Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada
berbagai aspek,diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi
merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas SDM disuatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan
ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang sehat dan berstatus gizi baik.
Untuk
itu
diperlukan
upaya
perpaikan gizi
yang
bertujuan untuk
pula masalah gizi pada perbagai keadaan sakit yang secara langsung
ataupun
tidak
langsung
mempengaruhi
proses
penyembuhan,harus
yang
optimal,
sehingga
tidak
terjadi
kurang
gizi
dan
untuk
mempercepat penyembuhan.
Risiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama
pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi buruk serta kesulitan
menelan, penyakit saluran cerna disertai mual, muntah dan diare, infeksi
berat, usila tidak sadar dalam waktu lama, kegagalan fungsi saluran
pencernaan dan pasien yang mendapat kemoterapi. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sunita Almatsier di beberapa rumah sakit umum di Jakarta
tahun 1991 menunjukkan 20%-60% pasien menderita kurang gizi pada
saat dirawat di rumah sakit.
Oleh karena itu pelayanan gizi di rumah sakit yang merupakan hak setiap
orang, memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperoleh hasil
pelayanan yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit
akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti
pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya
pengobatan. Keuntungan lain jika pasien jika pasien cepat sembuh adalah
mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarganya.
Hal ini sejalan dengan perkembangan iptek dibidang kesehatan, dimana
telah berkembang terapi gizi medis yang merupakan kesatuan dari
asuhan medisa, asuhan keperawatan dan asuhan gizi.
sesuai
dengan
perkembangan
iptek,
perubahan
perundang-
Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit terdiri dari:
1.
2.
3.
Penyelenggaraan
4.
1.
metabolisme,
dalam
rangka
upaya
preventif,
kuratif,
3.
4.
5.
Terapi
gizi:
adalah
klien/pasien untuk
pelayanan
gizi
yang
penyembuhan penyakit
diberikan
sesuai
kepada
dengan hasil
6.
7.
status
gizi
degenerasi
penyakit
dan
kondisi
kesehatannya.
8.
dua
arah
untuk
menanamkan
dan
meningkatkan
dan
mengatasi
masalah
gizi
dilaksanakan
oleh
nutrisionis/dietisien.
9.
10.
Dietisien:
pengetahuan
adalah
dan
seorang
nutrisionis
keterampilan
dietetik
yang
telah mendalami
baik
melalui
lembaga
Gizi
(PERSAGI),
dan
bekerja
di
unit
pelayanan
yang
terbuat dati bahan sintetis atau asli yang diawetkan, dengan ukuran
dan satuan tertentu sesuai dengan kebutuhan,yang digunakan untuk
konseling gizi, kepada pasien rawat inap maupun pengunjung rawat
jalan.
12.
dengan
masalah
gizi
dan
dalam
tindakan
serta
pengobatan
dari
petugas
kepentingan klien/pasien.
maupun
sarana
serta
prasarana
untuk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keputusan Yayasan .
Agar
gizi
dapat
terselenggarakan
dengan
mutu
yang
dapat
PENDIDIKAN
SERTIFIKASI
D3 Gizi
Ijazah D3 Gizi
S1 Gizi atau
Ijazah
Koordinator Unit
D3 Gizi
atau D3 Gizi
Koki
SMK Boga
Asisten Koki
SMK Boga
Penyaji
SMU Kejuruan
Ijazah
Kepala Instalasi
Gizi
S1
Gizi
SMU Kejuruan
Petugas Sirkuler
SLTP
Ijazah SLTP
Total
1
17
KUALIFIKASI
NO
NAMA
FORMAL DAN
JABATAN
INFORMAL
Kepala
1.
Instalasi
Unit
WAKTU KERJA
SDM
Pkl 06.00
D3 Gizi
Koordinator
2.
JUMLAH
13.00
Pkl 07.00
S1 Gizi dan D3 Gizi
14.00
Koki
SMK Boga
5
Shift pagi 05.00
12.00
Shift siang
12.00 19.00
4.
Asisten koki
SMK Boga
5.
