Você está na página 1de 5

LAPORAN PRATIKUM

PENGAMATAN UNSUR IKLIM

RIYA YUSNAINI
D1A015040

DOSEN PENGAMPU :
IR. GUSNIAWATI, M.P
DR. ELIS KARTIKA, M.P M.SI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

DATA IKLIM
Stasiun: Agroklimatologi UNJA
Tinggi :
Suhu (C)
Tgl

Bola Basah

Kelembaban

Bola kering

Ep

udara (%)

CH

Kec.
Angin

07.00 13.00 17.00 07.00 13.00 17.00


21

26,4

26,4

26,7

32,4

30,2

30

56

72

79

22

24,4

27

24

25,2

32,3

25

92

67

92

23

23,3

25,2

27,4

23,3

25,2

27,4

100

100

100

24

24,2

22,4

24,2

32,8

29,2

25
26

25
24

25,2
29

26
30

25,1
24,1

25,3
31

26,8
32

100
100

100
93

92
86

27

25

25

24,4

25,3

26,2

25,2

100

92

92

28

23,7

28

25

24,3

30,04 26

91

85

92

29

25

26

26

26

29

27

92

78

92

31

24,4

28,6

27,8

24,6

29,2

28,4

100

92

92

23,2

32

29,2

24,4

35,4

31,4

91

80

86

30

Bulan : Oktober

PEMBAHASAN
A. Suhu
Untuk mengukur panas udara siang dan malam biasanya menggunakan Thermometer
maksimum dan minimum , sekaligus dapat mengetahui berapa temperature tertinggi dan
terendah dalam sehari semalam. Perkembangan tumbuhan pada aktifitas perakaran
dipengaruhi oleh suhu tanah dan udara. Pada Suhu tanah banyak dipengaruhi oleh faktor luar,
misalnya sinar matahari dan aktivitas mikroorganisme dalam tanah dan reaksi kimia
termolekuler. Makin dalam tanah maka akan semakin turun suhunya.
Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu
dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius
(0C). Suhu maksimum adalah suhu tinggi tertentu, dimana suatu tanaman masih dapat

tumbuh. Sedangkan suhu minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat
hidup.
B. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara atmosfer adalah
campuran dari udara kering dan uap air. Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara
merupakan salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara
juga menentukan bagaimana mahluk hidup tersebut dapat beradaptasi dengan kelembaban
yang ada di lingkungannya.
Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang
menggunakan metode termodinamika disebut psikrometer
Pada praktikum ini,alat yang dipakai untuk mengukur kelembaban udara adalah Psikrometer
tipe sling. Psikrometer tipe sling merupakan gabungan dari thermometer bola kering dan bola
basah dan pengaliran udaranya dengan diputar.Pada Psikrometer tipe sling,Termometer bola
kering akan menunjukkan suhu udara,sedangkan pada thermometer bola basah harus
menguapkan air dulu.Oleh karena untuk menguapkan air tersebut dibutuhkan panas yang
diserap dari bola basah sehingga suhu yang ditunjukkan oleh thermometer bola basah
menjadi lebih rendah dari thermometer bola kering.Makin kering udara makin banyak panas
yang diambil sehingga makin rendah pula suhu yang ditunjukkan oleh thermometer bola
basah.
Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan
produktifitas dan perkembangan tumbuhan budidaya. Dengan mengetahui kelembaban udara
yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan
pemilihan jenis tanaman yang sesuai.
C. Evaporasi
Evaporasi adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi gas (uap air) dan
perpindahannya dari suatu permukaan benda ke atmosfer. Pada pengamatan tersebut alat yang
digunakan untuk mengukur evapotranspirasi adalah evaporimeter yang menggunakan bejana
penguapan berupa panci yang berisi air bersih dan berwarna metalik (silver) yang bertujuan
untuk mengurangi pengaruh radiasi. Nilai evaporasi merupakan nilai dari selisih tinggi
permukaan dari dua kali pengukuran setelah nilai curah hujan.

Proses evapotranspirasi sangat penting dalam siklus hidrologi dan CWR (Crop Water
Requirement = banyaknya air yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh). Syarat terjadinya
evapotranspirasi :
a.

Ada energi pengendali utama

b.

Difusi

Setelah uap air terbentuk berpindah.


Faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi :
a.

Suhu udara

b. Angin
Kecepatan angin bertambah maka laju evapotranspirasinya bertambah sampai pada batas
tertentu.
c. Tekanan uap air di atmosfer
Jika tekanannya rendah maka evapotranspirasinya cepat.
d. Kualitas air.
e.

Sifat dan bentuk permukaan.


D. Angin

Angin merupakan gerakan atau perpindahan dari suatu massa udara dari satu tempat ke
tempat lain secara horisontal. Yang dimaksud dengan massa udara yaitu udara dalam ukuran
yang sangat besar yang mempunyai sifat fisik (temperatur dan kelembaban) yang seragam
dalam arah yang horisontal.
Gerakan dari angin biasanya berasal dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang
bertekanan rendah. Angin juga mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin biasa dinyatakan
dengan dari mana arah angin itu datang. Arah angin diamati dengan alat wind vane.
Sedangkan kecepatan angin diukur dengan anemometer. Di stasiun-stasiun Klimatologi,
pengamatan kecepatan angin biasanya dipasang pada ketinggian 2 m. Nilai dari kecepatan
angin diperoleh dengan menghitung selisih antara skala awal dan skala akhir yang ada pada
anemometer. Angin akan bertiup pada suatu wilayah ke wilayah lain dengan membawa uap
air yang dikandungnya. Pada wilayah-wilayah dimana angin bertiup berasal dari daerah
gersang atau panas maka angin tersebut kurang mengandung uap air sehingga angin tersebut
bersifat hangat. Akibatnya, wilayah atau daerah yang dilewati akan dipengaruhi oleh angin
yang bersuhu tinggi dari tempat yang dilewati. Sebaliknya angin yang berasal dari daerah

perairan banyak mengandung uap air sehingga akan mempengaruhi kandungan uap air pada
daerah yang dilewatinya.

Você também pode gostar