Você está na página 1de 15

KEBUDAYAAN ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Guru Pembimbing : Firnawida, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Ayu Lestari (2014210056)

STIE MULTI DATA PALEMBANG


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PALEMBANG
2015
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Agama Islam tentang Kebudayaan Islam.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Firnawida, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam atas
dedikasinya kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca untuk
kabahagiaan di dunia dan akhirat.

Palembang, 11 Maret 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

BAB I

: PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang..................................................................................

1.2

Rumusan Masalah.............................................................................

1.3

Tujuan.................................................................................................

BAB II

: ISI

2.1

Konsep Kebudayaan dalam Islam.....................................................

2.2

Perkembangan Kebudayaan Islam

2.3

Ciri-ciri Kebudayaan Islam...............................................................

2.4

Masjid sebagai Pusat Kebudayaan Islam..........................................

BAB III

: PENUTUP

3.1

Kesimpulan......................................................................................... 10

3.2

Referensi............................................................................................

12

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata agama dan kebudayaan merupakan dua kata yang seringkali
bertumpang tindih, sehingga mengaburkan pamahaman kita terhadap keduanya.
Banyak pandangan yang menyatakan agama merupakan bagian dari kebudayaan,
tetapi tak sedikit pula yang menyatakan kebudayaan merupakan hasil dari suatu
ajaran agama. Hal ini seringkali membingungkan ketika kita harus meletakan
agama islam dalam konteks kebudayaan kehidupan kita sehari-hari.
Perkembangan kebudayaan islam selaras dengan berkembangnya ajaran
agama islam di dunia, terutama di indonesia. Agama islam datang untuk
mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan
seimbang. Kedatangan kebudayaan islam tidak serta merta menghapus
kebudayaan asal suatu daerah. Namun, islam akan merekontruksi suatu
kebudayaan yang bertentangan dengan islam tersebut menjadi budaya yang
sejalan dengan syariat islam.
Kebudayaan Islam berlandaskan pada nilai nilai tauhid. Islam sangat
menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil akal, budi rasa,
dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai nilai kemanusiaan yang bersifat
universal berkembang jadi semua peradapan.
Dalam masa kini banyak sekali kebudayaan yang menjerumuskan
pelaksananya kedalam kesesatan dan kemusyrikan. Oleh karena itu, pemahaman
tentang kebudayaan islam ataupun kebudayaan yang bersyariatkan islam harus
diketahui mulai dini. Sehingga, dapat mempermudah seseorang untuk
ii

mempelajari tentang ajaran dan kebudayaan islam, serta secara tidak langsung
mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Karena , hampir seluruh kebudayaan
islam merupakan penerapan dari nilai-nilai kebaikan dalam ajaran islam tanpa
melanggar larangan-larangan di dalam Al-quran dan Al-Hadist.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1.

Bagaimana konsep kebudayaan dalam Islam.

2.

Bagaimana Perkembangan Kebudayaan Islam.

3.

Apa ciri-ciri Kebudayaan Islam.

4.

Mengapa masjid sebagai pusat peradaban Islam.

1.3 Tujuan
Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan
sebagai berikut:
1.

Mengetahui konsep kebudayaan dalam Islam.

2.

Mengetahui Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam.

3.

Mengetahui Ciri-ciri Kebudayaan Islam.

4.

Mengetahui dapat terpilihnya masjid sebagai pusat peradaban Islam.

BAB II
PEMBAHASAN

ii

2.1 Konsep Kebudayaan dalam Islam


Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan,
dan norma. Sedangkan daya berarti hasil karya cipta manusia. Dengan
demikian,kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di
masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban".
Perbedaannya : kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra,
religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik,
ekonomi, dan teknologi.
Sedangkan pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu Aslama-YuslimuIslaman yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama

yang

diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi
manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)


melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian). Tak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS Ali
Imran : 18.

