Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Diabetes Melitus merupakan suatu
kelompok
penyakit
metabolik
dengan
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan nonrandomized pretest-posttest control group
design. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 yang
berada di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk
Kabupaten Jember, yaitu 65 orang. Kriteria
inklusi pada penelitian ini yaitu didiagnosis
diabetes melitus tipe 2, berusia 40-65 tahun,
kadar gula darah berada pada rentang 70
300 mmHg, tidak mengalami hipotensi,
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas
Jelbuk, dan bersedia menjadi responden
penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini
yaitu mempunyai gangguan pada ekstermitas
bawah seperti ulkus diabetik, fraktur pada kaki;
mempunyai penyakit penyerta seperti gagal
ginjal kronik dan penyakit jantung; mempunyai
keterbatasan fisik seperti tidak mampu melihat
dan tidak mampu mendengar; mengundurkan
diri sebagai responden penelitian; dan
responden tidak mengikuti latihan lebih dari 2
kali berturut-turut. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan
jumlah sampel 30 orang yang dibagi menjadi
15 orang pada kelompok perlakuan dan 15
orang pada kelompok kontrol.
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah
Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember.
Waktu Penelitian dilakukan pada bulan
Februari 2016 sampai dengan Juni 2016.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April
2016 sampai Mei 2016. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan lembar
observasi Inlows 60-second Diabetic Foot
Screen Screening Tool. Relaksasi otot
progresif dilakukan 2 kali sehari dalam 14 hari
dengan durasi 25-30 menit. Data dianalisis
dengan menggunakan uji t dependen dan uji t
independen dengan derajat kepercayaan 95%
(=0,05). Etika penelitian pada penelitian ini
adalah informed consent, kerahasiaan,
keadilan, dan kemanfaatan.
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
Hasil Penelitian
Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Umur
dan Lama Mengalami DM pada
Pasien DM Tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember
(April-Mei 2016, n = 30)
Variabel
Mean
Umur
Kelompok
54,07
Perlakuan
Kelompok
56,73
Kontrol
Total (n = 55,4
30)
Lama Mengalami DM
Kelompok
7,20
Perlakuan
Kelompok
7,07
Kontrol
Total (n = 7,13
30)
SD
Min-Maks
8,013
42-65
6,262
44-65
7,195
42-65
3,764
3-17
3,105
3-14
3,391
3-17
Tidak
Mengkonsums
i
2 (13,3)
5 (33,3)
7 (23,3)
15 (100)
15 (100)
30
(100)
Tidak Bekerja
4 (26,7)
6 (40)
PNS
Wiraswasta
Pensiunan
Petani
Lain-lain
1 (6,7)
4 (26,7)
2 (13,3)
2 (13,3)
2 (13,3)
15 (100)
0 (0)
3 (20)
0 (0)
4 (26,7)
2 (13,3)
15 (100)
Total
Pekerjaan
Total
10
(33,3)
1 (3,3)
7 (23,3)
2 (6,8)
6 (20)
4 (13,3)
30
(100)
Pretest
Posttest
11,13
11,93
10,27
11,93
Mean
Difference
-0,86
0
Kelompok
Perlakua
n
Jumlah
(%)
Kelompo
k Kontrol
Total
Jumlah
(%)
Jumlah
(%)
6 (40)
9 (60)
15 (100)
6 (40)
9 (60)
15 (100)
12 (40)
18 (60)
30
(100)
Status Merokok
Merokok
4 (26,7)
3 (20)
7 (23,3)
Tidak Merokok
11 (73,3)
12 (80)
15 (100)
15 (100)
23
(76,7)
30
(100)
Konsumsi Obat DM
Mengkonsums
13 (86,7)
i
10 (66,7)
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Total
23
(76,7)
Kategori
Sangat
Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat
Tinggi
Total
Kelompok
Perlakuan
Pretest Posttest
(%)
(%)
0 (0)
0 (0)
2
(13,3)
12 (80)
1 (6,7)
0 (0)
15
(100)
Kelompok Kontrol
Pretest
(%)
0 (0)
Posttest
(%)
0 (0)
6 (40)
3 (20)
