Você está na página 1de 9

MAKALAH MANAJEMEN

PEMAHAMAN PERILAKU INDIVIDU

Oleh :
Galang Ihsan Ramadhan
Rahma Maul Reza
Bima Tambun

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul Pemahaman Perilaku Individu. Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam pemahaman dan pengetahuan kita mengenai perilaku-perilaku individu
maupun kelompok dalam suatu organisasi.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,
arahan, dan pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan
kepada:
1. Ibu Dr.Nur Khusniyah Indrawati,CSRS selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar
Manajemen
2. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami minta kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang.

Malang, 9 November 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi
sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam
perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai
upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan produktivitas
karyawan. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting
dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
Pada umumnya setiap individu memiliki suatu kebutuhan hidup, mulai dari yang
sederhana (primer) sampai kebutuhan yang lebih atau luas (tersier). Karena untuk memenuhi
kebutuhannya, setiap individu memerlukan suatu tempat untuk memenuhi kebutuhannya.
Maka dari itu, manusia memerlukan organisasi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Baik
itu organisasi di bidang pendidikan, hobi, pekerjaan, dan lain lain. Dalam perilaku
organisasi dijelaskan bagaimana perbedaan kebutuhan antar individu, karakter karakter
setiap individu, dan komunikasi antar individu yang berpengaruh dalam pencapain tujuan itu.
Organisasi di sebut sebagai sistem sosial karena di dalamnya terdapat sekelompok
orang yang mempunyai hubungan keterkaitan antara satu dengan lainnya sehingga
bersosialisasi dengan para pelaku organisasi. Dalam perilaku organisasi, individu individu
harus mampu menyesuaikan dirinya dengan bersosialisasi dengan yang lain. Ini akan
membuat tugas yang telah diberikan akan terasa mudah karena tugas tersebut bisa dilakukan
secara bersama sama. Karena setiap orang mempunyai kebutuhan, maka sebaiknya dalam
berperilaku organisasi seseorang mampu bereksistensi dengan orang lain agar mampu
melaksanakan tujuan yang ingin dicapai.
Organisasi merupakan suatu perkumpulan orang yang memilki tujuan bersama untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku organisasi merupakan pembelajaran tentang suatu
sifat/karakteristik individu yang tercipta di lingkungan suatu organisasi. Karena manusia
berbeda beda karakteristik, maka perilaku organisasi berguna untuk mengetahui sifat sifat
individu dalam berkinerja suatu organisasi. Pembelajaran perilaku organisasi akan
mengetahui tentang caracara mengatasi masalahmasalah yang ada di lingkungan
organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Perilaku Individu Dalam Organisasi


Menurut Soekidjo Notoatmojo, prilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang
masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Louis Thurstone, sedangkan
menurut Rensis Likert dan Charles Osgood, prilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi
perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak maupun perasaaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut.
Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik
individudengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan
berperilakuberbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing
lingkungannya yang memang berbeda.
Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Karakteristik yangdipunyai individu
ini akan dibawanya manakala memasuki lingkungan baru yaitu oraganisasiatau yg lainnya.
Organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang mempunyai karakteristikseperti
keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan, tugas, wewenang,tanggung
jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dan sebagainya.
Dalam kaitan antara individu dengan organisasi, maka ia membawa karakteristik
individu ke dalam organisasi, sehingga terjadilah interaksi antara karakteristik individu
dengankarakteristik organisasi. Interaksi keduanya mewujudkan perilaku individu dalam
organisasi.Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu.

2.2

Dasar-Dasar Perilaku Individu


Perilaku individu/ manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara person atau
individu dengan lingkungannya. Semua perilaku individu dipengaruhi oleh beberapa
karakteristik, yaitu:
A. Karakteristik biografis
Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari:
1. Usia
Usia sangat mempengaruhi manusia berperilaku terutama dalam organisasi, semakin tua
usianya maka perilaku/ produktifitas akan semakin berkurang, termasuk bagaimana
kemampuannya untuk bekerja, merespon stimulus yang dilancarkan oleh individu lainnya.

