Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kata Augustine Siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat
adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota setan dimana
kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan keindahannya
hanya merupakan wajah alam kubur. Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan
dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong dan angkuh adalah merupakan
kepekatan hari dan orang yang memiliki pengetahuan tentang segala yang harus
diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke
dalam kesesatan dan kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan
terlihat.
Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni : Para ilmuwan
pada Abat Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagai
fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan,
roh manusia, dan etika, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi
tinggi, jadi ilmu didasarkan atas penalaran keimanan.
Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad
pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas
tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan
menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai
campurtangan setan, kemudian faktor-faktor lain yang berada di luar pembahasan
ini telah menjadi latar belakang munculnya Renaisans yang telah melahirkan
teriakan protes terhadap kondisi yang dominan pada abad pertengahan
Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan
zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan
16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru,
suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci
(1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630),
Galileo Galilei (1564-1643), dll.
2.2
Zaman Renaisans
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Awal Mula
Di sini kita akan membahas tentang Eropa abad pertengahan pada masa
abad kegelapan.Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan
Eropa yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran
Romawi Barat pada abad ke-5 hingga munculnya monarkhi-monakhi nasional.
Dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi
Protestan dengan dimulainya renaissance pada tahun 1517.
Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal
ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe
Akibatnya setiap inovasi yang berasal dari kaum ilmuan selalu digagalkan
oleh dewan gereja. Ya itu tadi pokoknya bila dewan gereja tidak paham dan tidak
memiliki dasar argumen yang kuat di dalam injil maka inovasi tersebut
merupakan perkara pelanggaran agama berat. Salah satu yang menjadi korbannya
adalah Nicholas Coppernicus yang berakhir tragis akibat teorinya yang
mengatakan.Akibat terlalu banyak intervensi dewan Gereja pada sendi-sendi
kehidupan, termasuk juga pelarangan terhadap temuan maupun inovasi baru yang
tidak ada pada injil maka akhirnya terjadi stagnasi secara multi dimensi yang
lambat laun berimbas pada timbulnya krisis multi dimensi.
Maka, dengan sendirinya, Akal (di Barat) benar-benar kalah pada masa ini
(terutama terlihat pada isi Filsafat dari Plotinus, Augustinus, Anselmus). Bahkan
potensi pemanfaatan akal diganti mutlak oleh Augustinus dengan Iman dogmatis,
sebelum penghargaan terhadap potensi Akal sempat muncul kembali kemudian
pada masa Thomas Aquinas di akhir masa Abad Pertengahan itu.Dan karenanya
pula, Aquinas kemudian ditentangi hebat dan dibenci sebagian besar masyarakat
gereja yang terlanjur menjadi pendukung jalur hati iman Kristiani yang dalam hal
ini sebagaimana telah disebutkan di atas adalah iman mutlak dogmatis kristiani
yang tidak mengindahkan telaah kritis akal.
Ini juga tak pelak menyebabkan masyarakat Barat di masa itu secara luas
menjadi percaya dan beriman dogmatis akan rasa hati (atau yang adalah agama,
Kristen, lebih tepatnya Kristen Katolik, bagi mereka), karena menurut mereka
agama adalah rasa hati dan Filsafat adalah pemikiran. Filsafat dan Agama itu
sendiri, satu hal yang di masa sesudahnya terutama masa Thomas Aquinas, dicoba
untuk disatu-padukan namun menemui sejumlah kendala sampai masa Modern
merebak.Keyakinan Kristiani yang mendominasi di masa Abad Pertengahan ini,
menjadikannya tidak boleh atau tidak mudah untuk dapat dikritiki, sekaligus
membuat kedudukan mereka yang berada dalam struktur otoritas agamanya
menjadi tinggi dan tak dapat disalahkan. Dan karenanya ini juga membuat mereka
makmur secara ekonomi juga sebagai pemegang mandat negara dengan mandat
Otokrasi dan Teokrasi Kristiani.
Dan kenyataan ini bagi sebagian orang lain, misalnya rakyatnya yang
mereka pimpin, artinya juga adalah kesemena-menaan yang diorganisasikan.
Kekuasaan absolut negara dan pusat-pusat kesejahteraan masyarakat saat itu
dipegang mutlak oleh Gereja dan Kerajaan, dengan pajak sistem Feodalisme
berdasarkan tafsir mereka terhadap iman Kristiani dan bahwa Gereja adalah wakil
Tuhan di Bumi dan bahwa sistem pemerintahan yang terbenar adalah Kerajaan
Kristiani penyokongnya. Golongan Ksatria, dan Raja adalah pelindung rakyat dan
rakyat harus membayar pajak kepada mereka yang penafsirannya seringkali
dianggap semena-mena oleh rakyat.
Tak pelak juga, maka, perkembangan ilmu-pengetahuan yang biasanya
berdasarkan kepada gelitikan pemikiran, rasa penasaran, kebertanya-tanyaan
pemikiran pun menjadi lambat pula. Pendeknya, potensi telaah akal pada masa ini
dihambati.
Di saat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum
negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman
Kekaisaran Romawi. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja.
Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak
mengeluarkan pendapat keputusan adalah para ahli agama. Gagasan tentang Dark
Age berasal dari Petrarch (seorang humanis,cendekiawan dan penyair Italia) pada
tahun 1330-an
Dia menulis tentang orang-orang yang hidup sebelum dia, ia berkata: "Di
tengah kesalahan bersinar seorang genius, mata mereka melihat dengan tajam
meskipun mereka dikelilingi oleh kegelapan yang sangat pekat ". Para penulis
yang beragama Kristen, termasuk Petrarch sendiri telah lama menggunakan kiasan
" terang melawan gelap "untuk menggambarkan" kebaikan melawan kejahatan ".
Petrarch adalah orang pertama yang menggunakan kiasan dan memberikan makna
sekuler dengan membalikkan penerapannya. Zaman klasik telah lama dianggap
sebagai zaman "gelap" karena kurangnya kekristenan yang dilihat oleh Petrarch
sebagai zaman "cahaya" karena prestasi dan pencapaian kultural, sedangkan pada
zaman Petrarch, diduga kurang prestasi budaya sehingga Petrarch memandangnya
sebagai zaman kegelapan (dark age).
