Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: tampak pucat
Kesadaran
: komposmentis
TD
: 110/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Palpasi
3. Ginekologi
4. Komposmentis
: Keadaan pasien sadar penuh baik terhadap lingkungan maupun
dirinya sendiri, pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
5. Adneksa
6. Haid
: Proses keluarnya dari dalam Rahim yang terjadi karena luruhnya
lapisan dinding Rahim/endometrium bag dalam
7. Fundus Uteri
; bagian dari rahum yang terletak pada puncak Rahim yang bias
digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan
BRAINSTORMING
1. Bagaimana mekanisme terjadinya menstruasi?
2. Apa yang menyebabkan masa hadi tidak teratur?
3. Mengapa fluktus positif?
4. Mengapa fundus uteri tidak teraba saat palpasi?
5. Apa hubungan pemeriksaan lab rutin dengan gangguan hormon?
6. Apakah ada pengaruh usia dengan gangguan haid?
7. Mengapa haid dapat terjadi 2-3 minggu dan mengapa darah yang keluar banyak?
8. Bagaiman seseorang wanita setelah haid mensucikan diri?
9. Apa perbedaan haid dengan istihadhah?
10. Hormon apa saja yang terganggu pada kasus ini?
11. Mengapa dapat terjadi ketidakseimbangan hormone?
12. Apakah kelainan haid hanya disebabkan oleh kelainan hormonal?
ANALISIS MASALAH
1. GNRH merangsang hipofisis lobus anterior untuk menghasilkan FSH & LH lalu ovarium
menghasilkan progesterone dan estrogen dan terjadi feedback (-) untuk menghentikan FSH &
LH dan menyebaban progesterone dan estrogen menurun lalu terjadilah haid
2. Ada ketidakseimbangan hormonal
3. Karena ada darah
4. Karena tidak terjadi kehamilan
5. Untuk melihat apakah ada keganasan, infeksi, dan kelainan darah (anemia)
6. Ada, 3-5 setelah menarche dan pada saat premenopause
7. Dinding Rahim menebal karena gangguan hormone jadi saat meluruh membutuhkan waktu
lama
8. Mandi wajib (harus langsung disegerakan)
9. Haid : tidak boleh solat, darah berwarna merah kehitaman
Istihadhah : lewat 15 hari boleh solat, darah berwarna merah segar
10. Hormon progesterone, estrogen
11. Karena faktor psikis (setres), keganasan (tumor)
12. Tidak, bias karena ada massa/tumor
HIPOTESA
Gangguan hormonal dapat menyebabkan ketidak teraturan menstruasi. Adapun
gangguan hormonal bisa disebabkan karena faktor psikis dan adanya masa/tumor. Pada
menstruasi yang tidak teratur terjadi gangguan hormone progesterone dan estrogen.
Gangguan menstruasi biasanya terjadi pada saat premenopause dan 3-5 tahun setelah
menarche. Dilakukan pemeriksaan lab rutin untuk menyingkirkan diagnosis selain gangguan
hormonal yaitu adanya massa/tumor. Menurut islam apabila seseorang mengalami istihadhah
diperbolehkan untuk beribadah.
SASARAN BELAJAR
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Anataomi Organ Reproduksi Wanita
LO.1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro
LO.1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikro
LI.2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Menstruasi
LI.3. Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid
LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Kelainan Haid
LO.3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Kelainan Haid
LO.3.3 Memahami dan Menejelaskan Klasifikasi Kelainan Haid
LO.3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Kelainan Haid
LO.3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Kelainan Haid
LO.3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid
LO.3.7 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Kelainan Haid
LO.3.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Kelainan Haid
LO.3.9 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Kelainan Haid
LO.3.10 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Kelainan Haid
LI.5. Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Haid & Istihadhah Menurut Islam
Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium
vaginae. Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk
segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :
Urethra
Vagina
2 buah saluran kelenjar Bartholine
2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)
Meatus urethra eksternus. Terletak 2 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada
kedua sisi MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skenes) yang
mempunyai arti klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi non-spesifik lain.
Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae
yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh
muskulus Bulbocavernosus (sfingter vaginae).
Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 4 cm dan diameter 1 2 cm. Mudah cedera saat
persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.
Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae.
Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 1 cm. Masing-masing kelenjar
memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan
orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat.
Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan
glandula Bulbourethral (Cowpers) pada laki-laki.
Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan
bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas usia dan paritas.
Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat
berbagai jenis lubang hymen: annular cribiformis septum imperforatus.
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae. Biasanya
hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid
dapat mengalir ke luar. Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum.
Setelah partus, hanya tinggal sisa sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut:
carunculae myrtiformis.
Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus.
Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri
sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 3 cm) dibandingkan
dengan dinding anterior (6 7.5 cm).
8
Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi
puncak vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.
Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.
Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio
Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah : fornix anterior,
fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri
Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior
dengan rektum.
Dibagian posterior, bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus
perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; bagian
proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk
Cavum Douglassi.
Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi
glikogen epitel oleh bakteri vagina.
Sel sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini
menghasilkan asam susu oleh karena adanya bacil bacil Doderlein hingga vagina
mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi
kuman kuman.
Pada dinding vagina terdapat lipatan lipatan yang berjalan circulair dan
disebut : rugae, terutama pada bagian bawah vagina
Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang
Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.
Perineum.
Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6.
Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan
diafragma urogenitalis
Diafragma pelvik terdiri dari :
mm. Levator Ani
m. Coccygeus (dibagian posterior)
Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah segitiga
antara tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri dari :
m. Tranversus perinealis profunda
m. Constrictor urethrae
fascia penutup bagian superfisial dan profunda.
Gambar 5 dan 6 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antara sfingter ani eksterna
dengan comissura posterior.
Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan
percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior.
Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya. N.Pudendus
berasal dari S 2-3-4
Genitalia Interna
UTERUS
Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga
dan berada di antara vesika urinaria
disebelah anterior dan rektum disebelah
posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4
5 cm dengan berat sekitar 60 gram. Bagian
uterus diatas isthmus disebut corpus uteri
dan bagian dibawah isthmus disebut servik.
Bagian dari corpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar
rahim) Pinggir kanan / kiri tidak tertutup
oleh peritoneum karena berbatasan dengan
parametrium kanan / kiri. Dalam keadaan
normal posisi uterus adalah antefleksi
anteversi. Servik uteri dibagi menjadi 2
bagian:
pars
vaginalis
dan
pars
supravaginalis ; dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.
10
Corpus uteri. Merupakan bagian terbesar uterus ; dibagian anterior menempel pada
vesika urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral
menempel pada berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum ( tuba
falopii ligamentum rotundum ligamentum ovarii proprium vasa uterina dan
ureter).
Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik
persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis. Cavum uteri berbentuk
segitiga dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii
dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3
lapisan:
Serosa ( peritoneum visceralis)
Miometrium
Endometrium
Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami
hipertrofi.
Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah
kelenjar dan dilapisi dengan ciliated collumnar epithelium ; bentuk kelenjar dan
stroma bervariasi sesuai dengan siklus haid ; ketebalan pasca menstruasi dini 1 2
mm dan menjelang menstruasi 4 7 mm.
Letak Uterus :
1. Ante dan retrofleksi uteri
Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka
ke depan, disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retroflexio.
2. Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke
depan, disebut anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih
ke kanan, lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso
positio.
4. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar. Pembuluh darah uterus: A. uterine dan a.
ovarica
11
LIGAMENTUM LATUM
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang
menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx
; 1/3 lateral tepi atas ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii
berjalan kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar
panggul disebut sebagai ligamentum Cardinale (Mackenrodt )
Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan adneksa
1. Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral Ka. Ki. Dari pada uterus, meluas sampai ke
dinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah olah menggantung pada tubae.
Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut
: parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterina, pembuluh lympha dan ureter.
2. Ligamentum rotundum
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini
melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. Terdiri dari jaringan otot polos
(identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam antefleksi.
Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan
luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum
2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum
ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat ligamentum ovarii proprium.
4. Ligamentum cardinale
Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul.
Menghalangi pergerakan ke kiri atau ke kanan.
5. Ligamentum sacro uterinum
Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.
12
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
Arteria Uterina
Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus
melalui ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria
Uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah
bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding lateral uterus.
Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu
memperoleh perhatian saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.
Arteria Uterina dan arteri lain yang berhubungan ( catatan : pada ganbar ini arteria
ovarica sudah di transeksi pada titik keluarnya dari ligamentum suspensorium ovarii )
Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah
cabang kecil yang masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan
sepanjang mesosalphynx.
Perdarahan alat reproduksi wanita berasal dari A. iliaca interna cabang dari A. iliaca
communis. A. iliaca interna ini kemudian akan bercabang menjadi A. hipogastrica dan
selanjutnya akan bercabang ke organ-organ:
1. Uterus: A. hipogastrica akan bercabang ke uterus menjadi A. uterina. A. uterine ini
kemudian akan berjalan kearah ovarium (A. uterine rr. Ovaiana) dan memperdarahi
ovarium dan akan memperdarahi tuba (A. uterina rr. Tuba)
2. Vagina: A. hipogastrica juga akan berjalan kea rah vagina dan memperdarahi vagina
sebagai (A. vaginalis)
3. Ovarium
Arteri
: Arteri uterina merupakan cabang arteri iliaca interna sedangkan arteri
ovarica cabang dariaorta abdominalis.
13
Vena
Aliran Lymfe
: Vena uterina
: Pembuluh lymfe mengikuti jalannya arteri dan bermuara ke nodi
iliaca
interni dan paraaortci.
Persarafan
4. Tuba Uterina
Arteria
Vena
Aliran Limfe
Persarafan
5. Uterus
Arteri
Venae
: Vena uterina mengikuti arteri uetrina dan bermuara ke dalam vena iliaca
interna.
Aliran lymfe
: Pembuluh lymfe dari fundus uteri berjalan bersama arteri ovarica dan
mengalirkan lymfeke nodi para aorticisetinggi vertebra L1.
Persarafan
14
Tuba Fallopii
Berdasar struktur histologi terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.
o Lapisan mukosa : tersusun atas epitel selapis silindri dan terdapat 2 jenis sel :
Epitheliocytus ciliatus / epitel bersilia : berfungsi menciptakan arus ke arah
uterus yang menuntun oosit kedalam infundibulumtuba uterina.
