Você está na página 1de 7

maqhfiratul netri

Selasa, 06 Mei 2014


askep alkalosis etabolik

ALKALOSIS METABOLIK
DEFINISI
Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan yang Menggambarkan individu yang mengalami
atau berisiko tinggi untuk mengalami suatu ketidakseimbangan asam-basa yang berhubungan
dengan kelebihan bikarbonat atau kehilangan ion hydrogen
Alkalosis adalah kondisi di mana cairan tubuh melebihi batas. Ini bertentangan dengan
acidosis, di mana tubuh kekurangan cairan. Yang disebabkan oleh limpa dan ginjal mengatur acid
tubuh. Karbondiosida berkurang atau bicarbonat meningkat levelnya membuat tubuh juga
bersifat alkali, kondisi ini disebut alkalosis.
KRITERIA

PH

:
lebih

besar

dari

7,45

pada

pasien

tidak

terkompensasi

PaCo2 normal sampai pasien hipoventilasi untuk mengkompensasi alkalosis HCo3

lebih

besar dari 26.


ETIOLOGI
Penyebab alkalosis antara lain:
1. alkalosis yang responsif terhadap klorida paling sering terjadi pada kontraksi volume
ekstrasel akibat muntah- muntah , pengisapan nasogastrik, dan diuretika. Konsentrasi
klorida urin adalah kurang dari 10meq/L kecuali kalau pasien masih memakan suatu
diuretika.

2. alkalosis yang resisten- klorida paling sering akibat keadaan kelebihan mineralokortikoid,
yang mengakibatkan peningkatan pembentukan biokarbonat dan pembunagan kalium.
Hipokalemia sering ditemukan : volume ekstraselnya normal atau mengembang.
Konsentrasi klorida urine adalah lebih besar dari 20meq/ L.
3.alkalosis akibat pemberian alkali eksogen biasanya dapat dikoreksi dengan cepat dengan
peningkatan eskresi bikarbonat ginjal, tetapi terdapat sufisiensi ginjal, alkalosis dapat terjadi dan
cukup berat sehingga membutuhkan dialysis
MANIFESTASI KLINIS
Alkalosis metabolic ditandai dengan :

sakit kepala dan lesu adalah gejala-gejala awal;

kulit memerah hangat

kejang,

kebingungan mental,

otot berkedut,

agitasi; koma (asidosis berat);

anoreksia, mual, muntah dan diare;

respirasi dalam dan cepat (respirasi Kussmaul);

hiperkalemia (pergeseran asam untuk ICF dan K + ke ECF);

disritmia jantung.

sedangkan kelemahan umumnya adalah :


kram otot,

refleks hiperaktif,

tetani (karena penurunan kalsium);

kebingungan dan kejang dapat terjadi dalam situasi yang parah.

Peningkatan pH darah; meningkat HCO3-; PaCO2 normal atau meningkat jika kompensasi

terjadi.
PERAWATAN
Perawatan alkalosis tergantung pada penyebab khusus. Sebagian orang membutuhkan bantuan
medis untuk mengetahui kehilangan apakah dalam dirinya kekurangan zat kimiawi seperti
chloride dan potasium. Kontrol kesehatan lain yang perlu dilakukan antara lain memonitor tandatanda vital seperti suhu, tekanan darah atau pernafasan.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a.

Tanda dan gejala : kelemahan otot, ketidakstabilan saraf otot, dan hiporefleksia sekunde

terhadap hipokalemia menyertai penurunan motilitas saluran GI dapat mengakibatkan paralitik


ileus. Alkalosis berat juga dapat mengakibatkan tanda- tanda kepekaan rangsang saraf otot juga
apatis, kacau mental dan stupor.
b. EKG :berbagai tipe distritmia atrial ventrikuler sabagai akibat kepekaan jantung yang terjadi
dengan hipokalemi : gelombang U
c.

Riwayat dan factor- factor resiko :


Keadaan klinik yang berhubungan dengan volume/ penurunan klorida ; muntah atau

drainase urine.

Alkali posthiperkapnia

Identitaspasien
Nama:
Umur:
Jeniskelamin:
Status :
Pekerjaan:
Alamat:
Mulai perawatan :

Diagnosamasuk:
Pemeriksaan Fisik
Penurunan ph kurang dari 7,35 dan HCO kurang dari 22 mEq/L

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Nilai- nilai gas darah arteri : menentukan keparahan alkalosis dan respons terhadap terapi .
pH akan menjadi > 7,4
2. biokarbonat serum : nilainya akan meningkat sampai > 26 mEq/L
3.

