Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KEPUTIHAN
Pasien pasien umur 36 tahun, G3P2A0H2 gravid 20 minggu datang dengan keluhan
keputihan banyak, warna kehijauan, berbau amis dan disertai gatal sejak awal kehamilannya.
Pasien memiliki siklus menstruasi normal dan riwayat pemakaian IUD selama 3 tahun yang
dimulai setelah kelahiran anak kedua. Suaminya seorang PNS dan menyangkal melakukan
hubungan seksual dengan wanita lain . Pada pemeriksaan genetalia eksterna didapatkan pada
labium mayus dan minus tampak eritema dan erosi. Dari inspekulo didapatkan discharge
vagina homogen warna kehijauan dan tampak melekat pada dinding vagina, dan portio erosi.
Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan swab vagina dan pap smear untuk
penatalaksanaan lebih lanjut.
KATA SULIT
1. Discharge Vagina
Cairan yang keluar dari vagina
2. Portio Erosi
Bagian yang menonjol ke mulut Rahim yang kehilangan epidermis
3. Inspekulo
Pemeriksaan inspeksi bagian genital wanita
4. Pap Smear
Pemeriksaan sitologi dari serviks dan portio untuk melihat perubahan atau keganasan
5. Swab Vagina
Pemeriksaan cairan dari vagina dengan usapan untuk periksa sel-sel yang terkandung
di dalamnya dengan bantuan mikroskop
6. IUD
Suatu alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
7. Gravid
Wanita hamil
8. Eritema
Kemerahan pada kulit akibat kongesti pembuluh darah
9. G3P2A0H2
G3 Gestasi
P2 Partus
A0 Abortus
H2 Anak yang hidup
PERTANYAAN
1. Apa hubungan keputihan dengan pemakaian kontrasepsi?
2
JAWABAN
1. IUD terdapat benang, benang tersebut menjadi tempat berkembangnya
mikroorganisme
3
Bakteri
Abu-abu
Jamur
Putih kental
Bau
Amis
Manifestasi (gatal)
++
Parasit
Kehijauan, dan
banyak
Keduanya, tapi lebih
ke bau amis
+++
Fisiologis:
- Bening putih
- Tidak berbau dan tidak gatal
11. Metronidazol, klotrimazol
12. Keputihan:
Fisiologis: tidak berpengaruh
Patologik: retradasi mental, prematur, malformasi kongenital
< 20 minggu: abortus
13. Membasuh dari depan ke belakang sampai hilang kenajisannya, dan mengganti celana
dalam setiap saat sholat
14. Faktor resiko:
- penggunaan sabun
- pemakaian celana yang ketat
- hygiene rendah
- cara mencuci: jangan dari belakang ke depan
- pemakaian pantyliner yang lama
- hubungan seksual yang menyimpang
- makanan (ketimun, nanas)
HIPOTESIS
Keputihan disebabkan oleh berdasarkan faktor fisiologis dan patologis yang menyebabkan
mikroorganisme menyerang endotel yang ada pada portio dan menghasilan senyawa amin
sehingga mengubah pH dari asam ke basa yang dapat ditegakkan dengan melakukan
5
pemeriksaan swab vagina dan pap smear, diagnosisnya keputihan at causa trichomonas
vaginalis dapat diobati dengan metronidazol dan klotrimazol, keputihan dapat menyebabkan
komplikasi pada wanita hamil dan janin, menurut mayoritas ulama pemakaian IUD haram
dan sebagian ulama memperbolehkan karena dilihat dari segi usia, ekonomi dan keputihan
dapat dibersihkan dengan cara membasuh dari depan ke belakang sampai hilang kenajisannya
dan mengganti celana dalam setiap saat sholat.
SASARAN BELAJAR
LI 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GENITALIA FEMININA
LO 1.1 MAKROSKOPIS
6
LO 1.2 MIKROSKOPIS
LI 2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KEPUTIHAN/ FLUOR ALBUS
LO 2.1 DEFINISI
LO 2.2 EPIDEMIOLOGI
LO 2.3 KLASIFIKASI
LO 2.4 ETIOLOGI
LO 2.5 PATOGENESIS
LO 2.6 MANIFESTASI KLINIS
LO 2.7 DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
LO 2.8 PENATALAKSANAAN
LO 2.9 PENCEGAHAN
LO 2.10 KOMPLIKASI
LO 2.11 PROGNOSIS
Genitalia Eksterna :
a Mons Pubis
Daerah kulit yang menonjol di depan symphisis pubis
Kulit berambut banyak jaringan lemak.
Berisi jaringan lemak, jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf-saraf
Meluas ke bwah belakanaglabium mayora.
Rambut kemaluan disebut pubes.
b Labium Majus Pudendi
Suatu lipatan kulit, ke dorsocaudal berhubungan satu dengan yang lain
membentuk comissura posterior labiorum majorum, sedang yang ke
ventrocrainal membentuk comissura anterior labiorum majora.
Fascia lateralis memiliki rambut dan bnayka pigmen. Sedangkan, fascia
medialis mempunyai gld. Sebacea yang besar dan tidak mempunyai rambut.
Terdapat jaringan pengikat, lemak dan jaringan menyerupai tunica dartos
scorti.
10
Celah yang dibatasi oleh kedua labia majora disebut rima pudendi.
c
Genitalia Interna :
1 Ovarium
Terletak di dalam pelvis dan jumlahnya sepasang
Berbentuk bulat memanjang, agak pipih
Terdiri dari coretx dan medulla (berisi pembuluh darah, limfe dan saraf)
11
12
Tunica mucosa membentuk rugae yang transversal pada dinding ventral dan
dorsal disebut columna rugarum.
Pada virgo intacta introitus vaginae sebagian ditutupi oleh selaput disebut
hymen.
Bentuk hymen :
Hymen anularis (cincin)
Hymen seminularis (bulan sabit)
Hymen cribriformis (berlubang-lubang seperti saringan)
Hymen fimbriatus (dengan tepi seperti jari-jari)
Hymen imperforatus (tidak berlubang)
Jaringan penunjang
Ligamentum cardinale sinistra dan dekstra (Mackendrot)
Ligamentum terpenting untuk menahan uterus agar tidak turun.
Berjalan dari cerviks dan puncak vagina ke arah lateral dinding pelvis.
Ligamentum sakrouterinum sinistra dan dextra
Menahan uterus agar tidak banyak bergerak
Berjalan melengkung dari dorsal cerviks melalui dinding rectum ke
arah os sakrum.
Ligamentum rotundum sinistra dan dextra
Menahan uterus dalam antefleksi
Ligamentum pubivesikale sinistra dan dextra
Berjalan dari os pubis melalui kandung kemih dan seterusnya sebagai
ligamentum vesikouterinum ke cerviks.
Ligamentum latum sinistra dan dextra
Berjalan dari uterus ke arah lateral dan tidak banyak mengandung
jaringan ikat.
Merupakan bagian dari peritoneum viscerale yang meliputi uterus dan
kedua tuba dan berbentuk sebagai lipatan.
Ligamentum infundibulopelvikum
Menahan tuba falopi.
Berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis.
Ligamentum ovarii proprium sinistra dan dextra
Berjalan dari sudut kiri dan kanan fundus uteri ke ovarium.
DIAPHRAGMA PELVIS
1 Pelvis mayor : berisi saluran cerna, VU, ureter, sistem genitalis
13
Pelvis minor
- PAP (aditus pelvis)
Dibentuk oleh : promontorium, linea terminalis, ala osis sacralis, dan supra
pubis.
a Conjugate vera : ukuran antero posterior
Jarak antara pinggir atas pubis sampai promontorium, penting untuk
menentukan dapat todaknya bayi melewati sehingga dapat menentukan
tindak lanjut persalinan pervaginam atau section secaria.