Epitheluocytus tubarius angutus / epitel tidak bersilia : berfungsi sebagai sel
sekretori dengan menghasilkan bahan nutritif yang penting bagi ovum.
o Lapisan otot : berupa otot polos sirkular dalam, berfungsi untuk kontrasi peristaltik
yang menuntun ovum dan membuat fimbrae berdekatan dengan ovum untuk
menangkap ovum.
o Lapisan serosa
15
Uterus
Uterus manusia adalah organ berbentuk buah pir dengan dinding berotot tebal. Badan atau
korpus membentuk bagian uterus. Bagian atas uterus yang membulat dan terletak diatas
pintu masuk tuba uterina disebut fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan
terletak dibawah korpus adalah serviks. Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. Perimetrium : bagian luar yang dilapisi oleh serosa atau adventitia
2. Miometrium : terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga lapisan
otot tersebut adalah ;
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong
dengan banyak pembuluh darah.
Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.
3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam lamina propia
untuk membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya endometrium dibagi menjadi dua
lapisan fungsional, Stratum functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada
wanita yang tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar uterus dan
pembuluh darah terlepas atau terkelupas selama menstruasi, meninggalkan stratum
basale yang utuh dengan sisa-sisa kelenjar uterus basal sebagai sumber untuk
regenerasi stratum functionale yang baru.
Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri ini menembus
dan berjalan melingkari miometrium uterus. Pembuluh darah aruata membentuk arteri
rectae (lurus) dan spiralis yang mendarahi endometrium.
16
18
Fase Folikuler
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan
folikel-folikel, ovulasi, formasi corpus
luteum diatur oleh sistem kelenjar
hypothalamo-hipofise seperti halnya dengan
mekanisme intraovarial.
2. Hypothalamus memproduksi gonadotropinreleasing hormones (GnRH)
3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal
menuju kelenjar hipofise anterior
4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang
menginduksi sekresi luteotropic hormone
(LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
5. Pelepasan FSH dan LH bergantung pada
GnRH dan terjadi setiap 90 menit (berkala)
6. Selanjutnya FSH menstimulasi pematangan
folikel. Hanya satu folikel yang matang
sempurna.
Saat ovulasi
1. Selanjutnya folikel menghasilkan estrogen
dan estrogen menekan produksi FSH
(negative feedback)
2. Akibatnya beberapa folikel selain satu folikel
yang matur sempurna mengalami atresia.
3. Meningkatnya kadar estrogen mensitmulasi
sekresi LH sehingga kadar LH melonjak di
pertengahan siklus (positive feedback)
4. Kadar LH yang tinggi menyebabkan
degenerasi kolagen folikel ovulasi setelah
16-24 jam lonjakan LH
Fase luteal
Setelah 7-8 hari ovulasi,sel granulosa
membesar,bervakuola dan berpigmen kuning
(lutein) korpus luteum
Corpussel-sel granulosa dapat menggunakan
kolesterol yang ada untuk biosintesis
progesteron
Terdapat 2 sel di korpus luteum
Luteinized granulosa cells : meningkatkan sekresi Progesteron
Luteinized theca cells : meningkatkan sekresi Estrogen
Progesteron
Mempersiapkan rahim untuk kehamilan (meningkatkan kelenjar sekretori uterus
dan menurunkan kontraksi uterus untuk mencegah expulsi pada ovum yang
tertanam
Meningkatkan sekresi mukosa tuba falopii untuk nutrisi ovum
Meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara
19
Estrogen:
Organ seks dan tubuh keseluruhan:mendorong perkembangan folikel,berperan
dalalm karakteristik seks sekunder, merangsang pertumbuhan uterus dan payudara
Tulang : mencegah aktivitas osteoklas,meningkatkan matriks tulang,merangsang
penutupan epifisial plate,meningkatkan deposit calcium
Berperan dalam penyimpanan lemak dan pengaturan produksi kolesterol oleh hati
sehingga menurunkan resiko atherosclerosis
Meningkatkan vaskularisasi pada kulit sehingga kulit halus dan lembut
Keseimbangan elektrolit: meningkatkan retensi Na dan air
SIKLUS ENDOMETRIUM
Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Bila tidak terjadi pembuahan sampai
2 hari sebelum akhir dari siklus bulanan maka corpus luteum akan beregresi dan
terbentuk jaringan parut (corpus albicans ) dengan berkurangnya kapiler-kapiler dan
diikuti menurunnya sekresi estrogen dan progesteron (involusi endometrium sebesar
65% ) pembuluh darah endometrium melepaskan material vasokonstriksi
(Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta , dan makrofag)
vasospasme menyebabkan penurunan nutrisi endometrium inisiasi nekrosis darah
merembes ke lapisan pertama endometrium pendarahan (hemoragik) meningkat cepat
dalam 24-36 jam bagian nekrosis terpisah dari endometrium deskuamasi
peningkatan kontraksi uterus pengeluaran darah menstruasi + deskuamasi
pendarahan berhenti 4-7 hari setelah menstruasi .Siklus haid yang normal berlangsung
antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Fase proliferasi ini
dapat berkisar 7-21 post ovulasi.Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi
dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai
14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Fase sekresi biasanya
tetap yaitu 14 hari. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke
rahim)
20
HORMON GONADOTROPIN
(LH)
21
Sekresi LH dan FSH dikontrol oleh GnRH yang merupakan pusat control untuk basal
gonadotropin, masa ovulasi dan onset pubertas pada masing-masing individu. Proses
sekresi basal gonadotropin ini dipengaruhi oleh beberapa macam proses:
Episode sekresi (Episodic secretadon)
Pada pria dan wanita, proses sekresi LH dan FSH bersifat periodik, dimana terjadinya
secara bertahap dan pengeluarannya dikontrol oleh GnRH .