Sehingga disimpulkan bahwa Kebudayaan Islam adalah kejadian atau


peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam
yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.

ii

Allah mengangkat Nabi Muhammad sebagai Rosul yaitu memberikan


bimbingan kepada umat. Manusia agar dalam mengembangkan kebudayaan tidak
lepas dari nilai-nilai ketuhanan.
Dalam perkembangannya kebudayaan islam perlu dibimbing oleh wahyu
dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang
bersumber dari nafsu sehingga akan merugikan dirinya sendiri.
Disini agama Islam berfungsi untuk membimbing manusia dalam
mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab.
Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai
ketuhanan atau disebut sebagai peradaban Islam, maka fungsi agama disini
semakin jelas. Ketika perkembangan dan diinamika kehidupan umat meanusia itu
sendiri mengalami kesulitan

karena keterbatasan dalam memecahkan

persoalannya sendiri, disini sangat terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu.
Allah mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia karena yang a k a n menjadi
sasaran bimbingannya adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama
Muhammad diangkat sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi
seluruh umat manusia.
Mengawali

tugas

utamanya,

Nabi

meletakkan

dasar-dasar

perkembangan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban


Islam.
Ketika dakwah Islam keluar dari jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh
dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya budaya

setempat

dengan

nilai

nilai I s l a m

yang

kemudian

m e l a h i r k a n b u d a y a I s l a m . Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu


peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.

ii

2.2 Perkembangan Kebudayaan Islam


Menurut Harun Nasution, berdasarkan segi perkembangannya
dikelompokkan menjadi 3 masa,yaitu :
1. Masa klasik(650-1250M)
1.

Kemajuan umat islam dimulai sejak dilakukannya ekspansi oleh dinasti


umayyah.

2.

Lahir pemikir muslim dari berbagai disiplin ilmu

3.

Muncul ulama madzhab ( Imam Hambali, Imam Hanafi, Imam Syafii,


dan Imam Maliki)

4.

Raja dinasti Abbasiyah, yaitu Al-Mamun terkenal sebagai raja yang


cendekiawan karena perhatiannya terhadap ilmu pengetahuan sangat
besar

5.

Dinasti umayyah di Spanyol yang didirikan oleh abdulrahman lolos


tahun 750 mendirikan pusat pemerintahan di Cordova,masjid, univ
,perpustakaan berisi buku sebagai pusat pengembangan kebudayaan
islam.

6.

Didirikan masjid Al-Ashar dan Darul Hikmah

2. Masa Pertengahan (1250-1800M)

ii

1.

Mengalami kemunduran ilmu pengetahuan dan ilmu filsafat dalam dunia


islam

2.

Kehilangan figur pemimpin ideal

3.

Umat islam lebih berfungsi sebagi konsumen dari pada sebagai produsen

3. Masa modern (1800M-sekarang)


1.

Masa kebangkitan umat islam

2.

Memurnikan ajaran islam dari unsur-unsur yang menyebabkan


kemunduran

3.

Menyerap pengetahuan bangsa barat untuk mengimbangi pengetahuan


mereka

4.

Melepaskan diri dari penjajahan bangsa barat

2.3 Ciri-ciri Kebudayaan Islam


1. Mengesakan Tuhan
Tak ada tempat bergantung dan meminta selain kepada Alloh, Tuhan yang
satu.
2. Bernafaskan Tauhid
Karena tauhidlah yang menjadi prinsip pokok ajaran Islam
.
3. Hasil buah pikiran pengolahannya
Maksudnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan membahagiakan umat
sebab Nabi Muhammad diutus sebagai rahmatan lilalamin.
4. Semangat ilmu pengetahuan

ii

Umat muslim telah diwajibkan untuk menuntut ilmu sejak ia lahir sampai ke
liang lahat.
5. Akhlak yang Mulia
Tak ada yang lebih indah selain mewujudkan keimanan dengan akhlaq Islam
yang mulia.

