Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
O
DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD R. SYAMSUDIN.,S.H
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama Bayi
: By. Ny. O
No RM
: A377373
Tanggal Lahir
: 04 April 2016
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Diagnosa Medis : NCB SMU Spontan + Asfiksia Sedang
b. Identitas Penanggungjawab
Nama Ibu
: Ny. O
Nama Ayah
: Tn. M
Agama
: Islam
Alamat
: Kp. Talahah Kabupaten Bogor
2. Riwayat Kesehatan
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pada tanggal 4 April 2016 jam 01.30, bayi dari Ny. O lahir dengan
P2A0 Partus Maturius Spontan Ketuban Hijau tidak KPD dengan
riwayat Eklamsia, bayi mengalami asfiksia sedang dan ada retraksi
dinding dada dengan APGAR skor 4/6.
b. Keluhan Utama
Bayi tampak kesulitan untuk bernafas
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 4 april 2016, bayi tampak sesak.
Terdapat retraksi dinding dada dan suara nafas tambahan ronchi. Sesak
terlihat bertambah apabila bayi menangis dan berkurang apabila bayi
tertidur.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat eklamsia pada ibu bayi
e. Riwayat Intranatal
1
Jenis Persalinan
: normal dengan ibu eklamsia
Letak bayi dalam kandungan
: normal, presentasi kepala
Keadaan ketuban
: hijau cair
Obat yang didapat bayi
: vitamin K, tetes mata, Hb0
3. Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum : bayi tampak sesak, kesulitan untuk bernafas,
pergerakannya
lemah,
ekstremitas
tampak
: tidak dikaji
: 148x/menit
: 35,8oC
: 52x/menit
: 2.650 gram
: 46 cm
: 33 cm
: 32 cm
: 10 cm
: 4/6
: Rooting (+), Graf (+), Tonickneck (+), sucking
(+)
Pemeriksaaan Fisik Head to Toe
Kepala : fontanel belum menutup, rambut kotor,
tidak ada lesi, bentuk kepala normal
Mata
: konjungtiva anemis, bentuk simetris, sclera
putih
Hidung : terdapat lender/secret, adanya pernafasan
cuping hidung
Telinga : terdapat serumen pada telinga, bentuk
simetris
Mulut : bibir tampak pucat, tidak ada lender, tidak
ada kelainan
Leher : terdapat kotoran berwarna putih pada leher
bayi
Dada
Abdomen
Pola
Aktivitas
1 Nutrisi
2 Eliminasi
a. BAK
Frekuensi
Warna
b. BAB
Frekuensi
Warna
3 Personal
Hygiene
4 Aktivitas dan
Istirahat
bersih)
Klien tidak bergerak aktif, tidur terus menerus,
hanya terbangun jika lapar dan BAB/BAK, atau
jika kenyamanannya terganggu
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 4 april 2016 jam 04.36
N
o
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
Index Eritrosit
5
MCV
6
MCHC
7
Trombosit
1
2
3
4
Hasil
Nilai Rujukan
11,4 g/dL
18.500 /L
33 %
3,1 juta /L
108 fL
37 g/dL
266.000 /L
98 - 122 fL
31 - 35 g/dL
150.000 450.000 /L
6. Analisa Data
No
Data
1 Ds : Tidak dapat
dikaji
Do :
- Bayi tampak kesulitan
untuk bernafas
- Adanya pernafasan
cuping hidung
- Ada retraksi dinding
dada
- Suara nafas ronchi
- Respirasi 52 x/menit
- APGAR score : 4/6
(asfiksia sedang)
2 Ds : Tidak dapat
dikaji
Do :
- akral dingin
- ekstremitas pucat
- ada retraksi dinding
dada
- respirasi 52 x/menit
Etiologi
Factor predisposisi : ibu
Problem
Bersihan jalan
melahirkan dengan
nafas tidak
riwayat eklamsia
ASFIKSIA
efektif
efektif
Pola nafas
melahirkan dengan
tidak efektif
riwayat eklamsia
ASFIKSIA
Nafas sesak
Apneu
Resiko
melahirkan dengan
ketidakseimba
riwayat eklamsia
ngan suhu
pucat
suhu 35, 8 oC
ASFIKSIA
tubuh :
hipotermi
Resiko
ketidakseimbangan suhu
tubuh : hipotermi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi mucus
yang berlebih
2. Pola nafas tidak
efektif
berhubungan
engan
hipoventilasi
atau
hiperventilasi
3. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh : Hipotermi berhubungan dengan
kurangnya suplai oksigen dalam darah
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
DX
Tujuan pendek
No
Intervensi
1 Tentukan kebutuhan oral /
suction trakhea
Rasional
Pengumpulan data untuk perawatan
optimal suction dapat mengeluarkan
lender
Membantu mengevaluasi keefektifan
tidakan suction
Meminimalisasi penyebaran
mikroorganisme
Untik mengetahui efektifitas suction
hemodinamika segera,
sebelum, selama dan sesudah
tindakan
5 Tinggikan posisi kepla bayi
6 Kaji tanda vital
darah.
