Você está na página 1de 5

A.

JUDUL

: Penentuan Kadar Cl- dalam Air Limbah dengan

Metode Mohr dan Metode Volhard


B. MAKSUD PERCOBAAN : Untuk menentukan kadar Cl - dalam air limbah
dengan metode mohr dan metode volhard.
C. PRINSIP PERCOBAAN

Untunk Metode Mohr sampel dititrasi dengan AgNO3 dengan menggunakan


indikator K2CrO4 sehingga diperoleh titik akhir titrasi yang ditandai dengan
pembentukan endapan berwarna merah.
Untuk Metode Volhard sampel dititrasi dengan penambahan HNO 3 dan
AgNO3 berlebih dalam suasana asam kelebihan ion perak dititrasi dengan
KCNS dengan penambahan ion ferri (Fe 3+) dan akan terjadi perubahan warna
dari putih ke merah.
D. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat yang digunakan :
-

Buret 50 mL
Pipet volume 10 mL
Labu ukur 100 mL
Labu ukur 250 mL
Gelas kimia 250 mL
Corong
Erlenmeyer 250 mL
Neraca analitik
Statif dan klam

Bahan yang digunakan :


-

Sampel
AgNO3 0,05 M
NaCl 0,05 M
HNO3 5 M
Indikator Fe(NH4)(SO4)2.12H2O
KCNS 0,05 M
Akuades
Indikator K2CrO4 5%

E. REAKSI
Metode Mohr
AgNO3 + Cl2AgNO3 + K2CrO4
Metode Volhard
AgNO3 + ClAgNO3 + KCNS
Fe3+
+ 6 CNSF. PROSEDUR PERCOBAAN

AgCl (kuning) + NO3


Ag2CrO4 (merah bata) + 2KNO3
AgCI
+ NO3
AgCNS (putih) + KNO3
[Fe(CNS)6]3-

1. Pembuatan larutan AgNO3 0,05 M


Dilarutkan AgNO3 dengan akuades kemudian dimasukkan kedalam labu
ukur 100 mL setelah itu diencerkan hingga tanda batas lalu
dihomogenkan.
2. Pembuatan HNO3 5 M
Dipipet HNO3 kemudian diencerkan dalam gelas ukur setelah itu
dihimpitkan hingga tanda batas lalu dihomogenkan.
3. Pembuatan KCNS
Dilarutkan KCNS dengan akuades kemudian dimasukkan dengan labu
ukur 250 mL setelah itu diencerkan hingga tanda batas lalu
dihomogenkan.
4. Pembuatan Indikator Fe(NH4)(SO4)2.12H2O
Ditimbang 2 gram Fe(NH4)(SO4)2.12H2O kemudian dilarutkan dengan
akuades hingga 10 mL setelah itu dihomogenkan.
5. Standarisasi AgNO3 0,05 M
Dipipet 25 mL NaCl 0,05 M kedalam erlenmeyer 250 mL kemudian
ditambahkan indikator K2CrO4 sebanyak 2 mL. Dititrasi dengan AgNO3
0,05 M hingga terbentuk merah bata kemudian dicatat volume AgNO3
yang digunakan.
6. Pembuatan indikator K2CrO4
Dilarutkan K2CrO4 dengan 0 mL akuades kemudian dihomogenkan.
7. Standarisasi KCNS
Dipipet AgNO3 kedalam erlenmeyer 250 mL kemudian ditambahkan 10
mL HNO3 5 M. Ditambahkan indikator Fe(NH 4)(SO4)2.12H2O lalu dititar

dengan KCNS 0,05 M hingga terbentuk merah bata kemudian dicatat


volume KCNS.
8. Penentuan kadar Cl- dalam air limbah dengan metode mohr
Dipipet 10 mL larutan sampel kemudian ditambahkan kedalam erlenmeyer
250 mL. Ditambahkan 2-3 tetes indikator K2CrO4 lalu dititrasi dengan
AgNO3 hingga terbentuk endapan merah bata setelah itu dicatat volume
AgNO3.
9. Penentuan kadar Cl- dalam air limbah dengan metode volhard
Dipipet sampel sebanyak 10 mL kedalam erlenmeyer 250 mL kemudian
ditambahkan HNO3 5 M sebanyak 5 mL. Ditambahkan AgNO3 40 mL
kemudian dihomogenkan lalu disaring. Filtrat hasil dari penyaringan
kemudian ditambahkan indikator Fe(NH4)(SO4)2.12H2O lalu dititrasi
dengan KCNS hingga terbentuk warna merah. Dicatat volume KCNS yang
digunakan kemudian dihitung kadar klorida dalam sampel.

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALITIK
ARGENTOMETRI
Penentuan Kadar Cl- dalam Air Limbah dengan Metode Mohr dan Metode
Volhard

KELOMPOK 6
SULTAN
ADJI

H31112268
PERMATASARI
H31113508

LABORATORIUM ANALITIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

Você também pode gostar