Você está na página 1de 6

STOIKIOMETRI

31 Oktober 2014
Arthy Herawaty Suratman
11140162000050
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2014

ABSTRAK
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari
reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Praktikum ini bertujuan untuk
menentukan koefesien laju reaksi berdasarkan terbentuknya endapan. Langkah yang
dilakukan dengan cara menggabungkan larutan NaOH dan CuSO4 kemudian aduk sampai
merata. Lalu diamkan campuran tersebut beberapa saat hingga terbentuk endapan. Ukur
tinggi endapan yang terbentuk menggunakan penggaris. Dalam praktikum ini didapatkan
hasil endapan yang berbeda-beda hal ini dikarenakan perbedaan konsentrasi.
I. Pendahuluan
Dalam ilmu kimia, stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk
membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung
hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini
berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran).
Stiokiometri reaksi adalah penentuan perbandingan masa unsur-unsur dalam senyawa
dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, biasanya
diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia (http://usupress.usu.ac.id).Hukum-hukum
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hukum Kekekalan Massa
Pada Tahun 1774, seorang ilmuwan asal Francis Lavoiser melakukan eksperimen dengan
memanaskan Timah dan gas Oksigen dalam wadah tertutup. Dari hasil eksperimennya,
Lavoiser menemukan bahwa tidak ada perubahan massa dalam eksperimennya. Lalu ia
mengemukakan yang disebut Hukum Kekekalan Massa,yang berbunyi:Pada reaksi kimia,
massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksi

2. Hukum Perbandingan Tetap


Berbeda dengan Lavoiser, Proust mempelajari unsur unsur dalam senyawa yang
difokuskan pada perbandingannya. Ia mengemukakan hukum bahwa Pada suatu reaksi
kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain selalu tetap.

3. Hukum Perbandingan Berganda


Hukum ini dikemukakan oleh John Dalton. Ia tertarik. Untuk mempelajari unsur yang
dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Hukumnya berbunyi :Bila dua unsur dapat
membentuk lebih dari satu senyawa,maka perbandingan massa unsur yang satudengan unsur
lain yang tertentu massanya, merupakan bilangan bulat dan sederhana

4. Hukum Avogadro

Amando Avogadro pada tahun 1811 mempelejari kembali percobaan Gay Lussac.
Avogadro sangat tertarik mempelajari sifat gas dan membuat hipotesis :Pada suhu dan
tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang
sama( http://www.nusaprivat.com)
II. Metodologi
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi beserta rak tabung
reaksi, pipet tetes, dan penggaris. Dan bahan yang digunakan adalah CUSO4 dan NaOH.
Langkah kerja yang dilakukan yaitu pertama-tama kita sediakan 5 tabung rekasi. Lalu
masukan kedalam tabung reaksi pertama 1ml NaOH dan 5ml CUSO4. Gabungkan kedua
larutan tersebut kemudian aduk sampai merata. Lalu diamkan campuran tersebut beberapa
saat hingga terbentuk endapan dibagian bawah gelas beaker. Ukur tinggi endapan yang
terbentuk menggunakan penggaris. Lakukan cara yang sama untuk percobaan berikutnya
dengan mengubah volume masing-masing pereaksi tetapi volume total masih 6ml. Setelah
percobaan selesai buatlah grafik yang menyatakan hubungan antara endapan (Y) dan volume
(X), jadi membuat dua kurva pada satu grafik. Dari grafik tersebut kita dapat menentukan
koefisien reaksi berdasarkan titik potong kedua kurva.
III. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu stoikiometri NaOH dengan CuSO4. Pada saat mencampurkan
5 ml NaOH 0,1 M dengan 1 ml CuSO4. 0,1 M. setelah kedua larutan tersebut dicampurkan
sambil diaduk, terjadi perubahan warna . Warna larutan menjadi biru tua dan terjadi endapan
setinggi 10 mm. Disebabkan larutan yang terbentuk tidak tepat jenuh. Pada saat
mencampurkan 2 ml NaOH 0,1 M dengan 4 ml CuSO4 0,1 M. Setelah dicampurkan, larutan
yang terbentuk berwarna biru telur asin dan menjadi endapan sebanyak 30 mm. Dikarenakan
larutan yang terbentuk merupakan tepat jenuh. Pada saat mencampurkan antara 5 ml CuSO4
0,1 M dengan 1 ml NaOH 0,1 M. Setelah dicampurkan, larutan yang terbentuk berwarna
hijau toska dan terdapat endapan setinggi 12 mm. Pada saat mencampurkan antara 2 ml
CuSO4 0,1M dengan 4 ml NaOH 0,1 M, setelah dicampurkan larutan berwarna biru tua dan
terjadi endapan setunggi 20 mm. dikarenakan campuran tersebut lewat jenuh.
1. Perhitungan
1. Perhitungan mol larutan CuSO4 0,1 M

