Você está na página 1de 21

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CARSINOMA MAMMAE

A. PENGERTIAN CARSINOMA MAMMAE


Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan
mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh
infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak
dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito,
1995).

2. PENYEBAB DAN FAKTOR PREDISPOSISI


Menurut C. J. H. Van de Velde
1. Ca Payudara yang terdahulu
Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ
berpasangan
2. Keluarga
Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini,
dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.
3. Kelainan payudara ( benigna )
Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah
ditunjukkan bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang
porliferatif sedikit meningkat.

2
4. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan
berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor
yang berhubungan dengan oestrogen pada wanita post menopouse.
5. Faktor endokrin dan reproduksi
Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun
Menarche kurang dari 12 tahun
6. Obat anti konseptiva oral
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun
mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.
3. GAMBARAN KLINIK
Menurut William Godson III. M. D
1. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor
jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
2. Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting
eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan
turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.

3
2
1

9
8

4. ANATOMI 1.
2.
5
3.
4.
7
5.
6.
6
7.
8.
4
9.

Papila mammae
Areola mammae
Carpus mammae
Inter costa
Calvicula
Lemak
Iga
Lobus
Duktus lactiferus

5. PATOFISIOLOGI
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada
sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan
sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan
menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh
dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba
( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari
carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis
dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran
limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 )

4
6. PATHWAYS
Faktor predisposisi dan resiko tinggi
Hiper plasia pada sel mammae

Mendesak
jaringan sekitar

Mendesak
Sel syaraf

Mendesak
Pembuluh darah

Interupsi sel saraf sel


Mensuplai nutrisi
ke jaringan ca

Menekan jaringan
pada mammae

Aliran darah
terhambat

nyeri

Peningkatan
konsistensi
mammae
Hipermetabolis ke
jaringan

Suplai nutrisi
jaringan lain
Berat badan turun

Mammae
membengkak
Massa tumor
mendesak ke
jaringan luar

Nutrisi kurang dari


kebutuhan

Perfusi jaringan
terganggu

Infiltrasi pleura
parietale
Expansi paru
menurun
Gg pola nafas

Ulkus

Gg integritas kulit/
jaringan

hipoxia
Necrose
jaringan

Ukuran
mammae
abnormal

Mammae
asimetrik

Gg body
image

Bakteri Patogen
Kurang
pengetahuan

cemas

Infeksi

5
Masalah keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
2. Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya
edema, destruksi jaringan.
3. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik
necrose jaringan.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran mammae.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan
pengobatan
6. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
7. Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal,
ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan
tak berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan
pengobatan.

7. FOKUS PENGKAJIAN
1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
a. Kaji tingkat nyeri dengan P. Q. R. S. T.

Provoking

: Penyebab

Quality

: Kwalitas

Region

: Lokasi

Severate

: Skala

Time

: Waktu

b. Kaji efek nyeri pada individu dengan menggunakan individu dan


keluarga

Kinerja ( pekerjaan ) tanggung jawab peran

Interaksi sosial

Keuangan

Aktifitas sehari hari

Kognitif / alam perasaan

Unit keluarga ( respon anggota keluarga )

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi,


adanya edema, destruksi jaringan
Hal yang dikaji :
a. Identifikasi faktor penyebab kerusakan integritas
b. Identifikasi rasional untuk pencegahan dan pengobatan, kerusakan
integritas
c. Identifikasi tahap perkembangan
C1 Tahap I

: eritema yang tidak memutih dari kulit yang utuh

C2 Tahap II : ulserasi pada epidermis atau dermis


C3 Tahap III : ulserasi meliputi lemak kutan
C4 Tahap IV : ulserasi meluas otot, telinga dan struktur penunjang

