Você está na página 1de 10

PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

Dosen :
Sapari, S.Pd ,. MM,. M.Pd,

Disusun :
Agus Pujiono

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana

Pengertian Persepsi dari para ahli sebagai berikut :


1. Robbins , (2007:175) memberikan pengertian adalah proses dimana
individu mengatur dan menginterprestasikan kesan-kesan sensoris mereka
guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
2. Sigit, (2003:16) menyatakan bahwa persepsi adalah proses kognitif (didalam
pikiran) seseorang untuk memberi arti terhadap stimulus dari lingkungan
yang dapat ditangkap melalui indranya.
3. Gitosudarmo, (2000:16) persepsi adalah proses memperhatikan dan
menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan.
4. Rahmat, (2005:51) mengemukakan tentang persepsi adalah pengalaman
tentang obyektif , peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
5. Thoha, (2003:141) memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif yang
dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan
baik lewat penglihatan, penghayatan , perasaan dan penciuman.

6. Bimo Walgito, (2004:70) mengungkapkan persepsi adalah suatu


proses pengorganisasian penginterpretasian terhadap stimulus yang
diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang
berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu.
7. Kast dan James , (2002:394) persepsi adalah untuk memahami
perilaku, karena ia merupakakn alat dengan mana ransangan
(stimulus) mempengaruhi seseorang atau sesuatu organisme.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan diatas disimpulkan bahwa
persepsi merupakan suatu proses pemberian arti atau makna
terhadap suatu obyek yang ada pada lingkungan , dengan demikian
seseorang mempunyai persepsi sendiri-sendiri, karena perbedaan
kemampuan inderanya dalam menangkap stimuli (obyek).

A. Psikologi, persepsi seseorang


mengenai segala sesuatu dialam
dunia
dipengaruhi
keadaan
psikologi
B. Famili, pengaruh yang sangat
besar pula terhadap anak-anak
adalah famili
C. Kebudayaan,
kebudayaan dan
lingkungan
tertentu
juga
merupakan salah satu faktor yang
kuat
didalam
mempengaruhi
sikap, nilai dan cara seseorang
memandang
dan
memahami
keadaan didunia ini

A. Orang yang membentuk persepsi


itu sendiri , khususnya kondisi
intern ( kebutuhan, kelelahan,
sikap, minat, motivasi , harapan,
pengalaman masa lalu dan
kepribadian)
B. Stimulus yang berupa obyek
maupun peristiwa terntentu (
benda, orang, proses dan lain-lain
)
C. Stimulus dimana pembentukan
persepsi itu terjadi baik tempat,
waktu, suasana ( sedih, gembira
dan lain-lain )

Menurut Toha, 2007:147

Menurut Muhyadi (1989)

A. Ukuran, semakin besar ukuran suatu obyek fisik, semakin


besar kemungkinan obyek tersebut dipersepsikan.
B. Intentitas, semakin besar intensitas suatu stimulus, semakin
besar kemungkinan diperhatikan, misalkan suara yang keras
akan diperhatikan dari pada suara lembut.
C. Frekuensi, semakin frekuensi suatu stimulus disampaikan ,
semakin besar kemungkinan stimulus tersebut diperhatikan,
contoh iklan
D. Kontras, stimulus yang kontras atau mencolok dengan
lingkuangan sekelilingnya kemungkinan dipilih untuk
diperhatikan dari pada stimulus yang sama dilingkunganya.
E. Gerakan, stimulus yang bergerak akan diperhatikan daripada
stimulus yang tidak bergerak.
F. Perubahan, suatu stimulus akan lebih diperhatikan jika
stimulus atau obyek tersebut dalam bentuk yang berubahubah.
G. Baru, suatu stimulus yang baru dan unik akan lebih cepat
mendapat kan perhatian dari pada stimulus yang biasanya
dilihat.

1. Stereotyping, adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas


dasar satu atau beberapa sifat dari kelompoknya dan seringkali didasarkan
atas jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan dan kedudukan atau
jabatan , sebagai contoh seorang manajer bersepsi kalau seorang ibu yang
punya bayi tidak menyukai lembur dari suatu pekerjaan, padahal secara
umum persepsi tersebut bisa benar, tetapi tidak bagi ibu-ibu tertentu.
2. Halo Efeect, adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah
satu sifatnya saja, sebagai contoh seseorang yang mudah senyum dan jujur
penampilanya rapi dianggap lebih jujur dari orang yang berpenampilan
serem, biasanya persepsi halo efeect terjadi pada saat melakukan penilaian
dan wawancara.
3. Projection, adalah merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang
lain atas dasar perasaan dan sifatnya, sebagai contoh seseorang dosen yang
galak dan disiplin dianggap killer padahal persepsi tersebut bisa saja salah
karena dosen tersebut menerapkan kedisiplinan pada mahasiswanya.

Pengertian Komunikasi menurut para ahli :


1. Thoha, (2003:167) adalah suatu penyampaian dan
penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke
orang lain.
2. Sigit, (2003:5) mengemukakan komunikasi adalah
suatu bentuk pemprosesan informasi sosial, yang
pihak penerima atau yang dihubungi harus
menafsirkan untuk dapat mengerti artinya.
3. Gitosudarmo, (2000:197), komunikasi didefinisikan
sebagai penyampaian atau pertukaran informasi dari
pengirim kepada penerima baik lisan, tertulis maupun
menggunakan alat komunikasi.

4. Kartono, (2003:118), komunikasi ialah arus dan emosi emosi yang


terdapat dalam masyarakat yang berlangsung secara vertikal maupun
horisontal, dapat berarti pula perhubungan atau persambungan
wahana.
5. Pace, (2006:37)
pengertian komunikasi organisasi sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan diantar unit-unit komunikasi dan
lebih menekankan bahwa komunikasi organisasi terjadi kapanpun
setidak-tidaknya seseorang yang menduduki suatu jabatan
menafsirkan suatu pertunjukan pesan.
Dengan demikian bisa disimpulkan ada dua aspek penting
komunikasi:
1. Display, penciptaan pesan atau lebih tepatnya penciptaan
pertunjukan .
2. Penafsiran pesan atau penafsiran pertunjukan.

Unsur-unsur Komunikasi :
1. Pengirim (Sender)
2. Penyandian (Enconding)
3. Pesan (Message)
4. Saluran (Channel)
5. Penerima (Receiver atau audience)
6. Penafsiran (Decoding)
7. Umpan balik (Feedback)
8. Gangguan (Noice)

Você também pode gostar