Dengan bantuan conjugate diagonalis (diukur dengan vaginal touch)
sampai promontorium. Conjugate diagonalis(12,5 cm) 1,5 = 11-13cm
b Conjugate transversa : diukur dari titik terjauh linea terminalis kiri dan
kanan tegak lurus dengan conjugate vera. 13-14,5 cm.
c Conjugate obstetrica : jarak antara promontorium ke pinggir tengah
simpisis pubis. Bagian aditus pelvis yang paling sempit, 10,6 cm.
- Mid pelvis
Dibentuk oleh : apex arcus pubis, spina ischiadica, ujung os.sacrum.
Paling sempit, bentuk oval, sering terjadi kemacetan pada persalinan.
Ukuran yang penting :
a Anteroposterior : tepi bawah simp.pubis sampai pertengahan os.sacrum 4.
11,5-12 cm.
b Transversa : spina ischiadica kanan kiri. 10-10,5 cm
c Sagittal : anteroposterior dengan potongan transversa
-
14
Perdarahan :
Arteri iliaca interna -> arteri uterina -> arteri vaginalis. Arteri vaginalis ke arah fundus
kemudian bercabang menjadi :
R.ovaricus melalui ligamentum ovarii proprium menuju ovarium
A. Ligamenti teretis uteri, mengikuti lig. Teres uteri
R. Tubarius mengikuti tuba uterina.
Persarafan :
N.pudendus untuk persarafan genitalia eksterna , n.pudendus masuk ke foramen ischiadicum
sebagai n. Clitoridis. Cabang yang lain: n.hemorrhoidalis inferior utnuk m.spinchter ani
externus dan ke kulit regio analis. N. Perianalis berkahir sebagai n.labialis untuk labium
majus. Plexus hypogastricus superior dan inferior untuk persarafan genitalia interna.
Pembuluh lympe:
Bagaian proximal mengikuti kembali r.vaginalis a. Uternae ke lnn. Illiaci interni.
Bagian medial mengikuti kembali r.Vaginali a.Vesicalis inferior ke Inn sepanjang
a.Vesicalis inferior ke Inn. Illiaca interni.
Bagian dari vagina distal, dinding vestibulum vaginae, labia minora, labia major.
LO 1.2 MIKROSKOPIS
Ovarium :
15
Corpus albicans : corpus luteum yang berdegenerasi karena tidak terjadi kehamilan.
Corpus albicans bersifat aselular dan dipenuhi serat hialin.
Gambar. Ovarium
Gambar . Corpus Luteum
Tuba Uterina :
Epitel selapis silindris bersilia (epitheliocytus ciliatus) dan tidak bersilia (sel sekretorik)
Sel bersilia menciptakan arus ke arah
uterus dan menjadi predominan dalam
fase proliperatif.
Sel sekretorik menghasilkan nutrisi
Mukosa terdiri dari banyak plica dan
Uterus
Dinding luar yaitu perimetrium, tengah miometrium dan sebelah dalam endometrium.
Endometrium dilapisi oleh epitel selapis silindris.Dibagi dalam dua lapisan yaitu stratum
basale dan stratum functionale
Terdapat kelenjar uterus di lamina propia.
Terdapat arteri spiralis di endometrium.
16
Miometrium terdiri dari otot polos, dipisahkan oleh jaringan ikat interstisial dengan
banyak pembuluh darah.
Gambar . Uterus
Serviks, Kanalis
Vagina
Kanalis
oleh epitel
penghasil
Epitel
oleh
ke dalam
Kelenajar
tersumbat
menjadi
Jaringan
propria serviks lebih fibrosa daripada di uterus.
Porsio vagina dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa tanduk.
dan
Forniks
servikalis dilapisi
kolumner tinggi
mukus.
serviks
dilapisi
kelenjar serviks
lamina propia.
serviks
yang
dan berkembang
kista glandular.
ikat di lamina
Vagina
Dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.
Lamina propria tidak memiliki kelenjar tetapi mengandung banyak pembuluh darah
dan lomfosit.
17
LO 2.2 EPIDEMIOLOGI
Meskipun termasuk penyakit yang sederhana kenyataanya keputihan adalah
penyakit yang tak mudah di sembuhkan. Penyakit ini menyerang sekitar 50 %
populasi perempuan dan mengenai hampir pada semua umur. Data penelitian
tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75 % wanita di dunia pasti
menderita keputihan paling tidak sekali umur hidup dan 45 % di antaranya bisa
mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih. Di Indonesia, wanita yang
mengalami keputihan ini sangat besar, 75 % wanita Indonesia pasti mengalami
keputihan minimal satu kali dalam hidupnya. Angka ini berbeda tajam dengan
eropa yang hanya 25 % saja. Kondisi cuaca Indonesia yang lembab menjadi
salah satu penyebab banyaknya wanita Indonesia yang mengalami keputihan, hal
ini berbeda dengan eropa yang hawanya kering sehingga wanita dapat tidak mudah
terinfeksi jamur.
Keputihan adalah gejala awal dari kanker mulut rahim. Di seluruh dunia, kini
terdapat sekitar 2,2 juta penderita kanker serviks. Kanker serviks atau kanker
leher rahim adalah tumor ganas yang menyerang leher rahim yang di sebabkan
virus (HPV) human papilonia virus, pada awalnya kanker serviks tidak
menimbulkan gejala, namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks
barulah muncul gejala-gejala klinis, seperti keputihan yang berbau dan bercampur
darah, pendarahan di luar haid, sakit saat buang air kecil dan rasa sakit yang luar
biasa pada panggul.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Yusrawati pada 2007 melibatkan 228 responden,
didapatkan 90,7% responden mengalami leukorea, dimana 38,7% di antaranya
mengalami leukorea fisiologis, 31,9% patologis dan 29,4% mengalami kedua jenis
leukorea, baik patologis maupun fisiologis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara leukorea
patologis dengan cara cebok dan frekuensi penggantian celana dalam.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh IGA Manik Karuniadi pada 2009
menunjukkan kesimpulan bahwa, berdasarkan karakteristik umur diperoleh data
sebagian besar remaja putri berusia 14-16 tahun tidak tahu perihal penyebab
keputihan (90,91%). Berdasarkan pendidikan didapatkan bahwa seluruh responden
lulusan perguruan tinggi (100%) tidak mengetahui secara pasti cara mencegah
keputihan. Dari segi akses informasi didapatkan seluruh remaja (100%) yang tidak
mendapat sumber informasi tidak mengetahui mengenai dampak buruk
keputihan.
18
LO 2.3 KLASIFIKASI
a.Keputihan yang fisiologis
Keputihan yang fisiologis adalah cairan jernih,tidak berbau dan tidak gatal. Keputihan
fisiologis cairan jernih yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
Keputihan fisiologis muncul pada saat ovulasi, rangsangan seksual, menjelang dan
sesudah haid, atau pengaruh hormon.
b.Keputihan patologis
Keputihan patologis merupakan cairan eksudat dan cairan ini mengandung banyak
leukosit. Eksudat yang terjadi karena adanya luka, cairan yang muncul bewarna,
jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap, terasa gatal atau panas dan menyebabkan
luka didaerah mulut vagina. Keputihan patologis muncul karena infeksi vagina,
keganasan reproduksi, bisa juga karena benda asing dalam vagina.
LO 2.4 ETIOLOGI
Fisiologi :
Bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari, penyebabnya adalah pengaruh
estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
Waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen.
Wanita dewasa saat dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan
peningkatan transudasi dari dinding vagina
Waktu disekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi
lebih encer.
Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri pada saat menopause.
