Você está na página 1de 92

Audit Siklus Penggajian dan Personalia

Fakultas Ekonomi
Universitas Tarumanagara
2012 / 2013
Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada
semua karyawan. Ketidaktepatan dalam penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja dapat
mengakibatkan salah saji laba bersih yang material.
Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya :
-

Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian


Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran
jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.

Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait
Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan pajak
biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.

Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan,
bahkan perusahaan yang kecil sekalipun
Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian diatur oleh
pemerintah. Adanya ketidakadilan dalam pembahian gaji karyawan dapat menimbulkan
masalah moral.
Audit penggajian menekankan pada pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan prosedur analitis.

Akun dan Transaksi Dalam Siklus Penggajian dan Personalia


Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai degan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia umunya dijelaskan dengan
akun T, yang menggambarkan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun
dalam siklus penggajian dan personalia.
D a l a m s e b a g i a n b e s a r s i s t e m , a k u n g a j i d a n u p a h a k r u a l h a n y a digunakan
pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila

karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga
kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja
yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan
Catatan Terkait
Siklus penggajian dan personalia melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang
konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.
Akun dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Upah, gaji,

bonus, dan komisi akrual


Pembayaran

Upah yang diperoleh, gaji,

Saldo awal

Tenaga kerja langsung

Kas di

bank

dan sebagainya.
Pembayaran gaji

Saldo akhir

Pembayaran pajak gaji

Pemotongan pajak penghasilan


dan pengurangan

lainnya
Saldo awal
Pembayaran

Pemotongan pajak gaji

Saldo akhir
Beban pajak
gaji akrual

Saldo awal
Pembayaran

Beban pajak gaji

Beban pajak gaji

Saldo akhir
Kolom tiga mengidentifikasi empat fungsi bisnis dalam siklus penggajian dan
personalia yang umum serta mengilustrasikan hubungan antara fungsi bisnis, kelas transaksi,
akun-akun, dan dokumen serta catatan.
1. Personalia dan kesempatan kerja
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personil yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga
merupakan sumber catatan yang independen nagi verifikasi internal atas informasi upah.
o Catatan personalia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran,
pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja, dan tanggal berhenti bekerja.
o Formulir otorisasi pengurangan
Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk jumlah pembebasan
untuk pemotongan pajak penghasilan dan program tabungan lainnya, obligasi tabungan, serta
iuran serikat pekerja.
o Formulir otorisasi tingkat pembayaran
Digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumbernya adalah kontrak tenaga kerja,
otorisasi oleh manajemen, atau otorisasi dari dewan direksi.
2. Pencatatan waktu dan persiapan penggajian
Pencatatan waktu dan persiapan penggajian mempengaruhi secara langsung beban penggajian
setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut, diperlukan
penggajian yang memadai :
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan, dan pembayaran bersih
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji
o Kartu waktu
Dokumen yang mengindikasikan waktu per jam karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap
hari serta jumlah jam kerja karyawan.
o Tiket waktu pekerjaan
Formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode
waktu tertentu.
o File transaksi penggajian
File ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses oleh sistem akuntansi
selama suatu periode.
o Jurnal atau daftar penggajian

Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya mencantumkan nama
karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi
akun atau klasifikasi setiap transaksi.
o File induk penggajian
File komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan
mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selaa tahun tersebut hingga tanggal saat
ini.
o Cek gaji
Cek gaji ditulis dan kemudian diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa yang
dilaksanakannya. Jumlah dalam cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak
dan pemotongan lainnya.
o Rekonsiliasi rekening bank penggajian
Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun kas termasuk
penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun penggajian imprest adalah
akun penggajian terpisah di mana saldo bernilai kecil dipertahankan. Akun imprest
membatasi exposure klien terhadap kecurangan penggajian, serta menyederhanakan
rekonsiliasi rekening bank penggajian.
3. Penyiapan SPT Pajak penggajian dan pembayaran pajak
Sebagian besar sistem penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT Pajak penggajian
dengan menggunakan informasi tentang transaksi penggajian dan file induk. Untuk mencegah
salah saji dan kewajiban pajak serta penalti yang potensial, individu yang kompeten harus
memverifikasi output secara independen.
o Formulir W2
Formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengikhtisarkan penghasilan karyawan
selama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, pemotongan pajak penghasilan, dan
pemotongan jaminan sosial.
o SPT pajak penghasilan
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, negara bagian, dan federal untuk
menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.

Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian


Substantif Atas Transaksi
Pengendalian internal untuk pengujian biasanya sangat terstruktur dan terkendali
dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan
para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian.

Karena memroses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program
penggajian di komputer harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan schedule
pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk
memroses penggajian. Biasanya tidak sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian
yang baik dalam siklus penggajian dan personalia.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupaka bagian
paling penting dalam menguji penggajian, namun hal ini tidak bersifat ekstensif. Banyak
auditor menghadapi resiko salah saji material yang rendah, walaupun penggajian seringkali
menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada tiga alasan untuk hal ini :
-

Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika mereka
dibayar terlalu rendah.

Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.

Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan federal
meyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.
Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal,
pengujian pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi, kita harus mengenal hal hal berikut :

Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan; karena itu, auditor harus
mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang material
untuk setiap organisasi.

Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.

Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan
pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.

Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada resiko pengendalian yang
dinilai dan pertimbangan audit lainnya.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan menggunakan
program audit format kinerja.
Pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk menilai risiko pengendalian:

1. Pemisahan tugas yang memadai

Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan personalia,
terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak
ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya
manusia, yang mengendalikan aktivitas penggajian kunci, seperti menghapus ayau
menambahkan karyawan. Pemrosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji
yang telah ditandatangani.
2. Otorisasi yang tepat
Hanya departemen sumber daya manusia yang boleh mengotorisasi untuk menambah dan
menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta potongan.
Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi oleh bagian personalia.
Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas dasar
pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
3. Dokumen dan Catatan yang memadai
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat sistem penggajian. Kartu waktu
dan catatan diperlukan untuk karyawan per jam atau paruh-waktu. Untuk karyawan yang
dibayar berdasarkan tingkat potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan yang
berbeda. Bagi banyak perusahaan, catatan waktu harus memadai untuk mengakumulasi biaya
penggajian menurut pekerjaan atau penugasan.
4. Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh
karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang yang
independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak diklaim atau
dicairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tanda
tangan, akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
5. Pengecekan yang Independen atas Kinerja
Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan total
batch dengan laporan ikhtisar. Anggota manajemen atau karyawan lain yang bertanggung
jawab harus meriview output penggajian untuk melihat setiap salah saji atau jumlah yang
tidak biasa.
6. Penyiapan Formulir Pajak Penggajian
Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus meriview pengisian
dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak penggajian yang merupakan tanggung jawab
klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang belum dibayar, denda, dan bunga akan muncul
jika klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar.

7. Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada


Mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan
yang tidak ada) sering kali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal dia
sudah berhenti bekerja. Contoh orang yang melakukan jenis penggelapan ini adalah mandor
atau rekan karyawan. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama
pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda
tangan yang diotorisasi. Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri
transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk
menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode penggajian.
8. Pengujian atas Kecurangan Waktu
Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak
dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi
auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah
merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja
yang independen. Akan tetapi biasanya jauh lebih mudah bagi klien untuk mencegah jenis
penipuan ini dengan pengendalian yang memadai ketimbang bagi auditor untuk
mendeteksinya.
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tujuan Audit

Pengendalian

Pengujian

Pengujian

yang

Internal Kunci

Pengendalian

Substantif atas

Umum

Transaksi

Berkaitan
dengan

Umum

Transaksi
Pembayaran

-Kartu waktu

-Memeriksa kartu

-Meriview jurnal

penggajian

disetujui oleh

untuk indikasi

penggajian, buku

yang tercatat

personalia.

persetujuan.

besar umum, dan

adalah untuk

-Jam waktu

-Memeriksa kartu

catatan gaji yang

pekerjaan yang

digunakan untuk

waktu

diperoleh

dilaksanakan

mencatat waktu.

-Mereview

menyangkut

oleh karyawan

-Mempertahankan

kebijakan

jumlah yang

yang benar-

file personil yang

personalia.

besar atau tidak

benar ada

memadai.

-Memeriksa file

biasa.

(keterjadian).

-Perekrutan

personalia.

-Membandingkan

tenaga kerja

-Mereview bagan

cek yang

diotorisasi.

organisasi,

dibatalkan dengan

-Ada pemisahan

membahasnya

jurnal penggajian

tugas di antara

dengan karyawan,

menyangkut

personalia,

dan mengamati

nama, jumlah,

pencatat waktu,

tugas yang sedang

dan tanggal.

dan pengeluaran

dilaksanakan.

-Memeriksa cek

gaji.

-Memeriksa

yang dibatalkan

-Hanya karyawan

printout transaksi

dengan catatan

yang ada dalam

yang ditolak oleh

personalia.

file data komputer

komputer karena

Transaksi

yang diterima

memiliki nomor

penggajian

ketika mereka

karyawan yang

yang adal telah

dimasukkan.

tidak ada.

dicatat

-Cek diotorisasi

-Memeriksa

(kelengkapan)

sebelum

catatan penggajian

dikeluarkan.

menyangkut
indikasi

-Merekonsiliasi

-Cek gaji telah

persetujuan.

pengeluaran

dipranomori dan

-Memperhitungkan dalam jumlah

diperhitungkan.

urutan cek gaji.

penggajian

-Akun bank telah

-Membahas

dengan

direkonsiliasi

dengan karyawan

pengeluaran pada

secara

dan mengamati

rekening bank

independen.

rekonsiliasi.

penggajian.
-membuktikan
rekonsiliasi bank.

Transaksi

-Perhitungan dan

-Memeriksa

-Menghitung

penggajian

jumlah telah

indikasi verifikasi

ulang jam yang

yang dicatat

diverifikasi secara

internal.

digunakan dari

adalah untuk

internal.

-Memeriksa file

kartu waktu.

jumlah waktu

-Total batch

total batch untuk

-Membandingkan

yang benar-

dibandingkan

melihat tanda

tingkat upah

benar

dengan laporan

tangan klerk

dengan kontrak

dikerjakan dan

ikhtisar komputer.

pengendali data;

serikat pekerja,

pada tingkat

-Tingkat upah,

membandingkan

persetujuan oleh

upah yang

gaji, atau tingkat

totalnya dengan

dewan direksi,

sesuai;

komisi diotorisasi

laporan ikhtisar.

atau sumber

pemotongan

secara layak.

-Memeriksa

lainnya.

pajak telah

-Pemotongan,

catatan penggajian

-Menghitung

dihitung dengan

termasuk jumlah

menyangkut

ulang

benar

untuk asuransi

indikasi otorisasi.

pembayaran

(keakuratan).

dan tabungan

-Memeriksa

kotor.

penggajian, telah

otorisasi dalam file

-Mengecek

diotorisasi secara

personalia.

pemotongan

layak.

dengan mengacu
pada tabel pajak
dan formulir
otorisasi dalam
file personalia.
-Menghitung
ulang
pembayaran
bersih.
-Membandingkan
cek yang
dibatalkan dengan
jurnal penggajian
menyangkut
jumlahnya.

Transaksi

-Isi file induk

-Memeriksa

-Menguji

penggajian

penggajian telah

indikasi verifikasi

keakuratan

telah

diverifikasi secara

internal.

klerikal dengan

dimasukkan

internal.

-Memeriksa

menfooting jurnal

dengan benar

-Total file induk

laporan total

penggajian dan

dalam file induk penggajian telah

ikhtisar awal yang

menelusuri

penggajian dan

di bandingkan

menunjukkan

posting ke buku

diikhtisarkan

dengan total buku

bahwa

besar umum serta

dengan benar

besar umum.

perbandingan telah

file induk

dilakukan.

penggajian.

(posting dan
pengikhtisaran).
Transaksi

-Bagan akun yang

-Mereview bagian

-Membandingkan

penggajian

memadai telah

akun.

klasifikasi dengan

telah

digunakan.

-Memeriksa

bagian akun atau

diklasifikasikan

-Klasifikasi akun

indikasi verifikasi

prosedur manual.

dengan benar

telah diverifikasi

internal.

-Mereview kartu

(klasifikasi).

secara internal.

waktu karyawan
departemen dan
tiket pekerjaan
untuk penugasan
pekerjaan serta
menelusuri ke
distribusi tenaga
kerja.

Transaksi

-Prosedur

-Memeriksa

-Membandingkan

penggajian

memerlukan

prosedur manual

tanggal cek yang

telah dicatat

pencatatan

dan mengamati

tercatat dalam

pada tanggal

transaksi sesegera

kapan pencatatan

jurnal penggajian

yang benar

mungkin setelah

dilakukan.

dengan tanggal

(penetapan

penggajian

-Memeriksa

pada cek yang

waktu).

dibayarkan.

indikasi verifikasi

dibatalkan dan

-Tanggal telah

internal.

kartu waktu.

diverifikasi secara

-Membandingkan

internal.

tanggal pada cek


dengan tanggal
cek tersebut

dicairkan bank.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN


SALDO
Auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo
setelah menyelesaikan penilaian resiko pengendalian dan melaksanakan pengujian
pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi serta menilai kemungkinan salah saji
akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia.
Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban
penggajian adalah sebagai berikut :
-

Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi akun kewajiban penggajian.


Resiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin terjadi
pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, resiko bisnis klien itu mungkin saja terjadi pada
kesepakatan kompensasi yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta
kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya.

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren untuk akun
kewajiban penggajian.
Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada resiko inheren berupa kecurangan
penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi keterjadian. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang
secara signifikan membebankan tenaga kerjanya ke persediaan, yang berpotensi
menimbulkan misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau di antara kategori
persediaan.

Menilai resiko pengendalian untuk siklus penggajian dan personalia.

Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas


transaksi untuk siklus penggajian dan personalia.

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk akun kewajiban penggajian.


Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian dan personalia
seperti pada setiap siklus lainnya.
Berikut ini ilustrasi atas prosedur analitis untuk akun akun neraca serta laporan laba rugi
dalam siklus penggajian dan personalia :
PROSEDUR ANALITIS
Membandingkan
saldo
akun

SALAH SAJI YANG MUNGKIN


beban Salah saji akun beban penggajian

penggajian dengan tahun tahun sebelumnya


(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah
dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga

kerja

langsung Salah saji tenaga kerja langsung dan

sebagai persentase dari penjualan dengan persediaan


tahun tahun sebelumnya
Membandingkan beban

komisi

sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban

persentase dari penjualan dengan tahun komisi


tahun sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dan
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan perubahan tarif pajak
Membandingkan akun pajak

penggajian Salah saji pajak penggajian akrual dan beban

akrual dengan tahun tahun sebelumnya


-

pajak penggajian

Merancang pengujian atas rincian saldo akun kewajiban penggajian untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo.
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah :

o Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (Keakuratan).
o Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar (Pisah
Batas).
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kurang
saji atau akrual yang dihilangkan.
Berikut ini adalah beberapa akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan
personalia :
1. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan
Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan
membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat
pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya. Jika pengendalian

internal sudah beroperasi secara efektif, pisah batas dan keakuratan dapat dengan mudah diuji
pada saat yang bersamaan dengan prosedur tersebut.
2. Gaji dan Upah Akrual
Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang telah menjadi
haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga periode selanjutnya. Pisah batas dan
keakuratan yang benar untuk gaji dan upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan
yang harus diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.
Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan upah dan
mengetahui hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya, prosedur audit yang tepat untuk
menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang
paling mungkin dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari
yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
3. Komisi Akrual
Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan upah akrual juga dapat
diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini umumnya lebih sulit diverifikasi karena
perusahaan seringkali memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan
karyawan dengan komisi lainnya.
Dalam memverifikasi komisi akrual, hal yang pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji perhitungannya berdasarkan
perjanjian tersebut. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi
dengan tahun tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
4. Bonus Akrual
Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada para pejabat dan
karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan
menimbulkan salah saji yang material.
Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya
dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
5. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya
Akrual dari kewajiban kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan tahun sebelumnya
merupakan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran jumlahnya.
Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali, baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai
dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
6. Pajak Penggajian Akrual

Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta federal dapat
diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir pajak yang disiapkan pada periode
selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada
tanggal neraca.
7. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban
Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi
penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung.
Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun akun
laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis, pengujian pengendalian,
pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah
dibahas. Pengujian tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan defisiensi yang signifikan atau kelemahan yang material dalam
pengendalian internal, salah saji yang signifikan dalam pengujian kewajiban, atau varians
utama yang belum dijelaskan dalam prosedur analitis.
8. Kompensasi Pejabat
Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah yang
diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan dalam laporan
10-K SEC dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi kompensasi pejabat juga dijamin
karena beberapa individu mungkin saja mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari
jumlah yang diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap
pejabat yang diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan
catatan pendapatan yang berhubungan.
9. Komisi
Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap jenis
penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi yang diinginkan
tidak tersedia, mungkin perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk
tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
10. Beban Pajak Penggajian
Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan mula mula merekonsiliasi
total penggajian di setiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian untuk seluruh
tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat
yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak.

Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan banyak biaya dan biasanyab
tidak diperlukan kecuali jika prosedur analitits mengindikasikan bahwa terdapat masalah
yang tidak dapat dipecahkan melalui prosedur lainnya.
11. Total Penggajian
Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak penggajian adalah rekonsiliasi total
beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2.
Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian
dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan cara yang lebih
baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
12. Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi melakukan kontrak dengan
organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.
13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah
mendalam, akan tetapi, beberapa transaksi yang kompleksi seperti opsi saham dan rencana
kompensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki.
Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban.
Diposkan 22nd March 2013 oleh ChunLism
Label: 2013 akuntansi arens audit makalah personalia siklus penggajian untar
0

Tambahkan komentar

Accounting Studies

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
Jan
12

Laporan Analisa Sistem Pengendalian


Internal
Laporan Analisa Sistem Penjualan

XXX
Mall Ciputra

XXX merupakan sebuah jaringan restoran seafood waralaba yang berpusat di


Jakarta. Dengan mengusung slogan mutu bintang lima, harga kaki lima, XXX
menjadi salah satu restoran yang menyajikan hidangan seafood dengan harga
yang sangat terjangkau bagi masyarakat di Indonesia. Saat ini, XXX telah
memiliki lebih dari lima puluh cabang restoran di seluruh Indonesia.
I.

Organisasi
Fungsi
Supervisor
Resepsionis
Kasir

:
:
:

1 orang
1 orang
2 orang

Bagian dapur
Waiter / waitress
Staff penjual roti
Cleaning service
II.

:
:
:
:

6 orang
6 orang
1 orang
2 orang

Sistem Pengendalian Internal Penjualan


1. Resepsionis menyambut customer dan menanyakan jumlah customer
2. Waiter / waitress mencarikan meja sesuai dengan jumlah customer
3. Waiter / waitress memberi menu makanan kepada customer
4. Waiter / waitress mencatat order dari customer dengan iPod lalu
5.

mengkonfirmasi ulang orderan dari customer


Orderan akan diberikan ke bagian kasir untuk kemudian diinput dan

memperoleh struk checker order


6. Bagian kasir meneruskan orderan customer ke bagian dapur
7. Waiter / waitress menempelkan struk checker order di meja customer
untuk menandai pesanan customer yang sudah terpenuhi
8. Koki memasak menu yang dipesan customer. Setelah selesai, pesanan
tersebut akan diberikan kepada waiter / waitress untuk diantarkan
kepada customer yang bersangkutan
9. Waiter / waitress mengantarkan pesanan customer, kemudian
mengupdate struk checker menu sesuai dengan pesanan customer yang
sudah terpenuhi
10. Setelah customer selesai makan, customer meminta bill kepada waiter /
waitress
11. Waiter / waitress meminta bill sesuai dengan nomor meja customer
bersangkutan ke kasir lalu menyerahkan bill kepada customer yang
bersangkutan
12. Customer membayar sesuai dengan jumlah yang tertera di bill,
kemudian mengembalikan bill beserta pembayarannya kepada
waiter/tress
13. Kasir menginput jumlah pembayaran sesuai dengan uang yang
diberikan customer ke computer. Apabila ada uang kembalian, kasir
akan memberi uang kembalian tersebut ke waiter / waitress yang akan
mengantar

uang

kembalian

tersebut

kepada

customer

yang

besangkutan
14. Customer meninggalkan restoran dan resepsionis mengucapkan terima
kasih atas kunjungan para customer
15. Bagian cleaning service membersihkan peralatan makan serta meja
kotor yang ditinggalkan oleh customer
III.

Analisa Sistem Pengendalian Internal

a. Analisa Kekuatan Sistem Pengendalian Internal


1. Pembagian tugas yang jelas
Adanya pembagian tugas yang jelas antara resepsionis, waiter /
waitress, kasir, bagian dapur, cleaning service dengan jumlah
2.

personel yang memadai.


Pencatatan order customer dengan bantuan iPod dan
melakukan konfirmasi ulang
iPod membantu mempercepat waktu pencatatan pesanan.
Selain itu, dengan adanya konfirmasi ulang, dapat menghindari

kesalahan dalam pencatatan pesanan pelanggan.


3. Otorisasi transaksi yang jelas
Daftar order yang diotorisasi ke bagian kasir sebelum
diteruskan ke dapur dilakukan untuk menghindari pembuatan
menu makanan yang tidak sesuai dengan pesanan customer dan
memastikan bahwa tidak ada order dari customer yang tidak
dicatat.
b. Analisa Kelemahan Sistem Pengendalian Internal
1. Kurangnya pengawasan atas karyawan
Supervisor terus berada di dalam ruangan dan hanya keluar
sekali sehingga aktivitas karyawan tidak diawasi. Banyak
karyawan yang mengobrol pada saat restoran penuh dengan
customer.
2. Fungsi tidak spesifik
Pada saat meminta refill teh, yang melayani adalah bagian
cleaning service karena waiter / waitress kurang tanggap
terhadap panggilan customer.
3. Karyawan meninggalkan bagian yang seharusnya dijaga
Staff penjual roti meninggalkan counter rotinya untuk
mengobrol dengan bagian kasir dan para waiter / waitress.
4. Kurangnya pengawasan terhadap barang yang dibawa
customer
Customer dapat membawa makanan dan minuman dari luar
tanpa ditegur dan diperiksa oleh staff sehingga ada customer
yang tidak membeli dan hanya numpang duduk saja.
IV.

Matriks Resiko
Insignificant
(1)

Minor
(2)

Moderate
(3)

Major
(4)

Catasthropic
(5)

Almost Certain (5)

Probable (4)
Possible (3)
Unlikely (2)
Rare (1)
V.

3
1

Aktivitas Loss Prevention


1. Adanya supervisor yang ditempatkan di tiap-tiap cabang
restoran
Masing-masing cabang XXX memiliki supervisor yang bertugas
untuk mengawasi proses pengoperasian restoran.
2. Ada CCTV di area restoran
CCTV berguna untuk mengawasi kegiatan karyawan maupun
aktivitas di area restoran.
3. Kasir ditempatkan di area yang jelas
Bagian kasir tidak dicampur dengan bagian lain dan dekat dengan
ruangan supervisor sehingga supervisor bisa mengawasi kegiatan
transaksi yang terjadi di kasir secara langsung.
4. Adanya resepsionis di pintu masuk
Dengan bantuan resepsionis, maka dapat diketahui siapa saja yang
keluar masuk restoran serta mempermudah customer untuk
mencari tempat duduk yang sesuai dengan kebutuhannya.
5. Adanya waiting list
Ketika restoran ramai dan tidak ada tempat duduk yang tersedia,
maka customer akan dimasukkan ke dalam daftar waiting. Bagian
resepsionis menginformasikan kepada customer berapa lama
customer harus menunggu untuk mendapatkan tempat duduk.
Dengan waiting list, customer mendapatkan kepastian bahwa
mereka akan mendapatkan tempat duduk dalam waktu tertentu dan
hal ini mencegah kehilangan customer bagi pihak restoran.

VI.

Aktivitas Fraud Investigation


1. Adanya supervisor
Supervisor yang ditempatkan di setiap cabang restoran XXX
melaksanakan tugas supervisi atas setiap karyawan dan seluruh
aktivitas yang terjadi sehingga fraud dapat dideteksi apabila
terdapat karyawan yang melakukan fraud.
Contoh : Supervisor mengawasi kasir saat menjalankan tugasnya,
baik

dalam

melayani

customer

maupun

saat

melakukan

penghitungan fisik atas kas. Dengan adanya pengawasan / fungsi

supervisi yang dijalankan oleh supervisor, apabila kasir melakukan


fraud dalam bentuk pencurian uang kas / sejenisnya maka hal ini
dapat dideteksi dan langsung ditindaklanjuti sehingga fraud dapat
diatasi.

Diposkan 12th January 2014 oleh ChunLism


Label: 2013 audit konsentrasi pemeriksaan manajemen matriks evaluasi matriks
resiko sistem pengendalian internal
0

Tambahkan komentar
2.
Jun
27

Management Strategic - Mission


Statement Evaluation Matrix
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2013 / 2013

Mission Statement Evaluation Matrix


Components
Organiz
ation

Custome Product Market


r
Service
s

PT
YES
NO
Kami
Unilever membantu
, Tbk.
orangorang
(Consu
merasa
mer
nyaman,
Goods) berpenampi
lan baik dan
lebih
menikmati
kehidupan
dengan bra
nd dan
pelayanan
yang baik
bagi
mereka dan
bagi orang
lain.

Pizza
Hut
Hawaii
(Food)

NO

PT
Aneka
Tamban

NO

YES

Concern Techno
for
logy
Surviva
l,
Growth,
Profitab
ility
NO
NO

Philos
ophy

Self
Concept

Concern
for
Public
Image

Conce
n for
Emplo
yees

NO

YES

YES

NO

Kami
selalu
percaya
akan
kekuatan b
rand kami
dalam
meningkatk
an kualitas
kehidupan
orangorang dan
dalam
melakukan
hal yang
benar.

Kami
mengenali
tantangan
global
seperti
perubahan
iklim yang
menjadi
kepedulian
kita
bersama.

NO

NO

Kami akan
mengemb
angkan
cara baru
dalam
melakuka
n bisnis
dengan
tujuan
membesar
kan
perusahaa
n kami
dua kali
lipat.

YES

YES

We take
pride in
making a
perfect
pizza and
providing
courteous
and
helpful
service
on time
all the
time.

We are
accountab
le for
profitability
in
everything
we do,
providing
our
sharehold
ers with
value
growth.

NO

NO

YES

YES

Mendoron
g
pertumbu

Membang
un dan
menerapk

NO

NO

YES

We are
the
employ
of choic
offering
team
membe
opportu
ties for
growth,
advanc
ment,
and
rewardi
g caree
in a fun
safe
working
environ
ent.

NO

NO

YES

YES

YES

Membang
un dan
menerapk

Berpartisi
pasi
meningka

Mening
atkan
kompe

han yang
sehat
dengan
mengemb
angkan
bisnis
berbasis
pertamba
ngan,
diversifika
si dan
integrasi
selektif
untuk
memaksi
malkan
nilai
pemegan
g saham.

g
(Mining
)

an
praktikpraktik
terbaik
kelas
dunia
untuk
menjadik
an Antam
sebagai
pemain
global.

an praktikpraktik
terbaik
kelas
dunia
untuk
menjadika
n Antam
sebagai
pemain
global.

Diposkan 27th June 2013 oleh ChunLism


Label: management manajemen matriks matriks evaluasi misi strategi strategic visi
0

Tambahkan komentar
3.
Jun
27

Seminar Akuntansi : Profil Singkat PT


Kedaung Indah Can, Tbk
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2012 / 2013
Profil Singkat Perusahaan

tkan
kesejahte
raan
masyarak
at
terutama
di sekitar
wilayah
operasi,
khususny
a
pendidika
n dan
pemberda
yaan
ekonomi.

nsi dan
kesejah
eraan
pegawa
serta
menge
bangka
budaya
organis
si
berkine
a tingg

PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) didirikan tanggal 11 Januari 1974 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1974. Kantor pusat KICI
berdomisili di Jalan Raya Rungkut No.15-17, Surabaya.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KICI
meliputi industri peralatan dapur dari logam dan produk sejenis serta industri kaleng
dan produk sejenis.
Pada tanggal 07 Oktober 1993, KICI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) KICI
kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp2.600,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Oktober 1993.
Sejarah Pencatatan Saham Perusahaan
NO
1
2
3
4
5

JENIS PENCATATAN
Saham Perdana
@ Rp2.600,Pencatatan Saham Pendiri
(Company Listing)
Saham Bonus (Bonus
Shares)
Dividen Saham (Stock
Dividend)
Pemecahan Saham (Stock
Split)
Asset

SAHAM

TANGGAL
PENCATATAN

10.000.000

28-Okt-1993

40.000.000

28-Okt-1993

16.000.000

21-Jul-1995

3.000.000

30-Des-1995

69.000.000

16-Des-1996

Kelompok Akun
Dalam Laporan
Keuangan PT
Kedaung Indah
Can, Tbk.

Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahan, tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahan dan mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun.
Liabilitas
Pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh suatu perusahaanpada
masa yang akan datang. pengorbanan untuk masa yang akan datang initerjadi akibat
kegiatan usaha.
Ekuitas
Modal yang diinvestasikan dalam suatu usaha (ekuitas dalam akuntansi
merupakan penambahan dari profit selama tahun2 berjalan dengan modal mula-mula)
dan rumus akuntansi Asset=Kewajiban+Ekuitas .
Definisi Akun akun dalam Laporan Keuangan PT Kedaung Indah Can, Tbk.

1.

Asset
1.1 Asset Lancar
Bagian harta-harta yang dimiliki oleh perusahaan, yang perputaran hartaharta tersebut kurang dari satu tahun. Entitas menggolongkan suatu
aktiva/harta/aset sebagai Aktiva Lancar / Harta Lancar / Aset Lancar
(Current Assets) apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
- Entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud
untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal.
- Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan.
- Entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12
bulan setelah periode pelaporan
- Kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2: Laporan
Arus Kas) kecuali aset tersebut dibatasi pertukarannya atau
penggunaannya untuk menyelesaikan laibilitas (liabilities) sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

A. Kas & Setara Kas (PSAK No. 2)


Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposits). Setara kas (cash equivalent) adalah investasi
yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan
memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Setara Kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan
untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan sebagi
setara kas, suatu investasi harus segera dapat dirubah menjadi kas,
dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai
yang tidak signifikan. Karenanya, suatu investasi pada umumnya
memenuhi syarat sebagai setara kas, hanya jika akan segera jatuh
tempo dalam waktu, misalnya tiga bukan atau kurang sejak tanggal
perolehannya. Investasu dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas,
kecuali substansi investasi saham tersebutadalah setara kas, misalnya
saham preferen yang diperoleh dalam suatu periode singkat dari jumlah
jatuh tenponya dan tanggal penebusan telah ditentukan.

