Você está na página 1de 50

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS


DALAM MENDUKUNG DAK BIDANG KESEHATAN

OUTLINE
KEBIJAKAN DAK TA 2016

PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK


POSTUR TRANSFER KE DAERAH 2016
PENGALOKASIAN DAK 2016
KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN
MEKANISME PENYALURAN & PELAPORAN DAK 2016

KEBIJAKAN DAK TA 2016


1.

Mendukung implementasi Nawacita:

Ketiga: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan


desa dalam kerangka NKRI;

Kelima: meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

Keenam: meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

Ketujuh: kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor domestik.

2.

Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur publik daerah;

3.

Mendukung pemenuhan anggaran pendidikan (20%) dan kesehatan (5%) dengan tetap
menjaga lingkungan hidup dan kehutanan;

4.

Mengakomodasi usulan kebutuhan dan prioritas daerah dalam mendukung pencapaian


prioritas nasional (Proposal Based).

5.

Memperkuat kebijakan afirmasi untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan,


tertinggal, dan kepulauan;

6.

Mempercepat pengalihan anggaran belanja K/L (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) yang
sudah menjadi urusan daerah ke DAK;

7.

Meniadakan kewajiban penyediaan dana pendamping DAK

8.

Merealokasi dana transfer lainnya (BOS, TPG, TAMSIL, dan P2D2) ke dalam DAK non fisik;

PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK


No.

Hal

2014

2015

2016

1.

Pagu DAK

DAK Fisik Rp33 Triliun

DAK Fisik Rp58,8Triliun

DAK Fisik Rp85,4 Triliun

2.

Jenis/ Cakupan
DAK

DAK Fisik:
DAK Reguler
DAK Tambahan (Affirmasi)

DAK Fisik:
DAK Reguler
DAK Tambahan:
1. Affirmasi
2. Pendukung Program
Prioritas Kabinet Kerja
(P3K2) dalam APBN-P
3. Usulan Daerah yang
Disetujui DPR-RI dalam
APBN-P

1. DAK Fisik
DAK Reguler
DAK Infrastruktur Publik Daerah
(IPD)
DAK Affirmasi
2. DAK Non Fisik;
Bantuan Operasional Sekolah
(BOS),
Bantuan Operasional
Penyelenggaraan (BOP) PAUD,
Tunjangan Profesi Guru (TPG)
PNSD,
Tambahan Penghasilan Guru
(Tamsil) PNSD,
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Bantuan
Operasional Keluarga
Berencana (BOKB),
Proyek Pemerintah Daerah dan
Desentralisasi (P2D2), dan
Peningkatan Kualitas Koperasi,
UKM, dan Ketenagakerjaan
(PK2UKMK)

PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK


No.

Hal
2014

2015

2016

3.

Pengalokasian

Top Down
Menggunakan Kriteria
Umum, Kriteria
Khusus, dan Kriteria
Teknis:
Daerah dg indeks
fiskal netto (IFN) tinggi
bisa mendapatkan
DAK
Daerah prioritas (6):
Tertinggal, Perbatasan,
Pesisir Kepulauan,
Rawan Bencana,
Ketahanan Pangan,
Pariwisata
Hanya daerah
tertinggal dan
perbatasan yang
memenuhi syarat
Indeks Fiskal Wilayah
dan Teknis (IFWT)
menerima DAK
Affirmasi

Top Down
Menggunakan Kriteria
Umum, Kriteria Khusus,
dan Kriteria Teknis:
Daerah dg indeks fiskal
netto (IFN) tinggi tidak
mendapatkan DAK,
kecuali Papua dan
Papua Barat.
Daerah prioritas (3):
Tertinggal, Perbatasan,
Pesisir Kepulauan
Sama dengan 2014
memperhitungkan
Indeks Fiskal Neto,
Teknis, dan Fiskal
Wilayah serta IKK
Seluruh daerah
Tertinggal dan
Perbatasan dgn IFN
rendah memperoleh
DAK Affirmasi.

Bottom Up
Berdasarkan data teknis dari
proposal daerah yang diverifikasi
K/L teknis dengan
mempertimbangkan kinerja
penyerapan, cluster Kemampuan
Keuangan Daerah (KKD), indeks
kemahalan konstruksi (IKK) dan
penyesuaian batas maksimal dan
minimal kenaikan dan total DAK
per daerah :
Seluruh daerah yang
menyampaikan usulan
memperoleh DAK
Seluruh daerah Tertinggal,
Perbatasan, Kepulauan
langsung menerima DAK
Affirmasi.

4.

Dana
Pendamping

Ada,
DAK Reguler mins10%,
DAK Affirmasi 0-3%
(tergantung KKD)

Ada,
Reguler mins10%,
Affirmasi 0-3% (tergantung
KKD).
DAK Tambahan P3K2 &
UD (APBN-P): 0%

Tidak wajib menyediakan Dana


Pendamping.

PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK


No.

Hal
2014

2015

2016

5.

Juknis

Ditetapkan 14 hari
setelah PMK Alokasi
ditetapkan
Berlaku 1 tahun

Ditetapkan 14 hari setelah


Perpres alokasi ditetapkan.
Berlaku 1 tahun.

