Você está na página 1de 10

Nama

: Tasya Aprilia
Nim
: 1400166
Prodi
: Pend. Teknik Arsitektur
Matkul
: PAI
Data Buku :
Judul Buku
: Keajaiban Doa (rahasia dahsyatnya
berdoa kepada Allah SWT)
Penulis
: Roidah
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit
: 2011
Jumlah halaman : 112

Ringkasan
Bab 1

Doa berasal dari kata daa, yadu, duaan atau dawatan yang
berarti undangan, seruan, atau panggilan. Jadi doa merupakan dialog jiwa
antara hamba dengan Tuhannya. Pada hakikatnya, doa adalah ibadah
yang menghasilkan pahala. Beberapa hadis dan ayat Al-Quran mengurai
akan hal ini, yaitu:
Dari An-Numam bin Basyir RA, dia berkata, Nabi bersabda: Doa itu
adalah ibadah. Kemudian beliau membaca ayat yang artinya: Dan Tuhan
kalian berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
[QS. Ghafir, 40: 60] (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Doa dapat pula diiibaratkan sebagai soul/rohnya agama. Beriman
membutuhkan ilmu, dengan ilmu manusa bisa menarik hkmah atau
panangan positif tentang doa, terutama tentang alasan mengapa Allah
SWT belum atau menunda mengabulkan, bahkan benar-benar tidak
mengabulkan doa. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia dihadapan Allah SWT.
Perlu diingat, ditundanya pengabulan doa atau digant dalam bentuk lain
oleh Allah SWT, pastilah untuk kebaikan si hamba. Boleh jadi penggantian
itu jauh lebih bermanfaat daripada apa yang diminta sebelumnya.
Allah SWT mengecam perilaku orang-orang yang merugi tercantum
dalam hadis sbb:
Barang siapa tidak (pernah) berdoa kepada Allah, maka Allah akan
murka kepada-Nya. (HR. Ahmad). Allah SWt sangat mengharga
permintaan hamba-Nya yang berdoa kepad-Nya.
Ketika berdoa, mutlak diperlukan penggabungan keinginan, pikiran,
ucapan, dan perbuatan. Perlu disadari bahwa setiap doa yang dipanjatkan
akan melahirkan resiko, baik dalam artian positif maupun negatif.
Terkabul tidaknya sebuah doa tergantung pada bagaimana
seseorang dihadapan Allah SWT. Fatwa ulama menegaskan bahwa
kegemaran bersedekah akan melapangkan rezeki. Manfaat sedekah dapat
berimbas pada makbulnya doa-doa. Kekuatan doa terletak pada
keistikamahan dalam berbuat yang terbaik kepada sesama. Doa

merupakan bentuk kerendahan hati seorang hamba dihadapan KhalikNya.