B. Saldo Bank yang Dibatasi Penggunaanya


Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu, jika jumlahnya material
harus dipisahkan dari kas regular untuk tujuan pelaporan
keuangan, dicatat sebagai kas yang dibatasi (restriced cash) dan
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
C. Piutang Usaha
Merupakan piutang akibat penjualan hasil bidang usaha utama
perusahaan.
Dalam akun ini, ada istilah pihak pihak yang berelasi. Sesuai
dengan PSAK 07 (Rev.2010) yang termasuk pihak pihak berelasi
adalah orang atau entitas yang berkontribusi dalam menyiapkan
laporan keuangan atau yang bertindak sebagai entitas pelapor.
Adapun ketentuan bahwa orang atau entitas tersebut dapat
digolongkan sebagai pihak berelasi dengan entitas pelapor apabila:
o Orang atau anggota entitas pelapor tersebut memiliki anggota
keluarga terdekat (seperti pasangan hidup, dan anak;anak dari

o
o
o
o

D.
E.
F.

G.

pasangan hidup dan tanggungan dari individu) yang memiliki


pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor,
memiliki pengaruh signifikan dan termasuk personil
manajemen kunci dari entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.
Suatu entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama.
Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari
entitas lain (merupakan anggota suatu kelompok usaha yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
Antara entitas dengan entitas pelapor merupakan ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
Entitas tersebut merupakan suatu program imbalan pascakerja
untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Apabila entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Berikut juga yang bukan dikategorikan sebagai pihak pihak yang


tidak berelasi, antara lain:
o Dua entitas yang memiliki direktur atau personil manajemen
kunci yang sama atau personil manajemen kunci dari entitas
mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain, maka kedua
entitas tersebut tidak dapat dikatakan sebagi pihak berelasi.
o Dua venture yang mengendalikan bersama atas ventura bersama.
o Penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan public, dan
departemen atau instansi pemerintah yang tidak
mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki
pengaruh signifikan atas entitas pelapor dalam pelaksanaan
normal dengan entitas.
o Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau
agen umum dimana entitas mengadakan transaksi usaha dengan
volume signifikan karena ketergantungan ekonomis yang
diakibatkan oleh keadaan.
Piutang lain-lain
Piutang yang tidak berasal dari hasil bidang usaha utama
perusahaan.
Uang Muka
Pembayaran uang kepada pihak lain yang belum memberikan
prestasi atau memenuhi kewajiban.
Persediaan
Persediaan adalah aktiva:
(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
(b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Beban dibayar dimuka
Pengeluaran yang dibayarkan untuk keperluan dalam tahun buku
mendatang.

H.

Jaminan
Pengeluaran yang dibayarkan untuk keperluan dalam tahun buku
mendatang.
I. Piutang Pajak
Piutang pajak yang jumlahnya masih harus ditagih sebagaimana
tercantum dalam STP, SKPKB, SKPKBT, yang meliputi pokok
pajak kenaikan bunga dan atau denda.
1.2 Asset Tidak Lancar
Aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka
panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis
dalam satu kali perputaran operasi perusahaan).
A. Asset Pajak Tangguhan
Jumlah pajak penghasilan terpulihkan pada periode mendatang
sebagai akibat adanya :
o Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible
temporary differences).
o Sisa kerugian yang belum dikompensasikan.
Penilaian kembali Asset Pajak Tangguhan (Deferred Tax Assets)
harus dilakukan setiap tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan
dapat atau tidaknya pemulihan akiva pajak tangguhan (Deferred
Tax Assets) direalisasikan dalam periode mendatang.
B.

Properti investasi
Tanah, bangunan atau bagian dari bangunan, atau keduanya,
yang dikuasai oleh entitas (atau lessee melalui finance lease)
untuk mendapat rental atau capital gain, atau kedua-duanya,
dan tidak untuk:
o Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif
o Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Karena properti investasi merupakan bagian dari aset, maka properti
investasi juga memiliki syarat pengakuan: dikuasai oleh entitas, memiliki
manfaat ekonomik yang cukup pasti untuk mengalir ke entitas di masa
depan, berasal dari transaksi di masa lalu, dan dapat diukur secara
andal.

2.

Utang dan Ekuitas


2.1 Utang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling
lambat umur dari utang ini satu tahun atau 1 periode akuntansi. Hutang
jangka pendek termasuk :
- Hutang Wesel/Wesel Bayar : yaitu wesel yang harus kita bayar kepada
pihak lain yang pernah kita berikan kepadanya. Biasanya umur utang
wesel adalah 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.

Hutang Dagang (Account Payable): ialah utang kepada rekanan


(suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan perusahaan, atau utang ini
terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
Biaya-biaya yang harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum kita
lunasi dalam periode pembukuan tertentu.

A. Utang Usaha
Kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam
jangka waktu yang singkat.
B. Utang Pajak
Utang Pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi
adminsitrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam
surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
C. Utang Sewa Guna Usaha
Utang sewa-guna-usaha adalah kewajiban dalam
setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk
jangka waktu tertentu
D. Utang Lain lain
Misalnya utang obligasi yang akan jatuh tempo tetapi akan dilunasi
dari dana pelunasan obligasi, utang jangka panjang kepada pejabat
perusahaan atau kepada anak perusahaan dan lain-lain.
2.2 Utang Jangka Panjang
Hutang atau kewajiban perusahaan yang jangka waktu pelunasannya lebih
dari satu tahun.
Yang termasuk hutang jangka panjang antara lain :
- Hutang Obligasi (Bond Payable)
- Hutang Hipotik (Mortgage Notes Payable)
A. Beban yang masih harus dibayar
Biaya-biaya yang masih harus dibayarkan oleh perusahaan kepada
pihak lain atau jasa-jasa yang telah dilakukan oleh pihak lain demi
kepentingan perusahaan.
B. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Seperti pensiun, imbalan pension lainnya, asuransi jiwa pascakerja dan
imbalan kesehatan pascakerja.

2.3 Ekuitas
A. Modal Saham
Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai
akibat investasi yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Struktur modal
saham suatu perusahaan tergantung pada bentuk badan usahanya.

Kesimpulan

Dari hasil audit laporan keuangan PT Kedaung Indah Can, Tbk. Terjadi
peningkatan asset serta utang dan ekuitas sebesar 753.685.563,2. Peningkatan laba
yang terjadi sebesar 1.902.736.030.
Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa kinerja keuangan PT Kedaung Indah
Group mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Diposkan 27th June 2013 oleh ChunLism


Label: 2013 akuntansi laporan keuangan profil perusahaan seminar akuntansi
0

Tambahkan komentar
4.
Jun
27

Case Study : Walt Disney Company Strategic Management


Kelompok 3 - LY
Universitas Tarumanagara - 2012/2013

Timeline
Tanggal / Tahun
16 Oktober 1923

Peristiwa
Walt menandatangani kontrak dengan M.J. Winkler untuk memproduksi serial Alice
Comedies.

Awal dari Walt Disney Company yang dikenal dengan nama The Disney Brothers
5 September 1927
18 November 1928
30 Juli 1932

Studio
Merilis episode pertama dari kartun Oswald the Lucky Rabbit, Trolley Troubles.
Perilisan kartun Mickey dan Minnie Mouse untuk pertama kalinya.
Merilis kartun berwarna untuk pertama kalinya yang berjudul Flowers and Trees yang

23 Februari 1935

berhasil memenangkan penghargaan Academy Awards.


The Band Concert, serial kartun Mickey Mouse yang full-colored dirilis untuk pertama

21 Desember 1937

kalinya.
Snow White and The Seven Dwarfs, film animasi pertama Disney. Ditayangkan pertama

26 Desember 1939

kali di Carthay Circle Theater.


The Disney Studio berpindah dari Hyperion Studio, Los Angeles, ke Burbank,

2 April 1940
1 Oktober 1949
17 Juli 1955
3 Oktober 1955
15 Desember 1966
25 Desember 1969
1 Oktober 1971

California.
The Walt Disney Brothers menerbitkan sahamnya untuk pertama kali.
Dibentuk The Walt Disney Music Company.
Disneyland dibuka di Anaheim, California.
Debut pertama Mickey Mouse Club House di televisi.
Walt Disney, founder dari The Walt Disney Company, meninggal pada usia 66 tahun.
Disney on Parade pertama kalinya tampil di Chicago.
Walt Disney World Resort and Magic Kingdom, serta dua hotel dibangun di dekat

20 Desember 1971
22 Maret 1975

Orlando, Florida.
Ray O. Disney, co-founder dari Walt Disney Company, meninggal dunia.
Walt Disney World Village, mall outdoor Walt Disney, dibuka.

1 Oktober 1982

Saat ini dikenal dengan nama Disney Village Marketplace.


EPCOT Center, kegiatan utama Disney, yang memakan biaya lingkungan sebesar $1
milyar, dibuka di Walt Disney World Resort.

15 April 1983
18 April 1983

Disneyland internasional pertama, Tokyo Disneyland, dibuka di Tokyo.


Disney Channel disiarkan dengan program yang ditayangkan selama 18 jam.

23 September 1984
28 Maret 1987
6 Mei 1991
12 April 1992
5 Desember 1994

Michael Eisner dan Frank Wells menjadi CEO Disney Productions.


Pembukaan toko Disney pertama di Glendale, California.
Walt Disney Company bergabung dengan Dow Jones Industrial Average.
Disneyland Paris dibuka.
Disney Interactive, divisi pertama dimaksudkan untuk mengembangkan, pasar, dan

22 Mei 1955
31 Juli 1955
1 September 1955
4 Januari 1996
22 Februari 1996
28 Maret 1967

mendistribusikan cartridge game dan perangkat lunak CD-ROM, dibentuk.


Disney membeli 25% saham team baseball California Angels.
Disney membeli kepemilikan dari ABC seharga US$19 juta.
Disney Online, divisi dari Disney Interactive dibentuk.
Disney merger dengan ABC Networks.
Disney.com diluncurkan.
Disneys Wide World of Sports dibuka. Kelak akan berganti nama menjadi ESPN Wide

30 Juli 1998
31 Maret 1999
8 Februari 2001
4 September 2001
24 Oktober 2001
1 November 2001
16 Maret 2002
22 Maret 2003
15 Juni 2005

World of Sports.
Pelayaran pertama dari Disney Magic Cruise.
Disney membeli Anaheim Angels.
Disney California Adventure Park dibuka di Disneyland Resort Anaheim, California.
Pembukaan Disneysea di Disnyeland Tokyo.
Disney mengakuisisi Fox Family dan mengganti namanya menjadi ABC Family.
Disney mengakuisisi The Baby Einstein, perusahaan yang memproduksi barang bayi.
Walt Disney Theme Park dibuka di Paris, disampig Disneyland Paris.
Disney menjual kepemilikannya di Anaheim Angels.
Walt Disney Parks and Resort meluncurkan Adventure by Disney.

2.

12 September 2005
1 Oktober 2005
12 Oktober 2005

Pembukaan Disneyland Hongkong.


Robert A. Iger menjadi presiden da CEO The Walt Disney Company.
Disney adalah perusahaan pertama yang mendaftarkan hak cipta untuk serial-serial

5 Mei 2006
1 Agustus 2007
13 Februari 2009
10 Maret 2009
22 April 2009
31 Desember 2009
7 April 2011
29 Agustus 2011
23 Maret 2012
21 Desember 2012

produksinya.
Disney mengakuisisi Pixar Animation Studio.
Disney membuat dunia virtual untuk anak-anak bernama Club Penguin.
Disney meluncurkan Disney XD, jaringan program tv kabel yang baru.
Peluncuran D23 : The Official Disney Fan Club.
Peluncuran label terbaru Disney : Disneynature.
Marvel bergabung ke dalam Disney family.
Shanghai Disney Resort dibuka.
Aulani, Disney Resort and Spa, dibuka di Hawaii.
Peluncuran stasiun Disney Junior di U.S
Disney mengakuisisi Lucasfilm Ltd.

Award and Recognition


2003
Disney was ranked 44th nationwide in the list of the top corporations for multicultural
business opportunities.
2005
Bob Iger was presented the Southern California Minority Business Development Council's
prestigious Leadership Award.
2006
The Walt Disney Company was named Chapter Corporate Partner of the Year by the National
Association of Women Business Owners, Orlando Chapter.
2007
Disney was nominated nationally for Corporation of the Year by the NMSDC.
2008
Nominated for the Greater Los Angeles African American Chamber of Commerce Sports &
Entertainment of the Year Award.
2010
Disney was ranked 29th on the 9th Annual DiversityInc Top 50 Companies for Diversity.

6.

3.

Business Unit

4.

Peta Operasi Walt Disneys Park and Resort

5.

The Walt Disney Company Board of Director

Robert W. Matschullat

Susan Arnold

John S. Chen

Judith L. Estrin

Robert A. Iger
The Walt Disney Company Management Team

Fred H. Langhammer
Aylwin B. Lewis
Sheryl Sandberg
Monica C. Lozano
Orin C. Smith

Robert A. Iger
Andy Bird
Alan Braveman
Ronald L. Iden
Kevin Mayer
Brent Woodford

Chairman and CEO


Chairman of Walt Disney International
Senior Vice President Global Security
Senior Vice President Global Security
Executive Vice President. Corporate Strategy and business Developments
Senior Vice President, Planning and Control

Brent Woodfors

Senior Vice President, Planning and Control

Jay Rasulo

Senior Executive Vice President, Chief Financial Officer

Jayne Parker

Executive President, Chief Human Resources Officer

Zenia Mucha

Executive Vice President, Chief Communications Officer

Christine M. McCarthy

7.

Executive Vice President, Corporate Real Estate, Sourcing, Alliances, and Treasurer

The Walt Disney Company Business Unit Management Team


George Bodenheimer
Bob Chapek
Alan F. Horn
James Pitaro
John Pleasants
John Skipper
Thomas O. Staggs
Anne Sweeney

Executive Chairman ESPN, Inc.


President of Disney Consumer Products
Chairman of The Walt Disney Studio
Co-President, Disney Interactive
Co- President, Disney Interactive
Co-Chairman, Disney Media Group and President,
ESPN
Chariman, Walt Disney Park and Resort
Co-Chairman, Disney Media Networks and President,
Disney-ABC Television Group

8.

Pernyataan Visi dan Misi


Disney Company tidak memiliki suatu pernyataan visi yang eksplisit.
Misi dari The Walt Disney Company adalah :
Menjadi salah satu produsen dan penyedia hiburan dan informasi terkemuka di dunia.
Menggunakan portofolio merk kami untuk membedakan konten, layanan, dan produk
konsumen kami, kami berusaha mengembangkan pengalaman hiburan yang paling kreatif,
inovatif, dan menguntungkan serta produk-produk yang terkait di dunia.

9.

The Walt Disney Company Market Share

10. Financial Analysis

11. Analisis Rasio Keuangan


a.

Liquidity Ratio

b.

Asset Management Ratio

c.

Debt Management Ratio

d.

Profitability Ratio

e.

Growth Ratio

12. Internal Factor Evaluation Matrix


Faktor-faktor Internal Utama
Kekuatan

Bobot

Peringkat

Skor Bobot

Pendekatan yang berfokus kepada target utama perusahaan.