Ditetapkan 7 hari setelah


Perpres alokasi ditetapkan.
Diarahkan berlaku jangka
menengah (> 1 tahun)

6.

Dana
Penunjang

APBD

DAK Reguler& Affirmasi


APBD
DAK P3K2 & UD (APBN-P)
--- APBN (maks 5% dari
alokasi)

APBN (maks 5% dari alokasi)

7.

Penyaluran

3 Tahap/Termin (30-45-25)
Minimal realisasi
penyerapan (90%)

Triwulanan (30%-25%-25%20%)
Tidak ada persyaratan
minimal realisasi penyerapan

Triwulanan
Berdasarkan kinerja pelaksanaan
DAK

Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2015 dan TA 2016


(dalam triliun rupiah)

POSTUR 2015

APBN
2015

APBNP
2015

POSTUR 2016

RAPBN 2016 APBN 2016

SELISIH

Transfer ke Daerah

637,9

643,8 Transfer ke Daerah

735,2

723,2

(12,0)

I. Dana Perimbangan

516,4

521,7 I. Dana Perimbangan

710,7

700,4

(10,3)

A. Dana Transfer Umum

495,5

491,5

(4,0)

1. Dana Bagi Hasil

107,2

106,1

(1,1)

A. Dana Bagi Hasil

127,6

110,0

1. Pajak

50,5

54,2

a. Pajak

51,7

51,5

(0,205)

2. Sumber Daya Alam

77,1

55,8

b. Sumber Daya Alam

55,5

54,6

(0,915)

B. Dana Alokasi Umum

352,8

352,8

2. Dana Alokasi Umum

388,2

385,4

(2,8)

B. Dana Transfer Khusus

215,2

208,9

(6,3)

91,7

85,4

(6,3)

123,4

123,5

5,0

5,0

19,4

17,7

(1,6)

18,9

17,2

(1,6)

0,547

0,547

46,9
782,2

46,9
770,1

(12,0)

C. Dana Alokasi Khusus


II. Dana Transfer Lainnya

35,8

58,8

104,4

104,4

a. DAK Fisik
b. DAK Non Fisik
II. Dana Insentif Daerah
III. Dana Otsus dan Dana
Keistimewaan DIY

III. Dana Otonomi Khusus

16,6

17,1

IV. Dana Keistimewaan DIY

0,547

0,547

Dana Desa
JUMLAH

9,0
647,0

A. Dana Otonomi Khusus


B. Dana Keistimewaan DIY

20,7 Dana Desa


664,6 JUMLAH

POSTUR DANA TRANSFER KHUSUS


TA 2015 DAN TA 2016
2015

Selisih APBN 2016 RAPBN

2016

URAIAN
APBNP

R-APBN

APBN

Jumlah

Triliun Rupiah

Dana Transfer Khusus


1. DAK Fisik / DAK*
a.

DAK Reguler dan Tambahan P3K2 & UD

b.

DAK Infrastruktur Publik Daerah

c.

DAK Afirmasi

2. DAK Non Fisik / Dana Transfer Lainnya**

161,57

215,26

208,93

-6,33

-2,94%

58,82

91,78

85,45

-6,33

-6,89%

56,00

57,57

55,09

-2,48

-4,30%

31,39

27,54

-3,85

-12,27%

2,82

2,82

2,82

0,00

102,75

123,48

123,48

0,00%
-

a.

Tunjangan Profesi Guru PNSD

70,25

71,02

71,02

b.

Bantuan Operasional Sekolah

31,30

43,92

43,92

c.

Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD

1,10

1,02

1,02

d.

Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi

0,10

0,40

0,40

e.

Bantuan Operasional Kesehatan dan KB (BOK & BOKB)

4,57

4,57

f.

Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD

2,28

2,28

g.

Peningkatan Kapasitas Kop., UKM dan Ketenagakerjaan

0,26

0,26

*
**

Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK
Fisik
Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Transfer Lainnya dan termasuk Dana Insentif Daerah (DID)
sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Non Fisik dan tidak termasuk DID

NO

BIDANG DAK 2016

PAGU 2016
(Miliar Rp)

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA


1 PENDIDIKAN
2.665,34 1.
KESEHATAN dan KELUARGA
2
16.373,21
BERENCANA
2.
INFRASTRUKTUR PERUMAHAN,
3 PERMUKIMAN, AIR MINUM DAN
835,30
SANITASI
4
5
6
7

8
9
10

Besaran Alokasi
maksimal Rp100 M per
Kab/Kota.
Penggunaan: diarahkan
untuk pembangunan /
rehabilitasi infrastruktur
pelayanan publik di
DIMENSI SEKTOR UNGGULAN
daerah yang belum di
danai dari DAK Reguler
KEDAULATAN PANGAN
8.315,73
(sebagai komplementer
ENERGI SKALA KECIL
677,53
DAK Reguler).
KELAUTAN DAN PERIKANAN
1.285,52
3. Pilihan penggunaan
KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
Infrastruktur Publik
1.602,04
HIDUP
disesuaikan dengan
kebutuhan daerah.
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
TRANSPORTASI
21.573,10 4. Infrastruktur publik
terdiri atas infrastruktur:
SARANA PERDAGANGAN, INDUSTRI
jalan dan/atau jembatan;
KECIL & MENENGAH, dan
1.449,26
irigasi; perumahan, air
PARIWISATA
minum dan sanitasi; dan
PRASARANA PEMERINTAHAN
kelautan dan perikanan.
317,24
DAERAH

TOTAL

DAK Affirmasi
Dalam APBN 2016

DAK Infrastruktur
Publik Daerah

55.094,26

Tidak ada kewajiban penyediaan dana pendamping.


