Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan kondisi sosial yang banyak terjadi terutama di negara
berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan dapat memberi dampak yang luas pada
masyarakat terutama masalah sosial ekonomi dan juga kesehatan. Masalah kesehatan
sangat erat kaitannya dengan masalah kemiskinan ini, terutama kesehatan gigi dan
mulut. Banyak orang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut karena kurangnya
pemahaman warga tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan juga masalah
ekonomi yang biasanya menjadi kendala untuk mendapatkan layanan kesehatan gigi
dan mulut yang memadahi.
Fasilitas kesehatan yang kurang memadai serta kurangnya sarana dan
prasarana kedokteran gigi juga menjadi salah satu kendala dalam memperoleh
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang memadai. Kurangnya sosialisasi dan
terbatasnya alat dan bahan kedokteran gigi yang ada pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama menjadikan kurang optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut terutama
di desa- desa yang jauh dari pusat kota. Atas dasar inilah, PANAM ( Alumni Angkatan
86) SMA Negeri 2 bekerjasama dengan mhasiswa profesi kedokteran gigi Universitas
Jenderal Soedirman mengadakan acara bakti sosial kesehatan yang di dalamnya
mencakup kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud
kepedulian PANAM dan mahasiswa profesi kedokteran gigi Universitas Jenderal
Soedirman kepada masyarakat desa Wlahar Kulon Patikraja. Kegiatan baktisosial ini
bertujuan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan khususnya kesehatan gigi
dan mulut warga desa Wlahar Kulon Patikraja.
2. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah Bakti Sosial Pemeriksaan Gigi Mahasiswa Profesi Dokter
Gigi Angkatan 6
Purwokerto.
3. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kegiatan Bakti Sosial ini adalah:
1. Melakukan Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada warga sekitar Desa
Wlahar Kulon Patikraja
2. Melakukan tinadakan/
perawatan
kedokteran
gigi
sederhana
seperti
penumpatan gigi sederhana dan pencabutan gigi sulung ataupun dewasa tanpa
komplikasi kepada warga Desa Wlahar Kulon Patikraja
3. Menyediakan layanan konsultasi kesehatan gigi dan mulut kepada warga desa
Wlahar Kulon Patikraja
b. Manfaat Kegiatan
1. Membantu mengatasi Permasalahan Kesehatan gigi dan mulut warga Desa
Wlahar Kulon Patikraja
2. Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi dapat mengaplikasikan ilmu dan
pengalaman yang didapatkan selama pendidikan pada masyarakat sekitar
3. Terciptanya kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya dengan baik.
4. SASARAN DAN TARGET KEGIATAN
a. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Bakti Sosial ini adalah masyarakat Desa Wlahar Kulon Patikraja
Banyumas
b. Target Kegiatan
Target kegiatan bakti sosial ini adalah 80 pasien yang berasal dari Desa Wlahar
Kulon Patikraja
5. WAKTU DAN PELAKSANAAN
Kegiatan Bakti Sosial Ini akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Sabtu, 27 Februari 2016
Waktu
: Pukul 08.00- 12.00
Tempat: Lapangan Desa Wlahar Kulon Patikraja
6. SUSUNAN ACARA
Susunan acara, penanggung jawab acara serta standar operasional prosedur acara
terlampir
7. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan bakti sosial ini terlampir.
8. PANITIA ACARA
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Sie Acara
Ketua,
LAMPIRAN 1
SUSUNAN ACARA DAN PENANGGUNG JAWAB ACARA
JAM SHIF
08.00 10.00
10.00 - 12.00
Konsultasi Gigi
Koas 7
Koas 7
LAMPIRAN 2
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR SCREENING
Pengertian
Prosedur awal pemeriksaan gigi dan mulut secara secara menyeluruh sebelum
perawatan lanjutan.
Tujuan
a Mengetahui kondisi awal rongga mulut pasien
b Menentukkan jenis perawatan yang diperlukan oleh pasien
Alat dan Bahan
a Diagnostic set
b Baki
c Lampu senter
d Masker
e Sarung tangan
f Formulir screening
g Alat tulis
Prosedur
a Pasien setelah melewati bagian frontline atau bagian konsultasi diarahkan ke
b
bagian screening
Meja screening terdiri dari dua meja yang masing-masing meja diisi oleh dua
c
d
operator screening
Pasien duduk di depan meja screening
Operator memeriksa rongga mulut dan menuliskan hasilnya pada formulir
screening
Konservasi
Fissure sealant
Karies superfisial
Restorasi kavitas kecil
Restorasi kavitas kelas 1 GIC pada gigi premolar
Restorasi kavitas kelas 1 GIC pada gigi molar dengan ukuran kavitas
yang kecil-sedang
Restorasi kavitas kelas 3 dan kelas 5 GIC
Pada gigi desidui dapat restorasi kelas 1, 3, dan 5 GIC
Operator menyerahkan pasien kepada regulator untuk diantarkan ke bagian
tindakan.
