Você está na página 1de 33

BAB IX

LAPORAN ILMIAH

Tujuan Instruksional Umum:


Setelah mempelajari topik laporan ilmiah, Anda diharapkan dapat memahami dan
terampil menyusun berbagai jenis laporan ilmiah dan teknik dengan baik dan benar.
Tujuan Instruksional khusus.
Setelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan dapat
1) memahami pengertian laporan ilmiah dan laporan teknis;
2) mengetahui syarat laporan laporan ilmiah;
3) mengenali jenis-jenis laporan ilmiah dan laporan teknis;
4) memahami kualitas laporan;
5) membuat topik untuk menulis makalah/ laporan ilmiah;
6) menentukan tujuan yang sesuai dengan topik yang dibuat;
7) menentukan data dan sumber data yang sesuai dengan topik yang dibuat;
8) merumuskan kerangka karangan sesuai dengan topik yang dibuat.
9) mengetahui sistematika/ pengorganisasian laporan;
10) mengorganisasikan sistematika penulisan laporan dengan tepat;
11) mengetahui unsur-unsur bagian inti;
12) mengembangkan desain laporan yang dibuat menjadi sebuah laporan yang
memiliki bagian pendahuluan, bagian analisis/pembahasan, dan bagian penutup
dengan menerapkan sistematika yang benar;
13) melengkapi laporan dengan kelengkapan awal, seperti:halaman judul, halaman
pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar grafik, daftar istilah, dan daftar lampiran;
14) melengkapi laporan dengan kelengkapan akhir, seperti: halaman daftar pustaka,
indeks, lampiran, dan daftar riwayat hidup;
15) menerapkan konvensi naskah pada karya tulisnya.
Mekanisme yang perlu diperhatikan dalam penulis untuk menulis laporan
ilmiah. Yang terlebih dahulu harus dipahami adalah pendahuluan dan perencanaan
laporan. Selanjutnya pengorganisasian laporan yang terdiri atas kelengkapan awal,
bagian inti, dan kelengkapan akhir. Hal-hal tersebut diuraikan sebagai berikut.
. Sebagai bagian dari karya ilmiah, tentu atuaran yang berlaku dalam karya
imiah tentu akan berlaku pula dalam penulisan laporan ilmiah. Akan tetapi, berkaitan
dengan kebutuhan akademis, laporan ilmiah akan dibahas lebih spesifik, rinci, dan
detail dalam bab ini

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

72

9.1 Fungsi dan Jenis Laporan


9.1.1 Fungsi Laporan

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Dalam perkembangan sistem masyarakat dan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, kedudukan penulisan laporan semakin bertambah
penting. Manfaat laporan sangat dirasakan dalam sistem manajemen modern.
Berapa besar manfaatnya dapat dilihat dari fungsi laporan berikut ini.
Laporan berfungsi untruk membantu penerima laporan mengambil keputusan
berdasarkan fakta dan gagasan yang dikemukan penulisnya.
Di dalam suatu organisasi yang benar, seorang pemimpin dapat mengetahui dan
mengendalikan perkembangan yang terjadi pada seksi-seksi yang ada dalam
organisasinya dengan mempelajari laporan yang diterimanya.
Bagi seorang pemimpin, laporan dapat mempersingkat jarak dan waktu
pengawasan.
Laporan berfungsi juga sebagai penyimpan ilmu pengetahuan, di samping
sebagai alat penyebarannya.
Laporan merupakan wahana yang sangat efektif bagi pemikir yang kreatif.
Laporan dapat juga digunakan untuk menilai kemampuan dan keterampilan.

9.1.2 Jenis Laporan


Ada dua jenis laporan yang perlu diketahui, yaitu laporan teknis dan laporan
ilmiah
9.1.2.1 Laporan Teknis
Ada laporan yang dibuat untuk kepentingan khusus sebagai
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan sebuah kegiatan. Laporan ini disebut
dengan laporan teknis.
Dalam dunia perusahaan dan instansi pemerintah, kegiatan menulis laporan
memegang peranan penting karena tindakan selanjutnya diambil berdasarkan laporan
yang diterima. Laporan itu ada yang ditulis dalam jangka waktu tertentu yang disebut
laporan periodik, dan ada juga yang ditulis berdasarkan kebutuhan dan permintaan.
Sebagai contoh, dalam pekerjaan di bidang sipil umumnya terdapat kegiatan
menulis laporan pendahuluan, laporan interm, dan laporan final/akhir. Dalam KAK
(Kerangka Acuan Kerja) Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Pemerintah Propinsi
Jawa Barat dalam kegiatan jasa konsultansi pada proyek Pekerjaan Sosialisasi
Penataan Ruang Berdasarkan Aspek Agama, Budaya dan Ilmiah di enam
Kabupaten/Kota (Kabupaten Bogor, Bekasi, Ciamis, Kota Depok, Cirebon dan
Bekasi) dan Pelestarian Lingkungan Kabuyutan di enam Kabupaten/Kota (Kota
Bogor, Kabupaten Kuningan, Sumedang, Sukabumi, Subang dan Tasikmalaya)
tertulis ketetapan sebuah laporan terdiri atas:
1) latar belakang,
2) maksud dan tujuan,
3) sasaran,
4) nama dan organisasi pengguna jasa,
5) sumber pendanaan,
6) ruang lingkup,
a) wilayah

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

73

b) kegiatan
7) metodologi,
a) persiapan
b) pelaksanaan kegiatan
8) tenaga ahli,
9) waktu penyelesaian pekerjaan,
10) pelaporan.
Berdasarkan KAK Dinas Tata Ruang dan Permukianan terdapat tiga jenis laporan
yang harus dibuat dalam pekerjaan di bidang sipil.
1) Laporan Pendahuluan
Laporan ini sebanyak enam buah buku dengan ukuran kertas A4 dan dijilid
hardcover, berisikan garis besar tujuan dan sasaran, gambaran umum potensi dan
permasalahan dua belas kabupaten/kota, rencana kegiatan pekerjaan, metodologi
sosialisasi dan prosesi pengukuhan kabuyutan serta jadwal penugasan tenaga
ahli. Selambat-lambatnya diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja)
2) Laporan antara (Interm report)
Pada Tahap ini Konsultan menyerahkan enam buah buku dengan kertas A4
dijilid hardcover, yang berisi gambaran umum potensi dan permasalahan
penataan ruang eksisting khususnya pemanfaatan ruang di dua belas
kabupaten/kota, yang dikaitkan dengan fungsi lindung seperti kawasan lindung
(hutan, cagar alam, cagar budaya, daerah aliran sungai, aterfak), alih fungsi
pemanfaatan ruang dan kajian terhadap bahasa dan tulisan huruf palawa (huruf
sunda) pada batu prasasti (Ngabeungkat) Kabuyutan terkait dengan kearifan lokal
di enam kabupaten/kota, penanaman tanaman keras dan penyebaran bibit ikan
khas Sunda yang bernilai ekonomis, yang meliputi habitat, kegunaan dan
kelayakannya untuk dibudidayakan. Kajian ini diserahkan selambat-lambatnya
tiga bulan setelah SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) diterbitkan serta
melampirkan: VCD digital dan Foto Dokumentasi.
3) Laporan Akhir (final report)
Pada tahap akhir konsultan menyerahkan enam buah buku dengan kertas A4 dan
dijilid hardcover, yang berisi hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi penataan
ruang berdasarkan aspek agama, budaya, ilmiah, dan pelestarian lingkungan
kabuyutan, yang diserahkan selambat-lambatnya sampai batas waktu berakhirnya
kontrak.
Untuk setiap tahap pelaporan dipersentasikan oleh tim tenaga ahli dihadapan
instansi terkait.
9.1.2.2 Laporan Ilmiah
Seperti yang telah dikemukakan pada awal bab, laporan ilmiah akan dibahas
lebih detail dalam subbab tersendiri (subbab 4.2 berikut ini).