Salah satu indikator bahwa doa memiliki keistimewaan adalah
banyaknya hadis yang menegaskan hal itu. Seperti kutipan hadis dibawah
ini:
Sedekat-dekat hamba kepada Allah SWT adalah ketika sujud. Maka,
perbanyaklah doa tatkala engkau sujud. (HR. Muslim). Eratnya hubungan
antara seorang hamba dengan penciptanya adalah tatkala dia berdoa,
dan salah satu waktu yang tepat untuk berdoa adalah ketika sujud. Saat
sujud itulah hamba begitu dekat dengan Khalik-Nya. Hadis yang lain
menyebutkan:
Allah akan mengabulkan doa seorang hamba yang ketika memintanya
tidak terburu-buru ingin segera dikabulkan.(HR. Bukhari-Muslim).
Keistimewaan lain dari doa adalah bahwa ia akan selalu mustajab apabila
dipanjatkan oleh orang teraniaya. Penegasan lain akan pentingnya doa
terdapat dalam hadis berikut ini:
Ahli surga adalah orang yang merendahkan diri dan rendah dalam
pandangan orang, kalau dia minta sesuatu, maka Allah mengabulkannya.
(HR. Bukhari)
Ada beberapa anjuranyang harus kita kerjakan saat berdoa.
Pertama-tama, doa yang kita lafalkan harus memuat kalimat-kalimat yang
berisi kebaikan, baik bagi sipendoa, keluarganya, juga lingkungannya. Doa
merupakan kunci dalam mengajarkan seorang hamba pada ketaatan dan
keikhlasan, serta mengantarkan pada petnjuk kebenaran serta
kebahagiaan..
Berikut ini adalah beberapa keutamaan doa, selain yang telah
disebutkan di muka, antara lain:
1. Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa.
2. Doa mampu menolak takdir Allah SWT.
3. Orang yang suka berdoa adalah orang yang kuat,dan sebaliknya.
4. Berdoa merupakan salah satu perintah Allah SWT.
5. Berdoa yang diikuti dengan konsentrasi dan sikap rendah diri,
tunduk, penuh penghambaan, serta merasa sangat butuh kepada
Allah SWT merupakan ibadah yang paling agung, bahkan menjadi
syarat sahnya ibadah.
6. Berdoa merupakan aktivitas yang dilakukan dalam rangka
menyibukkan diri untuk mengingat Allah SWT, sehingga melahirkan
rasa pengagungan di dalam hati akan ke-Maha Besar-an Allah SWT,
serta tekad untuk menjauhi larangan-Nya.
7. Berdoa tidak akan melahirkan kekecewaan bagi hambayang selalu
berprasngka baik.
Doa merupakan penyangga perasaan. Seberat apapun beban hidup
dan sesakit apapun luka hati, dengan berdoa, secercah harapan
kebahagiaan dan penyembuhan batin menunggu di depan mata. Dapat
diasumsikan, doa merupakan sumber kekuatan dan harapan menuju
kebahagiaan. Doa juga merupakan jalan keluar dari berbagai persoalan
dan menjadi pintu menuju kesuksesan.

Bab 2

Sebelum berdoa sebaiknya kita mempersiapkandiri secara lahir


maupun batin, sebab kita akan menghadap Zat Yang Maha Tinggi dan
Maha Penting, pemilik alam raya ini. Zikir-zikir yang indah untuk
dipersembahkan pada Allah SWT, selain bisa memuluskan dikabulkannya
doa, juga mengandung banyak faedah bagi kita. Hal lain yang perlu
diperhatikan ialah mengetahui waktu-waktu mustajab untuk berdoa.
Adab-adab yang harus diperhatikan ketika berdoa setelah shalat fardu,
antara lain, yaitu: usahakan masih dalam keadaan suci/ belum lepas dari
wudhu, mengangkat kedua tangan ke atas, dan memanjatkan permitaan
sesuai dengan yang diinginkan. Adab berdoa yang perlu diperhatikan
adalah menutup aurat. Ketika berdoa, mulailah dengan kalimat pembuka
berupa puji-pujian kepada Allah SWT, dan salawat kepada kekasih-Nya,
Rasulullah SAW. Jadi kepedulian kepada sesama merupakan bagian dari
adab berdoa.
Intonasi suara ketika berdoa dianjurkan bernada lirih, tidak keras,
dan tidak pula terlalu pelan. Rasulullah SAW pernah bersabda: Wahai
manusia, sesungguhnya zat yang kalian berdoa kepada-Nya tidaklah tuli
dan tidak pula gaib. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan
adab berdoa adalah betapa pentingnya kesungguhan dalam berdoa, dan
meyakini bahwa segala permohonan yang dipanjatkan pasti akan
dikabulkan-Nya, asalkan tidak menyimpang dari anjuran agama. Ibnu
Masud RA pernah meriwayatkan, Adalah Rasulullah SAW jka berdoa,
diulang sebanyak tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali.
Rasulullah SAW bersabda, Jika salah satu diantara kalian meminta, maka
perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada
Tuhannya.
Ada beberapa adab berdoa yang harus mendapat perhatian, yaitu:
Sebaiknya dalam keadaan suci atau berwudhu terlebih dahulu
ketika hendak berdoa.
Berdoa harus dilakukan dengan hati yang ikhlas dan pasrah karena
Allah SWT semata. (QS. Ghafir, 40: 14; dan QS. Al-Bayyinnah,98: 5).
Mengawali doa dengan pjian kepada Allah SWT, lalu diikuti dengan
bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.
Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT,
serta meyakini pasti akan dikabulkan-Nya.
Tidak terburu-buru dalam berdoa.
Berdoa ketika bahagia maupun susah.
Tidak berdoa untuk suatu kejahatan dan atau untuk memutus
silaturahmi.
Memanjatkan doa dengan suara yang rendah, lemah lembut,
diantara samar dan keras (QS. Al-Araf, 7:55;205).
Menanamkan (dalam hati sebelum berdoa) pengakuan dosa ang
telah diperbuat, memohon ampun, mengakui nikmat yang telah
diterima, dan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat tersebut.
Tadharru (merendahkan diri), khusyuk, raghbah (berharap untuk
dikabulkan) dan melengkapi dengan rahbah (rasa takut tidak

