Você está na página 1de 20

ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan ADP


Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Muhyadi

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.

Erlin Nurlaeli
Tartika Muqsita Dewi
Cahyani Arumdani
Mega Arief Wichaksono

(13802241010)
(13802241014)
(13802241038)
(13802241039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Penelitian Pendidikan ADP dengan judul Analisis Data Kuantitatif dan
Kualitatif dengan baik dan lancar.
Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Muhyadi selaku dosen mata kuliah Penelitian Pendidikan ADP yang telah
membimbing dan memberikan wawasannya kepada kami.
2. Seluruh teman-teman di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran angkatan 2013
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat dan
dukungannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat.

Yogyakarta, 30 Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Analisis Data...................................................................................................................3
B. Tujuan Analisis Data.......................................................................................................4
C. Analisis Data Kuantitatif.................................................................................................4
1.

Statistik Deskriptif.......................................................................................................4

2.

Statistik Inferensial......................................................................................................5

D. Analisis Data Kualitatif.................................................................................................10


1.

Kriteria dan Teknik Keabsahan Data.........................................................................12

2.

Teknik Analisis Data..................................................................................................13

BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Penelitian didasarkan atas ciri-ciri keilmuan, baik secara rasional, empiris,
dan sistematis. Rasional artinya kegiatan peneliti itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan
dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang diguanakan dalam
penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Proses penelitian memerlukan suatu analisis untuk memperoleh kebenaran data. Hasil
analisis tersebut dapat ditafsirkan untuk menjawab suatu pemasalahan yang telah dirumuskan,
berdasarkan teknik analisis yang telah ditentukan dan sesuai dengan pemasalahan yang akan
dikaji. Analisis adalah proses menyusun data yang dapat ditafsikrkan. Di mana analisis data
merupakan tahap suatu proyek penelitian yang mencoba menjawab pertanyaan, apa yang
telah kita temukan? dan apa yang diungkap oleh data?. Kemudian dalam analisis data ini
apa yang orang lakukan terhadap questioner, wawancara, dokumen, data eksperimen, catatan
kancah (lapangan), atau data lain yang dikumpulkan selama berlangsungnya proyek
penelitian. Analisis ini biasanya dikerjakan setelah selesai pengumpulan data, sebagai
penulisan dan pelaporan hasil penelitian.
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua macam metode, yaitu
analsis data secara kuatitatif dan analisis data secara kualitatif. Kedua metode penelitian
tersebut, baik kuatitatif dan kualitatif memiliki teknik analisis data yang berbeda. Penelitian
kuatitatif adalah penelitian yang dikemukakan dengan hipotesis yang diturunkan dari suatu
teori dan kemudian diuji kebenarannya berdasarkan data empiris, sedangkan penelitian
kuliatatif adalah penelitian yang bersifat naturalistic yang dikumpulkan dari empiris,
kemudian dari data tersebut ditentukan pola atau tema (adanya penemuan atau discovery) dan
dikembangkan menjadi suatu teori. Terkait dengan hal tersebut penulis bermaksud
mengemukakan secara lebih mendalam mengenai analisis data kualitatif dan kuantitatif dalam
makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis data?
2. Apa saja tujuan analisis data?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis data kuantitatif dan apa saja jenisnya?
1

4. Apa yang dimaksud dengan analisis data kualitatif dan ruang lingkupnya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis data.
2. Untuk mengetahui tujuan analisis data.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis data kuantitatif dan apa saja
jenisnya.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis data kualitatif dan ruang
lingkupnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata ana dan
lysis. Ana berarti atas (above), lysis memiliki arti memecahkan atau menghancurkan.
Secara difinitif pengertian analisis ialah:Analysis is a process of resolving data into its
constituent components to reveal its characteristic elements and structure Ian Dey
(1995). Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya
bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling
vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa
inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan
kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan
intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari
hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya
menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang
tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna
dan nilai yang terkandung dalam data itu.
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan
verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.
Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Tujuan analisa adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata)
dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistik yang bertujuan
untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan
berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian
naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif
(angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori,
melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan
menghasilkan teori baru.
3