Kaji frekwensi, kedalaman
sputum, pengisapan
tidak efektif.
Penurunan getaran vibrasi diduga ada
fremitus
11
dengan hipoksemia.
Dapat memperbaiki /mencegah
memburuknya hipoksia.
dengan indikasi
Dx
No
Intervensi
1 Pertahankan kepatenan jalan
nafas dengan menggunakan
penghisapan lender
2 Pantau status pernafasan dan
oksigenasi sesuai kebutuhan
3 Auskultasi jalan nafas untuk
mengetahui adanya penuruna
ventilasi
4 Berikan oksigen sesuai
Rasional
Untuk membersihkan jalan nafas
dari lender
Guna meningkatkan kadar oksigen
yang bersirkulasi dan
memperbaiki status kesehatan
Membantu mengevaluasi
ketidakefektifan batuk klien
Terapi oksigen dapat membantu
nafas
Penggunaan otot bantu pernafasan
pernafasan
Auskulatasi bunyi nafas dan
kerja nafas
adanya bunyi nafas ronki dan
mengi, krekels,dll
Tinggikan kepala bayi dan
kegagalan pernafasan
Untuk memungkinkan ekspansi
Dx
Tujuan
Tujuan Panjang : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 4 x 24 jam
diharapkan masalah dapat teratasi
Tujuan pendek : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 24 jam
diharapkan masalah resiko hipotermi teratasi dengan
kroteria hasil :
Suhu tubuh bayi normal 36 37 oC
Akral hangat
Ekstremitas tidak pucat
No
Intervensi
Rasional
1 Hindarkan bayi dari lingkungan Menjaga suhu tubuh tetap stabil
yang dingin dan tempatkan pada
mencegah komplikasi
melalui konduksi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Keperawatan pada hari Selasa, tanggal 5 April 2016
No
Waktu
Implementasi
Paraf
Dx : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi
1
2
3
4
sesudah suction
Membersihkan daerah tracheal setelah suction
09.45
berhasil dilakukan
Memonitor status oksigen, hemodinamika
09.20
09.50
sesuai kebutuhan
Mengauskultasi jalan nafas untuk mengetahui
09.52
11.00
nasal canule
Berkolaborasi untuk pemeriksaan AGD dan
09.15
sorot)
Memonitor gejala yang berhubungan dengan
hipotermi : fatigue, lemah, apatis, perubahan
3
4
10.05
10.30
warna kulit.
Memonitor TTV
Bila basah segera mengganti pakaian bayi
11.10
09.00
sesuai kebutuhan
Mengauskultasi jalan nafas untuk mengetahui
09.15
nasal canule
Dx : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh : Hipotermi berhubungan
1
10
09.25
3
4
5
10.05
10.30
warna kulit.
Memonitor TTV
Bila basah segera mengganti pakaian bayi
11.10
tekanan darah.
Mengobservasi frekwensi, kedalaman
09.22
adanya perubahan
4
09.26
Melakukan pemberian oksigen sesuai indikasi
Dx : Pola nafas tidak efektif berhubungan engan hipoventilasi
1
09.17
Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan
2
3
4
09.28
09.20
09.35
mengubah posisi
5
09.26
Memberikan oksigen tambahan
Dx : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh : Hipotermi berhubungan
1
09.49
sorot)
Memonitor gejala yang berhubungan dengan
hipotermi : fatigue, lemah, apatis, perubahan
warna kulit.
11
3
4
5
08.56
11.32
Memonitor TTV
Bila basah segera mengganti pakaian bayi
09.47
tekanan darah.