0.14

0.56

Portofolio yang terdiversifikasi pada berbagai macam jenis dalam

0.1

0.4

berbagai bidang bisnis


Disney memiliki banyak saluran televisi yang dapat digunakan untuk

0.07

0.21

promosi
Merk yang sudah dikenal oleh masyarakat

0.11

0.33

Inovasi yang tidak henti-hentinya dalam memproduksi berbagai film

0.09

0.27

dan produk
Penjualan berbagai produk Disney berversi di pasaran
Kelemahan

0.08

0.16

Terjadinya ROI dalam pengoperasian Walt Disney Studio

0.1

0.2

Kontrol yang kurang memadai dalam unit bisnis strategik

0.12

0.36

Strategi pertumbuhan untuk Disney Theme Park yang dipandang rumit


Biaya research and development yang tinggi
TOTAL

0.06
0.13
1

2
2

0.12
0.26
2.87

13. Competitive Profile Matrix


Walt Disney

Time Warner

CBS

Faktor-

Bobo

Peringka

Skor

Peringka

Skor

Peringka

Skor

faktor

Bobo

Bobo

Bobo

Keberhasila

n Penting
Iklan

0.20

0.60

0.60

0.40

Kualitas

0.15

0.60

0.30

0.30

0.12

0.24

0.24

0.12

Manajemen

0.10

0.20

0.30

0.30

Posisi

0.10

0.20

0.40

0.30

0.10

0.30

0.20

0.20

0.11

0.44

0.11

0.11

0.12

0.36

0.36

0.12

Produk
Daya Saing
Harga

Keuangan
Loyalitas
Konsumen
Ekspansi
Global
Pangsa Pasar
TOTAL

1.00

2.94

2.51

1.85

14. PEST Analysis


a.

b.

c.

Politik
-

Keuntungan pajak bagi industri animasi


Kenaikan pada pelatihan yang diberikan oleh pemerintah
Fasilitas pendukung tersedia di zona ekonomi khusus

India mempunyai cost advantage dalam hal gaji dan biaya

Ekonomi

produksi
Biaya produksi animasi di India sekitar $60.000, lebih murah dari

US atau Kanada yang berkisar antara $250.000-$400.000


Gaji yang dibayarkan untuk pembuat animasi profesional di India

sekitar $600, sedangkan di negara maju, gajinya sekitar $1200


Sosial dan Teknologi
Peran televisi yang semakin signifikan dalam kehidupan
-

masyarakat
Program khusus yang memunculkan kesetiaan pemirsa
Formulasi konsep di India masih lemah

15. Corporate Social Responsibility


a.
b.

c.

Disney Get Involved in Conservation


Disney melibatkan konsumennya dalam program konservasi hutan.
Disney Friends for Change : Project Green
Sebuah inovatif multi-platform di Disney Channel, Radio Disney, dan Disney.com
yang mengajak orang muda untuk bergabung bersama untuk membantu planet bumi.
Disney Planet Challenge

Sebuah kompetisi berbasis proyek pembelajaran dirancang untuk anak-anak kelas 4


SD sampai kelas 6 SD, yang memungkinkan guru untuk terlibat dan memberdayakan
d.

siswa mereka dalam pengelolaan lingkungan.


Disney Worldwide Conservation Fund
Mendukung usaha dari organisasi nirlaba lokal dan global untuk memberikan
dampak positif bagi satwa liar, ekosistem dan masyarakat terkait erat dengan

e.

kelangsungan hidup mereka.


Recycle Plastic Bag
Program pelestarian lingkungan dimana Disney merancang tas belanja yang ramah

f.

lingkungan untuk mengurangi sampah plastik.


The Green Standard
Bertujuan untuk mengurangi dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan,
Green Standar meminta bahwa setiap Anggota Cast dan karyawan membuat
perubahan sederhana berwawasan lingkungan dalam empat bidang utama: ruang
kerja, pertemuan dan acara, perjalanan dan makan.

16. External Factor Evaluation Matrix


Faktor-faktor Eksternal Utama
Peluang

Bobo

Peringka

Skor Bobot

Segmen pasar baru

0.08

0.32

Kemudahan untuk memasuki pasar global

0.1

0.2

Berbagai atraksi baru di Disneyland, DisneySea,

0.05

0.15

Pasar Holywood yang terbuka untuk berbagai


genre film

0.1

0.3

Adanya saluran media yang baru

0.1

0.4

Peningkatan penggunaan internet di dunia,

0.04

0.08

Manajemen persediaan

0.03

0.09

Pengembangan berbagai versi dari produk

0.04

0.32

Bobo

Peringka

Skor Bobot

maupun Walt Disney Theme Park

pemasaran melalui website

perusahaan
Ancaman

Pesaing memproduksi berbagai film yang tidak


kalah berkualitas

0.1

0.3

Kesulitan dalam mempertahankan diferensiasi

0.05

0.15

Resesi ekonomi

0.06

0.12

Maraknya kasus pembajakan film dan lagu

0.08

0.24

Kesulitan dalam mempertahankan citra merk

0.1

0.3

0.04

0.08

0.03

0.03

produk perusahaan

produk perusahaan karena banyaknya pesaing


Adanya perbedaan kultural dalam pasar global
yang menghambat pemasaran film perusahaan
Adanya konten dalam film atau produk yang
tidak sesuai dengan target pasar utama
perusahaan, yaitu anak-anak
TOTAL

17. Porters Five Forces Model

2.88

a.

Threats of New Entrance


Sejak Walt Disney Company telah mampu menemukan ceruk yang sangat tidak biasa
dalam industri, hambatan masuk industri serupa menjadi relatif tinggi. Perusahaan ini
mampu tumbuh selama periode jangka panjang, dengan mengembangkan penelitian
dan pengembangan (R & D), pemasaran, dan keuangan. Dengan pengalaman masa
lalu, manajemen perusahaan mengetahui apa yang diinginkan oleh sebagian besar

b.

target pelanggan
Threat of Substitute
Ancaman pengganti produk Disney relatif rendah. Perusahaan pesaing yang
memproduksi kartun, taman hiburan, dan film, jelas merupakan ancaman yang
signifikan. The Walt Disney Company telah menempatkan kontrol harga pada banyak
lini produk, dan harus mampu mengatasi pesaing baru lainnya. Namun, dengan
meningkatkan produk dan layanan, ancaman dari pendatang baru ke pasar harus tetap
diantisipasi oleh Walt Disney Company untuk melindungi nilai terhadap risiko

c.

tersebut secara simultan.


Bargaining Power of Suppliers
Para pemasok diatur oleh beberapa perusahaan sebagai Walt Disney Company yang
beroperasi di industri yang sangat berbeda dan unik, serta membutuhkan biaya tinggi
yang terkait dengan operasi. Walt Disney Company adalah perusahaan yang unik dan
pelanggan yang penting dari banyak pemasok. Selain itu, ukuran perusahaan dapat
menjadi keuntungan besar bagi pemasok. Perusahaan akan menciptakan hubungan

d.

ketergantungan di industri pemasok dengan memesan sejumlah besar produk.


Bargaining Power of Buyers
Daya tawar pembeli dalam pelayanan dan dalam industri hiburan cukup tinggi.
Pelanggan adalah aspek penting yang diperlukan untuk membuat operasi Walt
Disney Company berjalan lancar. Sebagai contoh, jika harga pada home video
tertentu terlalu tinggi, pelanggan mungkin menolak untuk menghabiskan uang yang
dibutuhkan untuk membeli produk. Contoh lain adalah biaya masuk dikenakan di
taman hiburan Walt Disney Company. Mayoritas produk campuran Walt Disney

Company berfokus pada pengembalian yang berwujud atas uang pembeli yang dapat
e.

meningkatkan daya tawar pelanggan.


Rivalry among Existing Firm
Perusahaan pesaing tidak memiliki dampak signifikan dalam lingkungan operasional
eksternal Walt Disney Company. Namun demikian, memang benar bahwa hambatan
keluar perusahaan sangat tinggi. Tidak ada pesaing dekat langsung ke operasi Walt
Disney Company. Pesaing seperti "Lonely Tunes" tidak membangun toko ritel
maupun memasang iklan untuk mendapatkan pangsa pasar. Selain itu, produk Walt
Disney Company sangat terdiferensiasi. Sebuah perusahaan multinasional seperti
Walt Disney Company menghadapi kelemahan internal dan kekuatan, yang dapat
sampai batas tertentu dikendalikan.

18. SWOT Analysis Matrix


SWOT Analysis Matrix

Opportunities
1. Pertumbuhan melalui

Strength

Weakness

1. Diversifikasi yang kuat

1. Biaya research and

2. Responsif terhadap

development yang mahal


2. Ketidakpastian yang dihadapi

perubahan pasar
3. Merk yang telah dikenal

saat perincian produk


3. Memerlukan perbaikan yang

masyarakat
4. Proses yang kreatif
SO Strategies

berkelanjutan
4. High sunk cost
WO Strategies
Mengembangkan dan meneliti

diversifikasi lebih lanjut

pasar dengan biaya R&D yang


rendah (W1, O1)

2. Pangsa pasar dalam

Membuat rencana iklan

bidang jaringan media yang

media yang disesuaikan /

terus meningkat

berorientasi untuk semua

3. Pertumbuhan dalam

segmen (S2, O2)


Membangun Disneyland

Menargetkan tiga pasar

pasar global

internasional (S3, O3)

internasional baru dan


mengembangkan produk (W4,

4. Perubahan teknologi dan

Penjangkauan target utama

O3)
Meneliti konsumen dengan

selera konsumen

melalui media internet (S4,

mengoptimalkan teknologi yang

Threats

O4)
ST Strategies

dimiliki (W2, O4)


WT Strategies

1. Resesi ekonomi global

Konten digital untuk

Konten digital untuk

memanfaatkan teknologi dan

memanfaatkan teknologi dan

biaya yang lebih rendah

biaya yang lebih rendah (W4,

(S2,4; T1)

T1)

2. Perubahan teknologi dan

Fokus pada satu segmen

selera konsumen

teknologi dan fokus konten dan


Sumber Daya & pengembangan
ada (W1,3; T2)

3. Maraknya kasus

Mendokumentasikan dan

pembajakan kekayaan

menciptakan TM dan

intelektual

Rencana Perlindungan IP (S2,

4. Perubahan yang tidak

T3)
Membuat strategi pemasaran

terkendali dalam bidang

dan promosi perbankan untuk

travel dan turisme

digunakan selama kondisi


buruk atau periode lambat
untuk taman dan resort (S2,
T4)

19. SPACE Matrix


Kekuatan Finansial
1
2
3
4
Kekuatan Industri
1
2
3
4
Stabilitas
Lingkungan
1
2
3
4
Keunggulan

Peringkat 1 (terburuk) sampai 6 (terbaik)


Likuiditas
Arus Kas
Pengembalian Investasi
Pendapatan Per Saham
Total kekuatan Finansial
Peringkat 1 (terburuk) sampai 6 (terbaik)
Kemudahan untuk Masuk
Pertumbuhan Potensial
Stabilitas Keuangan
Keuntungan Potensial
Total Kekuatan Industri
Peringkat 1 (terburuk) sampai 6 (terbaik)

Peringkat
6.0
4.0
4.0
2.0
16.0
Peringkat
6.0
6.0
3.0
6.0
21.0
Peringkat

Variasi Permintaan
Jangkauan Harga dari produk pesaing
Penghalang untuk masuk
Elastisitas harga atas permintaan
Total stabilitas lingkungan
Peringkat 1 (terburuk) sampai 6 (terbaik)

-6.0
-1.0
-1.0
-5.0
-13.0
Peringkat

Kompetitif
1
Pangsa pasar
2
Kualitas produk
3
Loyalitas pelanggan
4
Kontrol atas pemasok dan distributor
Total keunggulan kompetitif
Rata-rata stabilitas lingkungan -3,25
Rata-rata keunggulan kompetitif -2,0

-1.0
-1.0
-3.0
-3.0
-8.0

Rata-rata kekuatan industri 5,25


Rata-rata kekuatan finansial 4,0

Koordinat X 3,25
Koordinat Y 6,75
Strategi : Agresif
Strategi :

1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan produk
4. Integrasi ke depan

5. Integrasi ke belakang
6. Integrasi horizontal
7. Diversifikasi terkait
8. Diversifikasi tidak terkait

20. BCG Matrix


a. Media Networks
Perusahaan berada pada kuadran II (Bintang / Star).
Strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan :
Integrasi ke Belakang, Integrasi ke Depan, atau Integrasi Horizontal
Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar
Pengembangan Produk
b. Parks And Resorts
Perusahaan berada pada kuadran III ( Sapi Perah Kas / Cash Cow)
Strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan :
-

Pengembangan Produk
Diversifikasi

Penciutan
Divestasi
c. Studio Entertaiment

Perusahaan berada pada kuadran III ( Sapi Perah Kas / Cash Cow)
Strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan :
-

Pengembangan Produk

Diversifikasi

Penciutan

Divestasi
d.

Consumer Product

Perusahaan berada diantara kuadran III ( Sapi Perah Kas / Cash Cow) dan Kuadran II (Bintang /
Star)
Strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan :
-

Pengembangan Produk
Diversifikasi
Penciutan
Divestasi
Integrasi ke Belakang, Integrasi ke Depan, atau Integrasi Horizontal
Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar
e. Interactive Media

Perusahaan berada pada kuadran IV (Anjing / Dog)


Strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan :
-

Penciutan
Divestasi
Likuidasi

21. Internal External Matrix

a.

Media Networks berada pada kuadran II

Strategi yang dapat dilakukan perusahaan :

b.

c.

o Integrasi ke Belakang, Integrasi ke Depan, atau Integrasi Horizontal


o Penetrasi Pasar
o Pengembangan Pasar
o Pengembangan Produk
Studio Entertaiment berada pada kuadran V
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan :
o Penetrasi Pasar
o Pengembangan Produk
Consumer Products berada pada kuadran V
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan :

d.

e.

o Penetrasi Pasar
o Pengembangan Produk
Parks and Resorts berada pada kuadran V
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan :
o Penetrasi Pasar
o Pengembangan Produk
Interactive Media berada pada kuadran VIII
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan : Penciutan

22. Grand Strategy Matrix


Strategi :
1.

Pengembangan pasar

2.

Penetrasi pasar

3.

Pengembangan produk

4.

Integrasi ke depan

5.

Integrasi ke belakang

23. Summary Alternatives Strategies

5. Integrasi ke belakang
6. Integrasi horizontal
7. Diversifikasi terkait
8. Diversifikasi tidak terkait

24. QSPM

25. Strategi Bisnis


a.

Business Level
Walt Disney menggunakan strategi pembiayaan rendah / pembedaan terintegrasi.
Perusahaan berusaha untuk melayani konsumen dengan produk dengan biaya relatif
rendah namun dengan karakteristik yang dibedakan. Strategi ini dapat menjadi
alternatif dalam perekonomian global saat ini, suatu perekonomian dimana semakin
banyak perusahaan yang dapat mengembangkan kompetensi inti yang dibutuhkan
untuk dapat memproduksi produk yang beragam namun dengan biaya yang relatif
rendah.
Resiko utamanya adalah perusahaan menawarkan produk yang tidak memberikan

b.

suatu nilai yang berarti baik baik dalam hal biaya rendah atau pembedaan.
Corporate Level
Localization strategy digunakan Disney dalam menjalankan operasinya. Disney
berusaha mengetahui selera masyarakat domestik tempatnya beroperasi dalam
berinovasi dan menciptakan produk baru. Selain itu, Disney menggunakan sumber
daya lokal dalam menjalankan operasinya.