D. Tujuan Analisis Data


1. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral
maupun ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam
statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif.
2. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau
karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan
pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik
kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika
inferensial.
E. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data untuk penelitian kuantitatif lebih banyak mengarah kepada
perhitungan dengan statistik. Statistik mulanya digunakan oleh Gottfriet Achmenwall
(1719 1772). Setelah itu, oleh Dr. E. A. W. Zimmeran memperkenalkan kata statistik ke
negeri Inggris, yang selanjutnya kata itu dipopulerkan oleh Sir Jhon Sinclaer sampai
sekarang. Secara etimologi kata statistik berasal dari bahasa Italia statista yang berarti
negarawan atau ahli kenegaraan, karena sejak dahulu kala statistik hanya digunakan untuk
kepentingan negara saja.
Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik. Biasanya
analisis ini terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan,
menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.
Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat
eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga
BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen,
ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitianpenelitian jenis ini biasanya hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan

hasil penelitiannya. Biasanya teknik statistik yang digunakan adalah statistik


deskriptif.
Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:
a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
b. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram
batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil,
mean deviasi, dan sebagainya).
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel
dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi statistik
inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari
suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi.
Sejalan dengan pengertian statistik inferensial menurut Creswell, bahwa
statistik inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis data pada
sampel untuk digunakan untuk penggeneralisasian pada populasi. Penggunaan statistis
inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih secara acak
(random).
a. Konsep statistik inferensial
1) Standard Error.
Peluang setiap sampel sangat identik dengan populasinya sangat kecil (nill)
meskipun inferensi populasi didapat dari informasi sampel.Penerapan random
sampling tidak menjamin karakteristik sampel sama persis dengan populasi.
Variasi prediksi antara mean disebut sampling error. Sampling error ini tidak
bisa dihindari dan ini bukan kesalahan peneliti. Yang menjadi persoalan adalah
apakah error tersebut semata-mata hasil sampling error atau merupakan
perbedaan yang bermakna yang akan pula ditemukan pada populasi yang lebih
5

besar.Ciri standard error adalah bahwa error yang terjadi bisanya berdistribusi
normal yang besarnya berbeda-bedadan eror tersebut cenderung membentuk
kurva normal yang menyerupai lonceng. Faktor utama yang mempengaruhi
standar

eror adalah jumlah sampel. Semakin banyak sampelnya, semakin

kecil standar erornya. Ini menunjukkan bahwasampel penelitian semakin


akurat bila banyak sampelnya. Faktor utama yang mempengaruhi standard
error adalah jumlah sampel. Semakin banyak sampelnya, semakin kecil
standard error meannya yang berarti bahwa semakin kecil standard error-nya,
semakin akurat mean sampel untuk dijadikan estimator untuk mean
populasinya.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah proses pengambilan Keputusan dimana peneliti
mengevaluasi hasil penelitian terhadap apa yang ingin dicapai sebelumnya.
Misalnya, kita ingin menerapkan program baru dalam pelajaran membaca.
Pada rencana penelitian dikemukakanhipotesis penelitian yang memprediksi
perbedaan skor siswa yang menjalani program baru tadi dengan program lama,
dan hipotesis nol (0), yang memprediksikan skor kedua kelompok tidak akan
berbeda. Setelah data dihitung mean dan standar deviasinya dan hasilnya
menunjukkan skor siswa dengan program baru lebih tinggi (berbeda secara
signifikan) daripada siswa yang mengikuti program lama, maka hipotesis
penelitian diterima dan hipotesis nol ditolak. Yang berarti bahwa program
baru tersebut efektif untuk diterapkan pada program membaca. Intinya,
pengujian hipotesis adalah proses evaluasi hipotesis nol, apakah diterima atau
ditolak.
3) Uji Signifikansi
Uji signifikasi adalah cara mengetahui adanya perbedaan antara dua skor.
Signifikansi merujuk pada tingkat statistik dari probabilitas dimana dengannya
kita bisa menolak hipotesis nol. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan
tingkat probabilitas praseleksi yang dikenal dengan tingkat signifikansi ().
Tingkat probabilitas ini dijadikan dasar untuk menolak atau tidak menolak
hipotesis nol. Standar yang digunakan umumnya 0,05 kesempatan (5 dari
100). Adapula yang menggunakan 0.01. Semakin kecil nilai probabilitasnya,
semakin kecil pula kemungkinan temuan tersebut diperoleh karena disebabkan
oleh peluang.
6