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

74

9.2 Laporan Ilmiah


Laporan adalah penyajian fakta secara lisan ataupun tulisan mengenai
keadaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Fakta objektif yang dilaporkan
menjadi tanggung jawab pelapor dan akan menjadi tanggung jawab penerima laporan
bila laporan itu telah disetujui dan disahkan. Pada umumnya laporan dibuat untuk
memberi keterangan atau penjelasan tentang suatu hal, memulai aktivitas, dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas. Laporan pun berfungsi untuk menentukan
kebijakan, menentukan sifat yang tegas dan tepat, mengembangkan dan memperluas
aktivitas, serta mengadakan perubahan atau perbaikan terhadap aktivitas yang
dianggap tidak sesuai dan mengalami hambatan.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedudukan laporan
sangat penting dan besar manfaatnya. Laporan merupakan wahana efektif bagi
ilmuwan yang memiliki pemikiran kreatif sebab laporan baginya berfungsi sebagai
penyimpan ilmu pengetahuan dan sebagai alat penyebarannya. Laporan pun dapat
digunakan untuk menilai kemampuan dan keterampilan ilmuwan pembuat laporan
tersebut.
Jenis laporan dapat dibedakan atas beberapa hal. Salah satunya berdasarkan
tujuan, laporan dapat dibedakan atas laporan teknis dan laporan ilmiah. Laporan
teknis adalah laporan yang berisi tentang hal-hal teknis penyelenggaraan suatu
kegiatan. Laporan ini mengandung data objektif suatu keadaan. Laporan teknis dapat
dikatakan sebagai suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab dari teknis
penyelenggaraan suatu kegiatan.
Laporan ilmiah adalah laporan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan. Jika laporan ilmiah
itu disampaikan secara tertulis dapat dinamakan karangan ilmiah. Dengan demikian,
laporan ilmiah sama dengan karangan ilmiah atau karya tulis ilmiah (UGM, 2005)
Berbeda dengan laporan teknis, laporan ilmiah mempunyai bentuk serta sifat
yang formal karena isinya harus mengikuti persyaratan yang sesuai dengan kaidahkaidah ilmiah. Menurut Kurniawan dalam Wiedarti (2005), Tujuan laporan ilmiah
adalah menyampaikan seperangkat informasi, data, keterangan, dan pikiran secara
tegas, ringkas, dan jelas. Dijelaskannya pula, suatu laporan ilmiah pada hakikatnya
merupakan hasil proses berpikir ilmiah. Pola berpikir ilmiah yang digunakan adalah
pola berpikir reflektif, yaitu suatu proses berpikir yang dilakukan dengan
mengadakan refleksi secara logis dan sistematis di antara kebenaran ilmiah dan
kenyataan empirik dalam mencari jawaban terhadap suatu masalah. Pola berpikir
reflektif dalam laporan ilmiah sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat
dijamin kebenarannya secara ilmiah. Ada tiga aspek yang diperlukan dalam berpikir
reflektif, yaitu perlu penjelasan ilmiah, pengertian operasional, dan berpikir
kuantitatif.
Tulisan-tulisan yang dihasilkan di lingkungan pendidikan tinggi yang
berdasarkan hasil penelitian dan memperlihatkan tulisan yang sistematik, sistemik,
menurut kaidah dan logika ilmiah disebut sebagai laporan ilmiah. Laporan ilmiah
ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan
dalam kesempatan tertentu. (UGM 2005). Hal ini dipertegas Rohidi dalam Wiedarti
(2005: 30), tulisan ilmiah adalah tulisan yang disajikan menurut sistematika dan
secara sistematik menggunakan alur logika yang disepakati oleh masyarakat ilmiah,
bersifat terbuka, dan siap diuji kebenarannya.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

75

Syarat-syarat Laporan Ilmiah


Tidak semua karya tulis dapat disebut laporan ilmiah. Hanya tulisan yang
memenuhi syarat tertentu yang dapat disebut suatu laporan ilmiah. Dalam buku
Manajemen Bahasa karangan Wahyu Wibowo (2001) tertulis sebagai berikut.
Suatu karangan boleh disebut karangan ilmiah jika mengandung ciriciri:
a.
Masalah diungkapkan dan dipecahkan secara ilmiah. Pengetahuan
ilmiah (disebut pula ilmu) adalah pengetahuan yang disajikan secara
sistematis. Itu sebabnya, karangan ilmiah mesti berisi pengetahuan yang
dikemukakan secara sistematis. Landasan kesistematisannya terletak pada
penggunaan pola pikir logis, fakta atau evidensi yang terpercaya, serta
analisis yang objektif.
b.
Mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta. Agar, tidak terjerumus ke
dalam subjektivitas.
c.
Bersifat lengkap, tepat, dan benar. Itu sebabnya, sebelum menulis, kita
mesti meneliti tepat-tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari
segi permasalahannya maupun bidang ilmiahnya.
d.
Bagian-bagian tulisan dikembangkan secara runtut, sistematis, dan logis.
Agar, tulisan yang dihasilkan membentuk suatu kesatuan (kohesif) dan
kepaduan (koheren).
e.
Bersifat tidak memihak (objektif). Aspek pribadi atau emosional
sebaiknya ditinggalkan karena akan membuat tulisan kita diwarnai
prasangka atau kepentingan pribadi sehingga kadar keilmiahannya menjadi
pudar.
Syarat laporan ilmiah tersebut lebih rinci dikemukakan Brotowijoyo (1985) berikut
ini.
a. Karya ilmiah menyajikan karya objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik ilmiah, yakni
penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
c. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual, dan prosedural.
d. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
e. Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal itu berarti karya tulis ilmiah hanya
mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi
fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka. Penyajian tidak boleh
bersifat emotif.
f. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Jika pada akhirnya timbul
kesan argumentatif dan persuasif, hal itu ditimbulkan oleh penyusunan
kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan hukum alam
yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan berbicara sendiri.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

76

Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan


keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
Dari uraian mengenai syarat-syarat di atas, dapat dikemukakan bahwa laporan ilmiah
hendaknya memiliki ciri-ciri:
a. Tuntas; masalah dibahas sampai tuntas.
b. Objektif; masalah diungkapkan sebagaimana adanya.
c. Sistematis; masalah dibahas menurut pola tertentu sehingga jelas urutan dan
kaitan antarunsur tulisan.
d. Cermat; pembahasan sedapat mungkin tanpa kesalahan.
e. Lugas; langsung pada pokok bahasan yang dikaji tanpa pengantar yang
berlebihan dan basa-basi.
f. Nonemosional; tidak melibatkan perasaan : keharuan, kesedihan, kekaguman.
g. Berlaku umum; kesimpulan berlaku bagi semua populasi kajian.
h. Menggunakan bahasa baku, tepat, ringkas, dan jelas.
9.3 Kualitas Laporan
Untuk mendukung fungsi dan tujuannya, laporan harus mempunyai
kualifikasi sebagai berikut.
a. Jelas dan tegas. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang menarik dan jelas.
Penulis harus menguasai materi dan istilah-istilah yang dipakai dalam laporan
tersebut.
b. Lengkap. Data dan fakta harus memadai; sesuai dengan yang dibutuhkan.
c. Benar dan objektif
d. Cermat dan taat asas. Laporan harus cermat dan disertai data yang akurat
sehingga kesimpulan yang ditarik akan logis dan konsekuen.
e. Tepat waktu dan diterima yang berhak.
9.4 Perencanaan Penulisan Laporan
Agar penyusunan laporan berjalan efektif dan efisien, langkah-langkah dalam
perencanaan penulisan laporan tidak boleh diabaikan.
Menentukan topik/pokok bahasan dan judul dalam penulisan laporan ilmiah
merupakan hal yang penting dan tidak dapat diabaikan. Dalam hal ini, tentu saja halhal utama yang dibicarakan pada Topik, Tema dan Judul yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya menjadi acuan dan pedoman
9.4.1

Menentukan Tujuan

Tujuan yang harus dirumuskan/ditentukan adalah tujuan objektif yang akan


diperoleh jika masalah diselesaikan. Tujuan ini dapat berupa penjelasan, penilaian
(memberi komentar, saran, sanggahan),
pembuktian hipotesis, perancangan,
pembuatan atau modivikasi sistem/ alat.
9.4.2 Merumuskan Tesis (Kalimat Tema)