Elektrolik Serum : biasanya serum kalium akan rendah, (<4,0 mEq/L). sedangkan serum

klorida < 95mEq/L. meskipun hubungan antara alkalosis metabolic dan dan kalium tidak
dipahami secara lengkap , alkalosis dan hipokalemia sering terjadi bersama- sama.
4. EKG : untuk mengkaji adanya disritmia, terutama jika terdapat hipokelemia ataupun alkalosis
berat.
PENATALAKSANAAN KOLABORATIF
Penatalaksanaan akan tergantung pada gangguan yang mendasari . alkalosis metabolik ringan
atau sedang biasanya tidak memerlukan intervensi- intervensi terapeutik yang khusus.
1) Infuse saline : infuse normal saline dapat mengkoreksi kekurangan volume (klorida) pada
pasien dengan alkalosis sekunder karena kehilangan melalui lambung . alkalosis metabolic sukar
untuk diperbaiki jika hipovelemia dan kekurangan klorida tidak di koreksi.
2)

Kalium Klorida (KCL) : diindikasikan untuk pasien- pasien dengan kadar kalium rendah.

KCL lebih dipilih ketimbang garam kalium lainnya karena kehilangan klorida dapat diganti
secara simultan
3) Natrium dan kalium klorida : efektif untuk alkalosis posthiperkapnia yang terjadi saat retensi
CO2 kronik dikoreksi secara cepat. Jika jumlah klorida dan kalium yang adekuat tidak trsedia ,
maka kelebihan biokarbonat oleh ginjal akan mengalami kerusakan dan alkalosis metabolic akan
terus berlangsung.
5

4)

Bahan- bahan yang bersifat asam : alkalosis yang berat memerlukan pengobatan dengan

bahan- bahan yang asam seperti asam hidroklorida encer, ammonium klorida . karena efek
samping nya yang serius, maka obat- obatan ini tidak sering digunakan.
Penatalaksanaan lainnya:
1. Penatalaksanaan cairan : jika ada penurunan volume , diberikan normal saline
2. Penggantian kalium :
kalium IV : jika pasien sedang menggunakan pemantau jantung maka diberikan kalium
klorida sampai 20mEq/jam untu mengatasi hipokalemia .
kalium oral : rasanya sangat tidak enak .15mEq/L per gelas adalah yang paling banyak yang
dapat ditoleransi pasien dengan dosis maksimum setiap hari 60-80 mEq. Tablet kalium yang
terurai dengan lambat merupakan bentuk bentuk KCL yang dapat diterima. Semua bentuk KCL
dapat mengiritasi lambung dan mukosa usus
diet ; diet berisi 3 gram atau 75mEq kalium , tetapi bukan dalam bentuk kalium klorida . diet
kalium tambahan tidak efektif jika terdapat bersamaan dengan kekurangan klorida.
3.

Deuretik hemat kalium : dapat ditambahkan jika diuretic tiazid merupakn penyebab

hipokalemia dan alkalosis metabolic.


4. Mengidentifikasi dan mengkoreksi penyebab hiperadrenokortisisme
DIAGNOSA KEPERAWATAN

penurunan curah jantung yang berhubungan dengan factor- factor listrik sekuder terhadap

alkalosis metabolic akibat tindakan penghisapan lambung

defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ttg penyakit dan pengobatannya.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan factor- factor listrik sekuder terhadap

alkalosis metabolic akibat tindakan penghisapan lambung


intervensi :
o monitor nilai nilai lab, terutama pH dan serum CO2 untuk menentukan respon pasien
terhadap terapi.

o Monitor EKG terhadap adanya disritmia.


o Monitor kadar kalium
o Gunakan cairan saline isotonic untuk mengiritasi selang lambung
o Ukur dan catat jumlah cairan yang dikeluarkan oleh suction
o Timbang pasien tiap hari untuk menentukan status volume cairan.

Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ttg penyakit dan pengobatannya.

Intervensi :
o Beritahukan informasi tentang penyakit kepada pasien dan keluarga terdekat
o tekankan pentingnya untuk menggunakan dosis sesuai dengan anjuran dokter
o jelaskan tentang diet tinggi natrium meningkatkan risiko hipokalemia dan alkalosis ,
mengharuskan pembatasan natrium sesuai anjuran
o jika diresepkan KCL tambahan, ajarkan pasien pada hal- hal berikut:
kalium oral rasanya sangat tidak enak dan akan terasa enak jika dicampur dengan juice jeruk
atau juice tomat
tablet kalium yang terurai secara perlahan seharusnya tidak dikunyah
keduanya dapat mengiritasi lambung dan seharusnya dimakan bersamaan saat waktu makan
meskipun nenerapa makanan mengandung kalium , makanan tersebut seharusnya tidak
digunakan sebagai pengganti untuk kalium klorida tambahan yang dianjurkan oleh para dokter
Diposkan oleh maqhfiratul netri di 18.16
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

maqhfiratul netri
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (15)
o Mei (13)

Mei 19 (1)

Mei 18 (4)

Mei 15 (3)

Mei 07 (2)

Mei 06 (3)

dialog tentang fungsi perawat dependen order pemas...

memandikan pasien ditempat tidur

askep alkalosis etabolik

o April (2)
Template Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Você também pode gostar