Patologis :
INFEKSI:
a
Bakteri :
1
Gonococcus
Penyebab Gonococcus adalah coccus gram negative Neisseria
gonorrhoeae ditemukan oleh Neisser in 1879. N. gonorrhoeae adalah
diplokok berbentuk biji kopi, bakteri yang tidak dapat bergerak, tidak
memiliki spora, jenis diplokokkus gram negatif dengan ukuran 0,8 1,6
mikro, bersifat tahan asam. Bakteri gonokokkus tidak tahan terhadap
kelembaban, yang cenderung mempengaruhi transmisi seksual. Bakteri ini
bersifat tahan terhadap oksigen tetapi biasanya memerlukan 2-10% CO2
dalam pertumbuhannya di atmosfer. Bakteri ini membutuhkan zat besi untuk
tumbuh dan mendapatkannya melalui transferin, laktoferin dan hemoglobin.
Organisme ini tidak dapat hidup pada daerah kering dan suhu rendah, tumbuh
optimal pada suhu 35-37C dan pH 7.2-8.5 untuk pertumbuhan yang optimal.
Pada sediaan langsung dengan gram bersifat tahan asam. Pada sediaan
langsung dengan pewarnaan gram bersifat gram negative, terlihat diluar dan
19
dalam leukosit, kuman ini tidak tahan lama diudara bebas, cepat mati dalam
keadaan kering, dan tidak tahan zat desinfektan
Secara morfologik gonokok terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang
mempunyai pili dan bersifat virulen, serta 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili
dan bersifat nonvirulen. Pili akan melekat pada mukosa epitel dan akan
menyebabkan reaksi radang. Organisme ini menyerang membran mukosa,
khususnya epitel kolumnar yang terdapat pada uretra, servik uteri, rectum, dan
konjungtiva.Gambaran tersebut dapat terlihat pada pemeriksaan Pap Smear,
tetapi biasanya bakteri ini diketahui pada pemeriksaan sedian apus dengan
pewarnaan Gram. Cara penularan penyakit ini adalah dengan senggama.
Chlamidia trachomatis
Chlamydia trachomatis merupakan salah satu dari empat spesies genus
chlamydia yang merupakan bakteri khusus yang hidup sebagai parasit intrasel.
Chlamydia trachomatis adalah infeksi bakteri menular seksual yang
ditemukan diseluruh dunia. Chlamydia trachomatis bersifat dimorfik yaitu
organisme ini terdapat dalam dua bentuk, dalam bentuk infeksiosa, Chlamydia
trachomatis merupakan sferoid berukuran kecil, tidak aktif secara metabolis,
dan mengandung DNA dan RNA serta di sebut badan elementer. Sferoidsferoid ini memperoleh akses ke sel penjamu melalui endositosis dan setelah
berada didalam berubah menjadi organisme yang secara metabolis aktif yang
bersaing dengan sel penjamu memperebutkan nutrien. Organisme ini memicu
timbulnya siklus replikasi dan setelah kembali memadat menjadi EB sampai
sel penjamu pecah, terjadi ratusan EB untuk menginfeksi sel-sel sekitarnya.
Chlamydia trachomatis memiliki afinitas terhadap epitel uretra, serviks, dan
konjungtiva mata. Pada laki-laki uretritis,epididimitis dan prostatitis adalah
manifestasi infeksi tersering. Pada perempuan yang tersering adalah servisitis,
diikuti oleh uretritis, bartolinitis dan akhirnya penyakit radang panggul.dapat
juga menginfeksi faring dan rektum orang yang melakukan hubungan seks
oral atau anal reseptif. Bayi dapat terinfeksi sewaktu dilahirkan dan
mengalami konjungtivitis dan pneumonia. Infeksi oleh Chlamydia
trachomatis tidak menimbulkan imunitas terhadap infeksi di kemudian hari.
Gambar Chlamydia
trachomatis
3
Gardanerrella vaginalis
Gardanerrella menyebabkan peradangan vagina yang tidak spesifik dan
kadang dianggap sebagai bagian dari mikroorganisme normal dalam vagina
20
karena seringnya ditemukan. Bakteri ini biasanya mengisi penuh sel epitel
vagina dengan membentuk bentukan khas dan disebut clue cell. Pertumbuhan
yang optimal pada pH 5.0-6.5.
Gardanerrella menghasilkan asam amino yang diubah menjadi
senyawa amin yang menimbulkan bau amis seperti ikan.
b Jamur
1
Candida albicans
Secara normal dapat ditemukan di mulut, tenggorokan, usus, dan
kulit laki-laki dan pada perempuan sehat sering di jumpai di vagina perempuan
asimtomatik. Candida albicans merupakan spesies penyebab pada lebih dari
80% kasus infeksi kandida pada genitalia. Pertumbuhan berlebihan candida
albicans adalah penyebab tersering vaginitis dan vulvovaginitis. C.tropicalis
dan C.glabrata adalah dua spesies lain yang menyebabkan vulvovaginitis.
Secara ketat, kandidiasis tidak dianggap ditularkan secara seksual, namun
Candida albicans dapat dibiak dr penis 20% laki-laki pasangan perempuan
yang mengidap vulvovaginitis kandida rekurens.
Candida albicans bersifat dimorfik, selain ragi-ragi dan pseudohifa, ia
juga bisa menghasilkan hifa sejati. Dalam media agar atau dalam 24 jam pada
suhu 37 C atau pada suhu ruangan, spesies candida menghasilkan koloni halus,
berwarna crem dengan aroma ragi. Dua tes morfologi sederhana membedakan
Candida albicans yang paling patogen dari spesies candida lainnya yaitu
setelah inkubasi dalam serum selama sekitar 90 menit pada suhu 37, sel-sel
21
ragi candida albicans akan mulai membentuk hifa sejati atau tabung benih, dan
pada media yang kekurangan nutrisi, candida albicans menghasilkan
chlamydospora bulat dan besar.
Parasit
1
Trichomonas vaginalis
Trikomiasis
disebabkan oleh protozoa
parasitik
tricomonas
vaginalis.
T.vaginalis
adalah
organisme oval berflagela yang berukuran setara dengan sebuah leukosit.
Organisme terdorong oleh gerakan-gerakan dari flagelnya. Trigomonad
mengikat dan akhirnya mematikan sel-sel penjamu, memicu respon imun
humoral dan seluler yang tidak bersifat protektif terhadap infeksi berikutnya.
Agar dapat bertahan hidup, trikomonad harus berkontak langsung dengan
eritrosit, dan hal ini dapat mejelaskan mengapa perempuan lebih rentan
terhadap infeksi daripada laki-laki. Trichomonas vaginalis tumbuh paling
subur pada pH antara 4,9 dan 7,5 dengan demikian haid, kehamilan,
pemakaian kontrasepsi oral, dan tindakan sering mencuci vagina merupaka
predisposisi timbulnya trikomoniasis. Bayi perempuan yang lahir dari ibu
yang terinfeksi dapat mengalami infeksi Trikomonas vaginalis. Bayi
perempuan rentan karena pengaruh hormon ibu pada epitel vagina bayi.
Dalam beberapa minggu, seiring dengan dimetabolismenya hormon-hormon
ibu, epitel vagina bayi menjadi resisten terhadap Trichomonas vaginalis dan
infeksi sembuh bahkan tanpa pengobatan.
