Você está na página 1de 4

Penanganan Asma Non Farmakologis

Non-pharmacological Management
Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor resiko yang dapat menimbulkan asma serta
dengan melakukan olahraga ringan seperti renang.
Kunci untuk perawatan yang tepat dari asma adalah untuk mendidik pasien dengan penyakit ini. Pasien harus benar-benar akrab dengan semua penyebab asma
(lihat apa menyebabkan asma?) dan tahu bagaimana, jika mungkin, untuk menghindari penyebab ini.

Beberapa pemicu asma dan metode mungkin menghindari :

tungau debu,: menyelimuti kasur dengan penutup


asap tembakau,: jangan merokok, jangan biarkan siapapun merokok di rumah Anda, dan hindari asap
memenuhi daerah
bulu binatang,: hindari hewan berbulu
kecoa, membuang makanan dengan baik dan tidak mengizinkan remah-remah yang ditinggalkan di
mana saja di rumah
dalam ruangan cetakan, permukaan berjamur bersih dan basement dehumidify
cetakan serbuk sari dan outdoor,: tinggal di rumah dengan jendela tertutup dan dengan AC on pada
saat jumlah serbuk sari tinggi
asap, bau yang kuat, dan semprotan,: menghindari situasi di mana produk yang menyebabkan situasi
ini digunakan
vakum pembersih: memakai masker saat debu
Ketika alergi yang diduga, kulit pengujian dapat dilakukan untuk mencari penyebab sehingga langkah-langkah tepat penghindaran dapat digunakan. Pasien juga
harus menyadari bahwa paparan tempat kerja kadang-kadang dapat menyebabkan asma (pekerjaan asma) dan jika ini terjadi pasien tidak hanya harus melihat /
dokter, tetapi juga harus mencari bantuan dari dokter pekerjaan akrab dengan tempat kerja asma. Memiliki rencana aksi yang mencakup di atas dan yang
memungkinkan Anda untuk memperkirakan Apakah Anda lakukan dengan baik, mendapatkan lebih buruk, atau di zona waspada yang mana Anda yang
membutuhkan perawatan darurat.

Menurut Manjoer (1999), penatalaksanaan nonfarmakologis asma bronchiale


yaitu :
a.

Fisioterapi dada dan batuk efektif membantu pesien untuk mengeluarkan

sputum dengan baik.


b.

Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktifitas fisik.

c.

Berikan posisi tidur yang nyaman (semi fowler).

d.

Anjurkan untuk minum hangat 1500 2000 ml/hari.

e.

Usahakan agar pasien mandi air hangat setiap hari.

f.

Hindarkan pasien dari faktor pencetus.

Pola Hidup Sehat bagi Penderita Asma


1. Menghindari beberapa pantangan makanan penderita asma
a)

Jus Lemon atau Limun Buatan


Meminum lemon atau air jeruk nipis sungguhan jauh lebih bagus. Meskipun sedikit merepotkan, tetapi
rasanya lebih segar dan penderta asma dapat bernapas lebih lega.

b)

Bir, Anggur, dan Minuman Fermentasi Lain


Minuman semacam ini akan menyebabkan kesulitan bernapas pada penderita asma setelah dikonsumsi.
Kandungan sulfitnya lah yang menyebabkannya.\

c)

Buah atau Sayuran Kering


Selain buah-buahan kering seperti kismis, nanas, aprikot dan cranberry, makanan lain yang harus dihindari
adalah ceri maraschino dan guacamole, makanan tradisional Meksiko yang terbuat dari bahan dasar alpukat,
ditambah dengan lemon dan garam.

d)

Acar
Acar dan paprika sebaiknya dihindari jika sensitif terhadap sulfit.

e)

Kentang kemasan
Makanan seperti kentang goreng dan kentang kering juga mengandung sulfit, jadi berhati-hatilah. Menu
kentang dapat diganti dengan menu yang lebih sehat dengan kentang manis panggang atau kentang
panggang dengan ditambahi minyak zaitun.

f)

Udang
Udang beku juga mengandung sulfit. Sulfit digunakan sebagai zat tambahan untuk mencegah munculnya
bintik-bintik hitam pada udang. Akan lebih baik jika mengkonsumsi udang segar. Meskipun mungkin lebih
mahal, tapi akan membuat penderita asma merasa lebih baik untuk jangka panjang.

g)

Makanan Lain yang Mengandung Sulfit


Makanan lain yang mengandung sulfit adalah asparagus, pati jagung, telur, selada, sirup maple, salmon,
produk kedelai dan tomat.

2.

Selalu minum air putih sebanyak-banyaknya untuk menjaga agar sekresi tidak menggumpal (2 sampai 3 liter
perhari)

3.
4.
5.
6.
7.

