Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OUTLINE
KEBIJAKAN DAK TA 2016
2.
3.
Mendukung pemenuhan anggaran pendidikan (20%) dan kesehatan (5%) dengan tetap
menjaga lingkungan hidup dan kehutanan;
4.
5.
6.
Mempercepat pengalihan anggaran belanja K/L (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) yang
sudah menjadi urusan daerah ke DAK;
7.
8.
Merealokasi dana transfer lainnya (BOS, TPG, TAMSIL, dan P2D2) ke dalam DAK non fisik;
Hal
2014
2015
2016
1.
Pagu DAK
2.
Jenis/ Cakupan
DAK
DAK Fisik:
DAK Reguler
DAK Tambahan (Affirmasi)
DAK Fisik:
DAK Reguler
DAK Tambahan:
1. Affirmasi
2. Pendukung Program
Prioritas Kabinet Kerja
(P3K2) dalam APBN-P
3. Usulan Daerah yang
Disetujui DPR-RI dalam
APBN-P
1. DAK Fisik
DAK Reguler
DAK Infrastruktur Publik Daerah
(IPD)
DAK Affirmasi
2. DAK Non Fisik;
Bantuan Operasional Sekolah
(BOS),
Bantuan Operasional
Penyelenggaraan (BOP) PAUD,
Tunjangan Profesi Guru (TPG)
PNSD,
Tambahan Penghasilan Guru
(Tamsil) PNSD,
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Bantuan
Operasional Keluarga
Berencana (BOKB),
Proyek Pemerintah Daerah dan
Desentralisasi (P2D2), dan
Peningkatan Kualitas Koperasi,
UKM, dan Ketenagakerjaan
(PK2UKMK)
Hal
2014
2015
2016
3.
Pengalokasian
Top Down
Menggunakan Kriteria
Umum, Kriteria
Khusus, dan Kriteria
Teknis:
Daerah dg indeks
fiskal netto (IFN) tinggi
bisa mendapatkan
DAK
Daerah prioritas (6):
Tertinggal, Perbatasan,
Pesisir Kepulauan,
Rawan Bencana,
Ketahanan Pangan,
Pariwisata
Hanya daerah
tertinggal dan
perbatasan yang
memenuhi syarat
Indeks Fiskal Wilayah
dan Teknis (IFWT)
menerima DAK
Affirmasi
Top Down
Menggunakan Kriteria
Umum, Kriteria Khusus,
dan Kriteria Teknis:
Daerah dg indeks fiskal
netto (IFN) tinggi tidak
mendapatkan DAK,
kecuali Papua dan
Papua Barat.
Daerah prioritas (3):
Tertinggal, Perbatasan,
Pesisir Kepulauan
Sama dengan 2014
memperhitungkan
Indeks Fiskal Neto,
Teknis, dan Fiskal
Wilayah serta IKK
Seluruh daerah
Tertinggal dan
Perbatasan dgn IFN
rendah memperoleh
DAK Affirmasi.
Bottom Up
Berdasarkan data teknis dari
proposal daerah yang diverifikasi
K/L teknis dengan
mempertimbangkan kinerja
penyerapan, cluster Kemampuan
Keuangan Daerah (KKD), indeks
kemahalan konstruksi (IKK) dan
penyesuaian batas maksimal dan
minimal kenaikan dan total DAK
per daerah :
Seluruh daerah yang
menyampaikan usulan
memperoleh DAK
Seluruh daerah Tertinggal,
Perbatasan, Kepulauan
langsung menerima DAK
Affirmasi.
4.
Dana
Pendamping
Ada,
DAK Reguler mins10%,
DAK Affirmasi 0-3%
(tergantung KKD)
Ada,
Reguler mins10%,
Affirmasi 0-3% (tergantung
KKD).
DAK Tambahan P3K2 &
UD (APBN-P): 0%
Hal
2014
2015
2016
5.
Juknis
Ditetapkan 14 hari
setelah PMK Alokasi
ditetapkan
Berlaku 1 tahun
6.
Dana
Penunjang
APBD
7.