Umpan balik positif (Positive feedback)
Pada wanita selama siklus menstruasi estrogen memberikan umpan balik positif pada
kadar GnRH untuk mensekresi LH dan FSH dan peningkatan kadar estrogen selama
fase folikular merupakan stimulus dari LH dan FSH setelah pertengahan siklus,
sehingga ovum menjadi matang dan terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi hari ke 10-12 pada
siklus ovulasi setelah puncak kadar LH dan 24-36 jam setelah puncak estradiol.
Setelah hari ke-14 korpus luteurn akan mengalami involusi karena disebabkan oleh
penurunan estradiol dan progesteron sehingga terjadi proses menstruasi.
Umpan balik negatif (Negative Feedback)
Proses umpanbalik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin. Pada wanita
terjadinya kegagalan pernbentukan gonad primer dan proses menopause disebabkan
karena peningkatan kadar LH dan FSH yang dapat ditekan oleh terapi estrogen dalam
jangka waktu yang lama.
Tujuan pemeriksaan FSH dan LH adalah untuk melihat fungsi sekresi hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus dan mekanisme fisiologis umpan balik dari organ target
yaitu testis dan ovarium. Kadar FSH akan meningkat pada hipogonadism, pubertas
prekoks, menopause, kegagalan diferensiasi testis, orchitis, seminoma, acromegalli,
sidroma Turner. Serta menurun pada keadaan insufisiensi hipotalamus, disfungsi
gonad, anovulasi, insufisiensi hipofise, dan tumor ovarium. Faktor yang
mempengaruhi kadarnya adalah obat-obatan seperti steroid, kontrasepsi oral,
progesteron, estrogen, dan testoteron.
Umpan balik positif dan negatif dalam pengaturan sekresi hormonal sistem HPO
Harga normal LH dan FSH bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin dan siklus ovulasi
pada pasien wanita. Kadarnya akan rendah sebelum pubertas dan jika sesudahnya akan
meningkat.
Berikut harga normal kadar hormon FSH dan LH pada pria dan wamita berdasarkan usia dan
keadaan.
Wanita (dlm rentang umur)
< 8 tahun
8 12 tahun
12 14 tahun
14 18 tahun
FSH (ng/L)
0,6 0,8
1,2 2,4
1,7 2,8
2,2 3,0
22
Dewasa
Midcycle
2,6 24
Kehamilan
Tak terdeteksi
Premenopause
1,1 5,3
Pasca menopause
11,0 66
LI.3. Memahami dan MenjelaskanKelainan Haid
LO.3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Kelainan Haid
Pendarahan uterus abnormal atau gangguan mestruasi dapat diartikan dengan
berbagai cara, terminologi yang spesifik telah biasa digunakan untuk
mengkarakterisasi pola pendarahan tertentu. Perdarahan uterus abnormal meliputi
semua kelainan haid baik dalam hal jumlah , selang waktu (Interval) maupun
lamanya.
LO.3.2 Memahami dan Mengetahui Klasifikasi Kelainan Haid
Untuk memahami lebih mendalam tentang gangguan haid dan siklusnya sebaiknya
fisiologi haid dan siklusnya dimengerti lebih dahulu. Saat mulai haid dinamakan
menarche sedangkan saat berhentinya haid dinamakan menopause.Gangguan haid dan
siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1..Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
a.Hipermenorea atau Menoragia
b.Hipomenorea
2.Kelainan siklus
a.Polimenorea
b.Oligomenorea
c.Amenorea
3.Perdarahan di luar haid
a. Metroragia
4.Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
a.Premenstrual tension (ketegangan prahaid)
b.Mastodinia
c.Mittelschremz (rasa nyeri pada ovulasi)
d.Dismenorea
LO.3.3 Memahami dan Mengetahui Etiologi Kelainan Haid
A. Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid
1. HIPERMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih banyak dan lebih lama dari normal (>8
hari).Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma
uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas
23
Sebab-sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic
dinamakan perdarahan disfungsional. Dapat terjadi pada setiap umur antara
menarche dan menopause, tetapi lebih seringdijumpai pada masa permulaan
dan masa akhir fungsi ovarium.
D. Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid
1. PREMENSTRUAL TENSION
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.
Etiologi
Etiologi premenstrual tension tidak jelas, akan tetapi mungkin satu faktor yang
memegang peranan ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan dan kadang-kadang
edema.
2. MENSTRUATION
Istilah ini dipakai untuk kasus-kasus tertentu yang jarang dijumpai,dimana terjadi
perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid.
Vicarious menstruation dapat juga terjadi pada berbagai alat, seperti :lambung, usus,
paru-paru, mammae, dan kulit.
Penangan dapat dilakukan apabila pada alat yang berdarah ada kelainan yang dapat
diangkat atau diobati.
3. MITTLESCHMERZ
Mittleschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid,
pada saat ovulasi.
Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti
oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti
kehamilan ektopik yang pecah.
Diagnosa dibut berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak
mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah.
Penangananya umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
4. MASTALGIA
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid.Sebabnya
edema dan hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen.
Terapi biasanya terdiri atas pemberian deuretikum, sedang pada mastalgia keras
kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg perhari secara sublingual.
Bromokriptine dalam dosis kecil dapat mengurangi penderitaan.