Mencari penyebab asma dan menghindari atau menghilangkan alergen atau iritan baik di rumah atau di kantor.
Mengambil langkah-langkah khusus untuk menjaga agar tempat tidur bebas dari alergen.
Tidur dengan menggunakan bantal sintetis, tidak melulu bulu saja.
Tidak merokok dan hindari diri dari polusi udara
Mamakai cadar di mulut dan hidung (masker) ketika berjalan atau berolah raga di udara dingin untuk
memanaskan udara sebelum udara mencapai saluran udara di dalam tubuh yang sensitif.

8.
9.

Tidak melanjutkan olah raga ketika anda sadar sering bersin-bersin.


Menghindari makanan dan obat-obatan yang mengandung sulfit, yang biasa digunakan sebagai pengawet
makanan dan sering dijumpai pada kerang dan anggur. (Sulfit bisa memicu serangan asma, angkanya kira-kira
10 persen dari penderita asma).

10. Duduklah selama serangan asma, tidak berbaring.


11. Selalu mengusahakan kotak obat asma tetap terbuka untuk meredahkan serangan asma sedini mungkin.
12. Selalu berhati-hati dalam menggunakan aspirin, beberapa asmatik sangat alergi terhadap aspirin. Alternatifnya
gunakan asetaminopen.

Meningkatkan kebugaran fisis


Olahraga menghasilkan kebugaran fisis secara umum, menambah rasa percaya diri dan meningkatkan
ketahanan tubuh. Walaupun terdapat salah satu bentuk asma yang timbul serangan sesudah exercise (exerciseinduced asthma/ EIA), akan tetapi tidak berarti penderita EIA dilarang melakukan olahraga. Bila dikhawatirkan
terjadi serangan asma akibat olahraga, maka dianjurkan menggunakan beta2-agonis sebelum melakukan
olahraga.
.
Senam Asma Indonesia (SAI) adalah salah satu bentuk olahraga yang dianjurkan karena melatih dan
menguatkan otot-otot pernapasan khususnya, selain manfaat lain pada olahraga umumnya. Senam asma
Indonesia dikenalkan oleh Yayasan Asma Indonesia dan dilakukan di setiap klub asma di wilayah yayasan asma
di seluruh Indonesia. Manfaat senam asma telah diteliti baik manfaat subjektif (kuesioner) maupun objektif
(faal paru); didapatkan manfaat yang bermakna setelah melakukan senam asma secara teratur dalam waktu 3
6 bulan, terutama manfaat subjektif dan peningkatan VO2max.
(Senam Asma Indonesia : lihat Bab Yayasan Asma Indonesia)
Berhenti atau tidak pernah merokok
Asap rokok merupakan oksidan, menimbulkan inflamasi dan menyebabkan ketidak seimbangan protease
antiprotease. Penderita asma yang merokok akan mempercepat perburukan fungsi paru dan mempunyai risiko
mendapatkan bronkitis kronik dan atau emfisema sebagaimana perokok lainnya dengan gambaran perburukan
gejala klinis, berisiko mendapatkan kecacatan, semakin tidak produktif dan menurunkan kualiti hidup. Oleh
karena itu penderita asma dianjurkan untuk tidak merokok. Penderita asma yang sudah merokok diperingatkan
agar menghentikan kebiasaan tersebut karena dapat memperberat penyakitnya.
Lingkungan Kerja
Bahan-bahan di tempat kerja dapat merupakan faktor pencetus serangan asma, terutama pada penderita asma
kerja. Penderita asma dianjurkan untuk bekerja pada lingkungan yang tidak mengandung bahan-bahan yang
dapat mencetuskan serangan asma. Apabila serangan asma sering terjadi di tempat kerja perlu dipertimbangkan
untuk pindah pekerjaan. Lingkungan kerja diusahakan bebas dari polusi udara dan asap rokok serta bahanbahan iritan lainnya.

Menu makanan Sehat Penderita Asma


Manggis merupakan buah sangat baik untuk penderita asma kandungan antioksidan yang terdapat dalam kulit
buah manggis karena memiliki kemampuan melawan infeksi dan mengandung zat-zat yang mengurangi alergis.

Hal pertama yang anda harus jaga adalah dengan mengkonsumsi vitamin C.
Vitamin C banyak mengandung anti oksidan dan anti peradangan yang dapat membantu mengurangi kerasnya
serangan. Vitamin C juga penting untuk kesehatan kelenjar adrenalin. hal kedua adalah dengan mengkonsumsi
Bawang. Makin banyak bawang dapat membantu penderita asma. Minyak mustard tidak hanya mengandung
antibiotik yang ringan, tetapi juga membantu mengurangi kekentalan ingus yang menyumbat paru-paru yang dapat
menimbulkan kesulitan bernafas.

Você também pode gostar