2. Jenis kelamin
Penelitian membuktikan bahwa sebenarnya kinerja pria dan wanita dalam menangani
pekerjaan relatif sama. Keduanya hampir sama konsistensinya dalam memecahkan masalah,
keterampilan analitis dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, dan kemampuan belajar
3. Status perkawinan
Status perkawinan akan meningkatkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap
pekerjaannnya karena nilai pekerjaannya lebih berharga dan penting karena bertanggung
jawab pada keluarga, biasanya karyawan yang telah menikah lebih puas dengan pekerjaanya
disbanding yang belum menikah.
4. Masa kerja
Masa kerja yang lebih lama menunjukkan pengalaman kerja yang lebih dari seseorang
dibanding rekannya yang baru dan ini akan mempengaruhi perilakunya dalam bekerja.
B. Kemampuan
Setiap manusia mempunyai kemampuan berfikir tapi kemampuan ini berbeda-beda ada yang
lebih dan ada yang kurang. Seluruh kemampuan seseorang pada hakikatnya tersusun dari dua
faktor yaitu:
1. Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk menjalankankegiatan
mental. Untuk mengungkap kemampuan ini digunakan tes IQ yang berusaha mengeksplorasi
dimensi yang membentuk kemampuan intelektual
2. Kemampuan fisik, adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugasyang
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan. Karyawan yangmempunyai
kemampuan intelektual dan fisiknya tidak sesuai dengan tuntutanpekerjaan, sipastikan akan
merupakan penghambat pencapaian tujuan kinerja atauproduktifitas. Seorang pilot misalnya
harus berkualitas tinggi kemampuan visualisasiruangnya, penjagapantai harus kuat
kemampuan visualisasi dan koordinasi tubuhnya.
C. Kepribadian
Kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta
menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Hal ini paling sering
digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan oleh
seseorang. Determinan Kepribadian terdiri dari keturunan,lingkungan,dan situasi linkungan
sekitar.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

2.3

Adapun tipe-tipe kepribadian sebagai berikut :


Tipe realistic
Mereka yag berada pada areal ini adalah cenderung sebagai orang yang memilikikeengganan
social, agak pemalu, bersikap menyesuaikan diri, materialistik, polos,keras hati, praktis, suka
berterus terang, asli, maskulin dan cenderung atletis, stabil,tidak ingin menonjolkan diri,
sangat hemat, kurang berpandangan luas, dan kurangmau terlihat.
Tipe investigatif
Mereka yang berada di dalam tipe ini cenderung berhati-hati, kritis, ingin tahu,mandiri,
intelektual, instropektif, introvert, metodik, agak pasif, pesimis, teliti,rasional, pendiam,
menahan diri dan kurang popular.
Tipe artistikOrang-orang yang masuk tipe ini cenderung untuk memperlihatkan dirinya
sebagai orang yang agak sulit (complicated),tidak teratur, emosional, tidak
materialistik,idealistis, imaginative, tidak praktis, implusit, mandiri, introspeksi, intuitif,
tidakmenyesuaikan diridan orisinil/asli
Tipe sosial
Mereka yang tergolong dalam tipe ini sosial ini cenderung untuk memperlihatkandirinya
sebagai orang yang suka kerjasama, suka menolong, sopan santun (friendly), murah hati, agak
konservatif, idealistis, bersifat social, bertanggung jawab.
Tipe enterprisingMereka yang masuk dalam tipe ini cenderung memperlihatkan dirinya
sebagai orangyang gigih encapai keuntungan, petualang, bersemangat (ambisi), dominan,
energik,optimis, percaya diri, social, dan suka bicara.
Tipe conventional Mereka yang masuk dalam tipe ini adalah orang-orang yang mudah
menyesuaikan diri (conforming), teliti, efisien, sopan santun, tenang, pemalu, patuh, teratur
dancenderung rutin, keras hati, praktis, kurang imajinasi, tetapi kurang mengontrol diri.
Nilai,Sikap,dan Persepsi Individu
a. Nilai
Nilai dapat didefinisikan sebagai keyakinan dasar bahawa suatu modus perilaku atau
keadaan akhir eksistensi yang lebih khas disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan
modus perilaku atau keadaan akhir eksistensi kebalikan atau lawannya.Sedangkan sistem
nilai dapat didefinisikan sebagai suatu hirarki yang didasarkan pada suatu peringkat nilainilai seseorang individu dalam hal intensitasnya.
Tipe Nilai menurut Allport dkk:
1. Teoritis: menganggap sangat penting penemuan kebenaran lewat suatu pendekatan kritis
dan rasional.
2. Ekonomis: Menekankan kegunaan dan yang praktis.
3. Estetis: menaruh nilai tertinggi pada bentuk dan keserasian.
4. Sosial: memberikan nilai tertinggi pada kecintaan akan orang-orang.
5. Politis: menaruh tekanan pada diperolehnya kekuasaan dan pengaruh.

6. Religius: peduli akan kesatuan kesatuan pengalaman dan pemahaman mengenai kosmos
sebagai keseluruhan.

b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang
terjadi sebagai hasil pengalaman. Suatu perubahan proses berfikir atau sikap seorang individ,
jika tidak diiringi dengan perubahan perilaku, nelum merupakan pembelajaran.
Perbedaan dimensi individu dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh: konsep diri,
cirri kepribadian, sikap, kemampuan, dan emosi. Konsep diri adalah bagaimana anda
memandang diri sendiri, kepribadian adalah bagaimana anada menampilkan diri anda
didepan orang lain.
c. Sikap
Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak
menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana
seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap
penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja. komponen sikap terrdiri dari:
a.

Kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap

b. Afektif, segmen emosional dari suatu sikap


c.

Perilaku,suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu.

d. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.
atau persaan senang atau tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja mempengaruhi
sikap.
e. Persepsi
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya distorsi dalam persepsi atau
adanya perbedaanpersepsi dalam memaknai sesuatu. Faktor tersebut adalah :
a.

Pemberian Kesan (perceiver ). Bagaimana seseorang memberikan arti terhadap sesuatusangat


ditentukan oleh karakteristik kepribadian orang tersebut. Misalnya umur, lamabekerja, status,
tingkat pendidikan, agama, budaya, dan lain-lain.

b. Sasaran. Atribut yang melekat pada objek yang sedang diamati akan dipersepsikanmsehingga
dapat mempengaruhi bagaimana orang mempersepsikan hal tersebut.misalnya dari wujud
fisik, tinggi, bentuk tubuh, rambut, cara berpakaian, suara, gerakan,bahasa tubuh maupun
sikapnya yang memberikan berbagai persepsi yang berbeda daritiap orang yang berbeda.

c.

Situasi. Lingkungan sangat menentukan individu/kelompok dalam mempersepsikanobjek


atau kejadian. Contoh, setiap malam minggu Anda melihat sesorang di sebuahcaf. Menurut
Anda, orang tersebut tidak menarik. Tetapi ketika orang tersebut datangke masjid, menurut
Anda, orang tersebut menjadi sangat menarik. Namun mungkin saja orang lain tidak
menilainya demikian.
Tiap-tiap individu memiliki karakteristik seperti kemampuan, kepercayaan pribadi,
harapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Organisasi sebagai suatu lingkungan
individu juga mempunyai karakteristik antara lain : keteraturan yang diwujudkan dalam
susunan hierarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system
pengajian, system pengendalian, dan lain-lain.

f. Introversi dan Ekstroversi


Introversi adalah sifat kepribadian seseorang yang cenderung menghabiskan waktu
dengan dunianya sendiri dan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya.
Ekstroversi merupakan sifat kepribadian yang cenderung mengarahkan perhatian kepada
orang lain, kejadian di lingkungan dan menghasilkan kepuasan dari stimulus lingkungan.

2.3

Saling Pengertian Individu dengan Kelompok


a.

Pengaruh konflik antar kelompok


Konflik antar kelompok terjadi karena tiap-tiap kelompok ingin mengejar kepentingan
atau tujuan kelompoknya masing-masing. Konflik yang terjadi anatar kelompok dapat
memberikan hasil yang bermanfaat bagi organisasi (fungsional) atau dapat memberikan hasil
yang negative (disfungsional). Dan konflik mempunyai kaitan dengan prestasi kerja
kelompok atau organisasi, diman ia dapat bersifat deskruktif maupun konstruktif.

b. Hubungan antar kelompok


Hubungan antar kelompok terdiri dari jaringan dan koalisi, peran ganda, peran khusus
manajemen.
c.

Negosiasi
Proses negosiasi dapat menyebabkan kelanjutan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dan usaha kerjasama untuk menciptakan nilai-nilai yang tidak terdapat sebelumnya.
Proses negosiasi adalah pengalaman yang sangat berorientasi pada manusia. Untuk
menambah pemahaman akan tujuan, kebutuhan, dan keinginan pihak lain, perunding yang
sukses beusaha untuk memahami sifat kepribadian yang relevan dari individu yang lain yang
berunding.

Contoh kasus
1. Kasus : Dalam sebuah perusahaan, mengalami perdebatan karena perbedaan
pendapat antara karyawan dengan karyawan lain, mereka mencoba memberikan
argumentasi mereka, atas produk yang akan di jual oleh perusahaan.
Penyelesaiaan :
Manajer harus memberikan jalan tengah yaitu dengan
menyatukan argumentasi mereka dengan menjadikan suatu analisis yang baik dan
dapat di terima oleh karyawan-karyawannya.
2. Kasus : karyawan citibank terlibat dalam kasus penyahgunaan kebijakan dengan
menandatangani blanko yang seharusnya tidak boleh ditandangani oleh nasabah
dan menyalahgunakan kepercayaan nasabah yang sudah diberikan kepada pihak
citybank.
Penyelesaian : seharusnya ada pihak yang mengawasi jalanya kegiatan transaksi di
bank tersebut. Dan dari pihak manajer seharusnya memberikan sebuah sikap yang
tegas dengan memberikan peraturan dan sanksi

Daftar Pustaka

http://lisarahayu18.blogspot.ae/2014/12/perilaku-individu-dalamorganisasi.html
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : Andi Offset
Thoha, Miftah. 2009. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan aplikasinya.
Jakarta : Rajawali Pres.

Você também pode gostar