Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan paper yang berjudulobat-obatan penyakit angina pektoris
Kardiovaskuler
Atastersusunnya paper ini kami mengucapkanterimakasihsebesar besarnyakepada:
1 Ibu khofi selaku Dosen pembimbing yang telah mendampingi kami untuk pembuatan
makalah ini.
2 Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga paper ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadaribahwa paper inijauhdarisempurna, karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan penulisan ini.Kami berharapsemoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. LatarBelakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah..............................................................................................4
1.3. Tujuan 4
BAB 2
PEMBAHASAN.......................................................................................5
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan
megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung.
Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat
ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan
oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
Angina Pectoris Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi
No (nitrat Oksida yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak
adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang
memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.
Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila
belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan
maka suplai darah ke koroner akan berkurang.
Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan
energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium
dan menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai
oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi.
Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.
Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina:
1. Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.
2. Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah,
disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
3. Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk pencernaan,
sehingga menurunkan ketersediaan darah unuk supai jantung.
4. Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi jantung
meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah dengan demikian beban
kerja jantung juga meningkat.
Penimbunan lemak (lipid) dan jaringan fibrous pada dinding arteri koroner
Ph sel menurun
Menurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah jantung dengan berkurangnya jumlah
curah jantung sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan setiap kali jantung berdenyut)
Tekana jantung kiri, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dan paru-paru kiri
meningkat
Nyeri
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui jenis-jenis angina pektoris ?
2. Mengetahui keterangan tentang Nitrat organic ?
3. Mengetahui keterangan tentang penghambat andrenoseptor beta (beta bloker)
4. Mengetahui keterangan tentang Penghambak kanal Ca++ ?
BAB II
PEMBAHASAN
3. Enzim dan protein jantung mungkin diukur untuk menyingkirk kemungkinan infark
miokard.
2.1.3 Penatalaksanaan :
1. Pencegahan :
Individu yang rentan angina disarankan untuk menghindari stressor yang dapat memicu
serangan angina, seperti bekerja dalam lingungan dingin atau tidak merokok.
2. Teknik invasif :
1. Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA)
Dengan PTCA,lesi ateroslerotik berdilatasi dengan bantuan kateter yang
dimasukkan menembus kulit kedalam arteri femoralis
atau
brankialis dan
2.2.2 Farmakodinamik
1) Mekanisme Kerja
Secara in vivo nitrat organik merupakan prodrug yaitu menjadi aktif setelah
dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida. Mekanisme kedua nitrat organik
adalah bersifat endhotelium-dependent, dimana akibat pemberian obat ini akan
dilepaskan prostasiklin dari endotalium yang bersifat vasodilator. Atas dasar kedua hal ini
maka nitrat organik dapat menimbulkan vasodilatasi dan mempunyai efek antiagregasi
trombosit.
2) Efek kardiovaskular
Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen dengan cara
mempengaruhi tonus vaskular. Pada dosis rendah nitrat organik menimbulkan
venodilatasi sehingga terjadi pengumpilan darah pada vena perifer dan dalam
splanknikus. Venous pooling ini menyebabkan berkurangnya alir balik darah ke dalam
7
Metabolit di nitratnya yang mempunyai efek vasodilatasi 10kali kurang kuat, mempunyai
waktu paruh kira-kira 40 menit.
Sediaan lain nitrat organic adalah preparat transdermal, seperti salep atau plester. Plester
nitrogliserin dirancang untuk pengguna 24 jam dan melepaskan 0.2 mg-0.8 mg obat tiap
jam. Mula kerja lama dengan puncak efek tercapai dalam 1 sampai 2 jam. Salep
nitrogliserin (2%) diletakkan pada kulit 2.5-5 cm 2, dosisnya disesuaikan untuk tiap
pasien. Efek terapi muncul dalam 30-60 menit dan bertahan sampai 4-6 jam. Bentuk
salep biasanya untuk mencegah angina yang timbul malam hari.
Amilnitrit mempunyai bentuk cairan yang mudah menguap (volatile). Cara inhalasi ini
diabsorpsi lebih cepat dan seperti preparat sublingual menghindari efek metabolism lintas
pertama di hati.
2.2.4 Sediaan dan posologi
Untuk mengatasi serangan angina akut, maka digunakan nitrat organic dalam formula
kerja seperti preparat sublingual. Mula kerja terjadi dalam 1-2 menit, tetapi efeknya
menghilang setelah 1 jam gunakan dosis terkecil yang masih efektif.