dikabulkan doa) sebagaimana diungkapkan dalam QS. Al-Anbiya,21:


90.
Sebelum berdoa, agar mengembalikan (hak orang lain) yang pernah
didzalimi, disertai dengan bertobat.
Mengulang doa sebanyak tiga kali.
Menghadap kiblat ketika berdoa.
Mengangkat kedua tangan.
Tidak berlebih-lebihan dalam berdoa.
Tawasul kepada Allah SWT
Makan, minum, dan berpakaianlah dijalan halal.
Menjauhi segala macam maksiat.
Harus menegakkan amar makruf nahi munkar (menyuruh manusia
berbuat kebakan dan mencegah kemungkaran).
Memulai dengan mendoakan diri sendiri, lalu mendoakan orang lain.

Bab 3
Makanan dan minuman yang haram akan menjadi tabir atau tembok
penghalang terkabulnya doa. Allah SWT berfirman:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan,
karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS.
Al-Baqarah, 2: 168)
Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah memberikan tips-tips berdoa agar
dikabulkan oleh Allah SWT, yaitu:
1. Berdoalah manakal berada dalam keadaan sangat genting,
terdesak, atau darurat.
2. Sebelum berdoa, lakukanlah perbuatan baik kepada orang lain,
seperti bersedekah, membantu anak yatim, dan membantu orang
yang membutuhkan.
3. Berdoalah pada saat yang tepat (waktu-waktu yang diijabat atau
waktu-waktu yang mustajab).
4. Berserah dirilah hanya kepada Allah SWT secara total.
Peluang terkabulnya doa akan semakin terbuka lebar dengan
meakukan dua hal, yaitu:
Meningkatkan kualitas ibadah dngan menjalankan ibadah dan
menjauhi larangan-Nya seoptimal mungkin, dan dengan sekuat
tenaga.
Memperbarui keimanan dengan memelihara kemurnian iman dan
menjauhi syirik.
Untuk mempercepat terkabulnya doa, manusia diperbolehkan
menggunakan wasilah atau perantara, asalkan sesuai dengan syariat
(tawassul masyru). Ada 3 jenis tawassul masyru yang disetujui oleh para
ulama, yakni:
Bertawasul dengan menggunakan nama-nama Allah SWT yang baik
(Asmaul Husna) atau sifat-sifat-Nya yang mulia, sebagaimana
firman-Nya dalam QS. Al-Araf ayat 180.

Bertawasul dengan beramal saleh.


Bertawasul dengan doa orang-orang yang saleh.

Bab 4

Meskipun Allah SWT mengetahui apa yang tersirat (tersimpan dalam


hati) dan yang tersurat (terucap), namun kalimat yang dilafalkan dengan
penuh keyakinan jualah yang lebih dianggap disisi-Nya. Hadis berikut ini
menegaskan hal tersebut:
Apabila kamu berdoa janganlah berkata,Ya Allah ampunilah aku kalau
Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki, dan
berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki. Hendaklah kamu
bermohon dengan kesungguhan hati, sebab Allah berbuat segala apa
yang dikehendaki-Nya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari
dan Muslim).
Jadi kesungguhan dalam segala hal sangatlah diperlukan untuk
memperlancar suatu urusan, termasuk agar dikabulkannya doa.

