Você está na página 1de 6

ARTIKEL

KWh-meter Sebagai Penerapan Dari Alat Ukur Digital


Yang Digunakan pada Listrik PLN Prabayar
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pengukuran Besaran Listrik

Disusun oleh :
Naila Izzatur Rohmah
Aditya Permadi Widodo
Syafrudi

(5301414047)
(5301414048)
(5301414049)

Dosen Pengampu : Drs. Agus Murnomo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

KWH-METER SEBAGAI PENERAPAN DARI ALAT UKUR DIGITAL


YANG DIGUNAKAN PADA LISTRIK PLN PRABAYAR
Naila Izzatur Rohmah, Aditya Permadi W, dan Syafrudi
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Semarang, Indonesia

Abstrak
Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK)
dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Tidak
hanya mengatur tentang sistem pembangkitan dan penyaluran energi
listrik, PLN juga mengatur mengenai konsumsi tenaga listrik. Untuk
mengatur pemakaian energi listrik, PLN menetapkan biaya pemakaian
listrik yang biasanya ditetapkan pada pemakaian per kilo watt jam
(kWh). Untuk keperluan tersebut, PLN meletakkan alat ukur yang
dipasang pada setiap rumah maupun gedung yang dilayani listrik
olehnya. Alat ukur tersebut adalah kWh-meter. Kemajuan teknologi
membuat perubahan dibidang sistem kerja suatu perangkat elektronik
dari analog ke digital. Demikian pula dengan kWh-meter, PLN telah
banyak memasang kWh-meter digital di rumah-rumah karena dirasa
lebih efektif dan efisien. Prinsip kerja kWh meter digital secara umum
yaitu mengkonversi sinyal analog tegangan dan arus yang terukur
menjadi sinyal digital atau diskrit dengan mengambil nilai-nilai sampel
(menyampling) darisinyal analog tegangan dan arus secara periodik
setiap periode sampling, sehingga konsumsi energi listrik dapat
diketahui dari perhitungan proses perkalian arus dan tegangan setiap
selang waktu (samplingtime)tertentu.
Kata kunci: KWh-meter, Daya listrik, Microcontroller.
I.

PENDAHULUAN
1. Pada era yang serba
modern ini, listrik menjadi
bagian
penting
untuk
memenuhi
kebutuhan
manusia sehari-hari. Mulai
dari aktifitas di rumah
tangga,
industri,
dan
kegiatan lain semuanya
tidak
bisa
lepas
dari
pemakaian listrik.
Di
Indonesia, yang berwenang
untuk menyediakan energi
listrik adalah Perusahaan

Listrik Negara (PLN). Tidak


hanya mengatur tentang
sistem pembangkitan dan
penyaluran energi listrik,
PLN
juga
mengatur
mengenai konsumsi tenaga
listrik. Untuk mengatur
pemakaian energi listrik,
PLN menetapkan biaya
pemakaian
listrik
yang
biasanya ditetapkan pada
pemakaian per kilo watt
jam
(kWh).
Untuk
keperluan tersebut, PLN

meletakkan alat ukur yang


dipasang
pada
setiap
rumah maupun gedung
yang
dilayani
listrik
olehnya. Alat ukur tersebut
adalah kWh-meter. Seiring
kemajuan teknologi, kWhmeter
yang
dulunya
menggunakan
sistem
analog kini mulai beralih ke
digital. Pemakaian kWhmeter analog dinilai kurang
tepat karena menggunakan
sistem
paskabayar,
sehngga
memungkinkan
terjadinya pelanggan yang
menunggak
dalam
pembayaran tagihan listrik.
Selain itu banyak faktor
yang
menjadi
pertimbangan
dalam
pemakaian
kWh-meter
analog diantaranya faktor
kesalahan
penagihan
karena
human
error,
mudah
dilakukannya
kecurangan,
sulitnya
pengendalian transaksi dan
lain
sebagainya.
Oleh
sebab itu, PLN membuat
kWh-meter digital dengan
sistem prabayar, sehingga
pelanggan harus membeli
voucher atau token untuk
menggunakan listrik PLN.
2. KWh-meter digital ini
dirancang sedemikian rupa
sehingga
mudah untuk
dioperasikan serta dapat
memberikan
informasi
yang akurat. Sekarang,
kWh-meter digital sudah
banyak dipakai di rumahrumah
sehingga

merupakan suatu yang


sangat penting untuk kita
mengetahui tentang alat
ukur tersebut.
3.
II. PEMBAHASAN
4. KWh-meter
adalah
alat penghitung pemakaian
energi
listrik.
Alat
ini
bekerja
menggunakan
metode
induksi
medan
magnet dimana medan
magnet
tersebut
menggerakan
piringan
yang
terbuat
dari
aluminium. Pengukur Watt
atau Kwatt, yang pada
umumnya disebut Wattmeter/Kwatt meter disusun
sedemikian rupa, sehingga
kumparan tegangan dapat
berputar
dengan
bebasnya, dengan jalan
demikian
tenaga
listrik
dapat diukur, baik dalam
satuan WH (watt Jam)
ataupun
dalam
Kwh
(kilowatt Hour). Terdapat
dua jenis kWh-meter yaitu
kWh-meter
analog
dan
kWh-meter digital.
5. Bagian-bagian utama
dari sebuah kWh-meter
analog adalah kumparan
tegangan, kumparan arus,
sebuah
piringan
aluminium, sebuah magnet
tetap, dan sebuah gir
mekanik yang mencatat
banyaknya
putaran
piringan.
Jika
meter
dihubungkan ke daya satu
fasa,
maka
piringan
mendapat torsi
yang

membuatnya
berputar
seperti
motor
dengan
tingkat kepresisian yang
tinggi. Semakin besar daya
yang
terpakai,
mengakibatkan kecepatan
piringan semakin besar
demikian pula sebaliknya.
6.