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi
masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja
Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi
pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja
yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu
pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains
merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka pun ditolak dan
timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang
bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada
yang dibunuh. segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil
berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma.
Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu
berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapatkeputusan adalah para ahli agama. (lihat perilaku kaum Salafy yang kini justru
meniru mereka) Bahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran
dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat.
Renaisans di Italia
Florencia Kota Pelopor
sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di sebelah timur serta Bologna,
Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika Florencia menjadi kota
pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada abad ke-XIII.
Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada
umumnya. Menurut John Hele pada abad ke XIV sudah ada 21 gilda utama yang
dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil
sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang.
Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk
yang besemboyan per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak
mendatangkan rezeki) dan Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang
dapat dikerjakan oleh orang Florencia).
Florencia merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut
system pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka
kreativitas seni dan inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan
formal di Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici sehingga
melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan terkenal, sastrawan jenius dan
arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila dapat mempertahankan
kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi Italia selama dua abad.
Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai bidang kehidupan manusia
dari sumber-sumber daya manusia, keuangan, perdangangan, sosial dan budaya,
Benih-benih humanism yang melahirkan liberalism, individualism serta
rasionalisme mendapat tempat subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa.
Keluarga Medici
Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo
berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang
politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan
pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris
etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia memadukan usaha
bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan
tersebut. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan
Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam
menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong
mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga
mendorong seniman untuk bersemboyan Iart pour Iart bukan Iart pour dargent
3.2
Faktor Faktor
Abad Pertengahan
Periode Abad Pertengahan awal antara tahun 500-1000 merupakan masa transisi
dalam sejarah Eropa yg kacau sehingga disebut sebagai abad kegelapan. Periode
ini ditandai dengan :
Invasi suku-suku barbar, mula-mula orang-orang Jerman (Goth, Frank, AngloSaxon, dll), kemudian disusul bangsa Skandinavia (Viking) antara tahun 8001000.
Terbentuknya kerajaan-kerajaan Jerman dan terjadinya perang-perang perebutan
wilayah kekuasaan antara kerajaan-kerajaan tersebut.
Kehancuran Romawi Barat menyebabkan ekonomi bergeser dari kota-kota ke
pedesaan. Pergeseran ini mendorong kemunculan sistem feodal di Eropa.
Disintegrasi Kekaisaran Romawi Barat setelah sekitar 800 tahun dengan
serangkaiaan penaklukan ,ekspansi dan konsolidasi politik serta aktifitas kultural,
kemudia digantikan perannya oleh Gereja.Jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat,
secara politis membawa pengaruh terjadinya berbagai kerajaan barbar di
Eropa.Setiap kerajaan barbar harus berupaya menata pemerintahan sendiri,karena
telah lepas dari pengaturan dan pengawasan Kekaisaran Romawi.Adapun berbagai
negara Jerman yang penting,yang didirikan di atas reruntuhan Kerajaan Romawi
Barat adalah:
Renaisans
Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek adalah
kondisi sosial, budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.
Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala
kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan
untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia
tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga
menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.
Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokohtokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan
akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu
pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.
Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara,
kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok
bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya
kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan
militer milik raja.
Kondisi ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan
penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung
dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu
timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.Perubahan-perubahan
yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad Pertengahan menjadi
latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai berikut :
Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan
gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan
sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang
mendesak kehidupan keagamaan.
Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri,
menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang
lebih baik. Petani-petani yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah
para bangswan feodal, kini hilang berganti dengan golongan masyarakat baru
yang disebut buruh pabrik.
Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis
menjadi juga pusat perdagangan dan industri.
Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu
menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan
tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar
pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang kekuasaan politik tertinggi
yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali
oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke
Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.
Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang
feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi
masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan
3.3
Karakteristik
Feodalisme
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, feodalisme adalah system sosial
atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan,
system social yang menagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan
mengagung-agungkan prestasi kerja, sistemsosial di Eropa pada abad Pertengahan
yang ditandai oleh kekuasaan yang besar ditangan tuan tanah.
Dalam id.wikipedia.org, feodalisme adalah sebuah system pemerintahan dimana
seorang pemimpin, yang biasanya seorang bangsawan memiliki anak buah banyak
yang juga masih dari kalangan bangsawan juga tetapi lebih rendah dan biasa
disebut vasal. Para vassal ini wajib membayar upeti kepada tuan mereka.
Sedangkan para vassal pada giliran ini juga mempunyai anak buah dan abdi-abdi
mereka sendiri yang memberi mereka upeti.
Sejak itu muncul orang-orang kuat sebagai tuan tanah yang mengatur
pemakaian tanah diwilayah kekuasaannya. Tempat tingga mereka yang disebut
kastil atau puri. Kekuasaan mereka ditopang oleh bawahannya. System ini
kemudian berkembang luas. Bangsawan menjadi kelompok yang sangat istimewa
dan melakukan regenerasi berdasarkan keturunan.
Sesuai dengan penelusuran ensiklopedia feudal atau feudal, merupakan satu
istilah yang digunakan pada awal era modern yakni abad ke-17 merujuk pada
pengalaman system politik diEropa abad pertengahan. System politik yang
terbangun pada masa itu ditentukan oleh perpaduan antar para militer legal
maupun tidak atau warlord, tuan tanah, bangsawan raja, yang lantas tersusun
hirarki dalam masyarakat yang khas : ada raja, ada bangsawan, tetapi juga ada
pelayan dan budak (vassal). Kata kuncinya tetap hirarki.