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

77

Dalam bab VIII, telah dikemukankan secara singkat bagaimanan menentukan


tema dalam karya ilmiah. Untuk mengingatkan kembali dan untuk lebih jelas, berikut
ini diuraikan langkah dalam merumuskan tesis (kalimat tema).
Tesis adalah kalimat yang berisi topik dan tujuan. (dalam karangan pada
umumnya diistilahkan tema). Kalimat tesis perupakan payung dari keseluruhan
bentuk karangan. Pembagian bab atau pembagian paragraf dalam sebuah karangan
merupakan gagasan-gagasan bawahan yang akan menunjang kalimat tesis.
Berikut ini hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan kalimat tesis.
a. Harus berupa kalimat hasil perumusan topik dan tujuan.
b. Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.
c. Tidak boleh berupa kalimat majemuk setara.
d. Harus memiliki gagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis.
e. Tidak mengandung kata relatif, seperti beberapa, hanya, agak
9.4.3 Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar
karangan yang akan dibuat. Kerangka karangan berguna untuk menghindari
/mengurangi kesalahan, menjadikan karangan lebih teratur, memudahkan mencari
materi pembantu, menghindari pembahasan topik lebih dari sekali
(ketumpangtindihan topik). Ada empat syarat yang harus dipenuhi agar dapat
menghasilkan kerangka karangan yang baik.
a. Tesis harus jelas. Jika tesis sudah jelas, penulisan karya ilmiah akan sangat
mudah dan lancar karena semua telah terpikirkan secara matang.
b. Tiap unit dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan yang akan diuraikan
secara tuntas. Rangkaian antara gagasan sentral dan gagasan bawahan tersusun
dengan baik. Gagasan bawahan harus mengandung dukungan dan alasan bagi
gagasan sentralnya..
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis. Hanya
dengan penyusunan yang logis, kita dapat mencapai tujuan dengan baik.
Rangkaian sebab-akibat harus tersusun dengan baik agar pembaca mudah
menarik kesimpulan.
d. Setiap unit, baik unit utama dan subunit, harus menggunakan pasangan simbol
yang konsisten (I, II, 1.2, 1.2.1, dst,). Penamaan atas setiap unit dan subunit
dalam kerangka karangan harus bersifat sejajar atau paralel.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa penyusunan kerangka karangan tidak
bersifat kaku. Artinya, proses itu terjadi berulang kali dengan penyempurnaan dan
perubahan. Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun
sebuah kerangka karangan.
a. Merumuskan tesis dengan baik.
b. Mengadakan inventarisasi gagasan-gagasan bawahan untuk diletakkan sebagai
subunit dalam kerangka karangan.
c. Mengevaluasi semua gagasan yang tercatat dengan mengajukan pertanyaan
berikut.

Apakah gagasan tersebut memiliki relevansi langsung


dengan tesis?

Apakah ada dua topik atau lebih yang sebenarnya


merupakan hal yang sama atau pengulangan?

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

78


Apakah semua topik sama derajatnya?
Melakukan langkah kedua dan ketiga secara berulang-ulang dan menyesuaikan
kembali tesis berdasarkan perbaikan kerangka karangan.
e. Menentukan pola susunan yang paling cocok dan tepat untuk mengurutkan
semua gagasan, baik sentral maupun bawahan, secara logis sesuai dengan
perincian tesis.
Jadi, sebenarnya proses tersebut di atas tidak bersifat linier, melainkan
bersifat spiral yang berputar selama penulisan laporan ilmiah.
d.

1)

Jenis Kerangka Karangan


Jenis kerangka karangan dapat dikelompokkan berdasarkan dua hal, yakni
berdasarkan perincian dan berdasarkan perumusannya. Kerangka karangan yang
disusun berdasarkan perincian terbagi dua.
a. Kerangka karangan sementara atau nonformal, yaitu kerangka karangan yang
masih berubah sesuai dengan proses, baik saat dirujuk kembali pada tesis
maupun pada saat proses menulis sedang berlangsung.
b. Kerangka karangan formal adalah kerangka karangan yang sudah mantap, tidak
akan berubah lagi. Dengan demikian, biasanya, kerangka formal inilah yang akan
menjadi bagian dari daftar isi karya ilmiah.
Berdasarkan cara perumusan/ pengungkapan pokok-pokok pembicaraan ke
dalam kerangka karangan terdapat tiga jenis kerangka karangan.
a. Kerangka karangan topik, yaitu gagasan-gagasan diungkapkan dalam bentuk kata
atau kelompok kata.
b. Kerangka karangan kalimat, yaitu gagasan-gagasan diungkapkan dalam bentuk
kalimat.
c. Kerangka karangan paragraf, yaitu gagasan-gagasan diungkapkan dengan disertai
penjelasan seperlunya sehinga berbentuk paragraf.
2)

Cara Perumusan Kerangka Karangan


Ada dua cara perumusan kerangka karangan
a. Cara langsung yaitu penyusunan gagasan-gagasan yang akan dikemukakan
langsung ditulis/diurutkan sesuai bab-bab kerangka karangan.
Kerangka karangan cara langsung dapat dilihat barikut ini.
A. Kerangka Organisasi Makalah
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
I.2 Ruang Lingkup Kajian
I.3 Tujuan Penulisan
I.4 Cara Memperoleh Data
II. DESKRIPSI MASALAH (DATA MENURUT LITERATUR)
III. PEMBAHASAN MASALAH (KOMENTAR PENULIS ATAS DATA
YANG DIPEROLEH)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Kerangka Organisasi Laporan Teknis
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

79

II.
III.
IV.

I.2 Ruang Lingkup Kajian


I.3 Tujuan Penelitian
I.4 Cara Memperoleh Data
DESKRIPSI MASALAH (DATA MENURUT HASIL SURVEI)
PEMBAHASAN MASALAH (MENURUT PEMIKIRAN PENULIS)
KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kerangka Organisasi Laporan Penelitian


a) PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Anggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode Penelitian
1.7 Sistematika Pembahasan
b) TINJAUAN PUSTAKA (PENJABARAN POSTULAT)
c) PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN (PEMBUKTIAN
HIPOTESIS)
d) PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
e) KESIMPULAN DAN SARAN
b. Cara tidak langsung yaitu penyusunan kerangka karangan melalui tahapan
1) pengumpulan gagasan,
2) pengoreksian / penyempurnaan gagasan,
3) pengelompokan dan penyusunan urutan gagasan.
1) Pengumpulan Gagasan
Pada tahap pertama ini cukup menuliskan gagasan-gagasan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Semua gagasan yang teringat penulis
dituliskan tanpa dipikirkan apakah gagasan itu perlu dibahas atau tidak.
2) Pengoreksian / Penyempurnaan Gagasan
Setelah tahap pertama dilakukan, baru dipikirkan apakah gagasan yang
dituliskan perlu dibahas atau tidak. Kalau terdapat gagasan yang tidak diperlukan,
gagasan itu dicoret atau dihilangkan. Sebaliknya jika ada gagasan yang perlu
dibahas, tetapi belum tercantum pada daftar gagasan pada tahap pertama tadi maka
pada daftar itu perlu ditambahkan gagasan yang dimaksud. Demikian seterusnya
sampai penulis menganggap bahwa daftar gagasan itu cukup baik.
3) Pengelompokan dan Penyusunan Gagasan
Setelah penulis menganggap bahwa gagasan
sudah cukup, langkah
berikutnya ialah mengelompokkan gagasan tersebut menurut jenisnya. Kemudian
gagasan yang terdapat pada setiap kelompok itu disusun menurut tingkatnya. Setiap
kelompok gagasan diberi judul. Kemudian judul-judul kelompok (beserta anggota
kelompoknya) ini disusun pula menurut tingkatnya. Jika langkah-langkah ini
dilakukan dengan baik, penulis akan melihat bahwa pokok-pokok pembicaraan sudah
lengkap dikemukakan serta tersusun secara teratur dan terpadu.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

80

Contoh perumusan kerangka karangan cara tidak langsung


Contoh
Topik : penanggulangan sampah rumah tangga
Tujuan : 1. menentukan sampah organik dan anorganik
2. merumuskan cara penanggulangan sampah organik dan anorganik
Pengumpulan Gagasan
1. penyebab adanya penumpukan sampah
2. akibat dari adanya penumpukan sampah
3. dampak dari sampah
4. pengertian sampah
5. pembuatan kompos sampah rumah tangga
6. jenis-jenis sampah
7. bencana yang diakibatkan oleh sampah
8. penyakit yang dapat timbul
9. pengertian sampah
10. penanggulangan sampah
11. daur ulang sampah
12. proses penanggulangan sampah organik
13. proses penanggulangan sampah anorganik
14. sampah industri
15. sampah rumah tangga
16. sampah organik
17. sampah anorganik
Pengoreksian / Penyempurnaan Gagasan
1. penyebab penumpukan sampah
2. akibat dari adanya penumpukan sampah
3. dampak dari sampah
4. pengertian sampah
5. pembuatan kompos sampah rumah tangga
6. jenis - jenis sampah
7. bencana yang diakibatkan oleh sampah
8. penyakit yang dapat timbul ( sumber penyakit)
9. penanggulangan sampah
10. daur ulang sampah
11. proses penanggulangan sampah organik
12. proses penanggulangan sampah anorganik
13. sampah industri
14. sampah rumah tangga
15. sampah organik
16. sampah anorganik
17. polusi
Keterangan: gagasan yang diberi tanda (dimerahkan) tidak dipergunakan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

81

Pengelompokan dan Penyusunan Gagasan


Kelompok A: Sampah
1. pengertian sampah
2. jenis - jenis sampah
sampah organik
sampah anorganik
3. dampak dari sampah
sumber penyakit
sumber polusi
Kelompok B: penanggulangan sampah
1. proses penanggulangan sampah organik
2. proses penanggulangan sampah anorganik
Kerangka karangan:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II SAMPAH
2.1 Pengertian Sampah
2.2 Jenis - Jenis Sampah
2.3 Dampak Sampah
2.3.1 Sumber Penyakit
2.3.2 Sumber Polusi
BAB III PENANGGULANGAN SAMPAH
3.1 Penanggulangan Sampah Organik
3.2 Penanggulangan Sampah Anorganik
3.3 Proses Daur Ulang
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
9.4.4

