Nama : Nur Kholis

NPM : 180310150049
Prodi : Ilmu Sejarah
Kelas : B

Apakah Femenisme Itu ?

Ada kalanya manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalankan
kehidupannya dihadapkan pada problematika-problematika keseharian yang tidak
sedikit. Problematika-problematika itu seakan mengantre rapi di garis kehidupan
manusia. Dalam perkembangannya problematika-problematika ini bertransformasi
menjadi problematika global yang cukup komplek. Nah salah satu problematika yang
dewasa ini menjadi problematika global adalah problematika mengenai kesetaraan
gender yang selalu di gembor-gemborkan oleh kaum perempuan. Mereka bahkan
membuat sebuah gerakan publik yang dinamakan Femenisme.
Namun, sebelum kita melangkah jauh ke definisi dan penjelasan sedikit,
penulis ingin mengangkat beberapa fakta yang terjadi di lingkungan penulis
mengenai femenisme tentunya. Ternyata femenisme yang gerakannya sudah di
gembor-gemborkan oleh barat sejak abad 18 belum menyebar secara sempurna ke
semua negara. Buktinya di Indonesia sendiri gerakan ini tidak terlalu mendapat
tempat bahkan di kalangan perempuan itu sendiri. Penulis sendiri pertama kali
mendengar kata femenisme adalah di tahun 2012 yaitu pada saat pagelaran EURO

(kompetisi sepakbola antar negara Eropa) di Ukraina dan Polandia. Di tahun itu
memang ada gerakan yang massive dari kaum femen untuk menghentikan event
empat tahunan itu.
Menurut pemahaman penulis sendiri femenisme merupakan sebuah gerakan
publik yang massive hanya di beberapa tempat di mana tujuan utamanya adalah
kesetaraan gender dan pemenuhan hak-hak perempuan yang mereka anggap sangat
kurang. Di Eropa gerakan massive pernah terjadi ketika mereka para femen ingin
memboikot event Euro 2012. Mereka turun ke jalan-jalan dengan atribut khas mereka,
bahkan ada yang setengah telanjang. Di Indonesia gerakan atas nama feminism ini
kurang begitu massive. Asumsi penulis adalah karena di Indonesia sendiri dogma
agama dan ikatan adat masih sangat kuat sehingga mampu meredam gerakan ini.