Menurut fokusnya, kekuasaan politik bersifa local dan personal yang
menghasilkan sesuatu dunia social dari klaim-klaim dan kekuasaan-kekuasaan
tumpang tindih (Anderson, hlm.,1974a, hlm. 149) beberapa diantara klaim-klaim
dan kekuasaan ini mengalami konflik; dan tidak ada pemerintah atau Negara yang
berdaulat dalam arti yang paling tinggi di atas wilayah dan penduduk yang ada
(Bull, 1977, hlm.254). dalam system kekuasaan ini banyak dipenuhi ketegangan,
dang sering terjadi perang.
Didunia abad pertngahan, ekonomi didominasi oleh pertanian, dan
kelebihan apa pun yang dihasilkan menjadi sasaran klaim-klaim yang bersaing.
Klaim yang berhasil menjadi dasar untuk menciptakan dan mempertahankan
kekuasaan politik. Tetapi jaringan kerajaan-kerajaan, para pangeran, istri-istri para
bangsawan dan pusat-pusat kekuasaan lainnya yang bergantung pada susunan ini
Skolastik
Upaya skolastik abad pertengahan Dalam gambaran historis singkat ini,
metode untuk menghubungkan iman dan rasio yang pertama dibahas adalah
filsafat Thomistik Gereja Roma Katolikl. Selain persetujuan (assent) pribadi orang
percaya, dalam sistem ini iman artinya informasi yang diwahyukan yang ada
dalam Alkitab, tradisi, dan suara hidup dari gereja Roma. Akal budi artinya
informasi yang dapat diperoleh melalui pengamatan inderawi terhadap alam dan
dinterprestasi intelek. Rasionalis abad ke-17 membedakan akal budi (reason)
dengan sensasi (inderawi), Thomas membedakan akal budi (reason) dan wahyu.
kebenaran akal budi adalah kebenaran yang dapat diperoleh melalui kemampuan
indera dan intelek alamiah manusia tanpa bantuan anugrah supranatural.
Kerajaan Roma hidup dari abad ke-18 sampai awal abad ke-19. pada
puncaknya, ia mencerminkan suatu usaha, dibawah perlindungan gereja Katolik,
untuk menyatukan dan mensentralisir pusat-pusat kekuasaan dunia kristen barat
yang terpisah-pisah menjadi suatu kerajaan menjadi suatu kerajaan kristen yang
disatukan secara khusus kekuasaan sekular yang aktual dari kerajaan dibatasi oleh
struktur-struktur kekuasaan yang kompleks dari eropa feodal disatu pihak dan
gereja katolik dipihak lain.
Sepanjang abad pertengahan gereja secara konsisten berusaha menempatkan
otoritas spiritual diatas otoritas sekuler dan berusaha mengubah sumber otoritas
dan kebijaksanaan yang diakui dari wakil-wakil duniawi ini kepada wakil-wakil
duniawi lainnya. Pandangan duniawi (world view) kristen menstransformasikan
pertimbangan-pertimbangan tindakan politk dari suatu kerangka duniawi kepada
kerangka teologis ia menegaskan bahwa kebaikan terletak pada ketundukannya
terhadap kehendak Tuhan.
Secara umum, individualisme dapat diartikan sebagai satu filsafat yang memiliki
pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia
serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri.
Tidak mudah menentukan batas yang jelas mengenai akhir zaman pertengahan
dan awal yang pasti dari zaman modern. Hal ini disebabkan perbedaan pandangan
para ahli sejarah tentang peralihan zaman pertengahan ke zaman modern.
Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa zaman pertengahan berakhir ketika
Konstantinopel ditaklukkan oleh Turki Usmani pada tahun 1453 M. Peristiwa
tersebut dianggap sebagai akhir zaman pertengahan dan titik awal zaman modern.
Abad pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh gereja.
Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat dibatasi, sehingga
perkembangan sains sulit terjadi, demikian pula filsafat tidak berkembang, bahkan
dapat dikatakan bahwa manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh
karena itu, orang mulai mencari alternatif. Dalam perenungan mencari alternatif
itulah orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas dan maju,
pemikiran tidak dikungkung, sehingga sains berkembang, yaitu zaman Yunani
kuno. Pada zaman Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan kemanusiaan
telah terjadi. Kondisi seperti itulah yang hendak dihidupkan kembali.
Pada abad pertengahan orang telah mempelajari karya-karya para filosof Yunani
dan Latin, namun apa yang telah dilakukan oleh orang pada masa itu berbeda
dengan apa yang diinginkan dan dilakukan oleh kaum humanis. Para humanis
bermaksud meningkatkan perkembangan yang harmonis dari kecakapan serta
berbagai keahlian dan sifat-sifat alamiah manusia dengan mengupayakan adanya
kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur klasik Yunani.
Para humanis pada umumnya berpendapat bahwa hal-hal yang alamiah pada diri
manusia adalah modal yang cukup untuk meraih pengetahuan dan menciptakan
peradaban manusia. Tanpa wahyu, manusia dapat menghasilkan karya budaya
yang sebenarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa humanisme telah
memberi sumbangannya kepada renaisans untuk menjadikan kebudayaan bersifat
alamiah.
3.4
Agama
pada bagian luar tubuh, khususnya di ketiak dan pangkal paha. Penderitanya akan
mati dalam lima hari. Para dokter tidak berdaya untuk menghentikan penyebaran
wabah itu.
Banyak orang melarikan diri karena panikmeninggalkan ribuan orang
yang terinfeksi. Sebenarnya, para bangsawan kaya dan para profesional termasuk
yang pertama-tama melarikan diri. Meskipun ada pemimpin agama yang ikut
melarikan diri, banyak komunitas keagamaan menyembunyikan diri dalam biarabiara mereka, berharap dapat terhindar dari kontaminasi.
Di tengah-tengah kepanikan ini, paus menyatakan tahun 1350 sebagai Tahun
Suci. Para musafir yang mengadakan perjalanan ke Roma dijamin langsung
masuk firdaus tanpa melewati api penyucian! Ratusan ribu musafir mengindahkan
seruan itumenyebarkan wabah tersebut seraya mereka mengadakan perjalanan.