26. Implementasi Strategi


Walt Disney perlu mengimplementasikan strategi yang dapat membantu untuk menurunkan biaya dan
mempertahankan keunggulan kompetitif. Serta melakukan pendekatan yang seimbang terhadap inovasi
dan penghematan biaya.

27. Balance Scorecard

28. Kesimpulan
Walt Disney perlu menerapkan manajemen strategik, khususnya untuk membantu penurunan biaya
operasi dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar industri sejenis. Disney harus terus
berinovasi dan memproduksi suatu jenis hiburan yang berbeda dan mempunyai ciri khas khusus yang
membedakan produk Disney dengan produk serupa dari pesaing.

Posisi Disney sebagai perusahaan yang paling kuat peranannya pada industri hiburan memang tidak
diragukan lagi, namun Disney harus tetap waspada akan ancaman yang mungkin muncul dari
lingkungan eksternal dan dari para perusahaan pesaingnya.

Diposkan 27th June 2013 oleh ChunLism


Label: 2013 akuntansi case study makalah management manajemen strategi strategic
walt disney
0

Tambahkan komentar
2
Mar
22

Accounting for Multiple Entities

Chapter 16

ACCOUNTING FOR MULTIPLE ENTITIES


RANGKUMAN TEORI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2012
Chapter 16
Accounting for Multiple Entities
A. Business Combination
Wyatt mengkategorikan dua fenomena yang dapat diteliti pada penggabungan
dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah menjadi satu kesatuan, yaitu :
-

The classical era : penggabungan ini biasanya diperoleh melalui


perusahaan induk yang tujuannya adalah integrasi vertikal dari semua

operasi akuisisi bahan baku mentah kepada penjualan produk.


Second wave : penggabungan ini mengakuisisi secara sedikit demi
sedikit dan tujuannya adalah untuk memperluas kegiatan operasi dari

perusahaan yang mengakuisisi.


Third wave : penggabungan ini juga dilakukan dengan mengakuisisi
secara sedikit demi sedikit untuk memperkuat posisi dalam persaingan,
mengembangkan perusahaan ke area baru, atau mengikuti perubahan
tekologi.

Beberapa faktor terjadinya business combination adalah :


-

Tax consequences : perusahaan yang membeli dapat memiliki tambahan

keuntungan dari kerugian operasi fiskal perusahaan yang diakuisisi.


Growth and diversification : perusahaan yang membeli dapat
memproduksi produk baru atau memasuki pasar baru.

Financial considerations : basis dari asset yan besar dapat mempermudah

perusahaan untuk memperoleh dana tambahan dari pasar modal.


Competitive pressures : skala ekonomis dapat meringankan situasi

persaingan yang tinggi di pasar.


Profit and retirement : penjual dapat termotivasi dengan profit yang tinggi
atau keinginan untuk berhenti.

B. Akuntansi untuk Business Combination


Business combination terjadi ketika satu entitas memperoleh net asset atau
kepemilikan saham dari satu atau lebih entitas lainnya dan memperoleh kontrol dari
entitas lain tersebut. Pada GAAP, kontrol biasanya terjadi ketika satu perusahaan
memiliki sebagian besar saham di perusahaan lain. Dua metode dalam mendapatkan
kepemilikan mayoritas terhadap suatu perusahaan adalah [1] perusahaan yang
mengakuisisi membeli voting stock dari perusahaan yang diakuisisi secara cash dan
[2] perusahaan yang mengakuisisi menukar voting stocknya dengan voting stock dari
perusahaan yang diakuisisi.

Pada akuntansi untuk business combination, pernting untuk diingat bahwa


pelaporan yang wajar atas hasil dari suatu kejadian ekonomi untuk perusahaan
tertentu adalah esensi dari proses akuntansi.

Dua metode akuntansi untuk business combination dalam SEC 1930, dua metode
yang dikembangkan adalah :
-

Pooling of interest dianggap harus terjadi ketika kepemilikian dari dua


atau lebih entitas terpisah yang kemudian menjadi satu dan berlanjut

sebagai hasil dari pertukaran saham kepemilikan.


Purchase : business combination yang dipengaruhi pembelian secara cash
dari saham kepemilikan.

Namun, ada suatu pertanyaan dalam penggunaan kedua metode ini, yaitu
apakah akuisisi kontrol terhadap suatu entitas melalui pertukaran kepemilikan saham
benar-benar merupakan pooling dari kepemilikan terpisah sebelumnya atau apakah
hal tesebut merupakan purchase dimana perusahaan yang mengakuisisi mengeluarkan
saham pada kepemilikannya sebagai pengganti cash yang kemudian mempengaruhi
purchase? APB dalam Opinion No. 16 tentang business combination menyatakan
kepatutan penggunaan dari pooling of interest dan purchase method dan tidak
bertujuan untuk menggunakan satu metode untuk pengecualian metode lainnya. APB
mencatat bahwa kedua metode bukanlah alternatif untuk akuntansi dalam transaksi
yang sama dan membangun kriteria spesifik dalam menentukan apakah suatu
penggabungan sebaiknya diakuntansikan sebagai purchase atau pooling of interest.
Dalam Opinion No. 16, semua transaksi yang melibatkan kas dimasukkan ke dalam
purchase, sedangkan yang melibatkan voting stock masuk ke dalam pooling of
interest.

Kritik dalam Metode Pooling of Interest


Kritik dalam metode pooling menyatakan bahwa business combination
yang dilaksanakan dengan metode ini pada hakikatnya sama dengan yang
dilaksanakan dengan menggunakan metode purchase, padahal financial
statement dengan metode pooling sangat berbeda dengan metode purchase.
Pada pooling method, informasi mengenai berapa banyak investasi yang harus
dikeluarkan untuk memperole saham kepemilikan tidak diungkapkan dan asset
yang tidak dilaporkan sebelumnya dalam business combination tidak
dihiraukan. Karena asset tidak diukur dengan ukuran yang sama dengan
akuisisi lainnya, menjadikan hal ini semakin sulit untuk membandingkan
performa dari entitas yang telah disatukan dengan entitas lainnya. Metode
pooling of interest untuk business combination juga telah dieliminasi oleh
FASB sejak 1 Januari 2001.

The Frsh-Start Method

Sandungan bagi upaya FASB untuk menghilangkan metode pooling of


interest adalah gagasan bahwa beberapa penggabungan bisnis pada dasarnya
memiliki merger yang sama. Pada metode fresh-start, semua asset yang telah
digabungkan, entitas yang masih bertahan akan dinilai kembali. Hasil dari
laporan keuangan mencerminkan net asset dan performa perusahaan layaknya
perusahaan adalah suatu perusahaan baru.

The Purchase Method


Semua business combination yang termasuk cakupan SFAS No. 141
termasuk metode purchase. Metode ini berlaku ketika suatu perusahaan
memperoleh net asset dan kontrol dari suatu bisnis. SFAS No. 141
menyatakan beberapa fakta dan hambatan dalam menentukan penggunaan
purchase method :
1.
2.

Hak suara relatif dari entitas gabungan


Keberadaan hak suara minoritas besar di entitas gabungan ketika tidak
ada pemilik lain atau kelompok pemilik memiliki hak suara yang

signifikan
3. Komposisi dari entitas gabungan
4. Komposisi dari manajemen senior pada entitas gabungan
5. Ketentuan pertukaran efek sekuritas

Setelah memperoleh entitas, kemudian ditentukan biaya akuisisi.


Setelah itu, biaya dialokasikan pada net asset yang dapat diidentifikasi dan
goodwill. SFAS No. 141 mengidentifikasi metode penilaian asset dan liability
sebagai berikut.
Asset / Liability
Marketable securities
Receivables

Metode Penilaian
Fair value
Present value dikurangi allowance untuk biaya

Merchandise inventories, finished goods

tidak tertagih dan estimasi collection costs


Harga jual yang diestimasi dikurangi biaya

inventories, and work in progress

disposal dan keuntungan wajar

Raw materials
Plant and equipment expected to be used
Plant and equipment expected to be sold
Intangible assets (selain goodwill)
All other assets
Payables and accruals
Liability for projected pension obligation
Liability for OPEBs
Preacquisition contingencies

Replacement cost
Replacement cost
Fair value dikurangi cost to sell
Estimated fair value
Appraised value
Present value
Sesuai SFAS No. 87
Sesuai SFAS No. 106
Sesuai APB Opinon No. 16

Jika ada excess dari cost setelah dialokasikan, maka excess dimasukkan ke
goodwill. Sedangkan, bila terjadi remainder, maka dialokasikan ke pro-rata
reduction dari jumlah yang ditetapkan dari asset yang diperoleh, [1] asset
keuangan selain yang telah menggunakan metode equity sebagai perlakuan
akuntansinya. [2] asset yang dijual, [3] deferred tax asset, [4] prepaid pension
asset atau prepaid dari OPEB asset. [5] asset lancar lainnya.
C. Business Combination II
FASB dan IASB telah melakukan sebuah program dua tahap. Tahap
pertama menghasilkan penerbitan pernyataan oleh kedua dewan pada
penilaian aset tidak berwujud, IFRS No. 3 dan SFAS No. 141. Tahap kedua
bertujuan untuk mengembangkan sebuah standar yang termasuk dalam
seperangkat prinsip yang berguna untuk menambah kelengkapan, relevansi,,
dan perbandingan dari informasi finansial mengenai business combinations.
Dalam SFAS No. 157, definisi dari fair value sebaiknya digunakan untuk
mengukur asset pada business combinations. Definisi ini berfokus pada harga
yang akan diterima untuk menjual asset atau nilai yang akan dibayar untuk
sebuah transfer hutang.

D. Konsolidasi
Konsolidasi adalah dimana sebuah perusahaan memperoleh kontrol
atas satu atau lebih perusahaan lain melalui akuisisi mayoritas voting stock
yang beredar pemegang saham dari perusahaan yang mengakuisisi (parent)

memiliki kepentingan atas asset dari perusahaan gabungan parent dan


subsidiary.
Kriteria untuk membuat consolidated financial statement dijelaskan pada
Accounting Research Bulletin No. 51 :
1.

Adanya hubungan parent subsidiary (parent memegang saham subsidiary paling


sedikit 51%)

2.

Parent menjalankan kontrol atas subsidiary

3.

Parent berencana untuk tetap mengontrol subsidiary di masa depan

4.

Parent dan subsidiary sebaiknya beroperasi sebagai satu unit yang terintegrasi da
operasi yang tidak sama tidak dimasukkan.

5.

Umur manfaat barang harus diestimasi


Ada 2 prinsip yang berlaku dalam consolidated financial statement, yang
pertama berorientasi pada balance sheet dan yang kedua berorientasi pada
income statement.

1.

Perusahaan tidak dapat berhutang pada dirinya sendiri


Mengeliminasi semua sset pada buku perusahaan yang mengganti kerugian karena
hutang kepada pihak lain.

2.

Perusahaan tidak bisa menghasilkan keuntungan dari penjualan perusahaan itu


sendiri
Penjualan dan profit antara parent subsidiary dieliminasi.

Konsep Kontrol
Dorongan untuk konsolidasi adalah kontrol perusahaan induk atas
subsidiary. Kontrol diartikan sebagai Kekuatan suatu entitas untuk

mengarahkan atau menyebabkan arah manajemen, operasi dan kebijakan


finansial atas entitas lain. Berikut pengecualian yang mengindikasikan
ketidakmampuan untuk mengontrol subsidiary yang dimiliki mayoritas dikutip
oleh SFAS no. 94:
1.

Subsidiari dalam reorganisasi yang legal atau bangkrut

2.

Adanya ketidakpastian pemerintah yang parah


ARB no.51 mengizinkan subsidiari yang dimiliki mayoritas untuk
dikecualikan dari konsolidasi:

1.

Ketika subsidiari adalah subsidiari asing

2.

Ketika kepentingan minoritas di subsidiari adalah relatif besar terhadap kepemilikan


saham dari pemegang saham induk perusahaan dalam aset bersih yang
dikonsolidasikan

3.

Ketika subsidiari memiliki operasi tidak sama

4.

Pengecualian ketidak samaan operasi, mengizinkan perusahaan induk untuk


membuat subsidiari pembiayaan atau perusahaan lease dan menjaga utang
ataukewajiban sewa guna usaha dari neraca perusahaan induk.
Kontrol menyiratkan bahwa satu entitas memiliki kuasa untuk menggunakan
atau megarahkan untuk menggunakan aset entitas lain dengan :

1.

Menetapkan kebijakan entitas yang dikontrol dan modal serta budget operasi

2.

Memilih, menentukan kompensasi atas dan mengakhiri kewajiban personil untuk


mengimplementasikan kebijakan dan keputusan entitas yang dikontrol.
Menurut draf eksposur, karena tidak adanya bukti untuk kontrol, sebaliknya
kontrol yang efektif adalah jelas ketika entitas kontrol memiliki satu atau lebih
hal berikut:

1.

kepemilikan hak suara minoritas besar ketika tidak ada pihak lain atau kelompok
memiliki kepentingan yang signifikan

2.

kemampuan untuk mendominasi proses pencalonan kandidat untuk dewan entitas


lain yang mengatur dan melemparkan mayoritas suara dalam pemilihan anggota
dewan

3.

kemampuan sepihak untuk mendapatkan hak suara mayoritas melalui kepemilikan


obligasi konversi atau hak-hak lain yang dapat dikonversi atau dilaksanakan untuk
memperoleh hak suara

4.

hubungan dengan entitas yang tidak memiliki saham atau hak suara anggota suara
tetapi memiliki hukum ketentuan berlaku yang dapat diubah hanya oleh pencipta dan
membatasi entitas untuk kegiatan yang memberikan manfaat secara substansial
seluruh masa depan entitas ekonomi pencipta

5.

kemampuan sepihak untuk membubarkan suatu entitas dan mengambil kendali dari
asetnya, tunduk pada klaim terhadap aset tersebut, tanpa mengasumsikan biaya
ekonomi yang melebihi manfaat yang diharapkan dari pembubaran

6.

kemitraan satunya kepentingan umum dalam suatu kemitraan terbatas

E.

Teori Konsolidasi
Ada dua teori menonjol dari konsolidasi : teori entitas dan teori perusahaan
induk

Teori Entitas
Menurut teori entitas, grup yang dikonsolidasikan adalah entitas yang
terpisah dari pemiliknya. Tujuan dari laporan keuangan konsolidasi adalah
untuk menyediakan informasi untuk seluruh pemilik saham, pemegang

saham perusahaan induk dan diluar pemegang saham minoritas subsidiari.


Teori Perusahaan Induk

Teori induk perusahaan berkembang dari teori milik ekuitas. Pemegang


saham perusahaan induk dipandang memiliki kepentingan kepemilikan
atas aktiva bersih kelompok konsolidasi.