Infeksi Trichomonas vaginalis ditularkan hampir secara eksklusif
melalui hubungan seksual. Walaupun trikomonad diketahui dapat bertahan
hidup sampai 45menit pada fomite, namun cara penularan fomite ini sangat
jarang terjadi. Risiko terinfeksi Trichomonas vaginalis meningkat seiring
dengan jumlah pasangan seks dan lama aktivitas seksual
d Virus
1 Virus Herpes simpleks
Virus herpes yang paling sering > 95% adalah virus herpes simpleks
tipe 2 yang merupakan penyakit yang ditularakan melalui senggama. Namun
15-35% dapat juga disebabkan virus herpes simpleks tipe 1.Pada awal infeksi
tampak kelainan kulit seperti melepuh seperti terkena air panas yang kemudian
pecah dan meimbulkan luka seperti borok. Pasien merasa kesakitan.
2
Iritasi
1 Sperma, pelicin, kondom
2 Sabun cuci dan pelembut pakaian
3 Deodorant dan sabun
4 Cairan antiseptic untuk mandi.
5 Pembersih vagina.
6 Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat
7 Kertas tisu toilet yang berwarna.
Tumor Dan Jaringan Abnormal
Tumor atau kanker akan menyebabkan fluor albus patologis akibat
gangguan pertumbuhan sel normal yang berlebihan sehingga menyebabkan sel
bertumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak, akibatnya terjadi
pembusukan dan perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah yang bertambah
untuk memberikan makanan dan O2 pada sel tumor atau kanker tersebut.
Pada keadaan seperti ini akan terjadi pengeluaran cairan yang banyak dan
berbau busuk akibat terjadinya proses pembusukan tersebut dan sering kali
disertai adanya darah yang tidak segar.
Benda Asing
Adanya benda asing seperti tertinggalnya kondom atau benda tertentu
yang dipakai sewaktu senggama, adanya cincin pesarium yang digunakan wanita
dengan prolapsus uteri dapat merangsang pengeluaran caian vagina secara
berlebihan. Jika rangsangan ini menimbulkan luka akan sangat mungkin terjadi
infeksi penyerta dari flora normal yang berada dalam vagina sehingga timbul
fluor albus.
23
Penyebab Lain
1
2
LO 2.5 PATOGENESIS
Pada keadaan normal, cairan/sekret yang keluar dari vagina wanita dewasa
sebelum menopause terdiri dari sel epitel vagina (terutama yang paling
luar/superfisial yang terkelupas dan dilepaskan ke dalam rongga vagina),
beberapa sel darah putih (leukosit), cairan transudasi dari dinding vagina, sekresi
dari endoserviks berupa mukus, sekresi darri saluran yang lebih atas dalam jumlah
yang bervariasi serta mengandung berbagai organisme terutama Lactobasilus
Doderlein (batang gram positif, flora vagina terbanyak); beberapa jenis bakteri
lain kokus seperti Streptokokus dan Stapilokokus, dan Eschericia coli.
Peranan basil doderlein dianggap menekan pertumbuhan mikroorganisme
patologis karena basil Doderlein mempunyai kemampuan mengubah glikogen dari
epitel vagina yang terlepas menjadi asam laktat, sehingga vagina tetap dalam
keadaan asam dengan pH 3,0-4,5 pada wanita dalam masa reproduksi. Suasana
asam inilah yang mencegah tumbuhnya mirkoorganisme patologis.
membantu fungsi dari basil Doderlein sehingga terjadi pengeluaran lekosit PMN
maka terjadilah fluor albus.
Infeksi bakteri
Gonorea
Gonorea disebabkan oleh invasi di bakteri diplokokus gram-negative, Neisseria
gonorrhoeae. Cairan yang keluar dari vagina pada infeksi berwarna kekuningan yang
sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung
Neisseria gonorrhoeae berbentuk pasangan dua-dua pada sitoplasma sel. Bakteri ini
melekat dan menghancurkan membaran epitel yang melapisi selaput lendir, terutama
epitel yang melapisi kanalis endoserfiks dan uretra. Infeksi ekstragenetalial di faring,
anus, rectum, dapat di jumpai pada wanita dan pria.
Untuk dapat menular harus ada kontak langsung mukosa ke mukosa. Namun tidak
semua yang terpajan gonorea terjadi penyakit. Resiko penularan dari pria ke wanita
lebih tinggi kerena luasnya selaput lendir yang terpajan dan cairan eksudat yang
terdiam lama di vagina. Setelah terinokulasi, infeksi dapat tersebar ke prostat, vas
deferent, vesikula seminalis, epididymis dan testis pada laki-laki dan ke uretra,
kelenjar skene, kelenjar bartolin, endometrium, tuba fallopi, merupakan penyebab
penyakit radang panggul (PID) yang merupakan penyebab utama infertilitas pada
perempuan.
Infeksi gonokokus dapat menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan
bakterimia gonokokus. Bakterimia lebih sering terjadi pada perempuan.Perempuan
juga beresiko tinggi mengalami penyebaran infeksi saat haid, penularan perinatal
kepada bayi saat lahir melalui os serviks yang terinfeksi, dapat mneyebabkan
konjungtifitis dan akhirnya dan kebutaan pada bayi apabila tidak di ketahui dan di
obati.
Sifilis
Adalah infeksi yang sangat menular yang di sebabkan oleh bakteri berbentuk
spiral, Treponema pallidum. Kecuali penularan neonates, sifilis hampir selalu di
tularkan melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Namun, spiroketa
T.pallidum dapat menembus sawar plasenta dan menginfeksi neonates.
Spiroketa memperoleh akses melalui kontak langsung antara lesi basah terinfeksi
dengan setiap kerusakan, walaupun mikroskopik di kulit atau mukosa penjamu. Sifilis
dapat di sembuhkan pada tahap-tahap awal infeksi. Tetapi apabila di biarkan penyakit
ini dapat menjadi infeksi yang sistemik dan kronik. Infeksi penyakit sifillis dapat di
bagi menjadi , sifillis primer, sekunder (sifilis laten, dini dan lanjut) dan tersier. Pada
perkembangan penyakit dapat terlihat kutil-kutil kecil di vulva dan vagina yang
disebut kondiloma lata. Bakteri kadang dapat terlihat pada pemeriksaan pap smear,
tetapi biasanya bakteri ini diketahui pada pemeriksaan sediaan apus dengan
pewarnaan Gram.
Clamidia trachomatis
Clamidia trachomatis adalah infeksi bakteri menular seksual yang paling banyak
di jumpai di amerika. Bakteri ini terdpat dalam 2 bentuk (dimorfik). Dalam bentuk
infeksiosa C. trachomatis merupakan sferoid berukuran kecil, tidak aktif secara
metabolis dan mengandung DNA dan RNA sehingga disebut badan elementer (EB).
Sferoid-sferoid ini memperoleh akses ke sel penjamu melalui endositosis dan setelah
berada di dalam berubah menjadi organisme yang secara metabolis aktif dan bersaing
dengan sel pejamu memperebutkan nutrient. Organisme ini memicu timbulnya siklus
25
Infeksi Jamur
Candida albicans
C.albicans merupakan spesies penyebab infeksi candida pada genitalia lebih dari
80% yaitu vaginitis dan vulvovaginitis. Secara ketat, kandidiasis tidak dianggap di
tularkan secara seksual. Infeksi simtomatik timbul apabila terjadi perubahan pada
resistensi pejamu atau flora bakteri local. Faktor predisposisi pada wanita adalah
kehamilan, haid, diabetes mellitus, pada pemakaian kontrasepsi dan terapi antibiotic.
Baju dalan yang ketat, konstriktif dan sintetik, sehingga menimbulkan lingkungan
yang hangat dan lembab untuk kolonisasi dapat menyebabkan infeksi rekurent.
Pada sebagian perempuan, reaksi hipersensitifitas terhadap produk-produk,
misalnya pencuci vagina, semprotan deodorant dan kertas toilet dapat berperan
menimbulkan kolonisasi. Perempuan umumnya mengalami infeksi akibat salah satu
factor diatas sedangkan pada laki-laki umunya terjangkit infeksi melalui kontak
seksual dengan perempuan yang mengidap kandidiasis vulvovagina. Keadaan yang
saling menularkan antara pasangan suami istri ini desebut femoma ping pong.