Maksimal 5% dari alokasi DAK dapat digunakan untuk
penunjang kegiatan fisik (perencanaan, pengawasan,
dan pengendalian.

1.

Menggunakan pendekatan wilayah sebagai


kebijakan afirmasi untuk mempercepat
pembangunan di daerah perbatasan,
tertinggal, dan/atau kepulauan.

2.

Infrastruktur Dasar:
Infrastruktur Transportasi (sub bidang jalan
dan sub bidang transportasi perdesaan);
Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum; dan
Infrastruktur Irigasi.

3.

Besaran alokasi DAK didasarkan pada data


kebutuhan teknis dan usulan percepatan
pembangunan infrastruktur dari daerah
(proposal based), diluar yang didanai dari
DAK reguler dan belanja murni APBD;

Rincian Pagu Per Bidang DAK Afirmasi TA. 2016

Bidang
Air Minum
Sanitasi
Inf. Irigasi
Inf. Jalan
Transportasi Perdesaan
TOTAL

Pagu (Miliar)
281,66
230,44
496,41
564,40
1.247,77
2.820,68

USULAN DAK DALAM KONTEKS SINERGITAS


PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH
PUSAT DAN DAERAH
Pedoman

Pedoman

RPJP
Nasional
Diacu

RPJM

Dijabar
kan

Pedoman

Renstra
SKPD

Rincian
APBN

RAPBN

APBN

RAPBD

APBD

RKA SKPD

Rincian
APBD

Pedoman

RKP

Usulan
DAK*

Diperhatikan

RPJM
Daerah

RKA-KL

Diacu

Nasional

Pedoman

Pedoman

Dijabark
an

RKP
Daerah

Pedoman

Diacu

Pedoman

Renja SKPD

Pedoman

Pemerintah
Daerah

RPJP
Daerah

Pedoman

Renja KL

Pemerintah
Pusat

Renstra
KL

*Usulan DAK (Proposal Based) sesuai RKPD dan diselaraskan dengan RKP Nasional
10

MEKANISME PENGUSULAN, PENILAIAN, PEMBAHASAN, DAN


PENETAPAN ALOKASI DAK TA 2016
Kriteria Penilaian
Usulan/Proposal DAK
Sesuai Prioritas
Nasional

Pengusulan

Penilaian

Pembahasan &
Penetapan
Alokasi

Penyusunan
Rencana
Kegiatan oleh
SKPD

Penilaian oleh Tim


Pusat atas Hasil
Verifikasi untuk
penentuan
daerah penerima

Penyampaian ke
DPR RI

Bappeda/Biro
Keuangan/BPKAD
(Rekap/Konsolida
si Usulan)

Hasil Verifikasi
berupa
Konsolidasi
Usulan, Priroritas
Alokasi & Data
Teknis

Pembahasan
Alokasi DAK

Penyiapan
Proposal oleh
SKPD

Verifikasi oleh K/L


Teknis atas
Usulan/Proposal

Penetapan
Alokasi DAK

Penyampaian
Proposal oleh
Kepala Daerah

Verifikasi
1. Kemenkeu
oleh K/L
2. Teknis
Bappenas
atas
Usulan/Proposal
3. K/L Teknis

Sesuai Menu
Kegiatan masing2
Bidang/ Subbidang

Usulan Pendanaan
yang wajar

Dukungan Data
Teknis

TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL DAK


TA 2016
1.

Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi disusun oleh SKPD teknis
di daerah dengan berkoordinasi dengan Bappeda dan Biro Keuangan atau Badan/Dinas yang
menangani keuangan daerah.

2.

Penyusunan rekapitulasi usulan per bidang untuk DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan
DAK Afirmasi dilakukan oleh Bappeda dan Biro Keungan atau Badan/Dinas yang menangani
keuangan daerah.

3.

Proposal DAK regular, DAK infrastruktur public dan DAK afirmasi disusun secara terpisah dengan
mengacu pada contoh (template) proposal yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.

4.

Daerah dapat mengusulkan kegiatan, sesuai dengan lingkup kegiatan/menu, sub bidang dan bidang
DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi berdasarkan prioritas dan
kebutuhan daerah.

5.

Kegiatan yang telah diusulkan pada DAK Reguler, tidak boleh diusulkan lagi pada proposal DAK
Infrastruktur public dan dan proposal DAK afirmasi, begitu juga sebaliknya.

7.

Target kegiatan yang dicantumkan dalam proposal harus sesuai dengan RPJMD dan RKPD.

8.