Penyaluran
3 Tahap/Termin (30-45-25)
Minimal realisasi
penyerapan (90%)
Triwulanan (30%-25%-25%20%)
Tidak ada persyaratan
minimal realisasi penyerapan
Triwulanan
Berdasarkan kinerja pelaksanaan
DAK
POSTUR 2015
APBN
2015
APBNP
2015
POSTUR 2016
SELISIH
Transfer ke Daerah
637,9
735,2
723,2
(12,0)
I. Dana Perimbangan
516,4
710,7
700,4
(10,3)
495,5
491,5
(4,0)
107,2
106,1
(1,1)
127,6
110,0
1. Pajak
50,5
54,2
a. Pajak
51,7
51,5
(0,205)
77,1
55,8
55,5
54,6
(0,915)
352,8
352,8
388,2
385,4
(2,8)
215,2
208,9
(6,3)
91,7
85,4
(6,3)
123,4
123,5
5,0
5,0
19,4
17,7
(1,6)
18,9
17,2
(1,6)
0,547
0,547
46,9
782,2
46,9
770,1
(12,0)
35,8
58,8
104,4
104,4
a. DAK Fisik
b. DAK Non Fisik
II. Dana Insentif Daerah
III. Dana Otsus dan Dana
Keistimewaan DIY
16,6
17,1
0,547
0,547
Dana Desa
JUMLAH
9,0
647,0
2016
URAIAN
APBNP
R-APBN
APBN
Jumlah
Triliun Rupiah
b.
c.
DAK Afirmasi
161,57
215,26
208,93
-6,33
-2,94%
58,82
91,78
85,45
-6,33
-6,89%
56,00
57,57
55,09
-2,48
-4,30%
31,39
27,54
-3,85
-12,27%
2,82
2,82
2,82
0,00
102,75
123,48
123,48
0,00%
-
a.
70,25
71,02
71,02
b.
31,30
43,92
43,92
c.
1,10
1,02
1,02
d.
0,10
0,40
0,40
e.
4,57
4,57
f.
2,28
2,28
g.
0,26
0,26
*
**
Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK
Fisik
Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Transfer Lainnya dan termasuk Dana Insentif Daerah (DID)
sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Non Fisik dan tidak termasuk DID
NO
PAGU 2016
(Miliar Rp)
8
9
10
Besaran Alokasi
maksimal Rp100 M per
Kab/Kota.
Penggunaan: diarahkan
untuk pembangunan /
rehabilitasi infrastruktur
pelayanan publik di
DIMENSI SEKTOR UNGGULAN
daerah yang belum di
danai dari DAK Reguler
KEDAULATAN PANGAN
8.315,73
(sebagai komplementer
ENERGI SKALA KECIL
677,53
DAK Reguler).
KELAUTAN DAN PERIKANAN
1.285,52
3. Pilihan penggunaan
KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
Infrastruktur Publik
1.602,04
HIDUP
disesuaikan dengan
kebutuhan daerah.
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
TRANSPORTASI
21.573,10 4. Infrastruktur publik
terdiri atas infrastruktur:
SARANA PERDAGANGAN, INDUSTRI
jalan dan/atau jembatan;
KECIL & MENENGAH, dan
1.449,26
irigasi; perumahan, air
PARIWISATA
minum dan sanitasi; dan
PRASARANA PEMERINTAHAN
kelautan dan perikanan.
317,24
DAERAH
TOTAL
DAK Affirmasi
Dalam APBN 2016
DAK Infrastruktur
Publik Daerah
55.094,26
1.
2.
Infrastruktur Dasar:
Infrastruktur Transportasi (sub bidang jalan
dan sub bidang transportasi perdesaan);
Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum; dan
Infrastruktur Irigasi.
3.