Infeksi parasit
Trikomoniasis Vaginalis
Adalah organisme oral berflagel.Trikomonad mengikat dan akhirnya mematikan selsel pejamu, memicu respon imun humoral dan selular yang tidak bersifat protektif
27
Benda asing
Menimbulkan rangsangan pengeluaran cairan vagina yang jika berlebihan menimbulkan
luka akan sangat mungkin terjadi infeksi penyerta dari flora normal dalam vagina.
Neoplasia/Keganasan
Terjadi pengeluaran cairan yang banyak disertai bau busuk akibat pembusukansel
abnormal, seringkali disertai darah yang tidak segar.
Menopause
Estrogen turun vagina menjadi kering dan lapisan sel tipis, kadar glikogen berkurang,
dan basil doderlein berkurang memudahkan infeksi karena lapisan sel epitel tipis,
mudah menimbulkan luka flour albus
Erosi
Daerah merah sekitar ostium uteri internum yakni epitel kolumner endoserviks
terkelupas, mudah terjadi infeksi penyerta dari flora normal di vagina sehingga timbul
fluor albus.
Stress
Stressor dapat merangsang sekresi adenokorteks yang berakibat meningkatkan
glukokortikoid dan aktivitas saraf simpatis, diikuti pelepasan katekolamin.
Hipotalamus bereaksi mengontrol sekresi Adrenocorticopin (ACTH) yang berhubungan
dengan sekresi hormon peptida termasuk vasopresin, oksitosin, dan Corticotropin
Releasing Factor (CRF). Hormon peptida ini berperan mengatur fungsi imun. Dalam
keadaan stres, sekresi Growth Hormone (GH) juga meningkat, stress yang lama dapat
menekan fungsi gonad. Reseptor spesifik yang terdapat pada neuroendokrin dapat
mempengaruhi aktifitas sel. Sel makrofag yang telah aktif akan melepaskan suatu
mediator yaitu interleukin 1 (IL-1). Mediator ini sangat bermanfaat bagi limfosit lain
sehingga dapat membunuh sel-sel asing.
kremi,
stafilokokus)
hifa
dan
kultur
untuk
(menunjukkan
infeksi
kremi)
cairan
vagina
berbau
klinis
busukKultur
seksual
untuk
berwenang
jika
kekerasan
diduga
Wanita usia reproduktif
Vaginosis Bakterial Berbau busuk (amis), discharge vaginaKriteria untuk diagnosis (3
abu-abu tipis dengan pruritus dan iritasi dari 4):
Eritema dan edema tidak biasa
Infeksi Kandidiasis
Bau amis
pemeriksaan mikroskopis
Infeksi candida vulva dan iritasi vagina,Evaluasi klinis ditambah
edema, pruritus
Discharge
Infeksi Trikomonas
yang
menyerupai
keju
pH vagina <4,5
Ragi
atau
hifa
diidentifikasi
vagina.
kadang-kadang kultur
pada
mens
Cairan kuning-hijau, vagina berbusa,Organisme motil, berbentuk
sering dengan nyeri, eritema, danbuah pir memiliki flagrel,
edema
dari
vulva
dan
Benda asing
dispareunia
hipersensitifitas
(sering
intens),
Riwayat
penggunaan
keputihanpenyebab
semprotan
sabun cuci
(misalnya,Keputihan purulen, dispareunia, disuria,Diagnosis eksklusi
radiasi
pelvis,iritasi
berdasarkan faktor-faktor
ooforektomi,
kemoterapi)
terbakar,
perdarahan
ringanpH vagina> 6
Uji Whiff Negatif
Granulosit dan sel parabasal
dilihat selama pemeriksaan
mikroskopis
Fistula
(komplikasi
persalinan,
30
KOH = K hidroksida
Gambar candidiasis
Gambar candidiasis
31
trichomonas.
Laboratorium: pH>4,5 dan Sniff test (+)
Mikroskopik: pemeriksaan sediaan basah dengan larutan garam fisiologis terlihat
pergerakan trichomonas berbentuk ovoid, ukuran lebih besar dari PMN dan
atau
pemeriksaan
keluarga
berencana.Duh
tubuh
serviks
yang
mukopurulen.Serviks tampak eritem, edema, ektopi dan mudah berdarah pada saat
-
5. Klamidiasis
- Anamnesis: gejala sering tidak khas, asimtomatik, atau sangat ringan. Eksudat
-
Vaginosis
Vaginitis
Vulvovaginitis
Bakteri
Trichomonas
Candida albicans
Sekret, bau
vaginalis
Sekret, bau busuk,
primer
busuk, mungkin
mungkin gatal
seperti terbakar
Sekret
Sedikit, putih,
gatal
Meningkat,
Meningkat, kuning,
vagina
flokulan
tipis, homogen,
hijau, berbusa,
putih, abu-abu,
adheren; petekia
dadih
4,5
Gejala
Tidak ada
Ph
< 4,5
adheren
> 4,5
Bau
Tidak ada
Sering, seperti
Tidak ada
bau ikan
Clue cells
bau ikan
Trikomonas motil;
Preparat KOH
lactobacillus
dengan basil
banyak PMN
memperlihatkan
Mikroskopis
Pengobatan
Tidak ada
adheren; tidak
ada PMN
Metronidazole
pseudohifa
Antifungi azol
Metronidazole
topikal
LO 2.8 PENATALAKSANAAN
Untuk menghindari komplikasi yang serius dari keputihan (fluor albus),
sebaiknya penatalaksanaan dilakukan sedini mungkin.
Penatalaksanan keputihan tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri
atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan
menghentikan proses infeksi sesuai dengan penyebabnya. Tujuan pengobatan
yaitu:
Menghilangkan gejala
Memberantas penyebabrnya
Mencegah terjadinya infeksi ulang
34
Antibiotik
Clotrimazole
Memiliki aktivitas antijamur dan antibakteri. Untuk infeksi kulit dan
vulvovaginitis yang disebabkan oleh Candida albicans.
Efek samping: pemakaian topikal dapat terjadi rasa terbakar,eritema, edema
,gatal dan urtikaria
Sediaan dan posologi : Tersedia dalam bentuk krim dan larutan dengan kadar
1% dioleskan 2 kali sehari . Krim vagina 1% untuk tablet vagina 100 mg
digunakan sekali sehari pada malam hari selama 7 hari atau tablet vagina; 500
mg, dosis tunggal.
Tinidazole
Tinidazole adalah obat antiparasit yang digunakan untuk membrantas infeksi
Protozoa, Amuba.
Efek samping obat ini sama seperti Metronidazole tetapi dengan kelebihan
tidak perlu minum dengan waktu yang panjang sehingga mengurangi efek
sampingnya.
Tinidazole sebagai preparat vaginal digunakan untuk infeksi Trichomonas.
Biasa dikombinasi dengan Nystatin sebagai anti jamurnya. Bentuk sediaan yang
ada adalah vaginal tablet.
Metronidazole
35
Diberikan peroral ( 2 gram sebagai dosis tunggal , 1gr setiap 12 jam x 2 atau
250 mg 3xsehari selama 5-7 hari) untuk infeksi Trichomonas vaginalis
Diberikan 500 mg 2xsehari selama seminggu dan lebih baik secara
mitraseksual. Untuk infeksi Gardnerella vaginalis
Efek samping : mual kadang kadang muntah, rasa seperti logam dan
intoleransi terhadap alkohol.
Metronidazol tidak boleh diberikan pada trimester pertama kehamilan.