Penyaji
SMU Kejuruan
Shift siang
12.00 19.00
Petugas
6.
sirkuler
Pkl 06.00
SLTP
14.00
1.
NO
.
JUMLAH YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
Ukuran 2 x
1
2,5 m2
Meja konseling
Ada
Ada
Kursi konseling
Ada
Ada
Ada
Ada
Telepon
Ada
Ada
Komputer + printer
Ada
Tidak ada
Lemari peraga
Ada
Tidak ada
OHP/LCD
Ada
Tidak ada
Food Model
Ada
Ada
Formulir-formulir
(Konsumsi makanan, pola
makan, asupan zat
gizi,pencatatan dan
10
pelaporan)
Ada
Ada
11
Leaflet diet
Ada
Ada
Penukar
Ada
Ada
13
Audio visual
Ada
Tidak ada
14
Wireless
Ada
Tidak ada
15
Kaset Diet
Ada
Tidak ada
16
Ada
Tidak ada
17
Papan display
Ada
Tidak ada
18
Poster-poster
Ada
Tidak ada
Ada (di laptop Ahli
19
Software Konseling
Ada
NO
.
Gizi)
JUMLAH YANG
JENIS KELENGKAPAN
Buku-buku
STANDAR
DIMILIKI
pedoman
20
tatalaksana program
Ada
Ada
21
Standar Antropometri
Ada
Ada
badan dewasa
Ada
Tidak ada
23
Ada
Tidak ada
bayi/anak
24
Timbangan bayi
25
Alat ukur
26
1.
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Formulir skrining
Ada
Ada
NO
.
YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
Luas 3 x 4
m2 atau
2 x 2,5 m2
1
Bangunan
Kompor gas
Water
heater
panas
Ada
Ada
Ada
Ada
(aliran
dan dingin)
Bak cuci
4
Ada
tunggal
Meja distribusi
Ada
Ada
Rak makan
Ada
biasa
Lemari alat-alat
Ada
Ada
dll)
Ada
Ada
Ada
Ada
NO
.
JUMLAH YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
sendok, dll)
Ada
Ada
11
Lemari pendingin
Ada
Tidak ada
12
Blender
Ada
Tidak ada
13
Sarana kebersihan
Ada
Ada
14
Ada
Ada
15
Papan tulis
Ada
Tidak ada
2.
JUMLAH
NO
YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
Ruang penerimaan
Timbangan 100-300 kg
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Kereta angkut
Ada
Ada
Pembuka botol
Ada
Ada
Penusuk beras
Ada
Tidak ada
Pisau
Ada
Ada
Timbangan 20-100 kg
Ada
Ada
Ada
Ada
Lemari es
Ada
Ada
Freezer
Ada
Ada
Ada
Ada
Meja kerja
Ada
Ada
Meja daging
Ada
Tidak ada
Tempat
bahan
makanan
dari
plastik/stainless steel
3
NO
.
JUMLAH YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
Mesin sayuran
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Mesin
Ada
Tidak ada
pemotong
dan
penggiling daging
Mixer
Ada
Ada
Blender
Ada
Ada
Timbangan meja
Ada
Tidak ada
Talenan
Ada
Ada
Bangku kerja
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Bak cuci
Ada
Ada
Ada
Ada
Tungku masak
Ada
Ada
Oven
Ada
Ada
Penggorengan
Ada
Ada
Mixer
Ada
Ada
Blender
Ada
Ada
Lemari es
Ada
Ada
Meja pemanas
Ada
Tidak ada
Pemanggang sate
Ada
Ada
Toaster
Ada
Tidak ada
Meja kerja
Ada
Ada
Bak cuci
Ada
Ada
Ruang masak
Kereta dorong
Ada
Ada
Rak alat
Ada
Ada
Bangku
Ada
Ada
Meja pembagi
Ada
Ada
penyimpanan alat
NO
.