Menentukan Sumber Data


Pada tahap ini ditentukan dari mana data diperoleh dan bagaimana cara
mendapatkannya. Dokumen, nara sumber, dan peninggalan histories dapat dijadikan
sebagai sumber data. Data dapat diperoleh dengan cara wawancara, angket, studi
pustaka, dan observasi/pengamatan langsung.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

82

9.5

Pengorganisasian Laporan Ilmiah


Pengorganisasian laporan adalah urutan logis penulisan laporan agar mudah
dibaca dan dipahami. Secara garis besar, sebuah laporan disusun menurut sistematika
berikut:
Kelengkapan Awal :
i.
Halaman Judul
ii. Halaman Pengesahan
iii. Halaman Kata Pengantar
iv. Halaman Abstrak
v.
Halaman Daftar Isi .
vi. Ha!aman Daftar Tabel
vii. Halaman Daftar Gambar
viii. Halaman Daftar Lampiran
ix. Halaman Daftar Indeks
Bagian inti (Pokok Kajian):
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian/Masalah
1.2 Identifikasi Masalah/Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Kerangka Pemikiran/Pendekatan Masalah
1.5 Hipotesis (jika ada)
1.6 Metodologi Penelitian
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8 Sistematika Penyajian/Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III HASIL PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum
3.2 Hasil dan Pembahasan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Kelengkapan Akhir (Referensi) :
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-Lampiran
3. Indeks
4. Riwayat Hidup Penulis

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

83

Dalam kenyataannya, tidak semua subbab itu dikemukakan; bagian-bagian


yang dikemukakan sangat bergantung pada topik bahasan.
9.5.1 Kelengkapan Awal
Kelengkapan awal sebuah tugas akhir terdiri atas halaman judul, halaman
pengesahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman
daftar tabel, halaman daftar gambar, halaman daftar diagram, dan halaman daftar
lampiran.
a.

Halaman Judul
Judul yang lengkap umumnya mencakup masalah/topik penelitian, subjek
penelitian, atau daerah penelitian, desain, strategi, metode penelitian, dan waktu
terjadinya peristiwa atau waktu penyelenggaraan penelitian. Judul yang lengkap
tidak diartikan sebagai judul yang sangat panjang, tetapi:
1) mencerminkan tema/pokok-pokok masalah yang diteliti (relevan dengan isi);
2) menggambarkan tujuan penelitian;
3) singkat (ditulis dalam frase singkat, jelas, dan dalam bentuk frase nominal);
4) menarik, memberi kesan, dan mampu mempengaruhi minat pembaca.
Judul yang baik harus dapat menggambarkan isi karangan keseluruhan
sebagai hasil penelitian, memberikan informasi viariabel kunci dan keterkaitan
antarvariabel, memberikan kejelasan tujuan yang ingin dicapai, dan mengungkapkan
daya aplikasi hasil penelitian.
Pembuatan judul dapat dilakukan dengan cara berikut.
a). Mencari kata-kata kunci.
b). Mewaspadai kalimat-kalimat yang pendek, kalimat tanya, ungkapan, atau
istilah yang digunakan dalam tulisan. Hal-hal itu berpotensi untuk diangkat
sebagai judul.
c). Membaca judul-judul yang pernah dibuat oleh penulis lain.
d). Membuat tulisan yang lengkap terlebih dahulu.
e). Membuat beberapa pilihan judul, coba terapkan pada karangan. Jangan takut
membuat penyesuaian, baik pada judul maupun pada tubuh karangan.
Halaman judul Tugas Akhir berisi judul, jenis dan kedudukan tulisan, nama
lengkap penulis, nomor pokok, nama lembaga, nama kota, tahun. Kedudukan tulisan
dalam tugas akhir program diploma lazimnya bertuliskan laporan ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Program
Studi ... Jurusan...

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

84

Berikut ini tata letak halaman judul yang ditetapkan Polban.

JUDUL TUGAS AKHIR


(Times New Romans 16 pt)
(Judul Bahasa Inggris: Times New Romans 12pt)

Laporan Tugas Akhir


Laporan ini dibuat untu kmemenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma IV, Program Studi .
(Times Newa Romans 12)

Oleh:
Nama
NPM
(times New Romans 14 pt)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Tahun
(Times New Romans 14 pt)

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

85

b.

Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat pengesahan pembimbing, diketahui oleh ketua
jurusan dan ketua program studi sebagai tanda bahwa karya yang bersangkutan telah
memenuhi syarat administrasi lembaga. Berikut ini tata letak halaman pengesahan
yang ditetapkan Polban dan Polipos

JUDUL TUGAS AKHIR


(Times New Romans, 14 pt)
Nama :
Npm :

(Times New Romans,12 pt)

Penguji
Ketua
Anggota:
Anggota:
Tugas ini telah disidangkan pada tanggal .
dan disahkan sesiuai ketentuan
(Times New Romans 12 pt)
Pembimbing I

Pembimbing II

Nama
NIP

Nama
NIP
Ketua Jurusan
(diparaf terlebuh dahulu oleh Kaprog)
Nama
NIP
(Times New Romans 12 pt)

b.

Halaman Abstrak

Abstrak adalah uraian ringkas, tetapi akurat isi laporan ilmiah yang memuat
hal-hal penting dan disusun agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas tentang
objek yang diteliti. Menurut ISO (International Standard Organization,1976: 214)
abstrak tidak sama dengan ringkasan, ikhtisar, atau summary. Abstrak menyajikan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

86

dengan ringkas dan jelas hasil penemuan dan fakta penting yang dipaparkan di dalam
artikel/makalah, lengkap dengan tujuan dan metodenya, sedangkan ringkasan tidak
demikian.
Hal-hal penting yang diungkapkan dalam abstrak antara lain adalah judul
masalah yang diteliti, alat analisis data, pengujian hipotesis (jika ada), metode
pengumpulan data yang digunakan, disain sampel penemuan, hasil penelitian, serta
kesimpulan.
1) Tujuan Pembuatan Abstrak
a. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang yang akan dimuat di dalam suatu
jurnal.
b. Untuk penyebaran informasi.
c. Untuk membantu pengguna informasi dalam memperpendek waktu pemilihan
informasi.
d. Untuk mengatasi kendala bahasa.
4) Teknik Pembuatan Abstrak
1. Baca artikel yang akan diabstrak.
2. Tandai kalimat atau frase pada pendahuluan yang dapat disunting menjadi
tujuan penelitian. Salin kalimat atau frase tersebut secara berurutan dari yang
pertama hingga yang terakhir.
3. Telusuri metode penelitian tandai kalimat atau frase yang berisi bahan yang
digunakan, prosedur, pelaksanaan, dan perlakuan penelitian.
4. Amati hasil dan pembahasan pada artikel yang diabstrak, tandai kalimat atau
frase yang menyatakan hasil yang dicapai.
5. Amati simpulan, tandai kalimat penting.
6. Butir 2, 3, 4,dan 5, kemudian disunting dengan cara membubuhkan kata
penghubung untuk memperbaiki alur kalimat pada masing-masing bagian.
7. Hilangkan kata-kata berlebihan.
8. Baca kembali abstrak yang dihasilkan, bandingkan dengan artikelnya, bila sudah
sesuai, selesai.
9. Untuk karya tulis berbahasa Indonesia, umumnya dibuatkan abstrak berbahasa
Inggris yang ditulis maksimal dua halaman (antara 250 sampai 500 kata ) dan
diketik satu spasi.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

87

Berikut ini dua contoh abstrak (yang berbahasa Indonesia dan yang berbahasa
Inggris) dengan topik kajian yang berbeda.

Contoh
ABSTRAK

Penciptaan nilai ekonomis bagi para pemegang saham


(shareholder value) asebagai wujud dari wealth maximization, saat
ini merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi perusahaan yang
telah go public. Faktor-faktor yang teridentifikasi dalam penelitian
ini sebagai variabel yang mempengaruhi shareholder value adalah
intellectual capital, tangible recource, liabilities. Metode yang
digunakan adalah metode survei dan teknik penarikan sample
digunakan metode sensus. Metode analisis digunakan adalah
Multiple Liniear Regresion Analysis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa factor-faktor tersebut berpengaruh signifikan pada tingkat
kepercayaan 84,5% terhadap shareholder baik secara parsial
maupun simultan. Terdapat pengaruh lain yang tidak diukur dalam
penelitian ini dan memberi kontribusi kecil yaitu 15,5%.

