Você está na página 1de 8

VITAMIN D

ARTIKEL

DISUSUN OLEH:
NADYA YURIFA HANUM
Nim: 1602031014

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Sejak terjadi pertumbuhan, manusia bergantung pada zat-zat gizi, untuk pertumbuhan,
perkembangan dan kelangsungan hidupnya. Dalam kandungan ibu , janin memperoleh dari
persediaan

ibu, setalah lahir

hingga usia tertentu dati ASI. Pada akhirnya manusia

bergantung pada persediaan bahan pangan untuk kelangsunga hidupnya. Prsediaan bahan
panganini berasal dari pangan hewani dan nabati. Untik memenuhi kebutuhan gizi, seseorang
harus mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dari kesdua sumber ini 1.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Salah satu sumber gizi ialah
vitamin D.2

BAB II

PEMBAHASAN

Vitamin D adalah nama yang diberikan untuk dua zat terlarut-lemak yang terkait,
yaitu kolekalsiferol dan ergokalsiferol. Vitamin D adalah grup vitamin yang larut
dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. 3
Manusia mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh sinar
matahari, diet dan suplemen, Terdapat dua bentuk dalam vitamin D yang penting bagi
manusia, yaitu vitamin D2 yang berasal dari tumbuhan dan vitamin D3 yang berasal dari
hewan.3
Vitamin D berperan penting dalam meregulasi keseimbangan kalsium, dan defesiensi
vitamin D akan menyebabkan tidak adekuatnya mineralisasi tulang, seperti terlihat dalam
riketsia (pada anak) osteomalasia (pada orang dewasa). Meskipun jumlah matriks kolagen
tetap normal pada kondisi difisiensi ini, tulang menjadi lebih lunak, terutama pada titik
pertumbuhan , sehingga rentan terhadap deformasi. Hal ini menyebabkan

gejala khas

riketsia, seperti kaki berbentuk O atau X serta deformasi tulang belakang pada anak , dan
nyeri punggung serta nyeri sendi pada orang dewasa yang disertai kesulitan berjalan.4
1. Fungsi dan Manfaat Vitamin D
Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan
parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada proses-proses
biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah dan
struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim, seperti lipase
dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan penting sebagai komponen DNA dan RNA,
fosforilasi protein-protein untuk pengaturan jalur-jalur metabolik. Kalsium dan Fosfor serum
pada kadar tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara normal 4.

Fungsi utama dari vitamin D yaitu membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang
bersama vitamin A dan vitamin C. Sementara fungsi khusus dari vitamin D ini adalah
membantu pengerasan tulang, caranya dengan mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di
dalam darah dan kemudian diendapkan pada proses pengerasan tulang 5 .
Vitamin D juga dapat menghancurkan bakteri dan virus dalam tubuh kita, sel pembunuh
dari system imun atau kekebalan tubuh ini dinamakan sel T. jika tubuh kita kekurangan
vitamin D, maka ssel T ini pun tidak bekerja optimal untuk melawan infeksi seperti virus dan
bakteri dengan baik. Terlebih untuk vitamin D2 dan D 3 dapat mencegah gangguan kulit
seperti psoriasis. Dapat juga memperbaiki kerusakan kulit, mencegah infeksi luka dalam kulit
dan meremajakan kulit 6.
Vitamin ini juga berfungsi untuk menyerap kalsium lebih banyak sehinnga pada masa
menopause, tulang tidak cepat keropos sehingga aktifitas harian bias tetap dilakukan. Hal ini
juga akan memperlambat berat badan. Karena menopause dan berat badan dikarenakan
kurangnya olahraga, tekanan psikologis serta terlalu banyakmakan kalori dalam tubuh. Pada
wanita yang mengkonsumsi vitamin D diusia manulanya 11% lebih kecil untuk mendapatkan
kelebihan berat badan lagi. 6
2. Kebutuhan Vitamin D dalam tubuh
Vitamin D sering dianggap sebagai vitamin yang memiliki sifat seperti hormon.Sejak
dahulu, vitamin D dikenal berperan dalam pembentukan tulang yang sehat.Namun, akhirakhir ini penyelidikan akan manfaat yang lebih luas dari vitamin D terus dilakukan.Selain
sebagai pendukung kesehatan tulang, vitamin D juga penting untuk pembentukan berbagai
macam gen tubuh.Beberapa jenis makanan dikenal memiliki banyak kandungan vitamin D.
Makanan tersebut antara lain ikan salmon, makarel, sarden, atau tuna.Selain itu, susu, keju,
dan sereal juga merupakan sumber yang baik akan vitamin D. Satu gelas susu diperkirakan
mengandung sekitar 100 IU vitamin D.Namun uniknya, tubuh ternyata bisa memproduksi
vitamin D. 40% kulit yang terpapar sinar ultra violet B (UVB) matahari selama sekitar 15-30
menit akan menghasilkan 20.000 IU vitamin D. Fakta ini cukup mengejutkan, mengingat

