Você está na página 1de 6

Asuhan Kebidanan Pada Masa Klimakterium atau Menopause

1. Pengertian klimaterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium
dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.
2. Pengertian menopause
Menopause adalah kondisi fisiologis dimana terjadi berakhirnya menstruasi yang rata-rata terjadi
pada umur 51 tahun.
3. Tanda-tanda awal dari klimaterium dan menopause
Tanda awal klimaterium
Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Yaitu;
a. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan
menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid.
b. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin.
Tanda awal menopause
a. Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa tua, mudah
tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bias memenuhi kebutuhan seksual
suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai
kepuasan (otgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa
memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang
sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan
menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang
berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan
mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan
menimbulkan gangguan buang iar besar berupa obstipasi.
Perubahan yang terjai pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel
liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama).
Daerah sensitive makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang
mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang
trutama terjadi pada persendian paha.
4. Gangguan klimaterium dan menopause
a. Gangguan pada klimakterium ialah
1) Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas
(hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang
goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus.

2) Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan
susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pula kolpitis atrofikans,
ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan adipositas.
b. Gangguan menopause ialah jadwal menopause
1) Menopause premature

Terhentinya haid pada umur 40 tahun

Terdapat gejal premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin

2) Menopause terlambat

Berhentinya haid setelah umur 55 tahun

Terdapat gejala menopause

c. Kelainan organic pada masa menopause


Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang
terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip servikal
3) Karsinoma korpus uteri
4) Keganasan payudara
5. Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause
Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat. Seperti dikemukakan bahwa
hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh dan memerlukan
tambahan hormon sebagai substitusi. Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat
adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah :
a. Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke dokter
puskesmas
b. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli
c. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan
d. Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit

Gangguan gangguan endokrin : kelenjar endokrin dikeluarkan oleh seluruh tubuh dan
bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi internal tubuh dan memproduksi banyak hormone,
penyakit dan rasa sakit, yang berefek seperti glans yaitu pituitary, hipotalamus, tiroid dan adrenal
mempunyai dampak yang signifikan pada seksual wanita. Hormone mengontrol produksi
hormone lainnya yang mungkin menyebabkan ketidakpuasan seksual. ( 6 )
Pada dasarnya, fase fase kehidupan seorang wanita berhubungan dengan fungsi organ
reproduksinya. Wanita akan mengalami perubahan besar dalam tubuhnya sejak belum haid, haid
dan berhenti haid. Hal ini akan mempengaruhi fisik maupun psikis seorang wanita secara
keseluruhan. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya sel telur dalan ovarium maka hormone
estrogen dan progesterone juga mengalami peningkatan dan penurunan. Demikian seterusnya
kerja ovarium mempengaruhi kerja organ reproduksi lainnya, termasuk hormin tubuh dalam
siklus bulanan seorang wanita sampai berakhirnya masa reproduksi, yaitu menopause.
Pada masa premenopause, hormone pregesteron dan estrogen masih tinggi, tetapi semakin
rendah ketika memasuki masa perimenopause dan postmenopause. Keadaan ini berhubungan
dengan fungsi ovarium yang terus menurun. Secara endokrinologis. Masa klimakterium ditandai

turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran godadotropin. ( 5 )


A. Klimakterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium
dan terjadi pada wanita yang berumur 40 65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam
keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak
panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga,
tekanan darah yang goyah, berdrbar debar, susah bernafas, jari jari atrofi dan gangguan usus.
Ganggun psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi kelelahan, semangat
berkurang dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorrhea, mencakup
pula kolpitis atrofikans, ektropium uretra, inkontinesia urin, disuria, desensus, prolaps, penyakit
kulit klimakterik, osteoporosis, arthritis, oterosklerosis, skerosis koroner dan adipositas. ( 3,96 )
Diagnosis
Diagnosis sindrom klimakterik dapat ditegakkan berdasarkan usia penderita dan keluhan
keluhan yang timbul. Dignosis pasti didasarkan pada peningkatan kadar FSH serum. Diagnosis
banding yang perlu dipikirkan adalah penyakit pembuluh darah, hipertensi dan gangguan
psikiatrik. Tidak boleh dilupakan bahwa gejolak panas dapat desebabkan pula oleh hipertitoid.
Bila terjadi perdarahan atipik, maka perlu segera dilakukan tindakan dilatasidan kuretase untuk
menyingkirkan kemungkinan keganasan. ( 3,98 )
Pengobatan dasar bagi sindrom klimakterik meliputi :
- Psikoterapi
- Sedativa, psikofarmaka
- Balneoterapi ( pengaturan diet )
- Substitusi hormonal ( 3,98 )
B. Menopause
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang menggambarkan
berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna dan
tidak menarik lagi. ( 7 )
Websters Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause sebagai periode
berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 50 tahun. Menopause
kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa
setekah 1 tahun tidak mengalami menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala
yang khas. Pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi
gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa labilitas
emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang. ( 2,73 )
Menopause premature
Menopause premature terjadi pada usia dibawah 40 tahun. Diagnosa menopause premature yaitu
apabila ada penghentian haid sebelum waktunya disertai dengan hot flushes serta peningkatan
kadar hormone gonadotropin. Apabila kedua gejala yang terkhir tidak ada, perlu dilakukan
penyelidikan terhadap sebab-sebab lain dari terganggunya fungsi ovarium. Factor- factor yang
dapat menyebabkan menopause premature adalah heriditer, gangguan gizi yang cukup berat,