2.4 Masjid sebagai Pusat Kebudayaan Islam

Masjid adalah instusi pertama yang dibangun oleh rasulullah SAW pada
periode madina. Masjid pertama didirikan pada tanggal 12 rabiul awal tahun
pertama hijriyah yakni masjid Quba di madinah, berikutnya masjid nabawi. Nabi
Muhammad SAW adalah manusia yang pertama kali meneladani dalam
memperluas dan memperkaya fungsi masjid. Ketika hijrah dan mendirikan
Negara Madinah, Rasulullah menjadikan Masjid Madinah (dikenal sebagai
Masjid Nabawi) sebagai pusat kegiatan pemerintahan. Sebagai jantung kota
Madinah saat itu, Masjid Nabawi digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan
kota, menentukan strategi militer dan untuk mengadakan perjanjian kerja sama
bahkan di area sekitarnya digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh
orang-orang fakir miskin.
Dalam bahasa Arab, masjid berarti tempat sujud atau tempat ibadah.Dalam
perjalanan sejarah Islam, masjid bukan sekadar tempat untuk menunaikan ibadah
shalat (terutama shalat berjamaah), namun juga berperan lebih fenomenal dan
krusial dalam menunjang kehidupan masyarakat. Islam mengajarkan pendirian
masjid harus memberikan manfaat luas, terdalam dan lengkap mengingat seluruh
permukaan bumin adalah masjid namun Masjid pada umumnya hanya dipahami

ii

oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal masjid
mestinya berfungsi lebih luas dari pada sekedar sebagai tempat shalat.
P a d a umumnya,disamping tempat shalat. Masjid pada zaman Nabi
dijadikan sebagai pusat peradapan Islam. Nabi Muhammad SAW
mensucikan jiwa kaum muslimin, membina sikap dasar kaum muslimin
terhadap orang yang berbeda agama atau ras, hinga upaya-upaya
meningkatkan kesejahteraan umat justru melalui Masjid.
Selain itu juga Masjid digunakan untuk berdiskusi atau bahkan tempat
berkumpul umat Islam. Disinilah peran Masjid harus diperluas sebagaimana yang
seharusnya menjadi peran masjid itu sendiri.
Saat ini, fungsi masjid sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan umat Islam
telah melemah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
Keterbatasan pemahaman muslim terhadap masjid,
Komunikasi jaringan masjid,
Program masjid kurang menyentuh pemberdayaan umat,
Belum adanya konsep pengembangan percontohan masjid
Dan lemahnya sumber daya manusia di masjid.
Pendirian masjid adalah pendirian rumah Allah SWT, dan hanya bisa
dilakukan atas kehendak-Nya dan dilakukan secara bersama-sama dikarenakan
kecintaan kita dan rasa syukur kita kepada-Nya. Kepada Allah SWT semua urusan
dikembalikan dan semoga Allah SWT meridhoi kita semua.Amin. dengan tujuan
utamanya didirikannya masjid sebagaimana disebutkan didalam Al-Quran bahwa
mendirikan masjid adalah untuk meningkatkan ketaqwaan seseorang manusia
kepada Allah SWT
Beberapa aktifitas yang dilakukan dalam masjid:
ii

1.

Menyelenggarakan sholat wajib dan sholat sunnah secara berjamaah

2.

Menyelenggarakan pendidikan dan kajian-kajian keislaman yang


teratur dan trarah menuju pembentukan pribadi muslim, keluarga
muslim dan masyarakat muslim

3.

Menyelenggaran

kegiatan-kegiatan

sosial

kemasyarakatan

dan

peringatn hari besar islam(pernikahan, mauludan, isra miraj, khatmil


Quran, selametan dll)
4.

Membuat data jamaah (berdasarkan usia, pendidikan, pendapatan dll )

5.

Mengektifkan zakat, infaq dan shadaqah baik pengumpulan maupun


pembagian(distribusi)

6.

Menyelenggarakan training-training keislaman dan pengembangan


keuangan umat (kegiatan kepemudaan, kewirauasaan, bank/koprasi
dll)

7.

Memberikan bantuan pada jamaah (memberi santunan, bantuan dll)

8.

Menciptakan meduia komunikasi dan perpustakaan (penyiaran radio


dan televisi, buletin, koran, buku-buku perpustakaan dll)

9.