Untuk pencegahan angina pada angina kronik, digunakan sediaan nitrat organim oral.
Dosis obat harus disesuaikan agar kadar plasma efektif tercapai setelah mengalami efek
lintas pertama di hati. Isosorbid dinitrat 10-30 mg, 2-3 kali sehari atau preparat
nitrogliserin lepas lambat biasanya digunakan untuk mengurangi frekuensi serangan
angina.
Nitrogliserin intravena mempunyai mula kerja yang cepat, tetapi efeknya juga cepat
hilang jika infus dihentikan. Oleh karena itu, pemberian nitrogliserin IV dibatasi untuk
pengobatan angina berat dan angina berulang saat istirahat.
2.2.5 Toleransi
Toleransi merupakan masalah utama yang mengurangi manfaat klinis nitrat organik.
Toleransi dapat terjadi terhadap efek terapi maupun efek samping, terdapat 3 mekanisme
yang mendasari toleransi. Pertama, deplesi gugus SH, teori ini disokong oleh perbaikan
toleransi pada pemberian donor gugus SH, N-Asetilsistein. Kedua, adanya aktivasi
9
neurohormoral
(barorefleks),
sehingga
terjadi
pengelepasan
katekolamin
dan
vasokinstriksi. Ketiga, toleransi terjadi karena ekspansi volume darah sehingga terjadi
hemodilusi nitrogliserin. Pada prinsipnya, toleransi secara efektif dihilangkan dengan
cara menghentikan terapi selama 8-12 jam atau mengubah interval atau dosis obat.
2.2.6 Efek samping, perhatian dan kontraindikasi
1. Efek samping
Efek samping nitrat organik umumnya berhubungan dengan vasodilatasi. Pada awal
terapi sering ditemukan sakit kepala., flushing karena dilatasi arteri serebral. Sakit kepala
akan berkurang setelah beberapa kali pemakaian atau pengurangan dosis obat. Pada
pasien stenosis aorta atau kardiomitropi hipertrofik, nitrat organik dapat menyebabkan
penurunan curah jantung secara hebat dan hipotensi refrakter. Pemberian nitrat organik
dikontraindikasikan pada pasien yang mendapatkan sildenafil.
2. Indikasi
1. Angina pektoris
Nitrat organik digunakan untuk pengobatan berbagai jenis angina pektoris. Obat ini
digunakan secara luas untuk angina tidak stabil. Untuk angina tidak stabil, nitrat
organik diberikan secara infus IV. Namun kekurangan cara IV ini adalah toleransi
yang cepat terjadi (24-48 jam setelah pemberian). Dosis perlu ditinggikan bila pasien
bebas angina selama 24 jam. Pemberian obat IV juga bisa digantikan dengan cara
oral dengan interval bebas nitrat 6-8 jam. Efek antiagregasi trombosit nitrat organik
mungkin ikut berperan dalam terapi angina tidak stabil. Sejumlah obat juga
digunakan dalam pengobatan angina tidak stabil yaitu aspirin yang terbukti
memperbaiki survival dan heparin yang dapat mengurangi serangan angina serta
mencegah terjadinya infark jantung. Obat lain yang dapat digunakan adalah -bloker
dan antagonis Ca++.
2. Penggunaan lain
2.1 infark jantung
dalam studi relatif baru (GISSI-3, 1994) nitrogliserin dapat mengurangi mortalitas pasien
infark jantung akut dila dikombinasi dengan penghambat EKA lisinopril. Penelitian lain
(ISIS-4, 1995) juga menunjukkan penggunaan isosorbid mononitrat oral lepas-terkontrol
menggunakan angka mortalitas jangka pendek (35 hari) pasien infark jantung dibandingkan
10
kontrol. Dari data yang ada tidak dianjurkan penggunaan nitrat jangka panjang secara rutin
pada pasien infark jantung tanpa komplikasi.
2.2 Gagal jantung kongestik
Penggunaan nitrat organik untuk gagal jantung kongestif biasanya dalam bentuk
kombinasi.kombinasi nitrat organik dan hidralazin dilaporkan memperbaiki survival pasien
gagal jantung. Penggunaan nitrat organik sebagai obat tunggal untuk gagal jantung
kongestif mungkin bermanfaat memperbaiki gejala dan tanda gagal jantung, terutama apabila
pasien tersebut juga menderita penyakit jantung iskemik.
