Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
Ayu Lestari (2014210056)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Agama Islam tentang Kebudayaan Islam.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Firnawida, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam atas
dedikasinya kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca untuk
kabahagiaan di dunia dan akhirat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
ii
BAB I
: PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang..................................................................................
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................
1.3
Tujuan.................................................................................................
BAB II
: ISI
2.1
2.2
2.3
2.4
BAB III
: PENUTUP
3.1
Kesimpulan......................................................................................... 10
3.2
Referensi............................................................................................
12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
mempelajari tentang ajaran dan kebudayaan islam, serta secara tidak langsung
mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Karena , hampir seluruh kebudayaan
islam merupakan penerapan dari nilai-nilai kebaikan dalam ajaran islam tanpa
melanggar larangan-larangan di dalam Al-quran dan Al-Hadist.
2.
3.
4.
1.3 Tujuan
Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
ii
yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi
manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.
ii
persoalannya sendiri, disini sangat terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu.
Allah mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia karena yang a k a n menjadi
sasaran bimbingannya adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama
Muhammad diangkat sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi
seluruh umat manusia.
Mengawali
tugas
utamanya,
Nabi
meletakkan
dasar-dasar
setempat
dengan
nilai
nilai I s l a m
yang
kemudian
ii
2.
3.
4.
5.
6.
ii
1.
2.
3.
Umat islam lebih berfungsi sebagi konsumen dari pada sebagai produsen
2.
3.
4.
ii
Umat muslim telah diwajibkan untuk menuntut ilmu sejak ia lahir sampai ke
liang lahat.
5. Akhlak yang Mulia
Tak ada yang lebih indah selain mewujudkan keimanan dengan akhlaq Islam
yang mulia.
Masjid adalah instusi pertama yang dibangun oleh rasulullah SAW pada
periode madina. Masjid pertama didirikan pada tanggal 12 rabiul awal tahun
pertama hijriyah yakni masjid Quba di madinah, berikutnya masjid nabawi. Nabi
Muhammad SAW adalah manusia yang pertama kali meneladani dalam
memperluas dan memperkaya fungsi masjid. Ketika hijrah dan mendirikan
Negara Madinah, Rasulullah menjadikan Masjid Madinah (dikenal sebagai
Masjid Nabawi) sebagai pusat kegiatan pemerintahan. Sebagai jantung kota
Madinah saat itu, Masjid Nabawi digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan
kota, menentukan strategi militer dan untuk mengadakan perjanjian kerja sama
bahkan di area sekitarnya digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh
orang-orang fakir miskin.
Dalam bahasa Arab, masjid berarti tempat sujud atau tempat ibadah.Dalam
perjalanan sejarah Islam, masjid bukan sekadar tempat untuk menunaikan ibadah
shalat (terutama shalat berjamaah), namun juga berperan lebih fenomenal dan
krusial dalam menunjang kehidupan masyarakat. Islam mengajarkan pendirian
masjid harus memberikan manfaat luas, terdalam dan lengkap mengingat seluruh
permukaan bumin adalah masjid namun Masjid pada umumnya hanya dipahami
ii
oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal masjid
mestinya berfungsi lebih luas dari pada sekedar sebagai tempat shalat.
P a d a umumnya,disamping tempat shalat. Masjid pada zaman Nabi
dijadikan sebagai pusat peradapan Islam. Nabi Muhammad SAW
mensucikan jiwa kaum muslimin, membina sikap dasar kaum muslimin
terhadap orang yang berbeda agama atau ras, hinga upaya-upaya
meningkatkan kesejahteraan umat justru melalui Masjid.
Selain itu juga Masjid digunakan untuk berdiskusi atau bahkan tempat
berkumpul umat Islam. Disinilah peran Masjid harus diperluas sebagaimana yang
seharusnya menjadi peran masjid itu sendiri.
Saat ini, fungsi masjid sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan umat Islam
telah melemah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
Keterbatasan pemahaman muslim terhadap masjid,
Komunikasi jaringan masjid,
Program masjid kurang menyentuh pemberdayaan umat,
Belum adanya konsep pengembangan percontohan masjid
Dan lemahnya sumber daya manusia di masjid.
Pendirian masjid adalah pendirian rumah Allah SWT, dan hanya bisa
dilakukan atas kehendak-Nya dan dilakukan secara bersama-sama dikarenakan
kecintaan kita dan rasa syukur kita kepada-Nya. Kepada Allah SWT semua urusan
dikembalikan dan semoga Allah SWT meridhoi kita semua.Amin. dengan tujuan
utamanya didirikannya masjid sebagaimana disebutkan didalam Al-Quran bahwa
mendirikan masjid adalah untuk meningkatkan ketaqwaan seseorang manusia
kepada Allah SWT
Beberapa aktifitas yang dilakukan dalam masjid:
ii
1.
2.
3.
Menyelenggaran
kegiatan-kegiatan
sosial
kemasyarakatan
dan
5.
6.
7.
8.
9.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ii
Kebudayaan yang Islami adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan
karya manusia yang tidak terlepas dari nilai-nilai ketuhanan. Hasil olah yang
universal berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam perkembangannya,
kebudayaan perlu dibimbing oleh aturan-aturan yang mengikat agar tidak
terperangkap pada ambisi yang yang dapat menyesatkan, sehingga akan
merugikan diri manusia sendiri. Di sinilah, agama berfungsi untuk membimbing
manusia dalam mengembangkan akal budinya, sehingga dapat menghasilkan
kebudayaan yang beradab yang sesuai ajaran islam. Kebudayaan juga harus
memperhatikan
prinsip-prinsip
islam,
yaitu:
menghormati
akal,
tidak
menimbulkan kerusakan, sebagai sumber ilmu atau pemberi manfaat, dan yang
terakhir jelas asal-usul dan tujuannya sesuai dengan ajaran islam sehingga tidak
ada seseorang yang merasakan buta agama.
Agama Islam sangat mendorong (bahkan turut mengatur) penganutnya
berkebudayaan.
Islam
bukan
kebudayaan
tapi
mendorong
manusia
ii
3.2 Referensi
ii
http://www.slideshare.net/nikmahnurvicalesti/kebudayaan-islam-25755629
(diakses 10 Maret 2015)
Nurul Ayyubi.2013. Konsep kebudayaan islam
http://nurulayyubi.blogspot.com/2013/02/bab-i-pendahuluan-1.html (diakses 10
Maret 2015)
Yahya Dagu.2011. Contoh makalah kebudayaan islam
http://yahyadagu12.blogspot.com/2011/04/contoh-makalah-kebudayaanislam.html (diakses 10 Maret 2015)
ii