Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
B. Proses Pembuatan
1. Siapkan wadah kaca, bersihkan dengan alkohol
2. Masukkan arang ke bagian dasar wadah, lalu moss, kemudian kompos
4. Jika ada kotoran yang melekat di pinggir kaca, bersihkan dengan kuas
6. Tambahkan batu hias beragam warna dan bentuk., atau klo agan suka bisa
memberi lumut di permukaan atasnya
7. Jika ada kotoran menempel pada tanaman, tiup dengan sedotan atau
bersihkan dengan kuas.
8. Semprot kaca dengan air hingga zeolit basah dan berubah warna. Cara ini
sekaligus untuk menyiram tanaman.
Perawatan:
1. Pengairan
Terarium tertutup biasanya tidak akan membutuhkan air selama 4 sampai 6
bulan atau ketika tanaman layu. Perlu sesekali menyiram, tetapi tidak sesering
houseplants lainnya, kecuali jenis gurun, perlu sering disiram.
2. Cahaya
terarium terbuka atau tertutup, seharusnya tidak menerima sinar matahari
langsung.Namun, Jika jenis tanaman membutuhkan cahaya terang, dapat
ditempatkan di bawah sinar matahari langsung. Jika ada gunakan cahaya rendah
atau cahaya buatan lampu 100 watt yang ditempatkan dekat dengan terarium
atau tabung neon ditempatkan di atas terarium sampai dengan 16 atau 18 jam
setiap hari. Tanaman menerima cahaya dari jendela secara bertahap akan
menyebabkan arah tumbuh tanaman menuju datangnya cahaya itu.. Untuk
menjaga agar terarium menarik dari tampilan yang diinginkan, sesekali putar
untuk menjaga agar tanaman tumbuh normal.
3. Pemangkasan
Banyak tanaman terarium secara bertahap akan menjadi lebih besar. pangkas
tanaman agar tidak terlalu tinggi.. pemangkasan menggunakan gunting kecil
yang tajam yg bergagang panjang jika leher botol sempit. jika tumbuh gulma
dari media tumbuh sebaiknya dibuang untuk mengurangi persaingan dengan
tumbuhan terarium.
4. Pemupukan
Tak terlalu banyak yang mengetahui ihwal terarium. Justru inilah peluang untuk menggarapnya
menjadi sebuah bisnis dengan profit 300 persen. Wiyono
Banyak hal dilakukan guna membuat sebuah ruangan tampil cantik, seperti pemilihan desain dan
penataan interior, dekorasi, termasuk tanaman hias, lazim pula ikut dijadikan tambahan. Dan
booming tanaman hias pada akhir-akhir ini telah memikat banyak orang mencicipi bisnis satu ini.
Coba saja, para ibu rumah tangga, khususnya di perumahan-perumahan, getol tiap diajak berbincang
soal jenis-jenis tanaman hias yang harganya tengah melangit. Bahkan mereka pun fasih menyebutkan
nama-nama latin semacam anthurium, aglonema, adenium, dan sebangsanya? Di antara ibu-ibu itu
juga kerap saling bertukar pengalaman dan sekaligus barter tanaman bunga milik masing-masing.
Walau begitu, setiap nursery di sepanjang jalanan juga tetap ramai diserbu pembeli. Kesimpulannya,
hingga bertahun-tahun ke depan sepertinya bisnis tanaman hias bakal tetap mekar.
Berbicara soal kembang atau tanaman hias, kebanyakan pemahaman kita adalah wujud tumbuhan
yang ditanam dalam media pot, entah itu untuk ditaruh di tengah landscape sebuah taman,
diletakkan di lantai ruangan atau digantung agar bisa menikmati keindahan bunga, daun, atau
batangnya yang indah. Namun, di tengah masyarakat kita ternyata belum banyak tahu adanya metode
tanam tumbuhan hias di dalam wadah kaca, atau kerap disebut terarium, sehingga alih-alih
menjadikannya sebagai lahan bisnis. Dari sepuluh tempat berjualan kembang belum tentu dijumpai
satu penjual yang menyediakan terarium. Padahal di luar negeri, khususnya kalangan pecinta
tanaman hias, terarium sangatlah populer dan malahan merupakan salah satu hobi yang digemari.