Contoh
ABSTRACTION
Learniang mathematics with spreadsheet Exel and learning
spreadsheet Exel with mathematics for mathematics studying,
mathematicsal modelling, and mathematical visualization are
naturally fit to apply in Mathematics course in university level. This
paper has been proposed 1xjBRET way, where a mathematical
problem can be solved by one formula using simultaneous computation
that in array formula. By array formula, the computation is more
efficient (computational time and space usage), is able to maintain
consistency, and able to avoid unintended formula change on one or
some cells.

c.

Halaman Kata Pengantar


Uraian dalam kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada inti
masalah. Kata pengantar berisi kalimat pembuka, motivasi dan tujuan karangan,
kemudahan/kesulitan dalam penyusunan karangan, ucapan terima kasih, dan
harapan penulis.
Jika daftar nama orang yang berjasa dalam penulisan tugas akhir tersebut
cukup banyak, ucapan terima kasih dapat disampaikan dalam lembaran tersendiri.
Dalam penulisan ucapan terima kasih, penggunaan bahasa ragam baku harus tetap
dipertahankan. Bahasa "pergaulan" dan nama panggilan harus dihindari. Penutup
kata pengantar berisi nama tempat, bulan dan tahun, serta kata Penulis.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

88

KATA PENGANTAR
Ujian tertulis Seleksi Mahasiswa Baru (SMB) Politeknik Negeri
Bandung merupakan satu-satunya instrumen pengukuran kelulusan calon
mahasiswa baru Polban. Sebagai satu-satunya instrumen pengukuran, tentu
validitas soal menjadi hal yang penting untuk diketahui. Untuk mengetahui
validitas soal tersebut, dilakukan
analisis soal Seleksi Mahasiswa Baru
(SMB) Politeknik Negeri Bandung tahun ajaran 2008/2009.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu Tri Darma
Perguruan Tinggi, bidang penelitian. Selain itu, penelitian ini pun
dilaksanakan dalam rangka memenuhi program Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Polban dengan sumber dana DIPA. Dalam penelitian
ini, aspek kebahasaan hanya dibahas singkat dan tidak rinci karena
keterbatasan waktu penelitian.
Tiada hal lain yang patut diungkapkan selain segala puji ke hadirat
Yang Mahakasih dan Mahasayang karena atas segala kemurahan-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada ketua dan para staf Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Polban dan kepada rekan-rekan yang ikut membantu penulis
dalam penelitian ini.
Karya tulis ini penulis harapkan dapat memberikan informasi dan
sumbangsih pada dunia pendidikan, khususnya dalam perencanaan dan
pembuatan soal-soal ujian seleksi calon mahasiswa baru. Penulis juga
berharap agar pembaca akan mengapresiasikan karya ini dan akan
memberikan saran atau kritik. Penulis berterima kasih atas hal tersebut.
Bandung, Desember 2009
Penulis

d.

Halaman Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Diagram dan Daftar
Lampiran.

Daftar isi berisi hal-hal yang terdapat dalam karangan menurut urutan
penulisan. Daftar isi merupakan petunjuk letak halaman isi secara keseluruhan, mulai
dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, diagram, daftar lampiran,
bagian inti, bagian akhir, dan lampiran.
Daftar tabel adalah daftar petunjuk judul dan letak halaman tabel-tabel yang
terdapat pada bagian inti.
Daftar gambar dan diagram merupakan daftar yang berisi petunjuk judul dan
letak halaman gambar-gambar dan diagram-diagram yang ada pada bagian inti.
Daftar Lampiran berisi petunjuk agar pembaca mudah mencari kembali data
pendukung (lampiran) yang ditempatkan pada bagian akhir.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

89

Contoh
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I
Syarat

ii
iii

LAPORAN ILMIAH....................................................................
1
dan
Jenis
Laporan
Ilmiah
1

Perencanaan

Penulisan

10
Pengorganisasian

Laporan

Laporan
Ilmiah

17
BAB II PENGUTIPAN ............................................................................. 41
Kutipan
Langsung
42
Kutipan

tidak

Langsung

43
BAB III KONVENSI NASKAH .............................................................. 44
Perwajahan ............................................................................................. 44
Penomoran 50
Gambar
53
Sistem
Simbol
Organisasi
Karangan
contoh
55
DAFTAR GAMBAR
BAB IV PROPOSAL ................................................................................ 57
Pengertian
Gambar 1 Lokasi Penelitian............................................................... Proposal
11
58
Gambar 2 Bagan Alur Penelitian.......................................................Proposal
43
Unsur-unsur
58
Gambar 3 Tempat Uji Coba Model Bahan Ajar TTL........................ 149
GambarPUSTAKA
4 Aktivitas.................................................................................
Perkuliahan Uji Coba Bahan Ajar TTL........... 53
DAFTAR

65

Gambar 5 Diagram Persentase Nilai Karya Tulis Uji Coba I........... 158
Gambar 6 Diagram Persentase Nilai Karya Tulis Uji Coba II........... 163
Gambar7 Perbandingan Persentase Nilai Karya Tulis...................... 167

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

90

contoh
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-Kisi Angket Tanggapan terhadap Materi Perkuliahan TTL 49
Tabel 2 Pedoman Penilaian Karya Tulis Uji Coba .................................. 61
Tabel 3 Angket Tanggapan terhadap Bahan Ajar TTL .......................... 63
Tabel 4 Kompetensi Lulusan Suvervisor Inspector.................................. 69
Tabel 5 Kompetensi Lulusan sebagai Asistant Material Engineering .. 70
Tabel 6 Nilai Karya Tulis Ilmiah Uji Coba ....... .................................... 157

Contoh
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Karya Tulis Ilmiah Uji Coba
Lampiran B Dokumen Kurikulum Jurusan Teknik Sipil Polban
Lampiran C Dokumen Silabus Tata Tulis Laporan
Lampiran D Surat Keterangan Penelitian

9.5.2 Bagian Inti (Pokok Kajian)


Sebagai pedoman minimal bagi penulis, bagian inti karangan ilmiah yang
harus dimuat terdiri atas beberapa bab yaitu:
a. bab yang berisi gambaran laporan secara umum, tetapi belum
mengungkapkan isi secara keseluruhan biasa disebut dengan bab
pendahuluan;
b. bab rancangan/desain penelitian atau kompilasi data;
c. bab temuan dan analisis data;
d. bab kesimpulan.
a.

BAB: PENDAHULUAN
Bab pendahuluan terdiri atas Latar belakang penelitian, identifikasi masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran/pendekatan masalah, hipotesis
(jika diperlukan), lokasi dan waktu penelitian.
1) Latar Belakang Masalah/Penelitian
Latar belakang penelitian (umum juga disebut latar belakang masalah/latar
belakang pemilihan judul/latar belakang pemilihan masalah/alasan pemilihan
judul/alasan pemilihan masalah/alasan penelitian) antara lain berfungsi sebagai

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

91

motivator penelitian. Itu berarti motivator bagi peneliti untuk melakukan penelitian
dan motivator bagi pembaca untuk mengetahui uraian bagian berikutnya.
Secara garis besar, latar be!akang masalah merupakan bagian pendahuluan
penelitian yang mengungkapkan kesadaran peneliti terhadap adanya suatu fenomena/
gejala (sense of fenomena) tertentu dari objek penelitian. Gejala ini diperoleh melalui
observasi awal terhadap data di sekitar objek penelitian. Data diungkapkan
berdasarkan observasi yang mewakili kelompok populasi objek penelitian. Data ini
dapat disajikan dalam bentuk tabel, angka persentase, atau dalam narasi biasa. Data
yang perlu diungkapkan dalam sebuah organisasi secara garis besar berkaitan
dengan:
(1) faktor-faktor kontekstual,
(2) aspek-aspek struktural,
(3) persepsi, sikap, dan perilaku para anggota organisasi perusahaan dan
jaringannya.
Permasalahan yang muncul umumnya berupa kesenjangan (gap) antara
harapan (teori, undang-undang, norma, kebiasaan/kultur) dengan kenyataan. Suatu
topik layak diteliti jika cukup sahih (valid) dan handal (reliable) untuk dijadikan
permasalahan. Jadi, dalam bagian ini dikemukakan kesahihan (validity) dan
keterandalan (reliabilty) masalah untuk diteliti. Kesahihan dapat diketahui melalui
telaah teori maupun konstalasi faktual. Keterandalan dapat diketahui dengan
menemukan ada tidaknya kesesuaian antara telaah teori dengan penafsiran fakta.
Topik dapat berkaitan dengan persoalan teoretis atau praktis organisasi.
Contoh topik-topik yang berkaitan dengan persoalan teoretis adalah
(1) persoalan saat ini (currently existing) yang perlu pemecahan segera,
(2) sesuatu yang bukan/belum menjadi masalah saat ini, tetapi memerlukan
perbaikan (requiring improvement) lebih lanjut,
(3) masalah konseptual (masalah teoretis) dalam penelitian murni yang perlu
klarifikasi atau penajaman dalam rangka memahami gejala,
(4) pertanyaan penelitian murni yang perlu jawaban secara empiris,
Contoh topik-topik yang berkaitan dengan persoalan praktis adalah
(1) program pelatihan yang tidak efektif,
(2) volume penjualan produk yang tidak meningkat,
(3) sistem yang tidak optimal,
(4) modifikasi alat,
(5) rancang bangun sebuah produk.
Dalam sebuah latar belakang masalah hendaknya:
a). dikemukakan gejala atau situasi kondisi yang melatarbelakangi terjadinya
masalah, tetapi tidak memberikan jawaban penyebab timbulnya masalah,
b). dikemukakan alasan penelitian,
c). dijelaskan pentingnya topik penelitian bagi perkembangan ilmu dan atau bagi
kegunaan praktis dalam penerapannya pada organisasi perusahaan (pengaruh
aspek yang ditinjau terhadap perusahaan; relevansi dan intensitas pengaruh topik
terhadap aspek keilmuan dan aspek praktis),
d). dikemukakan daftar penelitian terdahulu (kalau ada) dan atau dasar ilmu
pengetahuan (teori) yang mendukung pemilihan masalah. Hal itu diperlukan
untuk menjelaskan keserasian pendekatan metodologis yang digunakan,

