Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analisa pareto
Analisa pareto adalah teknik statistika dalam pengambilan keputusan yang digunakan
untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Analisa
pareto dikenal juga dengan istilah 80/20. Gagasan bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan
dapat menghasilkan 80% manfaat dari melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam peningkatan
kualitas mayoritas besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%).
Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC 7 Tools yang sering digunakan
dalam hal pengendalian Mutu. Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang
menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari
jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi sampai yang paling sedikit terjadi. Dalam
Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling
kanan). Dalam aplikasinya, Diagram Pareto atau sering disebut juga dengan Pareto Chart ini
sangat bermanfaat dalam menentukan dan mengidentifikasikan prioritas permasalahan yang akan
diselesaikan. Permasalahan yang paling banyak dan sering terjadi adalah prioritas utama kita
untuk melakukan tindakan.
Langkah-langkah dalam membuat Diagram Pareto adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti dan penyebab-penyebab kejadian.
(Contoh
Permasalahan
Tingginya
tingkat
Cacat
di
Produksi
Perakitan
PCB, Penyebabnya : Solder Short, No Solder, Missing, Solder Ball dan Solder Crack)
2. Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya per Bulanan,
Mingguan atau per harian)
3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check sheet)
4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari tertinggi sampai
terendah).
5. Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
6. Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
7. Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
8. Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut
9. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
2. Statistic sampling
Sampel atau sampling merupakan suatu bagian dari populasi yang diteliti, sampel
dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasil nya mewakili keseluruhan gejala yang
diamati. Teknik sampling adalah sebuah metode atau cara yang dilakukan untuk menentukan
jumlah dan anggota sampel. Setiap anggota tentu saja wakil dari populasi yang dipilih setelah
dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakter. Teknik sampling yang digunakan juga
harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian. Populasi terdiri dari sekumpulan individu yang
bersifat heterogen terbatas. Ada banyak variasi variabel yang melekat pada masing-masing
individu. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari individu seperti
halnya wilayah tempat tinggal atau gaya hidup dalam suatu daerah tertentu. Subjektifitas dari
individu-individu yang memiliki sifat determinan yang berulang pada populasi akhirnya
membentuk karakter dari populasi secara umum. Berdasarkan karakter ini, dapat disimpulkan
bahwa pengambilan sampel dari populasi tidak bisa dilakukan begitu saja namun dibutuhkan
suatu teknik agar sampel yang ditarik tetap representatif Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan sampel atau sampling adalah seluruh variabel yang berkaitan dengan penelitian.
Unsur-unsur khusus yang melekat pada pribadi tentu saja perlu diperhatikan karena individu
dengan kemampuan khusus dalam sampel akan membawa bias data dan tentu saja
mempengaruhi distribusi data yang ada. Kesesuaian karakteristik daerah, tingkatan, dan juga
kecenderungan khusus juga perlu dipertimbangkan dalam memilih teknik sampling yang sesuai.
Nonprobability sampling
Sampling sistematis Sugiyono (2001:60) menyatakan bahwa sampling
sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu, yang diambil sebagai sampel adalah
5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
Quota sampling Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling
kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono
(2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan
tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan
memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan
data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota terpenuhi,
pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian
terhadap pegawai golongan II dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti berjumlah
5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas
sesuai dengan karakteristik yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
Sampling
aksidental
Sampling
aksidental
adalah
teknik
penentuan
pada
gambar
di
bawah
ini.
sebuah sampel,
di
mana
b. Diagram C adalah jenis diagram kontrol yang digunakan di dunia industri atau bisnis
untuk memonitor data penghitungan, di mana kejadian tersebut hanya bisa dihitung
pada saat kejadian itu muncul.[1]
Contoh:
Kecelakaan hanya bisa dihitung pada saat kecelakaan itu terjadi, tetapi tidak bisa
dihitung "jumlah ketidakcelakaan"
(Listrik mati hanya bisa dihitung pada saat terjadi, tidak bisa dihitung berapa kali
listrik tidak mati)
c. Diagram R adalah jenis diagram kontrol yang digunakan di dunia industri atau
bisnis untuk memonitor data variabel di mana sample didapat dari sebuah proses
industri
atau
bisnis
pasti
dengan
menggunakan
d. Diagram S adalah jenis diagram kontrol yang digunakan di dunia industri atau bisnis
untuk memonitor data variabel di mana sample didapat dari sebuah proses industri
atau bisnis dengan interval yang pasti dengan menggunakan sistem rasionalisasi
subgroup