7
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase
limfatik, necrose jaringan
a. Kaji tanda radang
b. Kaji intake
c. Kaji pemberian obat dengan 5 benar ( waktu, obat, nama, dosis, cara)
d. Kaji hasil laboratorium ( Hb, Albumin, Lekosit)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran mammae
Hal yang dikaji :
a. Kaji perasaan terhadap kehilangan dan perubahan mammae
b. Kaji respon negatif verbal dan non verbal
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan
pengobatan
Hal yang dikaji :
a. Tingkat pendidikan
b. Kemampuan dalam mempersepsikan status kesehatan
c. Perilaku kesehatan yang tidak tepat
6. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
Hal yang dikaji :
a. Kaji intake
b. Pantau berat badannya
c. Kaji hasil laboratorium ( Hb, Albumin, Gula darah )
d. Kaji mual dan muntah

8
7. Ansietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak
dikenal, ketidak pastian tentang pengaobatan, perasaan putus asa dan tak
berada, ketidak cukupan pengetahuan carsinoma dan pengobatan
Hal yang dikaji :
a. Kaji dan ukur tanda - tanda vital
b. Kaji tingkat kecemasan, ringan, sedang, berat, panik
c. Kaji tingkat pendidikan

8. FOKUS INTERVENSI
Fokus intervensi dari perawatan pasien dengan carsinoma mammae
1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi, diseksi otot ( Danielle Gale, 1995; Doengos, 1993)
Kriteria evaluasi :
Pasien mengekspresikan penurunan nyeri
Intervensi :
Perhatikan lokasi nyeri, lamanya dan intensitasnya ( skala 1-10),
perhatikan respon verbal dalam mengungkapkan nyeri, bantu pasien untuk
posisi yang nyaman serta tindakan yang dapat memberi kenyamanan
seperti masase punggung, dorong ambualasi dini dan teknik relaksasi,
berikan obat sesuai pesanan.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi
adanya edema, destruksi jaringan ( Doengos, 1993)

9
Kriteria evaluasi :
Akan terjadi penyembuhan luka bebas drainase, purulen atau eritema
Intervensi
Obsrvasi balutan / luka setelah dilakukan perawatan luka, guna
mengetahui karakteristik luka, drainase, quasi edema, kemerahan dan
insisi pada mammae, tempatkan pada posisi semi fowler pada sisi puggung
yang tidak sakit, injeksi dibagian yang tidak sakit, kosongkan drain secara
periodik, catat jumlah dan karakteristik
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limfalik
karena diseksi nodus limfe aksilaris dan adanya drain pembedahan
( Danielle Gale, 1945)
Kriteria evaluasi
Tidak ada infeksi pada extremitas yang sakit dan atau pada daerah luka
pembedahan
Intervensi
Observasi lengan yang sakit terhadap adanya tanda tanda infeksi,
observasi integritas kulit yang tertutup diatas dinding dada terhadap tanda
dan gejala kemerahan, pembengkakan dan drainase, bau tidak sedap, serta
warna kekuning kuningan atau kehijau hijauan, hindari penggunaan
extremitas yang sakit untuk pemasangan infus, observasi daerah
pemasangan

drainase

terhadap

adanya

tanda

kemerahan,

nyeri

pembengkakan, atau adanya drainase purulenta, observasi kulit dan rawat


kuku pada daerah yang sakit.

10
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran dari mastektomi segmental dan atau radiasi mammae
( Dainalle Galle, 1995)
Kriteria evaluasi
Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang diagnosa
carsinoma mammae, pengobatannya dan dampak yang diharapkan atas
gaya hidup, evaluasi perasaan pasien atas kehilangan mammae pada
aktifitas sexual, hubungan dan citra tubuhnya, berikan kesempatan pasien
terhadap rasa berduka atas kehilangan mammae, izinkan pasien
mengungkapkan perasaan negatifnya.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan
pengobatan ( Daianlle Galle, 1995)
Kriteria evaluasi
Pasien dapat berperan serta dalam pengambilan keputusan akan
pengobatan carsinoma , pasien mendiskusikan rasional dari pengobatan
dan mengungkapkan tindakan tindakan yang kemungkinan timbul dari
efek samping
Intervensi
Observasi pengetahuan pasien / keluarga mengenai carsinoma mammae
dan anjurkan pengobatannya , jelaskan patofisiologi dari carsinoma
mammae, hindari janji janji yang tidak mungkin, berikan informasi
tentang pilihan pengobatan yang sesuai