Mol

Untuk 5 ml CuSO4 0,1 M


=M.V

= 0,1 M . 5 ml
= 0, 5 mmol

Untuk 4 ml CuSO4 0, 1 M

Mol

=M.V

= 0,1 M . 4 ml
= 0,4 mmol

Mol

Untuk 3 ml CuSO4 0,1 M


=M.V

=0, 1 M . 3 ml
= 0,3 mmol

Mol

Untuk 2 ml CuSO4 0, 1 M
=M.V

= 0,1 M . 2 ml
= 0,2 mmol

Untuk 1 ml CuSO4

Mol = M. V
=0,1. 1
=0,1 mmol
2. Perhitungan mol larutan NaOH 0,1 M

Mol

Untuk 5 ml NaOH 0,1 M


=M.V

= 0,1 M . 5 ml
= 0, 5 mmol

Mol

Untuk 4 ml NaOH 0, 1 M
=M.V

= 0,1 M . 4 ml

= 0,4 mmol

Mol

Untuk 3 ml NaOH 0,1 M


=M.V

=0, 1 M . 3 ml
= 0,3 mmol

Mol

Untuk 2 ml NaOH 0, 1 M
=M.V

= 0,1 M . 2 ml
= 0,2 mmol

Untuk 1 ml NaOH o,1 M

Mol = M. V
=0,1. 1
=0,1 mmol

3. Persamaan reaksi
CuSO4 + NaOH --> Cu(OH)2 + Na2SO4
Setara: CuSO4 + 2NaOH --> Cu(OH)2 + Na2SO4
4. Tabel dan grafik
Tabel
No
Volume NaOH 0,1 M
Volume CuSO4 0,1 M
1
1ml
5ml
2
2ml
4ml
3
3ml
3ml
4
4ml
2ml
5
5ml
1ml

Endapan
12mm
30mm
32mm
20mm
10mm

Grafik

35
30
25
20
NaOH
15

CuSO4

10
5
0
1

IV. Kesimpulan
1. Dengan melakukan percobaan terbukti bahwa jika semakin banyak volume NaOH
yang dicampurkan akan menghasilkan warna yang semakin gelap. Dan juga semakin
sedikit volume CuSO4 yang dicampurkan maka semakin gelap warna larutan. Juga
sebaliknya jika volum NaOH yang dicampurkan semakin sedikit maka warna larutan
yang dihasilkan akan semakin bening/cerah.
2. Untuk menentukan perbandingan koefisien reaksi dapat digunakan reaksi kontinu dan
dapat diketahui bahwa perubahan reaksi juga terdapat pada reaksi kontinu.
Perbandingan koefisien reaksi merupakan perbandingan mol.
V. Daftar pustaka
Anonim. Kimia dasar. http://usupress.usu.ac.id. Diakses pada hari Kamis, tanggal 6
November, pukul 15.52 WIB
Anonim. Stoikiometri. http://www.nusaprivat.com. Diakses pada hari Kamis, tanggal
6 November, pukul 16.14
VI. Lampiran

Você também pode gostar