3 (20)
8 (53,3)
1 (6,7)
0 (0)
9 (60)
3 (20)
0 (0)
9 (60)
3 (20)
0 (0)
15 (100)
15
(100)
15 (100)
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
Mean Difference
0,867
0,000
Mean
Difference
df
p
value
Perlakuan
Kontrol
0,867
28
2,101
0,045
Pembahasan
Karakteristik Responden
Rata-rata usia pada penelitian ini
adalah 55,4 tahun. Hasil tersebut sesuai
dengan Guyton & Hall yang menyatakan
bahwa penyakit diabetes melitus tipe 2 sering
terjadi pada usia diatas 30 tahun dan sering
terjadi pada usia 50-60 tahun [15]. Manusia
dengan usia 40 tahun atau lebih akan
mengalami penurunan fungsi fisiologis secara
dramatis, dimana penurunan ini akan berisiko
untuk menurunnya fungsi endokrin pada
kelenjar pankreas untuk memproduksi insulin
[16]. Rata-rata usia pada penelitian ini berada
diatas 40 tahun dan dapat menjadi faktor risiko
terjadinya diabetes pada responden tersebut.
Responden
pada
penelitian
ini
sebagian besar adalah perempuan dengan
jumlah responden sebesar 60 %. Hasil yang
sama didapatkan oleh Riskesdas dimana
perempuan lebih banyak mengalami diabetes
melitus dibandingkan dengan laki-laki [17].
Riskesdas juga menyatakan bahwa kadar
kolesterol, trigliserida, dan LDL perempuan
ditemukan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Lemak merupakan materi yang dapat
membentuk jaringan adiposa. Seseorang
dengan jaringan adiposa yang tinggi akan
mengurangi jumlah reseptor insulin pada sel
sehingga mengakibatkan sulitnya glukosa
untuk masuk ke dalam sel yang kemudian
meningkatkan kadar glukosa dalam darah [15].
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Nurlaily
yang menyatakan bahwa tingginya kadar LDL
perempuan merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya diabetes melitus [18].
Berdasarkan tabel 2, sebagian besar
responden penelitian ini tidak merokok yaitu
76,7 % dan rata-rata risiko ulkus kaki diabetik
pada responden yang tidak merokok lebih
tinggi dibandingkan yang merokok, yaitu
11,87. Hasil ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Nanda yang menyatakan
bahwa 53 % dari seluruh responden diabetes
berstatus merokok [19]. Merokok bukan faktor
risiko utama untuk terjadinya ulkus diabetik
dan ada faktor lainnya yang mendukung [20],
sehingga
peneliti
berasumsi
walaupun
responden yang tidak merokok memiliki risiko
ulkus yang tinggi, bukan berarti responden
yang tidak merokok merupakan risiko ulkus
kaki diabetik.
Responden
pada
penelitian
ini
mengalami diabetes melitus rata-rata selama
7,13 tahun. Data karakteristik lama mengalami
DM menunjukkan bahwa penyandang yang
mengalami diabetes melitus lebih dari 5 tahun
memiliki rerata risiko ulkus kaki diabetik lebih
tinggi yaitu 11,69 dibandingkan dengan
penyandang yang kurang dari 5 tahun yaitu
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
American
Diabetes
Association.
Standards of medical care in diabetes.
The Journal of Clinical And Applied
Research And Education Diabetes Care
Volume 39 Suplement 1. [internet]. 2016.
[diambil pada 10 Februari 2016]. dari:
http://care.diabetesjournals.org/content/di
acare/suppl/2015/12/21/39.Supplement_1
.DC2/2016-Standards-of-Care.pdf
Price SA, Wilson LM. Patofisiologi:
konsep klinis proses-proses penyakit
edisi 6. Jakarta: EGC; 2005.
World Health Organization (WHO).
Diabetes fact sheet. [internet]. 2015.
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
Dafianto, et al, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Pasien..
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/docu
ments/4506.pdf