5. DISMENOREA
25
Dismenorea (Nyeri haid) mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering
menyebabkan wanita wanita muda pergi kedokter untuk konsultasi dan pengobatan.
Gangguan ini bersifat subjektif, berat atau untensitasnya sukar dinilai.Penyakit ini
sudah lama dikenal, tetapi sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan
dengan memuaskan.
Dismenorea dibagi atas :
Dismenorea Primer (esensial, intrinsik, ideopatik), tidak terdapat hubungan dengan
kelainan ginekologik. Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat
genital yang nyata. Terjadi beberapa waktu setelah menarche, biasanya 12 bulan atau
lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan pertama setelah menarche umumnya
bersifat anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri, rasa nyeri timbul tidak
lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk
beberapa jam. Rasa nyeri ialah kejang berjangkit- jangkit, biasanya terdapat pada
perut bawah, tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan
rasa nyeri disertai dengan mual, sakit kepala, muntah dll.
Etiologi
Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab disminorea primer,
tetapi patofisiologinya belum jelas dimengerti. Faktor penyebab dismenorea primer :
:
Faktor kejiwaan
Faktor Konstitusi
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Faktor Endokrin-Faktor alergi
Dismenorea Sekunder (Ekstrinsik, yang diperoleh, acquired) disebabkan oleh kelainan
ginekologik.
Biasanya baru muncul kemudian yaitu jika ada penyakit yangdatang kemudian.
Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti :
Infeksi rahim
Kista/polip
Tumor sekitar kandungan
Kelainan kedudukan rahim yang menetap
Ada juga yang disebut endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim,
sehingga apabila menjelang menstruasi, padasaat dinding rahim menebal, akan
dirasakan sakit yang luar biasa. Endometriosis bisa mengganggu kesuburan.
(Hanifa W, 1997)
LO.3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Kelainan Haid
1. PUD pada siklus avulatorik
Gangguan perdarahan ini biasanya terjadi pada wanita usia reproduksi dengan
jenis perdarahan yang terjadi dapat berupa: perdarahan siklus. Perdarahan akibat
gangguan pelepasan endometrium, perdarahan bercak pra dan pasca haid.
26
a. Fase proliferasi yang memendek, hal ini terjadi karena hipersensitif ovarium
terhadap FSH sehingga terjadi kenaikan kadar hormone E2 sampai mampu
menimbulkan lonjakan LH yang lebih awal dan ovulasi terjadi lebih awal. Perdarahan
yang terjadi berupa polimenorea.
b. Fase proliferasi yang memanjang, hal ini kurang sensitifnya ovarium terhadap FSH
atau timbul gangguan dari hipotalamus hipofise sehingga perkembangan folikel
terhambat dan kenaikan E2 terhambat sehingga ovulasi terhambat. Gangguan berupa
perdarahan pertengahan siklus haid, bercak pasca haid.
c. Kegagalan korpus luteum, berhubungan dengan rendahnya kadar FSH pada saat
lonjakan LH terjadi. Beberapa peneliti juga menghubungkan hal ini dengan tingginya
kadar prolaktin. Perdarahan yang terjadi berupa polimenore, hipermenore atau bercak
pra haid.
d. Aktivitas korpus luteum yang memanjang, disebabkan terganggunya umpan balik
negatif, kadar LH tetap tinggi sehingga fase sekresi berlangsung lama. Akibatnya
kadar progesterone tetap tinggi sehingga terjadi penurunan progesterone yang relatif.
Keadaan ini menyebabkan pelepasan endometrium terganggu sehingga menyebabkan
oligomenredan diikuti hipermenore.
2.PUD pada siklus anovulatrik
Ovulasi tidak terjadi, kurpus luteum tidak terbentuk, kadar progesteron
berkurang, estrogen meningkat. Pada masa premenopous anovulasi sering disebabkan
kegagalan ovarium dalam menerima rangsangan hormone FSHdan LH. Perdarahan
yang terjadi berupa perdarahan yang sedikit atau banyak bergumpal dalam siklus yang
teratur maupun yang tidak.
3. Perdarahan pada Folikel Persisten
Perdarahan dimaksud dengan folikel persiten adalah stagnasinya fase perkembangan
folikel dasatu fase ovulasi yang menyebabkan rangsangan yang terus menerus dan
menetap darai estrogen terhadap endometrium sehingga terjadi hiperplasi
endometrium. Hal ini sering terjadi pada masa perimenopouse. Perdarahan terjadi
pada tingkat hiperplasia endometrium lanjut, atau apabila folikel tidak mampu lagi
menghasilkan estrogen maka akan terjadi perdarahan lucut estrogen.
Amenore primer
27
Dismenorea
28
29
Premenstrual sindrom
Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
Kepala nyeri.
Pingsan.