11
6. Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak
dikenal, ketidak pastian pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak
berdaya dan ketidak cukupan informasi dan pengobatannya ( Lynda Juall,
1993 )
Kriteria evaluasi
Pasien akan berbagi masalah mengenai diagnosa carsinoma
Intervensi
Berikan kesempatan pasien dan keluarga mengungkapkan perasaan,
lakukan kontak sering, berikan suasana ketenangan dan rileks, tunjukkan
sikap yang tidak menilai dan mendengar penuh perhatian, dorong diskusi
tentang carsinoma dan pengalaman orang lain
7. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
( Danielle galle, 1995 )
Kriteria evaluasi
Berat badan naik atau turun
Intervensi
Monitor untuk mekanan tiap hari, timbang badan tiap hari jika
memungkinkan, jelaskan pentingnya nutrisi adekuat, observasi ulang
makanan pantang dan kesukaan, manipulasi lingkungan yang nyaman,
bersih, dan tak berbau, anjurkan makan porsi kecil dan sering, kolaborasi
ahli gizi untuk pemberian diet TKTP

12
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku saku diagnosa keperawatan dan


dokumentasi, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
C. J. H. Van de Velde (1996), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa Arjono
Penerbit Kedokteran, Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih
Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC
Daniell Jane Charette (1995), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA
Alih Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC
Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med
Adji Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit Kedokteran
Jakarta, EGC
Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene
Winata, dr. Brahnu V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta, E G C

CA. MAMAE

13

A.PENGERTIAN
Ca. Mamae merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita.,
disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga
pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor
(kanker).
B.ETIOLOGI
Sebab keganasan pada mamae masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang
berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan ,
faktor hormonal dan familiar;
1.Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)
2.Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
3.Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
4.Riwayat meanstrual:
-early menarche (sebelum 12 thun)
-Late menopouse (setelah 50 th)
5.Riwayat kesehatan: Pernah mengalami / sedang menderita otipical hiperplasia atau benign
proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.
6.Menikah tapi tidak melahirkan anak
7.Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun.
8.Tidak menyusui
9.Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
10.Mengalami trauma berulang kali pada payudara
11.Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
12.Obesitas
13.Life style: diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok.
14.Stres hebat.
C. PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Proses terjadinya kanker karena terjadi perubahan struktur sel, dengan ciri : proliferasi
yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya.
Proliferasi abnormal

sel kanker akan menggangu fungsi jaringan normal dengan

14
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ
yang jauh. Di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama
dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal.
D. TANDA DAN GEJALA
1.Terdapat massa utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, dibawah ketiak bentuknya
tak beraturan dan terfiksasi
2.Nyeri di daerah massa
3.Perubahan bentuk dan besar payudara, Adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada
areola mammae
4.Edema dengan peant d orange (keriput seperti kulit jeruk)
5.Pengelupasan papilla mammae
6.Adanya kerusakan dan retraksi pada area puting,
7.Keluar cairan abnormal dari putting susu berupa nanah, darah, cairan encer padahal ibu
tidak sedang hamil / menyusui.
8.Ditemukan lessi pada pemeriksaan mamografi

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam
serum/plasma, Pemeriksaan sitologis
2.Test diagnostik lain:
a.Non invasive;
-Mamografi
-Ro thorak
-USG
-MRI
-PET
b.Invasif
-Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan
pembedahan
- Aspirasi biopsy (FNAB)

15

-Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat
-True cut / Care biopsy
-Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk memandu
jarum pada massa
-Incisi biopsy
-Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik
secara froxen section
F. KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang
dan hati.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan paliatif (non pembedahan).
Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial,
mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran kanker.
Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.
H. CARA PENCEGAHAN
1.Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
2.Berikan ASI pada Bayi.
Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut.
Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.
3.jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
4.Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 %
dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
5.Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan
estrogen.

