Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Muhammad Siri Dangnga, 2Abdul Azis Ambar, 3Abdul Azis, 4Muh. Ikbal
Putera
1
Agribisnis, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Parepare, Sulawesi Selatan
91132 Indonesia Tel: 08124257930 Fax: 62-4213311751, e-mail: muhammad.siri@gmail.com
2
Agribisnis, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Parepare, Sulawesi Selatan
91132 Indonesia Tel: 081328404757 Fax: 62-4213311751, e-mail:
azisumpar1972@gmail.com
3
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Parepare, Sulawesi Selatan 91132
Indonesia Tel: 081343971667 Fax: 62-4213311751, e-mail: abdulazis_54@yahoo.co.id
4
Agribisnis,Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah
Parepare, Sulawesi Selatan 91132 Indonesia Tel: 081354654693 Fax: 62-4213311751, e-mail:
iqbalputera1@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik masyarakat miskin di Kota
Parepare dan strategi pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan.
Menetapkan program pendampingan yang
dilakukan oleh pemerintah dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat miskin. Menetapkan program yang diaplikasikan dalam meningkatkan
kemampuan perempuan dalam perekonomian. Penelitian ini dilaksanakan di Kota
Parepare dengan menerapkan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan
sasaran akhir dihasilkannya inovasi teknologi pada bidang Pengentasan Kemiskinan
di Kota Parepare khususnya dalam kebijakan pemerintah daerah, pendampingan,
perlindungan sosial dan rekayasa sosial guna meningkatkan pembangunan
berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Karakteristik masyarakat miskin
di Kota Parepare pada umumnya tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan hidupnya terkait dengan pengembangan ekonomi. Oleh karena itu
mereka lebih banyak membutuhkan bantuan dari program yang dilaksanakan oleh
Pemerintah
Daerah.
Pemerintah
telah
membentuk
Badan
Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan beberapa dinas yang ditunjuk untuk
melakukan aksi terkait dengan penanggulangan kemiskinan di bawah koordinasi
Sekretaris Daerah Kota Parepare. Rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan Rencana
Kerja Dinas Sosial Kota Parepare pada Tahun 2015 yaitu pemberdayaan Fakir Miskin
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya, Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga
miskin. Bimbingan sosial dan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin. Capaian
hasil dari pendampingan YLP2EM selaku Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dalam mengingkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yaitu; Pengorganisasian
dan Penguatan Kelembagaan SDM, Pendataan Keluarga Miskin dan Perempuan
Miskin, Pengaduan Masyarakat, Pendampingan dan Advokasi Kebijakan.
Kata kunci: Kebijakan Program Pembangunan, Mengentaskan kemiskinan
Pendahuluan
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) adalah penelitian yang
mengacu pada bidang unggulan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Induk Penelitian (RIP) UMPAR tentang keunggulan penelitian yaitu
Pengentasan Kemiskinan, Pembangunan SDM dan Rekayasa Teknologi.
Penelitian ini diarahkan untuk bersifat top-down atau bottom-up dengan
dukungan dana, sarana dan prasarana penelitian dari Ditjen Penguatan
Riset dan Pengembangan, dukungan UMPAR serta stakeholders yang
memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung.
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya,
kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian
banyak orang di bumi ini. Meskipun dalam tingkatan yang berbeda, tidak
ada satupun negara dijagad raya ini yang kebal dari kemiskinan. Semua
negara di dunia ini sepakat bahwa kemiskinan merupakan problema
kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan peradaban. Semua ummat
manusia di planet ini setuju bahwa kemiskinan harus dan bisa
ditanggulangi.
1. Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial
Perkembangan iklim pembangunan sosial di Indonesia perlu
memperhatikan 3 hal yaitu: a. Menanggulangi kemiskinan (attacking
poverty); b. Membentuk solidaritas (bulding solidaity) dan c. Memperluas
kesempatan kerja (creating jobs) dalam rangka pembangunan sosial,
merupakan isu yang urgen perlu mendapat perhatian dari pemerintah
dan masyarakat Indonesia.