30
LO.3.6 Memahami dan Mengetahui Diagnosis & Diagnosis Banding Kelainan Haid
Anamnesa
Dokter akan menanyakan sejarah yang lengkap medis pasien. Informasi ini dapat
membantu menentukan apakah masalah menstruasi disebabkan oleh kondisi medis
lain. Sebagai contoh, non-menstruasi kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut
termasuk usus buntu, infeksi saluran kencing, kehamilan ektopik, dan sindrom iritasi
usus besar. Endometriosis dan fibroids dapat menyebabkan perdarahan berat dan
nyeri. Dokter mungkin bertanya pertanyaan-pertanyaan mengenai:
1. Pola siklus menstruasi - panjang waktu antara periode, jumlah hari yang periode
terakhir, jumlah hari perdarahan berat atau ringan
2. Kehadiran atau sejarah dari setiap kondisi medis yang mungkin menyebabkan
masalah haid
3. Setiap riwayat keluarga masalah haid
4. Sejarah nyeri panggul
5. Regular penggunaan obat (termasuk vitamin dan over-the-counter obat-obatan)
6. Diet sejarah, kafein termasuk dan asupan alcohol
7. Masa lalu atau sekarang menggunakan kontrasepsi
8. Setiap stres peristiwa terakhir
9. Riwayat seksual
10. Harian menstruasi. Sebuah buku harian menstruasi adalah cara yang membantu
untuk melacak perubahan dalam siklus menstruasi. Pasien dapat merekam saat
periode mereka mulai, berapa lama berlangsung, dan jumlah perdarahan dan
nyeri yang terjadi selama menstruasi.
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul adalah bagian standar diagnosis. Tes Pap dapat dilakukan
selama ujian ini.
Pemeriksaan luar ginelkologi
Pemeriksaan fisik umum
1. Kesan umum : tampak sakit, kompos mentis, anemia, ikterus.
2. Kesadaran komunikasi personal - tekanan darah nadi frekuensi nafas
suhu badan.
3. Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu ( kelenjar thyroid, kelenjar getah
bening leher dsb nya)
1. Banyak ahli ginekologi yang secara rutin memeriksa keadaan kelenjar tiroid
(pembesaran, pembengkakan, benjolan kecil)
2. Penyakit tiroid lebih sering mengenai wanita dan meningkat dengan semakin
bertambahnya usia.
3. Beberapa gangguan haid berkaitan dengan disfungsi tiroid.
31
Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel pada jaringan tersebut dan
untuk meringankan perdarahan berat dalam beberapa kasus. A & C juga dapat
efektif dalam Scraping off polip endometrium kecil, tetapi tidak sangat berguna
bagi kebanyakan fibroid, yang cenderung lebih besar dan lebih melekat erat.
LO.3.7 Memahami dan Mengetahui Tatalaksana Kelainan Haid
Setelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan adalah
melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
3. Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%.
Menghentikan perdarahan
Langkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut:
Kuret (curettage). Hanya untuk wanita yang sudah menikah. Tidak bagi gadis dan
tidak bagi wanita menikah tapi belum sempat berhubungan intim. O b a t
(medikamentosa)
1. Golongan estrogen.
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol valerat (nama
generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja liver dan tidak
menimbulkan gangguan pembekuan darah. Jenis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi
obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi liver.
Dosis dan cara pemberian:
Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 2,5 mg diminum selama 7-10 hari.
Benzoas estradiol: 20 mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong)
Jika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS (opname), dan diberikan
Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 25 mg secara intravenus (suntikan lewat
selang infus) perlahan-lahan (10-15 menit), dapat diulang tiap 3-4 jam. Tidak boleh
lebih 4 kali sehari. Estrogen intravena dosis tinggi ( estrogen konjugasi 25 mg setiap 4
jam sampai perdarahan berhenti ) akan mengontrol secara akut melalui perbaikan
proliferatif endometrium dan melalui efek langsung terhadap koagulasi, termasuk
peningkatan fibrinogen dan agregasi trombosit. Terapi estrogen bermanfaat
menghentikan perdarahan khususnya pada kasus endometerium atrofik atau
inadekuat. Estrogen juga diindikasikan pada kasus DUB sekunder akibat depot
progestogen ( Depo Provera ). Keberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan
dihentikan, perdarahan timbul lagi.
2. Obat Kombinasi
Terapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling
efektif. Pengobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang banyak atau
35
perdarahan yang terjadi setelah beberapa bulan amenore. Cara terbaik adalah
memberikan kontrasepsi oral ; obat ini dapat dihentikan setelah 3 6 bulan dan
dilakukan observasi untuk melihat apakah telah timbul pola menstruasi yang normal.
Banyak pasien yang mengalami anovulasi kronik dan pengobatan berkelanjutan
diperlukan. Paparan estrogen kronik dapat menimbulkan endometrium yang berdarah
banyak selama penarikan progestin . Speroff menganjurkan pengobatan dengan
menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen menurun secara bertahap.
Dua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga duabelas jam ,
selama 5 sampai 7 hari untuk mengontrol perdarahan akut. Formula ini biasanya
mengontrol perdarahan akut dalam 24 hingga 48 jam ; penghentian obat akan
menimbulkan perdarahan berat. Pada hari ke 5 perdarahan ini, mulai diberikan
kontrasepsi oral siklik dosis rendah dan diulangi selama 3 siklus agar terjadi regresi
teratur endometrium yang berproliferasi berlebihan. Cara lain, dosis pil kombinasi
dapat diturunkan bertahap ( 4 kali sehari, kemudian 3 kali sehari, kemudian 2 kali
sehari ) selama 3 hingga 6 hari, dan kemudian dilanjutkan sekali setiap hari.
Kombinasi kontrasepsi oral menginduksi atrofi endometrium, karena paparan
estrogen progestin kronik akan menekan gonadotropin pituitari dan menghambat
steroidogenesis endogen. Kombinasi ini berguna untuk tatalaksana DUB jangka
panjang pada pasien tanpa kontraindikasi dengan manfaat tambahan yaitu mencegah
kehamilan. Khususnya untuk pasien perimenarche, perdarahan berat yang lama dapat
mengelupaskan endometrium basal, sehingga tidak responsif terhadap progestin.