7.

Gambar 1. Prinsip Kerja


KWh-meter Analog
8. KWh meter digital
merupakan
suatu
alat
pengukuran yang memiliki
fungsi utama sama seperti
kWh meter analog, yakni
mengukur
jumlah
pemakaian energi atau
jumlah pemakaian daya
dalam satuan waktu. Jika
pada kWh meter analog
bekerja
berdasarkan
induksi, kWh meter digital
bekerja
berdasarkan
program yang dirancang
pada mikroprosesor yang
terdapat di dalam piranti
kWh meter digital tersebut.
Pada prinsipnya, sebuah
kWh-meter digital akan
mengkonversi
sinyal
analog tegangan dan arus
yang
terukur
menjadi
sinyal digital atau diskrit
dengan mengambil nilai-

nilai
sampel
(menyampling) dari sinyal
analog tegangan dan arus
secara
periodic
setiap
periode sampling.
9. KWh meter digital
dalam
instalasi
listrik
prabayar yang digunakan
oleh PLN dirancang dengan
menggunakan
sistem
microcontroller.
Sistem
pembayaran
atau
pengisian rekening listrik
dilakukan
dengan
menggunakan aplikasi chip
card. Aplikasi ini sangat
memudahkan masyarakat
dan PLN dalam proses
pengisian rekening listrik
secara efektif dan efisien.
Chip card adalah suatu
jenis
kartu
alat
pembayaran yang semakin
populer seiring dengan
kemajuan
teknologi
mikroelektronika
serta
semakin
meningkatnya
tuntutan
masyarakat
terhadap alat pembayaran
yang praktik. Kehadiran
chip card tidak dapat
dihindari
dimana
penggunaannya
semakin
luas baik volume maupun
lingkup aplikasinya. Salah
satu penggunaan chip card
adalah sebagai alat bayar
konsumsi energi listrik.
10.
11. KWH
Meter
digital
dikontrol
oleh
sebuah
mikrokontroler
dengan
tipe
AVR90S8515 dan menggunakan
sebuah
sensor
digital
tipe

ADE7757 yang berfungsi untuk


membaca tegangan dan arus
serta untuk mengetahui besar
energi yang digunakan pada
instalasi rumah.
12.

13.

Gambar 2. Mikrokontroler Tipe


AVR90S8515
14.
15.

16.
17. Gambar 3. Sensor Digital Tipe
ADE7757
18.

19.
20. Gambar 4. Rangkaian
Dalam Sensor Digital Tipe ADE7757
21.

22.Banyak keuntungan
yang dapat diperoleh oleh
Pengelola Perusahaan dari
penggunaan
kWh-meter
digital pada listrik prabayar
diantaranya adalah:
1. Mendapatkan uang kas lebih
awal sebelum listrik diproduksi
dan
digunakan,
sehingga
dapat menambah likuiditas
perusahaan.
2. Pengendalian transaksi lebih
mudah sehingga mengurangi
kemungkinan tagihan yang
tidak terbayar dan pencurian
listrik.
Pemasaran
listrik
prabayar
ini
dapat
juga
diserahkan pada pihak ketiga.
3. Pengurangan overhead atau
biaya yang diperlukan untuk
pengecekan konsumsi listrik ke
rumah-rumah atau konsumen
lainnya.
23.Sedangkan
bagi
konsumen, sistem ini juga
dapat
menguntungkan
yaitu :
1. Pengendalian
penggunaan
listrik dapat lebih baik, karena
pembayaran yang dilakukan
diawal dapat digunakan untuk
membatasi konsumsi
2. Perbaikan sistem pengukuran
karena perangkat elektronik
yang
digunakan
adalah
elektronis dengan ketelitian
dan keamanan yang lebih
tinggi
3. Mengurangi
kesalahan
penagihan yang disebabkan
human error.
24.
25.III PENUTUP

26.
27.
28.DAFTAR PUSTAKA
29. Alauddin,
Zahir.
2015.
Perbandingan Keekonomisan
Kwh-Meter Analog Dan Digital
Pada R1 Tahun 2013. Sidoarjo:
STKIP PGRI.
30. Cahyani, Arfinna. 2014.
Studi
Analisis
Pengaruh
Harmonisa Beban Nonlinier
Rumah Tangga Terhadap Hasil
Penunjukan
KWh-meter
Digital
1
Fasa.
Malang:
Universitas Brawijaya.

31. Khoirudin, A. A. dan Isbat


Uzzin N. 2008. KWh-meter
Digital
Prabayar
Untuk Skala Rumah Tangga
Dengan Menggunakan Sistem
Voucher. Surabaya: Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.
32. Wibisana,
Boromeus
Sakti.2018. Kwh-meter Digital
Prabayar Untuk Skala Rumah
Tangga dengan Menggunakan
Sistem
Voucher.
Depok:
Universitas Indonesia. Skripsi
33.
34.

Você também pode gostar