Menurut Soetomo (2012) Masalah kemiskinan merupakan salah satu
masalah yang paling dirasakan di negara-negara sedang berkembang,
sejak saat-saat awal kemerdekaannya bahkan sampai saat ini. Hal itu
dapat dipahami meningat bahwa pada masa penjajahan, usaha
masyarakat untuk mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan
kualitas kehidupan banyak memperoleh hambatan. Disamping itu, juga
disebabkan oleh karena berbagai usaha untuk mendayagunakan sumbersumber dan potensi dalam masyarakat lebih banyak diorientasikan pada
kepentingan pemerintah kolonial. United Nation Mellenium Summith pada
September 2000, telah menghasilkan milenium deklaration. Dalam
deklarasi tersebut dirumuskan Milenium Develoment Goals (MDGs) yang
merupakan delapan tujuan yang hendak diwujudkan sampai tahun 2015
yang merupakan respon terhadap tantangan utama pembangunan pada
tingkat global. Diantara delapan tujuan tersebut, Pengentasan kemiskinan
ditempatkan pada urutan pertama.
Sartono Kartodirdjo (1987: 75) mengemukakan adanya dua jenis
sindroma sebagai permasalahan pokok yang perlu dipecahkan dalam
Tahun 2016
Penelitian Pengentasan Kemiskinan di kota Parepare
(22 kelurahan) terkait dengan Karakteristik
Masyarakat Miskin, Strategi Pemerintah Daerah,
Program Pendampingan dan Meningkatkan
Kemampuan Perempuan
10
2. Strategi Pemerintah
Kemiskinan.
Daerah
terhadap
Pengentasan
11
3) Meningkatkan
kepedulian
dan
tanggung
jawab
sosial
masayarakat dan dunia usaha dalam pemberdayaan keluarga
miskin.
b. Tujuan Penanggulangan Kemiskinan Daerah
1) Meningkatkan keterampilan kerja bagi usia produktif dari
keluarga miskin
2) Menigkatkan akses pendidikan dan kesehatan bagi keluarga
miskin
3) Memberdayakan
usaha
produktif
penduduk
dalam
memanfaatkan sumber daya ekonomi serat mendukung kegiatan
ekonomi produktif di daerah.
4) Meningkatkan sarana dan prasarana pemukiman penduduk
dalam menjaga kelestarian lingkungan.
5) Meningkatkan penangan kebutuhan dasar bagi masyarakat
miskin penyandang masalah kesejahteraan sosial.
c. Sasaran Penanggulangan Kemiskinan daerah
1) Menurunnya jumlah orang keluarga miskin dari 6.259 KK menjadi
3.130 dalam 5 tahun atau sekitar 50%.
2) Tersedianya rumah layak huni bagi keluarga miskin dan
tersedianya rumah layak huni bagi belum memiliki perumahan
sebanyak 50%.
3) Terserapnya tenaga kerja modal usaha untuk keluarga miskin
melalui kelembagaan.
4) Terbentuknya kelompok usaha bagi keluarga miskin.
5) Meningkatnya jaringan kemitraan dengan lembaga dan instansi
terkait dalam program pemberdayaan masyarakat miskin.
6) Tersedianya tenaga pendamping sosial yang profesional
penanggulangan kemiskinan daerah berkelanjutan.
7) Tertatanya data base keluarga miskin, perencanaan program,
monev dan peraturan tentang penanggulangan kemiskinan di
daerah.
Kebijakan, Strategi dan Program
a. Kebijkan
1) Peningkatan akses keluarga miskin terhadap sumberdaya sosial
dan ekonomi
2) Peningkatan prakarsa dan peran aktif warga masyarakat
pemberdayaan, keluarga miskin
3) Penigkatan kualitas manajemen pemberdayaan masyarakat
miskin
4) Pengembangan budaya kewirausahaan
b. Strategi
1) Partisipasi sosial masyarakat
2) Kemitraan sosial masyarakat
3) Pengembangan budaya Kewirausahaan
4) Advokasi Sosial Masyarakat
5) Penguatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan
6) Aktualisasi nilai-nilai spritual dan nilai lokal
Program
12
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Kesimpulan
13
14