Bidang
Air Minum
Sanitasi
Inf. Irigasi
Inf. Jalan
Transportasi Perdesaan
TOTAL
Pagu (Miliar)
281,66
230,44
496,41
564,40
1.247,77
2.820,68
Pedoman
RPJP
Nasional
Diacu
RPJM
Dijabar
kan
Pedoman
Renstra
SKPD
Rincian
APBN
RAPBN
APBN
RAPBD
APBD
RKA SKPD
Rincian
APBD
Pedoman
RKP
Usulan
DAK*
Diperhatikan
RPJM
Daerah
RKA-KL
Diacu
Nasional
Pedoman
Pedoman
Dijabark
an
RKP
Daerah
Pedoman
Diacu
Pedoman
Renja SKPD
Pedoman
Pemerintah
Daerah
RPJP
Daerah
Pedoman
Renja KL
Pemerintah
Pusat
Renstra
KL
*Usulan DAK (Proposal Based) sesuai RKPD dan diselaraskan dengan RKP Nasional
10
Pengusulan
Penilaian
Pembahasan &
Penetapan
Alokasi
Penyusunan
Rencana
Kegiatan oleh
SKPD
Penyampaian ke
DPR RI
Bappeda/Biro
Keuangan/BPKAD
(Rekap/Konsolida
si Usulan)
Hasil Verifikasi
berupa
Konsolidasi
Usulan, Priroritas
Alokasi & Data
Teknis
Pembahasan
Alokasi DAK
Penyiapan
Proposal oleh
SKPD
Penetapan
Alokasi DAK
Penyampaian
Proposal oleh
Kepala Daerah
Verifikasi
1. Kemenkeu
oleh K/L
2. Teknis
Bappenas
atas
Usulan/Proposal
3. K/L Teknis
Sesuai Menu
Kegiatan masing2
Bidang/ Subbidang
Usulan Pendanaan
yang wajar
Dukungan Data
Teknis
Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi disusun oleh SKPD teknis
di daerah dengan berkoordinasi dengan Bappeda dan Biro Keuangan atau Badan/Dinas yang
menangani keuangan daerah.
2.
Penyusunan rekapitulasi usulan per bidang untuk DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan
DAK Afirmasi dilakukan oleh Bappeda dan Biro Keungan atau Badan/Dinas yang menangani
keuangan daerah.
3.
Proposal DAK regular, DAK infrastruktur public dan DAK afirmasi disusun secara terpisah dengan
mengacu pada contoh (template) proposal yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
4.
Daerah dapat mengusulkan kegiatan, sesuai dengan lingkup kegiatan/menu, sub bidang dan bidang
DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi berdasarkan prioritas dan
kebutuhan daerah.
5.
Kegiatan yang telah diusulkan pada DAK Reguler, tidak boleh diusulkan lagi pada proposal DAK
Infrastruktur public dan dan proposal DAK afirmasi, begitu juga sebaliknya.
7.
Target kegiatan yang dicantumkan dalam proposal harus sesuai dengan RPJMD dan RKPD.
8.
Besaran kebutuhan dana yang dicantumkan pada proposal harus sesuai dengan volume kegiatan dan
satuan biaya yang wajar.
9.
Volume dan satuan kegiatan yang dicantumkan harus mencerminkan kondisi yang sesungguhnya di
daerah.
12
2. Proposal per bidang DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi
disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian/Lembaga Teknis, Kementerian
Keuangan cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, dan Bappenas cq. Deputi Pendanaan
Pembangunan
3. Proposal sudah harus disampaikan oleh Daerah dan diterima oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian/Lembaga Teknis terkait di Pusat, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan dan Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas paling lambat 10 Juli
2015.
4. Proposal dapat disampaikan melalui pengiriman melalui pos/jasa ekspedisi atau diantar
langsung oleh pejabat/staf Pemda ke alamat kantor sesuai dengan daftar terlampir.
5. Pemerintah tidak akan menerima usulan yang disampaikan oleh pihak lain selain pejabat/staf
Pemda yang ditugaskan oleh Kepala Daerah.
13
14
16
BIDANG DAK
SUBBIDANG DAK
ALOKASI PEMDA
Kabupaten/Kota
a. Provinsi
b. Kabupaten/Kota
c. Pelayanan Kesehatan
Kefarmasian
a. Provinsi
b. Kabupaten/Kota
d. Keluarga Berancana
Kabupaten/Kota
17
18
2015
3 Tahap/Termin (30%-45%-25%)
Syarat: minimal realisasi penyerapan
(90%)
2016
Triwulanan (30%-25%-25%-20%)
Syarat: tidak ada persyaratan minimal
realisasi penyerapan
Triwulanan (30%-25%-25%-20%)
Syarat: berdasarkan kinerja pelaksanaan
DAK
Besaran
Syarat
Triwulan I
30%
Triwulan II
25%
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw I plng lambat minggu ke-2
Juni, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.
Triwulan III
25%
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw II plng lambat minggu ke-2
September, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.
