Você está na página 1de 2
Film Harus Bisa Jaga Norma Sosial MPR betes sama dengan Lembaga sensor Indenesis untuk menyesiaisasikan empat pier REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA ~ Pimpinan badan Pengkajian MPR RI Bahtiar Ali mengatakan, Kemajauan ilmu pengetahuan dan teknologi, memungkinkan masyarakat memperoleh informasi seluas-luasnya. Sebagian informasi itu mampu mempengaruhi nilai-nilai yang ada dimasyarakat atau bahkan menggerus norma-norma yang, sebelumnya hidup. Buktinya, kata dia, banyak nilai-nilai yang sebelumnya hidup dan diakui masyarakat kemudian hilang. Pranata sosial, serta nilai-nilai kepatutan yang dulu diakul dan dihormati masyarakat juga sudah luntur. Karena itu dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai sosial yang ada. Jangan sampai nilai-nilai sosial itu hilang, dan digantikan pranata asing. "Dunia perfilman bisa mengambil peran nyata dalam menjaga keutuhan norma sosi '_kata Bahtiar Ali saat membuka sosialisasi empat pilar MPR Ri dikalangan Forum Koordinasi Lembaga Sensor Film Dengan Pelaku Keglatan Perfilman, di auditorium sinema gedung film Jin. MT Haryono Jakarta Selatan, Karis (20/8), Bahkan, lanjut Bachtiar, informasi yang disampalkan media film lebih bisa diterima, khususnya oleh generasi muda, dibanding melalui acara sosialisasi. Karena itu, Bahtiar berharap para insan perfilman bisa berkontribusi terhadap kelangsungan dan keutuhan norma serta budaya asi! Indonesia, agar utuh dan tidak hilang dari tempatnya. “ini menjadi relevan ketika anak muda bertanya apa itu Panc: perkembangan jaman,”" ujarnya. la menambahkan, mendekati anak muda tidak bisa dengan cara tradisional, karena anak muda sekarang muda tersinggung, sehingga perlu cara-cara yang lebih fleksibel. “Dulu orang kena narkoba malu, karena aib. Sekarang kena narkoba mereka harus bilang kepada lingkungan, karena dianggap musibah, sehingga ditanggulangl bersama - sama," jelasnya,

Você também pode gostar