Nimorazole
Nimorazole merupakan antibiotika golongan Azol yang terbaru. Selain dalam
sediaan tunggal dalam bentuk tablet oral (diminum) juga ada kombinasinya
(Chloramphenicol dan Nystatin) dalam bentuk vaginal tablet.
Penisilin
1
2
Ampisilin pada pemberian oral dipengaruhi besarnya dosis dan ada tidaknya
makanan dalam saluran cerna
Amoksisilin lebih baik diberikan oral ketimbang ampisilin karena tidak
terhambat makanan dalam absorbsinya.
Efek samping : Reaksi alergi , nefropati, syok anafilaksis, efek toksik penisilin
terhadap susunan saraf menimbulkan gejala epilepsi karena pemberian IV dosis
besar
Sediaan dan posologi :
Ampisilin :
- Tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul 125mg, 250mg, 500mg
- Dalam suntikan 0,1 ; 0,25 ; 0,5 dan 1 gram pervial
Amoksisilin :
-
Dalam bentuk kapsul atau tablet ukuran 125, 250, 500 gram dan
sirup125mg/5mL dosis diberikan 3 kali 250-500 mg sehari
Hambat enzim DNA polimerase virus. Sediaan dalam bentuk oral, injeksi dan
krim untuk mengobati herpes dilabia.
Efek samping :
Oral : pusing, mual, diare,sakit kepala
Topikal : Kulit kering dan rasa terbakar dikulit.
Kontraindikasi : tidak boleh digunakan pada ibu hamil
Berikut ini adalah pengobatan dari penyebab paling sering :
1
Candida albicans
Topikal
- Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu
- Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari
- Mikonazol nitrat 2% 1 x ssehari selama 7 14 hari
Sistemik
- Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari
- Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari- Nimorazol 2 gram dosis tunggal
- Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal
Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan
Chlamidia trachomatis
- Metronidazole 600 mg/hari 4-7 hari (Illustrated of textbook gynecology)
- Tetrasiklin 4 x 500mg selama 10-14 hari oral
- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 10-14 hari bila
- Minosiklin dosis 1200mg di lanjutkan 2 x 100 mg/hari selama 14hari
- Doksisiklin 2 x 200 mg/hari selama 14 hari
- Kotrimoksazole sama dengan dosis minosiklin 2 x 2 tablet/hari selama 10 hari
3. Gardnerella vaginalis
- Metronidazole 2 x 500 mg
- Metronidazole 2 gram dosis tunggal
- Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari selama 7 hari
- Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan
4. Neisseria gonorhoeae
- Penicillin prokain 4,8 juta unit im atau
- Amoksisiklin 3 gr im atau
- Ampisiillin 3,5 gram im
Ditambah
:
- Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atau Tetrasiklin 4 x 500 mg oral
selama 7 hari
- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
- Tiamfenikol 3,5 gram oral
- Kanamisin 2 gram im
- Ofloksasin 400 mg/oral
Untuk Neisseria gonorhoeae penghasil Penisilinase
- Seftriaxon 250 mg im atau
- Spektinomisin 2 mg im atau
37
Non Farmakologi
Tindakan pencegahan keputihan yaitu dengan :
Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin, istirahat cukup,
hindari rokok, dan alkohol serta dihindari stress berkepanjangan
Setia pada pasangan, hindari promiskuitas atau gunakan kondom untuk
mencegah penularan penyakit menular seksual.
Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi, dengan menjaganya agar tetap
kering dan tidak lembab, misalnya dengan menggunakan celana dengan
bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaina celana terlalu ketat,
biasakan untuk mengganti oembalut pantyliner pada waktunya untuk
mencegah bakteri berkembang biak
Biasakan membasuh dengan cairan yang benar tiap kali buang air yaitu dari
arah depan ke belakang
Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena
dapat mematikan flora normal vagina
Hindari penggunaan bedak fakum, tissue atau sabun dengan pewangi pada
daerah vagina.
Hindari pemakaian barang-barang yang memdahkan penularan seperti
meminjam perlengkapan mandi.
LO 2.9 PENCEGAHAN
38
5
6
8
9
10
11
12
13
Membasuh secara teratur bagian bibir vagina secara hati-hati menggunakan air
bersih dan sabun yang lembut setiap habis BAK , BAB, dan ketika mandi. Yang
terpenting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar
bibir vagina.
Gunakan sabun lembut tanpa pewangi saat mandi untuk menjaga keasaman
vagina. Normalnya vagina berbau asam dan kecut dengan pH keasaman sekitar 44,5. Terlalu sering membasuh vagina dengan cairan kimia dan menggunakan
deodoran disekitar vagina akan merusak keseimbangan organisme dan cairan
vagina sehingga memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina (vaginitis).
Mengeringkan alat kelamin dengan tisu atau handuk agar tidak lembab setiap kali
setelah mandi atau buang air. Usahakan agar daerah kemaluan dan selangkangan
selalu kering, lebih lebih bila tergolong gemuk karena suasana lembab sangat
disukai oleh jamur. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina
kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel partikel halus yang mudah terselip
disana sini yang akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang.
Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari setelah mandi, terutama bagi
wanita aktif dan mudah berkeringat. Gunakan celana dalam yang kering dan bila
celana dalam keadaan basah segera mengganti celana dalam yang bersih dan
belum dipakai.
Tidak memakai celana dalam yang terlalu ketat , karena celana dalam yang terlalu
ketat menyebabkan permukaan vagina menjadi lebih mudah berkeringat.
Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat seperti katun. Celana
dalam dari satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar vagina panas
dan lembab.
Pakaian luar juga harus diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori
porinya sangat rapat, pilihlah seperti rok atau celana bahan non jeans agar
sirkulasi udara disekitar organ intim bergerak leluasa.
Ketika sedang haid dianjurkan sering mengganti pembalut terutama pada hari hari
pertama haid. Pembalut perlu diganti 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari
pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan mencegah masuknya
bakteri kedalam vagina. Pembalut yang baik yaitu pembalut yang berdaya serap
baik dan tidak berparfum.
Gunakan panty liner disaat perlu dan jangan terlalu lama. Misalnya saat
berpergian keluar rumah dan lepaskan sekembalinya dirumah.
Dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan karena rambut kemaluan dapat
ditumbuhi sejenis jamur atau kutu.
Hindari pemakaian barang barang yang dapat memudahkan penularan seperti
meminjam perlengkapan mandi. Dianjurkan tidak duduk diatas kloset di wc
umum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya.
Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin, istirahat yang cukup ,
hindari rokok, dan alkohol serta hindari stress yang berkepanjangan.
LO 2.10 KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering adalah bila kuman telah menaiki panggul sehingga terjadi
penyakit yang dikenal dengan radang panggul. Komplikasi jangka panjang yang lenih
mengerikan, yaitu kemungkinan wanita tersebut akan mandul akibat rusak dan
lengketnya organ-organ dalam kemaluan terutama tuba falopi dan juga dapat
39
Gangguan Psikologis
Respon psikologis seseorang terhadap keputihan akan menimbulkan kecemasan yang
berlebihan dan membuat seseorang merasa kotor serta tidak percaya diri dalam
menjalankan aktifitasnya sehari hari
Vulvitis
Sebagaian besar dengan gejala keputihan dan tanda infeksi lokal, penyebab secara
umum jamur.Bentuk vulvitis adalah infeksi kulit berambut dan infeksi kelenjar
bartholini.Infeksi kulit berambut terjadi perubahan warna, membengkak, terasa nyeri,
kadang kadang tampak bernanah dan menimbulkan kesukaran bergerak.Infeksi
kelenjar bartholini terletak di bagian bawah vulva, warna kulit berubah, membengkak,
terjadi penimbunan nanah di dalam kelenjar, penderita sukar untuk berjalan dan duduk
karena sakit.