JUMLAH YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
Bak cuci
Ada
Ada
Rak alat
Ada
Ada
Tempat sampah
Ada
Ada
Lemari
Ada
Ada
Meja kerja
Ada
Tidak ada
Meja pembagi
Ada
Tidak ada
Sterelisator
Ada
Tidak ada
Tempat sampah
Ada
Tidak ada
Pencuci botol
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Lemari es
Ada
Tidak ada
Dapur susu
Tungku
Ada
Tidak ada
Meja pemanas
Ada
Tidak ada
Ruang pegawai
Ada
Kamar mandi
Ada
Ada
Locker
Ada
Rak susun
Meja kursi
Ada
Tidak ada
Tempat sampah
Ada
Tidak ada
WC
Ada
Ada
Tempat tidur
Ada
Tidak ada
Meja kursi
Ada
Ada
Filling cabinet
Ada
Ada
Lemari buku
Ada
Ada
Lemari es
Ada
Tidak ada
Alat peraga
Ada
Ada
Ada
Ada
Komputer
Ada
Ada
Kantor
NO
.
JUMLAH YANG
JENIS KELENGKAPAN
STANDAR
DIMILIKI
Printer
Ada
Ada
Lemari kaca
Ada
Tidak ada
Tujuan
Tujuan utama Asuhan Gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara
optimal baik berupa pemberian makanan pada pasien yang dirawat maupun
konseling gizi pada rawat jalan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
kerjasama tim yang terdiri dari unsur terkait untuk melaksanakan urutan kegiatan,
yang dikelompokkan menjadi lima kegiatan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
3.
Peran Nutrisionis/Dietisien
A.
B.
C.
D.
Memberikan saran
kepada
dokter
berdasarkan
F.
Memberikan penyuluhan,
gizi
motivasi,
dan
konseling
G.
H.
I.
J.
K.
4.
MEKANISME
UNSUR
TERKAI
T
PENANGGU
NG JAWAB
a. Klinis
Dokter
Dokter
b. Deteksi
Dilakukan
pada
pasien masuk
Dokter
Dokter dan
kepala
ruangan
Perawat
/
Dietisie
n/
Nutrisio
nis
Kepala
ruangan
N
O
KEGIATAN
Penentuan
Status Gizi
c.
Antropome
tri
saat
Pengukuran
dilakukan seminggu
sekali
d.
Laboratoriu
m
Glukosa
darah,
Hb,
Dokter/
Dokter/
Analis
Berikut ini tabel tentang prosedur kerja asuhan gizi di ruang rawat inap. Tabel
Prosedur Kerja Asuhan Gizi Ruang Rawat Inap
N
O
KEGIATAN
MEKANISME
UNSUR
PENANGGUNG
TERKAIT
JAWAB
urine lengkap,
feses
Analis
Dietisien/
e. Anamnesis
riwayat gizi
2
Wawancara
Nutrisioni
Dietisien/
Nutrisionis
Intervensi
Mengatasi semua
gejala penyakit
(Hipogikeia,
hipotermia,
dehidrasi, infksi,
Dokter/
a. Klinis
dll)
perawat
Dokter
b. Diet
Dietisien/
Dietisien/
Nutrisioni
Nutrisionis
Menentukan
diet
Pemantauan
Konsumsi
makanan
Status gizi
Penyuluhan
gizi
Pemberian diet
Persiapan
pulang
Pencatatan gizi
Berdasarkan
rekam medis:
Ruang rawat
jalan
Ruang rawat
inap
Dietisien/
Nutrisioni
Dietisien/
Nutrisionis
Pelaporan
5.
Dalam pelayanan gizi Rumah Sakit , Asuhan Gizi dilakukan kepada pasien rawat
jalan dan pasien rawat inap.
1.
Pengertian dari Asuhan Gizi Pasien Rawat Jalan adalah serangkaian proses
kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai deari perencanaan diet,
pelaksanaan konseling diet hingga evaluasi rencana diet kepada klien/pasien rewat
jalan
Tujuannya adalah memberikan pelayanan gizi kepada klien/pasien rawat jala agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Kegiatannya meliputi:
Antropometri
Dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan
klinis yang berhubungan dengan gangguan gizi atau untuk
menentukan hubunhan sebab akibat antara status gizi dengan
kesehatan, serta menentukan terapi obat dan diet. Pemeriksaan
fisik meliputi: tanda-tanda klinis kurang gizi (sangat kurus, pucat,
atau bengkak) atau gizi lebih (gemuk atau sangat
gemuk/obesitas); sistem kardiovaskuler; sistem pernapasan,
sistem gastrointestinal; sistem metabolik/endokrin dan sistem
neurologik/psikiatrik.