Besaran kebutuhan dana yang dicantumkan pada proposal harus sesuai dengan volume kegiatan dan
satuan biaya yang wajar.

9.

Volume dan satuan kegiatan yang dicantumkan harus mencerminkan kondisi yang sesungguhnya di
daerah.

12

TATA CARA PENYAMPAIAN PROPOSAL DAK TA 2016


1. Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi yang telah disusun
oleh SKPD teknis, ditandatangani langsung oleh Kepala Daerah dan diberi stempel basah.

2. Proposal per bidang DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi
disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian/Lembaga Teknis, Kementerian
Keuangan cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, dan Bappenas cq. Deputi Pendanaan
Pembangunan
3. Proposal sudah harus disampaikan oleh Daerah dan diterima oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian/Lembaga Teknis terkait di Pusat, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan dan Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas paling lambat 10 Juli
2015.
4. Proposal dapat disampaikan melalui pengiriman melalui pos/jasa ekspedisi atau diantar
langsung oleh pejabat/staf Pemda ke alamat kantor sesuai dengan daftar terlampir.
5. Pemerintah tidak akan menerima usulan yang disampaikan oleh pihak lain selain pejabat/staf
Pemda yang ditugaskan oleh Kepala Daerah.

13

PENGALOKASIAN DAK TA 2016

14

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS


BIDANG KESEHATAN

DAK Fisik Bidang Kesehatan dan KB


Sasaran:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan serta
pelayanan kefarmasian;
2. Meningkatnya sarana dan prasrana pelayanan dan penerangan KB.
Ruang Lingkup Kegiatan
Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar:
a. Pembangunan puskesmas baru/rehabilitasi sedang dan berat bangunan puskesmas/peningkatan dan pengembangan puskesmas;
b. Penyediaan alat kesehatan/penunjang di puskesmas;
c. Penyediaan puskesmas keliling perairan/roda 4 dan ambulans.
Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan:
a. Pembangunan RS baru dan pemenuhan sarana dan prasarana serta peralatan untuk ruang operasi dan ruang intensive;
b. Peningkatan tempat tidur kelas III RS;
c. Pembangunan/renovasi dan pemenuhan peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS dan pembangunan/pengadaan peralatan
Bank Darah RS;
d. Pemenuhan sarana dan prasarana Instalasi Sterilisasi Sentral RS/IPAL RS/Pengolahan Limbah Padat RS.
Subbidang Pelayanan Kefarmasian
a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas;
b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi (IF) di provinsi dan kabupaten/kota.
Subbidang Keluarga Berencana
a. Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan KB di Klinik KB (pelayanan KB statis) dan pelayanan KB Keliling (pelayanan KB
mobile);
b. Pemenuhan sarana dan prasarana penyuluhan dan penggerakan KB;
c. Pemenuhan dukungan operasional lini lapangan dan distribusi alokon.

16

BIDANG/SUBBIDANG DAK FISIK SESUAI


KEWENANGAN DAERAH

BIDANG DAK

KESEHATAN dan KELUARGA


BERENCANA

SUBBIDANG DAK

ALOKASI PEMDA

a. Pelayanan Kesehatan Dasar

Kabupaten/Kota

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

a. Provinsi
b. Kabupaten/Kota

c. Pelayanan Kesehatan
Kefarmasian

a. Provinsi
b. Kabupaten/Kota

d. Keluarga Berancana

Kabupaten/Kota

17

DAK Non Fisik Bidang Kesehatan


DAK Non Fisik
Dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bersifat non fisik
berupa, antara lain: belanja operasional pendidikan dan
kesehatan; tunjangan profesi dan tambahan penghasilan guru
PNSD; dan peningkatan kualitas pengelolaan DAK di bidang
infrastruktur.
Bantuan Operasional Kesehatan dan Bantuan Operasional
Keluarga Berencana (BOK dan BOKB)
Dialokasikan untuk membantu meringankan beban masyarakat
terhadap pembiayaan bidang kesehatan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, penurunan Angka Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi, dan malnutrisi.
Dana BOK dialokasikan dalam APBN untuk meningkatkan
keikutsertaan KB, melalui peningkatan akses dan kualitas
pelayanan KB yang merata.

18

KEBIJAKAN PENYALURAN DAK


Kebijakan Penyaluran DAK Fisik :
Penyaluran DAK Fisik dilaksanakan berdasarkan kinerja penyerapan dengan pertimbangan:
o Meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan DAK,
o Meningkatkan kinerja penyerapan DAK sehingga tidak terjadi penumpukan di akhir tahun, dan
o Menghindari adanya dana idle yang berasal dari DAK yang tidak terserap.
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK FISIK
2014

2015

3 Tahap/Termin (30%-45%-25%)
Syarat: minimal realisasi penyerapan
(90%)

2016

Triwulanan (30%-25%-25%-20%)
Syarat: tidak ada persyaratan minimal
realisasi penyerapan

Triwulanan (30%-25%-25%-20%)
Syarat: berdasarkan kinerja pelaksanaan
DAK

Penyaluran DAK dilaksanakan secara triwulanan dengan ketentuan:


Tahap Penyaluran

Besaran

Syarat

Triwulan I

30%

1. peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan; dan


2. laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK tahun
sebelumnya (paling lambat minggu ke- 3 Maret).