16
6.Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
7.Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin
tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
8.Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan
risiko penyakit.
9.Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia >
50 th
10.Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk
semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.
K. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:
1.Nyeri akut / kronis b/d agen injuri fisik
2.Risiko infeksi b/d imunitas tubuh primer menurun, prosedur invasive, penyakit
3. PK: Perdarahan
4.Cemas b.d status kesehatan
5.Deficite Knolage b.d Kurang paparan sumber informasi
6.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
7.Sindrom deficite self care b.d nyeri, kelemahan

RENPRA CA. MAMAE

No
1

Diagnosa
Nyeri Akut b/d
agen injuri fisik

Tujuan
Setelah dilakukan
askep . jam
tingkat
kenyamanan klien
meningkat, nyeri
terkontrol dengan
KH:
-klien melaporkan

Intervensi
Manajemen nyeri :
-Kaji nyeri secara komprehensif ( Lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi ).
-Observasi reaksi nonverbal dari ketidak
nyamanan.
-Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk

17

nyeri berkurang,
skala nyeri 2-3

mengetahui pengalaman nyeri klien


sebelumnya.

-Ekspresi wajah
tenang & dapat
istirahat, tidur.

-Berikan lingkungan yang tenang

-v/s dbn (TD 120/80


mmHg, N: 60-100
x/mnt, RR: 1620x/mnt).

-Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi,


distraksi dll) untuk mengatasi nyeri.
-Kolaborasi pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri.
-Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol
nyeri.
-Monitor penerimaan klien tentang manajemen
nyeri.
-Monitor V/S
-Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan
gejala efek samping.

Risiko infeksi b/d


adanya luka
operasi, imunitas
tubuh menurun,
prosedur invasive

Setelah dilakukan
askep . jam tidak
terdapat infeksi
Terkontrol dg KH:

Konrol infeksi :

-Bebas dari tanda &


gejala infeksi

-Batasi pengunjung bila perlu dan anjurkan u/


istirahat yang cukup

-Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien


lain.

-Angka lekosit normal -Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum


dan setelah kontak dengan klien.
(4-11.000)
-Suhu normal (36-37 -Gunakan sabun anti microba untuk mencuci
tangan.
c)
-Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan.
-Gunakan baju, masker dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
-Pertahankan lingkungan yang aseptik selama
pemasangan alat.
-Lakukan perawatan luka dan dresing infus,DC
setiap hari.
-Tingkatkan intake nutrisi. & cairan yang
adekuat
-Berikan antibiotik sesuai program.

18

Proteksi terhadap infeksi


-Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal.
-Monitor hitung granulosit dan WBC.
-Monitor kerentanan terhadap infeksi.
-Pertahankan teknik aseptik untuk setiap
tindakan.
-Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase.
-Inspeksi keadaan luka dan sekitarnya
-Monitor perubahan tingkat energi.
-Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas
dan latihan.
-Instruksikan klien untuk minum antibiotik
sesuai program.
-Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan
gejala infeksi.dan melaporkan kecurigaan
infeksi.

PK: Perdarahan

setelah dilakukan
perawatan .. jam
perawat akan
mengurangi
komplikasi dari
perdarahan dg KH:

-Pantau tanda dan gejala perdarahan pada


luka / luka post operasi.
-Pantau laborat Hb, HMT. AT
-Kolaborasi
untuk
tranfusi
perdarahan (hb < 10 gr%)

bila

-Perdarahan
berkurang.