Lebih dari itu, harga jualnya pun lumayan tinggi.
Tidak dipungkiri, menurut Eneng Susilawati, penyedia jasa pelatihan pembuatan terarium di daerah
Bogor, penyebabnya barangkali karena aslinya seni tanaman hias tersebut berasal dari benua Eropa
yang mengalami empat kali perubahan musim. Agar tetap dapat menikmati hijaunya tanaman hias
sepanjang tahun, maka berkembanglah seni miniatur taman memakai wadah semacam botol, gelas,
akuarium, toples atau bahan yang terbuat dari kaca transparan, jelasnya. Dengan demikian,
terrarium dapat disebut taman mini dalam kaca, lanjut mahasiswi tingkat akhir IPB di Departemen
Agronomi dan Hortikultura itu.
Sebenarnya miniatur taman ini sudah ada sejak 500 tahun sebelum masehi. Namun secara ilmiah,
terarium dalam bentuk modern pertama kali baru diperkenalkan pada tahun 1827 oleh Nathaniel
Ward, doktor ilmu fisika asal Inggris. Di Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda, imbuhnya.
Dikatakan, meskipun terbatas, di Indonesia hobi terarium mulai berkembang pada tahun 90-an. Awal
ketertarikan Eneng juga bermula dari salah satu mata kuliah yang pernah diikuti, yakni satu bab yang
membahas holticultura landscape. Seterusnya ia masuk ke dalam himpunan profesi agronomi di
bidang kewirausahaan, salah satu kegiatannya menjadi panitia pelatihan di beberapa sekolahan, di
antaranya pembuatan terarium.
Respon positif ternyata bukan hanya datang dari para murid sekolah, wali murid, khususnya para ibu,
banyak yang tertarik mendapatkan pelatihan privat. Akhirnya, bersama beberapa rekan kuliahnya,
Eneng membuka jasa pelatihan sekaligus melayani pesanan pembuatan terarium.
Membuat terarium sejatinya tidak terlalu sulit, baik itu sekadar untuk hobi atau bila hendak dijadikan
bisnis. Dikarenakan bentuknya mini, dalam jumlah banyak sekalipun, kita tidak perlu ribet
menyediakan lahan secara khusus. Keuntungannya kita cukup hanya memanfaatkan ruangan yang
telah ada di rumah kita.
Tanaman yang bisa digunakan juga gampang diperoleh dan beragam, tinggal disesuaikan menurut
tema dan keinginan masing-masing. Misalnya, terdapat jenis terarium dengan botol/ wadah tertutup
atau terbuka. Jenis tertutup biasanya dipilihkan tumbuhan yang tahan kelembaban. Selain itu, pada
prinsipnya semua jenis tumbuhan bisa dipakai, tetapi biasanya sengaja dipilih jenis tanaman yang
bandel, mudah tumbuh dan mampu bertahan hidup, dan paling penting dipilih tanaman yang masih
kecil. Maklum, sebab media tumbuhnya memang sengaja dibuat miskin. Pemupukan sedapat
mungkin juga dihindari untuk mencegah tanaman tersebut menjadi cepat tumbuh besar.
Secara singkat, seperti penjelasan Eneng, sebelum mempersiapkan peralatan, wadah, dan tanaman,
tahap pertama hendaknya menentukan tema terarium tema terlebih dahulu. Jenis tanamannya
beragam, crypthantus (sejenis nanas-nanasan), aloyvera, kaktus, jenis bromeliad, lidah mertua
(sancievera), paku lumut (lichens), fittonia, sirih gading (epriperum), begonia, dracaena,
chamaedorea (palem kecil), dan sebagainya, sebut Eneng.