LAMPIRAN 3
FORM SCREENING
BAKSOS ANGKATAN KOAS 6
: ___________________________________________(L/P)
: ____ tahun
: _______________________________________________
: _______________________________________________
Odontogram
18 : 28 :
17 : 27 :
16 : 26 :
15 (55) : . 25 (65) : .
14 (54) : . 24 (64) : .
13 (53) : . 23 (63) : .
12 (52) : . 22 (62) : .
11 (51) : . 21 (61) : .
Diisi karies (superfisial, media, profunda), radiks dentis, gangren, nekrosis, polip, missing.
31 (71) : .
32 (72) : .
33 (73) : .
34 (74) : .
35 (75) : .
36 :
37 :
38 :
41 (81) : .
42 (82) : .
43 (83) : .
44 (84) : .
45 (85) : .
46 :
47 :
48 :
Kebutuhan Perawatan
BM
Konservasi
: ..
: ..
LAMPIRAN 4
INFORM CONCENT
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS DOKTER GIGI
:.. ( L/ P )
Umur
:..
Alamat
:..
Telp
:..
Menyatakan
dengan
sesungguhnya
tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari:
dari
saya
sendiri/*sebagai
orang
Nama
:.. ( L/ P)
Usia
:..
..
..
Dengan penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan
penyakit tersebut, serta tindakan medis
gigi yang akan dilakukan, dan kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai
penjelasan yang diberikan.
20.
Operator
(.)
(.)
LAMPIRAN 5
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN KEDOKTERAN GIGI
Anamnesa
1 Menanyakan dan mencatat identitas penderita
2 Keluhan utama
a Lokasi gigi yang sakit
b
c
Rencana perawatan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Lakukan persetujuan tindakan (inform consent)
Tindakan
a Pencabutan gigi permanen
Definisi
: Proses pengeluaran gigi permanen dari alveolus, dimana pada
gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi
Tujuan
Tang cabut mahkota/radix rahang atas dan rahang bawah, anterior atau
posterior (sesuai posisi gigi yang akan dicabut)
3 Bein
4 Chor Etil
5 Spuit 1 cc/citoject
6 Pehacain
7 Kapas
8 Tampon
9 Betadine
Prosedur
:
1 Memeriksa gigi yang akan dicabut. Apakah sudah goyah atau belum. Jika
sudah goyah, goyah derajat berapa, putuskan apakah akan menggunakan
chlor etil atau anestesi dalam anestesinya
2 Menjelaskan kepada penderita/pengantar bahwa akan dilakukan
pencabutan pada gigi sulungnya dengan tujuan untuk memberi kesempatan
gigi permanen tumbuh dengan baik
3 Menjelaskan kepada penderita/pengantar bahwa sebelum pencabutan akan
dilakukan pembiusan dan setelah itu penderita akan merasakan dingin (bila
dengan Chlor Etil) atau tebal (jika disuntik menggunakan lidokain)
4 Minta ijin penderita/pengantar untuk memulai tindakan
5 Mempersiapkan alat dan obat anestesi, alat ekstraksi
6 Tindakan anestesi, bila gigi sudah goyah menggunakan chlor etil, bila
belum goyah menggunakan lidokain
a Bila menggunakan chlor etil
1 Mengambil kapas steril, beri betadin dan oleskan pada gusi gigi
yang akan dicabut dengan gerakan searah 1 kali
2 Ambil kapas secukupnya, semprot dengan chlor etil, tunggu sampai
kapas berbuih
3 Meminta pasien untuk membuka mulut kemudian letakkan kapas
sambil ditekan dibagian bukal dan lingual/palatal gigi yang akan
dicabut
4 Cabut gigi menggunakan tang cabut desidui
5 Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan lingual/palatinal gigi
sampai dengan cervikal/bifurkasi
6 Pada gigi berakar 1, gigi diputar searah sambil ditarik keluar
7 Pada gigi yang memiliki akar lebih dari 1, gigi digerakkan ke arah
bukal dan lingual/palatal dan menarik gigi keluar
8 Pasien diminta menggigit tampon yang telah diberi betadin
b Bila menggunakan lidokain
1 Mempersiapkan lidokain didalam spuit 1 cc
2 Lakukan tindakan asepsis pada gusi yang akan diantestesi dengan
mengoleskan betadin pada daerah tersebut
3 Pada gusi dibagian bukal, diinsersikan syringe di gusi sekitar apeks
pada gigi yang akan dicabut dan melakukan aspirasi, jika keluar
darah, geser posisi jarum ke titik lain, aspirasi, suntikan lidokain
sebanyak 0,3 cc, cabut kembali jarum tersebut
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan : anamnesa, keluhan utama dan
pemeriksaan intraoral yang sebelumnya telah dilakukan, cocokan dengan
hasil diagnosa screening.
