Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bagian kedua upaya hukum luar biasa adalah peninjauan kembali putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, seperti yang telah
dijelaskan dalam Pasal 263 ayat (1) KUHAP :
Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli
warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan. kembali kepada Mahkamah
Agung.
Yang dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali :
1. Terpidana, atau
2. Ahli warisnya
Seperti pada Pasal 268 ayat (2) KUHAP :
Apabila suatu permintaan peninjauan kembali sudah diterima oleh Mahkamah
Agung dan sementara itu pemohon meninggal dunia, mengenai diteruskan
atau tidaknya peninjauan kembali tersebut diserahkan kepada kehendak ahli
warisnya.
Berdasarkan Pasal 263 ayat (2) KUHAP, permintaan peninjauan kembali dilakukan
atas dasar :
a. apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa jika
keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya
akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum
atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau terhadap perkara itu
diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan;
b. apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu telah
terbukti, akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yang
dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu dengan yang
lain;
c. apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim atau
suatu kekeliruan yang nyata.
Pasal 263 ayat (3) KUHAP :
Atas dasar alasan yang sama sebagaimana tersebut pada ayat (2) terhadap suatu
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan
permintaan peninjauan kembali apabila dalam putusan itu suatu perbuatan yang
didakwakan telah dinyatakan terbukti akan tetapi tidak diikuti oleh suatu
pemidanaan.
(4)
(5)
mendasari
Negeri
yang
untuk
membuka
persidangan.
Maksudnya
persidangan
itu,
kepada
menjalani
Kepala
pidana
Lembaga
untuk
Pemasyarakatan
menghadirkan
dimana
Terpidana
ke
bantuan pemeriksaan;
Berita Acara Pendapat dibuat oleh Pengadilan yang telah memutus
pendapat
Yang berwenang menilai segi materil alasan tersebut adalah Mahkamah
Agung.
c. Dalam pemeriksaan persidangan dapat diajukan surat-surat dan saksi-saksi
yang sebelumnya tidak pernah diajukan pada persidangan Pengadilan di
tingkat pertama.
dan
disampaikan
kepada
pengadilan
banding
yang
bersangkutan.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, setelah pemeriksaan persidangan
selesai, Panitera segera mengirimkan berkas perkara tersebut ke
Mahkamah Agung, tembusan surat pengantarnya disampaikan kepada
pemohon dan Jaksa.
Hal-hal yang harus
dikirimkan
Ketua
Pengadilan
Negeri
termasuk
berita
kepada
acara
yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara itu berserta putusan
pengadilan tingkat pertama dan atau tingkat terakhir.
Berdasarkan Pasal 266 KUHAP, bentuk putusan yang dapat dijatuhkan oleh
Mahkamah Agung :
(1) Dalam hal permintaan peninjauan kembali tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tersebut pada Pasal 263 ayat (2), Mahkamah Agung
menyatakan bahwa permintaan peninjauan kembali tidak dapat
diterima dengan disertai dasar alasannya.
(2) Dalam hal Mahkamah Agung berpendapat bahwa permintaan peninjauan
kembali dapat diterima untuk diperiksa, berlaku ketentuan sebagai
berikut:
(a) apabila Mahkamah Agung tidak membenarkan alasan pemohon,
Mahkamah Agung menolak permintaan peninjauan kembali dengan
menetapkan bahwa putusan yang dimintakan peninjauan kembali itu
tetap berlaku disertai dasar pertimbangannya;
Alasannya:
(b) apabila
Mahkamah
Agung
membenarkan
alasan
pemohon,
Berdasarkan Pasal 268 ayat (3) KUHAP, pemohonan peninjauan kembali hanya
dapat dilakukan 1 (satu) kali saja.
bernama : H. SAHIDIN
SUGANDA, SH. dan DJODJO DJOHARI, SH, Keduanya Advokat/Pengacara dari Kantor
Advokat & Pengacara SAHIDIN SUGANDA SH. & Paramitra, beralamat di Jalan Kembar
Barat No. 45 Bandung, berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal 29 April 2009 bertindak untuk
dan atas nama HALIM SUSANTO, Pemilik Toko Duta Baru, dahulu beralamat di Jalan Jend.