Triwulan II

25%

Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw I plng lambat minggu ke-2
Juni, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.

Triwulan III

25%

Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw II plng lambat minggu ke-2
September, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.

Triwulan IV

20%

Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw III plng lambat minggu ke-2
Des, minimal penyerapan 90% yg diterima RKUD.
19

Penyaluran DAK Non Fisik BOK

25 %
Paling cepat Februari
Syarat: laporan
realisasi TW IV paling
lambat minggu ke-3
Januari

Triwulan I

Triwulan II
25 %
Paling cepat April
Syarat: laporan
realisasi TW I paling
lambat minggu ke-3
April

25 %
Paling cepat Juli
Syarat: laporan
realisasi TW II paling
lambat minggu ke-3
Juli

Triwulan III

Triwulan IV
25 %
Paling cepat Oktober
Syarat: laporan
realisasi TW III paling
lambat minggu ke-3
Oktober

20

Penyaluran DAK Non Fisik BOKB

50 %
Paling cepat Februari
Syarat: laporan
realisasi Semester II
paling lambat
minggu ke-3 Januari

Semester I

Semester II
50 %
Paling cepat Juni
Syarat: laporan
realisasi Semester I
paling lambat
minggu ke-3 Juli

21

LAPORAN DAN OPTIMALISASI DAK


LAPORAN PENYERAPAN DAK

Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik, disampaikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
triwulan I paling lambat minggu kedua bulan Juni;
triwulan II paling lambat minggu kedua bulan September; dan
triwulan III paling lambat minggu kedua bulan Desember.

Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya
disampaikan paling lambat minggu ketiga bulan Februari tahun anggaran berikutnya.

Dalam hal Daerah menyampaikan persyaratan penyaluran setelah batas waktu yang ditetapkan, penyaluran
DAK Fisik untuk setiap triwulan dapat dilakukan setelah persyaratan penyaluran disampaikan oleh Kepala
Daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun
anggaran berjalan berakhir.

Dalam hal laporan realisasi penyerapan DAK Fisik belum disampaikan sampai dengan batas akhir
penyaluran maka DAK Fisik tidak disalurkan.

Dalam hal DAK Fisik tidak disalurkan seluruhnya, maka pendanaan dan penyelesaian kegiatan dan/atau
kewajiban kepada pihak ketiga atas pelaksanaan kegiatan DAK Fisik menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.

OPTIMALISASI DAK
optimalisasi penggunaan Sisa DAK Fisik dilakukan dengan merencanakan dan menganggarkan
kembali kegiatan DAK Fisik dalam APBD tahun anggaran berjalan; dan
dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK Fisik yang sama dan sesuai dengan petunjuk
teknis yang ditetapkan.

PENGGUNAAN SISA DAK FISIK


Sisa DAK Fisik pada bidang/sub bidang yang output kegiatannya
sudah tercapai, digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/sub bidang yang
sama; dan/atau
untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/sub bidang
tertentu sesuai kebutuhan daerah;
dengan menggunakan petunjuk teknis Tahun Anggaran berjalan.
Sisa DAK Fisik yang belum tercapai output-nya, maka sisa DAK Fisik
tersebut akan diperhitungkan dalam pengalokasian DAK Fisik pada
tahun anggaran berikutnya dengan menggunakan petunjuk teknis
Tahun Anggaran berjalan.

23

PENGGUNAAN SISA DAK FISIK


Adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun
tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran

Pagu DAK
Output Kegiatan
Belum Tercapai

Penyaluran/
Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD

Pelaksanaan
Kegiatan di
Daerah

Tidak Habis
sampai dengan
TA berakhir

Sisa DAK

Diperhitungkan untuk
DAK FisikTahun
berikutnya

Dianggarkan pada
tahun berikutnya

Output Kegiatan
Telah Tercapai

Dapat digabung dengan


Sisa DAK Bidang
lainnya
Membiayai Bidang
tertentu yang
ditentukan oleh Pemda

24

URGENSI PENYUSUNAN JUKNIS

Pemerintah
Pusat

Pemerintah
Daerah

Sebagai pedoman bagi Pemerintah dalam


melaksanakan pengaturan, pembinaan,
pengawasan kegiatan yang didanai dari DAK
Sebagai sarana untuk merealisasikan program
prioritas nasional 2016 sehingga terpenuhinya
nawacita.
Agar pemangku kepentingan dapat mengerti dan
memahami penyelenggaraan kegiatan DAK per
bidang
Sebagai acuan untuk melaksanakan tahapan
kegiatan yang didanai dari DAK
Sebagai acuan dalam penggunaan belanja
penunjang (maksimal 5% dari alokasi DAK)

DEADLINE : 7 HARI
SETELAH PENETAPAN PERPRES RINCIAN APBN 2016
25

PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016

NO

BIDANG

SUBBIDANG

NOMOR JUKNIS

TANGGAL
DITETAPKAN

PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TA 2016

PELAYANAN DASAR

PELAYANAN RUJUKAN
1

KESEHATAN
DAN KELUARGA
BERENCANA

PELAYANAN
KEFARMASIAN

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


82 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Dana Alokasi KhususBidang Kesehatan,
serta Sarana Prasarana Penunjang Sub
Bidang Sarpras Kesehatan TA 2016