3.
Laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi adanya
kelainan biokimia dalam rangka mendukung diagnosa penyakit
serta menegakkan masalah gizi klien/pasien. Pemeriksaan ini
dilakukan juga untuk menentukan intervensi gizi dan
memonitor/mengevaluasi terapi gizi.
Riwayat gizi
Anamnesis riwayat gizi pasien ada dua macam, yaitu secara kualitatif
dan kuantitatif. Anamnesis kualitatif dilakukan untuk memperoleh
gambaran kebiasaan makan/pola makan sehari-hari berdasarkan
frekuensi penggunaan bahan makanan, sedangkan anamnesis
kuantitatif dilakukan utnuk mendapat gambaran asupan zat gizi
sehari, dengan menggunakan recall 24 jam yang diukur dengan food
model. Analisis asupan gizi menggunakan Daftar Penukar Bahan
Makanan, maupun menggunakan software tertentu.
Penentuan kebutuhan
gizi
sesuai
dengan
status
gizi
dan
penyakitnya
Penentuan kebutuhan gizi diberikan kepada klien/pasien atas dasar
status gizi, pemeriksaan klinis, dan data laboratorium. Selain itu perlu
juga memperhatikan kebutuhan untuk penggantia zat gizi, kebutuhan
harian, kebutuhan tambahan karena kehilangan serta tambahan untuk
pemulihan jaringan atau organ yang sedang sakit.
Menentukan macam atau jenis diet sesuai dengan status gizi dan
penyakitnya serta cara pemberian makanan
Jenis diet disesuaikan dengan keadaan/penyakit yang diderita serta
kemampuan pasien untuk menerima makanan dengan
memperhatikan Prinsip Menu Seimbang (energi, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral, air, dan serat) dan kebiasaan/pola
makan.
Konseling gizi
Sebelum melaksanakan kegiatan konseling gizi, terlebih dahulu dibuat
rencana konseling, yang mencakup penetapan tujuan, sasaran,
strategi, materi, metode, penilaian, dan tindak lanjut. Tujuan konseling
gizi adalah membuat perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
makan, serta pola makan sesuai dengan kebutuhan klien/pasien. Hal
ini akan terlihat dari seberapa jauh kepatuhan untuk melaksanakan
diet yang telah ditentukan dan pemecahan masalah yang timbul
dalam melaksanakan rencana diet tersebut.
diet
yang
diberikan
rencana diet, klinis dan laboratorium, dan status gizi. Tindak lanjut
yang dibutuhkan tergantung hasil evaluasi pelayanan gizi yang
diperoleh dirumah, bila perlu dilakukan perubahan rencana diet atau
kunjungan rumah.
1.
Antropometri
Setiap pasien diukur data antropometri, berupa tinggi badan atau panjang badan
dan berat badan. Bila tidak memungkinkan pasien diukur tinggi badan atau panjang
badan dan berat badan, dapat dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LiLa) dan
tinggi lutut.
1.
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
rangka
biokimia
mendukung diagnosa
Riwayat gizi
Setiap pasien rawat inap dianalisis kebiasaan makan sebelum dirawat yang meliputi
asupan zat gizi, pola makan, bentuk dan frekuensi makan, serta pantangan makan.
Asupan zat gizi diukur dan selanjutnya dianalisis zat gizinya dengan menggunakan
Daftar Bahan Makanan Penukar. Analisis asupan gizi memberikan informasi
perbandingan antara asupan dengan kebutuhan gizi dalam sehari. Setiap pasien
rawat inap akan dianamnesus untuk mengetahui asupan makanan sebelum dirawat
yang meliputi asupan zat gizi, pola makan, bentuk dan frekuensi makan, serta
pantangan makan. Semua data antropometri, klinis dan biokimia yang didapat
dicatat dalam formulir pencatatan gizi. Kajian riwayat gizi hasilnya akan
dibandingkan dengan perhitungan kebutuhan gizi dan saran diet sesuai kondisi pada
saat melakukan konseling.
