Você está na página 1de 8

PENILAIAN PRAKTEK CG PRINSIP 2 OECD di PT ANTAM TBK

TAHUN 2015

1. Metode yang aman untuk registrasi kepemilikan


ANTAM menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai BiroAdministrasi Efek
perusahaan yang bertugas untuk melaksanakan pencatatan kepemilikan efek, dan
secara berkala memberikan pengkinian laporan kepada perusahaan. Beberapa
informasi yang dikelola pencatatannya adalah:
a. Daftar komposisi denominasi saham dari saham yang ditempatkan dan
disetor penuh;
b. Daftar penyebaran saham dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh;
c. Daftar komposisi pemilikan saham dari saham yang ditempatkan dan
disetor penuh;
d. Laporan kegiatan registrasi;
e. Pemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang
ditempatkan dan disetor penuh;
f. Laporan kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris;
g. Daftar pemegang saham pengendali;
h. Laporan bulanan kepemilikan saham emiten atau perusahaan publik dan
rekapitulasi yang telah dilaporkan;

Daftar Pemegang saham PT ANTAM

2. Transfer saham.
Pada tahun 2015, ANTAM tidak memiliki program Kepemilikan Saham
oleh Karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Perusahaan (Employee
Stock Ownership Program/Management Stock Ownership Program).
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan
tepat waktu dan secara regular.
Pemegang saham Antam diberikan hak untuk mendapatkan Informasi yang
relevan dan material mengenai perusahaan melalui annual report maupun dapat
mengakses

melalui

website

Antam.

Situs

Perusahaan

beralamat

di

www.antam.com dan memiliki informasi material yang dibutuhkan oleh publik,


termasuk investor, pemegang saham maupun stakeholders lainnya. Informasi di
situs Perusahaan telah memuat informasi pemegang saham, struktur Perusahaan,
analisis kinerja keuangan, Laporan keuangan tahunan

untuk 5 (lima) tahun

terakhir.
Adapun informasi yang material yakni :
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
Pada tanggal 2 Januari 2016, Perusahaan melakukan amandemen
perpanjangan fasilitas pinjaman dari BCA sebesar US$100.000.000 yang akan
jatuh tempo pada 2 April 2016 dan dengan suku bunga sebesar 1,65% per tahun.
Pada tanggal 8 Januari 2016 ANTAM menandatangani Nota Kesepahaman dengan
PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) dalam rencana kerja sama strategis dan mempersiapkan
konsolidasi BUMN Pertambangan.
Pada tanggal 21 Januari 2016 ANTAM mengumumkan bahwa kegiatan
penambangan emas di Cikotok, Kabupaten Lebak, Banten telah berakhir. Masa
penambangan tambang emas Cikotok memasuki fase pascatambang pada tahun
2008 dan pada Januari 2016 ANTAM mengakhiri kegiatan pascatambang. Pada
tanggal 31 Januari 2016, Perusahaan menerima uang muka atas klaim asuransi

sebesar US$5.000.000 atau setara dengan Rp69.252.078 dari PT. Asuransi


Wahana Tata atas Kerusakan furnace-2 transformer pabrik feronikel II. Pada
tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank
Mandiri dengan batasmaksimum kredit sebesar US$100.000.000. Pinjaman ini
akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Pada tanggal 5 Februari 2016,
Perusahaan melakukan penarikan fasilitas pinjaman sebesar US$100.000.000
dengan suku bunga 1,65% per tahun dan pinjaman tersebut jatuh tempo pada
tanggal 3 Mei 2016. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perusahaan telah melunasi
fasilitas pinjaman dari BRI sebesar US$100.000.000 dengan suku bunga 1,65%
per tahun yang telah jatuh tempo pada tanggal tersebut. Pada tanggal 16 Februari
2016 ANTAM mengumumkan bahwa Perseroan telah membuka Butik Emas
Logam Mulia (LM) di kota Yogyakarta. Pada tanggal 2 Maret 2016 ANTAM
mengumumkan bahwa
Perseroan bersama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero)
akan bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dalam
penggunaan pelabuhan di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah,
Kalimantan Barat. Penggunaan pelabuhan ini terkait dengan pembangunan
Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah,Kalimantan Barat.
Informasi

Material

Penggabungan/Peleburan

Mengenai
Usaha,

Investasi,
Akuisisi

Ekspansi,
Atau

Divestasi,

Restrukturisasi

Hutang/Modal
Kebijakan investasi ANTAM berfokus pada kelancaran operasional dan
pemenuhan sasaran jangka panjang Perseroan.Sepanjang tahun 2015 ANTAM
membelanjakan Investasi Penunjang Operasional atau Investasi Rutin tahun 2015
sebesar Rp226,43 miliar. ANTAM juga membelanjakan Rp1,74 triliun untuk
investasi pengembangan dan Rp47,14 miliar untuk biaya ditangguhkan guna
aktivitas eksplorasi dan pengembangan tambang. Secara keseluruhan ANTAM
melakukan belanja modal sebesar Rp2,01 triliun di tahun 2015. Di tahun 2015,
ANTAM membelanjakan Rp1,22 triliun untuk keperluan P3FP. ANTAM tidak