Sifat farmakologi
-bloker dibedakan atas beberapa karakteristik seperti jenis subtipe reseptor yang dihambat,
kelarutan dalam lema, metabolisme, farmakodinamik dan adanya aktivitas simpatomimetik
instrinsik. Walaupun suatu -bloker diklasifikasikan sebagai kardioselektif, kardioselektivitas
ini relatif dan menghilang jika dosis ditinggikan. Sifat larut lemak menentukan tempat
metabolisme dan waktu paruh (memendek). Penghentian terapi angina dengan -bloker
(terutama dengan waktu paruh pendek) harus dilakukan secara bertahap untuk mencegah
kambuhnya serangan angina
11
benzotiazepin
(diltiazem),
difenilpiperazin
(sinarizin,
flunarizin)
dan
(reticulum
sarkoplasmik) sehingga apaart kontrkatil (sarkomer) bekerja. Secara umum ada 2 jenis
kanal Ca++ . pertama voltae sensitive (VSC) / potential dependent calsium cannel (PDC).
Pada otot jantung dan vascular,masuknya Ca++ lewat kanal lambat dan penglepasan Ca++
dari sarkoplasmik retikulum berperan penting dalam kontraksi ,sebaliknya otot rangka
relative tidak memerlukan Ca++ ekstrasel karena system sarkoplasmik retikulum yang
telah berkembang baik .Pada jantung dan otot polos jenis yang dominan adalah subtype-L
.penghambat kanal Ca++menghamba masuknya Ca++kedalam sel ,sehingga terjadi
relaksasi otot polos vaskular ,menurunnya kontraksi otot jantung dan menurunnya
kecepatan nodus SA serta konduksi AV. Verapamil dan diltiazem terikat pada protein
kanal terutama dalam fase inaktivasi kanal sehingga menunjukan karakteristik frequensi
dependent :hal ini menerangkan efek yang kuat kedua obat ini terhadap sel konduksi
jantung Nifedipin ,sebaliknya,kurang mempengaruhi kinetik kanal Ca ++,sehingga tidak
tergantung kepada frekuensi stimulasi dan tidak mempengaruhi konduksi jantung.
2. Efek kardiovaskular nifedipin ,verapamil dan diltiazem
Receptor operated channel [ROC] juga dihambat oleh penghambat kanal Ca ++,tetapi
penghambatan yang terjadi tidak sekuat pada VSC .penghambatan arus masuk Ca ++dapat
diatasi sebagian oleh peningkatan konsentrasi Ca++ dan obat-obat yang meningkatkan
masuknya Ca++ kedalam sel seperti simpatomimetikdan glikosida jantung. Penghambat
kanal Ca++mempunyai 3 efek hemodinamik yang utama yang berhubungan dengan
pengurangan kebutuhan oksigen otot jantung yaitu;1) vasodilatasi coroner dan prifer ; 2)
13
1. Angina varian
Penghambat kanal Ca++ bermanfaat dalam pengobatan angina varian. Ke-3 golongan obat
( nifedipin dan daerivatnya, verapamil dan diltiazem) dapat digunakan.
2. Angina stabil kronik.
Penghambat kanal Ca++ bermanfaat dalam pengobata angina stabil kronik karena
meningkatkan dilatasi coroner dan mengurangi kebutuhan oksigen karena efek penurunan
tekanan darah, kontraksi dan frekuensi denyut jantung.
Untuk menguangi kermungkinan ini dapat diberikan kombinasi dihidrpidin dengan beta
bloker.
3. Angina tidak stabil.
Obat yang biasa digunakan untuk pengobatan angina tidak stabil adalah nitrat organic,
beta bloker, heparin dan aspirin. Penghambat kanal Ca ++ dapat digunakan sebahai
tambahan , karena efek relaksasi terhadap vasospasme pembuluh darah pada angina tidal
stabil.
4. Penggunaan lain.
Penghambat kanal Ca++ bermanfaat untuk pengobatan aritmia (verapamil), hipertensi
(golongan dihidropiridin, diltiazem , verapamil) kardiomiopatik hipertrofik, penyakit
Raynaud , spasme serebral (nimodipin) dll.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa Angina Pektoris
merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan didaerah jantung. atau nyeri dada yang
disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. Angina Pektoris
merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan arteri yang menyalurkan
darah ke otot-otot jantung.
16
REFERENSI
Mary Baradero, Mary Wilfrid Dayrit, Yakobus Siswadi, 2008, Seri Asuhan
Keperawatan Kilen Gangguan Kardiovaskuler, Jakarta: EGC
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/radiology/1936688-angina-pektoris/
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/147_05PenyakitJantungKoroner.pdf/147_05PenyakitJantun
gKoroner.html
17