Penentuan kebutuhan gizi diberikan kepada klien/pasien atas dasar status gizi,
pemeriksaan klinis, dan data laboratorium. Selain itu perlu juga memperhatikan
kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian, kebutuhan tambahan
karena kehilangan serta tambahan untuk pemulihan jaringan atau organ yang
sedang sakit.
Setelah dokter menentukan diet pasien, ahli gizi akan mempelajari dan menyusun
rencana diet dan bila sudah sesuai, selanjutnya akan menterjemahkan ke dalam
menu dan porsi makanan serta frekuensi makan yang akan diberikan. Makanan
diberikan dalam berbagai bentuk,/ konsistensi (biasa, lunak, maupun cair) sesuai
dengan kebutuhan dengan memperhatikan zat gizi yang dibutuhkan serta macam
dan jumlah bahan makanan yang digunakan. Apabila
dari
Aktivitas utama dari proses evaluasi pelayanan gizi pasien adalah memantau
pemberian makanan secara berkesinambungan untuk menilai proses penyembuhan
dan status gizi pasien. Pemantauan tersebut mencangkup antara lain perubahan
diet, bentuk makanan, asupan makanan, toleransi terhadap makanan yang
diberikan, mual, muntah, keadaan klinis defekasi, hasil laboratorium, dan lain-lain.
4.2.
1.
PENYELENGGARAAN MAKANAN.
Pengertian
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen
dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet
yang tepat. Termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi.
2.
Tujuan
Sasaran
A.
Melaporkan hasil
perhitungan
anggaran
dilaporkan
kepada
manajemen
Rencana anggaran
diusulkan
secara
resmi
melalui
jalur
administratif
1.
Perencanaan menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah
untuk memenuhi selera konsumen pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi
prinsip gizi seimbang
Tujuannya untu menyediakan siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di
rumah sakit, yaitu siklus 11 hari.
Langkah perencanaan menu:
Membentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari ahli
gizi dan kepala dapur
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
1.
bahan
makanan
sesuai
dengan
permintaan
1.
Setelah bahan diambil dari gudang, diperiksa satu per satu, untuk
mengetahui bila ada barang yang tidak ada kurang, atau berlebih
1.
2.
2.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
Pintu selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta dibuka pada
waktu-waktu yang ditentukan. Pegawai yang masuk- keluar gudang
juga hanya pegawai yang ditentukan
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
6.
Suhu penyimpanan sayuran sangat diperhatikan. Sedangkan buahbuahan diperhatikan sifat buahnya sebelum dimasukkan ke dalam
lemari
<3
<1
>1
hari
minggu
minggu
-5 0
olahannya
oC
-10 -5 oC
< 10 oC
57
2
oC
-5 0 oC
< -5 oC
10 oC
10 oC
10 oC
25 oC
25 oC
25 oC
air,
yaitu
merebus,
mengetim,
1.
Pendistribusian makanan
4.3.
1.
3.
Tujuan
A.
B.
C.
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan yaitu secara mandiri dan bekerja sama
dengan unit/instalasi lain
4.
aspek
penting yang perlu dikembangkan terus menerus adalah aspek sumber daya
manusia, standar terapi diet, standar sarana dan prasarana dan penggunaan
berbagai perangkat lunak serta berbagai teknik pengolahan makanan.