b. Jenis Statistik Inferensial


1) Statistik Parametrik
Yaitu teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa data yang diambil
mempunyai distribusi normal dan menggunakan data interval dan rasio.
a) Uji-t digunakan untuk menentukan apakah 2 kelompok skor memiliki
perbedaan yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji-t
dapat digunakan untuk membandingkan skor membaca pada laki-laki dan
skor membaca pada perempuan di sekolah A.Strategi dasar Uji-t adalah
membandingkan perbedaan nyata antara mean kelompok (X 1-X2)
menentukan apakah ada perbedaan yang diharapkan berdasarkan
peluang.Uji-t terdiridari:
1.1 Uji-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah
ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel independen. Sampel
independen ditentukan tanpa adanya pemadanan jenis apapun.
Software SPSS dapat digunakan untuk uji-t.
1.2 Uji-t untuk sampel non-independen.
Digunakan

untuk

membandingkan

dua

kelompok

terpilih

berdasarkan beberapa kesamaan. Uji ini juga digunakan untuk


membandingkan performasi kelompok tunggal dengan pretest dan
posttest atau dengan dua perlakuan berbeda.
b) Analisis Varians (ANOVA).
Cresswell mengartikan ANOVA sebagai teknik statistik yang
digunakan untuk perbedaan yang ada pada lebih dari dua kelompok data.
Adapun jenis analisis varians, yakni:
1.1 ANOVA sederhana (satu arah) digunakan untuk menentukan apakah
skor dari dua kelompok atau lebih memiliki perbedaan secara
signifikan pada tingkat probabilitasnya. Misalnya, pengukuran prestasi
siswa berdasarkan tingkat ekonominya (tinggi, sedang, dan rendah),
dimana tingkat ekonomi sebagai variabel kelompok dan tingkat
ekonomi sebagai variabel dependennya.
1.2 Multi comparison adalah pengujian yang melibatkan perhitungan
bentuk istimewa dari uji-t. Setiap kali uji signifikansi dilakukan,
tingkat probabilitasnya kita terima. Misalnya, kita setuju kalau hasil
yang akan di daptakan muncul hanya 5 kali kesempatan pada setiap
8

100 sampel. Hasil tersebut dikatakan bermakna dan bukan sekedar


karena peluang semata.
1.3 ANOVA multifaktor adalah jenis analisis statistik yang paling sesuai.
Hasil alisisnya adalah rasio F terpisah untuk setiap variabel bebas dan
satu rasio F untuk interaksi. Misalnya, kita ingin mengetahui apakah
gender

dan

tingkat

ekonomi

(tinggi,

sedang,

dan

rendah)

mempengaruhi prestasi mahasiswa. ANOVA multifaktor. Seperti


pembahasan kelompok sebelumnya, desain faktorial digunakan untuk
meneliti dua variabel bebas atau lebih serta hubungan di antara
variabel tersebut, maka ANOVA multifaktor adalah jenis analisis
statistik yang paling sesuai. Hasil analisisnya adalah rasio F terpisah
untuk setiap variabel bebas dan satu rasio F untuk interaksi. Misalnya,
kita ingin mengetahui apakah gender dan tingkat ekonomi (tinggi,
sedang, dan rendah) mempengaruhi prestasi mahasiswa. ANOVA
multifaktor memungkinkan kita untuk menghitung kedua variabel
bebas (gender dan tingkat ekonomi) dan variabel terikat (prestasi; IPK,
skor bahasa, skor matematika, dsb).
1.4 Analysis of Covariance (ANCOVA). Analisis ini model ANOVA yang
digunakan dengan cara berbeda dimana variabel bebas dihitung dengan
memperhatikan rancangan penelitian. Bila penelitian memiliki 2
variabel bebas atau lebih, maka uji jenis inilah yang cocok digunakan
melalui dua cara yakni: (1) sebagai teknik pengendalian variabel luar
(extraneous variable) serta sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan
uji statistik. ANCOVA bisa digunakan pada penelitian kausal
komparatif

maupun

penelitian

eksperimental

yang

melibatkan

kelompok yang sudah ada dan kelompok yang dibentuk secara acak,
dan (2) ANCOVA digunakan untuk memperkuat uji statistis dengan
memperkecil varian dalam kelompok (error). Kekuatan yang
dimaksudkan adalah kemampuan uji signifikansi untuk mengenali
temuan riset sebenarnya, yang memungkinkan penguji menolak
hipotesis 0 (nol) yang salah.
c) Regresi Jamak
Regresi jamak digunakan pada data berbentuk rasio dan interval.
Regresi jamak menggabungkan variabel yang diketahui secara terpisah
9