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

92

e). dikemukakan tujuan penelitian dan manfaat hasil penelitian,


f). dikemukakan hambatan penelitian,
g). uraian tentang hal-hal di atas dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal
yang khusus berhubungan dengan topik laporan.
2) Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti menginventarisasi sebanyak mungkin alternatif
masalah pokok (spesifik) yang diperoleh dari gejala-gejala yang telah dikemukakan
pada bagian latar belakang masalah. Masalah-masalah pokok tersebut disusun dalam
bentuk pertanyaan tanpa tanda tanya. Identifikasi masalah yang baik akan
menggambarkan permasalahan dalam judul penelitian. Artinya, identifikasi masalah
harus menggambarkan secara jelas semua variabel yang akan dilibatkan, memberi
arahan pada alat analisis yang akan digunakan, serta menunjukkan keluasan
penelitian.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada identifikasi masalah akan
dibahas dan dijawab secara rinci dan argumentatif pada bagian hasil penelitian dan
pembahasan. Dalam tahap ini yang perlu dilakukan adalah :
a). penegasan judul dengan cara membatasi ruang lingkup judul.
b). pengajuan pertanyaan tentang hal-hal yang akan dicari jawabannya dalam
kegiatan penelitian. Kegiatan ini disebut juga sebagai kegiatan penentuan
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Karena tidak semua dapat diteliti, harus diipilih beberapa masalah pokok
yang dianggap layak. Dalam subbab ini, batasan masalah perlu dikemukakan sebagai
upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas sehingga peneliti
dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimasukkan ke dalam lingkup
permasalahan. Di sini perlu juga dikemukakan perumusan masalah. Rumusan
masalah merupakan pernyataan tersurat yang lengkap dan terperinci tentang ruang
lingkup permasalahan yang akan diteliti. Rumusan ini merupakan penjabaran dari
identifikasi dan batasan masalah.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Meskipun kadang-kadang telah disebutkan dalam latar belakang penelitian,
tujuan penelitian dapat juga ditempatkan pada subbab tersendiri. Tujuan penelitian
merupakan pernyataan arah yang akan dicapai dan penindaklanjutan identifikasi
masalah. Dengan kata lain, tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti
untuk memperoleh jawaban atas permasalahan. Oleh karena itu, tujuan penelitian
harus relevan dan konsisten dengan identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, dan hipotesis.
b) Manfaat Penelitian
Subbab manfaat penelitian merupakan penjelasan tentang manfaat praktis dan
manfaat teoretis penelitian. Manfaat penelitian berkaitan dengan saran akan
disampaikan pada bab kesimpulan .
4) Kerangka Pemikiran/Pendekatan Masalah
Kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana
peneliti melakukan penerapan teori terhadap faktor penting dalam masalah yang
diteliti. Kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran yang mengemukakan hasil

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

93

sintesis terhadap fakta-fakta, observasi, dan telaah kepustakaan. Subjudul ini


mengungkapan secara rinci, mendalam, logis, dan relevan hubungan dan keterkaitan
antarvariabel dengan permasalahan sehingga dapat dijadikan dasar jawaban. Untuk
memperoleh kerangka pemikiran yang baik, seharusnya dilakukan hal-hal berikut.
a) Mengidentifikasikan variabel penelitian secara jelas.
b) Menentukan variabel penelitian untuk memudahkan pengumpulan data.
c) Mengemukakan hubungan variabel yang satu dengan yang lain secara teoretis.
d) Mengemukakan anggapan dasar yang diyakini kebenarannya sehingga menjadi
dasar dalam menerapkan teori untuk menunjukkan hubungan antarvariabel.
e) Menyatakan secara eksplisit sifat dan arah hubungan antarvariabel hasil
penelitian sebelumnya jika variabel tersebut berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya.
f) Menyatakan kejelasan hubungan antarvariabel. Argumentasi tentang hal tersebut
dapat diadapsi dari hasil penelitian sebelumnya.
g) Menggambarkan kerangka pemikiran dalam bentuk diagram skematis sehingga
pembaca dapat melihat dengan jelas hubungan antarvariabel penelitian.
h) Untuk penelitian deskriptif, subjudul kerangka pemikiran diganti dengan
pendekatan masalah yang secara prinsip hampir sama dengan kerangka
pemikiran. Pendekatan masalah menjelaskan kerangka teori yang dapat
menjawab permasalahan penelitian.
5) Hipotesis (jika diperlukan)
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban
sementara yang masih perlu diuji kebenarannya secara empiris dan dugaan tentang
ada tidak adanya hubungan antarvariabel penelitan. Hipotesis harus diuji pada bab
analisis data. Hipotesis secara umum
a) dinyatakan dalam bentuk kalimat berita yang dirumuskan dengan singkat dan
jelas;
b) dibuat dalam pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan antara dua atau
lebih variabel berdasarkan teori yang dikemukakan dalam kerangka pemikiran;
c) dirumuskan secara operasional dalam bentuk hipotesis kerja dan hipotesis nol;
d) dikembangkan dalam hipotesis mayor dan hipotesis minor.
6) Metode Penelitian
Subbab ini berisi penjelasan tentang metode yang digunakan untuk
menganalisis data. Peneliti harus menjelaskan dan memberi alasan-alasan pemilihan
jenis metode yang dipakai.
7) Lokasi dan Waktu Penelitian
Bagian ini menguraikan tempat penelitian (kota, daerah, desa, kecamatan,
perusahaan, laboratorium dan lain-lain). Dalam bagian ini dikemukakan juga jadwal
waktu (time schedule) penelitian agar tampak bahwa proses penelitian dapat
diselesaikan datam jangka waktu yang telah ditentukan.
8) Sistematika Penyajian
Bagian ini memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut bab demi
bab sesuai dengan apa yang tertera dalam kerangka karangan. Dengan adanya bagian
ini, pembaca akan memperoleh gambaran yang jelas tentang apa saja yang akan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

94

diuraikan dalam bab berikutnya. Yang perlu diperhatikan adalah pemaparan bagian
ini diwujudkan dalam bentuk kalimat (tidak dibuat seperti kerangka karangan).
b.
BAB : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian.
Tinjauan pustaka dapat juga mengungkapkan data sekunder yang diperoleh dari hasil
penelitian orang lain, publikasi jumal-jurnal ilmiah yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan, kaidah-kaidah teoretis, serta asumsi-asumsi sebagai bahan
penalaran untuk menjawab permasalahan. Apabila penulis membandingkan beberapa
pendapat ahli tentang suatu konsep, sebaiknya pendapat tersebut tidak diambil
sebagai kesimpulan untuk keperluan pembuatan definisi sendiri dan jika
mengemukakan beberapa definisi, definisi tersebut cukup diinterprestasikan dan
dikomentari.
c.
BAB : TEMUAN ATAU ANALISIS DATA
1) Gambaran Umum
Gambaran umum yang dimaksud di sini adalah uraian tentang perusahaan
secara deskriptif dan tentang hal-hal yang berhubungan dengan data kebutuhan
analisis.
2) Hasil Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan tentang apa, bagaimana, dan mengapa hasil
penelitian ini diperoleh. Peneliti menjelaskan juga hasil pengujian terhadap beberapa
asumsi dan hasil pengujian kehandalan dan kesahihan angket.
d.

