Você está na página 1de 16

PROPOSAL KEGIATAN BAKTI SOSIAL PEMERIKSAAN GIGI

MAHASISWA PROFESI DOKTER GIGI ANGKATAN 6


DALAM RANGKA ULANGTAHUN KE- 30 PANAM
SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

1. LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan kondisi sosial yang banyak terjadi terutama di negara
berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan dapat memberi dampak yang luas pada
masyarakat terutama masalah sosial ekonomi dan juga kesehatan. Masalah kesehatan
sangat erat kaitannya dengan masalah kemiskinan ini, terutama kesehatan gigi dan
mulut. Banyak orang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut karena kurangnya
pemahaman warga tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan juga masalah
ekonomi yang biasanya menjadi kendala untuk mendapatkan layanan kesehatan gigi
dan mulut yang memadahi.
Fasilitas kesehatan yang kurang memadai serta kurangnya sarana dan
prasarana kedokteran gigi juga menjadi salah satu kendala dalam memperoleh
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang memadai. Kurangnya sosialisasi dan
terbatasnya alat dan bahan kedokteran gigi yang ada pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama menjadikan kurang optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut terutama
di desa- desa yang jauh dari pusat kota. Atas dasar inilah, PANAM ( Alumni Angkatan
86) SMA Negeri 2 bekerjasama dengan mhasiswa profesi kedokteran gigi Universitas
Jenderal Soedirman mengadakan acara bakti sosial kesehatan yang di dalamnya
mencakup kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud
kepedulian PANAM dan mahasiswa profesi kedokteran gigi Universitas Jenderal
Soedirman kepada masyarakat desa Wlahar Kulon Patikraja. Kegiatan baktisosial ini
bertujuan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan khususnya kesehatan gigi
dan mulut warga desa Wlahar Kulon Patikraja.
2. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah Bakti Sosial Pemeriksaan Gigi Mahasiswa Profesi Dokter
Gigi Angkatan 6

dalam rangka Ulang Tahun ke 30 PANAM SMA Negeri 2

Purwokerto.
3. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kegiatan Bakti Sosial ini adalah:

1. Melakukan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada warga sekitar Desa
Wlahar Kulon Patikraja
2. Melakukan tinadakan/

perawatan

kedokteran

gigi

sederhana

seperti

penumpatan gigi sederhana dan pencabutan gigi sulung ataupun dewasa tanpa
komplikasi kepada warga Desa Wlahar Kulon Patikraja
3. Menyediakan layanan konsultasi kesehatan gigi dan mulut kepada warga desa
Wlahar Kulon Patikraja
b. Manfaat Kegiatan
1. Membantu mengatasi Permasalahan Kesehatan gigi dan mulut warga Desa
Wlahar Kulon Patikraja
2. Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi dapat mengaplikasikan ilmu dan
pengalaman yang didapatkan selama pendidikan pada masyarakat sekitar
3. Terciptanya kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya dengan baik.
4. SASARAN DAN TARGET KEGIATAN
a. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Bakti Sosial ini adalah masyarakat Desa Wlahar Kulon Patikraja
Banyumas
b. Target Kegiatan
Target kegiatan bakti sosial ini adalah 80 pasien yang berasal dari Desa Wlahar
Kulon Patikraja
5. WAKTU DAN PELAKSANAAN
Kegiatan Bakti Sosial Ini akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Sabtu, 27 Februari 2016
Waktu
: Pukul 08.00- 12.00
Tempat: Lapangan Desa Wlahar Kulon Patikraja

6. SUSUNAN ACARA
Susunan acara, penanggung jawab acara serta standar operasional prosedur acara
terlampir
7. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan bakti sosial ini terlampir.
8. PANITIA ACARA
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Sie Acara

: Rizka Andy Nugroho


: Previta Ninda Pramukti
: 1. Edvinna Pramudita*
2. Mutiara Desty
3. Restyani Daniar
4. Ika Mayasari

5. Alvia Deny Lenti Canina


4. Sie Perlengkapan : 1. Fiprian Yusuf Rifai*
2. Deni Hermansyah
3. Farah Amiria
4. Esa Wahyu Insani
5. Nurina Habsah
Keterangan: * koordinator
5. PENUTUP
Demikianlah Proposal kegiatan ini kami buat, sebagai gambaran kegiatan yang akan
kami laksanakan. Kami juga mengharapkan dukungan dari semua pihak agar kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik dan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ketua,