Sudirman No. 10 Kota Pangkalpinang dan sekarang beralamat di Kompleks Pertokoan Pasar
Baru Mitra Jalan Depati Amir / Jalan Muntok No. 3 Kelurahan Pintu Air Pangkalpinang, yang
menerangkan bahwa ia menyatakan mohon Peninjauan Kembali terhadap Putusan Peninjauan
Kembali No. 06 PK/Pdt/2008 tanggal 25 Juni 2008 dan Putusan Peninjauan Kembali No. 239
PK/Pdt/2008 tanggal 17 Juni 2009, dalam perkara antara
1. Putusan Peninjauan Kembali No. 06 PK/Pdt/2008 tanggal 25 Juni 2008, dalam perkara
antara :
MEGAWATIPemohon
Peninjauan
Kembali
Kasasi/Penggugat/Terbanding.
dahulu
Termohon
L a w a n,
PT. PRIAVENTURE, dkkPara Termohon Peninjauan Kembali dahulu para
Pemohon Kasasi/Para Tergugat/Para Pembanding ;
Yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
M E N G AD I LI ;
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali :
MEGAWATI, diwakili oleh Kuasanya Idham Khalid, SH. dan Nurmalah, SH, Advokat tersebut ;
Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 1685 K/Pdt/2003 tanggal 13 Oktober
2005;
MENGADILI SENDIRI ;
DALAM EKSEPSI :
Menolak Eksepsi Tergugat-Tergugat untuk seluruh ;
DALAM POKOK PERKARA :
1.
2.
3.
4.
5.
Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, maupun pihak lain ( pihak
ke tiga ) yang mendapat hak-hak dari padanya, untuk mengosongkan tanah dan
bangunan No.10, 10 A, 10 B, !0 C, 10 D, 10 E, yang terletak di Jalan Jend.
Sudirman Blok 5 Kota Pangkalpinang dalam keadaan bersih dan baik dan
menyerahkannya kepada Penggugat tanpa suatu beban ;
6. Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, untuk membayar ganti kerugian pada
Penggugat, masing-masing sebesar Rp 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah)
perhari, terhitung sejak tanggal 31 April 2001 sampai dengan putusan ini
dilaksanakan;
7. Menghukum I, II, III, IV, V dan VI secara tanggung renteng untuk membayar ongkos
perkara, yang hiongga kini ditaksir sebesar Rp 339.100,- (Tiga ratus tiga puluh
sembilan ribu seratus rupiah) :
8. Menolak gugatan Penggugat selebihnya ;
9. Menghukum para Termohon Peninjauan Kembali/Para Pemohon Kasasi untuk
membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan
Peninjauan Kembali ini ditetapkan sebesar Rp 2.500.000,- (Dua juta lima ratus ribu
rupiah ) ;
Dan,
2. Putusan Peninjauan Kembali No. 239 PK/Pdt/2008, tanggal 17 Juni 2009, dalam perkara
antara :
1. MEGAWATI dkkPara Pemohon Peninjauan Kembali I dahulu
Termohon Kasasi III, IV dan Turut Termohon
Kasasi
II,
III/Terbanding
II,
IV
dan
Turut
Keuangan
Pemohon
Kembali, dahulu Termohon Kasasi II, V dan Turut Termohon Kasasi I, IV/Terbanding II,
V dan Turut Banding I,IV/Tergugat II, V dan Turut Tergugat I, IV.
Yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
M EN G ADI LI;
Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari para Pemohon Peninjauan
Kembali : I. MEGAWATI,II. SURYANTO, III. TONY ISKANDAR, SH, dan IV. EVA SABRINA, SH.
dan pemohon Peninjauan Kembali II : Pemerintah RI. Cq. Departemen Keuangan RI, CQ.
Menteri Keuangan tersebut ;
Membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI. No. 2651 K/Pdt/2003 tanggal 30 Juni
2006;
MENGADILI KEMBALI :
DALAM EKSEPSI :
Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat III, Tergugat IV dan Turut Tergugat II, Turut
Tergugat III serta Turut Tergugat IV untuk seluruhnya ;
DALAM PROVISI :
Menolak Gugugatan Provisi para Penggugat untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
Menolak Gugatan para Penggugat untuk seluruhnya ;
Panitera,
H. SAHIDIN SUGANDA, SH
SYAMSUAR, SH.
NIP.196006051982031008
PENGADILAN NEGERI
PANGKALPINANG.
TANDA TERIMA KONTRA MEMORI PENINJAUAN KEMBALI
Nomor : 02/PK/2010/10/Pdt.G/2001/PN.PKP
Pada hari ini : Kamis, tanggal 05 Agustus 2010, saya : SYAMSUAR, SH.
Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Pangkalpinang, telah menerima Kontra
Memori Peninjauan Kembali yang diajukan oleh :
TUMBUR.M.TAMPUBOLON,
TAMPUBOLON,
SH.,
SH.
Keduanya
dan
AGNES
Advokad
pada
P.S.
Kantor
Termohon
Peninjauan
Kembali
dan
Termohon
Demikianlah dibuat tanda terima Kontra Memori Peninjuan Kembali ini, yang
ditanda tangani oleh Panitera/ Sekretaris dan Kuasa
Kembali;
Yang menyerahkan,
Kuasa Para Termohon Peninjauan Kembali.
TUMBUR.M.TAMPUBOLON, SH
Panitera/Sekretaris,
SYAMSUAR, SH.
NIP. 19600605
198203 1 008
Peninjauan Kembali adalah meninjau kembali putusan perkara perdata yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pasal 66 :
(1) Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan hanya 1 (satu) kali.