Vaginitis
Vaginitis merupakan infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai parasit atau
jamur. Infeksi ini sebagian besar terjadi karena hubungan seksual.Tipe vaginitis yang
sering dijumpai adalah vaginitis candidiasis dan trikomonalis vaginalis. Vaginitis
candidiasis merupakan keputihan kental bergumpal, terasa sangat gatal dan
mengganggu, pada dinding vagina sering dijumpai membran putih yang bila dihapus
dapat menimbulkan perdarahan, sedangkan trikomonalis vaginalis merupakan
keputihan yang encer sampai kental, kekuningan, gatal dan terasa membakar serta
berbau.
Serviksitis
Serviksitis merupakan infeksi dari servik uteri.Infeksi serviks sering terjadi karena
luka kecil bekas persalinan yang tidak dirawat dan infeksi karena hubungan
40
Pemeriksaan Pap Smear untuk pertama kali harus dilakukan segera setelah wanita
tersebut mulai melakukan hubungan seksual dan harus diulangi setelah 1 tahun, karena
sel-sel abnormal dapat terluput dari sekali pemeriksaan. Jika tidak didapati kelainan pada
41
salah satu hasil pemeriksaan Pap Smear, pemeriksaan dapat dilakukan secara teratur
dengan interval 2 tahun sekurang-kurangnya sampai wanita hamil.
Pap Test (Pap Smear) adalah pemeriksaan sitologik epitel porsio dan endoservik uteri
untuk penentuan adanya perubahan pra ganas maupun ganas di porsio atau servik uteri
(Tim PKTP,RSUD Dr. Soetomo/ FK UNAIR, 2000). Sedangkan menurut Hariyono
Winarto dalam seminarnya pada tanggal 05-10-2008 tentang Pap Smear Sebagai Upaya
Menghindari Kanker Leher Rahim Bagi Wanita Usia Reproduksi, pengertian Pap Test
(Pap Smear) adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim ( scrapping )
untuk mendapatkan sel-sel leher rahim kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat ditahui
terjadinya
perubahan
atau
tidak.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pap Smear adalah pemeriksaan usapan
pada leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-sel yang abnormal yang
diperiksa dibawah mikroskop.
42
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap Smear adalah
sebagai berikut :
Kelas I
Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan.
Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusif keganasan.
Kelas IV : Gambaran sitologi yang mencurigakan keganasan.
Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan keganasan.
43
3) Kelas III : Ditemukannya sel diaknostik sedang dengan keradangan berat. Periksa ulang
1 bulan sesudah
pengobatan
4) Kelas IV : Ditemukannya sel-sel yang mencurigakan ganas dalam hal demikian dapat
ditempuh 3 jalan, yaitu:
(a) Dilakukan biopsi.
(b) Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3
sediaan
(c) Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
5) Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas. Dalam hal ini seperti ditempuh 3 jalan seperti
pada hasil kelas IV untuk
konfirmasi.
44
45
a. Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing/
pengerik plastic mengenai dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan.
Ambil specimen
b. kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh
c. Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi
aplikator tersebut ke dalam saluran serviks 2 cm dan putar 3600.
d. Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 90-1800.
e. Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula.
e. Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila sel-sel dikumpulkan
pada spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas
preparat dan usap 1 kali sampai ke ujung preparat. Kemudian balikkan spatula dan
tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu
kali sampai ujung preparat.
f. Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/ masukkan bahan tersebut didalam
tabung berisi larutan fiksasi.(Helen Varney, 2007).
g. Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam
amplop/pembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. Dengan
pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan
mikroskopik yang cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan
diagnosis. (Ramli,dkk, 2000).
46
3) Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan
pemeriksaan.
4) Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam
24 jam sebelumnya.
5) Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum
pemeriksaan.
6) Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena
ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel. (Republika. C,
2007).
LI 4
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN CARA THAHARAH PADA
KEPUTIHAN
Keputihan ini umum dialami oleh wanita. Dalam kitab shahih Bukhari disebutkan,
suatu ketika ada beberapa sahabat perempuan datang bertanya kepada Aisyah
radhiallahu anha tentang batasan berakhirnya haidh. Beliau menjawab :
Jangan kalian tergesa-gesa (menetapkan akhir haidh) hingga kalian melihat cairan
putih
Ibnu Hajar al-Asqolani dalam kitabnya fathul bari menjelaskan bahwa cairan putih
sebagaimana di sebut hadits di atas menjadi salah satu tanda akhir masa haidh.
Selain jenis keputihan di atas, ada pula keputihan yang terjadi dalam keadaan tidak
normal, yang umumnya dipicu kuman penyakit dan menyebabkan infeksi. Akibatnya,
timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan
menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, kental, lengket, berbau tidak
sedap, terasa sangat gatal atau panas. Dalam khazanah Islam, keputihan jenis ini biasa
disebut dengan cairan putih kekuningan (sufrah )atau cairan putih kekeruhan
(kudrah ). Terkait dengan kedua hal ini, di kitab shahih Bukhari disebutkan bahwa
Sahabat bernama Ummu Athiyyah radhiallahuanha berkata:
Kami tidak menganggap al-kudrah (cairan keruh) dan as-sufrah (cairan kekuningan)
sama dengan haidh
47
Pil kombinasi:
Merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Pil ini 99%
efektif jika dikonsumsi dengan tepat. Contoh pil kombinasi yaitu Diane 35,
Yasmin dan Marvelon. Diane 35 umumnya digunakan untuk mengobati jerawat,
tapi juga berfungsi sebagai kontrasepsi.
Kelebihan:
-
Kekurangan:
Pil progesteron:
Hanya mengandung hormon progesteron. Dikonsumsi setiap hari tanpa jeda. Pil
ini juga 99% efektif jika dikonsumsi dengan tepat.
Kelebihan:
-
Dapat menyebabkan iritasi kulit atau efek samping lain yang serupa dengan dampak
pil KB.
Dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan sakit kepala.
Tidak tepat digunakan wanita perokok dan yang berusia lebih dari 35 tahun, atau yang
berat badannya lebih dari 90 kg.
Tidak melindungi dari IMS.
c. Implan/susuk
49
Kontrasepsi ini berupa jarum kecil seukuran batang korek api (40 mm) yang dimasukkan
ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan ini secara perlahan-lahan
mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi mencegah kehamilan. Metode ini tepat untuk
wanita yang ingin menunda kehamilan dalam jangka pendek.
Kelebihan:
-
Pemakai implan tidak terlindungi dari penyakit seperti bagaimana kondom mencegah
penularan infeksi menular seksual (IMS).
Berisiko menimbulkan efek samping seperti pendarahan yang tidak normal.
Bagian kulit di sekitar implan terasa nyeri, bengkak, dan terbakar.
Masa menstruasi berpotensi menjadi tidak teratur dalam setahun awal masa
pemakaian.
Tidak tepat digunakan oleh pengidap penyakit tertentu seperti: migrain, diabetes,
sirosis, osteoporosis, gangguan hati.
d. Cincin vagina
Cincin vagina ditempatkan di dalam vagina selama tiga minggu, di luar masa menstruasi.
Alat ini bekerja dengan melepaskan hormon progestin dan estrogen ke dinding vagina.
Kelebihan:
-
Cara pemakaian mudah, ringan, dan bahkan Anda tidak akan merasa sedang
memakainya.
- Hanya diganti satu kali dalam sebulan dibanding pil KB yang perlu diminum setiap
hari.
- Efektif lebih dari 99%.
- Tetap bekerja jika Anda mengalami diare atau muntah.
- Dapat meringankan nyeri haid.
Kekurangan:
-
Dibanding dengan implan yang bertahan 3 tahun, alat kontrasepsi ini perlu diganti
setiap bulan.