BAB V LOGISTIK
NO
PERSEDIAAN BARANG
JUMLAH BARANG
ATK
1
24
Buku ekspedisi
Buku folio
Buku kas
Bolpoint
48
Gunting kecil
36
10
Isolasi
30
11
Lem povinal
12
Nota kecil
36
13
Penghapus pensil
14
pensil
15
6
16
17
Penghapus papan
18
Stipo
19
Clear holder
20
Map plastik
21
Calculator
22
Kertas A4
23
Tinta printer
24
Klip kecil
25
Otner tolio
26
Otner quarto
RUMAH TANGGA
BAHAN MAKANAN KERING
1
Agar-agar
290
Beras
7000
Bihun
12
Blue band
550
Coklat
52
bubuk(Fan
houten)
6
Cuka Masak
12
Emping Mlinjo
12
Fermipan
200
Garam halus
144
10
Garam kotak
120
40
11
12
Gula Donat
3
13
Gula
14
88
15
Gula pasir
2400
16
Hunkwe
180
17
Indomie goreng
2400
18
Kacang hijau
132
19
Kacang ose
12
20
Kacang Tanah
80
36
21
Kecap
Tropicana slim
288
22
Kecap
Bango Reffile
23
Keju Kraft
24
24
Kemiri
60
25
Ketumbar
26
Kopi Glatik
72
48
27
Kopi
Nescafee sachet
480
28
Kopi Torabica 3 in 1
29
Krupuk
30
Makaroni
12
31
Marie Regal
10
32
Masako Ayam
18
33
Masako Sapi
18
34
Mentega putih
12
35
Meses
72
36
60
udang makmur
18
Mie
Kuda
Menjangan
18
37
440
38
Minyak
Goreng Kemasan 2 l
39
Minyak Wijen
12
40
Mrica halus
480
41
Mrica utuh
42
Mutiara
120
43
Nutrijel
144
44
Saos Inggris
12
45
12
46
Selai Welco
60
Sirup
DM
Tropicana slom
48
48
Sirup marjan
300
49
Sohun
480
50
Susu
47
72
Full
96
51
Susu
52
60
53
Susu skim
12
54
Creamer Bubuk
55
Entrasol/entramix
24
56
Diabetasol
24
57
Formula komersial
12
58
Teh Naga
2000
72
59
Teh
Celup
Sari Wangi
60
Tepung beras
60
61
Tepung kanji
48
62
Tepung ketan
63
Tepung panir
36
64
Yepung Maizena
72
65
Tepung Terigu
500
66
SP/ovaletPala utuh
180
67
Vanili bubuk
12
68
Essence
24
69
Pewarna makanan
144
70
Kismis
71
Wijen
Asam Jawa
12
Baby corn
24
Bawang bombay
36
Bawang Merah
360
Bawang prey
100
Bawang Putih
360
Bayam
480
Blalo
60
Blonceng
48
10
Buncis
200
11
Bunga kol
100
12
30
13
Cabe merah
300
14
Cabe Rawit
150
15
Cabe lalap
60
16
Cambah soto
72
17
Cambah kulup
144
18
Cambah dele
50
19
Daun jeruk
20
Daun salam
10
21
Daun singkong
1200
22
Gambas
200
23
Jagung manis
300
24
Jahe
24
25
Jamur es
36
26
Jamur kuping
36
27
Jeruk nipis
72
28
50
29
Kacang panjang
400
30
Kangkung
300
31
Kapri sayur
36
32
Kelapa parut
1800
33
Kemangi
252
34
Kembang tahu
36
35
Kencur
24
36
Kenikir
252
37
Kentang
480
38
Kluwak
12
39
Kunci
12
40
Kunyit
48
41
Lengkuas
36
42
Labu siam
360
43
Pete
72
44
Rebung
168
45
Sawi hijau
300
46
Sawi daging
300
47
Sedap malam
36
48
Siwil
108
49
Serai
48
50
Slada air
60
51
Slada keriting/andewi
52
Trasi
72
53
Tape
72
54
Terong
325
55
Tewel
325
56
Timun
284
57
Tomat
203
58
Tomat hijau
36
59
Wortel
960
60
Brokoli
48
72
BUAH
1
Anggur
12
Apel fuji
130
Apel manalagi
12
Apel wongsinghton
12
144
Jeruk mandarin
60
180
Jeruk santang
48
Buah naga
24
Klengkeng
40
10
Mangga
60
11
Melon
100
12
Papaya
144
13
Pier
180
14
Pisang ambon
1650
15
Pisang chavendish
120
16
Pisang candi
36
17
Psang kepok
96
18
Rambutan
30
