Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
I Made Artha Budi Susila (1515351088)
Erlangga Suryarahman (1515351164)
Ade Pratiwi Indasari (1515351165)
I Gst. A. Pt. Bunga V. (1515351175)
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) merupakan istilah
kinerja
organisasi
sepanjang
garis
pertanggungjawaban.
Garis
terhadap data tersebut. Oleh karena itu, data akuntansi konvensional mempunyai nilai
terbatas bagi manajer dalam memantau efisiensi dari aktivitas harian mereka.
Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan relevansi dari informasi
akuntansi dengan eara menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan,
akumulasi data, dan pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasional dan h.erarki
pertanggungjawaban
dari
suatu
perusahaan.
Akuntansi
pertanggungjawaban
Jaringan Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh
biaya dapat dikendalikan dan bahwa masalahnya hanya terletak pada penetapan titik
pengendaliannya. Untuk tujuan ini, struktur organisasi perusahaan dibagi-bagi ke
dalam suatu jaringan pusat-pusat pertanggungjawaban secara individual atau,
sebagaimana didefinisikan oleh National Association of Accountants, ke dalam unitunit organisasional yang terlibat dalam pelaksanaan suatu fungsi tunggal atau
sekelompok fungsi yang saling berkaitan satu sama lain, yang memiliki seorang
kepala yang bertanggung jawab untuk aktivitas dari unit tersebut. Dengan kata lain,
setiap unit dari jaringan organisasional ini, atau secara lebih spesifik, individu yang
bertanggung jawab untuk unit tersebut, bertanggung jawab untuk melaksanakan suatu
fungsi (output) dan untuk menggunakan sumber daya (input) seefisien mungkin dalam
melaksanakan fungsi ini.
Kebanyakan organisasi mempunyai hierarki pus at pertanggungjawaban
semacam itu. Di tingkat puncak adalah presiden atau CEO, yang bertanggung jawab
terhadap pemilik untuk profitabilitas keseluruhan dari perusahaan. Mereka yang
bertanggung jawab terhadap presiden perusahaan meliputi kepala dari berbagai
departemen operasi dan staf. Di bawahnya adalah pusat pertanggungjawaban lainnya,
3
yang masing-masing dikepalai oleh satu orang yang bertanggung jawab kepada
pejabat yang lebih tinggi atas efisiensi dalam kinerja.
1.4
sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari manajer
segmen. Kinerja manajer dalam kerangka kerja akuntansi pertanggungjawaban
disamakan dengan kemampuan mereka untuk mengelola faktor-faktor operasional
tertentu yang dapat dikendalikan. Sistem tersebut tidak mampu mengukur dan
mengevaluasi kinerja secara total, yang selain itu akan memasukkan faktor-faktor
seperti pengendalian mutu, tingkat moral bawahan, dan kualitas kepemimpinan.
Faktor-faktor tersebut harus diukur dan dievalusi dengan cara lain. Pusat
pertanggungjawaban dikelompokkan ke dalam empat kategori:
a. Pusat Biaya
Pusat biaya merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu
produk atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggung jawab atas
pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya atas penggunaan sumber
daya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya. Mereka tidak memiliki kendali atas pendapatan, karena
fungsi pemasaran bukanlah tanggung jawabnya. Keputusan investasi, seperti
membeli tambahan mesin atau meningkatkan persediaan bahan baku dan
perlengkapan dibuat di tingkat organisasional yang lebih tinggi.
Selama proses perencanaan, para manajer pusat biaya diberikan kuota
produksi dan dapat berpartisipasi dalam menetapkan tujuan biaya yang
realistis dan adil untuk tingkat output yang diantisipasi. Hasil kinerja
dilaporkan secara periodik kepada manajer dalam bentuk laporan yang
membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan biaya yang dianggarkan.
Laporan-laporan ini mengarahkan perhatian kepada bidang-bidang masalah
yang sebaiknya diinvestigasi. Frekuensi dari umpan balik bergantung pada
sensitivitas dan materialitas dari faktor-faktor operasional yang berada di
bawah kendalinya. Tetapi, pengalaman telah menunjukkan bahwa laporan
kinerja sebaiknya dibuat paling tidak sebulan sekali.