Purwokerto. 18 Februari 2016


Sekretaris,

Rizka Andy Nugroho, S.KG


NIM. G4G 014 011

Previta Ninda Pramukti, S.KG


NIM. G4G 014 020

LAMPIRAN 1
SUSUNAN ACARA DAN PENANGGUNG JAWAB ACARA

06.30 - 07.00 : Briefing kegiatan


07.00 07.45 : Perjalanan ke lokasi Bakti Sosial
07.45 08.00 : Persiapan tempat, alat dan bahan
08.00 12.00 : Screening dan tindakan
12.00 13.00 : Persiapan pulang

JAM SHIF
08.00 10.00

10.00 - 12.00

SHIFT PESERTA BAKTI SOSIAL


Screening
BM
Konservasi
1. Desty
1. Lenti
1. Ika
2. Deni
2. Esa
2. Farah
3. Edvinna
3. Previta
3. Nurina
4. Daniar
4. Fiprian
4. Andy
1. Ika
1. Desty
1. Lenti
2. Esa
2. Nurina
2. Deni
3. Fiprian
3. Edvinna
3. Daniar
4. Andy
4. Farah
4. Previta

Konsultasi Gigi
Koas 7

Koas 7

Keterangan: Jumlah pelaksana Bakti Sosial : Koas 6 : 12 orang


Koas 7 : 11 orang

LAMPIRAN 2
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SCREENING

Pengertian
Prosedur awal pemeriksaan gigi dan mulut secara secara menyeluruh sebelum
perawatan lanjutan.
Tujuan
a Mengetahui kondisi awal rongga mulut pasien
b Menentukkan jenis perawatan yang diperlukan oleh pasien
Alat dan Bahan
a Diagnostic set
b Baki
c Lampu senter
d Masker
e Sarung tangan
f Formulir screening
g Alat tulis
Prosedur
a Pasien setelah melewati bagian frontline atau bagian konsultasi diarahkan ke
b

bagian screening
Meja screening terdiri dari dua meja yang masing-masing meja diisi oleh dua

c
d

operator screening
Pasien duduk di depan meja screening
Operator memeriksa rongga mulut dan menuliskan hasilnya pada formulir
screening

Operator menuliskan perawatan yang akan dilakukan pasien. Adapun kriterianya


sebagai berikut
1 Bedah Mulut
Gigi non vital
Karies profunda
Perkusi dan drag negatif
Sisa akar yang telah luksasi
Sisa akar yang belum tertutup gingiva
Sisa akar yang sudah terseparasi
Bukan sisa akar gigi molar 3
Tekanan darah normal
Tidak memiliki penyakit sistemik seperti : diabetes mellitus
Bukan gigi molar 3 atau impaksi
Tidak terdapat pulpa polip atau gingival polip
Tidak dalam kondisi aku eg: terdapat oedema
2

Konservasi
Fissure sealant
Karies superfisial
Restorasi kavitas kecil
Restorasi kavitas kelas 1 GIC pada gigi premolar
Restorasi kavitas kelas 1 GIC pada gigi molar dengan ukuran kavitas

yang kecil-sedang
Restorasi kavitas kelas 3 dan kelas 5 GIC
Pada gigi desidui dapat restorasi kelas 1, 3, dan 5 GIC
Operator menyerahkan pasien kepada regulator untuk diantarkan ke bagian
tindakan.

LAMPIRAN 3

FORM SCREENING
BAKSOS ANGKATAN KOAS 6

JURUSAN KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Data Pasien
Nama Lengkap
Umur
Alamat Rumah
Nomor Kontak

: ___________________________________________(L/P)
: ____ tahun
: _______________________________________________
: _______________________________________________

Odontogram
18 : 28 :
17 : 27 :
16 : 26 :
15 (55) : . 25 (65) : .
14 (54) : . 24 (64) : .
13 (53) : . 23 (63) : .
12 (52) : . 22 (62) : .
11 (51) : . 21 (61) : .
Diisi karies (superfisial, media, profunda), radiks dentis, gangren, nekrosis, polip, missing.
31 (71) : .
32 (72) : .
33 (73) : .
34 (74) : .
35 (75) : .
36 :
37 :
38 :

41 (81) : .
42 (82) : .
43 (83) : .
44 (84) : .
45 (85) : .
46 :
47 :
48 :

Kebutuhan Perawatan
BM
Konservasi

: ..
: ..

