Você está na página 1de 3

Analog Input pada Arduino

Dalam tutorial ini kita akan membahas tentang konsep analog input pada Arduino serta cara
menggunakan pin analog untuk menerima sinyal analog. Bila Kamu masih bingung dengan
perbedaan antara pin analog dan digital, silakan baca dulu tutorial yang berjudul Digital Input
Output pada Arduino.
Pin analog pada Arduino (dan mikrokontroller lain pada umumnya) dapat digunakan untuk
input dan output digital. Hanya saja pin analog memiliki fitur untuk dapat mengubah sinyal
analog yang masuk menjadi nilai digital yang mudah diukur. Pin digital hanya dapat
mengenali sinyal 0 volt sebagai nilai LOW dan 5 volt sebagai nilai HIGH. Sedangkan Pin
analog dapat mengenali sinyal pada rentang nilai voltase tersebut. Hal ini sangat berguna
ketika kita hendak mengukur sesuatu dari sensor dan menggunakan nilai masukan tersebut
untuk keperluan lain.
Pin analog ini terhubung dengan converter pada mikrokontroller yang dikenal dengan istilah
analog-to-digital converter (disingkat ADC atau A/D). Converter ini mengubah nilai analog
berbentuk sinyal voltase ke dalam bentuk digital/angka supaya nilai analog ini dapat
digunakan dengan lebih mudah dan aplikatif. Pada Arduino (mikrokontroller ATMega)
converter ini memiliki resolusi 10 bit, artinya nilai hasil konversi berkisar dari 0 hingga 1023.
Pada Arduino UNO, pin analog ditandai dengan label A0 sampai A5. Pada board lainnya, pinpin yang diberi tanda A, Analog, ADC adalah pin analog.
Fungsi yang kita gunakan untuk membaca nilai analog pada Arduino adalah
analogRead([nomorPin]). Pada contoh kasus berikut, kita akan menghubungkan
potensiometer pada pin analog A5 dan hasil konversi nilai analog akan kita lihat pada jendela
Serial Monitor pada Arduino IDE.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk percobaan ini diantaranya:

Arduino Uno board

Kabel jumper

Potensiometer

Breadboard

Buatlah rangkaian seperti berikut:

Potensiometer adalah kenop yang menghasilkan resistansi/hambatan variabel. Potensiometer


memiliki 3 kaki (ada yang memiliki lebih dari 3 kaki, tapi biasanya kelipatan 3 dan pada
dasarnya ada 3 jenis kaki), yakni dua kaki terluar yang masing-masing dihubungkan dengan
5V dan GND, dan kaki tengah yang menghasilkan keluaran nilai analog. Pada rangkaian di
atas, kaki tengah potensiometer dihubungkan ke pin A5. Pin A5 akan menerima sinyal voltase
dengan besaran sesuai dengan putaran kenop potensiometer. Semakin dekat putaran ke arah
5V, maka nilai resistansi akan semakin kecil sehingga nilai voltase yang keluar akan semakin
besar mendekati 5V. Begitu pula sebaliknya. Sinyal tersebut akan dikonversi ke nilai angka
dan ditampilkan pada jendela Serial Monitor.
Adapun kode yang harus kita upload adalah seperti berikut:
int pinPot = A5;
int val = 0;
digital

// pin untuk menerima sinyal analog dari potensiometer


// variabel untuk menyimpan nilai konversi analog ke

void setup()
{
Serial.begin(9600);
}

// setup koneksi serial

void loop() {
val = analogRead(pinPot);
Serial.println(val);
delay(100);
}

// baca nilai analog dari potensiometer


// kirim nilai val ke koneksi serial
// beri jeda hingga pengulangan selanjutnya

Upload kode program. Pastikan Kamu sudah mengeset board dengan Arduino Uno dan
memilih port yang sesuai dengan koneksi USBmu. Setelah proses upload berhasil, buka
jendela Serial Monitor dengan memilih menu Tools > Serial Monitor atau mengklik tombol
Serial Monitor yang ada di sebelah kanan atas jendela Arduino IDE. Kamu dapat mengamati
nilai analog yang masuk dan melihat perubahannya sambil memutar-mutar kenop
potensiometer.

Você também pode gostar