Pusat-pusat biaya merupakan bentuk pusat pertanggunglawaban yang
digunakan secara luas . Di perusahaan manufaktur, baik departemen produksi
4
manufaktur atau jasa. Hal ini meningkatkan harga diri dari manajer segmen
tersebut dan meningkatkan motivasi mereka.
Konversi atas suatu pusat biaya menjadi pusat laba dicapai dengan
memperkenalkan biaya transfer yang bertindak sebagai harga jual internal dan
menciptakan pendapatan serta laba artifisial untuk segmen tersebut. Tetapi,
manfaat motivasional tersebut bergantung pada jenis harga transfer yang
dipilih. Pilihan atas dasar harga transfer yang tidak sesuai dapat menciptakan
berbagai tanggapan perilaku yang tidak diinginkan dan menghilangkan
manfaat motivasional. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut ketika membahas
mengenai desentralisasi.
Kinerja dari manajer pusat laba dievaluasi berdasarkan target laba yang
direncanakan seperti tingkat pengembalian minimum yang diharapkan dan
tingkat halangan untuk laba residual. Untuk meminimalkan tindakan
disfungsional yang disebabkan oleh orientasi pada jangka pendek yang kaku,
manajer pusat laba sebaiknya juga diharapkan memelihara dan/atau
memperbaiki moral dari bawahan mereka, memelihara bangunan dan fasilitas
produksi, dan memberikan kontribusi terhadap kepemimpinan produk dan
keanggotaan korporat. Untuk meningkatkan keprihatinan manajer terhadap
aspek-aspek ini, maka sistem penghargaan dari evaluasi kinerja sebaiknya
juga memasukkan ukuran-ukuran untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam
hal aspek jangka panjang dan tingkat keberhasilan dalam hal ini sebaiknya
memengaruhi alokasi penghargaan.
d. Pusat Investasi
Manajer pusat investasi bertanggung jawab terhadap investasi dalam
aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggung
jawab untuk mencapai margin kontribusi dan target laba tertentu serta
efisiensi dalam penggunaan aktiva.
Mereka diharapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara laba
yang dicapai dan investasi dalam sumber daya yang digunakan. Kriteria yang
digunakan dalam mengukur kinerja mereka dan menentukan penghargaan
mereka meliputi tingkat pengembalian atas aktiva (return on assets ROA),
rasio perputaran, dan laba residual. Karena mereka bertanggung jawab
terhadap setiap aspek dari operasi, manajer pusat investasi ini dievaluasi
dengan cara yang sama seperti eksekutif puncak.
1.5
c. Pemilihan Struktur
Tidak satu pun struktur tersebut di atas yang lebih superior. Efisiensi
penggunaannya
perusahaan
bergantung
kecil,
presiden
pada
berbagai
direktur
faktor
mungkin
lingkungan.
memilih
untuk
Pada
tetap
struktur
yang
dipilihakanmemengaruhijaringan
pusat
arus
data
dan
kebutuhan
pelaporan.
Jika
jaringan
pusat
Menetapkan Pertanggungjawaban
Setelah memilih jenis dari struktur organisasi, maka tugas penting berikutnya
tindih. Individu mungkin hanya mempunyai diskresi dan kendali yang terbatas
terhadap sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas untuk mana mereka
bertanggung jawab. Para staf yang bukan menjadi mata rantai dalam rantai komando
dan tidak secara spesifik diberikan tanggung jawab tentu saja tidak sesuai dengan
struktur pertanggungjawaban.
1.7
Perencanaan
Akuntansi
Data
&
Pelaporan
Berdasarkan
Pertanggungjawaban
Ketika struktur jaringan pertanggungjawaban yang baik dibangun, maka hal
ini menjadi suatu wahana untuk perencanaan, akumulasi data, dan pelaporan. Setiap
elemen biaya atau pendapatan, baik yang berada dalam anggaran maupun dalam
akumulasi
hasil
aktual,
seharusnya
ditelusuri
ke
segmen
jaringan
organisasi,
dan
untuk
mengidentifikasikan
penyebab
dari
inefisiensi.