Perawatan:
a Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b Pembersihan jaringan kavitas dengan eksavator
c Preparasi kavitas
d Pemasangan cotton roll (isolasi)
e Penderita di edukasi agar jangan menutup mulut ataupun menggerakan
lidah selama prosedur
f Keringkan kavitas dengan air syringe dan cotton pellet
g Aplikasikan dentin konditioner pada kavitas menggunakan microbrush,
diamkan selama 10-15 detik, kemudian irigasi menggunakan water
syringe, keringkan menggunakan cotton pellet hingga kavitas lembab
(moist).
h Aduk GIC (powder+liquid), aplikasikan kedalam kavitas
menggunakan plastic filling instrument, biarkan GIC mengeras
i oleskan varnish atau vaselin, cek oklusi
j Instruksi paska penunmpatan: Tidak boleh makan sebelum satu jam
setelah ditumpat
LAMPIRAN 6
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR STERILISASI ALAT KEDOKTERAN
GIGI
Pengertian
Prosedur ini untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta sporanya pada
peralatan kedokteran gigi dengan cara menggunakan bahan kimia.
Tujuan
c Menyiapkan peralatan kedokteran gigi dalam keadaan siap pakai
d Mencegah peralatan cepat rusak
e Mencegah terjadinya infeksi silang
Prosedur
g Memakai sarung tangan
h Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila
memegang peralatan yang tajam), agar tidak merusak benda benda yang terbuat
dari plastik atau karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari
i
Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran dengan cara : menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran bersih di semua permukaan.
Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan dengan cara melihat dengan membolak balik di bawah penerangan
cara:
a Mencampur 1 sendok makan dengan 1 liter air.
b Mengaduk larutan sampai terlarut.
c Memasukkan alat alat kedokteran gigi yang sudah terpakai
d Biarkan selama kurang lebih 1 menit.
Peralatan yang sudah direndam di dalam larutan H 2O2, lalu dikeringkan
dengan handuk kering, kemudian dapat direndam dalam larutan desinfeksi/
LAMPIRAN 7
1. Alat
No
1
General
Diagnostik
(30 set)
Baskom
Sterilan (6)
Handuk
Good Bur
diamond
morning (12)
(bawa
masingmasing)
Baki Alat (3)
Glassplate
Ember
Petri dish
Tensi
Senter kepala
4
5
6
7
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Konservasi
Set Set
alat
konservasi
termasuk
spatula
(bawa
masingmasing)
Mikromotor (10)
Bedah Mulut
Tang
Cabut
dewasa ( butuh 3,
kurang 2)
Kuret
Tang cabut anak
(2)
Petri dish
cytoject
1. Bahan
General
Alkohol (2)
Dettol (2)
Betadine(2)
Sarung Tangan
(XS=1,
S=2,
M=1)
Masker (Tali =1,
Karet=1)
Plastik Kresek
( 1 bungkus)
Polybag (6)
Konservasi
Slaber
Cotton roll
Cotton pellet
Seluloid strip
Bedah Mulut
Topical Anestesi
Spuit
Pehacain
Septocain
Articulating Paper
Chlorethyl
Paper Pad
Kassa
Vaselin
Tissue (12)
Gelas Kumur (2
pak)
Spons cuci (2)
Sunlight (2)
Sabun
Cuci
Tangan (4)
Hand Sanitizer
(4)
Bayclin (2)
Cavit
Eugenol
Kapas
bungkus)
Tampon
Lidocaine
GIC
Varnish
Cocoa butter
Spongostan
Microbrush
(1
Disusun Oleh:
MAHASISWA PROFESI KEDOKTERAN GIGI ANGKATAN 6 (KOAS 6)