Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
DistrinaFitrian Sari
(091611101106)
Hamidah Azzahra
(101611101147)
MilatiArifah
(101611101174)
NIP
: 197704052001122001
Jabatan
Nama
(091611101106)
2. Hamidah Azzahra
(101611101147)
3. MilatiArifah
(101611101174)
Structural Equation Modeling atau SEM adalah bidang yang luas dan banyak
digunakan untuk penelitian terapan. SEM mencakup berbagai teknik statistik
multivariat. Berawal dari pengembangan sejarah yang berbeda yaitu (1) Analisis Jalur
yang awalnya dikembangkan oleh ahli genetika Sewall Wright (1921), kemudian
disempurnakan oleh ahli sosiologi Duncan (1966), (2) Model Persamaan Simultan,
seperti yang dikembangkan di bidang ekonomi oleh Haavelmo (1943) dan Koopmans
(1945), (3) Analisis Faktor oleh Spearmen (1904), Lawley (1940), dan Anderson dan
Rubin (1956). Ketiga metode tersebut bergabung pada awal tahun 1970 meskipun
banyak peneliti yang berbeda-beda telah membuat kontribusi yang signifikan.
(Rossel, 2012)
SEM menggunakan berbagai jenis model untuk menggambarkan hubungan
antara variable yang diamati dengan tujuan dasar yang sama yaitu menyajikan
hipotesis test kuantitatif model oleh peneliti. Lebih khususnya, berbagai model
teoritis dapat di uji dengan menggunakan SEM yang berhipotesis bagaimana set
variable menentukan konstruksi dan bagaimana konstruksi tersebut berkaitan satu
sama lain. Sebagai contoh seorang tenaga kesehatan mungkin percaya bahwa diet
yang baik dan olahraga teratur mengurangi resiko serangan jantung. Dalam setiap
contoh, peneliti beranggapan berdasarkan teori dan empiris penelitian macam
variable menentukan keterkaitan dengan cara tertentu. Tujuan dari analisis SEM
untuk mengetahui model teoritis yang didukung oleh data sampel. Jika data sampel
mendukung model teoritis maka model teoritis yang lebih kompleks dapat
terhipotesis. Jika data sampel tidak mendukung model teoritis maka baik model asli
dapat dimodifikasi dan diuji. (Scumaker dan Lomax, 2010)
SEM mewakili model grafis sebagai diagram jalur. Sebagai persamaan
structural modeling yang popular, SEM memiliki kelebihan mudah digunakan,
flesibel, menghasilkan kualitas grafis. SEM dapat digunakan dalam penelitian untuk
menguji hubungan variable yang berbeda satu sama lain, meskipun sebab-akibat tidak
dapat disimpulkan kecuali studi eksperimental. SEM mudah dapat dengan mudah
dipahami jika peneliti memiliki landasan dalam statistic dasar, korelasi, dan analisis
regresi. (Kusurkar Dkk, 2012).
SEM merupakan teknik analisis yang banyak digunakan dalam ilmu-ilmu
social, psikologis, maupun penelitian medis. Dalam bidang medis, SEM digunakan
untuk struktur model persamaan melalui penjelasan dan metode demonstrasi dalam
upaya untuk menyebar luaskan penelitian ilmu kesehatan. Penggunaan SEM sebagai
alat statistic untuk menganalis hubungan yang kompleks antara variable, untuk uji
kausal hubungan dengan non-experimental data, memungkinkan peneliti untuk
menjelaskan pengembangan fenomena seperti penyakit dan perilaku kesehatan.
Beberapa gejala penyakit diukur dan digunakan dalam model faktor yang mewakili,
hubungan antara faktor dan perilaku serta karakteristik lingkungan ditentukan melalui
analisis jalur, kemudian dampak dari berbagai jenis obat digolongkan pada analisis
faktor, setelah itu dibandingkan seluruhnya dan diukur kondisi perilaku dan
lingkungan. Dalam psikologi frekuensi penggunaan SEM telah meningkat dari tahun
ke tahun. (Beran dan Violato, 2010).
PEMBAHASAN
laten, dan peneliti menentukan derajat korelasi. Ini merupakan jalur koefisiensi yang
didefinisikan oleh Wright (1920), sebagai pengukur pentingnya diberikan jalur
pengaruh dari penyebab ke efek. masing-masing koefisien persamaan struktural
dihitung dan sementaraa variasi lainnya diperhitungkan. Koefisien dihitung secara
bersamaan untuk semua variabel endogen daripada berurutan seperti pada model
regresi umum (Beran et al., 2010).
Untuk menentukan besarnya koefisien ini, para peneliti menentukan struktur
model, ini digambarkan pada Gambar 1. Seperti yang ditunjukkan, peneliti mungkin
mengharapkan bahwa terdapat hubungan antara variabel A dan B, seperti yang
ditunjukkan oleh kepala panah ganda. mungkin tidak ada hubungan yang diharapkan
antara variabel A dan C , jadi tidak ada garis panah di gambar. akhirnya peneliti dapat
berhipotesis bahwa ada hubungan searah dari variabel C ke B seperti yang
ditunjukkan panah dari C ke B. Hubungan antara variabel A, B, dan C menunjukkan
struktur model. Peneliti merinci hubungan tersebut dengan menulis serangkaian
persamaan, maka ada istilah persamaan struktural (mengacu pada hubungan antar
variabel). Kombinasi ini menjelaskan hubungan pola persamaan (Beran et al., 2010).
komponen kedua yang harus spesifik adalah model pengukuran. Seperti yang
di tunjukkan pada Gambar 1. terdiri dari variabel yang diukur. (variabel 1-7), yang
biasanya digunakan dalam penelitian, serta variabel laten. Variabel laten adalah faktor
seperti yang berasal dari faktor analisis. yang diukur setidaknya terdiri dari dua
variabel yang saling terkait. Hal tersebut disebut laten karena variabel tersebut tidak
secara langsung diukur, melainkan merepresentasikan oleh variabel yang diukur
memiliki varian yang tumpang tindih. hal tersebut dikatakan lebih mewakili struktur
penelitian dari pada variabel yang diukur. karena mengandung kesalahan pengukuran
yang rendah. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, contohnya, model pengukuran
A menggambarkan variabel laten, yang mana mendasari pengukuran variabel 1 dan 2
(Beran et al., 2010).
indikator variabel yang dapat diamati dan diukur (Hasan et al., 2016).
Metodologi SEM berperan penting dalam dunia kedokteran gigi. Berikut
contoh aplikasi analisis SEM di dunia kedokteran gigi, Masood dkk (2015)
DAFTAR PUSTAKA
Approach.Qiu
et
al.
BMC
Public
Health
2014,
14:1071
http://www.biomedcentral.com/1471-2458/14/1071.
Rossel Yves. 2012. Lavaan : An R Package for Structural Equation Modeling. May
2012, Volume 48, Issue 2. http:jstatsof.org.
Scumacker Randall E, Lomax Richard G. 2010. Structural Equation Modeling :
Third Edition. International Book by Taylor and France Group. New York.