Peraturan Kepala BKKBN Nomor


443/PER/B1/2015 tentang Petunjuk
KELUARGA BERENCANA
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Sub Bidang Keluarga Berencana

7-Dec-15

30-Nov-15

PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK TA 2016

Bantuan
Operasional
Keluarga
Berencana
(BOKB)

BOKB

Peraturan Kepala BKKBN Nomor


291/PER/B1/2015 tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Operasional Keluarga Berencana TA 2016

8-Dec-15

26

Terima Kasih
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1
Jakarta Pusat 10710
Telp./Fax. 021 3509445
Email: subditdakdjpk@gmail.com
www.djpk.depkeu.go.id

OUTLINE

PERANAN DAK BIDANG KESEHATAN


DALAM MENDUKUNG RKP 2017

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK BIDANG


KESEHATAN T.A. 2017

PENYUSUNAN, PENYAMPAIAN & VERIFIKASI


USULAN DAERAH

FORMAT USULAN DAK BIDANG KESEHATAN &


DATA TEKNIS PENDUKUNG USULAN
Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

PERANAN DAK
BIDANG KESEHATAN
DALAM MENDUKUNG RKP
2017

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan RKP 2017
No
1

Baseline
(2014)
Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur
346*
dengan proksi:
(SP, 2010)
Persalinan di fasilitas kesehatan (persen)
70,4 (2013)
Sasaran

2015

2016

2017

2019

Arah Kebijakan

n.a

n.a

n.a

306

1. Memperkuat upaya promotif


dan preventif

75,0

77,0

79,0

85,0

70,4 (2013)

72,0

74,0

76,0

80,0

32 (2012)

n.a

n.a

n.a

24

71,3 (2013)

75,0

78,0

81,0

90,0

32,9 (2013)

31,3

30,5

29,6

28,0

d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)


Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi HIV (persen)

2,60 (2012)

2,37

2,36

2,33

2,28

0,46 (2014)

<0,5

<0,5

<0,5

<0,5

b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk


c. Prevalensi merokok pada usia 18 tahun (persen)
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)

297 (2013)
7,2 (2013)

280
6,9

271
6,4

262
5,9

245
5,4

25,8 (2013)

25,0

24,6

24,2

23,4

15,4 (2013)

15,4

15,4

15,4

15,4

Kunjungan Antenatal (K4) (persen)

b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur


dengan proksi:
Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen)

c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada


anak baduta (bawah dua tahun) (persen)
2

e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun


(persen)
Meningkatnya Perlindungan Finansial
a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan
(persen)

51,8
60,0
68,0
(Okt, 2014)
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang
10 (2014)
94
190
tersertifikasi akreditasi nasional

2. Meningkatkan akses dan


mutu pelayanan kesehatan

Pembiayaan kesehatan.

Penyediaan, distribusi, dan


mutu sediaan farmasi, alkes,
dan makanan

Penguatan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan

Penguatan sistem informasi,


manajemen dan litbang
kesehatan

Penyediaan, persebaran dan


kualitas SDM kesehatan

3. Mempercepat perbaikan gizi


masyarakat
4. Meningkatkan pelayanan
keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi

77,0

Min. 95

287

481

Kebijakan terkait Revolusi


Mental:

b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen


imunisasi dasar lengkap pada bayi

71,2 (2013)

75,2

80,2

85,2

95,2

c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis


tenaga kesehatan

Meningkatkan responsifitas
pelayanan kesehatan

1.015 (2013)

1.200

2.000

3.000

5.600

Efektivitas program preventif


(Gerakan Masyarakat Sehat)

Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan


a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Pelayanan kesehatan rujukan

Keterangan : Warna Hijau dukungan langsung DAK Bid. Kesehatan (fisik & non fisik) thd RKP 2017

Penegakan hukum dan


disiplin (etika kedokteran,
standar rumah sakit, dll)

ARAH KEBIJAKAN DAK


BIDANG KESEHATAN T.A. 2017
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan
kefarmasian serta peningkatan kegiatan promotifpreventif dalam rangka mendukung Program
Indonesia Sehat (Paradigma Sehat, Pelayanan Kesehatan
dan mendukung JKN) melalui pendekatan keluarga
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan meningkatkan pemeratan pelayanan kesehatan
terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan

PENDEKATAN PROGRAM DALAM PENYUSUNAN


PERENCANAAN DAK BIDANG KESEHATAN T.A.
2017

DAK FISIK

DAK NON FISIK

1.Memperkuat Pelayanan
Kes. Dasar (Primary Care)
& Pendekatan Keluarga
2.Penerapan Sistem Rujukan
RS (RS Rujukan Nasional,
Provinsi, Regional)

1. Penerapan Akreditasi
RS & Puskesmas
2. Memperkuat upaya
Promotif & Preventif
melalui Pendekatan
Keluarga

Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
terutama di DTPK

Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan &
meningkatnya upaya
Promotif & Perventif