Kuretase untuk mengontrol perdarahan dikontraindikasikan karena tingginya resiko
terjadinya sinekia intrauterin ( sindroma Asherman ) jika endometrium basal dikuret.
OC aman pada wanita hingga usia 40 dan diatasnya yang tidak obes, tidak merokok,
dan tidak hipertensi.
3. Golongan progesterone
Pertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional
bersifat anovulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh
estrogen terhadap endometrium. Obat untuk jenis ini, antara lain:
Medroksi progesteron asetat (MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7 10 hari.
Norethisteron: 31 tablet, diminum selama 7-10 hari.
Kaproas hidroksi-progesteron 125 mg secara intramuskular
4. OAINS
Menorragia dapat dikurangi dengan obat anti inflamasi non steroid. Fraser dan
Shearman membuktikan bahwa OAINS paling efektif jika diberikan selama 7 hingga
10 hari sebelum onset menstruasi yang diharapkan pada pasien DUB ovulatori, tetapi
umumnya dimulai pada onset menstruasi dan dilanjutkan selama espisode perdarahan
dan berhasil baik. Obat ini mengurangi kehilangan darah selama menstruasi
( mensturual blood loss / MBL ) dan manfaatnya paling besar pada DUB ovulatori
dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi.2
Mengatur menstruasi agar kembali normal
36
1.
2.
3.
4.
38
Faktor Istihadhah
Wanita yang mengeluarkan darah istihadhah adalah disebabkan kestabilan kesihatan
tubuh badan yang terganggu atau stamina tubuh tidak terjamin yang disebabkan oleh
kerosakkan organ-organ atau kelenjar-kelenjar yang berada dipersekitaran rahimnya.
Kadang kala boleh juga disebabkan oleh gangguan emosi wanita tersebut.
Darah istihadhah ini mengalir secara berterusan dan kadang kala ia berlarutan sehingga
beberapa minggu. Jika keadaan sebegini berterusan, maka lebih baik mendapatkan
rawatan dan nasihat doktor dengan segera untuk mengetahui apa puncanya.
Ciri-ciri Istihadhah
1. Wanita umur sembilan tahun yang mengeluarkan darah.
2. Wanita yang keluar darah melebihi batasan haid sebanyak 15 hari dan malamnya.
Atau wanita yang mengeluarkan darah kurang dari 24 jam atau satu hari dan
malamnya.
3. Wanita yang mengeluarkan darah melebihi batasan masa nifas sebanyak 60 hari dan
malamnya.
4. Wanita didatangi darah sebanyak dua kali yang diselangi dengan masa suci kurang
dari 15 hari dan malamnya.
Hukum Istihadhah
1. Tidak wajib mandi ketika ingin mengerjakan solat wajib ataupun sunat pada bila-bila
masa. Kecuali satu kali ketika haidnya sudah berhenti.
2. Orang Istihadhah wajib berwuduk setiap kali hendak mengerjakan solat.
3. Hendaklah ia membasuh kemaluannya sebelum berwuduk dan kemudian ia menutup
kemaluannya dengan sehelai kain atau kapas untuk menahan atau mengurangi najis
daripada terus keluar. Jika cara ini tidak berjaya menahan darah istihadhah, maka
hendaklah ia menyumbat atau mengikat kemaluannya supaya tidak bocor.
4. Tidak menjadi halangan bagi suami yang ingin menjimak isterinya ketika istihadhah.
Ini merupakan pendapat mejoriti para ulamak, kerana ia tidak mempunyai satu
dalilpun yang mengharamkannya.
5. Hukum wanita istihadhah sama sepertimana wanita yang suci daripada haid dan nifas.
wanita istihadhah boleh mengerjakan solat, puasa, tawaf, membaca Al-Quran,
menyertuh Al-Quran dan sebagainya.
Diriwayatkan oleh Aisyah, dia berkata : Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa
kepada Rasulullah. Ummu Habibah berkata: sesungguhnya saya terkena darah
penyakit? Rasulullah berkata: itu hanya darah, mandi dan sholatlah. Maka Ummu
Habibah mandi setiap akan melaksanakan sholat. Al-Laits bin Said berkata:Ibu
39
Syibah tidak menyebutkan bahwa Rasulullah menyuruh Ummu Habibah binti Jahsy
untuk mandi setiap kali mau melaksanakan sholat, akan tetapi itu hanyalah perbuatan
Ummu Habibah sendiri.
(HR.Muslim 63/334)
Haid
Definisi Haid.
Haid secara bahasa bermakna mengalir.
Adapun secara istilah, Al-Bahuti berkata, Dia adalah darah kebiasaan wanita yang
berasal dari dasar rahim, pada waktu-waktu tertentu. (Ar-Raudh Al-Murbi -Hasyiah
Ibni Qasim-: 1/370) Dan sebagian ulama ada yang menambahkan definisinya: Bukan
dikarenakan sebab melahirkan.
Ciri-Ciri Darah Haid.
Dia adalah darah tebal yang keluar dari rahim, berwarna hitam lagi busuk baunya, dan
setelah keluar tetap dalam keadaan cair.
Najisnya Darah Haid.