LAMPIRAN 4

INFORM CONCENT
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS DOKTER GIGI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama

:.. ( L/ P )

Umur

:..

Alamat

:..

Telp

:..

Menyatakan
dengan
sesungguhnya
tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari:

dari

saya

sendiri/*sebagai

orang

Nama

:.. ( L/ P)

Usia

:..

Dengan ini memyataka SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan tindakan medis berupa

..

..
Dengan penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan
penyakit tersebut, serta tindakan medis
gigi yang akan dilakukan, dan kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai
penjelasan yang diberikan.

20.
Operator

(.)

Yang membuat penyataan,

(.)

LAMPIRAN 5
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN KEDOKTERAN GIGI

Anamnesa
1 Menanyakan dan mencatat identitas penderita
2 Keluhan utama
a Lokasi gigi yang sakit

b
c

Mulai kapan dirasakan


Sifat sakit bagaimana?
1 Terus-menerus
2 Kadang-kadang: timbulnya rasa sakit jika terkena rangsang saja
atau bagaimana?, rasa sakit setempat atau menyebar, sudah
diobati/belum.
3 Riwayat kesehatan umum
a Jantung: keluar keringat dingin, berdebar, sesak nafas, nyeri dada
b Kencing manis: sering kencing, sering lapar, sering haus, bila ada luka
tidak sembuh-sembuh, bau mulut khas, periodontitis
c Darah tinggi
d Kehamilan: umur kehamilan, berhubungan dengan pemberian obat
anestesi, alergi dan asma
e TBC
f Hepatitis: gejala: mual, muntah ikterus
g HIV/AIDS/penyakit kelamin
b Pemeriksaan
1 Ekstra Oral :
a Pipi : pipi ditekan dengan lembut menggunakan 4 jari bila ada
benjolan/pembengkakan
kekenyalannya:
keras/lunak/ada
fluktuasi/tidak
b Bibir: ditarik dengan 2 jari (telunjuk dan jempol), bibir bawah ditarik
kebawah, bibir atas ditarik ke atas. Bila ada perubahan warna/benjolan
diraba: keras/lunak
c Kelenjar lymp node: diraba ada pembengkakan atau tidak
(lunak,kenyal,keras,sakit/tidak sakit)
2 Intra oral:
a Pemeriksaan gigi yang sakit dengan : perkusi, druk/ditekan
b Pemeriksaan jaringan gigi pada gigi yang bersangkutan : warna, posisi
karies
c Pemeriksaan mukosa pipi, jaringan periodontal
c Diagnosa
Ditegakkan bersadarkan :
1 Anamnesa
2 Keluhan utama
3 Pemeriksaan Ekstra oral
4 Pemeriksaan Intra oral
d
e
I

Rencana perawatan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Lakukan persetujuan tindakan (inform consent)

Tindakan
a Pencabutan gigi permanen
Definisi
: Proses pengeluaran gigi permanen dari alveolus, dimana pada
gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi

Tujuan

: Mengeluarkan seluruh bagian gigi bersama jaringan


patologisnya dari dalam soket gigi serta menanggulangi
komplikasi yang mungkin timbul
Alat dan Bahan:
1 Pinset, sonde, kaca mulut, eksavator, nierbeken
2 Tang cabut mahkota/radix rahang atas dan rahang bawah, anterior dan
posterior (sesuai letak gigi yang akan dicabut).
3 Bein
4 Cryer
5 Spuit 3 cc
6 Pehacain
7 Tampon
8 Betadine
Prosedur :
1 Diagnosa
2 Bila masih infeksi akut, pencabutan ditunda. Jelaskan ke pasien tentang
bahaya bila pencabutan dilakukan pada gigi yang masih infeksi.
3 Periksa kembali gigi yang akan dicabut, meliputi sondasi, vitalitas,
perkusi, palpasi, druk, ada atau tidak pulpa atau gingiva polip.
4 Jika gigi dapat dilakukan pencabutan, beri tahu pasien bahwa gigi harus
dicabut, jelaskan tiap tahap yang akan dilakukan serta menanyakan apakan
pasien sudah makan atau belum.
5 Prosedur pencabutan gigi permanen:
a Menjelaskan ke pasien mengenai anestesi yang akan dilakukan,
dimana, apa yang akan dirasakan setelah anestesi bekerja.
b Asepsis daerah yang akan disuntik menggunakan antiseptik
c Setelah jarum disuntikan, lakukan aspirasi
d Deponir bahan anestesia secara perlahan, jika terdapat penumpukan
cairan anestesi, lakukan massage ditempat anestesi
e Observasi pasien sambil menunggu efek anestesi. Periksa apakah
anestesi sudah bekerja (periksa lidah dan bibir menggunakan pinset
serta gingiva disekitar gigi yang akan dicabut)
f Jika anestesi telah bereaksi, lakukan ekstraksi
g Apabila gigi sudah tercabut, periksa soket untuk memastikan tidak ada
fragmen gigi yang tertinggal dan tulang yang tajam
h Lakukan massage pada soket bekas pencabutan
i Kompresi soket, gigit tampon kurang lebih 30 menit-1 jam
j Berikan instruksi paska pencabutan
b Pencabutan gigi sulung
Definisi
: Proses pengeluaran gigi sulung dari alveolus, dimana pada
gigi tersebut telah goyah atau belum goyah dimana telah
waktunya gigi tersebut tanggal
Tujuan
: Mencegah maloklusi, infeksi berulang dan meningkatkan
pengetahuan penderita tentang kesehatan gigi dan mulut
Alat dan Bahan :
1 Pinset, sonde, kaca mulut, eksavator, nierbeken