Sementara itu media tanamnya juga beragam, dipilih yang bersifat porous dan cukup subur. Beberapa
media yang digunakan antara lain arang sekam, sphagnum moss, kompos dan zeolit. Tidak ada satu
aturan baku di dalam menyusun media tanaman, namun berdasarkan fungsi masing-masing dapat
diperoleh susunan dari bawah ke atas sebagai berikut, zeolit kasar, sphagnum moss, arang sekam,
kompos, dan zeolit halus. Pertama, zeolit kasar dimasukkan ke dalam wadah dengan ketebalan sekitar
1 cm. Setelah itu sphagnum moos ditaruh tepat diatas zeolit kasar, dan di atasnya diberi arang serta
kompos masing setebal 1 cm dan 2 cm. Sesudahnya tanaman yang telah disiapkan baru dimasukkan,
dan kembali tutupi dengan kompos kurang-lebih setebal 3-4 cm atau sampai menutupi seluruh akar.
Lapisan paling atas ditutup dengan zeolit halus secukupnya. Sebagai pemanis dapat pula
ditambahkan pasir atau kerikil berwarna, serta aksesoris untuk ditempatkan diatas media sebagai
pelengkap atau hiasan.
Lebih lanjut, sama halnya dengan tanaman hias, terrarium membutuhkan perawatan berkala agar
tetap menarik, meliputi penyiraman, pemenuhan kebutuhan cahaya dan suhu, pemupukan,
pemangkasan, pembersihan serta pemberantasan hama dan penyakit. Meskipun relatif tidak mudah
terserang hama dan penyakit dibandingkan dengan tanaman di ruang terbuka, musuh yang harus
diperhatikan yaitu semut, kutu, dan kepik penghisap cairan tanaman. Pemberantasan hama cukup
secara manual.
Dari segi bisnis, Eneng mengatakan, terarium mempunyai prospek sangat bagus karena belum
banyak yang menekuni usaha ini sebagaimana budidaya tanaman hias dalam pot. Kalau kita cukup
kreatif kita bisa membuat terarium dalam satu wadah terarium terdiri bermacam-macam jenis
tanaman, hasilnya pasti sangat menarik. Sedangkan jenis tumbuhannya cukup mudah diperoleh di
nursery.
Rencananya saya akan mengadakan rental terarium dan refill. Banyak terarium lama yang mati, atau
barangkali pemiliknya sudah bosan. Jadi istilahnya kita menerima isi ulang, ujarnya. Sayang sampai
saat ini yang dilakukan baru sebatas melayani pesanan, terutama karena faktor modal dan
kesempatan. Maklum sementara waktu ia masih berkonsentrasi pada studi.
Modal investasi yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu besar sebab tidak memakan lahan terlalu
luas. Tergantung dari bahan-bahan, jenis wadah kaca maupunpun jenis tanaman yang disediakan,
kapital awal sekitar Rp 1 juta hingga Rp 10 juta sudah bisa jalan. Berdasarkan pengalaman Eneng saat
melayani pesanan, ia menjual produk berkisar Rp 100 ribu-Rp 250 ribu. Tetapi harga tersebut bisa
lebih murah, atau bahkan lebih mahal hingga jutaan rupiah. Maka keuntungannya pun relatif, profit
margin bisa berkisar 10% sampai lebih dari 110%. Harga disesuaikan dengan pesanan, baik tempat
kaca yang dikehendaki dan jenis tanamannya apa, ungkapnya.
Analisa Bisnis:
Analisa usaha terarium secara sederhana sebagai berikut:
I. Investasi Awal:
Terarium dapat diletakkan dalam ruangan dalam jangka waktu lama tanpa harus terkena sinar
matahari, dengan mengganti cahaya matahari dengan lampu khusus. Anda dapat meletakkan
terarium di dalam rumah, dalam rak pajangan Anda, di kantor maupun galeri. Ini akan
menambah keunikan dekorasi ruangan dan juga menambah koleksi tanaman indoor dalam
ruangan Anda.