untuk memprediksi (misalnya, hubungan antara) kriteria dalam persamaan


(rumus) prediksi atau dikenal dengan Multiple Regression Equation.
Regresi

jamak

merupakan

prosedur

analisis

untuk

penelitian

eksperimental, kausal komparatif, dan korelasional karena teknik ini tidak


hanya untuk menentukan apakah ada hubungan antar variabel tetapi juga
untuk mengetahui besar (kuatnya) hubungan tersebut. Salah satu jenis
regresi jamak adalah step-wise analysis yang memungkinakn kita
memasukkan atau mengeluarkan variabel utama (predicator) ke dalam
persamaan regresi tahap demi tahap. Regresi jamak juda menjadi dasar
analisis jalur yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat interaksi
variabel utama satu sama lain dan berkontribusi pada variabel terikat.
d) Korelasi.
Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui tiga hal pada dua
variabel atau dua set data. Pertama, Apakah ada hubungan antara dua
variabel atau set data. Bila jawabannya ya, maka dua hal berikutnya
perlu kita cari yakni; Bagaimana arah hubungan tersebut; dan Apa yang
menjadi

ukurannya?

Hubungan

yang

dimaksudkan

adalah

kecenderungan dua variabel atau set data berbeda secara konsisten.


Jenis-jenis analisis korelasi, yaitu: Korelasi sederhana, yaitu, korelasi
parsial, dan uji distance.

10

2) Statistik Nonparametrik
Statistik nonparametrik adalah jenis statistis inferensial yang tidak
mengharuskan data berdistribusi normal dan jenis data yang digunakan adalah
data nominal dan ordinal. Chi Square adalah suatu ukuran menyangkut
perbedaan yang terdapat di antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi
teoritis/frekuensi

harapan

yang

dinyatakan

dengan

simbol.

Statistik

nonparametrik yang digunakan untuk menganalisis data yang berupa frekuensi


atau persentase serta yang berbentuk proporsi yang bisa dikonversi menjadi
persentase. Chi square digunakan untuk membandingkan frekuensi yang
muncul pada kategori atau kelompok berbeda. Dikenal dua kategori, yaitu;
truecategory adalah apabila orang atau objek bersifat bebas pada setiap
penelitian (laki-laki dan perempuan), dan artificialcategory yakni kategori
yang secara operasional diartikan sebagai peneliti itu sendiri. Contohnya,
mencari hubungan antara gender dengan keterampilan membaca pada sekolah
A. Karena adanya variabel nominal (gender dan keterampilan membaca),
maka data tersebut dianalisis dengan statistik nonparametrik dengan
menggunakan teknik chi square.
F. Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif berakar pada pendekatan fenomenologi yang sebenarnya lebih
banyak mengkritik pendekatan positivisme yang dianggap terlalu kaku, hitam-putih dan
terlalu taat asas. Alasannya bahwa anlisis fenomenologi lebih tepat digunakan untuk
mengurai persoalan subjek manusia yang umumnya tidak taat, berubah-ubah, memiliki
subjektivitas individual, memiliki emosi dan sebagainya.
Dengan demikian maka analisis-analisis kualitatif cenderung menggunakan
pendekatan logika induktif, di mana silogisme dibangun berdasarkan pada hal-hal khusus
atau data di lapangan dan bermuara pada kesimpulan-kesimpulan umum. Dengan
demikian, pendekatan ini menggunakan logika berpikir menyerupai piramida duduk,
seperti di bawah ini:

11

Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat mencari data
dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses sosial yang
berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak di permukaan itu. Dengan
demikian, maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta
dan bukan sekadar untuk menjelaskan fakta tersebut.
Analisis data kualitatif yang populer digunakan oleh para peneliti adalah Analisis
Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Pada saat penyususun laporan dari hasil
data-data dilapangan untuk menganalisis data kualitatif perlu adanya keabsahan data
sebagai validitas dan reliabilitas dari hasil penelitian.

12

Kriteria dan Teknik Keabsahan Data


Menjamin keabsahan data dalam penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

a. Kredibilitas atau Derajat Kepercayaan


1) Perpanjangan keikutsertaan, dilakukan untuk menuntun peneliti agar terjun ke
lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan
memperhitungkan distorsi yang mungkin terjadi kesalahan atau mengotori
data.
2) Ketekunan pengamat, dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsurunsur
dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
memusatkan pada hal hal tersebut secara rinci.
3) Trianggulasi,

dilakukan

untuk

kebenaran

data

tertentu

dengan

membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Selain itu,
teknik trianggulasi yang banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui
sumber lain.
4) Pengecekan sejawat, teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi atau analitik
dengan rekan-rekan sejawat, agar supaya peneliti tetap mempertahankan sikap
terbuka dan kejujuran dan dengan adanya diskusi melalui teman sejawat
memberikan suatu kesempatan yang baik untuk memulai menjajaki dan
menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.
5) Kecukupan referensial, dalam hal ini untuk menampung dan menyesuaikan
dengan

kritik

tertulis

untuk

keperluan

evaluasi.