Tang cabut mahkota/radix rahang atas dan rahang bawah, anterior atau
posterior (sesuai posisi gigi yang akan dicabut)
3 Bein
4 Chor Etil
5 Spuit 1 cc/citoject
6 Pehacain
7 Kapas
8 Tampon
9 Betadine
Prosedur
:
1 Memeriksa gigi yang akan dicabut. Apakah sudah goyah atau belum. Jika
sudah goyah, goyah derajat berapa, putuskan apakah akan menggunakan
chlor etil atau anestesi dalam anestesinya
2 Menjelaskan kepada penderita/pengantar bahwa akan dilakukan
pencabutan pada gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi kesempatan
gigi permanen tumbuh dengan baik
3 Menjelaskan kepada penderita/pengantar bahwa sebelum pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan dingin (bila
dengan Chlor Etil) atau tebal (jika disuntik menggunakan lidokain)
4 Minta ijin penderita/pengantar untuk memulai tindakan
5 Mempersiapkan alat dan obat anestesi, alat ekstraksi
6 Tindakan anestesi, bila gigi sudah goyah menggunakan chlor etil, bila
belum goyah menggunakan lidokain
a Bila menggunakan chlor etil
1 Mengambil kapas steril, beri betadin dan oleskan pada gusi gigi
yang akan dicabut dengan gerakan searah 1 kali
2 Ambil kapas secukupnya, semprot dengan chlor etil, tunggu sampai
kapas berbuih
3 Meminta pasien untuk membuka mulut kemudian letakkan kapas
sambil ditekan dibagian bukal dan lingual/palatal gigi yang akan
dicabut
4 Cabut gigi menggunakan tang cabut desidui
5 Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/palatinal gigi
sampai dengan cervikal/bifurkasi
6 Pada gigi berakar 1, gigi diputar searah sambil ditarik keluar
7 Pada gigi yang memiliki akar lebih dari 1, gigi digerakkan ke arah
bukal dan lingual/palatal dan menarik gigi keluar
8 Pasien diminta menggigit tampon yang telah diberi betadin
b Bila menggunakan lidokain
1 Mempersiapkan lidokain didalam spuit 1 cc
2 Lakukan tindakan asepsis pada gusi yang akan diantestesi dengan
mengoleskan betadin pada daerah tersebut
3 Pada gusi dibagian bukal, diinsersikan syringe di gusi sekitar apeks
pada gigi yang akan dicabut dan melakukan aspirasi, jika keluar
darah, geser posisi jarum ke titik lain, aspirasi, suntikan lidokain
sebanyak 0,3 cc, cabut kembali jarum tersebut