Mengobservasi frekwensi, kedalaman
10.10
adanya perubahan
Dx : Pola nafas tidak efektif berhubungan engan hipoventilasi
1
10.13
Mengkaji frekwensi, kedalaman pernafasan
2
10.17
10.02
10.19
mengubah posisi
Dx : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh : Hipotermi berhubungan
1
2
3
11.49
11.58
sorot)
Memonitor TTV
Bila basah segera mengganti pakaian bayi
dengan yang hangat dan kering, beri selimut
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi Tanggal 8 April 2016 jam 14.38
12
No
Evaluasi Keperawatan
Paraf
Dx : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi
S
O
A
P
Dx
S
13
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Waktu
Catatan Perkembangan
Paraf
Dx : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi mucus
1
yang berlebih
Selasa, 5 April 2016
S
O
A
P
I
E
x/menit
Suara nafas tambahan ronchi
Adanya retraksi dinding dada
Masalah teratasi sebagian
Intervensi 2, 4, 5 dilanjutkan
Mengauskultasi suara nafas
Memonitor status oksigen
Meninggikan posisi kepala bayi
Resiprasi dalam batas normal : 40
S
O
x/menit
Suara nafas tambahan ronchi
Adanya retraksi dinding dada
Tidak dapat dikaji
Respirasi dalam batas normal 47
A
P
I
x/menit
Suara nafas tambaahan ronchi
Ada retraksi dinding dada
Masalah teratasi sebagian
Intervensi 6, 7, 10, 11 dilanjutkan
Mengobservasi tanda vital
pernafasan, nadi, tekanan darah.
Mengobservasi frekwensi,
kedalaman pernafasan dan tandatanda sianosis
Mengobservasi tingkat kesadaran,
selidiki adanya perubahan
Melakukan pemberian oksigen
sesuai indikasi
Suara nafas tambahan ronchi
14
S
O
A
P
I
E
S
O
A
P
46x/menit
Tidak ada suara nafas tambahan
Tidak ada retraksi dinding dada
Masalah teratasi
Intervensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx
1
x/menit
Masalah teratasi sebagian
Intervensi 2, 3, 4 dilanjutkan
Memantau status pernafasan dan
oksigenasi sesuai kebutuhan
Mengauskultasi jalan nafas untuk
mengetahui adanya penuruna
15
ventilasi
Memberikan oksigen sesuai
S
O
40x/menit
Tidak dapat dikaji
Respirasi dalam batas normal 47
A
P
I
x/menit
Ada retraksi dinding dada
Maslaah teratasi sebagian
Intervensi 6, 7, 8, 9, 10 dilanjutkan
Mengkaji frekwensi, kedalaman
pernafasan dan ekspansi dada.
Mencatat upaya pernafasan,
termasuk penggunaan otot bantu
pernafasan
Mengauskulatasi bunyi nafas dan
mencatat adanya bunyi nafas
seperti mengi, krekels,dll
Meninggikan kepala bayi dan
bantu mengubah posisi
S
O
A
P
I
S
O
A
P
46x/menit
Tidak ada retraksi dinding dada
Masalah teratasi
Intervensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx : Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh : Hipotermi berhubungan dengan
kurangnya suplai oksigen dalam darah
1
Selasa, 5 April 2016 S Tidak dapat dikaji
O Suhu tubuh 36,0oC
A Masalah belum teratasi
P Intervensi 1, 2, 3, 4, 5 dilanjutkan
I Menghindarkan
bayi
dari
lingkungan
tempatkan
yang
pada
dingin
tempat
dan
yang
gejala
yang
basah
segera
mengganti
17
S
O
A
P
I
36,0 oC
Tidak dapat dikaji
Suhu tubuh 36,0oC
Masalah belum teratasi
Intervensi 1, 2, 3, 4, 5 dilanjutkan
Menghindarkan
bayi
dari
lingkungan
tempatkan
yang
pada
dingin
tempat
dan
yang
gejala
yang
basah
segera
mengganti
S
O
A
P
I
36,0 oC
Tidak dapat dikaji
Suhu tubuh 36,5oC
Masalah teratasi sebagian
Intervensi 1, 3, 4 dilanjutkan
Menghindarkan
bayi
dari
lingkungan
dan
tempatkan
yang
pada
dingin
tempat
yang
basah
segera
mengganti
18
S
O
A
P
19