Biasanya

peneliti

menggunakan alat perekam yang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan


hasil yang diperoleh dengan kritik yang telah terkumpul.

13

6) Analisis kasus negatif, hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan contohcontoh dari kasus yang tidak sesuai dengan pola kecenderungan informasi
yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.
7) Pengecekan anggota, dilakukan untuk pemerikasaan derajat kepercayaan yang
dicek meliputi: data, kategori analitis, penafsiran, dan kesimpulan.
b. Kebergantungan (Dependability)
Kebergantungan (dependability) menurut istilah konvensional disebut
reliability atau reliabilitas. Hal ini dilakukan melalui suatu cara yang disebut
dengan audit trail. Kata Audit artinya pemeriksaan pembukuan oleh seorang
ahli untuk memeriksa ketelitian pembukuan, dan kemudian mengkonnfirmasikan
serta menjamin kebenarannya, bila ternyata memang benar. Trail artinya jelek
yang dapat dilacak.
Dalam rangka penulisan skripsi, tesis atau desertasi audit trail dilakukan
oleh pembimbing atau promotor, untuk itu peneliti dalam pemeriksaan audit trail
harus menyediakan bahan-bahan sebagai berikut:
1) Data mentah, yaitu catatan lapangan sewaktu mengadakan observasi dan
wawancara, hasil rekaman bila ada, dokumen, dan lain-lain yang telah dioleh
dalam bentuk laporan lapangan.

2) Hasil analisis data, yaitu data berupa rangkuman, hipotesis kerja, konsepkonsep,
dan sebagainya.

3) Hasil sintesis data, yaitu data seperti tafsiran, kesimpulan, definisi, interrelasi
data, thema, pola, hubungan dengan literature, dan laporan akhir.

4) Catatan mengenai proses yang digunakan, yaitu tentang metodelogi, desain,


strategi, prosedur, rasional, usaha-usaha agar hasil penelitian terpercaya
(credibility, dependability dan conformability) serta usaha sendiri melakuan audit
trail.

3. Teknik Analisis Data


Setelah keabsahan data sudah dipenuhi, selanjutnya melakukan analisis data.
Analisis data dilakukan dengan cara:
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam hal ini berupa data-data mentah dari hasil penelitian,
seperti: hasil wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan sebagainya.
14

b. Reduksi data
Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, catatan lapangan, serta
bahan-bahan data lain yang ditemukan di lapangan dikumpulkan dan
diklasifikasikan dengan membuat catatan-catatan ringkasan, mengkode untuk
menyesuaikan menurut hasil penelitian.
c. Penyajian data (display data)
Data yang sudah dikelompokkan dan sudah disesuaikan dengan kode-kodenya,
kemudian disajikan dalam bentuk tulisan deskriptif agar mudah dipahami secara
keseluruhan dan juga dapat menarik kesimpulan untuk melakukan penganalisisan
dan penelitian selanjutnya.
d. Kesimpulan atau Verifikasi
Hasil penelitian yang telah terkumpul dan terangkum harus diulang kembali
dengan mencocokkan pada reduksi data dan display data, agar kesimpulan yang
telah dikaji dapat disepakati untuk ditulis sebagai laporan yang memiliki tingkat
kepercayaan yang benar.
Hasil komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

15

BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang
tidak boleh diabaikan. Kejelian dan ketelitian dalam melihat permasalahan dan jenis
data yang diperoleh, sangat diperlukan untuk dapat menentukan jenis analisis yang
paling tepat. Kesalahan dalam memilih teknik analisis akan berakibat fatal dalam
pengambilan kesimpulan.
Oleh karena itu sebelum menentukan teknik analisis apa yang harus dipakai,
perlu dilihat kembali jenis hipotesis yang akan diujinya, apakah deskriptif, komparatif
atau korelasional. Jika sudah diketahui selanjutnya melacak jenis data yang diperoleh
dari setiap variabel yang diteliti, apakah datanya kuantitatif atau kualitatif. Jika sudah
ditemukan baru menentukan teknik analisis yang dapat digunakan.

16

DAFTAR PUSTAKA
Cresswell, John W. Reserch Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches, SAGE, 2010.
Noeng Muhadjir. 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.1997. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

17

Você também pode gostar