KONSEP INTEGRASI-SINKRONISASI PEMBANGUNAN KESEHATAN


INTEGRASI
SINKRONISAS
I PROGRAM/
KEGIATAN
DI PUSAT &
DAERAH

INTEGRASI
SUMBER
DANA (Dekon,
DAK, ADD,
DBHCHT,
Pajak Rokok)

SINKRONDIDUKUNG
LINTAS
SEKTOR

PEMBANGUNAN KESEHATAN

INTEGRASI
PEMERINTAH &
SWASTA

PEMBERDAYAA
N MASYARAKAT
(UKBM)

PENDEKATAN
KELUARGA
MENUJU
KELUARGA
SEHAT

Keterangan :
- ADD : Anggaran Dana Desa
- DBHCHT : Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau

LINGKUP MENU KEGIATAN


DAK BIDANG KESEHATAN
T.A. 2017

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

1). DAK FISIK BIDANG KESEHATAN T.A. 2017

SASARAN :
SUBBIDANG
PELAYANAN
KESEHATAN DASAR

PUSKESMAS (TERMASUK
PUSKESMAS DI
PERBATASAN NEGARA)

SUBBIDANG
PELAYANAN
KEFARMASIAN

PUSKESMAS : OBAT & VAKSIN


INSTALASI FARMASI KAB/KOTA
INSTALASI FARMASI PROVINSI

SUBBIDANG
PELAYANAN RUJUKAN

RS RUJUKAN NASIONAL
RS RUJUKAN PROVINSI
RS RUJUKAN REGIONAL
RSUD PRIORITAS, RS TNI/
POLRI
RS PRATAMA

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

2). DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN T.A. 2017

SASARAN :
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
Jaminan Persalinan
(Jampersal)

Akreditasi :
Rumah Sakit
Puskesmas

PUSKESMAS
DINKES KAB/KOTA :
DUKUNGAN MANAJEMEN BOK
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS

Rekonsiliasi Data SDM


Kesehatan Tk. Kab/
Kota

DINKES KAB/KOTA

Distribusi Obat ke
Puskesmas

DINKES KAB/KOTA
Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (1)

No.

A.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Sarana:

a. Pembangunan Puskesmas Baru (termasuk


Puskesmas di Perbatasan Negara)
b. Renovasi/Rehab Puskesmas (termasuk
Puskesmas di Perbatasan Negara)
c. Pembangunan Rumah Dinas (bagian dari
Paket Puskesmas; termasuk Puskesmas di
Perbatasan Negara)

Puskesmas yang
memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
sesuai standar
(Target 1400 Puskesmas)
Puskesmas yang
memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
Puskesmas)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (2)
No.
B.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Prasarana:

a. Pusling Single Gardan, Double Gardan, dan


Pusling Air
b.

Generator Set

c. Instalasi Pengoilah Air Limbah (IPAL)

d. Sanitarian Kit
e. Promkes Kit
f. Kendaraan Khusus Roda 2 Promkes di
Puskesmas
g. Pengadaan Perangkat Komputer di
Puskesmas dan Dinas Kesehatan

h. Pengadaan Perangkat Pendataan Keluarga di


Puskesmas (Program Keluarga Sehat)

Puskesmas yang memenuhi


sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar
(Target 1400 Puskesmas)
Puskesmas yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
Puskesmas)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (3)
No.
C.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Alat Kesehatan :
a. Alat Kesehatan Pelayanan Kesehatan (Yankes)
Set Pemeriksanaan KIA, KB
Set Imunisasi
Set Pemeriksanaan Umum
Set Laboratorium
Set Pemeriksanaan Gigi dan Mulut

b. Alat Kesehatan Kesehatan Keluarga (Kesga)


Reagen Alat Deteksi Resiko Ibu Hamil
Pengadaan Alat Medik Bayi Baru Lahir
Skrinning Kit & DVD SDIDTK
Media KIE PKPR
UKS Kit
c. Pengendalian Penyakit
Pengadaan Mesin Fogging
Pengadaan Larvasida
Pengadaan Posbindu Kit

Puskesmas yang memenuhi


sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar
(Target 1400 Puskesmas)
Puskesmas yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
Puskesmas)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (4)
No.
A.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Sarana:
a. Bangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b.

Bangunan Ruang Operasi

c. Bangunan Intensive Care Unit (ICU)


d. Bangunan Instalasi Rawat Inap Kelas III (IRNA KL III)
e. Bangunan Radiologi

f. Bangunan Laboratorium
g. Bangunan Central Sterile Service Departement
(CSSD)
h. Bangunan Unit Transfusi Darah (UTD RS)
i. Bangunan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)

RS Rujukan Nasional yang


ditingkatkan sarana dan
prasarananya (Target 4 RSUD)
RS Rujukan Regional dan
Provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar (Target
130 RSUD)
RS daerah yang memenuhi
standar dengan kriteria
khusus (Target 97 RSUD)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (5)
No.

B.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Prasarana:
a.
b.