F. Noncontrolling Interest
Ketika bagian dari saham subsidiari dimiliki oleh investor diluar
perusahaan induk, kepentingan kepemilikan ini merujuk pada noncontrolling
interest atau kepentingan minoritas. Klasifikasi dari noncontrolling interest
pada neraca konsolidasi menunjukan sebuah masalah. Pernyataan yang
berlaku pada saat konsolidasi, ARB no.51 dan SFAS no. 94 tidak
mendefinisikan apa noncontrolling interest dan juga tidak menggambarkan
bagaimana seharusnya diperlakukan dalam laporan keuangan yang
dipublikasikan.
Berdasarkan teori perusahaan induk, hanya pemilik saham perusahaan
induk yang mempunyai peran hak milik, maka, saham minoritas adalah
kepentingan luar dan tidak seharusnya dimasukkan dalam ekuitas pemegang
saham. Sedangkan teori entitas mengatakan bahwa noncontrolling interest
adalah kepentingan ekuitas, perusahaan konsolidasi dianggap sebagai salah
satu unit ekonomi, dan pemegang saham minoritas berkontribusi dalam
sumber daya dengan cara yang sama dengan pemegang saham perusahaan
induk.
Proportionate Consolidation
Karena kontroversi seputar ketidakmampuan untuk mencapai
konsensus mengenai sifat hak minoritas, beberapa akuntan menganjurkan
konsolidasi, alternatif proportionated, yang akan mengabaikan hak minoritas
sama sekali. Dibawah proportionated consolidation, perusahaan induk akan
hanya melaporkan bagiannya atas aset dan kewajiban dari entitas anak
perusahaan dan tidak ada hak minoritas akan perlu dilaporkan.
Goodwill

Goodwill digambarkan sebagai aset tidak berwujud, dicatat pada saat


penggabungan usaha terjadi pembelian. Dalam praktek saat ini, pengukuran
goodwill konsisten dengan teori induk perusahaan. Goodwill awalnya dihitung
dari selisih antara biaya investasi yang dilakukan untuk memperoleh saham
anak perusahaan dan nilai wajar dari saham perusahaan induk proporsional
aset bersih yang dapat diidentifikasi dari anak perusahaan.
Dibawah teori entitas, karena penekanannya adalah pada entitas dan
bukan perusahaan induk, goodwill akan dinilai berdasarkan nilai pasar total,
tersirat oleh harga pembelian yang dibayarkan untuk investasi perusahaan
induk.
G. Kelemahan Konsolidasi
Pertumbuhan penggabungan usaha telah menciptakan perusahaan
dengan operasi diversifikasi, konglomerat disebut. Hasilnya telah agregasi
informasi keuangan dari berbagai bidang usaha ke dalam satu set laporan
keuangan. Apalagi, jika FASB tidak memperpanjang definisi kontrol di bawah
kepemilikan 50%, hasilnya akan tingkat yang lebih tinggi dari agregasi dan
kerugian yang lebih besar dari informasi mengenai kinerja perusahaan
gabungan individu. Hilangnya informasi dapat lebih diperburuk oleh
persyaratan pelaporan PSAK No.94. Beberapa akuntan akan lebih suka bahwa
selain konsolidasi laporan keuangan perusahaan juga melaporkan laporan
keuangan yang terpisah dari masing-masing perusahaan yang merupakan
kelompok konsolidasi.
H. Entitas Bertujuan Khusus
Sebuah entitas bertujuan khusus adalah sebuah perusahaan
persekutuan, perusaahan, kepercayaan atau joint venture yang dibuat untuk
tujuan terbatas, dengan waktu terbatas dan kegiatan terbatas dan didesign
untuk keuntungan sebuah perusahaan tunggal. Persyaratan untuk memenuhi
syarat sebuah entitas bertujuan khusus untuk non konsolidasi diuraikan dalam
PSAK No.140, Accounting for Transfers and Servicing of Financial Assets
and Extinguishments of Liabilities. Menurut PSAK No.140, perusahaan

pengalih telah menyerahkan kontrol atas aset yang ditransfer ketika semua
kondisi berikut ini terpenuhi:
1.

aset yang dialihkan telah dimasukkan di luar jangkauan pentransfer dan kreditur

2.

pengalihan masing-masing memiliki hak untuk menjaminkan atau pertukaran aset


dan tidak ada kondisi membatasi pengalihan dari mengambil keuntungan dari haknya
untuk menjaminkan atau pertukaran

3.

pentransfer tidak mempertahankan kontrol efektif atas aset yang ditransfer baik
melalui perjanjian yang memberikan hak dan mewajibkan pengalih untuk membeli
kembali atau menebus aset yang ditransfer sebelum jatuh tempo atau kemampuan
untuk secara sepihak menyebabkan pemegangnya untuk mengembalikan aset tertentu,
selain melalui panggilan pembersihan

I.

Segmen Laporan
GAAP saat ini tidak memerlukan pelaporan laporan keuangan yang
terpisah dari perusahaan yang terdiri dari kelompok konsolidasi. Sedangkan
GAAP sebelumnya dibutuhkan atau direkomendasikan kurang dari perusahaan
pelapor total hanya di daerah terbatas.
para pendukung pelaporan segmental mendasarkan argumen mereka pada dua
poin:

1.

berbagai jenis operasi mungkin memiliki prospek yang berbeda untuk pertumbuhan,
tingkat profitabilitas dan tingkat resiko

2.

karena tanggung jawab manajemen sering terdesentralisasi, penilaian kemampuan


manajemen membutuhkan kurang dari informasi total perusahaan
Studi selanjutnya dari masalah ini mengakibatkan penerbitan PSAK
no.14 tahun 1976.

Pernyataan ini mengharuskan sebuah perusahaan

mengeluarkan satu set lengkap laporan keuangan mengungkapkan:


1.
2.
3.

Operasi perusahaan di industri yang berbeda.


Operasi Luar Negeri dan penjualan ekspor.
Pelanggan utama.

Dalam pengungkapan ini, PSAK no.14 memberikan definisi sebagai


berikut:
1.

Segmen industri - komponen sebuah perusahaan yang bergerak dalam menyediakan


produk atau jasa atau gruop produk dan jasa yang terkait kepada pelanggan yang tidak

2.

terafiliasi untuk keuntungan.


Segmen-segmen industri yang dilaporkan yang mana informasi diperlukan untuk

dilaporkan oleh segmen ini.


3. Pendapatan - penjualan kepada pelanggan tidak terafiliasi dan transaksi antar segmen
4.

mirip dengan mereka yang tidak terafiliasi dengan pelanggan.


Operasi laba rugi - pendapatan dikurangi semua biaya operasi, termasuk alokasi

5.

overhead perusahaan.
Aset teridentifikasi - aset perusahaan berwujud dan tidak berwujud yang digunakan
oleh industri.

Di bawah ketentuan PSAK No.131, perusahaan diwajibkan untuk


melaporkan secara terpisah mengenai laporan laba rugi dan informasi neraca
setiap segmen operasi. Untuk ukuran keuntungan segmen atau kehilangan
dan total aset, perusahaan harus melaporkan informasi spesifik jika termasuk
dalam ukuran laba atau rugi segmen oleh pengambil keputusan operasional.
Pengungkapan Daftar segmen tersebut adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

Pendapatan dari pengguna eksternal.


Pendapatan dari transaksi dengan segment operasi lain dalam perusahaan yang sama.
Pendapatan bunga.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Beban bunga.
Depresiasi, deplesi, dan beban amortisasi.
Item yang tidak biasa.
Ekuitas atas laba bersih perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas.
Beban pajak penghasilan atau keuntungan.
Item yang luar biasa.
Signifikan non kas item selain depresiasi, deplesi, dan beban amortisasi.

Operating Segments
Tujuan PSAK No.131 adalah dengan menggunakan organisasi internal
perusahaan sedemikian rupa sehingga segmen operasi dilaporkan akan mudah
terlihat dalam penyusun laporan keuangan. PSAK no. 131 mendefinisikan
segmen usaha sebagai komponen dari perusahaan:
1.

Yang terlibat dalam kegiatan bisnis dari yang akan memperoleh pendapatan dan

mengeluarkan biaya.
2.
Yang memiliki hasil operasi rutin oleh pengambil keputusan operasional dari
perusahaan dalam membuat keputusan tentang pengalokasian sumber daya untuk
segmen dan dalam menilai kinerja segmen.
3. Untuk informasi keuangan yang berlainan.

Masalah utama yang terkait dengan pengungkapan adalah:


1.
2.
3.

Penentuan segmen dilaporkan.


Alokasi biaya bersama.
Transfer pricing.

Dalam menentukan segmen pelaporan, perusahaan juga diperlukan


untuk mengidentifikasi produk individu dan jasa dari mana ia memperoleh
pendapatan, produk kelompok ini dengan industri secara keseluruhan.
Prosedur-prosedur yang dibutuhkan cukup banyak pertimbangan manajerial,
dan guideslines berikut ini disajikan:

1.

Profit Center-unit terkecil dari aktivitas yang pendapatan dan beban informasi
akumulasi untuk perencanaan internal dan tujuan pengendalian merupakan titik awal

2.

yang logis untuk menentukan segmen industri.


Manajemen organisasi - struktur internal organisasi perusahaan pada umumnya

sesuai dengan pandangan manajemen terhadap segmen utama.


3. Harapan investor - informasi yang diberikan harus bertepatan dengan jenis informasi
4.

yang dibutuhkan oleh masyarakat.


Faktor Kompetitif - meskipun pengungkapan semua informasi segmen industri
mungkin merugikan posisi kompetitif perusahaan, pengungkapan yang diperlukan
tidak lebih rinci daripada yang biasanya disediakan oleh operasi perusahaan dalam
satu industri saja.
Masalah yang terkait dengan alokasi biaya bersama dan transfer
pricing juga menyebabkan beberapa kesulitan dalam melaporkan informasi
segmental. Biaya bersama harus dialokasikan ke berbagai segmen dengan cara
yang paling serasional mungkin. Namun, karena prosess alokasi sering sangat
sewenang-wenang, proses ini mungkin memiliki efek mendalam pada laporan
pendapatan segmental.

Reportable Segments
Segmen yang dilaporkan meliputi segmen operasi yang memenuhi
salah satu batas kuantitatif berikut:
1.
2.
3.

Pendapatan yang dilaporkan setidaknya 10% dari pendapatan gabungan.


Laba yang dilaporkan (rugi) setidaknya 10% dari laba gabungan (rugi).
Aset 10% atau lebih dari aset gabungan.
PSAK No.131 memungkinkan dua atau lebih segmen yang memiliki
karakteristik ekonomi serupa yang akan digabungkan ke dalam segmen
tunggal jika segmen serupa di setiap bidang-bidang berikut:

1.
2.
3.
4.
5.

Sifat dari produk dan jasa.


Sifat dari proses produk.
Jenis atau kelas dari pelanggan.
Metode yang digunakan untuk mendistribusikan produk atau jasa.
Jika berlaku, sifat lingkungan peraturan.

Di samping itu, pendapatan gabungan dari penjualan ke semua


pelanggan yang tidak terafiliasi dari semua segmen pelaporan merupakan
setidaknya 75% dari pendapatan gabungan dari penjualan kepada pelanggan
yang tidak terafiliasi dari semua segmen industri.

Disclosed Information
PSAK No.131 mensyaratkan bahwa informasi berikut akan disajikan
untuk setiap segmen pelaporan:
1.
2.
3.
4.
5.

Pendapatan dari pelanggan eksternal.


Pendapatan dari transaksi dengan segment operasi lain dalam perusahaan yang sama.
Pendapatan bunga dan Beban bunga.
Depresiasi, deplesi, dan beban amortisasi.
Item yang tidak biasa wajib dilaporkan secara terpisah di bawah pendapat APB

6.
7.
8.
9.

no.30.
Ekuitas atas laba bersih perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas.
Beban pajak penghasilan atau keuntungan.
Item yang luar biasa.
Signifikan non kas item selain depresiasi, deplesi, dan beban amortisasi.

Jika pembuat keputusan meliputi berikut ketika meninjau aset segmen,


barang-barang ini harus diungkapkan secara terpisah untuk masing-masing
segmen yang dilaporkan:
1.
2.

Jumlah investasi perusahaan dalam asosiasi metode ekuitas.


Jumlah yang dikeluarkan untuk aset tambahan agar berumur panjang selain hubungan
instrumen keuangan, jangka panjang pelanggan hipotek, lembaga keuangan dan hak
pelayanan lainnya, ditangguhkan biaya kebijakan akuisisi, dan ditangguhkan aktiva
pajak.

J.

Foreign Currency Transation

Operasi asing oleh perusahaan-perusahaan AS telah meningkat secara


substansial dalam beberapa tahun terakhir. Pada saat yang sama, devaluasi dari
dolar, yang memungkinkan untuk mengapung di pasar mata uang dunia,
menekankan dampak dari fluktuasi mata uang asing pada informasi akuntansi
dan sistem pelaporan dari perusahaan multinasional. Akibatnya, kurs karena
penjabaran telah menjadi akuntansi penting dan banyak diperdebatkan dan
masalah pelaporan.

Masalah muncul dengan cara sebagai berikut: anak perusahaan asing


menangani transaksi dalam mata uang asing, yang mungkin mencakup apa
pun dari perjanjian jangka panjang pinjaman untuk aset yang diperoleh untuk
penjualan kredit dicatat sebagai piutang. Ketika investor manajemen atau di
luar ingin mengevaluasi operasi perusahaan secara keseluruhan, menjadi perlu
untuk mengekspresikan semua kegiatan, asing dan domestik, dalam hal
keuangan umum.

Dalam

menerjemahkan

mata

uang

asing,

nilai

tukar

asing

mendefinisikan hubungan antara dua skala moneter. Mata uang asing


dinyatakan sebagai rasio terhadap dolar AS, dan rasio ini menjadi faktor
pengali untuk menentukan jumlah setara dengan mata uang domestik.

Proses penerjemahan sekali tidak merubah karakteristik yang melekat


pada aset atau kewajiban diukur. Artinya, terjemahan adalah proses tunggal
yang hanya menyatakan kembali aset atau kewajiban awalnya dihargai dalam
mata uang asing dalam hal pengukuran mata uang bersama dengan
menerapkan nilai tukar faktor, tidak menyatakan kembali biaya historis.

Jika kurs tetap konstan antara negara asing tertentu dan AS, terjemahan
akan menjadi proses yang relatif sederhana yang melibatkan nilai tukar
konstan. Namun, sejarah menunjukkan bahwa ini tidak mungkin, dan metode
penerjemahan harus ditetapkan yang cukup mengungkapkan bahwa efek dari
perubahan nilai tukar terhadap laporan keuangan. Telah ada perdebatan di
kalangan akuntan tentang cara untuk mencapai tujuan ini. Pada bagian berikut
kita meninjau proposal dianjurkan oleh beberapa individu dan kelompok.

Secara historis, empat metode penerjemahan yang diusulkan oleh


berbagai penulis sebelum rilis dari setiap pernyataan resmi oleh APB atau
FASB: metode arus lancar, metode moneter-nonmoneter, metode tarif saat ini,
dan metode temporal.

Current-Noncurrent Method
Metode lancar- Metode tidak lancar didasarkan pada perbedaan antara
aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban. Pada awalnya dianjurkan oleh
AICPA pada tahun 1931 dan diperbarui dalam Accounting Research Bulletin
No. 43 tahun 1953. Metode ini mengharuskan semua item saat ini (kas,
piutang, persediaan, dan kewajiban jangka pendek) yang akan dijabarkan
dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Item tidak lancar (pabrik,
peralatan, properti, dan kewajiban jangka panjang) dijabarkan dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada saat item yang diperoleh atau terjadi
(historical cost). Alasan untuk dikotomi antara item lancar dan tidak lancar
adalah bahwa barang-barang yang tidak akan dikonversi menjadi uang tunai
pada periode mendatang (tidak lancar) yang tidak terpengaruh oleh perubahan
tarif saat ini.

Monetary-Nonmonetary Method

Metode moneter-nonmoneter mensyaratkan bahwa perbedaan dibuat


antara item moneter (rekening mewakili uang tunai atau klaim atas kas, seperti
piutang, wesel, dan hutang obligasi) dan item nonmoneter (rekening tidak
mewakili klaim pada jumlah tertentu uang tunai seperti tanah, persediaan,
pabrik, peralatan, dan modal). Item moneter dijabarkan dengan kurs yang
berlaku pada tanggal neraca, sedangkan item nonmoneter mempertahankan
kurs historis.