(2) Permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau menghentikan
pelaksanaan putusan Pengadilan.
(3) Permohonan peninjauan kembali dapat dicabut selama belum diputus, dan
dalam hal sudah dicabut permohonan peninjauan kembali itu tidak dapat
diajukan lagi.
Catatan :
Pasal 67
Permohonan peninjauan kembali putusan perkara perdata yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap dapat diajukan hanya berdasarkan alasan-alasan sebagai
berikut :
a. apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak
lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada buktibukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu;
b. apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat
menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;
c. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang
dituntut;
d. apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya;
e. apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas
dasar yang sama oleh Pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah
diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain;
f.
apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata.
Pasal 68
(1) Permohonan peninjauan kembali harus diajukan sendiri oleh para pihak yang
berperkara, atau ahli warisnya atau seorang wakilnya yang secara khusus
dikuasakan untuk itu.
(2) Apabila selama proses peninjauan kembali pemohon meninggal dunia,
permohonan tersebut dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya.
Pasal 69
Tenggang waktu pengajuan permohonan peninjauan kembali yang didasarkan atas
alasan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 67 adalah 180 (seratus delapan
puluh) hari untuk :
a. yang disebut pada huruf a sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat atau
sejak putusan Hakim pidana memperoleh kekuatan hukum tetap, dan telah
diberitahukan kepada para pihak yang berperkara;
b. yang disebut pada huruf b sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari serta
tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang;
c. yang disebut pada huruf c, d, dan f sejak putusan memperoleh kekuatan
hukum tetap dan telah diberitahukan kepada para pihak yang berperkara;
d. yang tersebut pada huruf e sejak sejak putusan yang terakhir dan
bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan
kepada pihak yang berperkara.
Pasal 70
(1) Permohonan peninjauan kembali diajukan oleh pemohon kepada Mahkamah
Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam tingkat
pertama dengan membayar biaya perkara yang diperlukan.
(2) Mahkamah Agung memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat
pertama dan terakhir.
Pasal 71
(1) Permohonan peninjauan kembali diajukan oleh pemohon secara tertulis
dengan
menyebutkan
sejelas-jelasnya
alasan
yang
dijadikan
dasar
Pasal 72
(1) Setelah Ketua Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam tingkat
pertama
menerima
permohonan
peninjauan
kembali,
maka
Panitera
waktu
bagi
fihak
lawan
untuk
mengajukan
jawabannya
sebagaimana dimaksudkan ayat (1) huruf a adalah 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal diterimanya salinan permohonan peninjauan kembali.
(3) Surat jawaban diserahkan atau dikirimkan kepada Pengadilan yang memutus
perkara dalam tingkat pertama dan pada surat jawaban itu oleh Panitera
dibubuhi cap, hari serta tanggal diterimanya jawaban tersebut, yang
salinannya disampaikan atau dikirimkan kepada pihak pemohon untuk
diketahui.
(4) Permohonan tersebut lengkap dengan berkas perkara beserta biayanya oleh
Panitera dikirimkan kepada Mahkamah Agung selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari.
(5) Untuk permohonan peninjauan kembali tidak diadakan surat menyurat antara
pemohon dan/atau pihak lain dengan Mahkamah Agung.
Pasal 73
(1) Mahkamah Agung berwenang memerintahkan Pengadilan Negeri yang
memeriksa perkara dalam Tingkat Pertama atau Pengadilan Tingkat Banding
mengadakan pemeriksaan tambahan, atau meminta segala keterangan serta
pertimbangan dari Pengadilan yang dimaksud.
(2) Mahkamah Agung dapat meminta keterangan dari Jaksa Agung atau dari
pejabat lain yang diserahi tugas penyidikan apabila diperlukan.
(3) Pengadilan yang dimaksudkan ayat (1), setelah melaksanakan perintah
Mahkamah Agung tersebut segera mengirimkan berita acara pemeriksaan
tambahan serta pertimbangan sebagaimana dimaksudkan ayat (1), kepada
Mahkamah Agung.
Pasal 74
(1) Dalam hal Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali,
Mahkamah Agung membatalkan putusan yang dimohonkan peninjauan
kembali
tersebut
dan
selanjutnya
memeriksa
serta
memutus
sendiri
perkaranya.
(2) Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali, dalam hal
Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan itu tidak beralasan.
(3) Putusan Mahkamah Agung sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dan ayat (2)
disertai pertimbangan-pertimbangan.
Pasal 75
Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan atas permohonan peninjauan
kembali kepada Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam Tingkat Pertama
dan. selanjutnya Panitera Pengadilan Nigeri yang bersangkutan menyampaikan
salinan putusan itu kepada pemohon serta memberitahukan putusan itu kepada
pihak lawan dengan memberikan salinannya, selambatlambatnya dalam waktu 30
(tiga puluh) hari.