Instalasi Pengolah Alat Limbah (IPAL)


Generator Set

c.
Ambulans

RS Rujukan Nasional yang


ditingkatkan sarana dan
prasarananya (Target 4 RSUD)
RS Rujukan Regional dan
Provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar (Target
130 RSUD)
RS daerah yang memenuhi
standar dengan kriteria
khusus (Target 97 RSUD)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (6)
No.
C.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Alat Kesehatan

a. Central Sterile Service Departemen (CSSD)


b. Radiologi
c. Ruang Operasi
d. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
e. Pediatric Intensive Care (PICU)
f. Neonatal Intensive Care (NICU)
g. Helath Care Unit (HCU)
h. Intensive Critical Care Unit (ICCU)
i. Intensive Care Unit (ICU)
J Laboratorium
K Unit Tranfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)
L Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
m Alat Kesehatan untuk meningkatkann KIA

RS Rujukan Nasional yang


ditingkatkan sarana dan
prasarananya (Target 4 RSUD)
RS Rujukan Regional dan
Provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar (Target
130 RSUD)
RS daerah yang memenuhi
standar dengan kriteria
khusus (Target 97 RSUD)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (7)

No.
D.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Rumah Sakit Pratama

Pembangunan Rumah Sakit Pratama

RS Pratama yang dibangun (Target


23 RS Patama)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK


SUBBIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN... (8)

No.
a.
b.

LINGKUP MENU KEGIATAN

Penyediaan Obat dan BHMP di Kab/Kota


Pembangunan Baru/Rehabilitasi IFK Kab/Kota

c. Penyediaan Sarana Pendukung IFK Kab/Kota


d.

e.

Pembangunan Baru/Rehabilitasi Instalasi Farmasi


Provinsi (IFP)
Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi
Provinsi (IFP)

OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)

Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin
esensial (target 55 %)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK NON FISIK


BIDANG KESEHATAN T.A. 2017(1)
No.
A.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT (2017)

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


a. Upaya kesehatan promotif dan preventif
b.

Dukungan manajemen di Puskesmas

c. Dukungan manajemen SKPD Kesehatan Kab/Kota


B.

Puskesmas yang mendapatkan


BOK untuk kegiatan promotifpreventif (Target seluruh
Puskesmas)

Jaminan Persalinan (Jampersal)


a. Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
b. Biaya operasional Ibu Hamil, nifas, tenaga kesehatan
dan pendamping

C.

Mendukung pelaksanaan Quick


Win Pemerintah

Akreditasi
a. Akreditasi Rumah Sakit

b. Akreditasi Puskesmas

Kab/Kota yang memiliki minimal 1


RSUD yang tersertifikasi akreditasi
nasional (Target 287 Kab/Kota)
Kecamatan Yang Memiliki Minimal
1 Puskesmas Tersertifikasi
Akreditasi (Target 700 Kecamatan)

LINGKUP MENU KEGIATAN DAK NON FISIK


BIDANG KESEHATAN T.A. 2017(2)
No.
D.

LINGKUP MENU KEGIATAN

OUTPUT
(2017)

Rekonsiliasi Data SDM Kesehatan Tk. Kab/ Kota


a. Validasi data dan informasi

b.

Rekonsiliasi data dan informasi SDM kesehatan

c. Penyusunan dokumen data dan informasi SDM


Kesehatan (profil SDMK Kab/Kota)
E.

Distribusi Obat ke Puskesmas


a.

Distribusi Obat dan Instalasi Farmasi (IF) Kab/Kota


ke Puskesmas

b. Operasional sistem informasi manajemen logistik


secara elektronik
Akan ditampung dalam kegiatan Pusdatin

Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin
esensial (target 55 %)

PENYUSUNAN,
PENYAMPAIAN &
VERIFIKASI USULAN
DAERAH

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

TINDAK LANJUT
(Hal-hal yang harus dilakukan Daerah)
1.

Bappeda selaku Ketua Tim Koordinasi DAK segera mengundang Dinas


Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota terkait agar menyusun Proposal
DAK TA. 2017.

2.

Pemerintah Daerah segera menyusun Proposal DAK Fisik maupun Non


Fisik TA. 2017; yang terdiri dari Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar,
Subbidang Pelayanan Kefarmasian, Subbidang Pelayanan Kesehatan
Rujukan;

3.

Proposal sesuai format disampaikan kepada Kementerian Keuangan,


Bappenas, Kementerian Kesehatan cq. Sekretaris Jenderal, dan
Gubernur selaku penanggungjawab Tim Koordinasi Daerah
diserahkan paling lambat tanggal 9 Juni 2016; namun untuk ke
Kementerian Kesehatan disampaikan paling lambat tanggal 18 Mei
2016

4.

Berdasarkan Proposal yang disampaikan ke Kementerian Kesehatan


cq. Sekretaris Jenderal akan dilaksanakan Rakontek DAK utk
verfikasi usulan pada sekitar tanggal 23 Mei 2016

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

FORMAT USULAN DAK


BIDANG KESEHATAN &
DATA TEKNIS
PENDUKUNG USULAN

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

FORMAT DATA TEKNIS


PENDUKUNG (Terlampir Excell)

FORMAT DATA TEKNIS


PENDUKUNG (Terlampir Excell)
Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Você também pode gostar