Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PRAKTIKUM ENERGI I
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (horizontal)
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Asisten
Iwan B
(140310130013)
Rahmawati (140310130016)
Elba S
(140310130017)
Iman Indrana
(140310130019)
: Chandra T.A.G
LABORATORIUM ENERGI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Energi angin merupakan sumber energi alternatif yang
paling
mudah
dan
paling
murah
untuk
didapatkan
dan
memungkinkan
mendapatkan
hasil
yang
kita
melakukan
optimal.
Kita
modifikasi
juga
untuk
selayaknya
parameter-parameter
yang
digunakan
untuk
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
Metoda Percobaan
Energi Angin
Kecepatan Angin
Mengukur torsi
angin
Effisiensi
1.5 Sistematika penulisan
Pada laporan student project kali ini, akan dijelaskan mulai
dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang
masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan sistematika
percobaan. Pada bab dua tentang tinjauan pustaka mengenai
judul student project kali ini yaitu pembangkit listrik tenaga
angin (horizontal). Bab ketiga mengenai alat bahan dan prosedur
percobaan. Pada bab keempat yaitu data dan analisa. Serta pada
bab kelima yaitu penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
1.6 Waktu dan tempat percobaan
sampai
dengan
10
Desember
2015.
Dimulai
dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Kerja Turbin Angin
Secara sederhana, energi potensial yang terdapat pada
angin dapat memutar sudu-sudu yang terdapat pada kincir,
dimana sudu-sudu ini terhubung dengan poros dan memutarkan
poros yang telah terhubung dengan generator dan meimbulkan
arus listrik. Kincir dengan ukuran besar dapat digabungkan
bersama-sama sebagai pembangkit energi tenaga angin, dimana
akan memberikan daya ke dalam sistem transmisi kelistrikan.[1]
2.1.1 Dasar Turbin Angin
Dasar dari alat untuk mengubah energi angin adalah turbin
angin. Meskipun masih terdapat susunan dan perencanaan yang
beragam, biasanya turbin digolongkan ke dalam dua macam tipe
(horisontal dan vertikal) dan yang paling banyak digunakan
adalah turbin dengan sumbu x (axis) horisontal. Turbin jenis ini
mempunyai horisontal terhadap tanah (secara sederhana sejajar
dengan arah tiupan angin).
dapat
mengubah
energi
gerak
[1]
tower
system
control
dan
pondasi,
seperti
merupakan
bagian
dari
turbin
angin
yang
berfungsi
merupakan
bagian
dari
rotor
yang
berfungsi
generator
dapat
secara
langsung
maupun
melalui
memberikan
komando
kepada
motor
servo
untuk
berfungsi
untuk
mendeteksi/mengukur
Nasel (Nacelle)
Fungsi nasel adalah untuk menempatkan dan melindungi
menghadap
optimal
terhadap
arah
angin
bertiup
penyangga
yang
fungsi
Menara / Tower
Menara
merupakan
tiang
angin,
untuk
mengoptimalkan
operasional
dan
[3]
1
Ek =W = m v 2
2
Dimana m adalah massa benda yang bergerak, dan v
adalah kecepatan dari benda yang bergerak. angin yang
menggerakan
sudu
merupakan
udara
yang
bergerak
dan
daya
angin
(watt)
adalah
daya
yang
Ek 1
= m v2
t 2t
1
p . A . d . v2
2t
1
d
p . A . . v2
2
t
1
3
p. A.v
2
Beberapa hal yang harus diingat dalam perhitungan daya :
-
[3]
merubah
kecepatan
putar
rotor
yang
ditransfer
ke
turbin
ini
tidak
membutuhkan
mekanisme
yang
keadaan
angin
kencang
blade
dibolehkan
untuk
Karena tinggi, maka turbin ini bisa terlihat pada jarak yang
jauh,
banyak
penduduk
lokal
yang
menolak
adanya
pemandangan ini.
Membutuhkan
kontrol
ya
sebagai
mekanisme
untuk
[2]
dimana
arah
angin
sangat
variatif
atau
memiliki
turbulensi.
Dengan sumbu vertikal, generator dan komponen primer
lainnya dapat ditempatkan dekat dengan permukaan tanah,
sehingga tower tidak perlu support dan hal ini menyebabkan
maintenance lebih mudah. Kekurangan utama dari turbin angin
vertikal adalah menciptakan dorongan saat berputar.
Sangat sulit untuk memasang turbin angin di tower,
sehingga jenis tower ini biasanya di install dekat dengan
permukaan. Kecepatan angin lebih lambat pada altitude yang
rendah, sehingga energi angin yang tersedia lebih rendah.
Kelebihan Turbin Vertikal :
ke
menghasilkan
angin.
lebih
Versi
banyak
yang
energi,
mengurangi
drag
terutama
yang
angin
lebih
rendah
dan
tidak
mengambil
[2]
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Kincir Angin
2. Anemometer
3. Timbangan
4. Meteran
5. Alat tulis
6. Tang
7. Stopwatch
8. Angin
3.2 Cara Kerja
1. Penjelasan dari co assisten didengarkan tentang bagianbagian kincir angin beserta fungsinya dan juga proses
konversi energy angin menjadi energi mekanik.
2. Menghitung kecapatan angin
3. Mengukur dimensi kincir angin.
4.
Mengukur
torsi
kincir
angin
pada
beberapa
variasi
pembebanan.