Upaya yang Sia-Sia
Upaya-upaya untuk mengendalikan Sampar Hitam terbukti sia-sia karena
tidak seorang pun tahu persis bagaimana penyakit itu ditularkan. Kebanyakan
orang menyadari bahwa kontak langsung dengan penderitaatau bahkan dengan
pakaiannyasangat berbahaya. Beberapa orang bahkan takut bertatapan langsung
dengan penderitanya! Akan tetapi, penduduk Florence, Italia, menuding kucing
dan anjing sebagai penyebabnya. Mereka membantai binatang-binatang ini, tanpa
menyadari bahwa tindakan tersebut malah membuka jalan bagi makhluk yang
justru berkaitan dalam menyebarkan kontaminasitikus.
Seraya angka kematian meningkat, ada yang berpaling kepada Allah
memohon pertolongan. Pria dan wanita memberikan semua milik mereka kepada
gereja, sambil berharap agar Allah melindungi mereka dari penyakit ituatau
setidaknya mengaruniai mereka kehidupan surgawi jika mereka mati. Hal ini
sangat memperkaya gereja. Jimat keberuntungan, patung Kristus, serta kotakkotak kecil berisi ayat (phylactery) menjadi populer sebagai penangkal. Ada juga
yang berpaling kepada takhayul, ilmu gaib, dan obat palsu untuk memperoleh
kesembuhan. Minyak wangi, cuka, dan ramuan khusus konon dapat menangkal
penyakit itu. Mengeluarkan darah adalah cara pengobatan favorit lainnya.
Kalangan medis yang terpelajar dari University of Paris bahkan menghubungkan
wabah tersebut dengan kesejajaran posisi planet-planet! Akan tetapi, penjelasan
dan pengobatan palsu tidak sanggup menghentikan penyebaran wabah
pembunuh ini.
1996.
Sudah Berlalu ?
Namun, baru pada tahun 1894, bakteriolog Prancis, Alexandre Yersin,
mengidentifikasi basil yang bertanggung jawab atas Sampar Hitam. Basil tersebut
dinamakan sesuai namanya, Yersinia pestis. Empat tahun kemudian, seorang
Prancis lainnya, Paul-Louis Simond, menyingkapkan bahwa kutu (pada binatang
Akal pada abad Pertengahan ini benar-benar kalah. Hal ini kelihatan dengan
jelas pada filsafat Plotinus, Agustinus, Anselmus. Pada Aquinas penghargaan
terhadap akal muncul kembali dan karena itu filsafatnya banyak mendapat kritik.
Dan abad Pertengahan ini merupakan pembalasan terhadap dominasi akal yang
hampir seratus persen pada zaman Yunani sebelumnya, terutama pada zaman
Sofis.
Pemasungan akal dengan jelas terlihat pada pemikiran Plotinus. Ia
mengatakan bahwa Tuhan (ia mewakili metafisika) bukan untuk dipahami,
melainkan untuk dirasakan. Oleh karena itu, tujuan filsafat (dan tujuan hidup
secara umum) adalah beratu dengan Tuhan. Jadi, dalam hidup ini, rasa itulah satusatunya yang dituntut oleh kitab suci, pedoman hidup semua manusia.
Patristik (100-700)
Patristik berasal dari kata Latin Patres yang berarti bapa-bapa gereja, adalah ahli
agama Kristen pada abad permulaan agama kristen.
Didunia barat agama katolik mulai tersebar dengan ajaranya tentang Tuhan,
manusia dan etikanya. Untuk mempertahankan dan menyebarkanya maka mereka
menggunakan filsafat yunani dan memperkembangkanya lebih lanjut, khususnya
menganai soal soal tentang kebebasan manusia, kepribadian, kesusilaan, sifat
tuhan. Yang terkenal Tertulianus (160-222), Origenes (185-254), Agustinus (354430), yang sangat besar pengaruhnya. Zaman ini muncul pada abad ke-2 sampai
abad ke-7, dicirikan dengan usaha keras para Bapa Gereja untuk
mengartikulasikan, menata, dan memperkuat isi ajaran Kristen serta membelanya
dari serangan kaum kafir dan bidah kaum Gnosis.
2. Skolastik 800-1500
Zaman Skolastik dimulai sejak abad ke-9. Kalau tokoh masa Patristik
adalah pribadi-pribadi yang lewat tulisannya memberikan bentuk pada pemikiran
filsafat dan teologi pada zamannya.
Para tokoh zaman Skolastik adalah para pelajar dari lingkungan sekolahkerajaan dan sekolah-katedral yang didirikan oleh Raja Karel Agung (742-814)
dan kelak juga dari lingkungan universitas dan ordo-ordo biarawan. Dengan
demikian, kata skolastik menunjuk kepada suatu periode di Abad Pertengahan
ketika banyak sekolah didirikan dan banyak pengajar ulung bermunculan. Namun,
dalam arti yang lebih khusus, kata skolastik menunjuk kepada suatu metode
tertentu, yakni metode skolastik. Zaman Skolastik memiliki tiga periode, yaitu :
o Periode Skolstik awal (800-120)
Ditandai dengan pembentukan metode yang lahir karena hubungan yang erat
antara agama dan filsafat. Ditandai oleh pembentukan metode yang lahir karena
hubungan yang rapat antara agama dan filsafat. Pada periode ini, diupayakan
misalnya, pembuktian adanya Tuhan berdasarkan rasio murni, jadi tanpa
berdasarkan Kitab Suci (Anselmus dan Canterbury). Selanjutnya, logika
Aristoteles diterapkan pada semua bidang pengkajian ilmu pengetahuan dan
metode skolastik dengan pro dan kontra mulai berkembang (Petrus Abaelardus
pada abad ke-11 atau ke-12).
o Periode puncak perkembangan skolastik (abad ke-13)
Periode puncak perkembangan skolastik dipengaruhi oleh Aristoteles akibat
kedatangan ahli filsafat Arab dan yahudi. Filsafat Aristoteles memberikan warna
dominan pada alam pemikiran Abad Pertengahan. Aristoteles diakui sebagai Sang
PLOTINUS ( 204-270 )
BOETHIUS
Argumen gerak
Keteraturan alam
Tentang jiwa
Di dalam filsafat gereja, Aquinas mengatakan bahwa manusia tidak akan
selamat tanpa pelantara gereja. Sakramen-sakramen gereja itu perlu, sakramen itu
mempunyai dua tujuan yaitu : Pertama, menyempurnakan manusia dalam
penyembahan kepada Tuhan. Kedua, menjaga manusia dari dosa. Aquinas juga
mengatakan bahwa Baptis mengatur permulaan hidup, penyesalan (confirmation)
untuk keperluan pertumbuhan manusia dan sakramen maha kudus (eucharist)
untuk menguatkan jiwa.
