Você está na página 1de 5

ANALISA DATA

Pengelompokan Data
S: Ibu mengungkapkan anak kambuh
lagi sesaknya sejak 3 hari yang lalu
Wheezing +
O: Rhonci RR 28 x/mnt, teratur.
Retraksi intercosta ringan.
Pergerakan dada simetris, irama
nafas teratur.

Etiologi
Alergen

Masalah
Tidak efektifnya
jalan napas

Aktivasi Ig. E
Pengeluaran histamin
Organ target (saluran
pernafasan)
Edema mukosa

Ibu mengungkapkan sulit


mengontrol makanan yang
dimakan oleh anak yang menjadi
S:
sumber alergi.
Klien menderita alergi sejak usia
3 tahun
Klien agak batuk, agak sesak, RR
28 x/mnt.
O:

Peningkatan produksi mukus


Alergi
Penatalaksanaan
regimen tidak
Membutuhkan
efektif
pengetahuan orang tua dan
kepatuhan anak untuk
penghindaran alergen
Tidak patuh
Ketidakefektifan
penatalaksanaan regimen
pengobatan

II. Diagnosa keperawatan


1.

Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai
dengan Ibu mengungkapkan anak batuk diserta dengan sesak sejak 3 hari yang lalu,
Wheezing +, Rhonci - , RR 28 x/mnt, teratur, Retraksi intercosta ringan.

2.

Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen pengobatan berhubungan dengan ketidakpatuhan


yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh
anak yang menjadi sumber alergi.

III. PERencanaan

No. Diagnosa Kep.


Tujuan
Kriteria hasil
INTERVENSI
1. Ketidakefektifan jalan nafas Jalan nafas efektif Pada saat bernafas Jelaskan pada klien dan keluarga
berhubu ngan dengan
dan patent setelah tidak menggunakan beberapa tindakan yang dapat dilak
pening katan produksi
mendapat tindakan otot-otot bantu.
untuk meningkatkan proses pengelu
sekret yang ditandai dengan keperawatan.
frekwensi nafas
sekret.
Ibu mengungkapkan anak
dalam batas normal Anjurkan kepada klien dan keluarg
batuk disertai dengan sesak
15-30 x/mnt.
memberikan minum lebih banyak d
sejak 3 hari yang lalu,
suara nafas
hangat kepada klien.
Wheezing + Rhonci - RR
broncho vesikuler. Ajarkan pada keluarga fisioterapi n
28 x/mnt, teratur, Retraksi
dan latihan batuk efektif.
intercosta ringan.
Kolaborasi dalam pemberian
ekspektoran.

No. Diagnosa keperawatan


2.

Ketidakefektifan
penatalaksanaan
regimen
pengobatan
berhubungan
dengan
ketidakpatuhan
yang ditandai
dengan Ibu
mengungkapkan
sulit mengontrol
makanan yang
dimakan oleh anak
yang menjadi
sumber alergi.

Tujuan
Orang tua
menunjukkan
keinginan untuk
berperan aktif
dalam penata
laksanaan
pengobatan dan
perawatan agar
efektif setelah
mendapat
penjelasan dari
petugas.

Observasi: Pernafasan (rate, pola,


penggunaan otot bantu, irama, suara
nafas, cyanosis), tekanan darah, nad
dan suhu.
Kriteria hasil
INTERVENSI
Orang tua
Berikan penyuluhan pada keluarga
mengetahui faktor- tentang bahan-bahan terutama mak
faktor yang mem yang menjadi bahan alergen bagi an
pengaruhi
Diskusikan dengan keluarga menge
timbulnya alergi. alternatif tindakan yang mungkin
Orang tua
dilakukan untuk menghindari konta
mengetahui cara
dengan alergen.
dan tindakan yang Berikan positif reinforcement pada
dilakukan untuk
orang tua dan anak jika kooperatif.
menghindari kontak
dengan alergen.

IV. IMPLEMENTASI
Tgl/ Pukul
6 Agustus
2002
10.30 WIB

6 Agustus
2002
11.30 WIB

No. DP
Pelaksanaan tindakan
1.
Menjelaskan kepada ibu bahwa sekret dapat dikeluarkan
dengan batuk, tetapi bila sekret kental akan mempersulit
pengeluaran sekret. Oleh karena itu sekret perlu diencerkan
dengan minum lebih banyak dan hangat, minum obat sesuai
dosis dan tepat waktu.
Menganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih
banyak kepada anak dan yang hangat.
Mengajarkan kepada ibu dan klien cara batuk efektif yaitu
menghirup nafas dalam 2 kali kemudian dibatukkan dengan
keras sampai riak keluar.
Memberikan penjelasan tentang pengobatan (ECD) dan
perawatan klien dirumah.
Menganjurkan kepada ibu untuk mengulang kembali
penjelasan dari petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
2.
Memberikan penjelasan tentang faktor alergen yang
seharusnya dihindari oleh anak.
Berdiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghindari alergen yaitu:
Membersihkan rumah.
Tidak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen.
Mengganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen
dengan makanan yang lain.
Memotivasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang
menjadi sumber alergen.
Memberikan pujian dan dorongan terhadap rencana tindakan
keluarga yang positif.

V. Evaluasi
No. S O A P
1. S : Ibu mengungkapkan dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas
tentang tindakan yang mungkin dilakukan untuk memudahkan
Atau mengefektifkan jalan napas.
O : Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan petugas sesuai dengan
bahasa ibu sendiri.
Ibu tampak menganggukkan kepala saat dijelaskan oleh petugas.
Batuk (+), Wheezing +, ronchi -.
A : Masalah belum teratasi.
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan untuk membantu pengeluaran
sekret.
P : Kontrol setiap minggu / sewaktu ada keluhan yang mendadak
2. S : Ibu mengungkapkan sudah mengerti penjelasan tentang faktor yang menjadi
penyebab batuk-batuk dan sesak pada anaknya dan cara untuk menghindarinya.
Ibu dapat menjelaskan kembali tentang alergen dan usaha untuk menghindarinya.
O : Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan, kontrol tiap minggu .
A:
P:

Daftar pustaka
Suparman, Ilmu penyakit dalam Jilid II. Balai penerbit FKUI. Jakarta. 1990
Bahna SL : Management of food allergies.Annals of allergi,1984

Você também pode gostar