penyakit menahun dan penyakit yang merusak jaringan kedua ovarium.


Menopause premature tidak memerlukan terapi, kecuali pemberian penerangan kepada wanita
yang bersangkutan. ( 3,24 )
Menopause terlambat
Batas terjadinya menopause umumnya adalah 52 tahun. Apabila seorang wanita masih mendapat
haid diatas 52 tahun, maka hal itu merupakan indikasi untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebabsebab yang dapat dihubungkan dengan menopause terlambat ialah : konstitusional, fibromioma
uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen. Wanita dengan karsinoma endometrium
sering dalam anamnesis mengemukakan menopausenya terlambat. ( 3,241 )
Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause :
1. Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Semakin muda seorang mengalami haid pertama kali, semakin tua atau lama ia memasuki masa
menopause.
2. Faktor psikis
Wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang
wanita. Menurut beberapa penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih muda,
dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja / bekerja atau tdak menikah dan tidak bekerja.
3. Jumlah anak
Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan, maka makin
tua merka memasuki masa menopause.
4. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal
ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat system kerja organ reproduksi.
Bahkan memperlambat proses penuaan tubuh.
5. Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi hormonal akan memperlambat menopause.
6. Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause.
7. Sosial ekonomi
Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya DR. Faisal menyebutkan bahwa
menopause dipengaruhi oleh factor social ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami.
( 5,17-19 )
Gejala gejala menopause
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
c. Kekeringan vagina
d. Perubahan kulit
e. Keringat dimalam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan pada mulut
h. Kerapuhan tulang
i. Badan menjadi gemuk
j. Penyakit ( 8 )

Dilihat dari sisi ovarium, menopause tidak terjadi secara tiba-tiba tapi terjadi karena beberapa
factor. Ovarium mengalami perubahan dari masa remaja / muda, masa produktif / hamil dan
menopause dengan terlepasnya folikel sampai mendekati menopause. Pelepasan ini terutama
disebabkan karena atresia, tidak ada ovulasi. Karena kebanyaka wanita dimulai dari 2-6 juta
folikel selama kehidupannya tapi ovulasi hanya 480 kali selama masa produktifnya. ( 4 )
Gangguan yang terjadi selama menopause :
a. Osteoporosis
b. Penyakit jantung koroner
HDL ( Hight Density Lipoprotein ) atau kolesterol baik yang tinggi pada wanita muda
dipengaruhi oleh estrogen. Pada wanita muda, kadar HDL lebih tinggi daripada wanita tua.
Perbedaan tersebut berlanjut sampai masa menopause. Sebaliknya, totak kolesterol dan LDL
( Low Density Lipoprotein ) atau lemak kolesterol jahat lebih rendah pada wanita menopause.
Setelah menopause, LDL meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, setelah menopause resiko
terkena PJK ( penyakit jantung koroner ) menjadi dua kali lipat pada wanita karena lemak
golongan atherogenik ( yang memproduksi lemak pada pembuluh arteri ) meningkat pada sekitar
usia 60 tahun.
c. Kanker
pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga menyebabkan perubahan perubahan
tidak saja pada organ reproduksi jaga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut
adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal.
d. Darah tinggi
e. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun )
Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi penurunan kadar hormone seks
steroid. Penurunan ini menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system susunan saraf
pusat, maupun kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target
organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses
degeneratif sel neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama didaerah yang
berkaitan dengan fungsi ingatan.
f. Gairah seks menurun
g. Berat badan meningkat
Usia menopause terjadi peningkatan berat badan akibat turunnya estrogen dan gangguan
pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh
berkurang, selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan dalam
tubuh.
h. Perubahan kulit
Gangguan diatas dasarnya terjadi karena hormone estrogen yang mulai tertekan. (5,39-82)
Menjalani Masa Menopause
a. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
b. Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan
c. Nutrisi
o Kalori
o Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, asupan serat, air)
d. Gaya hidup

e. Pemeriksaan kesehatan
f. Meningkatkan kehidupan religi.

Você também pode gostar