Peradaban dunia Islam, terutama pada zaman Bani Umayyah telah menemukan
suatu cara pengamatan astronomi pada abad VII Masehi, dan pada abad VIII
Masehi telah mendirikan sekolah kedokteran dan astronomi. Pada zaman
Khaldun membuat karya tentang pola sejarah dalam bukunya yang terkenal:
Muqaddimah, yang dilengkapi dengan kitab Al-I'bar yang berisi hasil penelitian
mengenai sejarah bangsa Berber di Afrika Utara. Dalam Muqaddimah itulah Ibnu
Khaldun membahas tentang filsafat sejarah dan soal-soal prinsip mengenai timbul
dan runtuhnya negara dan bangsa-bangsa.
Dalam mempertautkan sejarah dengan filsafat, Ibnu Khaldun tampaknya ingin
mengatakan bahwa sejarah memberikan kekuatan intuisi dan inspirasi kepada
filsafat, sedangkan filsafat menawarkan kekuatan logika kepada sejarah. Dengan
begitu, seorang sejarawan akan mampu memperoleh hasil yang relatif valid dari
proses penelitian sejarahnya, dengan dasar logika kritis.Dasar sejarah filsafatnya
adalah :
1.
Hukum sebab akibat yang menyatakan bawa semua peristiwa, termasuk
peristiwa sejarah, berkaitan satu sama lain dalam suatu rangkaian hubungan sebab
akibat.
2.
Bahwa kebenaran bukti sejarah tidak hanya tergantung kepada kejujuran
pembawa cerita saja akan tetapi juga kepada tabiat zaman. Karena hal ini para
cendekiawan memberinya gelar dan titel berdasarkan tugas dan karyanya serta
keaktifannya di bidang ilmiah.
Karena hal ini para cendekiawan memberinya gelar dan titel berdasarkan tugas
dan karyanya serta keaktifannya di bidang ilmiah, yaitu :
Sarjana dan filosof besar
Ulama Islam
Sosiolog
Pedagang
Ahli sejarah
Ahli Hukum
Politikus
Sastrawan Arab
Administrator dan organisator
4.
Al-Kindi (806-873 M)
Nama lengkapnya adalah abu bakar muhammad ibn zakaria ibn yahya alrazi. Di barat dikenal dengan Rhazes. Ia lahir di Ray dekat Teheran pada 1
Syaban 251 H (865 M. Pemikiran filsafatnya berikisar tentang masalah : Akal
dan agama (penolakan terhadap kenabian dan wahyu), prinsip lima yang abadi,
dan hubungan jiwa dan materi.
6.
Al-Farabi (870-950 M)
Logika
Kesatuan filsafat
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad Ibn Muhammad Ibn Yaqub Ibn
Miskawih. Ia lahir di kota Ray (Iran) pada 320 H (932 M) dan wafat di Asfahan
pada 9 safar 421 H (16 Februari 1030 M). Pemikiran filsafatnya berikisar tentang
masalah : filsafat akhlaq, dan filsafat jiwa.
8.
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi
bagian Uzbekistan). Ibnu Sina bernama lengkap Ab Al al-Husayn bin
Abdullh bin Sn ( Abu Ali Sina). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah
dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal
pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran). Pemikiran filsafatnya berikisar
tentang masalah :
filsafat emanasi,
teori kenabian.
9. Ibnu Bajjah (1082-1138 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Yahya Ibn Al-Shaigh
Al-Tujibi Al-Andalusi Al-Samqusti Ibn Bajjah. Ibn bajjah dilahirkan di Saragossa,
andalus pada tahun 475 H (1082 M). Pemikiran filsafatnya berikisar tentang
masalah : metafisika, teori pengetahuan, filsafat akhlaq, dan Tadbir al-mutawahhid
(mengatur hidup secara sendiri).
10. Ibnu Tufail (1082-1138 M)
Nama lengkapnya adalah abu bakar Muhammad Ibn Abd Al-Malik Ibn
Muhammad Ibn Muhammad Ibn Thufail Al-Kaisyi. Di barat dikenal dengan abu
bacer. Ia dilahirkan di guadix, 40 mil timur laut Granada pada 506 H (1110 M)
dan meninggal di kota Marraqesh, Marokko pada 581 H (1185 M). Pemikiran
filsafatnya berikisar tentang masalah : percikan filsafat, dan kisah hay bin
yaqadhan.
11. Ibn Rusyd 520 H/1134 M (Teori Kebenaran Ganda)
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, 1126 Marrakesh, Maroko, 10
Desember 1198), adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Salah satu
Pemikiran Ibn Rusyd adalah ia membela para filosof dan pemikiran mereka dan
mendudukkan masalah-masalah tersebut pada porsinya dari seranga alGhazali.Untuk itu ia menulis sanggahan berjudul Tahafut al-Tahafut. Dalam buku
ini Ibn Rusyd menjelaskan bahwa sebenarnya al-Ghazalilah yang kacau dalam
berfikirnya.
12. Nashirudin Thusi
Thusi, nama lengkapnya adalah Abu Jafar Muhammad Ibn Muhammad AlHasan Nashir Al-Din Al-Thuai Al-Muhaqqiq. Ia lahir pada 18 Februari 1201 M /
597 H di Thus, sebuah kota di Khurasan. Diantara filsafatnya adalah tentang
metafisika, jiwa, moral, politik, dan kenabian.
