Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Tujuan Percobaan
Dalam percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat
1. Memisahkan kation kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III
2. Memisahkan kation kation Mn, Al, Fe, dan Cr sebagai kation golongan III
3. Memisahkan kation Ni, Co dan Zn sebagai kation golongan IIIB
4. Mengidentifikasi kation kation golongan IIIA dan IIIB dengan pereaksi spesifik
B. Dasar Teori
Analisis kation secara kuantitatif dan sistematis terus mengalami perkembangan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh para analis. Hasil penelitian menujukkan bahwa
Kation-kation golongan III umumnya tidak bereaksi dengan HCl maupun H 2S dalam suasana
asam. Namun kation-kation pada golongan ini dapat membentuk endapan dengan pereaksi
(NH4)2S dalam suasana netral atau ammoniakal. Dalam proses pemisahannya, umumnya
kation-kation golongan III yang terdiri atas Mn2+, Al3+, Fe3+, Cr3+, Ni2+, Co2+, dan Zn2+ tidak
dapat bereaksi dengan HCl maupun dengan H 2S dalam suasana asam. Karena kationkationnya memiliki kemampuan dalam membentuk sulfida yang lebih larut. Kation golongan
IIIA terbagi atas Mn2+, Al3+, Fe3+, Cr3+n , Sedangkan golongan IIIB tersusun atas kation-kation
Ni2+, Co2+, dan Zn2+ . kation kation golongan III di endapkan sebagai sulfida oleh hidrogen
sulfida, kecuali besi, alumunium, dan kromium (sering disertai sedikit mangan) juga di
endapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida.
Dalam proses pemisahan golongan secara umum dapat di lakukan dengan tiga cara
yaitu :
a. Tahap Pertama : Pemisahan Kation-Kation ke dalam Golongan
Kation dalam tiap golongan diendapkan sebagai suatu senyawa dengan
menggunakan pereaksi pengendapan golongan tertentu (sesuai dengan tingkat
kelarutannya). Endapan yang terbentuk merupakan kation-kation dalam satu
golongan. Pemisahan di lanjutkan dengan mendekantasi filtrat dari residu. Kemudian
pereaksi pengendapan golongan berikutnya ditambahkan pada larutan hasil dekantasi.
MnO4
yang berwarna violet/ungu. Setelah filtrat bebas dari pengaruh HCl, H 2S,
dan fosfat, maka filtrat ditambah dengan pereaksi NH4OH berlebih sehingga diperoleh
endapan yang sukar larut dan tidak membentuk senyawa kompleks pada kelebihan
NH3-nya. Endapan ini merupakan endapan kation golongan III A yang terdiri dari :
Mn(OH)2 berwarna merah daging,
MnO4
putih, Fe(OH)3, dan Cr(OH)3 berwarna hijau kebiruan. Lalu filtrat hasil pemisahan
kation golongan III A ditambah dengan NH 4OH sehingga bersifat basis, kemudian
dialiri gas H2S dengan pH sekitar 10. Sehingga kecilnya nilai konsentrasi H +
berpengaruh terhadap semakin besarnya konsentrasi S2+
H
2
S
K 1 . K 2=
2
10 2
[ 10 ]
1021=
2
S
Dengan perolehan konsentrasi S2- tersebut, kation-kation Ni2+, Co2+, dan Zn2+ dapat
mengendap menjadi endapan sulfida. Sehingga terbentuklah endapan NiS berwarna hitam,
CoS berwarna hitam, dan ZnS berwarna putih. Endapan ini merupakan endapan kation
golongan III B. Sedangkan pada golongan IIIA akan mengendap dengan hidroksida dari
amnonia, yang terdiri ats Mn(OH)2 ( merah daging), MnO4- ( Violet), Al(OH)3 (putih),
Fe(OH)3,dan Cr(OH)3 ( Hijau kebiruan).