BAB : SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis merangkum hasil pembahasan lalu menarik simpulan
secara keseluruhan ( dalam hal ini merupakan jawaban atas persoalan yang
dikemukan dalam rumusan masalah). Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis
dan interpretasi peneliti atas penelitian. Untuk laporan yang mengajukan hipotesis,
simpulan itu merupakan jawaban atas terbukti tidaknya kebenaran hipotesis.
Saran merupakan implikasi/konsekuensi berdasarkan kesimpulan. Saran
umumnya berupa imbauan/anjuran yang menyangkut aspek operasional, kebijakan,
ataupun konsep. Saran hendaknya bersifat kongkret, realistis, bernilai praktis, dan
terarah. Apabila peneliti tidak mengajukan saran atas dasar kesimpulan hasil
penelitian, judul bab adalah SIMPULAN.
9.5.2 Kelengkapan Akhir
Bagian kelengkapan akhir berisi Daftar Pustaka, Lampiran, Indeks, dan
Daftar Riwayat Hidup.
a. Daftar Pustaka
Pada bagian akhir sebuah karangan ilmiah akan terdapat sebuah daftar
pustaka yang menjadi rujukan penulis selama melakukan dan menyusun penelitian
atau laporannya. Semua bahan rujukan yang digunakan penulis, baik sebagai bahan
penunjang maupun sebagai data, disusun dalam daftar pustaka ini. Untuk setiap
pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga
sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk
dalam tubuh tulisan. Fungsi daftar pustaka adalah

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

95

1) membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis,


2) memberi imformasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis,
3) membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.
Teknik penulisan rujukan adalah sebagai berikut.
1) Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
2) Jarak antarbaris 1 spasi.
3) Daftar rujukan diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga/belakang
penulis.
4) Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama
penulis itu harus dicantum ulang.
Unsur yang harus dicantumkan dalam rujukan adalah
1) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
2) tahun terbitan karya diletakkan di antara tanda kurung (format MLA dan APA)
dan di belakang data publikasi (format Chicago),
3) judul karya tulis dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama kecuali
kata sambung dan kata depan,
4) data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.
Daftar pustaka ini dapat disusun dengan berbagai format: format Chicago dan MLA,
APA, Harvard, Vancouver, EYD, dan format lain yang berlaku di selingkung bidang.
(1) Cara Penulisan Daftar Pustaka format MLA dan APA
Format MLA dan Chicago
Wibowo,Wahyu,. Manajemen Bahasa,
Pengorganisasian
Karangan
Pragmatik
untuk
Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Gramedia. Jakarta, 2001.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.
Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angkasa, 1995.

Pustaka
a. satu penulis
b. lebih satu penulis

c. lebih dari satu edisi


d. penulis dengan
beberapa buku

Antono, Ahmad, dkk. Istilah Teknik Sipil. Jakarta:


Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1987.
Cooper, Donald, C. William Emory. Business
Ressearch Methods. 5 th ed. Chicago: rwin, 1995.
Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta, 1990.
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

e. buku terjemahan

Bellante, Don dan Mark Jackson. Ekonomi dan


Ketenagakerjaan. Trans. Wimandjaja K. Liotohe dan M.
Yasin. Jakarta: Univ. Indonesia, 1990.
Liotohe, Wimandjaja K., dan M. Yasin. eds.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

96

f. serial /berjilid

Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan oleh (by) Don Bellante


dan Mark Jackson. Jakarta: Univ. Indonesia, 1990.
Caayupan, Rodegelio. Participative Approach: A
Must in Rudal Development. Vol. 1, no.1 of Occasional
Paper Series on Community Development, Los Banos:
Univ. of Philippine at Los Banos, 1985.
Murphy, Josette and Tim J. Marchant. Monitoring
and Evaluation in Extension Agencies. World Bank
Technical Paper Number 79: Monitoring and Evaluation
Series. Washington: World Bank, 1988.

g. jurnal
h. majalah

i. surat kabar

Kurniawan, Khaerudin..Kadar Keilmiahan Artikel


Jurnal Mimbar Pendidikan Jurnal Mimbar Pendidikan
No.2 tahun XXV. Bandung: UPI Press. 2006
Samsuri."Bahasa Indanesia sebagai Bahasa Matriks
dan Induk", dalam Ilmuwan dan Bahasa Indanesia.
Bandung: Penerbit ITB, 1998.
Which Way?: At a Crossroads, APEC Must Bridge
Basic Differences. Asiaweek, 27 Oct. 1995, 29-32.
Widhiasih, Santi..Rumah Kubus Rotterdam dalam
Pikiran Rakyat, Sabtu 1 Maret. Bandung: PT Pikiran
Rakyat, 2008

Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam


Impor Komponen dan Disortasi Pasar. Kompas, 23 Des.
1995, 13.
J. dokumen pemerintah
Biro Pusat statistic. Struktur Ongkos Usaha Tani
Padi dan Palawija 1990. Jakarta; BPS,1993.
k. naskah yang belum
diterbitkan

Pustaka
a. satu penulis
b. lebih satu penulis

Hazma dan Sri Nur Yuliyawati. Tata Tulis Laporan


dan Bahasa Indonesia Ilmiah.Bandung: Politeknik
Negeri Bandung, 2003

Format APA
Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa,
Pengorganisasian Karangan Pragmatik untuk Mahasiswa
dan Praktisi Bisnis. Gramedia. Jakarta.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. (1995).
Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Antono, Ahmad, dkk. 1987. Istilah Teknik Sipil.
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

97

c. lebih dari satu


edisi
d. penulis dengan
beberapa buku

Cooper, D., & Emory, C.W. (1995). Business


Ressearch Methods. (5 th ed). Chicago: Irwin.
Arikunto, Suharsini. (1990). Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsini. (1990). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

e. buku terjemahan

Bellante, D. & Jackson, M. (1990). Ekonomi dan


Ketenagakerjaan. (Liotohe, W.K., & Yasin, M. Terj.)
Jakarta: Universitas Indonesia. (Original work published
1983)
Liotohe, Wimandjaja K., dan M. Yasin. 1990. eds.
Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan oleh (by) Don Bellante dan
Mark Jackson. Jakarta: Univ. Indonesia.

f. serial /berjilid

Caayupan, R. (1985). Participative Approach: A Must


in Rudal Development. Vol. 1, no.1 of Occasional Paper
Series on Community Development, Los Banos: Univ. of
Philippine at Los Banos.
Murphy, J. & Marchant, T.J. (1988). Monitoring and
Evaluation in Extension Agencies. World Bank Technical
Paper Number 79: Monitoring and Evaluation Series.
Washington: World Bank.

g. jurnal

Kurniawan, Khaerudin.2006.Kadar Keilmiahan


Artikel Jurnal Mimbar Pendidikan Jurnal Mimbar
Pendidikan No.2 tahun XXV. Bandung: UPI Press.

h. majalah

Samsuri. 1998. "Bahasa Indanesia sebagai Bahasa


Matriks dan Induk", dalam Ilmuwan dan Bahasa Indanesia.
Bandung: Penerbit ITB.
Which Way?: At a Crossroads, APEC Must Bridge
Basic Differences. (1995, October 27). Asiaweek. Pp. 29-32.

i. surat kabar

Widhiasih, Santi. 2008.Rumah Kubus Rotterdam


dalam Pikiran Rakyat, Sabtu 1 Maret. Bandung: PT Pikiran
Rakyat.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor
Komponen dan Disortasi Pasar. (1995,Desember23).
Kompas, p.13.

j.dokumen pemerintah

Biro Pusat statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha


Tani Padi dan Palawija 1990. Jakarta; BPS

k.

Hazma dan Sri Nur Yuliyawati. 2003. Tata Tulis


Laporan dan Bahasa Indonesia Ilmiah. Bandung: Politeknik

naskah
yang
belum diterbitkan

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

98

Negeri Bandung.

(2) Cara Penulisan Format Harvard dan Format Vancouver


Pada http://www.pusair-pu go.id/kolokium/ko18.pdf (15 Juli 2008),
webhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_penulisan_referensi Harvard (1 Juli 2008)
dikemukakan bahwa sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi
dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari
penulis dan tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, dan
seterusnya di belakang tahun. Sistem Vancouver menggunakan penomoran dengan
angka untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Penomorannya berdasarkan
kemunculan rujukan pustaka dalam naskah tulisan sehingga memudahkan pembaca
untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis dalam
sistem Harvard. Sistem Vancouver ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang
kedokteran dan kesehatan. Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka format
Harvard dan Vancouver.

Contoh format Harvard


DAFTAR PUSTAKA
Buller, H. and Hoggart, K. (1994a). 'New drugs for acute respiratory distress
syndrome', New England Journal of Medicine, vol. 337, no. 6, pp. 435-439.
Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). The social integration of British home
owners into French rural communities, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197
210.
Dower, M. (1977). Planning aspects of second homes, in J. T. Coppock (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.21037.
Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University
Press.

Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden


medicine, Yale University Press, London

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

99

Contoh format Vancouver.