13. Shuhrawardi al-Maqtul
Nama lengkapnya adalah Syeikh Shihab Al-Din Abu Al-Futuh Yahya Ibn
Habasy Ibn Amirak Al-Suhrawardi, ia dilahirkan di suhraward, Iran barat laut,
dekat zan-jan pada tahun 548 H atau 1153 M. Diantara filsafatnya adalah tentang
metafisika dan cahaya, epistimologi, kosmologi, dan psikologi.
14. Mulla shadra
Nama lengkapnya Muhammad Ibn Ibrahim Yahya Qawami Siyrazi, sering
disebut shadr al-din al-sirazi atau akhund mulla shadra. Dikalangan muridmuridnya dikenal dengan shadr al-muttiallihin. Ia dilahrikan di syiraz pada tahun
979 H/980 H atau 1571 /1572 M dari sebuah keluarga terkenal lagi berpengaruh.
Diantara filsafatnya adalah tentang metafisika, epistimologi, dan fisika.
15.
Muhammad Iqbal
Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang.
Mundurnya peradaban Romawi berakibat pada melemahnya upaya pengembangan
gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar, baik Jerman, Slav, maupun Finno-Ugria,
paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur Romawi Barat yang
tengah merosot itu.
Periode Romanesque
Istilah ini mengacu pada seni yang berkembang di Eropa barat dari sekitar
tahun 1000 hingga 1200. Gereja-gereja yang dibangun dengan gaya baru di segala
penjuru Eropa barat mengingatkan kembali pada basilika-basilika yang dibangun
di Roma pada abad IV, V, dan VI. Itulah sebabnya maka gaya baru ini disebut
Romansque. Salah satu gereja gaya Romanesque yang terkenal adalah katedral
Pisa, yang selesai dibangun pada 1093. Contoh lain dari bangunan gaya
Romanesque yang perlu dicatat adalah gereja biara Cluny. Gereja ini diresmikan
pada 1131. Gereja Cluny merupakan gereja yanh sangat besar dan megah.
Arsitektur Gothik
Istilah gothik mengacu pada seni arsitektur, lukis, dan pahat tiga abad
terakhir zaman pertengahan. Istilah ini berasal dari para penulis akhir Abad
Pertengahan yang lebih menaruh perhatian pada kebudayaan Yunani-Romawi
daripada kebudayaan abad pertengahan sendiri. Arsitektur gothik adalah kreasi
para genius abad pertengahan. Sebagai gaya dalam seni, gaya Gothik ini adalah
lebih baik jika diperbandingkan dengan gaya-gaya lainnya. Pengaruh arsitektur
Gothik lebih luas daripada gaya Romanesque.
Perbedaan utama antara gaya ini adalah bahwa gaya Gothik serba lancip,
sedangkan Romanesque serba bundar. Arsitektur Gothik pertama-tama
berkembang di Prancis tengah, terutama di daerah sekitar Paris. Abad XIII
merupakan puncak perkembangan arsitektur Gothik . selama masa pemerintahan
Raja Louis IX (1226-1270) bermunculanlah karya-karya besar seperti katedralkatedral di Reims, Amiens, Paris, Beauvais, dan yang terbagus adalah katedral
Sainte Chapelle, yang berhadapan dengan Notre Dame di Paris. Meskipun
arsitektur Gothik pada mulanya muncul di sekitar Paris, ini tidak berarti bahwa
gaya ini semata-mata milik Prancis. Arsitektur ini tetap dianggap sebagai hasil
dari semangat Kristianitas, karena kristen merupakan agama yang merambah
seluruh kawasan Eropa barat.
Dekorasi Gothik
Ide-ide Gothik bukan hanya tampak pada gaya arsitektur, tetapi juga pada
dekorasi seni patung, lukis, hiasan, serta pada setiap bentuk seni kerajinan,
termasuk kerajinan yang terbuat dari besi. Motif atau corak dekorasi yang
mengandung pesan ajaran kristen. Telah lama gereja menampakkan imaji-imaji
tentang Allah Bapa, Kristus, Perawan Maria, para tokoh suci serta malaikat.
Penampakan imaji-imaji itu dimaksudkan untuk mendorong semangat keagamaan
umat Kristen.
Seni Lukis
Tembok yang rata biasnya dihiasi dengan fresco gambar yang dilukis
dengan air kapur berwarna yang dipakai pada gips yang basah, sesuai dengan
sketsa karbon yang telah dirancang. Bentuk lukisan terbaik sebelum tahun 1300
adalah karya para miniaturis. Para miniaturis Irlandia terkenal sebagai ilustator
yang piawai, yang membuat hiasan-hiasan yang begitu indah dan kompleks pada
buku-buku para biarawan. Karya-karya mereka mencapai puncak
perkembangannya selama periode Gothik.
pengaruhnya dalam dunia seni rupa. Ketenaranya antara lain karena karya-karya
pahatannya pada panel-panel rendah, yang ia rancang untuk menghiasi menara
lonceng Gereja Santa Maria dan Katedral Florence.
Panel-panel karya Giotto tersebut tampak sederhana. Tetapi justru karena itu,
karya-karya tersebut mengundang banyak perhatian. Dan sejak saat itulah para
pemahat meninggalkan metode penggambaran yang serba semarak.
utamanya adalah karena musik telah menjadi bagian dalam ritus-ritus kaum kafir,
pertunjukan-pertunjukan gladiator, maupun hiburan-hiburan tak bermorak dalam
masyarakat kafir.
Namun, meski betapa kerasnya sikap para pemimpin gereja, secara
perlahan-lahan musik menyelinap masuk ke dalam gereja. Inovasi dalam seni
musik banyak bermunculan saat puncak abad pertengahan tiba. Guido dArezzo
(1050) melengkapi sistem notasi yang telah dikembangkan pada masa itu. Ia
menggunakan lima garis paralel yang di atasnya terdapat not-not balok untuk
menandai pola titinada. Organ adalah alat musik yang paling penting dalam abad
pertengahan. Alat musik ini telah diketemukan jauh sebelumnya. Selain alat musik
tiup, alat musik bersenar juga digunakan. Oarang Yunani kuno telah mengenal alat
musik bersenar yang disebut cithara. Alat ini dimainkan dengan jari.