19
Salak
68
20
Semangka
130
21
Duku
24
22
Apokad
10
23
Nanas
48
24
Blewah
36
SNACK PASIEN
1
Roti tawar
280
Kabin tawar
72
Ice cream
120
Lain-lain
LAUK
1
Ayam
6000
Bakso
180
Cecek
24
CumI-cumi
10
Daging sapi
800
Daging giling
120
Ikan asin
Ikan bandeng
720
Ikan filet
228
10
Ikan lele
720
11
Ikan mujaer
144
12
Ikan pindang
7200
13
Ikan teri
12
14
Krupuk uyel
18000
15
Rempeyek
1800
16
Nugget ayam
12
17
Nugget ikan
17
18
Pelo ati
4800
19
20
20
Sosis ayam
21
Tahu
4000
22
Tempe
3600
23
Telur asin
400
100
24
Telur
ayam kampong
25
2130
26
Telur puyuh
30
300
Fanta
48
GAS LPG
1
Gas LPG 12 KG
72
Gas LPG 50 KG
78
PERALATAN
1
Baki coklat
20
Bukaan kaleng/botol
Drink jar
Heater
Sendok makan
10
Garpu makan
20
4
9
Piler/pengupas wortal
2
10
11
Mangkuk sayur
36
12
Magig com
13
Panci kecil
14
Panci tanggung
15
Panci besar
16
Lap piring
24
17
24
24
18
Piring
lauk
untuk tamu
24
19
24
20
21
Pisau dapur
10
22
150
23
Regulator LPG
2
34
Saringan
2
35
Saringan
36
1
37
Kompor
meja
1 tungku
38
Talenan plastic
39
Tampah
40
41
42
Wajan besar
43
Wajan kecil
6
44
Tempat
sampah injak
45
12
46
Sendok the
10
47
Blender jus
48
1
50
Parutan
kelapa listrik
51
Mixer
52
Dispenser
53
Galon
RUMAH TANGGA
1
120
Aqua galon
120
384
Baterai kecil
10
Cling wrap
580
Cup cake
48
Kawat staenliss
192
45
Kresek
hitam tanggung
96
10
120
11
Lap piring
96
720
12
Sabun
ekonomi reffil
13
Wash hand
144
14
144
15
Kertas merang
360
16
Plastic kg
144
17
Plastic kg
144
18
Plastic 1 kg
100
19
Plastic es
24
120
20
Plastic
kueukuran sedang
120
21
60
22
Sarung
tangan plastik
204
23
Sarung
tangan orange
24
200
25
Tusuk gigi
24
26
Sedotan Bengkok
120
27
Sunlight
144
28
Soklin
24
29
Samir snack
720
30
Pisau kecil
180
CETAKAN
3
1
Bahan
makanan penukar
Daftar diet
5000
Daftar makan
2
4
Diet
Diet dislipidemia
Diet Khusus
Diet TKTP
atau baru
diabetes melitus
2
9
Daftar
lap
gizi harian
10
11
Diet lambung
12
6
13
14
Perbaikan bengkel
15
16
17
Kartu stok
1000
18
Etiket
2000
BENGKEL
1
Lampu
Kasa jendela
Kran
Keselamatan Pasien yang terkait dengan instalasi gizi adalah sanitasi makanan.
1.
Pengertian
Tujuan
2.
3.
3.
Bangunan
B.
C.
D.
2.
Air bersih
Tersedianyaair yang bersih dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan dan memenuhi
syarat Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 01/Birhukmas/I/1975. Standar mutu
air tersebut, meliputi:
1.
2.
3.
Standar kimiawi, yaitu derajat keasaman (pH) jumlah zat padat dan
bahan-bahan kimia lainnya
4.
2.
3.
4.
4.
Harus diketahui asal lokasinya secara pasti, tidak tercemar dari sampah atau pupuk
yang dipakai, bebas dari insektisida, peptisida, atau bahan kimia lainnya
Harus dipilih bahan makanan yang bermutu baik, yaitu bahan makanan segar, yang
aman, utuh, baik dan bergizi, misalnya: utuh, tidak berlubang/berulat, besar dan
bentuk seragam, tidak busuk, tidak kotor dan tidak layu, cukup masak/matang (untuk
buah)
2.