Bab 5
Ada banyak waktu yang tepat untuk memanjatkan doa, sekurangkurangnya ada 27 waktu yaitu:
1. Setelah shalat wajib lima waktu
2. Pada waktu tengah malam
3. Pada malam Lailatul Qadar, sebagaimana diterangkan dalam QS. AlQadar ayat 3-4
4. Kamis sore atau malam jumat
5. Ketika mendengar adzan, khususnya diantara dua kalimat Hayya
alal-falah.
6. Pada selang waktu diantara adzan dan ikamat
7. Ketika menjadi musafir
8. Ketika teraniaya
9. Sesudah shalat ashar dihari jumat
10.
Ada hari arafah
11.
Pada bulan ramadhan, khususnya diwaktu dzuhur
12.
Pada hari jumat
13.
Ketika berbaris hendak berperang sabil dan ketika
berkecamuk perang sabil
14.
Pada waktu sujud
15.
Ketika membaca Al-Quran
16.
Ketika khatam Al-Quran
17.
Ketka imam membaca Waladhdhallin.
18.
Pada waktu meminum air zam-zam
19.
Saat berada didalam majelis dzikir
20.
Ketika memejamkan mata mayat
21.
Ketika turun hujan
22.
Sesudah awal hari rabu
23.
Ketika meliha kabah
24.
Ketika melempar jumrah di Mina

25.
Saat berada didalam Kabah
26.
Ketika menziarah makam Nabi Muhammad SAW di Madinah
27.
Ketika mendengar kokok ayam
Selain waktu-waktu makbul, ada pula jenis-jenis orang yang doanya
dijamin dikabulkan oleh Allah SWT, meskipun dia berdoa bukan pada
waktu-waktu mustajab. Mereka adalah kedua orang tua yang mengasuh,
mendidik, dan menafkahi anak-anaknya, yang merupakan amanah Allah
SWT, menuju kejalan yang benar dengan penuh kasih sa yang benar
dengan penuh kasih sayang. Selain oang tua, para musafir yanng tengah
berpergian untuk tujuan baik dan mulia, dan doa orang-orang yang
berakhlak mulia dimana prioritas hidupnya adalah untuk berjihad dijalan
Allah SWT, alias hanya melakukan segala perbuatan demi Allah SWT, juga
termasuk golongan yang doanya tidak ditolak Allah SWT. Golongan spesial
lainnya yang doanya tidak akan ditolak oleh Allah SWT adalah mereka
yang disebut dalam hadis-hadis berikut ini:
Tiga kelompok yang tidak akan ditolak doanya: Orang yang berpuasa
sampai ia berbuka; pemimpin yang adil; dan doa orang yang teraniaya;.
Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya
berfirman,Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolng kamu,
walau setelah beberapa waktu. (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi).
Begitu pula, doa orang-orang yang suka menolong orang lain yang tengah
berada dalam kesempitan, serta doa seorang muslim yang mendoakan
teman-temannya, maka doa mereka tidak akan ditolak Allah SWT.
Selanjutnya doa yang juga tidak ditolak oleh Allah SWT adalah doa dari
anak kecil.
Ketika seorang hamba tengah bersuka cita, namun tetap mengingat
Allah SWT, maka doa-doanya lebih cepat dikabulkan-Nya. Allah SWT
berfirman didalam hadis qudsi,sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah berfirman: Barang siapa berdoa (memohon)
kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan
doanya di waktu dia dalam kesulitan; dan barang siapa memohon, maka
aku kabulkan; dan barang siapa rendah diri kepada-Ku, maka akan Aku
angkat derajatnya; dan barang siapa memohon kepada-Ku dengan
rendah diri, maka Aku akan merahmatinya; dan barang siapa meminta
meminta pengampunan-Ku, maka akan Aku ampuni dosa-dosanya. (HR.
Ar-Rabii)
Ada jenis doa yang dianjurkan untuk dilafalkan, karena bakal cepat
dijawab oleh Allah SWT. Salah satnya adalah doa agar dihindarkan dari
bencana. Salah satu fungsi doa bagi seorang hamba adalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan doa adalah salah satu tiket
menujujnsurga-Nya.

