Você está na página 1de 8

ANALISA KIMIA

TERPADU

Nama

: Yakub Christian

No/Kelas

: 35/4KA1

SMK N 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG

1. PRODUK PANGAN
MENTEGA KACANG
SNI 01-2979-1992
a. Definisi
Mentega kacang adalah suatu jenis makanan pasta dengan
media minyak. Dibuat dari biji tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea L) yang gongseng dan digiling dengan atau tanpa
bahan tambahan.
b. Syarat Mutu
Parameter Uji
Satuan
1. Warna, Bau dan
Konsistensi
2. Kadar Air
%
3. Kadar Abu
%
4. Kadar Lemak
%
5. Kadar Protein
%
6. Kadar Serat Kasar
%
7. Logam Berbahaya
dan Arsen:
Pb
ppm
Cu
ppm
Zn
ppm
As
ppm
8. Aflatoxin
ppb

Persyaratan
Normal
Maks 3
Maks 2,7
45-55
Min 25
Maks 2

2
30
40
1
50

c. Penetapan Timbal (Pb)


Pereaksi
: - Kloroform
- Larutan 2,5 mg dithizon dalam 100 ml
CHCl3
- Larutan Pencuci = 10 ml larutan KCN 5 %
ditambah dengan 5ml larutan amonia
pekat, lalu diencerkan menjadi 500ml.

Prosedur

Dipipetkan 10ml larutan abu kedalam corong pemisah.


Kemudian ditambahkan setiap kali 1ml dhitizon sampai lapisan
pereaksi menjadi ungu muda sampai hijau yang menunjukkan adanya
kelebihan pereaksi. Lalu ditambahkan lagi 10ml larutan dhitizon.
Dikocok baik baik lalu lapisan pereaksinya dipisahkan. Kemudian
dikocok dengan 20ml larutan pencuci sebanyak 2 kali. Lapisan
pencuci dibuang, sedang lapisan pereaksi dibaca %-T nya pada
panjang gelombang 520mu.

2. PRODUK NON PANGAN


SEMEN PORTLAND
SNI 15-2049-2004
a. Definisi
Semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling
terak semen portlang terutama yang terdiri atas kalsium
silikat yang bersifat hidrolisis dan digiling bersama sama
dengan bhan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal
senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan
tambahan lain.
b. Syarat Mutu
No
.
1
2
3
4
5

6
7
8
9

Uraian

SiO2,
maksimum
Al2O3,
maksimum
Fe2O3,
maksimum
MgO,
maksimum
SO3
maksimum
Jika C3A 8,0
Jika C3A > 8,0
Hilang pijar,
maksimum
Bagian taklarut,
maksimum
C3S,maksimu
m
C2S, minimum

Jenis semen

Satuan %
portlan
d
IV
V
-

I
-

II
20,0

III
-

6,0

6,0

6,5

6,0

6,0

6,0

6,0

6,0

3,0
3,5
5,0

3,0

2,3

2,3

3,0

3,5
4,5
3,0

2,5

3,0

3,0

1,5

1,5

1,5

1,5

35

40

10

C3A,
8,0
15
7
5
maksimum
11 C4AF + 2C3A
25
atau
C4AF + C2F,
maksimum
c. Silikon dioksida dengan bagian taklarut kurang dari 1%
Pereaksi
: - Ammonium Klorida
- Asam klorida
- Asam klorida (1+99)
- Asam nitrat
- Asam Sulfat
- Asam flourida
Prosedur :
1) Campurkan semen secara merata 0,5 gram contoh dengan kira kira
0,5 gra m NH4Cl dalam gelas kimia 50 ml , tutuplah gelas kimia
dengan kaca arloji dan tambahkan hati hati 5 ml HCl dengan jalan
menuangkan melalui tepi sebelah dalam gelas kimia. Setelah
reaksi kimia selesai angkatlah kaca arloji, tambahkan 1 atau 2 tetes
HNO3, aduk campuran dengan batang pengaduk kaca, tutup
kembali dan letakkan gelas kimia diatas penangas uap selama 30
menit. Selama waktu digest ini sekali kali aduk isi gelas dan
hancurkan gumpalan gumpalan yang masih ada untuk
mempermudah terjadinya penguraian yang sempurna dari semen.
Pasang kertas saring yang berpori medium pada corong, pindahkan
gumpalan asam silikat keatas saringa sebanyak mungkin tanpa
pengenceran dan biarkan larutan menetes.
Gosok dinding sebelah dalam gelas kimia dengan batang
pengaduk yang dilengkapi karet penggosok, dan bilas gelas kimia
serta batang pengduk dengan HCL panas (1+99)
Cuci kertas saring dengan HCL panas (1+99) dan kemudian cuci
dengan air panas sedikit demi sedikit sebanyak 10 atau 12 kali ,