Satu-satunya perbedaan antara dua metode untuk pelaporan aset dalam


penjabaran persediaan. Jika metode saat-lancar digunakan, persediaan
dianggap saat ini (sensitif terhadap selisih kurs dan kerugian) dan dijabarkan
dengan

kurs

saat

ini,

sedangkan

metode

moneter-nonmoneter

mengklasifikasikan persediaan sebagai aset nonmoneter yang selanjutnya


dijabarkan dengan sejarah atau sudah ada sebelumnya tingkat. Perbedaan juga
muncul dalam menerjemahkan utang jangka panjang. Pendekatan saat initidak lancar menggunakan tingkat terjemahan sejarah, sedangkan metode
moneter-nonmoneter menganggap utang jangka panjang menjadi moneter dan
menggunakan kurs saat ini. Perbedaan antara kedua metode menghilang,
namun, jika pendekatan saat-lancar dimodifikasi seperti yang diminta oleh
pendapat APB no.6. baik hasil pendekatan laba atau rugi kurs dalam rangka
untuk menyeimbangkan aset dengan kewajiban dan ekuitas, sehingga
menciptakan masalah pelaporan.

Current Rate Method


Metode tarif saat ini membutuhkan terjemahan dari semua aktiva dan
kewajiban pada nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca (tanggal saat ini).
Oleh karena itu, satu-satunya metode yang menerjemahkan aktiva tetap pada
saat ini daripada kurs historis. Para pendukung klaim metode tarif saat yang
paling jelas merupakan fakta ekonomi sebenarnya karena menyatakan semua
item saat menyajikan penghasilan yang sebenarnya dari operasi luar negeri

pada waktu itu - terutama karena dari sudut investor dari melihat pendapatan
satunya adalah mereka yang benar-benar dapat didistribusikan.
Meskipun metode tarif saat ini telah ditarik beberapa dukungan, itu
bukan tanpa kritik. Para pendukung berpendapat bahwa hal itu menyajikan
fakta-fakta ekonomi yang benar dengan menyatakan semua item pada tingkat
saat ini, sehingga mempertahankan hubungan operasi utuh. Namun, kritikus
memancing daya tarik penggunaan tingkat saat aktiva tetap, menyatakan
bahwa angka yang dihasilkan pada neraca konsolidasi diterjemahkan tidak
mewakili nilai historis. Mereka mempertahankan bahwa sampai sistem
pelaporan seluruh berubah, metode tarif saat ini tidak akan diterima.

Temporal Method
Pada tahun 1972, lorensen menganjurkan pendekatan lain, disebut
prinsip temporal translasi. Dengan metode ini pengukuran moneter tergantung
pada karakteristik temporal aset dan kewajiban. Artinya, waktu pengukuran
elemen tergantung pada karakteristik tertentu. Lorensen meringkas proses ini
sebagai berikut:
Uang dan piutang dan hutang yang diukur pada jumlah yang dijanjikan
harus dijabarkan dengan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca. Aset
dan kewajiban yang diukur pada harga uang harus dijabarkan dengan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal dimana harga uang berkaitan.
Prinsip ini hanyalah sebuah aplikasi dari prinsip nilai wajar di bidang
penerjemahan asing. Dengan menyatakan piutang uang asing dan hutang pada
tingkat neraca, perintah mata uang asing atas dolar AS diukur. Namun
demikian, hasil dari penggunaan metode ini umumnya identik dengan yang
dari metode moneter-nonmoneter kecuali jika penilaian persediaan didasarkan
pada biaya yang lebih rendah dari atau aturan pasar.

FASB dan Foreign Currency Translation


FASB menangani permasalahan ini sesuai dengan SFAS No. 8
Akuntansi untuk Kurs Mata Uang Asing. Dewan menyatakan bahwa tujuan
keseluruhan dari penentuan kurs valuta asing adalah untuk mengukur dan
menyatakan dalam Dollar dan sesuai denga U.S. GAAP, asset, hutang,
pendapatan, dan beban yang diukur dengan mata uang asing. Prinsip prinsip
yang diterapkan adalah seagai berikut :
1.

Setiap transaksi tercatat pada kurs historis

2.

Semua kas, piutang, dan hutang yang dinyatakan dalam mata uang asing disesuaikan
dengan current rate pada balance sheet

3.

Untuk semua asset yang dihargai pada harga pasar disesuaikan dengan harga dollar
pada tingkat yang ekuivalen pada balance sheet

4.

Untuk asset lainnya, dasar pengukuran tertentu digunakan untuk menentukan tingkat
pertukaran

5.

Pendapatan dan beban dinyatakan dalam suatu perlakuan yang kurang lebih sama
seperti jumlah dollar yang akan dihasilkan pada transaksi berjalan yang telah diubah
ke dollar pada tanggal terjadinya. Tingkat rata2 dapat digunakan pada sebagian besar
kasus.

6.

Semua keuntungan dan kerugian dari pertukaran dimasukkan ke dalam net income

7.

Keuntungan dan kerugian pada forwards exchange contract untuk melindungi mata
uang asing menyatakan posisi net asset atau liability atau untuk menspekulasi
termasuk net income, dimana gain dan loss pada forward exchange contract bertujuan
untuk melindungi mata uang asing yang dapat diidentifikasi

SFAS No.52

Persyaratan dalam SFAS No.8 menghasilkan beberapa distorsi dalam


pelaporan keuangan :
1.

Hasil dari penerapan SFAS No. 8 secara ekonomi tidak kompatibel dengan kenyataan

2.

Kecocokan antara biaya dan pendapatan tidak tepat

3.

The volatility of earnings


FASB menerima kritik tersebut dan kemudian mengeluarkan SFAS No. 52 sebagai
pengganti SFAS No. 8. SFAS No. 52 menggunakan pendekatan functional currency ,
yang merupakan mata uang lokal dan 4 prosedur umum termasuk dalam proses
perubahan :

1.

Financial statement dari tiap entitas asing dicatat dalam mata uang lokal entitas
tersebut

2.

Pernyataan dari entitas asing harus disesuaikan (bila perlu) untuk memenuhi
ketentuan akuntansi di U.S.

3.

Laporan keuangan dari entitas asing diubah ke laporan mata uang yang digunakan
perusahaan parent.

4.

Perubahan gain dan loss diakumulasikan da dilaporkan sebagai bagian dari


comprehensive income
SFAS No. 52 menjelaskan dua situasi dimana mata uang lokal tidak dapat menjadi
functional currency :

1.

Ekonomi di negara asing bersangkutan memiliki tingkat inflasi yang tinggi

2.

Investasi perusahaan tidak dianggap jangka panjang.

Terjemahan vs Pengukuran

Translation adalah proses menyatakan mata uang dari perusahaan yang dinyatakan
dengan mata uang asing. Pengukuran adalah proses mengukur transaksi dinyatakan
dalam mata uang berbeda. Pengukuran diperlukan bila:
1.

Sebuah entitas asing beroperasi dalam ekonomi yang berinflasi tinggi

2.

Akun akun dari sebuah perusahaan dinyatakan dalam mata uang yang berbeda dari
functional currency

3.

Entitas asing adalah bagian dari transaksi yang menghasilkan asset atau liabilitas
moneter yang dinyatakan dalam mata uang yang berbeda dari functional currencynya.

Foreign Currency Hedges


SFAS No. 133 memuat ketentuan bahwa suatu perusahaan dapat menggunakan tipe
berikut dalam mengatasi eksposur mata uang asing :
1.

Sebuah lindung fair value dari komitmen perusahaan yang belum diakui atau yang
sekuritasnya tersedia untuk dijiual

2.

Sebuah lindung nilai arus kas dari transaksi mata uang asing yang telah diramalkan,
transaksi mata uang atau transaksi mata uang asing intercompany yang telah
diramalkan

3.

Sebuah lindung nilai atas investasi bersih pada operasi asing.

Instrumen derivatif untuk melindungi eksposur mata uang asing harus memenuhi
syarat berikut :
1.

Perusahaan dengan eksposur mata uang asing termasuk hedging investment

2.

Transaksi lindung nilai dalam mata uang selain mata uang fungsional

3.

Semua kriteria kualifikasi akuntansi lindung nilai yang terkandung dalam SFAS no.
133 terpenuhi.

K. International Accounting Standards


The IASB telah mengeluarkan pernyataan berikut yang berhubungan dengan
beberapa entitas:
1. Sebuah revisi IAS No 27, "konsolidasi laporan keuangan dan akuntansi untuk
investasi pada anak perusahaan."
2. Sebuah revisi IAS No 21, "efek dari perubahan kurs valuta asing."
3. IFRS No 3 "kombinasi bisnis," yang menggantikan IAS Nomor 22
4. IFRS No 8, segmen Operasi ",'' yang menggantikan IAS No 14

Dalam IAS No.27, IASB membahas masalah penggabungan bisnis.


Pernyataan revisi tidak mengubah pendekatan mendasar untuk akuntansi untuk
kombinasi bisnis.
IAS tidak mendefinisikan kontrol sebagai kekuatan untuk memerintah anak
perusahaan, sedangkan US GAAP berfokus kepemilikan dari interst suara mayoritas.
Revisi utama untuk IAS Nomor 27 adalah:
1.

IAS Nomor 27 memungkinkan anak perusahaan yang dimiliki untuk dikecualikan


dari konsolidasi.

2.

jika pembebasan diterapkan

3.

Hak minoritas harus disajikan dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas induk pemegang
saham

4.

Pengecualian dari konsolidasi yang diperketat.

Selisih kurs yang berasal dari investasi pada entitas asing harus diklasifikasikan
sebagai ubtil ekuitas mereka dibuang, pada saat itu mereka diakui dalam pendapatan.
Prosedur-prosedur ini mirip dengan US GAAP yang terkandung dalam PSAK NO. 52
perubahan besar dalam standar revisi meliputi:
1. Konsep asli IAS No.21 "mata uang pelaporan" diganti dengan dua konsep: mata
uang fungsional dan mata uang pelaporan.
2. Mata uang fungsional didefinisikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi utama
di mana entitas beroperasi dengan cara yang mirip dengan cara itu pasti adalah PSAK
No.52
3. Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam suatu kelompok adalah
mata uang dari negara drive thath ecinimics yang entitas.
4. Sebuah pernyataan entuty pelaporan dalam mata uang apapun yang terpilih, yaitu,
pilihan bebas suatu mata uang pelaporan akan diizinkan.
5. Alternatif yang diperbolehkan dalam IAS No.21 awalnya untuk memanfaatkan
selisih nilai tukar tertentu akan dihilangkan
6. Pilihan di IAS No.21 metode untuk menerjemahkan penyesuaian nilai goodwlll dan
adil untuk aset dan kewajiban yang timbul dari akuisisi entitas asing dihilangkan.
7. Setiap ketidakefektifan yang muncul pada ahedge atas investasi bersih pada entitas
asing harus dilaporkan dalam laba atau rugi bersih.

Pengakuisisi mengakui secara terpisah, pada tanggal akuisisi, aset yang


diakuisisi, kewajiban, dan kewajiban kontinjensi yang memenuhi kriteria pengakuan
berikut pada tanggal tersebut, terlepas dari apakah mereka beenpreviously diakui
dalam laporan keuangan yang diakuisisi:

1. Aset selain aset tidak berwujud diakui jika besar kemungkinan bahwa segala
manfaat terkait pada masa depan akan mengalir ke perusahaan pengakuisisi, dan nilai
wajarnya dapat diukur secara andal.
2. Sebuah kewajiban selain liabiliy kontingen diakui jika kemungkinan arus keluar
sumber daya akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, dan nilai wajarnya
dapat diukur secara andal.
3. Aset tidak berwujud atau kewajiban kontinjensi diakui jika nilai wajarnya dapat
diukur secara andal.

Diposkan 22nd March 2013 oleh ChunLism


Label: 2013 akuntansi ekonomi schroeder teori akuntansi untar
0

Tambahkan komentar
3
Mar
22

Audit Siklus Penggajian dan Personalia


Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Fakultas Ekonomi
Universitas Tarumanagara
2012 / 2013

Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran


kepada semua karyawan. Ketidaktepatan dalam penilaian dan pengalokasian biaya
tenaga kerja dapat mengakibatkan salah saji laba bersih yang material.
Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya :
-

Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian


Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu
yang singkat.

Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait
Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun
bersangkutan.

Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua


perusahaan, bahkan perusahaan yang kecil sekalipun
Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian
diatur oleh pemerintah. Adanya ketidakadilan dalam pembahian gaji karyawan dapat
menimbulkan masalah moral.
Audit penggajian menekankan pada pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan prosedur analitis.

Akun dan Transaksi Dalam Siklus Penggajian dan Personalia


Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai degan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia umunya dijelaskan
dengan akun T, yang menggambarkan cara informasi akuntansi mengalir melalui
berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia.
D a l a m s e b a g i a n b e s a r s i s t e m , a k u n g a j i d a n u p a h a k r u a l h a n y a digu
nakan pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat
apabila karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi
setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta


Dokumen dan Catatan Terkait
Siklus penggajian dan personalia melibatkan perolehan jasa dari karyawan
yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa
tersebut.
Akun dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Upah,

gaji, bonus, dan komisi akrual


Pembayaran

Saldo awal

Upah yang diperoleh, gaji,

Tenaga kerja langsung

Kas di

bank

dan sebagainya.
Pembayaran gaji

Saldo akhir
Pembayaran pajak gaji

Pemotongan pajak penghasilan

dan

pengurangan lainnya
Saldo awal
Pembayaran

Pemotongan pajak gaji

Saldo akhir

Beban pajak
gaji akrual

Saldo awal

Pembayaran

Beban pajak gaji

Beban pajak gaji


Saldo akhir

Kolom tiga mengidentifikasi empat fungsi bisnis dalam siklus penggajian dan
personalia yang umum serta mengilustrasikan hubungan antara fungsi bisnis, kelas
transaksi, akun-akun, dan dokumen serta catatan.
1. Personalia dan kesempatan kerja
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen
untuk mewawancarai dan merekrut personil yang memenuhi kualifikasi.
Departemen tersebut juga merupakan sumber catatan yang independen
nagi verifikasi internal atas informasi upah.
o Catatan personalia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat
pembayaran, pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja,
dan tanggal berhenti bekerja.
o Formulir otorisasi pengurangan
Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk
jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan dan program
tabungan lainnya, obligasi tabungan, serta iuran serikat pekerja.
o Formulir otorisasi tingkat pembayaran
Digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumbernya adalah
kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau otorisasi dari dewan
direksi.

2. Pencatatan waktu dan persiapan penggajian


Pencatatan waktu dan persiapan penggajian mempengaruhi secara
langsung beban penggajian setiap periode. Untuk mencegah salah saji
dalam empat aktivitas berikut, diperlukan penggajian yang memadai :
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor,
pengurangan, dan pembayaran bersih
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji

o Kartu waktu
Dokumen yang mengindikasikan waktu per jam karyawan mulai dan
berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan.
o Tiket waktu pekerjaan

Formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan


karyawan selama periode waktu tertentu.
o File transaksi penggajian
File ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses oleh
sistem akuntansi selama suatu periode.
o Jurnal atau daftar penggajian
Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya
mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan
bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi
setiap transaksi.
o File induk penggajian
File komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian
bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang
dibayar selaa tahun tersebut hingga tanggal saat ini.
o Cek gaji
Cek gaji ditulis dan kemudian diserahkan kepada karyawan sebagai
pertukaran atas jasa yang dilaksanakannya. Jumlah dalam cek tersebut
merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak dan pemotongan
lainnya.
o Rekonsiliasi rekening bank penggajian
Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua
akun kas termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan
kecurangan. Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah
di mana saldo bernilai kecil dipertahankan. Akun imprest membatasi
exposure klien terhadap kecurangan penggajian, serta
menyederhanakan rekonsiliasi rekening bank penggajian.