DAFTAR PUSTAKA
(1) Prabowo GJ and Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress
syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale
University Press; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology.
2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4)

Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod


1994; 20: 355-6.

(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis
[serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from:
URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25,
1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah
dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi
Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1992. h. 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing
terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan.
Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. h. 8-21.

(3) Cara Penulisan format EYD


Sampai saat ini, penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang dimuat dalam
daftar pustaka format EYD mengikuti kaidah-kaidah berikut ini.
a). Pengurutan daftar pustaka berdasarkan abjad nama pengarang (alfabetis) tanpa
nomor urut atau tanda garis.
b). Gelar kesarjanaan tidak ditulis dalam daftar pustaka.
c). Penulisan unsur pustaka acuan untuk buku adalan nama pengarang, tahun terbit,
judul pustaka beserta keterangannya, tempat terbit (kota), nama penerbit.
d). Penulisan unsur pustaka yang tidak menyebutkan nama pengarang adalah nama
lembaga yang menerbitkan, tahun terbit, judul pustaka, tempat terbit (kota),
nama penerbit.
e). Penulisan nama pengarang yang terdiri atas dua unsur/kata atau lebih harus
dibalik: unsur nama yang terakhir ditulis lebih dulu.
f). Penulisan sumber yang dikarang oleh dua orang adalah nama pengarang
pertama dibalik, nama penulis yang lainnya tidak dibalik.
g). Penulisan sumber yang dikarang oleh tiga orang atau lebih adalah nama
pengarang pertama dibalik dan diikuti singkatan dkk./et al.
h). Penulisan dua atau lebih sumber yang dikarang oieh pengarang yang sama adalah
nama pengarang dicantumkan dua kali atau lebih.
i). Penulisan sumber yang disusun oleh seorang editor, di belakang nama pengarang
ditulis Editor yang diapit tanda kurung.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

100

j). Judul buku, dan nama majalah/koran harus dicetak miring atau digarisbawahi
awal setiap kata.
k). Judul artikel yang terdapat dalam majalah/koran diapit tanda petik.
l). Jarak antara sumber bacaan adalah 1,5 spasi. Jika sumber acuan lebih dari satu
baris, baris kedua dan seterusnya diketik setelah empat ketukan dari margin kiri
dengan jarak satu spasi.
contoh format EYD
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R. dan Maryanne M. 2000. Labguage in The News.
(terjemahan A. Totok Budisantoso). London: Starr.
Indrantoro, Nur dan Bambang Suparno. 1999. Metodologi Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Koentjaraningrat . (Editor). 1981. Metode-metode Penelitian Masyarakat,
Cetakan IV. Jakarta : Gramedia.
Mardiyah, Aida Ainul. 2002. Pengaruh Informasi Asimetri dan Disclosure
terhadap Cost of Capital, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5,
No.2: 229256.
Naga, Dali S. 1988. "Bahasa Indanesia sebagai Bahasa Cendikia:
Pembinaan dan Pemeliharaannya", dalam Ilmuawan dan Bahasa
Indanesia. Bandung :Penerbit ITB.
Otorodewo, Felicia N. 2003. Materi gahasa Indonesia: Sebuah Pengantar
Ilmiah.Jakarta: Program PDPT Universitas Indonesia.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa, Pengorganisasian Karangan
Pragmatik untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Gramedia. Jakarta.
2001.

Penulisan Rujukan dari Internet


Selain dikutip dari sumber-sumber tercetak, sekarang ini, data dan referensi
dapat diperoleh dari internet atau WWW (world wide web). Aturan penulisan
referensi sama saja dengan rujukan buku, hanya tempat, nama, dan tanggal terbitan
ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu mengikuti tata cara penulisan di internet.
Unsur-unsur yang dicantumkan dalam referensi internet adalah
a) nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga/akhir,
b) judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,
c) judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf italics (miring),
d) data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu
kunjungan/pengaksesan dilaksanakan.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

101

Contoh pengutipan rujukan dari internet.


1. Sumber dari WWW
Walker, Janice R. MLA-Style Citations of Electronic Souce. Style Sheet.
http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb. 1996)
2. Sumber dari File Transfer Protocol (kutipan yang diunduh (download) melalui
ftp)
Johnson-Eilola, Johndan, Little Machines: Rearticulating Hypertext User.
ftp daedalus.com/pub/CCCC95/ johnson-eilola (10 Feb. 1996)
3. Sumber dari Pos-el (e-mail)
Bruckman,
Amy
S.
MOOSE
Mediamoo@media.mit.edu (20 Des. 1994)
4.

Crossing

Proposal.

Sumber dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting


menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara pribadi,
alamat pos-el /surel (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda kurung.
Marshas Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777 (10 Feb 1996)

5. Sumber dari publikasi offline format Harvard

Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag.
The Guardian.

b. Lampiran
Lampiran memuat contoh angket, grafik, peta, bagan, surat, dan lain-lain
yang berfungsi melengkapi karya tulis. Lampiran diberi nornor urut dengan angka
romawi besar/huruf kapital, judul dengan huruf kapital, dan disusun sesuai dengan
urutan letak lampiran itu dalam karya tulis.
c. Indeks
Indeks memuat istilah-istilah yang digunakan dalam laporan dan dituliskan
dengan halaman pemuatannya. Indeks dikelompokkan dan disusun secara alfabetis.
d. Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup ini memuat nama lengkap penulis, tempat dan tanggal
lahir penulis, riwayat hidup, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, karya tulis, dan
hal yang dianggap penting
9.6 Rangkuman
Pada materi laporan ilmiah ini, dijelaskan tentang fungsi, jenis, syarat dan
kualitas laporan ilmiah. Selain itu dijelaskan pula tentang perencanaan sebuah
laporan ilmiah berupa penentuan topik dan tujuan, perumusan tesis, penyusunan
kerangka karangan, dan penentuan sumber data. Dijelaskan pula bahwa

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

102

pengorganisasian laporan adalah urutan logis penulisan laporan agar mudah dibaca
dan dipahami. Secara garis besar, pengorganisasian laporan terdiri atas kelengkapan
awal, bagian inti, dan kelengkapan akhir.
9.7 Evaluasi
1. Latihan Materi Prinsip Laporan
Jelaskan pengertian laporan!
1) Apa perbedaan laporan ilmiah dengan laporan teknis!
2) Sebutkan dan jelaskan ciriciri laporan ilmiah!
3) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis laporan ilmiah!
4) Sebutkan dan jelaskan fungsi laporan!
2. Latihan Perencanaan Penulisan Laporan Ilmiah
Tentukan suatu topik untuk menulis laporan ilmiah/teknis yang berhubungan
dengan bidang perkuliahan Anda!
1) Rumuskanlah tujuan penulisan laporan ilmiah dengan topik yang telah
ditentukan!
2) Rumuskan pula tesis berdasarkan topik dan tujuan yang telah ditentukan!
3) Buatlah kerangka karangan dengan teknik tidak langsung!
4) Buatlah judul yang sesuai dengan hal-hal yang telah Anda rumuskan
tersebut!
3. Latihan Subtopik Penyusunan Laporan
Buatlah kelengkapan awal, halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi dari topik dan kerangka karangan yang dirumuskan pada
tugas 4.5.2.
4. Latihan Subtopik Daftar Pustaka
Buatlah daftar pustaka dari referensi berikut ini!
1. Matematika Teknik karangan Ulfa Hasya, M.T. yang diterbitkan Alumni
Bandung tahun 2003.
2. Konstruksi Gedung ditulis oleh Adam Alief Rabi tahun 2009 yang
diterbitkan oleh Gramedia Jakarta.
3. Strategi Pemberdayaan Lahan Sempit terbitan Star Pres Jakarta tahun
2008 karangan Dr. Firyal Thifali
4. Prof. Dr. Ambara Zaini dengan bukunya berjudul Rancangan Anggaran
Biaya yang diterbitkan oleh PT. Aksara Persada Indonesia di Jakarta
tahun 1999.
5. Artikel Benton Prategang dan Pracetak oleh Yurista Verniza, M.T. dan
Rien Kristianti, S.T. dalam majalah Gatra, EdisiMaret 2007, Jakarta.
Diterbitkan PT Grasindo.
6. Terbitan Gramedia Jakarta tahun 2006 Karya Dr. Realdi Rifan berjudul
Bahasa dalam Berita terjemahan dari Language in the News karangan
Roger Flower tahun 1991 Rputledge London.
7. Jurnal yang diakses pada tanggal 2 Desember 2009 yang berjudul
Pengantar Rekayasa Perangat Lunak pada hhtp://pdpt.ui. ac.id/mobm/
Komputeria. Pdf. Tahun 2008 Karangan Rizky Yuliandri.

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

103

Bahasa Indonesia untuk Program D-4

104

Você também pode gostar