Insersikan jarum pada gusi bagian lingual/palatal. Aspirasi lalu


suntikan lidokain di sekitar apeks gigi yang akan dicabut. Suntikan
lidokain sebanyak 0,3 cc.
5 Membuang spuit pada safety box
6 Menunggu hingga anestesi bekerja dan menimbulkan rasa tebal
pada pasien. Menanyakan kepada pasien apakah merasa pusing
atau tidak. Jika anestesi telah bereaksi dapat dilakukan pencabutan.
7 Melakukan pemisahan gigi dari gusi dengan menggunakan bein
dengan posisi bein mesio bukal atau disto bukal gigi yang
bersangkutan, dengan gerakan bein ke apikal dan koronal sampai
gigi goyah
8 Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/palatal gigi
hingga mencapai servikal atau bifurkasi
9 Pada gigi yang memiliki 1 akar, putar gigi sambil ditarik keluar
10 Pada gigi yang memiliki akar lebih dari 1, gerakan gigi arah bukallingual/palatal lalu ditarik keluar.
11 Lakukan pemijatan pada soket gigi yang telah dicabut
12 Mengambil tampon yang telah diberi betadin, lalu diletakkan pada
soket bekas pencabutan dan meminta pasien untuk menggigitnya
13 Membuang sampah medis kapas betadin, tampon, dan gigi yang
telah dicabut ke tempat sampah medis
14 Melepaskan sarung tangan dan dimasukkan ke tempat sampah
medis, kemudian cuci tangan menggunakan sabun
15 Instruksi paska pencabutan:
a Menggigit tampon selama + 1 jam, pasien boleh meludah tapi
jangan terlalu sering
b Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah atau jari
c Tidak menghisap-hisap bekas pencabutan
d Tidak berkumur-kumur dengan keras selama + 24 jam
e Tidak minum atau makan yang panas-panas
Tumpatan gigi permanen/gigi desidui
Definisi
: Perawatan gigi berlubang dengan membersihkan jaringan gigi
yang sudah terinfeksi kemudian menggantikan dengan bahan
tumpatan
Tujuan
:
1 Untuk mengisi ruang kosong di dalam gigi akibat karies atau fraktur agar
lubang tidak semakin besar dan mencapai pulpa.
2 Mempertahankan gigi dan menjaga fungsi kunyah, estetika gigi serta dapat
mencegah bau mulut
Alat dan Bahan :
1 Sonde, pinset, kaca mulut, eksavator, nierbeken
2 Mikromotor
3 Hand piece
4 Bur diamond
5 Spatula plastik
6 Plastic filling instrument
7 Glass plate
8 Paper pad

9 GIC tipe 2 (untuk restorasi gigi permanen)


10 GIC tipe 9 (untuk restorasi gigi sulung)
11 Dentin conditioner
12 Mikrobrush
13 Varnish/vaselin
14 Cotton roll
15 Cotton pellet
16 Alkohol
Prosedur
:
1 Memeriksa kembali gigi yang akan ditumpat
2 Menanyakan kepada pasien terkait gigi yang akan ditumpat, meliputi:
a Sifat sakit: terus-menerus atau kadang-kadang (bila kemasukan
makanan)
b Timbulnya rasa sakit : spontan (tanpa adanya rangsangan) atau adanya
rangsangan (panas/dingin)
3 Lakukan pemeriksaan intraoral kembali pada gigi tersebut, meliputi:
a Perkusi : ketuk-ketuk gigi yang dikeluhkan menggunakan pangkal
sonde
b Druk : tekan bagian oklusal gigi yang dikeluhkan menggunakan
pangkal sonde dengan cara pangkal sonde diletakkan pada gigi yang
dikeluhkan dan meminta pasien untuk mengatupkan gigi atas dan
bawah
c Mengukur kedalam kavitas menggunakan sonde dengan memasukan
ujung sonde kedalam kavitas

Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan : anamnesa, keluhan utama dan
pemeriksaan intraoral yang sebelumnya telah dilakukan, cocokan dengan
hasil diagnosa screening.
Perawatan:
a Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b Pembersihan jaringan kavitas dengan eksavator
c Preparasi kavitas
d Pemasangan cotton roll (isolasi)
e Penderita di edukasi agar jangan menutup mulut ataupun menggerakan
lidah selama prosedur
f Keringkan kavitas dengan air syringe dan cotton pellet
g Aplikasikan dentin konditioner pada kavitas menggunakan microbrush,
diamkan selama 10-15 detik, kemudian irigasi menggunakan water
syringe, keringkan menggunakan cotton pellet hingga kavitas lembab
(moist).
h Aduk GIC (powder+liquid), aplikasikan kedalam kavitas
menggunakan plastic filling instrument, biarkan GIC mengeras
i oleskan varnish atau vaselin, cek oklusi
j Instruksi paska penunmpatan: Tidak boleh makan sebelum satu jam
setelah ditumpat

LAMPIRAN 6
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR STERILISASI ALAT KEDOKTERAN
GIGI

Pengertian
Prosedur ini untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta sporanya pada
peralatan kedokteran gigi dengan cara menggunakan bahan kimia.