Begitu banyak aspek kehidupan akhir abad pertengahan yang menjadi sumber
inspirasinya para seniman Gothik. Dan begitu eratnya kaitan antara kreasi-kreasi
kesenimanan mereka dengan apa yang menjadi puncak-puncak peradaban Abad
pertengahan, sehingga periode ini kemudian lazim disebut Zaman Gothik.
berpendapat bahwa objek dari lukisan tersebut adalah potret diri Leonardo da
Vinci sendiri yang dilukis dengan variasi berbeda yang tentu saja menyimpan
rahasia tersendiri dari pelukisnya.
The Last Supper (1495)
Lukisan ini dikenal sebagai Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-Nya
sebelum ia wafat oleh penyaliban.
Di dalam novel karya Dan Brown dan film yang berjudul The Da Vinci
Code, lukisan ini menyimpan makna misterius dan membentuk kode bahwa ada
hubungan romantika Yesus dengan salah seorang murid-Nya, Maria Magdalena.
Lukisan ini menggambarkan bagaimana perjamuan Yesus di malam terakhir-Nya
berkumpul bersama dengan murid-muridNya sebelum ia ditangkap untuk
melewati proses penyaliban dan wafat di kayu salib seperti yang dikisahkan Injil.
Dalam film dan novel The Da Vinci Code, lukisan ini digambarkan sebagai kode
yang dibuat oleh Leonardo untuk menggambarkan bagaimana romantika yang
terjadi antara Yesus dengan Maria Magdalena yang bertentangan dengan iman
Kristen. Biar bagaimana pun kontroversinya, lukisan ini tetap merupakan maha
karya besar dari sosok jenius Leonardo da Vinci yang akan dikenang sepanjang
zaman.
Kisah hidup Leonardo da Vinci memang tidak lepas dari fakta-fakta yang
memperjelas kejeniusannya sebagai seniman dan ilmuwan. Karya-karya besarnya
akan terus diingat, demikian juga pemikirannya yang ia wariskan kepada ilmuwan
setelahnya. Sudah terlahir seseorang yang jenius dalam karya maupun
pemikirannya dan sebagai contoh orang yang menikmati apa yang ia pelajari
tanpa batasan bidan apapun, yang penting dia senang dan menikmati apa yang ia
pelajari. Orang itu adalah Leonardo da Vinci, terlahir 500 tahun yang lalu.
Leonardo pun meninggal di umurnya yang menginjak 67 tahun di kota Indre-etLoire, Prancis dan dimakamkan diKapel St.
3.7 Penjelajahan
Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah
berlangsungnya Perang Salib (1096 - 1291). Dengan jatuhnya kota Konstantinopel
(Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan
antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki
menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah
kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempahrempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan
melakukan penjelajahan samudra.
Ada beberapa faktor yang mendorong penjelajahan samudra:
Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di
mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang
menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (12711292).
Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi
itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda
antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari
(teori Heliosentris).
Hukum
Tanpa itu maka aturan dalam bentuk apapun tidak layak disebut hukum /lex
esse von vedatur, quae justa non fuerit.( Satjipto Rahardjo, 2010, hal.54-55).
Agustinus mengadopsi Zwei Zwarden Theory ( Teori Dua Pedang ) dari
Paus Gelasius , yakni Pedang Kerohanian dan Pedang Keduniawian. Pemilahan
tersebut ternyata membawa dampak dalam pembentukan hukum yaitu, hukum
yang mengatur soal keduniawian ( kenegaraan ) dan hukum yang mengatur soal
keagamaan ( kerohanian ). Demikian pula terdapat dua macam kodifikasi hukum
yaitu kodifikasi yang diselenggarakan oleh Raja Theodosius dan Raja Justinianus.
Ini adalah kodifikasi peraturan yang dikeluarkan oleh negara. Kodifiaksi tersebut
dinamakan Corpus Iuris. Kodifikasi yang diselenggarakan oleh Paus Innocentius,
yaitu kodifikasi yang dikeluarkan oleh Gereja. Kodifikasi ini disebut Corpus Iuris
Cannonici. Corpus Iuris terdiri atas empat bagian yaitu :
Instituten, ajaran yang mempunyai kekuasaan mengikat seperti undang-undang.
Maksudnya, jika ada hal-hal yang kurang jelas pengaturannya, maka dapat di cari
dalam instituten.
tentang pentingnya modal social ( social capital ) dalam kehidupan hukum. disini
berkesempatan melakukan kajian tentang interelasi antara suasana
penyelenggaraan hukum dengan kondisi modal social yang dimiliki sebuah
komunitas. ( ibid, hal.57).
2. Hukum Itu Bagian Tatanan Ilahi ( Thomas Aquinas, 1225-1274 )
Thomas Aqunas merupakan imam Gereja abad pertengahan. Tidak jauh beda
dengan Agustinus, Aquinas pun mendasarkan teorinya tentang hukum dalam
konteks moral agama Kristen. Hukum diperlukan untuk menegakkan kehidupan
moral di dunia. Karena jaman ini merupakan era dominasi agama ( yang di awali
oleh agama Kristen),maka kehidupan moral dimaksud menujuk pada ukuran
agama tersebut. Misalnya mengejar kenbaikan dan menjauhi kejahatan. Hal
kebaikan dimaksud antara lain menunjang hak alamiah manusia untuk
mempertahankan hidup, cinta dan hidup berkeluarga, kerinduan mengenal Tuhan
dan hidup bersahabat. ( ibid, hal.58 )
Imperatif-imperatif moral tersebut berpengaruh pula terhadap hukum. Tata hukum
harus di bangun dalam struktur yang berpuncak pada kehendak Tuhan. Karena itu,
sebagaimana tercerminkan dalam doktrin Thomas Aquinas, konfigurasi tata
hukum di mulai dari ;
a)
b)
c)
d)
Lex Humane; Hukum buatan manusia yang sesuai dengan hukum alam.