Meskipun mudah, tanpa teknik dan media yang seksama, terarium tidak dapat bertahan lama.
Tanpa teknik perawatan terarium yang tepat, tanaman akan merana karena rusaknya siklus air.
Siramlah tanaman atau media tanah dengan air ketika mulai terlihat kering. Secara rutin lakukan
penyiraman setiap seminggu sekali atau kurang jika diperlukan. Potong daun yang mulai rusak
agar tanaman dalam terarium tetap indah.
Lokasi tanaman juga patut diperhatikan. Jangan letakkan di daerah yang terkena sinar matahari
secara langsung karena dapat membuat kondisi tanah cepat kering.
Jika Anda juga meletakkan binatang kecil di dalam terarium, bersihkan bagian dalam terarium
dari kotoran hewan dan sisa makanan. Dengan demikian terarium Anda akan tetap terlihat
menarik.
Sungguh unik! Miniatur hutan hujan tropis, ekosistem gurun, kebun sayur dan lain sebagainya
hanya dimungkinkan dengan terarium.
Pasir zeolit
Tanah humus
Spagnum moss
Arang
Kemudian siapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat taman miniatur dalam
terarium. Peralatan yang digunakan relatif mudah didapat dan murah, antara lain:
Untuk terarium, Anda dapat menggunakan akuarium ikan yang kecil, mangkuk kaca
besar, kotak kaca, botol kaca atau toples
Ceret penyiraman
Kain kasa
Kuas
Setelah semua persiapan selesai, tiba saatnya membuat terarium. Cara membuat terarium
adalah sebagai berikut:
Cuci media kaca dengan air panas dan bersabun. Bilas media kaca lalu keringkan.
Buat lapisan batu atau pasir atau media lainnya di bagian bawah dengan tebal kira-kira
2-3 cm.
Dengan sendok ataupun skop mini, tambahkan lapisan media seperti tanah humus
setebal 5-8 cm. Buat sedikit gundukan untuk memperindah. Jika Anda menggunakan akurium,
Anda dapat meninggikan gundukan di salah satu sisi sebagai latar belakang.
Gali lubang kecil pada lapisan tanah tersebut untuk akar tanaman
Ambil tanaman yang cocok, lalu bersihkan bagian akarnya dari sisa-sisa tanah. Potong
daun yang rusak. Letakkan tanaman pada lubang kecil yang telah digali dan tutupi akarnya
dengan tanah.
Jika Anda menggunakan akuarium atau kotak kaca yang lebih besar, Anda dapat
meletakkan beberapa tanaman dalam satu terarium tersebut. Letakkan tanaman yang lebih
besar di bagian belakang.
Basahi tanah, namun jangan menyiram secara berlebihan. Cukup basahi hingga tanah
menjadi lembab.
Letakkan terarium Anda pada lokasi yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Basahi tanah jika sudah mulai terlihat kering. Misalnya untuk tanaman sukulen, Anda
dapat menyiram setiap 5 hari sekali. Untuk tanaman jenis lainnya yang tidak membutuhkan
banyak air, Anda dapat menyiramnya seminggu sekali.
Facebook,
Instagram, dan
Telegram
Terarium
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Terarium
Terarium atau Virarium adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca atau plastik transparan
berisi tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti untuk penelitian, metode
bercocok tanam maupun dekorasi. Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan
yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang
terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi mini.
Terarium menampilkan taman miniatur dalam media kaca. Terarium dapat mensimulasikan
kondisi di alam yang sebenarnya dalam media kaca tersebut. Misalnya terarium dapat
mensimulasikan ekosistem gurun, ekosistem padang pasir, ekosistem hutan hujan tropis dan
bermacam-macam ekosistem lainnya.