Bab 6

Beberapa hal berikut ini menunjukkan bahwa terkabul maupun


tertolaknya doa ternyata bukanlah pokok persoalan yang paling utama,
apabila kita belum memahamin kekeliruan-kekeliruan dalam berdoa,
yaitu:

1. Kurang kesabaran dan ketabahan dalam berdoa sehingga


menimbulkan sikap sok tahu, cepat menilai bahwa permohonan
yang disampaikan kepada Allah SWT dianggap sudah tepat
2. Salah memahami tujuan Allah SWT
3. Kurang memperhatikan jawaban dari doa yang dipanjatkan
bertahun-tahun sebelumnya
4. Kurang bersyukur
Seseorang yang sedang sakit dilarang atau pantang mengajukan
dalam doanya akan hal-hal sebagai berikut,yaitu:
Meminta kepada selain Alla SWT
Meminta keburukan
Memohon kematian
Mengharapkan bertemu musuh
Berlebihan dalam berdoa
Berdoa namun terus bemaksiat
Kekeliruan dalam berdoa ialah terlalu keras atau terlalu pelan dalam
melafalkan doa. Allah SWT berfirman:
Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengsn nama yang
mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang
terbaik), dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
(doamu), dan jangan pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah
diantara kedua itu. (QS. Al-Isra, 17:110)
Kekeliruan lain dalam berdoa adalah memohon dengan pengecualian.
Maksudnya, ketika berdoa kerap kali seorang hamba menggunakan
kalimat yang ambigu. Tidak dikabulkannya suatu doa sangatlah mungkin
dikarenakan doa yang dipajatkan tidak sesuai dengan kemauan hati si
pembaca.

Bab 7

Salah satu manfaat terbesar dari berdoa, yaitu sebagai penangkal


bencana atau marabahaya. Dalam kitab al-Hakim, Ibnu al-Qayyim alJauziyah mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, bahwa
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum
turun. Oleh karena itu wahai hamba Allah, kalian harus berdoa. (HR.
Bukhari dan Muslim). Hubungan antara doa dengan musibah yang bakal
menimpa manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Pertama
: jika doa lebih kuat, maka musibah dapat ditolak.
Kedua
: jika doa lebih lemah daripada musibah,maka doa
masih bisa meringankan perasaan
hati dan medantangkan ketenangan jiwa.
Ketiga
: jika doa dan musibah sama-sama kuat, maka keduanya akan
saling menolak.
Aktivitas berdoa yang diikuti dengan penyerahan diri kepada Allah
SWT, serta senantiasa bersyukur atas anugerah-Nya, akan menjadi siklus
dalam proses penyembuhan penyakit. Dengan begitu, insyaallah
kesembuhan akan cepat terjadi.
Berdoa dengan rasa bahagia dan yakin menggiring pada kenyataan
terwujudnya doa itu. Jadi, keyakinan kepada Allah SWT sebagai penguasa

atas segala sesuatu, juga penyembuh berbagai penyakit, turut membantu


kesembuhan suatu penyakit. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Isra,
17: 82)
Abu Said al-Khurdy RA pernah meriwayatkan hadis sebagai berikut:
Ada seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah,Beritahukanlahkepadaku tentang penyakit-penyakit yang
menimpa kami ini, apakah yang kami peroleh karenanya? Beliau
(Rasulullah) menjawab: Pengampunan dosa-dosa. Uabay bin Kab
berkata, Sungguhpun penyakit itu sendiri? Beliau (Rasulullah) bersabda
lagi: Sekalipun sebuah duri, dan yang lebih kecil dari titu. Lalu Abu Said
berkata lagi: Lalu Ubay berdoa atas dirinya, semoga dia tidak pernah
terlepas dari demam, agar dia senantiasa bisa menunaikan haji dan
umrah, jihad fisabilillah, dan shalat wajib secara berjamaah. Sehingga tak
seorang pun menyentuh tubuhnya, melainkan merasakan panas (karena
sakit), hingga dia meninggal dunia. (HR. Ahmad dan Abu Yala, dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Bab 8