kebutuhan harian atas vitamin D sebenarnya hanya berkisar 400 IU.Semakin banyak bukti
menunjukkan kurangnya produksi vitamin D akan menghambat fungsi sistem kekebalan
tubuh dan membuka pintu masuk berbagai penyakit. 6
Jika Anda menggunakan lotion tabir surya dengan rating SPF lebih besar dari delapan,
produksi vitamin D akan berkurang hingga 95% atau lebih.Untuk memenuhi kebutuhan
vitamin D, mengambil suplemen bisa menjadi pilihan untuk memastikan kecukupan
kebutuhannya.Studi menunjukkan bahwa memiliki cukup tingkat vitamin D bisa mengurangi
risiko sebagian besar penyakit yang berkaitan penambahan usia, hingga pilek dan
influenza.Sebuah penelitian bahkan menyatakan 75% dari semua kematian akibat kanker
usus besar dan payudara dapat dicegah dengan mempertahankan tingkat yang memadai atas
vitamin D. 5
3. Sumber Vitamin D
Pada sebagian besar orang, sumber utama vitamin D adalah hasil sintesis pada kulit,
yang berasal dari 7-dehidrokolesterol, oleh adanya pajanan sinar ultraviolet(panjang
gelombang 290-320nm). 4
Vitamin D relative stabil dan tidak rusak bila makanan dipanaskan dalam jangka waktu
yang lama. Beberapa sumber bahan makanan yang mengandung vitamin D adalah ; susu sapi,
ASI, keju, udang, tiram, kedelai dll.

4. Akibat Kekurangan Vitamin D


Gejala kekurangan Vitamin D ini adalah gelisah, dahi selalu berkeringat, gampang
tersinggung dan juga terjadi pembengkakan pada persendian dan tulang rawan sehingga
membentuk 2 lingkaran yang keras. Biasanya gejala ini jika menyerang anak yang
kekurangan vitamin D akan terlihat gemuk padahal kurus. Gejala yang paling parah adalah
pembentukan tulang kaki pada anak yang tidak normal. Bisa cekung atau cembung. Perutnya
akan seperti membesar dan membusung ke depan serta diikuti dengan sembelit. Akibat
kekurangan vitamin D lainnya yaitu ; Osteoporosis, parkinson, alzheimer ddl. 6

5. Dampak Kelebihan Vitamin D


Kelebihan vitamin D akan menyebabkan kalsiferasi berlebihan pada tulang, pembuluh
darah mengeras, batu ginjal, dan lain-lain. Hal ini disebabkan sifat vitamin D yang mengikat
kalsium sehingga menumpuk di berbagai organ tubuh. Kalsium akan terendap di seluruh
tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan
terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah
meningkat. 3
Bayi yang diberikanvitamin D secara berlebihan. Menunjukan gangguan saluran cerna.
Rapuh tulang, gangguan pencernaan dan kelambatan pertumbuhan mental. 5

BAB III
HASIL DAN KESIMPULAN
Manusia mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh sinar
matahari, diet dan suplemen, Terdapat dua bentuk dalam vitamin D yang penting bagi

manusia, yaitu vitamin D2 yang berasal dari tumbuhan dan vitamin D3 yang berasal dari
hewan.
Fungsi utama dari vitamin D yaitu membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang
bersama vitamin A dan vitamin C. Sementara fungsi khusus dari vitamin D ini adalah
membantu pengerasan tulang, caranya dengan mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di
dalam darah dan kemudian diendapkan pada proses pengerasan tulang. Konsumsi Vitamin D
jumlah yang dianjurkan per hari adalah 400 IU .

\
DAFTAR PUSTAKA
1. Siahaan, Ginta DKK. 2011. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Medan. Poltekkes Jurusan
Gizi .Medan ( tidak diterbitkan)
2. Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

3. Widuri, Hesti. 2013. Komponen Gizi dan Bahan Makanan Untuk Kesehatan. Penerbit
Gosyen Publishing. Yogyakarta.
4. Barasi, Mary E.2009. At A Glance Ilmu Gizi. Penerbit Erlangga. Jakarta
5. Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. CV. Trans Ifo
Media. Jakarta.
6. Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Você também pode gostar