3. Penyiapan SPT Pajak penggajian dan pembayaran pajak


Sebagian besar sistem penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT
Pajak penggajian dengan menggunakan informasi tentang transaksi
penggajian dan file induk. Untuk mencegah salah saji dan kewajiban pajak
serta penalti yang potensial, individu yang kompeten harus memverifikasi
output secara independen.
o Formulir W2

Formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengikhtisarkan


penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran
kotor, pemotongan pajak penghasilan, dan pemotongan jaminan sosial.
o SPT pajak penghasilan
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, negara bagian, dan
federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan
pajak perusahaan.

Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan


Pengujian Substantif Atas Transaksi
Pengendalian internal untuk pengujian biasanya sangat terstruktur dan
terkendali dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan
ketidakpuasan para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian.
Karena memroses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan
program penggajian di komputer harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan
schedule pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian dari
luar untuk memroses penggajian. Biasanya tidak sulit bagi perusahaan untuk
menetapkan pengendalian yang baik dalam siklus penggajian dan personalia.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupaka
bagian paling penting dalam menguji penggajian, namun hal ini tidak bersifat
ekstensif. Banyak auditor menghadapi resiko salah saji material yang rendah,
walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada
tiga alasan untuk hal ini :
-

Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika


mereka dibayar terlalu rendah.

Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.

Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan federal
meyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.

Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian


internal, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi bagi setiap
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, kita harus mengenal hal hal berikut :
-

Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan; karena itu, auditor


harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang
material untuk setiap organisasi.

Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.

Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.

Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada resiko pengendalian


yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan


jika memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit format kinerja.
Pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk menilai risiko
pengendalian:
1. Pemisahan tugas yang memadai
Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan
personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan
pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi
penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya manusia,
yang mengendalikan aktivitas penggajian kunci, seperti menghapus ayau
menambahkan karyawan. Pemrosesan penggajian harus terpisah dari
penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
2. Otorisasi yang tepat

Hanya departemen sumber daya manusia yang boleh mengotorisasi untuk


menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau
mengubah tingkat upah serta potongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan,
terutama lembur, harus diotorisasi oleh bagian personalia. Persetujuan
dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas dasar
pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
3. Dokumen dan Catatan yang memadai
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat sistem
penggajian. Kartu waktu dan catatan diperlukan untuk karyawan per jam
atau paruh-waktu. Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat
potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda.
Bagi banyak perusahaan, catatan waktu harus memadai untuk
mengakumulasi biaya penggajian menurut pekerjaan atau penugasan.
4. Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus
ditandatangani oleh karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian
harus didistribusikan oleh seseorang yang independen dari fungsi
penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak diklaim atau
dicairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani
oleh mesin tanda tangan, akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
5. Pengecekan yang Independen atas Kinerja
Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen, termasuk
perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Anggota manajemen
atau karyawan lain yang bertanggung jawab harus meriview output
penggajian untuk melihat setiap salah saji atau jumlah yang tidak biasa.
6. Penyiapan Formulir Pajak Penggajian
Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus
meriview pengisian dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak

penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban


berupa pajak yang belum dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika
klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar.
7. Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada
Mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk
perusahaan (karyawan yang tidak ada) sering kali diakibatkan oleh masih
dibayarnya cek karyawan padahal dia sudah berhenti bekerja. Contoh
orang yang melakukan jenis penggelapan ini adalah mandor atau rekan
karyawan. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan
nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya
untuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi. Untuk menguji karyawan
yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam
jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk menentukan
apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode penggajian.
8. Pengujian atas Kecurangan Waktu
Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu
yang lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya
bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan
kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam
yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja yang
independen. Akan tetapi biasanya jauh lebih mudah bagi klien untuk
mencegah jenis penipuan ini dengan pengendalian yang memadai
ketimbang bagi auditor untuk mendeteksinya.
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tujuan Audit

Pengendalian

Pengujian

Pengujian

yang

Internal Kunci

Pengendalian

Substantif atas

Umum

Transaksi

Berkaitan
dengan

Umum

Transaksi
Pembayaran

-Kartu waktu

-Memeriksa kartu

-Meriview jurnal

penggajian

disetujui oleh

untuk indikasi

penggajian, buku

yang tercatat

personalia.

persetujuan.

besar umum, dan

adalah untuk

-Jam waktu

-Memeriksa kartu

catatan gaji yang

pekerjaan yang

digunakan untuk

waktu

diperoleh

dilaksanakan

mencatat waktu.

-Mereview

menyangkut

oleh karyawan

-Mempertahankan

kebijakan

jumlah yang

yang benar-

file personil yang

personalia.

besar atau tidak

benar ada

memadai.

-Memeriksa file

biasa.

(keterjadian).

-Perekrutan

personalia.

-Membandingkan

tenaga kerja

-Mereview bagan

cek yang

diotorisasi.

organisasi,

dibatalkan dengan

-Ada pemisahan

membahasnya

jurnal penggajian

tugas di antara

dengan karyawan,

menyangkut

personalia,

dan mengamati

nama, jumlah,

pencatat waktu,

tugas yang sedang

dan tanggal.

dan pengeluaran

dilaksanakan.

-Memeriksa cek

gaji.

-Memeriksa

yang dibatalkan

-Hanya karyawan

printout transaksi

dengan catatan

yang ada dalam

yang ditolak oleh

personalia.

file data komputer

komputer karena

Transaksi

yang diterima

memiliki nomor

penggajian

ketika mereka

karyawan yang

yang adal telah

dimasukkan.

tidak ada.

dicatat

-Cek diotorisasi

-Memeriksa

(kelengkapan)

sebelum

catatan penggajian

dikeluarkan.

menyangkut
indikasi

-Merekonsiliasi

-Cek gaji telah

persetujuan.

pengeluaran

dipranomori dan

-Memperhitungkan dalam jumlah

diperhitungkan.

urutan cek gaji.

penggajian

-Akun bank telah

-Membahas

dengan

direkonsiliasi

dengan karyawan

pengeluaran pada

secara

dan mengamati

rekening bank

independen.

rekonsiliasi.

penggajian.
-membuktikan
rekonsiliasi bank.

Transaksi

-Perhitungan dan

-Memeriksa

-Menghitung

penggajian

jumlah telah

indikasi verifikasi

ulang jam yang

yang dicatat

diverifikasi secara

internal.

digunakan dari

adalah untuk

internal.

-Memeriksa file

kartu waktu.

jumlah waktu

-Total batch

total batch untuk

-Membandingkan

yang benar-

dibandingkan

melihat tanda

tingkat upah

benar

dengan laporan

tangan klerk

dengan kontrak

dikerjakan dan

ikhtisar komputer.

pengendali data;

serikat pekerja,

pada tingkat

-Tingkat upah,

membandingkan

persetujuan oleh

upah yang

gaji, atau tingkat

totalnya dengan

dewan direksi,

sesuai;

komisi diotorisasi

laporan ikhtisar.

atau sumber

pemotongan

secara layak.

-Memeriksa

lainnya.

pajak telah

-Pemotongan,

catatan penggajian

-Menghitung

dihitung dengan

termasuk jumlah

menyangkut

ulang

benar

untuk asuransi

indikasi otorisasi.

pembayaran

(keakuratan).

dan tabungan

-Memeriksa

kotor.

penggajian, telah

otorisasi dalam file

-Mengecek

diotorisasi secara

personalia.

pemotongan

layak.

dengan mengacu
pada tabel pajak
dan formulir
otorisasi dalam
file personalia.
-Menghitung
ulang
pembayaran
bersih.

-Membandingkan
cek yang
dibatalkan dengan
jurnal penggajian
menyangkut
jumlahnya.
Transaksi

-Isi file induk

-Memeriksa

-Menguji

penggajian

penggajian telah

indikasi verifikasi

keakuratan

telah

diverifikasi secara

internal.

klerikal dengan

dimasukkan

internal.

-Memeriksa

menfooting jurnal

dengan benar

-Total file induk

laporan total

penggajian dan

dalam file induk penggajian telah

ikhtisar awal yang

menelusuri

penggajian dan

di bandingkan

menunjukkan

posting ke buku

diikhtisarkan

dengan total buku

bahwa

besar umum serta

dengan benar

besar umum.

perbandingan telah

file induk

dilakukan.

penggajian.

(posting dan
pengikhtisaran).
Transaksi

-Bagan akun yang

-Mereview bagian

-Membandingkan

penggajian

memadai telah

akun.

klasifikasi dengan

telah

digunakan.

-Memeriksa

bagian akun atau

diklasifikasikan

-Klasifikasi akun

indikasi verifikasi

prosedur manual.

dengan benar

telah diverifikasi

internal.

-Mereview kartu

(klasifikasi).

secara internal.

waktu karyawan
departemen dan
tiket pekerjaan
untuk penugasan
pekerjaan serta
menelusuri ke
distribusi tenaga
kerja.

Transaksi

-Prosedur

-Memeriksa

-Membandingkan

penggajian

memerlukan

prosedur manual

tanggal cek yang

telah dicatat

pencatatan

dan mengamati

tercatat dalam

pada tanggal

transaksi sesegera

kapan pencatatan

jurnal penggajian

yang benar

mungkin setelah

dilakukan.

dengan tanggal

(penetapan

penggajian

-Memeriksa

pada cek yang

waktu).

dibayarkan.

indikasi verifikasi

dibatalkan dan

-Tanggal telah

internal.

kartu waktu.

diverifikasi secara

-Membandingkan

internal.

tanggal pada cek


dengan tanggal
cek tersebut
dicairkan bank.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS


RINCIAN SALDO
Auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian
saldo setelah menyelesaikan penilaian resiko pengendalian dan melaksanakan
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi serta menilai
kemungkinan salah saji akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan
personalia.
Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban
penggajian adalah sebagai berikut :
-

Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi akun kewajiban


penggajian.
Resiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak
mungkin terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, resiko bisnis
klien itu mungkin saja terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks,

yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi
yang ditangguhkan lainnya.
-

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren untuk akun
kewajiban penggajian.
Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada resiko inheren berupa
kecurangan penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan
pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian. Hal ini
juga

berlaku

bagi

perusahaan

manufaktur

yang

secara

signifikan

membebankan tenaga kerjanya ke persediaan, yang berpotensi menimbulkan


misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau di antara kategori
persediaan.
-

Menilai resiko pengendalian untuk siklus penggajian dan personalia.

Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif


atas transaksi untuk siklus penggajian dan personalia.

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk akun kewajiban penggajian.


Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian
dan personalia seperti pada setiap siklus lainnya.
Berikut ini ilustrasi atas prosedur analitis untuk akun akun neraca serta
laporan laba rugi dalam siklus penggajian dan personalia :
PROSEDUR ANALITIS
SALAH SAJI YANG MUNGKIN
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan

tahun

tahun

sebelumnya

(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah


dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga

kerja

langsung Salah saji tenaga kerja langsung

sebagai persentase dari penjualan dengan persediaan


tahun tahun sebelumnya
Membandingkan beban

komisi

sebagai Salah saji beban komisi dan kewaj

persentase dari penjualan dengan tahun komisi

tahun sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan perubahan tarif pajak
Membandingkan akun pajak

penggajian Salah saji pajak penggajian akrual dan be

akrual dengan tahun tahun sebelumnya

pajak penggajian

Merancang pengujian atas rincian saldo akun kewajiban penggajian untuk


memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang sering kali
disebut sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya
bersifat langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah :
o Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(Keakuratan).
o Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada
periode yang benar (Pisah Batas).
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada
kurang saji atau akrual yang dihilangkan.
Berikut ini adalah beberapa akun kewajiban yang utama dalam siklus
penggajian dan personalia :
1. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan
Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah
dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian,
formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya. Jika pengendalian internal sudah

beroperasi secara efektif, pisah batas dan keakuratan dapat dengan mudah
diuji pada saat yang bersamaan dengan prosedur tersebut.
2. Gaji dan Upah Akrual
Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah
yang telah menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga
periode selanjutnya. Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji dan
upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan yang harus diikuti
secara konsisten dari tahun ke tahun.
Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan
upah dan mengetahui hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya,
prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan
adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin
dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah
hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
3. Komisi Akrual
Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan seringkali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan
dengan komisi lainnya.
Dalam memverifikasi komisi akrual, hal yang pertama yang perlu
dilakukan adalah menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian
menguji perhitungannya berdasarkan perjanjian tersebut. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun
tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
4. Bonus Akrual

Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada
para pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga
kelalaian untuk mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material.
Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat
dewan direksi.
5.

Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual


Lainnya
Akrual dari kewajiban kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan
tahun sebelumnya merupakan pertimbangan yang paling penting ketika
mengevaluasi kewajaran jumlahnya.
Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan
pertama kali, baru kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang.
Kebijakan perusahaan ini harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen
yang diberi kompensasi.

6. Pajak Penggajian Akrual


Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak pengangguran negara bagian
serta federal dapat diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir pajak
yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang
sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
7. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban
Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor,
gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung.
Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit
terhadap akun akun laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain
prosedur analitis, pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.

Pengujian tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila auditor


mengungkapkan defisiensi yang signifikan atau kelemahan yang material
dalam pengendalian internal, salah saji yang signifikan dalam pengujian
kewajiban, atau varians utama yang belum dijelaskan dalam prosedur
analitis.
8. Kompensasi Pejabat
Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan
jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya
harus dimasukkan dalam laporan 10-K SEC dan SPT pajak penghasilan
federal. Verifikasi kompensasi pejabat juga dijamin karena beberapa
individu mungkin saja mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari
jumlah yang diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk
memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi dari risalah rapat dewan
direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapatan yang
berhubungan.
9. Komisi
Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi
untuk setiap jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori
tersebut. Jika informasi yang diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu
untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk tenaga
penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
10. Beban Pajak Penggajian
Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan mula
mula merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak penggajian
dengan total penggajian untuk seluruh tahun. Total pajak penggajian
kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai
dengan penggajian yang dikenakan pajak.
Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan banyak biaya
dan

biasanyab

tidak

diperlukan

kecuali

jika

prosedur

analitits

mengindikasikan bahwa terdapat masalah yang tidak dapat dipecahkan


melalui prosedur lainnya.
11. Total Penggajian
Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak penggajian
adalah rekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum
dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian
tersebut

adalah

untuk

menentukan

apakah

transaksi

penggajian

dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam
jurnal penggajian.
Pengujian

pengendalian

dan

pengujian

substantif

atas

transaksi

merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah
saji tersebut dalam sebagian besar audit.
12. Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi melakukan
kontrak dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang
dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan membandingkan jumlah
dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dan
perusahaan jasa luar.
13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian dan
personalia tidaklah mendalam, akan tetapi, beberapa transaksi yang
kompleksi seperti opsi saham dan rencana kompensasi pejabat eksekutif
lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki. Auditor dapat
menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk
akun kewajiban dan beban.

Diposkan 22nd March 2013 oleh ChunLism


Label: 2013 akuntansi arens audit makalah personalia siklus penggajian untar
0

Tambahkan komentar

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Você também pode gostar