Triwulan IV
20%
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw III plng lambat minggu ke-2
Des, minimal penyerapan 90% yg diterima RKUD.
19
25 %
Paling cepat Februari
Syarat: laporan
realisasi TW IV paling
lambat minggu ke-3
Januari
Triwulan I
Triwulan II
25 %
Paling cepat April
Syarat: laporan
realisasi TW I paling
lambat minggu ke-3
April
25 %
Paling cepat Juli
Syarat: laporan
realisasi TW II paling
lambat minggu ke-3
Juli
Triwulan III
Triwulan IV
25 %
Paling cepat Oktober
Syarat: laporan
realisasi TW III paling
lambat minggu ke-3
Oktober
20
50 %
Paling cepat Februari
Syarat: laporan
realisasi Semester II
paling lambat
minggu ke-3 Januari
Semester I
Semester II
50 %
Paling cepat Juni
Syarat: laporan
realisasi Semester I
paling lambat
minggu ke-3 Juli
21
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik, disampaikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
triwulan I paling lambat minggu kedua bulan Juni;
triwulan II paling lambat minggu kedua bulan September; dan
triwulan III paling lambat minggu kedua bulan Desember.
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya
disampaikan paling lambat minggu ketiga bulan Februari tahun anggaran berikutnya.
Dalam hal Daerah menyampaikan persyaratan penyaluran setelah batas waktu yang ditetapkan, penyaluran
DAK Fisik untuk setiap triwulan dapat dilakukan setelah persyaratan penyaluran disampaikan oleh Kepala
Daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun
anggaran berjalan berakhir.
Dalam hal laporan realisasi penyerapan DAK Fisik belum disampaikan sampai dengan batas akhir
penyaluran maka DAK Fisik tidak disalurkan.
Dalam hal DAK Fisik tidak disalurkan seluruhnya, maka pendanaan dan penyelesaian kegiatan dan/atau
kewajiban kepada pihak ketiga atas pelaksanaan kegiatan DAK Fisik menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
OPTIMALISASI DAK
optimalisasi penggunaan Sisa DAK Fisik dilakukan dengan merencanakan dan menganggarkan
kembali kegiatan DAK Fisik dalam APBD tahun anggaran berjalan; dan
dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK Fisik yang sama dan sesuai dengan petunjuk
teknis yang ditetapkan.
23
Pagu DAK
Output Kegiatan
Belum Tercapai
Penyaluran/
Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD
Pelaksanaan
Kegiatan di
Daerah
Tidak Habis
sampai dengan
TA berakhir
Sisa DAK
Diperhitungkan untuk
DAK FisikTahun
berikutnya
Dianggarkan pada
tahun berikutnya
Output Kegiatan
Telah Tercapai
24
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
DEADLINE : 7 HARI
SETELAH PENETAPAN PERPRES RINCIAN APBN 2016
25
NO
BIDANG
SUBBIDANG
NOMOR JUKNIS
TANGGAL
DITETAPKAN
PELAYANAN DASAR
PELAYANAN RUJUKAN
1
KESEHATAN
DAN KELUARGA
BERENCANA
PELAYANAN
KEFARMASIAN
7-Dec-15
30-Nov-15
Bantuan
Operasional
Keluarga
Berencana
(BOKB)
BOKB
8-Dec-15
26
Terima Kasih
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1
Jakarta Pusat 10710
Telp./Fax. 021 3509445
Email: subditdakdjpk@gmail.com
www.djpk.depkeu.go.id
OUTLINE
PERANAN DAK
BIDANG KESEHATAN
DALAM MENDUKUNG RKP
2017
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan RKP 2017
No
1
Baseline
(2014)
Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur
346*
dengan proksi:
(SP, 2010)
Persalinan di fasilitas kesehatan (persen)
70,4 (2013)
Sasaran
2015
2016
2017
2019
Arah Kebijakan
n.a
n.a
n.a
306
75,0
77,0
79,0
85,0
70,4 (2013)
72,0
74,0
76,0
80,0
32 (2012)
n.a
n.a
n.a
24
71,3 (2013)
75,0
78,0
81,0
90,0
32,9 (2013)
31,3
30,5
29,6
28,0
2,60 (2012)
2,37
2,36
2,33
2,28
0,46 (2014)
<0,5
<0,5
<0,5
<0,5
297 (2013)
7,2 (2013)
280
6,9
271
6,4
262
5,9
245
5,4
25,8 (2013)
25,0
24,6
24,2
23,4
15,4 (2013)
15,4
15,4
15,4
15,4
51,8
60,0
68,0
(Okt, 2014)
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang
10 (2014)
94
190
tersertifikasi akreditasi nasional
Pembiayaan kesehatan.