Menyelenggarakan pembinaan dan perawatan kesehatan umat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ii

Kebudayaan yang Islami adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan
karya manusia yang tidak terlepas dari nilai-nilai ketuhanan. Hasil olah yang
universal berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam perkembangannya,
kebudayaan perlu dibimbing oleh aturan-aturan yang mengikat agar tidak
terperangkap pada ambisi yang yang dapat menyesatkan, sehingga akan
merugikan diri manusia sendiri. Di sinilah, agama berfungsi untuk membimbing
manusia dalam mengembangkan akal budinya, sehingga dapat menghasilkan
kebudayaan yang beradab yang sesuai ajaran islam. Kebudayaan juga harus
memperhatikan

prinsip-prinsip

islam,

yaitu:

menghormati

akal,

tidak

menimbulkan kerusakan, sebagai sumber ilmu atau pemberi manfaat, dan yang
terakhir jelas asal-usul dan tujuannya sesuai dengan ajaran islam sehingga tidak
ada seseorang yang merasakan buta agama.
Agama Islam sangat mendorong (bahkan turut mengatur) penganutnya
berkebudayaan.

Islam

bukan

kebudayaan

tapi

mendorong

manusia

berkebudayaan. Islam mendorong berkebudayaan dalam berfikir, berekonomi,


berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan, menyusun rumah tangga dan
lain-lain. Jadi, agama Islam itu bukan kebudayaan, tapi mendorong manusia agar
berkebudayaan. Oleh karena itu seluruh kemajuan lahir dan batin itu adalah
kebudayaan maka dengan kata-kata lain, Islam mendorong umatnya untuk
berkemajuan.
Selain itu, Masjid adalah tempat yang turut andil dalam mendorong upaya
islam untuk memajukan umatnya dengan berkebudayaan yang sesuai ajaran
islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai salah satu
simbol bagi Islam, tempat pusat komunikasi dan informasi, tempat belajar
tentang ajaran Islam dan tempat munculnya peradaban islam. Dari masjid

ii

tersebut, Rasulullah juga mulai berdakwah dan menyebarkan agama islam.


Sehingga dapat dianggap masjid adalah suatu tempat yang penting bagi
perkembangan peradapan islam. Nilai-nilai islam pun semakin berkembang dan
menyebar dari masa ke masa, sehingga kebudayaan islam tersebut dapat
bercampur dengan kebudayaan lain yang akan direkrontruksi sesuai syariat dan
ajaran islam yang berlaku.

3.2 Referensi

Disse Minate.2012. Contoh makalah kebudayaan islam


http://disseminate01.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-kebudayaanislam.html (diakses 10 Maret 2015)
Nikmah Nurvicalesti.2013.Kebudayaan islam

ii

http://www.slideshare.net/nikmahnurvicalesti/kebudayaan-islam-25755629
(diakses 10 Maret 2015)
Nurul Ayyubi.2013. Konsep kebudayaan islam
http://nurulayyubi.blogspot.com/2013/02/bab-i-pendahuluan-1.html (diakses 10
Maret 2015)
Yahya Dagu.2011. Contoh makalah kebudayaan islam
http://yahyadagu12.blogspot.com/2011/04/contoh-makalah-kebudayaanislam.html (diakses 10 Maret 2015)

ii

Você também pode gostar

  • Audit Manajemen
    Audit Manajemen
    Documento29 páginas
    Audit Manajemen
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • Karangan
    Karangan
    Documento4 páginas
    Karangan
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • P Bisnis
    P Bisnis
    Documento17 páginas
    P Bisnis
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • Tuga SPM
    Tuga SPM
    Documento6 páginas
    Tuga SPM
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • Koperasi Simpan Pinjam
    Koperasi Simpan Pinjam
    Documento1 página
    Koperasi Simpan Pinjam
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • Landasan Pendidikan Pancasila
    Landasan Pendidikan Pancasila
    Documento2 páginas
    Landasan Pendidikan Pancasila
    twin fitersya S.Ei
    Ainda não há avaliações
  • Materi Lanjutan P Perkoperasian
    Materi Lanjutan P Perkoperasian
    Documento12 páginas
    Materi Lanjutan P Perkoperasian
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi
    Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi
    Documento15 páginas
    Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • Bahan Uts PKN
    Bahan Uts PKN
    Documento6 páginas
    Bahan Uts PKN
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • PKN
    PKN
    Documento2 páginas
    PKN
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações
  • PKN
    PKN
    Documento2 páginas
    PKN
    Ayue Lestarii
    Ainda não há avaliações