3+
Al ,
3+
, Cr O , ditambahkan air
Fe
2 7
beberapa saat
Setelah dingin endapan dicuci dan disaring, filtrat digunakan untuk percobaan
3+
2+
kuning,
filtrat selanjutnya diuapkan sampai tinggal 2 mL, dinetralkan dengan HCl 6M, lalu
dibuat alkalis dengan menambahkan NH4OH 6M, timbulnya endapan putih gelatin
SiO 2 segera dibuang, diuapkan
larutan itu sampai tinggal 0,25 mL dan diteteskan pada plat tetes, kemudian
ditambahkan setetes larutan aluminon 1% dalam suasana 2 tetes CH 3COONa dan 2
tetes larutan CH3COOH, timbulnya endapan merah terang menunjukkan ion
3+
Al
Cr ) dalam sampel
Ditambahkan sedikit kristal NH4Cl dan dibuat alkalis dengan menambahkan NH4OH
6M berlebih
Ditambah 10-15 tetes larutan thioasetimida 1M, dipanaskan dalam penangas air
selama 10 menit, dipisahkan dan dicui endapan 2 kali dengan 1 2 mL air dingin
Endapan yang diperoleh, ditambahkan kepada endapan 0,5 mL HCl 12M dan didihkan
selama 2-3 menit, bila ada zat sisa segera dihilangkan, ditambahkan NaOH 6M sambil
dikocok hingga alkalis, kemudian ditambah lagi dengan 2 3 tetes hidrogen peroksida
3%, dikocok dengan kuat, sambil dipanaskan sampai mendidih selama 1 menit,
cucilah suspensi dalam tabung reaksi dan dipisahkan, endapan dicuci lagi
menggunakan air hangat, filtrat hasil pemanasan dipakai untuk analisis kation
selanjutnya
Endapan hasil pemisahan berupa Co(OH)3 hitam, dan Ni(OH)2 hijau, larutkan
endapan ini menggunakan 0,5 mL HCl 12M, Larutan segera dipanaskan untuk
menghilangkan klorida yang ada, didinginkan dan diencerkan 2 mL, larutan dibagi
menjadi 2
o Larutan I ditambah kristal NaF sedikit dan dikocok hingga menjadi pekat,
ditambahkan 0,5mL campursn amilalkohol eter atau benzilalkohol dan 1-2
kristal NaCNS, dikocok lagi, adanya warna hijau pada lapisan
benzilalkohol atau alkohol eter menunjukkan adnya ion
2+
Co
2+
dalam sampel, bila endapan tidak terbentuk, larutan yang ada segera
asamkan dulu dengan CH3COOH 6M lalu ditambahkan tetes demi tetes
NH4OH 6M
2+
Zn
E. Data Pengamatan
Identifikasi golongan IIIA
No
1
Prosedur Kerja
Pengambilan sampel
sebanyak 4 mL
Sampel diasamkan dan Larutan berwarna biru
dipanaskan
Ditambah 5 tetes HNO3 Larutan berwarna biru
pekat
Diuapkan hingga kering
Ditambahkan
Hasil pengamatan
Larutan berwarna biru
Persamaan reaksi
Residu berwarna
coklat kehitaman
mL Larutan berwarna
sendok
Didekantasi
dan
volume 10 mL
Ditambah 5 tetes HCOH
Ditambah NH4OH sambil Larutan keruh
diaduk
3+
Cr (aq) +
3 OH
Dipanaskan
Terdapat endapan
yang turun ke dasar
10
11
Dilakukan filtrasi
Filtrat diberi 1
gelas kimia
Residu berwarna hijau
tetes Larutan yang semula
2
2 CrO 4
+
(aq) + 2 H
(aq) +
2e
hilang
(aq) + H2O (l)
Cr 2 O7
2CrO3
Prosedur kerja
Hasil pengamatan
Persamaan reaksi
Filtrat ditambah seujung Tidak
terjadi
NH4Cl padat
perubahan
Ditambah 11 tetes larutan Tidak
thioasetamida
Dipanaskan
terjadi
perubahan
Timbul endapan putih
2+
Co , dan
2+
Zn ). Sebelum dilakukan uji identifikasi golongan, pertama pertama pada
sampel, harus diketahui mengadung ion ortophospat atau tidak, jika sampel mengandung ion
ortophospat maka harus segera dihilangkan, karena dapat mengganggu identifikasi kation
golongan III yaitu ion tersebut akan ikut mengendap dan menganggu proses identifikasi
kation golongan III. Setelah dipastikan tidak mengandung ion ortophophat, maka dapat
langsung dilakukan uji identifikasi kation golongan III. Pertama dilakukan uji kation
golongan IIIA yaitu
2+
mengubah Mn O 4
menghasilkan MnO2 padatan berwarna hitam yang tak larut dalam air.(Sodiq Ibnu ; 69),dapat
dituliskan persamaan reaksinya sebagai berikut
2+
+
2+
Mn dalam sampel karena tidak ditemukan
endapan hitam.
Percobaan berikutnya uji identifikasi kation golongan IIIA yaitu
3+
Al ,
3+
Fe ,
3+
Cr , dengan menggunakan larutan NH4OH, untuk membentuk endapan Fe(OH)3. Al(OH)3,
Cr(OH)3 sesuai persamaan reaksi berikut
3+
(aq) + 3
(aq) Fe(OH)3 (s)
OH
Fe
3+
Al (aq) + 3 OH
3+
Cr (aq) + 3 OH
Sebelum ditambahkan NH4OH, harus ditambahkan asam format agar larutan tetap dalam
keadaan netral. Pada percobaan yang dilakukan pratikan endapan sulit terbentuk sehingga
harus menambahkan NH4OH banyak, karena keadaan larutan sangat asam. Kemudian
endapan dijadikan suspensi, dan filtratnya digunakan untuk uji identifikasi
3+
Cr .