Tujuan
c Menyiapkan peralatan kedokteran gigi dalam keadaan siap pakai
d Mencegah peralatan cepat rusak
e Mencegah terjadinya infeksi silang

Alat dan Bahan


h Baskom
i Nirebeken
j Handuk putih kering
k Alkohol 70%
l larutan hidrogen peroksida (H2O2) atau bayclean
m larutan antiseptic (detol)
n Perlengkapan mencuci (spons, sabun cuci alat)
o Alat perlindungan diri (masker dan sarung tangan)

Prosedur
g Memakai sarung tangan
h Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila
memegang peralatan yang tajam), agar tidak merusak benda benda yang terbuat
dari plastik atau karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari
i

logam atau kaca.


Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang terbuat dari kaca dengan
cara

Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran dengan cara : menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang di

bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran bersih di semua permukaan.
Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan dengan cara melihat dengan membolak balik di bawah penerangan

yang cukup terang.


Mengulangi prosedur di atas setiap alat-alat sedikitnya tiga kali (atau lebih

bila perlu ) dengan air dan sabun atau detergen.


Membilas alat-alat tersebut dengan air bersih dengan cara mengambil satu

persatu alat kedokteran gigi dan dibilas di bawah air mengalir.


Peralatan kedokteran gigi dimasukan ke dalam larutan desinfeksi/dekontaminasi,
dengan cara:
1 Menyiapkan bak perendama/ baskom yang diisi dengan larutan H 2O2 dengan

cara:
a Mencampur 1 sendok makan dengan 1 liter air.
b Mengaduk larutan sampai terlarut.
c Memasukkan alat alat kedokteran gigi yang sudah terpakai
d Biarkan selama kurang lebih 1 menit.
Peralatan yang sudah direndam di dalam larutan H 2O2, lalu dikeringkan
dengan handuk kering, kemudian dapat direndam dalam larutan desinfeksi/

detol selama 10 menit


3 Kemudian dikeringkan dengan handuk kering.
Alat yang sudah disterilkan dan dikeringkan diletakan pada nirebeken yang
bersih dan kering.

LAMPIRAN 7

DAFTAR ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN SELAMA KEGIATAN

1. Alat
No
1

General
Diagnostik
(30 set)

Baskom
Sterilan (6)
Handuk
Good Bur
diamond
morning (12)
(bawa
masingmasing)
Baki Alat (3)
Glassplate
Ember
Petri dish
Tensi
Senter kepala

4
5
6
7

No
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Konservasi
Set Set
alat
konservasi
termasuk
spatula
(bawa
masingmasing)
Mikromotor (10)

Bedah Mulut
Tang
Cabut
dewasa ( butuh 3,
kurang 2)

Kuret
Tang cabut anak
(2)
Petri dish
cytoject

1. Bahan

General
Alkohol (2)
Dettol (2)
Betadine(2)
Sarung Tangan
(XS=1,
S=2,
M=1)
Masker (Tali =1,
Karet=1)
Plastik Kresek
( 1 bungkus)
Polybag (6)

Konservasi
Slaber
Cotton roll
Cotton pellet
Seluloid strip

Bedah Mulut
Topical Anestesi
Spuit
Pehacain
Septocain

Articulating Paper

Chlorethyl

Paper Pad

Kassa

Vaselin

Tissue (12)
Gelas Kumur (2
pak)
Spons cuci (2)
Sunlight (2)
Sabun
Cuci
Tangan (4)
Hand Sanitizer
(4)
Bayclin (2)

Cavit
Eugenol

Kapas
bungkus)
Tampon
Lidocaine

GIC
Varnish
Cocoa butter

Spongostan

Microbrush

PROPOSAL KEGIATAN BAKTI SOSIAL

(1

PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KESEHATAN GIGI


MAHASISWA PROFESI DOKTER GIGI ANGKATAN 6 (KOAS 6)
DALAM RANGKA ULANGTAHUN KE- 30 PANAM
(ALUMNI ANGKATAN 86) SMA NEGERI 2 PURWKERTO

Disusun Oleh:
MAHASISWA PROFESI KEDOKTERAN GIGI ANGKATAN 6 (KOAS 6)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
2016

Você também pode gostar