Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
S AL KAHFI AYAT 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surat Al kahf (bahasa Arab , al kahf yang berarti Gua)
disebut juga Ashabul Kahf adalah surah ke- 18 dalam Al Quran.
Surah ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surah-surah
Makkiyah. Dinamai Al Kahf dan Ashabul Kahf yang artinya
penghuni-penghuni gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang
terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang
beberapa orang pemuda (The Seven Sleepers) yang tidur dalam
gua bertahun-tahun lamanya.
Selain cerita tentang para pemuda tersebut, surah Al Kahfi
juga menceritakan tentang peristiwa pertemuan keilmuan antara
Nabi Musa dengan Khidir. Bertolak dari peristiwa pertemuan antara
Nabi Musa dan Nabi Khidir yang diceritakan dalam Q.S Al Kahfi,
maka terdapat komponen penting yang dapat dikolerasikan dengan
konteks pendidikan. Peristiwa antara kedua Nabi tersebut, seperti
terdapat hubungan antara guru dan murid; pendidik dan peserta
didik.
Dalam makalah ini kami paparkan tafsir Q.S Al Kahf ayat 13
menurut Ibnu Katsir, Al Muroghi dan Al Misbah dan kaitannya dalam
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sabab Nuzul Q.S Al Kahf ayat 13?
2. Bagaimana tafsir Q.S Al Kahf ayat 13?
3. Apa kaitannya surah Al Kahfi dengan metode pendidikan?
4. Apa nilai pendidikan dari Q.S Al Kahf ayat 13?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sabab Nuzul surah Al Kahf.
2. Mengetahui tafsir Q.S Al Kahf ayat 13 menurut Ibnu Katsir, Al
Muroghi dan Al Misbah.
3. Mengetahui metode pendidikan menurut surah Al Kahfi ayat 13.
4. Mengetahui nilai pendidikan dari Q.S Al Kahf ayat 13.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sabab Nuzul surah Al Kahf
(M. Nasib Ar Rifai: 1999) mengemukakan bahwa menurut
riwayat Muhammad bin Ishaq tentang sebab turunnya Surah Al
Kahf ini bahwa orang Quraisy mengutus an Nadar bin Haris dan
Uqbah bin Abi Muait kepada pendeta-pendeta Yahudi di Madinah.
Tujuannya adalah menanyakan tentang Muhammad SAW dengan
menerangkan sifat-sifat da nisi dakwahnya kepada mereka.
Menurut mereka, orang Yahudi banyak mengetahui tentang nabinabi. Berangkatlah kedua orang Quraisy itu ke Madinah.
Setibanya di Madinah, keduanya berkata kepada pemukapemuka Yahudi, Tuan-tuan adalah ahli Taurat. Kami datang kepada
tuan-tuan untuk meminta keterangan tentang Muhammad.
Pendeta-pendeta Yahudi itu menjawab, Tanyakanlah
kepadanya tiga perkara. Bilamana dia dapat menjawab, maka dia
adalah seorang rasul. Jika tidak dapat menjawabnya, maka dia
adalah seorang laki-laki pendusta, maka hati-hatilah kamu.
Pertama, tanyakanlah kepadanya tentang beberapa orang pemuda
pada masa dahulu. Mereka itu punya kisah yang sangat menarik.
Kedua, tanyakan kepadanya tentang seorang laki-laki pengembara
yang telah sampai ke negeri timur dan barat. Ketiga, tanyakan
kepadanya tentang roh. Jika dia tidak dapat menjelaskannya
kepadamu maka dia adalah seorang laki-laki pendusta.
Kemudian an Nadar dan Uqbah kembali ke Mekah. Ketika
bertemu dengan orang-orang Quraisy, keduanya melaporkan
bahwa mereka telah membawa penjelasan untuk mengetahui
kebenaran kenabian Muhammad, yaitu dengan cara mengajukan
tiga pertanyaan sebagaimana diperintahkan oleh para pendeta
Yahudi itu. Lalu mereka menemui Muhammad SAW dan
menyampaikan ketiga soal itu. Nabi menjawab, Akan aku jawab
apa yang kamu tanyakan besok pagi. Ketika menjawab ini, Nabi