simpan filtrat dan air cucian untuk penentuan golongan


ammonium hidroksida.
2) Pindahkan kertas saring dan endapan kedalam krusibel yang telah
diketahui beratnya, keringkan dan pijarkan perlahan lahan pada
suhu sampai karbon dari kertas saring hilang tanpa ada nyala dari
kertas saring, kemudian lanjutkan pemijaran pada suhu 11001200C selama 1jam.
Kemudian pijarkan kembali sampai berat tetap (W1). Perlakukan
SiO2 yang diperoleh yang masih mengandung sedikit pengotor
dalam krusebel dengan 1ml atau 2ml air, 2 tetes H2SO4 (1+1) dan
kurang lebih 10ml HF, dan uapkan dengan hati hati sampai kering.
Akhirnya pijarkan residu yang sedikit pada suhu 1050-1100C
selama 5 menit , dinginkan dalam desikator dan timbang (W2).
Perbedaan berat antara (W2)
Ini dengan sebelum diberi HF (W1) adalah berat SiO2. Perlu
diingat berat residu sisa setelah penguapan SiO2 merupakan
gabungan Aluminium oksida dan beri (III) oksida, dan masukkan
ke dalam larutan yang diperoleh untuk penentuan golongan
ammonium hidroksida.
Perhitungan :
%SiO2

(W1-W2) x100%
W

3. PRODUK FARMASI
TEMULAWAK SEGAR
SNI 8171:2015
a. Definisi
Temulawak tergolong dalam suku Zingiberaceae yang
merupakan tanaman obat asli Indonesia. Tanaman temulawak
dapat tumbuh optimal da tempat terbuka dan dapat
beradaptasi dibawah tegakan pohon hingga tingkat naungan
40%
Temulawak tumbuh baik pada lokasi tipe iklim B dan
iklim C menurut Oldeman, dengan curah hujan sekurang
kurangnya 1.500 mm/tahun, bulan kering 3bulan-4 bulan
pertahun, suhu rata rata tahunan 19-30C, kelembaban udara
70-90%. Temulawak dapat tumbuh baik pada jenis tanah
latosol andosol podsoik dan regosol yang mempunai tekstur
liat perpasir , gembur, subur, atau banyak mengandung bahan
organik dengan pH tanah 5,0-6,5.
Kandungan senyawa utama yang terdapat dalam
temulwak adalah kurkuminoid serta xanthorizol. Secara
tradisional temulawak digunakan sebagai hepatoprotektor,
analgesik, anti-inflamasi, anti-diabetes, anti-cancer, antimekroba, dll.
b. Syarat Mutu
Umum
:
-

Rimpang induk segar


Rasa khas temulawak dan getir
Bebas dari hama dan penyakit
Permukaan rimpang kering
Rimpang dipanen pada umur antara 10
bulan sampai 12 bulan dan memenuhi

kriteria panen sesuai karakteristik varietas


dan/atau lokasi tumbuh
- Warna insan rimpang kuning jingga
Khusus
No
.
1
2
3
4
5

Parameter

Satuan

Mutu I

Mutu II

Mutu III

Kerusakan, maks
Pengotor, maks
Bobot per
rimpang
Diameter per
rimpang
Kadar
kurkuminoid

%
%
g

0
0
>350

0
0
200-350

2
1
<200

cm

>7

5,5-7

<5,5

>2,0

1,0-2,0

<1,0

Você também pode gostar