2)
3)
Ilahi ).Dan lagi pula hukum itu diasumsikan mengatur kepentingan umum. ( ibid,
hal.62 ).Thomas aquinas dengan bukunya yang terkenal antara lain Tsumma
Theologiae ( Teologi yang utama ) dan De Regime Principium Ad Regem Cipri
( Tentang Hukum Tata Negara dan Pemerintahan ). Thomas Aquinas adalah
pelopor Skolastik, yaitu penganut hukum alam yang melibatkan ajaran Aristoteles
kedalam ajaran gereja Katholik, sehingga sering disebut Aristotelisme Kristen.
( Dominikus Rato, op.cit. hal.264 ).
INTI AJARAN ISLAM DI TIMUR
Pemikir Islam mendasarkan teori hukumnya pada agama Islam, yaitu pada
wahyu Ilahi yang disampaikan kepada Nabi.Dari ahli pikir Islam AI-Syafii-Iah
aturan-aturan hukum diolah secara sistematis. Sumber hukum Islam adalah AIQuran. kemudian Hadis yang merupakan ajaran-ajaran dalam hidup Nabi
Muhammad SAW . Peraturan-peraturan yang disetujui oleh umat juga menjadi
hukum, hukum mufakat, yang disebut juga ijmak. Sumber hukum yang lainnya
adalah qiyas, yaitu analogi atau persamaan. Hukum Islam ini meliputi segala
bidang kehidupan manusia. Hukum Islam hidup dalam jiwa orang-orang Islam,
dan berdasarkan pada agama. Hukum Islam merupakan hidup ideal bagi
penganutnya. Oleh karena Hukum Islam berdasarkan pada Al Quran maka Hukum
Islam adalah hukum yang mempunyai hubungan dengan Allah, langsung sebagai
wahyu. Aturan hukum harus dibuat berdasarkan wahyu (Muhammad Khalid
Masud, 1996: 12-13).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Medieval Eropa, atau yang kita kenal sebagai Abad pertengahan
Eropa, dikenal sebagai era klasik dimulai dengan munculnya negara-kota Yunani
Kuno, Abad Pertengahan Eropa juga merupakan abad kebangkitan religi di Eropa.
Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan
manusia, termasuk pemerintahan.
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali
daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja
Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional,
dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi
Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517. Sebagai konsekuensinya,
sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap
lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum tiba Zaman Pembaharuan
(Renaisans). Masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan ilmu
pengetahuan. Menurut Ensiklopedia Amerika, tempo zaman ini selama 600 tahun,
dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Roma dan berakhir dengan
kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi.Gelap juga bermaksud tiada
prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud
tindakan dan cengkraman kuat pihak berkuasa agama.Yaitu Gereja Kristen yang
sangat berpengaruh.
Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik.
Mereka berpendapat hanya gereja saja yang layak untuk menentukan kehidupan,
pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang
terdiri daripada ahli-ahli sains asa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran
mereka ditolak.Siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan
pandangan gereja akan ditangkap dan didera masalah , malah ada yang sampai
dibunuh.Pikiran ini, terimplementasi melalui teori yang dikeluarkan oleh Thomas
Aquinas, seorang ahli falfasah yakni negara wajib tunduk kepada kehendak
gereja. St Augustine, sebelumnya juga berpendirian demikian. Manakala Dante
Alighieri, berpendapat kedua-dua kuasa itu hendaklah masing-masing berdiri
sendiri, dan mestilah bekerjasama untuk mewujudkan kebajikan bagi manusia
(Joseph H Lynch).
Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah
total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap
yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak melangit
haruslah membumi,atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap
segala urusan hidupnya.Maka dia harus memutuskan hubungan secara total
dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan
materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan
hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine,siapapun yang mahir dalam kesenian,
perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota
setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan
keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur.
Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang
yang sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan hari dan orang yang
memiliki pengetahuan tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang
terpuji. Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan
kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.Konsep diatas,
dipertegas oleh Fritjof Capra, yakni Para ilmuwan pada Abat Pertengahan, yang
mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagai fenomena, menganggap
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan, roh manusia, dan etika,
sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu
didasarkan atas penalaran keimanan.
Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan
dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan
yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan
menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai
campur tangan setan.
Kemudian faktor-faktor lain yang berada di luar pembahasan ini telah menjadi
latar belakang munculnya Renaisans yang telah melahirkan teriakan protes
terhadap kondisi yang dominan pada abad pertengahan.Abad Pertengahan
berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance.
Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra
musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan.
Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci, Nicolaus
Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei, dll.
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti
alirn baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rsionalisme,
nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara
pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan
kekuasaan golongan feudal.Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah
pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam
telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah
menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di
Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada
masa itu.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya
maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal
yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di
Eropah.Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal
sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan
tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.Melahirkan ahli-ahli sains
terkenal seperti Copernicus dan Galileo.Melahirkan ahli matematik seperti
Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga.
Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan
iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu
algebra.Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubatan di
Eropah. Antara tokoh perubatan terkenal iaitu William Harvey yang telah
memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.Renaissance telah melahirkan
masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa
kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan.
Dampak Positif :
Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi
pembagian dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama
dan falsafahnya, misalnya ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga
dengan ilmu eksak seperti ilmu alam.
Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban
Yunani-Romawi.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.
Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang
senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Atang dan Ahmad Saebani, Beni. 2008. Filsafat
Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum. Cet. V; Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003.
Ahmad Tafsir, op. cit., h. 110-111,112-113,129-131,137-138,173
Anees, Bambang Q- dan Radea Juli A. Hambali. Filsafat Untuk
Umum. Cet. I; Jakarta: Prenada Media, 2003.
Translate
Powered by
Translate
Popular Posts
&
KATA PENGANTAR
..
.
Blogger templates
Blogroll
Blog Archive
2016 (1)
2015 (3)
o Oktober (1)
o April (2)
2014 (2)
About