Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
Hamizan
Apr 7, 2015
57939
2016carreleasedate
Dalam kehidupan yang semakin modern dan berkembang ini, kita dihadapkan pada
gejala fakta fatamorgana, dimana sesuatu yang baik dan benar dianggap asing dan
dipandang miring. Maka kewajiban setiap muslim beristiqamah untuk menjaga
amalan-amalan sunnah maupun wajib. Melaksanakan semua perintah Allah Swt dan
Rasul-Nya serta menjauhi segala larangannya sejauh-jauhnya. Karena kita tahu
bahwasannya maut menjemput bisa dimana saja dan kapan saja. Lantas apakah
kita mau mati dengan suul khotimah? Sebagai seorang muslim pastilah husnul
khotimah sebagai impian tertinggi pada kehidupan yang fana ini.
Istiqomah adalah upaya seseorang untuk menempuh ajaran agama islam yang
benar dengan tidak berpaling ke kanan maupun ke kiri. Istiqomah ini mencakup
pelaksanaan
semua
bentuk
ketaatan
kepada
Allah
lahir
dan
batin,
dan
dalam
beribadah
dan
bermuamalah.
Sebagai
dasar
pijakan
untuk
melakukan amalan-amalan yang telah diajarkan. Dengan niat yang lurus nan tulus,
di iringi ikhlas tanpa memelas sebagai seorang muslim ingin berjumpa pada yang
Maha Pencipta dalam keadaan bahagia.
Memperbaiki niat kita supaya tidak terlewat karena godaan kanan kiri yang
memikat. Satukan hati dan pikiran hanya pada-Nya kita berdzikir sehingga sifat-sifat
tercela tak akan terpikir. Dengan niat yang baik dan benar akan diperoleh kebaikan
dan balasan yang telah dijanjikan, hanya kepada Allah Swt, niat tulus kita haturkan
untuk mendapatkan kenikmatan dalam segala kesibukan.
()
Maka tetaplah engkau (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah
diperintahkan
orang
dan
janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. (QS. Hud : 112)
Hendaknya seorang muslim membersihkan hatinya dari sifat ingin dipuji atau tujuan
duniawi saat melakukan amalan-amalan ketaatan kepada-Nya. Dalam suatu hadist
disebutkan :
Sesungguhnya ada salah seorang di antara kalian yang ia beramal dengan amalan
penduduk surga sampai-sampai jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal
satu jengkal, akan tetapi taqdir telah mendahuluinya sehingga iapun beramal
dengan amalan penduduk neraka, akhirnya iapun masuk ke dalam neraka. (HR.
Muslim no 4781)
2. Memperbanyak doa kepada Allah Swt agar senantiasa diberikan keistiqamahan
Doa adalah senjata setiap muslim yang paling mutakhir. Tanpa rasa lelah kita
memohon kepada Allah Swt untuk senantiasa tetap pada jalur istiqamah yang
murni, yang setiap amalan kita tidak ada yang terbuang sia-sia karena sikap riya
sekecil biji sawi pun. Kita berdoa agar senantiasa dijauhkan dari hati berbisik kepada
kejelekan dan kemungkaran. Oleh karena itu sepantasnya seorang muslim berdoa
agar dikokohkan hati pada ketaqwaan dan keimanan. Doa yang paling sering dibaca
oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah :
Doa agar kita tetap istiqomah dalam memegang teguh agama islam yang sesuai
dengan syariat yang benar.
Artinya: Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas
agama-Mu. [HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan
Tirmidzi III no.2792]
Artinya: Wahai Dzat yg membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas ketaatan
kepadamu [HR. Muslim (no. 2654)]
Artinya: Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat
kepadamu. (HR. Muslim)
Artinya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia). (QS. Ali Imran: 7)
dalam
kebaikan
dan
ketaqwaan
sangat
besar,
tentunya
suatu
Dunia fana penuh tokoh yang dijadikan idola, dalam realita seseorang akan
mengikuti gaya dan model kepada yang ia idolakan. Sehingga kebanyakan orang
membanggakan idola mereka meskipun itu bersifat tercela. Dan sifat mereka akan
mempengaruhi setiap amalan-amalan yang mereka lakukan bahkan telah kerasukan
virus artisme yang memandang hidup ini penuh kemewahan dan bersenang-senang.
Lantas, siapakah tauladan kita yang seharusnya patut dan pantas dicontoh oleh
setiap muslim? Rasulullah SAW telah diutus oleh Allah Swt untuk menyempurnakan
akhlaq, dari kejelekan menuju kebaikan, dari kemaksiatan beralih pada ketaqwaan,
dari kemungkaran berubaha keistiqomahan.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan
yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzaab: 21)
Memperbanyak bacaan para sahabat yang sangat keras dalam memperjuangkan
islam dapat menumbuhkan sikap optimis kita dalam beramal, mengobarkan sikap
gigih kita dalam keistiqomahan dan memberikan makna kebahagiaan dalam
kehidupan kita.
Dalam beramal tak hanya mengandalkan jiwa dan pikiran, lebih dari itu hati yang
tulus menjadi pondasi setiap amalan menggapai keistiqomahan. Hingga suatu saat
balasan dari kemuliaan kita dapatkan dari Allah Yang Maha Penyayang. Amin
Wallahu Alam.
(paramuda)