melakukan divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi


hutang/modal.
4. Berpartisipasi dan memberikan suara RUPS.
Rapat dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang
Saham Seri B dan/atau kuasanya yang diwakili sejumlah 17.868.629.397 saham
atau kurang lebih 74,3573066% dari jumlah saham yang telah dikeluarkan
Perseroan. Pada Mata Acara Pertama RUPST, para pemegang saham menyetujui
Laporan Tahunan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun
Buku 2015, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
Perseroan, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama
Tahun Buku 2015.
Mata Acara Kedua RUPST, pemegang saham mengesahkan Laporan
Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2015 dan
dengan demikian, memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015. Pada Mata Acara
Ketiga RUPST, para pemegang saham mengesahkan pertanggungjawaban
realisasi penggunaan tambahan dana penyertaan modal negara hasil Penawaran
Umum Terbatas I (PUT I) ANTAM dalam rangka Penerbitan Hak Atas Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk periode Triwulan IV tahun 2015.
Bersamaan dengan pengesahan tersebut, para pemegang saham juga memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan terkait Penggunaan
Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara Perseroan periode Triwulan IV Tahun
2015. Mengenai pembagian dividen yang merupakan Mata Acara Keempat
RUPST, disetujui bahwa Perseroan tidak melakukan pembagian laba dan dividen

untuk Tahun Buku 2015. Pada Mata Acara selanjutnya, para pemegang saham
ANTAM setuju untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna untuk menetapkan besaran Insentif Kinerja untuk anggota Direksi dan
Dewan Komisaris ANTAM Tahun Buku 2015 serta untuk menetapkan besaran
gaji/ honorarium berikut tunjangan dan fasilitas Tahun Buku 2016 untuk anggota
Direksi dan Dewan Komisaris.
Pemegang saham ANTAM juga menyetujui untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, a member dari
PricewaterhouseCoopers International untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan untuk Tahun Buku 2016 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2016. Pemegang saham juga
melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
penambahan ruang lingkup pekerjaan bagi Kantor Akuntan Publik yang telah
ditunjuk sepanjang diperlukan untuk tindakan khusus ANTAM; dan menetapkan
besaran imbalan jasa audit dan persyaratan lainnya yang wajar bagi Kantor
Akuntan Publik tersebut, termasuk menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP
yang ditunjuk tersebut karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas
Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2016 dan Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2016.
5. Memilih dan mengganti anggota dewan.
Dalam RUPSLB 2015, pemegang saham menyetujui perubahan susunan
pengurus Perseroan. Pemegang saham memberhentikan dengan hormat Bapak R.
Sukhyar sebagai Komisaris Utama Perseroan dan Bapak Velix Vernando Wanggai
sebagai Komisaris Perseroan. Pemegang saham juga mengangkat Bapak Fachrul
Razi sebagai Komisaris Utama Perseroan dan Bapak Bambang Gatot Ariyono
sebagai Komisaris Perseroan. Pemegang saham juga mengangkat Bapak Dimas
Wikan Pramudhito sebagai Direktur. Bapak Fachrul Razi sebelumnya menjabat
berbagai posisi penting di Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan jabatan
terakhir sebagai Wakil Panglima TNI pada tahun 1999-2000. Bapak Bambang

Gatot Ariyono saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). Bapak Dimas Wikan
Pramudhito sebelumnya menempati posisi di berbagai lembaga keuangan
internasional diantaranya di Rabobank International Indonesia, Standard
Chartered Bank Indonesia dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ.

6. Memperoleh bagian atas laba perusahaan.


Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Maret 2015,
para Pemegang Saham menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen
untuk Tahun Buku 2014, karena kondisi Perseroan yang mengalami kerugian.
Pada tahun buku 2014, ANTAM juga tidak melakukan pembayaran dividen
interim.
7. Berpartisipasi Dan Mendapat Informasi Perubahan Yang Memadai
Selain Perubahan Susunan Pengurus Perseroan, dalam RUPS-Luar Biasa
tanggal 7 Oktober 2015 tersebut diagendakan juga peningkatan modal disetor
Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT 1) dengan penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan, Persetujuan Ratifikasi Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara. Seluruh putusan RUPS untuk tahun buku 2014 yang
diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2015 dan putusan RUPS-Luar Biasa yang
diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 3015 telah dilaksanakan sepenuhnya oleh
Perusahaan.
Kesimpulan
PT ANTAM telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan sangat baik.
Dimana Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance, GCG) telah
menjadi salah satu elemen penting bagi perusahaan Antam dalam usaha untuk
mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan juga menjadi perusahaan
pertambangan internasional. Antam menyediakan kerangka untuk meningkatkan

peran serta pemegang saham dalam berkomunikasi dan berpartisipasi dalam Rapat
Umum Pemegang Saham, serta akses terhadap informasi kinerja perusahaan,
termasuk informasi keuangan.

Você também pode gostar