1.
Syarat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berperilaku yang
mendukung
terwujudnya
penyehatan
makanan
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Prosedur kerja
Upaya pengendalian
Pada proses ini hendaknya tidak ada makanan dan minuman yang membusuk
setelah proses pembersihan bahan.
2.
3.
Proses penyimpanan
Bahan mentah disimpan dalam ruangan/tempat yang terpisah dari ruang makanan
terolah yang suhunya diatur sesuai dengan yang seharusnya
1.
Bahan mentah disimpan dalam ruangan/tempat yang terpisah dari ruang makan
terolah yang suhunya diatur sesuai dengan yang seharusnya
Alat pengangkutan makanan dan minuman yang dipakai dilengkapi dengan tutup
untuk menghindari debu diluar gedung dapur. Alat dibersihkan secara periodik
1.
2.
3.
5.
B.
C.
D.
Pengertian
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan
kerja petugas ataupun kelalaian/kesengajaan
2.
Tujuan
2.
3.
4.
Memberi kesempatan
atau jalan
menyelamatkan
6.
diri
pada
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
3.
B.
D.
1.
2.
3.
4.
4.
B.
Membersihkan mesin
menurut
petunjuk
dan
matikan
mesin sebelumnya
Bila ada alat pemanas atau baki perhatikan cara penggunaan dan
pengisiannya
Bila membawa air panas, tutup dengan rapat dan jangan mengisi
terlalu penuh
1.
2.
1.
Baju kerja, celemek dan topi terbuat dari bahan yang tidak
panas, tidak licin, dan enak dipakai, sehingga tidak mengganggu
gerak pegawai sewaktu kerja
Pengertian
A.
Pengawasan
Pengendalian
Evaluasi/penilaian
1.
Pencatatan data
permintaan/pemesanan
bahan
3.
1.
2.
3.
Formulir anamnesis
2.
B.
C.
D.
E.
3.
Pengawasan harga
2.
1.
2.
Hitung biaya per porsi atau biaya per orang per hari
4.
Pengendalian biaya
Pengendalian biaya adalah suatu proses dimana pimpinan atau pengelola mencoba
mengatur biaya guna mencegah pemborosan dari biaya yang dikeluarkan. Biaya
yang dimaksud disini yaitu biaya makan.
Biaya bahan makanan dapat meningkat atau menurun dari harga yang diperkirakan.
Oleh karena itu biaya makanan dapat dikendalikan melalui berbagai cara; seperti
menukar, mengubah, atau mengganti bahan makanan dengan bahan makanan lain.
Pengendalian biaya ini merupakan proses yang berkelanjutan dan melibatkan
aktivitas-aktivitas seperti perencanaan menu, pembelian (pemesanan), penerimaan,
pengolahan, dan juga tenaga/personelnya.
1.
Membandingkan dua
atau
lebih
kegiatan
1.
2.
B.
C.
1.
5.
Tujuan
Untuk memaksimalkan efisiensi tenaga kerja secara berdaya guna sesuai dengan
standar kualitas dan pelayanan yang dilakukan, sehingga dapat tercapai tujuan
yang optimal
1.
Jenis pelayanan
Peralatan yang
2.
BAB IX PENUTUP
Demikianlah Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi disusun yang dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam menjalankan tugas profesi dengan baik dan benar sesuai
ketentuan standar pelayanan kesehatan bidang radiologi sehingga pelayanan
kesehatan prima dapat terwujud.
Pedoman pelayanan Instalasi Gizi ini disusun dengan memperhitungkan kondisi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karenanya senantiasa untuk
dilengkapi sesuai kebutuhan tuntutan pelayanan.
Akhirnya semoga pedoman pelayanan Instalasi Gizi ini dapat dipergunakan oleh
seluruh Instalasi Gizi dan bermanfaat bagi peningkatan mutu layanan di pelayanan
Gizi Rumah Sakit