3+
Al ,
3+
Fe ,
a.
3+
Fe
2+
yang berwarna
merah darah, tetapi pada percobaan ini tidak dilakukan karenan kandungan sampel golongan
IIIA telah ditemukan yaitu
b.
3+
Cr
3+
Al
3+
Al digunakan pereaksi NH4OH, agar menimbulkan endapan
Al(OH)3 berwarna gelatin putih,tetapi pada percobaan ini tidak ditemukan endapan gelatin
putih, yang menunjukkan tidak ada ion
c.
3+
Al
3+
Cr
3+
Cr , yang digunakan adalah filtrat dari pemisahan dengan uji
identifikasi Al(OH)3, yang berupa endapan gelatin putih,dan filtrat berwarna kuning,tetapi
untuk Al(OH)3 tidak terdapat dalam sampel. Ion
dioksidasikan menjadi
CrO 4
3+
Cr
hidrogen peroksida 1%, yang kemudian ditambahkan asam sulfat pekat dan eter akan
menghasilkan warna biru tua, yang sesuai persamaan reaksi berikut
2
2 CrO 4 (aq)
+ 2 H (aq) + 2 e
2
+
(aq)
+
4H
2
O
2
(aq)
+
2
H (aq) 2CrO3 (aq)
Cr 2 O7
+ 5 H2O (l)
3+
Pada uji identifikasi golongan IIIB digunakan filtrat hasil pemisahan kation golongan
IIIA, Filtrat diberi kristal NH4Cl dan dibuat alkalis dengan memberikan
NH4OH dan
ditambahkan larutan thioasetamida, dan kemudian dipanaskan. Pada percobaan ini pratikan
saat memanaskan menemukan endapan putih, yang diidentifikasi bahwa sampel mengandung
kation Zn. Tetapi sampel mengandung kation Ni, hal tersebut dikarenakan pratikan
melakukan kesalahan dimana dalam menambahkan NH4OH terlalu sedikit, seharusnya
NH4OH yang ditambahkan berlebih.
G. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk mengidentifikasi golongan III pertama perlu memastikan ada tidaknya ion
ortophosphat (sampel alam)
2. Setelah terbukti tidak ada ion ortophospat dapat langsung mengidentifikasi kation
2+
kation golongan III, yaitu kation golongan IIIA ( Mn ,
dan IIIB (
3+
Fe ,
3+
Cr )
2+
2+
2+
, dan
,
Co
Zn )
mengubanh
3+
Al ,
2+
2+
Mn menjadi MnO2
3+
Al digunakan larutan NH4OH untuk mendapatkan endapan
3+
2
senyawa CrO 4
6. Pada analisis kation
2+
thioasetimida yang jika dipanaskan akan menghasilkan endapan putih, yang dapat
diuji dengan menambahkan CH3COOH dan
K2Zn[Fe(CN)6
2+
menggunakan kristal NH4Cl, larutan NH4OH, dan larutan
thioasetimida yang jika dipanaskan akan menghasilkan endapan hitam, yang dapat
diuji dengan menambahkan NH4OH dan kristal CH3COONa dan DMG 1% yang akan
menimbulkan endapan merah cerah
2+
8. Pada analisis kation Co menggunakan kristal NH4Cl, larutan NH4OH, dan larutan
thioasetimida yang jika dipanaskan akan menghasilkan endapan hitam, yang dapat
diuji dengan menambahkan kristal NaF dan campuran amilalkohol atau benzilalkohol
dan kristal NaCNS yang akan menimbulkan warna biru jika terdapat ion
2+
Co
9. Pada percobaan ini pratikan hanya menemukan 1 kation dalam sampel yaitu
3+
Cr
Daftar Pustaka
Ibnu, Sodiq,dkk. 2005. Kimia Analitik I. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS)
Utomo, Yudhi, dkk. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Anaitik Dasar: Analisa Kualitatif
Kation dan Anion. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.
Svehla, G., 1985. Vogel: Buku Teks Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Mikro. Jakarta:
PT. Kalman Media Pustaka.
Lampiran
Filtrat dipanaskan
Filtrat sebelum
ditambahkan eter
Pengambilan sampel
PERCOBAAN V
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALITIK DASAR
ANALISIS KATION GOLONGAN III
OLEH :
KELOMPOK 7
ANGGOTA :
KARISMA SITI KHADIJAH/140331601150)
IRDANI PRIYANKA ASHARI/140331602022
NOVIA PRIHASTYANTI/140331602737***
NURUL IMAMAH/140331600632
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN 2015