Terarium Pertama kali diperkenalkan di Inggris. Diawali dengan rumah kaca mini di Kerajaan
Inggris dan kaum bangsawan kemudian terarium menjadi terkenal di seluruh dunia termasuk di
Indonesia.
Alat ini terdiri dari sebuah kotak yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi kurang lebih 40
cm x 30 cm x 25 cm. Dinding belakangnya terbuat dari seng yang berlubang-lubang. Alas dan
tutupnya terbuat dari plastik tembus pandang. Pada alasnya terdapat sebuah baki plastik. Ada
juga model yang tutupnya miring terbuat dari kaca dan dapat dibongkar pasang.
Terarium Udara Terbuka, yaitu terarium dengan bagian atas terbuka atau tidak tertutup.
Untuk membuat miniatur tanaman, media seperti ini yang paling mudah digunakan dan dirawat.
Anda bahkan dapat membuat dekorasi tanaman dalam terarium jenis ini dalam waktu yang
sangat singkat.
Terarium Tertutup, yaitu terarium dengan kondisi tertutup rapat di semua bagian.
Tujuannya untuk membuat biosfer yang unik di dalam terarium tersebut. Terarium ini yang
paling sulit untuk dibuat dan dirawat. Lebih banyak tantangan dalam membuat terarium jenis
ini. Beberapa faktor yang harus menjadi perhatian khusus untuk terarium tertutup adalah
masalah jumlah air dan pencahayaan yang tepat. Terarium jenis ini biasanya memiliki bagian
atas yang kecil untuk meletakkan tanaman dan material lainnya di dalam terarium. Tentu ini
05/27/2014
by Bridgette Meinhold
VIEW SLIDESHOW
Summer is starting to unfold beautifully, but apartment dwellers might feel left out
from all thegardening that's happening around them. If you have a green thumb
but minimal garden space, why not create your own mini-world full of lush and
beautiful plants by making your own terrarium? If you're in the southern hemisphere
instead, remember that having green plants around is a surefire way to keep away
the winter blues, plus plants are certain to help improve your indoor air
quality. Terrariumsare easy-to-make, low-maintenance gardens, and can last
almost indefinitely with minimal water. Don't believe us? We assembled seven
terrariums of various shapes and sizes in a single weekend, and they're all adorable.
Read on for our easy terrarium DIY to learn how to make your own!
MATERIALS:
A clear glass jar, vase, bowl, glass, or whatever interesting glass container you
have on hand
Rocks, pebbles or recycled glass chunks
Activated charcoal (sometimes called activated carbon)
Potting soil appropriate for your plants
Moss (optional)
Figurines, sticks or decorative items (optional)
Various small plants
A scoop, spoon or shovel
Scissors
Gloves
Source your containers from a thrift store or an antique store, or just scrounge around your
house for an old jar. Even simple jelly jars or canning jars can make beautiful terrariums.
They can be left open or closedits totally up to you. All other supplies can be bought at
your local gardening center.
As for the plants, the sky is the limit, but generally speaking look for small plants that you
can fit inside your jar and wont grow too tall. Some plants will have multiple stems so you
can break them up even further. To ensure that your terrarium will be successful, keep
succulents and cacti together, and keep fern and tropical plants together, because they require
different amounts of water and soil. Youll want cactus soil for the succulents and regular old
potting soil for everything else. The rocks are used as a false drainage layer while
the activated charcoal helps keep the terrarium healthy, and the moss can be used for
decoration and to help soak up and retain water.
STEP 5: Plant
Take your plant out of the pot and break up the hard soil ball until you get down to the roots.
If youre breaking the plant into multiple parts, be gentle. You may also want to trim the roots
if they are especially long; dont worry, theyll grow back. Using a spoon, your fingers, the
end of a brush, or even a pencil, dig a well to place your plants roots in. Add more soil around
the top and compact the soil down around the base of the plant. Continue placing your little
plants in the container and try to keep them away from the edges. The leaves are likely to
touch the sides but aim to keep them away as much as possible.