5. Menghitung efisisensi dari kincir angin dalam mengkonversi
energi angin menjadi energi mekanik.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA
4.1 Analisa Data
Daya Teoritis
Pth =
Dengan:
1
. A . v3
2
Pth
Pet
Pth
Cp
: konversi energi
Daya Aktual
Pak = m x L x 2
Dengan:
Pak
: massa (kg)
Pea
Pak
Cp
: konversi energi
Efisiensi (%)
m=
DayaAktualyangDiserap
x 100
DayaTeoritisyangDiserap
2. Data Pengamatan
Dimensi Kincir
:
Panjang
= 1,5 m
Lebar
= 1,6 m
Swept area
: 0,5 m
: 1,134 kg.m-3
Kecepatan
Berat
Waktu 3
angin (m.s-1)
1,4
0,9
(kg)
0,4
0,29
putaran (s)
10,75
10,98
0,6
1,9
1,7
1,9
1,8
1,3
1,3
Sedang
Rapat
0,41
1,3
0,9
1,2
2,76
1,2
2,1
= 0.966
Padavariasisedang
= 1.833
Padavariasirapat = 1.467
Berat rata rata padasetiapvariasi (Kg) :
Padavariasilonggar
= 0.366
Padavariasisedang
= 1.133
Padavariasirapat = 2.020
4.2 Perhitungan data
1. Dayateroritis
Pada Variasi Rem Longgar
Pth
1
. A . v3
2
1
2
= 3,73 watt
Pth
1
3
. A.v
2
15,39
33,16
17,19
14,15
21,96
9,18
19,71
1
2
= 0,99 watt
Pth
1
3
. A.v
2
1
2
= 0,29 watt
2.Pada Variasi Rem Sedang
Pth
1
. A . v3
2
1
2
= 9,33 watt
Pth
1
. A . v3
2
1
2
= 6,69 watt
Pth
1
3
. A.v
2
1
2
= 9,33 watt
3.Pada Variasi Rem Rapat
Pth
1
. A . v3
2
1
2
= 7,94 watt
Pth
1
3
. A.v
2
1
2
= 2,99 watt
Pth
1
3
. A.v
2
1
2
= 2,99 watt
= 1,67 watt
2.Pada variasi rem sedang
P +P +P
Pth = th1 th2 th3
3
9,33 + 6,69+9,33
3
= 8,45 watt
3.Pada variasi rem rapat
P +P +P
Pth = th1 th2 th3
3
7,94 +2,99+2,99
3
= 4,64 watt
= 0,15 x 4,64
= 0,7 watt
Daya Aktual
Pak = m x L x 2
=mxLx2
0,584 + 0,414+0,418
3
= 0,472 watt
2.Pada variasi rem sedang
P +P +P
Pak = ak1 ak2 ak3
3
0,616 + 0,82+1,33
3
= 0,922 watt
3.Pada variasi rem rapat
P +P +P
Pak = ak1 ak2 ak3
3
= 1,15 watt
= 0,15 x 0,922
= 0,14 watt
3.Pada variasi rem rapat
Pea = Cp x Pak
= 0,15 x 1,15
= 0,17 watt
Efisiensi (%)
1.Pada variasi rem longgar
=
0,07
0,25
x 100%
= 28 %
2.Pada variasi rem sedang
m=
x 100%
= 11 %
3.Pada variasi rem rapat
m=
0,17
0,7
x 100%
= 24,3 %
Analisa
Pada eksperimen ini di lakukan pencatatan waktu putaran
kincir angin sebanyak 3 kali putaran dan dilakukan sebanyak 3
kali dengan variasi rem sebanyak 3 variasi yaitu variasi longgar,
variasi sedang dan variasi rapat. Pada saat menghitung putaran
baling-baling sebanyak 3 kali, juga dilakukan penghitungan
terhadap kecepatan angin yang terjadi saat penghitungan
putaran baling-baling tersebut dengan mengunakan anemometer
digital. Setelah didapat data dari pencatatan data tersebut maka
dilakukan perhitungan dengan mengunakan rumus yang telah
ada pada buku panduan. Perhitungan yang dilakukan adalah
meliputi daya teoritis, daya teoritis yang diserap system, daya
actual,
daya
actual
yang
diserap
system
dan
efisiensi
pada
tempat
pengambilan
data
banyak
terdapat
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Kincir angin memiliki bagian-bagian antara lain balingbaling, poros, kerangka. Baing-baling pada bagian kincir
angin tersebut tersebut memiliki fungsi sebagai penangkap
energy angin, poros pada bgian kincir angin tersebut
terdapat
dua
jenis,
yaitu
turbin
angin
24.3
%.
5.2 SARAN
Pada praktikum ini ada sedikit saran yaitu sebaiknya
melakukan praktikum ini ditempat / daerah yang memiliki angin
cukup besar/ dataran rendah sehingga efisiensi yang didapat
cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Andika, M.N dkk. 2007. Kincir Angin Sumbu Horisontal
Bersudu Banyak. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
[2]. Satu energi.2015.Jenis-Jenis Turbin Angin.
Link
http://www.satuenergi.com/2015/10/jenis-jenis-turbin-
angin-serta.html
(diakses pada hari Senin, 23 November 2015 pukul 20.00 WIB)
[3].
Hermawan
Bayu.
Pengenalan
kincir