Tidak melindungi dari risiko IMS
Berpotensi menyebabkan iritasi dan efek-efek samping lain yang serupa dengan
dampak penggunaan koyo atau pil.
Harga alat ini rata-rata dua kali lebih mahal dibanding pil KB.
Dapat berefek samping pada beberapa wanita, seperti menyebabkan sakit kepala,
gangguan pada vagina, dan nyeri payudara.
50
Tidak melindungi pasien dari penyakit kelamin yang menular melalui seks.
Mempunyai efek samping yang hampir sama dengan pil KB seperti mual, kenaikan
berat badan dan nyeri pada payudara.
Dapat menurunkan keinginan untuk berhubungan intim.
f. Kontrasepsi spons
Kontrasepsi spons adalah spons sekali pakai yang mengandung spermisida. Spons ini
diletakkan jauh di dalam vagina, dekat leher rahim, 24 jam sebelum melakukan hubungan
seksual.
Kelebihan:
- Dapat digunakan tanpa resep atau bantuan dokter.
- Pasangan pria tidak perlu memakai kondom.
- Tidak merepotkan seperti pil KB yang perlu diingat untuk dikonsumsi setiap hari.
Kekurangan:
-
Di samping cukup sulit untuk digunakan dengan tepat, alat ini tidak dapat digunakan
pada masa menstruasi.
- Kontrasepsi spons juga tidak melindungi pemakainya dari IMS.
g. Intrauterine devices (IUDs)
IUD adalah plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim yang berguna
untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada 2 jenis utama IUD:
u
IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat bertahan lamanya hingga 10
tahun.
IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu diganti tiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:
- Tidak memerlukan perawatan rumit.
- Waktu pemakaian sekali untuk jangka panjang.
- Risiko infeksi dalam 20 hari setelah pemakaian IUD sangat kecil.
- Anda dapat segera kembali subur setelah IUD dilepas oleh dokter.
Kekurangan:
-
h. Spermisida
Spermisida dapat berbentuk busa, jeli, atau krim yang berfungsi membunuh sel sperma.
Bahan ini ditempatkan dalam vagina sebelum berhubungan seksual, beberapa di antaranya
dilakukan 30 menit sebelumnya.
Kelebihan:
- Mudah digunakan dan harganya relatif terjangkau.
- Spermisida juga paling sering digunakan bersamaan dengan metode kontrasepsi lain.
Kekurangan:
-
i. Kondom pria
Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini mencegah sperma agar tidak masuk ke dalam
tubuh wanita.
Kelebihan:
- Dapat dibeli di banyak tempat.
- 98% efektif mencegah kehamilan.
- Harga terjangkau.
- Melindungi pemakainya dari IMS.
Kekurangan:
-
j. Kondom wanita
Kondom wanita umumnya diletakkan pada mulut vagina delapan jam sebelum melakukan
hubungan seksual.
Kelebihan:
- Ada perlindungan untuk pemakainya dari penyakit kelamin yang menular.
- Jika digunakan dengan tepat, memberikan perlindungan efektif 95%.
Kekurangan:
-
52
k. Diafragma
Diafragma adalah kontrasepsi menyerupai kubah yang diletakkan pada mulut rahim
sebelum berhubungan seksual. Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini digunakan bersamaan
dengan spermisida. Alat ini harus tetap dipakai sampai setidaknya enam jam setelah
berhubungan seksual.
Kelebihan:
- Bebas hormon.
- Harganya relatif terjangkau
- Dapat dipakai ulang setelah dicuci.
- Efektif mencegah kehamilan hingga 92 96%.
Kekurangan:
-
l. Cervical cap
Cervical cap atau biasa dikenal dengan TheFemCap berbentuk lebih kecil, namun
menyerupai diafragma dan juga digunakan beserta dengan spermisida. Kontrasepsi ini
diletakkan pada mulut rahim sehingga menutup jalan menuju rahim.
Kelebihan:
- Hanya perlu digunakan saat berhubungan intim
- Jika digunakan dengan tepat, dapat mencegah kehamilan hingga 92-96%.
- Tidak berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius.
Kekurangan:
-
53
Pasangan yang memilih metode ini perlu membuat catatan masa subur mereka dengan
tepat dan cermat. Pada umumnya, ovulasi terjadi di tengah siklus haid yaitu sekitar 10-15 hari
sebelum hari pertama haid berikutnya. Catat dan perhatikanlah siklus menstruasi Anda
selama beberapa bulan sebelum menggunakan metode ini sebagai cara kontrasepsi Anda.
Temperatur tubuh juga bisa diperhatikan dengan mencatat temperatur tubuh setiap
hari. Tujuannya agar Anda bisa memprediksi kapan ovulasi terjadi. Pada saat sel telur
dikeluarkan, suhu tubuh menjadi 0,2-0,3 derajat Celsius lebih tinggi pada sekitar tiga hari,
dibanding seminggu sebelumnya.
Anda juga bisa memerhatikan cairan dengan memasukkan jari ke dalam vagina.
Sebelum dan setelah ovulasi, cairan akan lebih kental dan berwarna putih. Tapi dekat dan
pada masa subur, cairan akan lebih encer, jernih dan cair kurang lebih selama tiga hari.
Anda dapat memperkirakan masa subur Anda dengan menggunakan kalkulator ovulasi di
sini.
Kelebihan:
- Tidak membutuhkan biaya dan obat-obatan.
- Tidak ada efek samping.
- Keefektivan metode mencapai 99% hanya jika dilakukan dengan benar.
Kekurangan:
-
Tingkat efektivitasnya menurun secara drastis menjadi 75% jika tidak dijalani dengan
teliti.
Bukan metode yang praktis; memerlukan ketelitian dan disiplin.
Tidak melindungi dari IMS
Pengguna metode ini tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan spontan jika
tidak ingin hamil.
3. Kontrasepsi Permanen
Pilihan ini hanya tepat diambil jika Anda dan pasangan memilih tidak atau sudah tidak
ingin memiliki keturunan lagi. Sterilisasi dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
n. Implan tuba
Implan kecil yang terbuat dari silikon atau logam ditempatkan di dalam kedua tuba falopi.
Kelebihan:
- Prosedur hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit.
- Bisa dilakukan tanpa pembiusan total ataupun bedah.
- Hampir 100 persen efektif.
Kekurangan:
-
Berbiaya mahal.
Proses pemasangannya membawa risiko seperti infeksi panggul.
o. Vasektomi
Operasi sterilisasi pada pria yang dilakukan dengan menutup saluran vas deferens yang
membawa sperma dari testis ke sistem reproduksi.
Kelebihan:
- Biaya relatif terjangkau, lebih sederhana dan aman dibandingkan tubektomi.
- Tidak tergolong sebagai operasi yang besar.
- Hampir 100 persen efektif.
- Tidak memengaruhi gairah seks.
Kekurangan:
-
Membutuhkan operasi.
Tidak melindungi dari IMS.
Kondisi yang telah diubah hampir tidak bisa dikembalikan seperti sebelumnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, D. 2003. Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual .LKiS : Jogjakarta
Jawetz, Melnick, &Adelbergs. Vaginosis Bacterial, Trichomonas: Jawetz, Melnick,
&Adelbergs. Vaginosis Bacterial, Trichomonas: Medical Microbiology Medical
Microbiology Ed. 22nd
Setiabudi R. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sofwan, A. 2012. Sistem Reproduksi. Jakarta : Bagian Anatomi FKUY.
Rasjidi, I., Irwanto, Y., Sulistyanto, H., 2008. Modalitas Deteksi Dini Kanker Serviks. In:
Rasjidi, I., ed. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto
56