Darah haid adalah najis berdasarkan firman Allah Taala, Mereka bertanya kepadamu
tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran (najis). (QS. Al-Baqarah:
222). Adapun dari As-Sunnah, maka Rasulullah bersabda tentang pakaian yang
terkena darah haid, Hendaknya dia mengeruknya lalu menggosoknya dengan air lalu
menyiramnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Asma` bintu Abi Bakr) Dan ini
jelas menunjukkan najisnya. Dan An-Nawawi menukil ijma kaum muslimin akan
najisnya darah haid.
Penentuan Masa Haid.
Ada dua perkara yang dijadikan sandaran dalam menentukan masa haid:
1. Adat. Yaitu lama biasanya darah haid keluar dari seorang wanita setiap bulannya.
Misalnya kalau setiap bulan darah haidnya keluar selama 7 hari, maka berarti adat
haidnya 7 hari. Kalau biasanya haid keluar setiap akhir bulan selama sekitar 5 atau 6
hari, maka berarti adat dia setiap akhir bulan berkisar antara 5 atau 6 hari. Demikian
seterusnya.
Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kepada Fathimah binti
Jahsy, akan tetapi tinggalkanlah shalat selama hari-hari yang biasanya kamu haid
pada hari-hari itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah)
2.Tamyiz. Yaitu dengan memperhatikan darah yang keluar dari kemaluannya. Kalau
yang keluar sesuai dengan ciri-ciri haid yang telah disebutkan di atas maka berarti dia
sekarang terkena haid. Tapi kalau tidak sesuai dengan ciri-ciri haid maka berarti dia
tetap suci walaupun ada darah yang keluar. Dalilnya adalah sabda Nabi -shallallahu
alaihi wasallam- kepada Fathimah binti Abi Hubaisy yang terkena istihadhah, Itu
hanyalah urat yang pecah dan bukan darah haid. Kalau darah haid sudah datang maka
tinggalkanlah shalat dan kalau dia sudah berlalu maka cucilah darah darimu lalu
shalatlah. (HR. Al-Bukhari no. 306 dan Muslim no. 333)
Tanda Datang dan Selesainya Haid.
Datangnya haid ditandai dengan keluarnya darah hitam lagi busuk, pada waktu-waktu
yang biasanya dia haid di situ.
Adapun selesainya haid, maka bisa diketahui dengan dua cara:
40
1. Keluarnya al-qashshah al-baidha`, yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluannya
di akhir masa adat haid.
Aisyah -radhiallahu anha- berkata kepada para wanita, Janganlah kalian tergesa-gesa
(mandi suci) sampai kalian melihat al-qashshah al-baidha`, yang dia maksudkan
adalah tanda suci dari haid. (HR. Malik hal. 59 dan Abdurrazzaq: 1/302)
2. Dengan al-jufuf, yaitu seorang wanita meletakkan kain katun atau yang
semacamnya ke dalam kemaluannya, kalau kainnya kering maka berarti dia telah suci.
Durasi Minimal dan Maksimal Masa Haid.
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan
masa atau lamanya haid. Ada sekitar enam atau tujuh pendapat dalam hal ini.
Ibnu Al-Mundzir berkata, Ada sekelompok ulama yang berpendapat bahwa masa
haid itu tidak mempunyai batasan berapa hari minimal atau maksimalnya.
Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas dan menjadi pilihan Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al Quran, Sunnah dan logika.
Selesai ucapan Asy-Syaikh.
Jadi, tidak ada durasi minimal dan maksimal masa haid, akan tetapi semua ini
dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Dalilnya adalah firman Allah
Taala, Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu
kotoran, oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid,
dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci (QS. Al Baqarah:
222).
Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian,
bukan berlalunya sehari semalam, atau tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini
menunjukkan bahwa illat (alasan) hukum (larangan menjauhui istri) adalah haid,
yakni
ada
atau
tidaknya.
Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci (tidak haid) tidak berlaku
lagi hukum-hukum haid tersebut. Ini adalah pendapat Ali bin Abi Thalib, Imam
Malik, Maimun bin Mihran, Al-Auzai dan Daud Azh-Zhahiri, serta dikuatkan pula
oleh Imam Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Rusyd, Ibnu Taimiah dan Ibnu Rajab.
Usia Minimal dan Maksimal Wanita Terkena Haid.
Tidak ada keterangan dari Al-Kitab dan As-Sunnah dalam masalah ini, maka yang
benarnya dikembalikan kepada adat kebiasaan seorang wanita. Kapan ada darah yang
keluar dari kemaluannya pada masa-masa yang biasanya dia haid di situ dan ciricirinya adalah darah haid, maka itu dihukumi sebagai haid, berapapun usia wanita
tersebut.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin berkata, Usia haid biasanya antara 12 sampai
50 tahun. Dan kemungkinan seorang wanita sudah mendapatkan haid sebelum usia 12
tahun, atau masih mendapatkan haid sesudah usia 50 tahun. Itu semua tergantung
pada kondisi, lingkungan dan iklim yang mempengaruhinya. Para ulama, berbeda
pendapat tentang apakah ada batasan tertentu bagi usia haid, di mana seorang wanita
tidak mendapatkan haid sebelum atau sesudah usia tersebut.
41
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Ganong, 1997, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta : EGC.
Hanifa, W. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : 1997
Buku Ringkasan Shahih Muslim karangan Imam Al-Mundziri hal.81 kitab Haid
42