatu peristiwa sesekali saja, begitu pula kegembiraan merupakan
sesuatu yang jarang terjadi.
Didunia ini tiada yang dapat memberikan ketenangan dan ketenteraman hati
selain dekat dengan Allah. Hanya Allah lah tempat berlindung orang-orang yang
ketakutan, tempat mengadu orang-orang yang terdesak, tempat meminta
pertolongan orang-orang yang meminta tolong dan tempat berlindung orang-orang
yang meminta perlindungan.
9. Bagaimana Melihat Kebaikan Dalam Setiap Kegagalan
a. Berhasil dan gagal adalah dua hal yag berhubungan.
Tidak berani untuk mencoba itulah gagal yag sejati. Kalau setelah
dicoba tetap gagal, anggap saja itu biaya dari keberhasilan yang akan dicapai.
Dari kegagalanlah kita memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin
untuk dicoba kembali. Kita tidak akan pernah gagal bila terus berusaha dan
benar-benar gagal kalau berhenti.
b. Hikmah kegagalan.
Kita harus yakin bahwa setiap perbuatan memiliki resiko.
Kita harus yakin bahwa Allah SWT menguji daya tahan kita dengan
memberikan satu usaha yang cukup membawa resiko.
Selalu bersabar atas sesuatu yang tidak diinginkan dan bersyukur
dengan apa yang telah terjadi.
Yakin bahwa Allah mempunyai rencana dan kehendak yang pasti lebih
baik daripada setiap rencana yang dibuat manusia.
Kita harus menyadari bahwa yang merasakan kegagalan itu bukan
hanya kita saja, semua orang pasti pernah merasakan kegagalan.
Kita harus tahu bahwa semua orang yang sekarang berada dalam
kesuksesan, pernah mengalami kegagalan-kegagalan dlam hidupnya.

Hanya orang yang pernah mengalami kegagalan akan dapat benarbenar menikmati kesuksesan.
c. Penyebab kegagalan.
Faktor dari dalam diri:
Kurang perhitungan pada saat awal melangkah, kurang hati-hati, atau
karena menganggap remeh suatu pekerjaan tertentu. Tetapi yang sering
terjadi adalah penyebab karena adanya rasa takut untuk mencoba dan
memulai.
Faktor dari luar :
Karena gangguan orang lain, kecurangan dari rekan bisnis, atau karena
kalah dalam meningkatkan kemampuan dari pesaing.
d. Bangkit dari kegagalan.
Jangan menyerah.
Ambil hikmahnya.
Berjiwa besar
e. Ciri-ciri optimis.
Memandang kemunduran dalam hidup sebagai garis datar sementara
yang ada dalam sebuah grafik.
Cenderung memandang kemalangan sebagai masalah yang situasional
dan spesifik.
Tidak menimpakan semua kesalahan pada dirinya sendiri.
10. Allah Bisa Mengabulkan Doa Siapa Saja Yang Berdoa Kepada-Nya
Allah SWT adalah Maha segalanya, Dia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Dia maha Tahu, Maha Mendengar, Dia Maha mengabulkan apa saja yang
dikehendaki. Dia dapat mendengar doa yang dipanjatkan hamba-Nya. Dia
Mengetahui apa saja yang menjadi keinginan kita. Allah memiliki kekuasaan dan
pengetahuan yang tiada batas. Dialah pemilik segala sesuatu diseluruh alam
semesta. Semuanya milik Allah dan semuanya berada dalam kehendak-Nya.

Ikhtisar Isi Buku Secara keseluruhan


Dalam hidup, kita pasti pernah merasakan berbagai kesulitan yang
menghadang setiap jalan yang kita tempuh. Namun, kita tidak perlu merasa bersedih
dan putus asa. Karena Allah tidak akan memberikan kesulitan kepada hamba-Nya
diluar batas kemampuannya. Apabila kita sedang mengalami kesulitan, hendaknya
kita bersikap sabar dan selalu bertawakal kepada Allah SWT. Dan jadikan ini sebagai
pelajaran agar kita dapat mengambil hikmah dan hidayah dari kesulitan yang kita
alami.

C. Khatimah

Buku yang berjudul Agar Selalu Ditolong Allah merupakan buku kajia islam
yang membahas bagaiman sikap kita apabila mengalami kesulitan dalam hidup. Buku
ini sangat menarik untuk dibaca, karena di dalamnya terdapat kisah dari beberapa
pengalaman hidup yang dapat ijadikan inspirasi bagi kehidupan kita agar hidup kita
menjadi lebih baik lagi.

Você também pode gostar