Pada bagian ini akan disebutkan secara lebih luas beberapa


manfaaat dari aktivitas berdoa, yaitu:
1. Berdoa merupakan bentuk pendidikan kepada setiap hamba untuk
mensyukuri karunia Allah SWT yang tak terhitung banyaknya.
2. Berdoa merupakan sarana memuji dan mengagungkan nama Allah
SWT.
3. Berdoa bukanlah perbuatan sia-sia.
4. Berdoa dapat membantu dalam mengendalikan emosi jiwa atau
kemarahan.
5. Berdoa dapat melenyapkan rasa putus asa.
6. Beroa dapat menciptakan individu yang tegar.
7. Berdoa membuat kondisi psikologis sesesorang terjamin stabil.
8. Berdoa dapat meningkatkan rasa cinta kepada diri sendiri dan orang
lain.
9. Berdoa dapat memacu/menyemangati seorang hamba untuk
mengembangkan potensi-potensi yang diberikan Allah SWT untuk
dirinya.
10.
Berdoa mengubah yang tidak baik menjadi baik.
11.
Dengan rajin berdoa, seseorang layak menerima keselamatan
dan kenikmatan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
Dari Tsauban RA, Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada yang dapat
mencegah takdir, kecuali doa. Tidak ada yang dapat menambah umur,
kecuali kebaikan. Dan seseorang benar-benar akan dihalangi dari rezeki,
disebabkan oleh dosa yang diperbuatnya.
Allah SWT berhak memberi atau tidak memberi harta yang Dia
punya. Mengambil atau meminjamkan kembali nyawa yang Dia titipkan.

Hikmah lain dibalik tertolak atau lambatnya pengabulan doa adalah untuk
meringankan beban seorang hamba. Kemungkinan lain adalah bahwa
boleh jadi jika doa dikabulkan, justru akan menambah dosa, atau
menghilangkan sesuatu yang jauh lebih baik.

Bab 9

Doa dengan tingkatan paling rendah adalah doa yang dipanjatkan


oleh orang awam. Doa yang tingkatannya lebih tinggi daripada tingkatan
yang kedua diatas adalah doa yang isinya kira-kira menyebutkan: Ya
Allah, aku berlindung dalam ridha-Mu dan murka-Mu. Selanjutnya dao
pada tingkatan berikutnya yaitu bersifat pengakuan akan kehinaan dan
kekerdilan diri sendiri di hadapan Allah SWT. Tingkatan doa yang paling
tinggi adalah doa yang berisi unkapan rasa cinta hamba kepada
Tuhannya.
Abu Sufyan bn Uyainah, seorang periwayat hadis yang cukup
terkenal, dan salah satu guru Imam Syafii (w. 198 H) pernah mengatakan:
Janganlah kalian meninggalkan doa selagi kaliab tahu siapa diri kalian.
Allah SWT mengabulkan permintaan iblis, padahal iblis adalah makhluk
yang paling jahat.

Bab 10

Imam Ahmad menegaskan dengan mengatakan:


Aku tidak membencinya (sekelompok orang berkumpul untuk berdoa
sambil mengangkat tangan), asalkan berkumpulnya itu tidak dengan
sengaja, kecuali mereka berjumlah banyak. (Lihat Iqtidha ash-Shirath alMustaqim 2/630, al-Amru bi at-Tiba, halaman 180; Qowaid Marifati Bida,
halaman 52)

Bab 11
Allah SWT berfirman:
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang
dimuliakan, mereka tida mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah SWT mengetaui segala sesuatu
yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak
memberikan syafaat melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah
SWT, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (QS alAnbiya,21: 26-28)
Orang-orang yang didoakan oleh para malaikat, sebagaimana ditulis
Syekh Fadhullah dalam bukunya yang berjudul Orang-Orang yang
Didoakan Malaikat (2005), antara lain:
1. Orang yang ketika hendak tidur dalam keadaan suci.
2. Orang yang duduk menunggu shalat.
3. Orang yang berdiri di shaf bagian depan ketika shalat.
4. Orang yang menyambung shaf, dengan tidak membiarkan shaf
shalat terputus atau adanya kekosongan di dalam shaf.

5. Para malaikat mengucapkan, Amin ketika imam shalat selesai


membaca al-Fatihah.
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
7. Orang-orang yang melakukan shalat subuh dan ashar berjamaah.
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang
yang didoakan.
9. Orang-orang yang berinfak.
10.
Orang yang makan sahur.
11.
Orang yang menjenguk orang sakit.
12.
Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Você também pode gostar