-Kelola terpi sesuai order

-HB > /= 10 gr %

-Pantau daerah yang dilakukan operasi

terjadi

-Lakukan perawatan luka dengan hati-hati


dengan menekan daerah luka dengan kassa
steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic
basah-basah / kering-kering sesuai indikasi
-Pantau keadaan umum secara klinis

Cemas b.d statussetelah


dilakukanPenurunan kecemasan
kesehatan
perawatan
selama
.. jam cemas ps-Bina Hub. Saling percaya
terkontrol dg KH :
-Libatkan keluarga dalam memberikan

19

-Ps Mengungkapkandukungan / suport mental dan spiritual


cemas berkurang
-Jelaskan semua Prosedur tindakan yang akan
-Dapat
tidur
dandilakukan
rileks
-Hargai pengetahuan ps tentang penyakitnya
-Pasien
kooperatif
saat
dilakukan-Bantu ps untuk mengefektifkan sumber
support
tindakan
-Berikan reinfocement untuk menggunakan
Sumber Coping yang efektif
5

Deficite
setelah
diberikanTeaching : Dissease Process
pengetahuan
penjelasan selama .
tentang penyakitpengetahuan
klien-Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
dan perawatannyadan
keluargatentang proses penyakit
b.d
Kurangmeningkat dg KH:
-Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda
paparan
thdp
sumber informasi,-Ps mengerti prosesdan gejala serta penyebabnya
penyakitnya
dan
terbatasnya
Program prwtn serta-Sediakan informasi tentang kondisi klien
kognitif
Th/ yg diberikan dg:
-Berikan informasi tentang perkembangan
-Ps
mampu:klien
Menjelaskan kembali
tentang apa yang-Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin
diperlukan
untuk
mencegah
dijelaskan
komplikasi di masa yang akan datang dan atau
-Pasien / keluargakontrol proses penyakit
kooperatif
-Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau
pengobatan
-Jelaskan alasan
atau terapi

dilaksanakannya

tindakan

-Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi


-Anjurkan klien untuk mencegah efek samping
dari penyakit
-Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
-Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan
gejala yang muncul pada petugas kesehatan

Ketidakseimbanga Setelah
dilakukanManajemen Nutrisi
n nutrisi kurang
asuhan keperawatan
dari kebutuhan

jam
klien-Kaji adanya alergi makanan.
tubuh b.d faktor menunjukan status
psikologis, biologis nutrisi
adekuat-Kaji makanan yang disukai oleh klien.
( mual, muntah ) dengan KH:
-Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi
TKTP

20

-BB stabil
-tingkat
adekuat
-masukan
adekuat

-Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan


nutrisi TKTP dan banyak mengandung vitamin
energiC
-Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung
nutrisicukup serat untuk mencegah konstipasi.
-Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
-Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.

Monitor Nutrisi
-Monitor BB jika memungkinkan
-Monitor respon klien terhadap situasi yang
mengharuskan klien makan.
-Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
bersamaan dengan waktu klien makan.
-Monitor adanya mual muntah.
-Kolaborasi untuk pemberian terapi sesuai
order
-Monitor adanya gangguan dalam input
makanan misalnya perdarahan, bengkak dsb.
-Monitor intake nutrisi dan kalori.
-Monitor kadar
kelelahan.
7

energi,

kelemahan

dan

Sindrom
defisitSetelah
dilakukanBantuan perawatan diri
self
care
b/daskep jam klien
kemampuan
pasien
terhadap
kelemahan,
dan keluarga dapat-Monitor
penyakitnya
merawat
diri
:perawatan diri yang mandiri
activity daily living
(adl) dengan kritria : -Monitor kebutuhan akan personal hygiene,
berpakaian, toileting dan makan, berhias
-Kebutuhan
klien
sehari-hari terpenuhi-Beri bantuan sampai klien mempunyai
(makan, berpakaian,kemapuan untuk merawat diri
toileting,
berhias,
hygiene, oral higiene) -Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
-Klien
bersih
dan
-Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas
tidak bau.
sehari-hari sesuai kemampuannya
-Pertahankan aktivitas perawatan diri secara
rutin
-Dorong untuk melakukan secara mandiri tapi

21

beri bantuan ketika


melakukannya.

klien

tidak

mampu

-Berikan reinforcement positif atas usaha yang


dilakukan.

Você também pode gostar