Você está na página 1de 2

Penganggaran merupakan suatu proses yang memegang peranan penting dalam sebuah

pemerintahan. Penganggaran pada pemerintahan dapat kategorikan ke dalam kelompok


penganggran sektor public. Anggaran pada sektor public sangat berbeda dengan penganggaran
pada sektor swasta dikarenakan anggran pada sektor swasta merupakan suatu hal yang dirahasi
akan dari public dan murni berorientasi pada bisnis atau laba. Sebaliknya, anggaran pada sektor
publik justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, dinalisa dan didiskusikan guna
mendapat masukan dari pihak luar/masyarakat. Tujuan dari penyusunan anggaran pada sector
public ini adalah untuk :

Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian

dalam lingkungan pemerintah.


Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik

melalui proses pemrioritasan.


Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau MPR dan
masyarakat.
Tujuan tersebut mengartikan bahwa penganggaran sektor publik sangat berkaitan dengan

proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan
moneter pada tiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Oleh karena itu, tahap penganggaran
menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja
akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Oleh karena itu, anggaran sector
public ini memili fungsi :
1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2. Anggaran merupakan cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
3. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan
mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
4. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
5. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian
visi organisasi.
6. Anggaran merupakan instrumen politik.
7. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiscal
Dalam proses perkembangannya penyusunan anggaran harus memenuhi prinsip-prinsip
penyusunan yang baik. Prinsip penyusunan anggaran tersebut meliputi :
a. Tahap persiapan anggaran.

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum
menyetujui taksiranj pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu diulakukan penaksiran
pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah yang cukup
berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan drengan pembuatan
keputusan tentang angggaran pengeluaran
b. Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat.
Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus
mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang memadai. Integritas dan
kesioapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. Hal tersebut
penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk
menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan
bantahan- bantahan dari pihak legislatif.
c. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan
publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.
d. Tahap pelaporan dan evaluasi.
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi
telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka
diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemukan banyak masalah.

Você também pode gostar