Penguatan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan
77,0
Min. 95
287
481
71,2 (2013)
75,2
80,2
85,2
95,2
Meningkatkan responsifitas
pelayanan kesehatan
1.015 (2013)
1.200
2.000
3.000
5.600
Keterangan : Warna Hijau dukungan langsung DAK Bid. Kesehatan (fisik & non fisik) thd RKP 2017
DAK FISIK
1.Memperkuat Pelayanan
Kes. Dasar (Primary Care)
& Pendekatan Keluarga
2.Penerapan Sistem Rujukan
RS (RS Rujukan Nasional,
Provinsi, Regional)
1. Penerapan Akreditasi
RS & Puskesmas
2. Memperkuat upaya
Promotif & Preventif
melalui Pendekatan
Keluarga
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
terutama di DTPK
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan &
meningkatnya upaya
Promotif & Perventif
INTEGRASI
SUMBER
DANA (Dekon,
DAK, ADD,
DBHCHT,
Pajak Rokok)
SINKRONDIDUKUNG
LINTAS
SEKTOR
PEMBANGUNAN KESEHATAN
INTEGRASI
PEMERINTAH &
SWASTA
PEMBERDAYAA
N MASYARAKAT
(UKBM)
PENDEKATAN
KELUARGA
MENUJU
KELUARGA
SEHAT
Keterangan :
- ADD : Anggaran Dana Desa
- DBHCHT : Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau
SASARAN :
SUBBIDANG
PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
PUSKESMAS (TERMASUK
PUSKESMAS DI
PERBATASAN NEGARA)
SUBBIDANG
PELAYANAN
KEFARMASIAN
SUBBIDANG
PELAYANAN RUJUKAN
RS RUJUKAN NASIONAL
RS RUJUKAN PROVINSI
RS RUJUKAN REGIONAL
RSUD PRIORITAS, RS TNI/
POLRI
RS PRATAMA
SASARAN :
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
Jaminan Persalinan
(Jampersal)
Akreditasi :
Rumah Sakit
Puskesmas
PUSKESMAS
DINKES KAB/KOTA :
DUKUNGAN MANAJEMEN BOK
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
DINKES KAB/KOTA
Distribusi Obat ke
Puskesmas
DINKES KAB/KOTA
Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
No.
A.
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Sarana:
Puskesmas yang
memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
sesuai standar
(Target 1400 Puskesmas)
Puskesmas yang
memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
Puskesmas)
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Prasarana:
Generator Set
d. Sanitarian Kit
e. Promkes Kit
f. Kendaraan Khusus Roda 2 Promkes di
Puskesmas
g. Pengadaan Perangkat Komputer di
Puskesmas dan Dinas Kesehatan
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Alat Kesehatan :
a. Alat Kesehatan Pelayanan Kesehatan (Yankes)
Set Pemeriksanaan KIA, KB
Set Imunisasi
Set Pemeriksanaan Umum
Set Laboratorium
Set Pemeriksanaan Gigi dan Mulut
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Sarana:
a. Bangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b.
f. Bangunan Laboratorium
g. Bangunan Central Sterile Service Departement
(CSSD)
h. Bangunan Unit Transfusi Darah (UTD RS)
i. Bangunan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
B.
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Prasarana:
a.
b.
c.
Ambulans
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Alat Kesehatan
No.
D.
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
No.
a.
b.
e.
OUTPUT
(SESUAI RKP 2017)
Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin
esensial (target 55 %)
OUTPUT (2017)
C.
Akreditasi
a. Akreditasi Rumah Sakit
b. Akreditasi Puskesmas
OUTPUT
(2017)
b.
Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin
esensial (target 55 %)
PENYUSUNAN,
PENYAMPAIAN &
VERIFIKASI USULAN
DAERAH
TINDAK LANJUT
(Hal-hal yang harus dilakukan Daerah)
1.
2.
3.
4.