Proses penyusunan anggaran akan paling efektif jika dimulai dari tingkat
organisasi atau tingkat jaringan paling bawah untuk mana anggaran disusun
dan kemudian diteruskan ke tingkat yang lebih tinggi melalui suatu rantai
komando yang berbentuk seperti piramida. Setiap orang yang bertanggung
jawab atas suatu pusat biaya dianggap bertanggung jawab untuk menyiapkan
estimasi-estimasi anggaran untuk pos-pos beban yang dapat dikendalikan
olehnya. Pada tingkat wewenang selanjutnya, estimasi-estimasi tersebut
ditinjau, dikoordinasikan, dan dimodifikasi ketika diperlukan, sampai
estimasi-estimasi tersebut akhirnya digabungkan ke dalam anggaran operasi
secara keseluruhan pada tingkatan manajemen puncak.
b. Pelaporan Pertanggungjawaban
Produk akhir dari hasil sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah
laporan pertanggungjawaban atau laporan kinerja secara periodik. Laporanlaporan ini merupakan media lewat mana biaya-biaya dikendalikan, efisiensi
manajerial diukur, dan pencapaian tujuan dinilai. Alat pengendalian ini
melaporkan apa yang terjadi baik berdasarkan akun maupun berdasarkan
tanggung
jawab
fungsional
dari
individu-individu.
Laporan
kinerja
laporan
rinci
tingkat
terendah
diterbitkan
terlebih
dahulu.
10
pertanggungjawaban
memungkinkan
manajemen
untuk
didasarkan pada beberapa asumsi yang berkenaan dengan operasi dan perilaku
manusia, meliputi:
a. Manajemen berdasarkan perkecualian (MBE) adalah mencukupi untuk
mengendalikan operasi secara efektif.
b. Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran,
biaya standar, tujuan organisasi, dan rencana praktis untuk mencapainya
yang disetujui bersama.
c. Struktur pertanggungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur
hierarki organisasi.
d. Para manajer dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban dan
akuntabilitas yang dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi.
e. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan
persaingan.
1.8.1
berdasarkan
perkecualian
mengasumsikan
bahwa
untuk
11
atau manajemen berdasarkan pengendalian diri. Hal ini merupakan suatu pendekatan
manajemen yang didesain untuk mengatasi berbagai respons manusia yang
disfungsional yang dipicu oleh usaha untuk mengendalikan operasi menggunakan
dominansi. Orang-orang membenci batasan-batasan biaya. Mereka kurang suka
didominasi dan diberitahu apa yang harus mereka lakukan, serta kapan dan bagaimana
meiakukannya. Mereka ingin melakukan tugas dengan cara mereka sendiri karena
mereka yakin bahwa mereka mampu mengarahkan diri dan pekerjaan mereka sendiri.
Sejarah menunjukkan bahwa banyak dari pencapaian yang paling signifikan telah
dicapai ketika individu-individu bertindak tanpa dibatasi, dimotivasi, dan dibimbing
hanya oleh kemuliaan tujuan dan cita-cita mereka.
1.9
Kesesuaian
antara
Jaringan
Pertanggungjawaban
dan
Struktur
Organisasi
1.9.1
terhadap
tanggung
jawab,
budaya
organisasi
seharusnya
juga
mengizinkan mereka untuk kadang kala gagal tanpa rasa takut akan menerima
hukuman yang segera. Para manajer seharusnya selalu merasa bebas untuk
mengungkapkan pandangan mereka tanpa takut ditertawakan.
12
1.10
DAFTAR PUSTAKA
13
Lubis, Arfan Ikhsan, 2010, Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
Suartana, 1 Wayan, 2010, Akuntansi Keperilakuan, ANDI, Yogyakarta.
14